Anda di halaman 1dari 100

BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Bangkit
MENJADI GARAM DAN
TERANG BAGI KELUARGA

Penulis: Pdt. Dr. Peniel C. D. Maiaweng, dkk


Editor: Pdt. Dr. Yunus D. A. Laukapitang
bangkit menjadi
garam dan terang
bagi keluarga

BUKU PERINGATAN 62 TAHUN


GKII SILOAM
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN
GKII SILOAM

Pdt. Dr. Peniel C. D. Maiaweng, dkk.


BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

© Penerbit CV. Confident

Penulis:
Pdt. Dr. Peniel C. D. Maiaweng, dkk.

Cetakan Pertama: Februari 2021

Editor : Pdt. Dr. Yunus Laukapitang


Cover : Tim Kreatif CV. Confident
TataLetak : Tim Kreatif CV. Confident

HakCipta2021, padaPenulis. Diterbitkanpertamakalioleh:


CV. Confident
CV. Confident (Anggota IKAPI Jabar)
Jl. Karang Anyar No.17 Jamblang Kab.Cirebon 45156 – 085223186009

Website : www.cvconfident.rcipublisher.org
E-mail : cvconfident@gmail.com

Copyright©2021by CV. Confident


AllRightReserved

- Cet.I – :CV. Confident, 2021


viii + 64; 14,8 x 21 cm
ISBN : ----

Hak cipta dilindungi undang-undang


Dilarang memperbanyak buku ini dalam bentuk dan dengan
cara apapun tanpa ijin tertulis dari penulis dan penerbit

Isi diluar tanggungjawab Penerbit


Undang-undang No.19 Tahun 2002 Tentang
Hak Cipta Pasal 72
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Sambutan Ketua Umum GKII


Pdt. Dr. Daniel Ronda

Shalom
Salam sejahtera bagi kita semua. Kepada gembala jemaat,
BPJ dan seluruh jemaat GKII Siloam Oebobo Kupang. Saya atas
nama pribadi dan BPP Gereja Kemah Injil Indonesia mengucapakan
selamat ulang tahun yang ke-62 buat GKII jemaat Siloam. Kiranya
lewat perayaan ulang tahun kali ini gereja akan mengalami
kebangkitan. Apa lagi thema yang diambil oleh jemaat dalam ulang
tahun ini, GKII bangkit dan dengan sub thema GKII bangkit menjadi
terang bagi keluarga.
Kami sungguh berharap bahwa dalam tahun ini gereja
Tuhan, Jemaat Tuhan, keluarga-keluarga akan dapat menjadi terang
bagi orang-orang di sekitar, bagi kota Kupang , dan bagi NTT dan
seluruh Indonesia.
Kami berharap lewat perayaan ulangtahun ini, gereja semakin
giat di dalam menjangkau keluarga-keluarga, dalam pelayanan
pemulihan bagi keluarga-keluarga dan kiranya lewat pelayanan yang
dicanangkan dalam tahun ini akan banyak orang, dan banyak
keluarga akan datang kepada Kristus. Pada saat yang sama keluarga-
keluarga yang telah aktif dan terlibat dalam pelayanan semakin
dewasa dan bertumbuh membawa jiwa-jiwa dan keluarga kepada
Tuhan. Akhirnya saya mengucapkan sekali lagi selamat merayakan
ulang tahun kiranya Tuhan Yesus dimuliakan lewat perayaan ulang
tahun ini dan nama Tuhan sendiri yang menjadi pusat bagi seluruh
kehidupan dan pelayanan gereja di tempat ini. Tuhan memberkati
kita semua. Amin.

i
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Sambutan Gembala Sidang GKII Siloam Oebobo


Pdt. Yuliana Gabriel, S.Th
Shalom,
Salam sejahtera bagi kita semua. Segala puji syukur patut diper-
sembahkan kepada Tuhan pemilik pelayanan dan kepada gereja. Oleh anu-
gerah dan pertolongan-Nya yang telah menyertai sejarah pelayanan Gereja
Kemah Injil Indonesia (GKII) jemaat Siloam maka pada hari ini boleh
merayakan hari ulang tahun yang ke-62.
Pada ulang tahun yang ke-62 ini, mengambil tema, “GKII Siloam
bangkit menjadi garam dan terang bagi keluarga”, tema ini diangkat dengan
kesadaran yang tinggi terhadap pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi
yang semakin canggih. Maka perlu keluarga membentengi diri dengan ke-
benaran Firman Tuhan yang menjadi dasar iman kepada Tuhan Yesus
Kristus.
Keluarga adalah jantung masyarakat. Di dalam keluarga terjadi
awal dari segala sesuatu gagasan, sikap, keyakinan dan perasaan apa yang
terjadi di dalam keluarga akan menentukkan apa yang akan terjadi di ge-
reja, di sekolah, dan di dalam masyarakat dan dalam suatu bangsa. Jika
keluarga Kristen mengedepankan Tuhan dan Firman-Nya maka keluarga
menjadi kuat sehat secara rohani. Apabila keluarga kuat maka gereja pun
kuat dan bangsa pun kuat dalam norma-norma kehidupan yang beretika dan
bermoral. Karena itu setiap keluarga dalam GKII jemaat Siloam bangkitlah
menjadi garam dan terang bagi keluarga masing-masing.
Pada kesempatan ini pula saya memberikan apresiasi dan peng-
hargaan yang tinggi serta berterimakasih kepada semua keluarga para pen-
dahulu yang oleh anugerah Tuhan turut menghadirkan GKII Jemaat Siloam
di kota Kupang, bahkan yang pernah menggembalakan jemaat Siloam.
Tuhan kiranya selalu menyertai dan memberkati.
Saya juga berterimakasih kepada seluruh undangan yang telah me-
menuhi undangan panitia untuk hadir dan bersukacita bersama kami dalam
acara yang berbahagia di ulang tahun yang ke-62 ini, kepada seluruh warga
GKII Jemaat Siloam selamat berulang tahun yang ke-62. Mari kita bergan-
dengan tangan membangun kebersamaan bagi kemajuan pekerjaan Tuhan.
Shalom, Tuhan Yesus memberkati.

ii
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

DAFTAR ISI

1. Sambutan Ketua GKII Pusat.


Pdt. Dr. Daniel Ronda ............................................................. i
2. Sambutan Gembala Sidang GKII Silaom Oebobo.
Pdt. Yuliana Gabriel, S.Th...................................................... ii
3. Perceraian dan Pernikahan Kembali.
Pdt. Dr. Peniel Maiaweng....................................................... 1
4. Bangkit Menjadi Terang Bagi Keluarga.
Pdt. Dr. Peniel Maiaweng........................................................ 11
5. Keluarga Dalam Rencana Kekekalan Allah, “Keluarga yang
beriman”
Pdt. Dr. Yunus Laukapitang.................................................... 21
. Karakter Keluarga,
Pdt. Dr. Yunus Laukapitang ................................................... 30
7. Keluarga Sebagai Basis Perjanjian,
Pdt. Dr.Yunus Laukapitang .................................................... 39
7. Sukacita Keluarga, Pdt. Dr. Yunus Laukapitang .................... 46
8. Parenting Keluarga di Abad Ke-21,
Pdt. Dr. Julianto Simanjuntak ................................................ 55
9. Taat Melaksanakan Kewajiban Sebagai Warga Yang Baik.
Vic. Hemdan Elia, S.Th .......................................................... 58
10. Tetap Tekun dan Setia. Vic. Hemdan Elia, S.Th..................... 63
11. Bercahaya Dalam Komunitas Keluarga
Pdt. Yuliana Gabriel, S.Th ...................................................... 67
12 Membangun Keluarga Yang Tangguh (Pertama Dimulai
Dari Orang tua) PA-Vic. Hemdan Elia, S.Th ........................ 72
13. Kehendak Tuhan Bagi Keluarga Kristen
Ev. Frensa Bane, S.PAK.......................................................... 74
14. Kehendak Tuhan bagi Keluarga Kristen
Materi PA ................................................................................ 78
15. Keluarga yang hidup dalam rencana Allah.
Pdt. Sri Karyati, M.Th ........................................................... 80
16. Keluarga yang Setia Kepada Tuhan
Pdt. Yuliana Gabriel, S.Th ...................................................... 85
17 Foto Kenangan ........................................................................ 89

iii
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Perceraian dan Pernikahan Kembali 1


Pdt. Dr. Peniel C. D. Maiaweng

A. Pendahuluan
Perceraian dan pernikahan kembali adalah topik yang
banyak diperbincangkan karena adanya berbagai pandangan atau
penafsiran pada nas-nas tertentu yang menghasilkan berbagai
perdebatan secara biblika, teologi, dan pastoral. Bahkan, setiap
denominasi gereja memiliki pandangannya sendiri. Hal ini ter-
jadi karena perceraian dan pernikahan kembali adalah realita hi-
dup yang sedang dialami oleh orang-orang Kristen tertentu dan
harus ada pegangan secara biblika, etis, dan pastoral yang dimi-
liki oleh gereja dalam menyikapi masalah tersebut.
Sebenarnya perbedaan pandangan yang ada akan lebih
mudah diatasi apabila dibarengi dengan kajian secara psikolo-
gis/biologis, sosiologis, biblis, dan etis. Dalam materi ini, pem-
bahasan lebih difokuskan pada kajian biblis.

B. Pernikahan Kristen
Pada awal penciptaan manusia, pernikahan pertama di-
laksanakan oleh Allah bagi manusia (Kej. 2:23-25). Ini berati,
“Pernikahan adalah kemitraan kovenan pria-wanita yang diada-
kan oleh Allah untuk maksud-maksud Allah.”2 Dalam pelaksa-
naannya, pernikahan adalah antara seorang laki-laki dan perem-
puan yang melibatkan hak-hak seksual. Pernikahan menuntut
perjanjian di hadapan Allah dan jemaat untuk saling setia karena
ini adalah hubungan monogami antara seorang pria dengan

1
Ringkasan Materi. Disampaikan pada seminar sehari ulang tahun
GKII Silaom Oebobo ke-62. Sabtu, 7 Januari 2017
2
Glen H. Stassen dan David P. Gushee, Etika Kerajaan: Mengikut
Yesus dalam Konteks Masa Kini (Surabaya: Momentum, 2008), 352.

1
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

seorang wanita.3 Untuk itulah dalam pernikahan ada janji nikah.


Kedua mempelai bertanggung jawab melaksanakan janji yang
telah mereka nyatakan di hadapan Tuhan dan di hadapan jemaat
sepanjang hidup mereka untuk saling setia, tabah, menerima, me-
ngasihi, dan adanya pemurnian seksual tanpa syarat di antara
suami isteri.
Pernikahan bukan berdasarkan kontrak, tetapi berda-
sarkan perjanjian (kovenan), sehingga pernikahan bukan perni-
kahan kontrak, tetapi pernikahan perjanjian. Kontrak dibuat ber-
dasarkan perlindungan, ketidakpercayaan, dan dalam batas waktu
tertentu. Dalam kekristenan tidak disebut tentang pernikahan
kontrak, tetapi pernikahan perjanjian (kovenan).
Penekanan Yesus dalam Mat. 19:5, “Karena itu, apa yang
telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia,”
menunjukkan bahwa pernikahan antara suami isteri sifatnya me-
ngikat, yang mana Allah yang mempersatukan dan suami isteri
bertanggung jawab untuk mempertahankannya, dan siapa pun ti-
dak memiliki hak untuk menceraikannya. Untuk itulah dalam ke-
kristenan tidak memiliki pengadilan agama untuk mengurus per-
nikahan siri’ dan perceraian, karena dalam kekristenan tidak ada
seorang pun di muka bumi yang melaksanakan perceraian pa-
sangan yang telah menikah.

C. Ayat-Ayat Alkitab tentang Perceraian dan Pernikahan


Kembali
Nats-nats yang menjadi fokus pembahasan dalam tulisan
ini adalah Matius 5:31-32 (Ulangan 24:1-4); Matius 19:6, 9;
Markus 10:9-12; Lukas 16:8; I Korintus 7:10-15. Penjelasan nas-
nas ini akan memperhatikan teks serta konteks nas dan konteks

3
Norman Geisler, Etika Kristen: Pilihan dan Isu Kontemporer
(Malang: SAAT, 2010), 357-358.

2
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

budaya untuk menghasilkan prinsip yang dapat digunakan dalam


konteks masa kini.

D. Permasalahan
Berdasarkan ayat-ayat tersebut di atas, terdapat beberapa
pandangan yang berbeda satu dengan yang lain. Pertanyaan
penting bagi kita: Apakah perceraian dan pernikahan kembali
diharuskan atau sebuah pilihan alternatif?

E. Pandangan-Pandangan tentang Perceraian dan Pernikahan


Kembali
1. Pandangan menurut catatan Norman Geisler
a. Pandangan yang menyetujui perceraian, tetapi tidak
menyetujui pernikahan kembali. 4
b. Pandangan yang menyetujui perceraian dan menyetujui
pernikahan kembali.5
c. Pandangan yang tidak menyetujui perceraian dan tidak
menyetujui pernikahan kembali. 6
2. Perbedaan pandangan menurut catatan Stassen dan Gushee, 7
a. Gereja Katolik mengakui adanya perpisahan dan tidak
mengakui adanya perzinahan serta pernikahan kembali.
b. Martin Luther membolehkan perceraian apabila dasar
alkitbiahnya dapat dibenarkan, dan dapat mengijinkan
pernikahan kembali apabila dasar perceraiannya diakui
secara hukum/sah.
c. Beberapa penafsir dari gereja-gereja protestan sama
sekali tidak mengakui adanya perceraian dan pernikahan
kembali (Feinberg dan Feinberg).

4
Geisler, 2010, 362-363.
5
Ibid., 363-365.
6
Ibid., 361-362.
7
Stassen dan Gushee, 2008, 361-362.

3
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

d. Perceraian tidak dapat dibenarkan secara moral, tetapi


pernikahan kembali diperbolehkan apabila telah ada
pertobatan yang patut dan telah diakui (Norman Geisler).
e. Perpisahan atau perceraian secara moral diperbolehkan
atas dasar perzinahan bagi pihak yang benar, tetapi
pernikahan kembali secara moral tidak diperbolehkan
(Heth and Wenham).
f. Perceraian secara moral diperbolehkan atas dasar
perzinahan, dengan demikian maka pernikahan kembali
secara moral diperbolehkan, setidaknya bagi pihak yang
telah menjadi korban atau pihak yang benar (Erasmian).
g. Perceraian dan pernikahan kembali atas dasar perzinahan
diperbolehkan, termasuk di dalamnya keadaan
ditinggalkan oleh pasangan yang tidak beriman (Trull).
h. Perzinahan, perpisahan, penganiayaan fisik, dan berbagai
bentuk imoralitas yang berat membolehkan perceraian
dan pernikahan kembali (Keener).
i. Perceraian dan pernikahan kembali diijinkan, yang mana
maksud Allah bagi pernikahan telah dirusakkan oleh dosa
dan kegagalan (Grenz).
j. Perceraian adalah sah secara hukum dan secara moral
apabila sebuah pernikahan telah mati dan tidak dapat
dipertahankan lagi (Smedes).

F. Penjelasan Nas
1. Penjelasan Matius 5:31-32
Dalam Matius 5-7 terdapat informasi tentang
Pengajaran yang disampaikan oleh Yesus di Bukit, yang
dikenal dengan Khotbah di Bukit.Salah satu pengajaran yang
disampaikan oleh Yesus adalah tentang perceraian yang
terdapat dalam Perjanjian Lama (Ul. 24:1-3). Matius 5:31,
“Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan (ἀπολύσῃ-

4
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

apoluse) isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.”


(LAI-TB).Logika berpikir Mat. 5:32, “Jika saya menceraikan
engkau (isteri saya), saya menyebabkan engkau berbuat
zinah; dan jika seseorang menikahi engkau (mantan isteri
saya), ia (pria itu) berbuat zinah.” 8
2. Matius 19:9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa
menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin
dengan perempuan lain, ia berbuat zinah." Logika
berpikirnya adalah, “Jika saya menceraikan engkau (isteri
saya) … dan menikah dengan seseorang (perempuan lain),
saya berbuat zinah.”9
3. Markus 10:11-12, “Lalu kata-Nya kepada mereka:
"Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan
perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya
itu. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin
dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah.” Logika berpikirnya
adalah, “Jika saya menceraikan isteri saya dan menikah
dengan perempuan lain, saya berbuat zinah terhadap isteri
saya (maksudnya, isteri yang terdahulu). Jika ia (isteri saya)
menceraikan saya dan menikah dengan laki-laki lain, ia
berbuat zinah.”10
4. Lukas 16:18, “Setiap orang yang menceraikan isterinya, lalu
kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah; dan
barangsiapa kawin dengan perempuan yang diceraikan
suaminya, ia berbuat zinah.” Logika berpikirnya, “Jika saya
menceraikan engkau dan menikah dengan seorang
perempuan lain, saya berbuat zinah; jika seorang menikahi
engkau (mantan isteri saya), ia berbuat zinah.” 11

8
Stassen dan Gushee, 359.
9
Ibid.
10
Ibid., 360.
11
Ibid., 361.

5
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

G. Apakah Perceraian Dibolehkan, “Kecuali karena Zinah”?


Dalam Injil Matius disebutkan bahwa perceraian diper-
bolehkan, “kecuali karena zinah” dan “berbuat zinah” 12 (Mat. 5:
32;19:9). Matius 5:23, “Tetapi Aku berkata kepadamu bahwa
setiap orang yang menceraikan (apoluo) isterinya kecuali karena
zinah (porneia), ia sedang memperzinahkan dirinya (μοιχάομαι–
moiksaomai - present, midel, deponent), dan siapa yang kawin
dengan perempuan yang diceraikan, ia menyebabkan dirinya di-
zinahkan ((μοιχάομαι–moiksaomai present, pasif deponent, indi-
katif).”13 (Terjemahan Penulis).
Matius 19:9, “Aku berkata kepadamu bahwa siapa men-
ceraikan (apoluo) isterinya kecuali karena zinah (porneia) dan
menikah dengan perempuan lain ia sedang memperzinahkan di-
rinya ((μοιχάομαι–moiksaomai - indikatif, midel, deponent).” 14
(terjemahan penulis)
Yesus tidak menganjurkan perceraian dan pernikahan
kembali bagi orang yang telah menikah. Yesus menganggap
bahwa perceraian dan pernikahan kembali sama dengan perzi-
nahan. Yesus tetap konsisten dengan kata-kata yang disebut-

12
Dalam PL, “berbuat zinah” diterjemahkan dari kata ‫ נָאַ ף‬- na'af,
yang dalam bahasa Yunani adalah “moiksaomai.” Berbuat zinah berarti
hubungan larangan seksual yang dilakukan oleh seorang laki yang telah
menikah dengan seorang perempuan yang sudah menikah atau yang sudah
bertunagan (Kel. 20:14; Bil. 5:11-13). Berbuat zinah juga berarti
penyimpangan sikap hati atau ketidaksetiaan seseorang terhadap
pasangannya yang sah dan telah hidup bersama. Seharusnya sikap hati dan
kesetiaannya diberikan kepada pasangannya yang sah, tetapi diberikannya
kepada orang lain (Yeh. 16:32; Yeh. 23:37; Mat. 5:28; 12:39).
13
BGT.BibleWorks LXX/BNT Morphology.BibleWorks 8. Matius
5:23 ἐγὼ δὲ λέγω ὑμῖν ὅτι πᾶς ὁ ἀπολύων τὴν γυναῖκα αὐτοῦ παρεκτὸς
λόγου πορνείας ποιεῖ αὐτὴν μοιχευθῆναι, καὶ ὃς ἐὰν ἀπολελυμένην γαμήσῃ,
μοιχᾶται.
14
BGT.BibleWorks LXX/BNT Morphology.BibleWorks 8.Matius
19:9 λέγω δὲ ὑμῖν ὅτι ὃς ἂν ἀπολύσῃ τὴν γυναῖκα αὐτοῦ μὴ ἐπὶ πορνείᾳ καὶ
γαμήσῃ ἄλλην μοιχᾶται.

6
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

kannya untuk menegaskan sikap TUHAN Allah pada pernikahan


pertama, “Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan mening-
galkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga
keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan
lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatu-
kan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." (Mat. 19:5-6; bdg.
Kej. 2:24).

H. Penjelasan I Kor. 7:10-15


1. Ay. 10-11, “Kepada orang-orang yang telah kawin aku—
tidak, bukan aku, tetapi Tuhan—perintahkan, supaya seorang
isteri tidak boleh menceraikan suaminya. Dan jikalau ia
bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai
dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh
menceraikan isterinya.”
2. Ay. 12-13, “Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan,
katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang
tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama
dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia. Dan
kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak
beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan
dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu.”
3. Ay. 14, “Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan
oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan
oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-
anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah
anak-anak kudus.”
4. Ay. 15, “Tetapi kalau orang yang tidak beriman itu mau
bercerai, biarlah ia bercerai; dalam hal yang demikian
saudara atau saudari tidak terikat. Tetapi Allah memanggil
kamu untuk hidup dalam damai sejahtera.”

7
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

I. Pemisahan Yang Memungkinkan Pernikahan Kembali


1. Yang memisahkan seseorang dari pasangannya, bukanlah
perceraian, tetapi maut. Roma 7:2-3, “Sebab seorang isteri
terikat oleh hukum kepada suaminya selama suaminya itu
hidup. Akan tetapi apabila suaminya itu mati, bebaslah ia dari
hukum yang mengikatnya kepada suaminya itu. Jadi selama
suami-nya hidup ia dianggap berzinah, kalau ia menjadi isteri
laki-laki lain; tetapi jika suaminya telah mati, ia bebas dari
hukum, sehingga ia bukanlah berzinah, kalau ia menjadi isteri
laki-laki lain.” I Kor. 7:39, “Isteri terikat selama suaminya
hidup. Kalau suaminya telah meninggal, ia bebas untuk
kawin dengan siapa saja yang dikehendakinya, asal orang itu
adalah seorang yang percaya.”
2. Tidak ada data dalam Perjanjian Baru yang menunjukkan
bahwa adanya pernikahan kembali bagi orang yang
menceraikan atau diceraikan pasangannya.

J. Proses Penyelesaian melalui Disiplin Gereja (Mat. 18:15-20)


1. Proses (Matius 18:15-17a)
a. Ayat 15, "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di
bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu
engkau telah mendapatnya kembali.”
b. Ayat 16, “Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah
seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua
atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.”
c. Ayat 17a, “Jika ia tidak mau mendengarkan mereka,
sampaikanlah soalnya kepada jemaat.”
d. Ayat 17b, “Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan
jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak
mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.”

8
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

2. Pengaruhnya (Mat. 18:18-20)


a. Ayat 18, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa
yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa
yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.”
b. Ayat 19, “Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang
dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga,
permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku
yang di sorga.
c. Ayat 20, “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul
dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah
mereka.”

K. Bahaya Perceraian dan Pernikahan Kembali


Tidak selamanya perceraian dan pernikahan kembali me-
nimbulkan hal-hal negatif dalam keluarga. Namun beberapa hal
yang harus menjadi pertimbangan tentang akibat negatif:
1. Perceraian dan pernikahan kembali dapat menjadi pencobaan
untuk mengingini isteri atau suami orang lainatau kepada la-
wan jenis yang masih bujang (bdg.Kel. 20:17; Mat. 5:28). 15
2. Perceraian dan pernikahan kembali yang dialami seseorang
memungkinkannya untuk melakukannya lagi. 16
3. Perceraian dan pernikahan kembali menyebabkan
kebingungan pada pada anak-anak. 17

L. Penutup
Orang yang beriman tidak boleh bercerai dengan pa-
sangannya. Jika terjadi konflik dalam rumah tangga yang me-
nyebabkan perpisahan, maka suami atau isteri harus hidup tanpa
mengambil pasangan lain, tetapi mengupayakan berdamai de-

15
Stassen dan Gushee, 2008, 363.
16
Ibid.
17
Ibid., 364.

9
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

ngan pasangannya. Proses rekonsiliasi dilaksanakan sebagai


upaya untuk rujuk kembali.
Wujud pernikahan orang Kristen yang pasangannya se-
iman atau yang tidak seiman adalah tetap hidup bersama. Bagi
orang beriman yang pasangannya bukan orang beriman, orang
beriman tidak boleh merencanakan perceraian.Tidak ada keha-
rusan untuk pernikahan kembali bagi mereka yang telah di-
tinggalkan pasangan yang seiman atau yang tidak seiman. Orang
Kristen tidak boleh menginisiasi perceraian dan perpisahan de-
ngan pasangan, baik orang beriman maupun orang tidak ber-
iman.
Jika ada kasus-kasus dalam rumah tangga yang me-
nyebabkan suami isteri nyaris berpisah, maka gereja harus me-
laksanakan prinsip menasihati jemaat yang terdapat dalam Ma-
tius 18:15-20, yaitu gembala menasihati; jika tidak ada penye-
lesaian, maka gembala melaporkannya kepada badan pengurus
jemaat; badan pengurus jemaat menasihati; jika tidak ada penye-
lesaian, maka badan pengurus jemaat menyampaikannya kepada
jemaat; dan orang tersebut dianggap sebagai orang yang tidak
mengenal Allah.
Batasan tanggung jawab gereja adalah melakukan pen-
dekatan pastoral. Urusan perceraian bukanlah urusan gereja. Itu
adalah urusan yang bersangkutan dengan pasangannya, keluarga
yang bersangkutan, dan kantor pengadilan. Sehingga mereka
yang ingin bercerai jangan melibatkan gereja di dalamnya, ka-
rena hanya melibatkan gereja dalam dosa orang yang ingin ber-
cerai. Dan harus diingat bahwa dalam kekristenan tidak ada pe-
ngadilan agama untuk mengurus perceraian karena dalam ke-
kristenan tidak melaksanakan perceraian.

10
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Thema: Bangkit Menjadi Terang Bagi Keluarga


Teks: Yesaya 60:1
Pdt. Dr. Peniel Maiaweng
“ Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang,
dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu”

Tema ulang tahun ke-62 GKII Siloam adalah Bangkit


Menjadi Terang bagi Keluarga.” Pertanyaan, bagaimana cara Tuhan
membuat keluarga bangkit, yang pada akhirnya memberi dampak
menjadi terang bagi keluarga.
Pada dasarnya, yang membuat kita bangkit adalah
Tuhan.Dengan kekuatan kita sendiri, kita tidak dapat bangkit, karena
kecenderungan kita adalah membuat kita jatuh.Pada dasarnya, yang
membuat kita menjadi terang adalah Tuhan.Dengan kemampuan kita
sendiri, kita tidak dapat menjadi terang, kecuali Tuhan yang
membuat kita menjadi terang, baru kita dapat menjadi terang, bagi
siapa saja, termasuk keluarga kita.
Pendahuluan
Ada saat di mana kita berada dalam keadaan yang tidak
menyenangkan bagi kita, dan kita berupaya dengan kekuatan kita
sendiri untuk bangkit, tetapi rasanya berat.
Ada kalanya kehidupan kita terasa redup, sinarnya kurang bagus
karena masalah-masalah yang kita alami, tetapi dalam keadaan
tersebut, kita harus berbuat yang baik bagi orang lain.Dalam keadaan
demikian kita harus “Bangkit.” Bangkit yang dimaksud memiliki tu-
juan, yaitu menjadi terang, bukan untuk siapa-siapa, tetapi bagi
keluarga, baik keluarga dalam konteks rumah tangga, dan keluarga
dalam konteks, jemaat.

Pertanyaan Kunci
Apa yang menjadi penekanan dalam tema Bangkit menjadi
Terang bagi Keluarga?

11
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Kata Kunci: ada 2 (dua) penekanan bangkit menjadi terang


bagi keluargayakni bangkit menyatakan pemulihan dan bangkit
menyatakan tanggungjawab

I. Bangkit Menyatakan Pemulihan


Yesaya 60:1, “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab
terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.”“Bang-
kit” berarti kembali berdiri, yaitu seorang yang tadinya jatuh,
tetapi bangun dan berdiri kembali. “Bangkit” berarti hidup
kembali, yaitu tadinya orang itu mati, tetapi sekarang hidup
lagi.“Bangkitlah” adalah sebuah seruan yang memberikan
harapan.Itu berarti bahwa kehidupan, kekuatan, dan pemulihan
masih ada.
Ilustrasi: Bangkit dari Pekerjaan.Dalam melaksanakan su-
atu pekerjaan, kita berada dalam keadaan terpuruk. Orang-orang
di sekitar kita tidak senang dengan kita.Kita berada dalam keadaan
tekanan. Tiba-tiba, bos/pimpinan kitaberkata, “Ayo ja-ngan
tinggal diam. Jangan tinggal dalam keadaan keterpurukan.
Bangkit untuk lakukan hal yang baik yang lebih besar daripada
yang pernah dilakukan.” Seharus pimpinan/bos kita, memarahi
kita dan melarang kita untuk bekerja dan teman-teman sesama
pekerja sudah tidak senang dengan kita. Tetapi bos/pimpinan
berkata, “Bangkit. Keluar dari masalahmu. Keluar dari keter-
purukanmu. Jangan lagi hidup dalam masa lalumu. ”Bagaimana
perasaan kita? Saya yakin pasti berbeda dari sebelumnya.Inilah
maksud dari seruan “Bangkit,” yaitu kita dalam keadaan terpuruk,
tetapi diberikan kesempatan untuk memulai lagi untuk melakukan
hal yang baik.Inilah keadaan bangsa Israel pada saat firman ini
disampaikan. Keadaan umat Allah saat itu ditutupi dengan
kegelapan rohani karena dosa-dosanya (Yes. 59:9-12). Umat Al-
lah berada dalam kekecewaan dan tekanan. Perkataan Yesaya
ditujukan kepada umat Allah, yaitu sisa-sisa Israel yang masih
mempertahankan kehidupan rohaninya. TUHAN melihat situasi

12
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

ini (59:16). Di dalam anugerah-Nya, TUHAN menyatakan


firman-Nya kepada mereka yang memiliki keterbatasan pema-
haman. Bangkit menunjukkan bahwa umat Allah berada pada posisi
yang rendah, mungkin berada dalam keadaan malu. Perintah ini juga
menyatakan pengampunan dan pemulihan yang telah mereka miliki
atau sedang mereka alami.
Bangkit memiliki makna pemulihan kehidupan rohani
(Maz. 37:23-24) “ TUHAN menetapkan langkah-langkah orang
yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah
sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya”.
Tuhan memiliki cara untuk menolong Daud.II Sam. 12:1-
5, Nabi Natanmemperingatkan Daud tentang kesalahan yang te-
lah dilakukan-Nya. Dalam Mazmur 51, Daud menulis pujian rata-
pan tentang pengakuan dosa. Daud merasa bahwa ia dipulihkan
oleh Allah. Inilah yang dikatakan Daud, “… apabila ia jatuh,
tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangan-
nya.” Dalam Perjanjian Lama, “tangan” melambangkan kekuatan.
Bagi Daud, dengan kekuatannya sendiri, ia tidak mampu mem-
pertahankan kehidupan rohaninya secara konsisten. Kekuatan
rohaninya harus ditopang oleh TUHAN. Keperkasaan Daud me-
ngalahkan Goliat tidak dapat membuat ia bangkit. Kemampuan-
nya menulis pujian tidak dapat membuat ia bangkit. Ini berarti
bahwa “kemungkinan untuk jatuh ada,” karena “kadang kita tidak
dapat mengalahkan diri kita sendiri.” Setiap orang percaya di-
perhadapkan dengan kemungkinan untuk jatuh. Setiap anggota
gereja memiliki kemungkinan untuk jatuh. Setiap anggota ke-
luarga memiliki kemungkinan untuk jatuh. Tetapi Daud berkata,
“… tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang ta-
ngannya.” Yang mengangkat kita dari kejatuhan rohani, bukan-lah
bersifat manusiawi yakni:
• Bukan jenjang pendidikan.
• Bukan Kemampuan berkotbah
• Bukan Kemampuan Melayani

13
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

• Bukan Kekayaan keluarga.


• Bukan nama besar.
• Bukan kepintaran
Hanya TUHAN yang dapat membuat kita bangkit. Itulah
sebabnya Daud berkata, “… apabila ia jatuh, tidaklah sampai ter-
geletak, sebab TUHAN menopang tangannya.”Tuhan ada di situ.
TanganNya menopang kita. Bukan berarti TUHAN menyetujui
perbuatan dosa kita. Tetapi karena Ia masih bertanggung jawab
terhadap kita. Untuk itulah, Ia ada di situ pada saat kita jatuh
untuk menopang kita supaya kita tidak terlempar atau terbuang,
tetapi kita bangkit. Mungkin saudara beribadah pada hari ini
saudara merasa bahwa Allah tidak peduli dengan saudara karena
surutnya kehidupan rohani. Memang kita adalah orang yang
bersalah dan sepatutnya disalahkan, tetapi Allah masih bertang-
gung jawab kepada kita. Jika kita telah jatuh, mari kita datang
kepada TUHAN,karena Ia masih bertanggung jawab untuk me-
mulihkan kita. Anda memiliki uang atau harta yang banyak, anda
tidak dapat menyogok TUHAN Allah.Anda tidak dapat menyo-gok
TUHAN Allah dengan perbuatan baik agar memperoleh pe-
ngampunan. Kita tidak dapat menyogok TUHAN Allah dengan
pelayanan kita. Hanya karena topangan-Nya, kita dibangkitkan
untuk dapat melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Nya. Anda
memiliki uang atau harta yang banyak, anda tidak dapat me-
nyogok TUHAN Allah.Anda tidak dapat menyogok TUHAN Allah
dengan perbuatan baik agar memperoleh pengampunan. Kita tidak
dapat menyogok TUHAN Allah dengan pelayanan kita. Hanya
karena topangan-Nya, kita dibangkitkan untuk dapat mela-kukan
hal-hal yang berkenan kepada-Nya. Mazmur 103:8-14 “TUHAN
adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan ber-limpah
kasih setia. Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk se-lama-
lamanya Ia mendendam. Tidak dilakukan-Nya kepada kita
setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita se-
timpal dengan kesalahan kita, tetapi setinggi langit di atas bumi,

14
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut


akan Dia; sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari
pada kita pelanggaran kita. Seperti bapa sayang kepada anak-
anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang ta-
kut akan Dia. Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa
kita ini debu.
Ada di antara kita yang merasa bahwa dia adalah orang
yang paling berdosa karena berbuat dosa paling banyak dan yang
paling jahat dalam keluarga. Sehingga dia menganggap diri adalah
orang sial. Firman TUHAN berkata, “apabila orang percaya itu
jatuh, ia tidak sampai tergeletak, karena TUHAN menopang ta-
ngannya.” TUHAN ada di situ, tetapi siap menanti kita untuk me-
ngangkat kita dari kejatuhan. Mungkin di antara kita ada yang
merasa bahwa kita adalah orang yang paling berdosa karena ber-
buat dosa paling banyak dan yang paling jahat dalam keluarga.
Sehingga kita menganggap diri bahwa kita adalah orang sial.
Firman TUHAN berkata, “apabila orang percaya itu jatuh, ia ti-
dak sampai tergeletak, karena TUHAN menopang tangannya.”
TUHAN ada di situ, tetapi siap menanti kita untuk mengangkat
kita dari kejatuhan. Separah apa pun dan sebanyak apa pun
kejatuhan kita, Allah masih bertanggung jawab untuk memulih-
kan kita. Ketika ada yang gagal dalam mempertahankan kehidu-
pan rohani, kita harus ingat, bahwa TUHAN dapat membangkit-
kannya, dari kejatuhannya. Kita hidup dalam dunia yang penuh
dengan kegelapan dan tinggal di antara orang-orang yang hidup
dalam kegelapan. Mungkin kita juga menjadi bagian dari dunia
dan orang-orang yang hidup dalam kegelapan, atau kita terhimpit
di dalamnya. Tetapi TUHAN berkata, “Bangkit” karena Dia akan
memulihkan kita dari keadaan di sekeliling kita dan yang kita
alami.
Ilustrasi: Yohanes 8:1-11 – Perempuan Berzinah. Seorang
perempuan ditangkap karena kedapatan berbuat zinah pada siang

15
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

hari (ay. 3).Orang-orang di situ berkata, “Musa dalam hukum


Taurat memerintah kita untuk melempari perempuan-perempuan
demikian” (ay. 6). Yesus berkata kepada semua orang yang be-
rada di situ, “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hen-
daklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu”
(ay. 7). Semua pergi meninggalkan Yesus dan perempuan itu mu-
lai dari yang tertua (ay. 9). Kata Yesus kepada perempuan itu,
“Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat
dosa lagi mulai dari sekarang” (ay. 11). Yesus menaruh perhatian
kepada orang yang masa lalunya buruk, memberikan jalan keluar
kepada mereka, dan memberikan tanggung jawab kepada mereka.
Natal yang kita rayakan menunjukkan bahwa Yesus peduli dengan
kita dan Ia ingin memulihkan kita.Perhatian Yesus tidak terfokus
pada masa lalu kita, tetapi Ia ingin saat ini dan masa depan yang
baik, untuk itulah Ia telah lahir untuk kita dan mengerjakan kese-
lamatan bagi kita. Mungkin hari inikita berada dalam situasi
rohani yang tidak menyenangkan, tetapi TUHAN berkata, “Bang-
kit.” Yesus berkata, “Dosamu diampuni. Pergilah dan jangan ber-
buat dosa lagi.” Mungkin hari inikita berada dalam situasi hidup
yang tidak menyenangkan, tetapi TUHAN berkata, “Bangkit.”
Yesus berkata, “Damai sejahtera Kuberikan bagi kamu.” Mungkin
hari ini kita berada dalam tekanan hidup yang berat, tetapi
TUHAN berkata, “Bangkit.” Yesus berkata, “Marilah kepada-Ku
semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan
kelegaan kepadamu.” Mungkin hari ini engkau berada di dalam
situasi sulit, tetapi TUHAN berkata, “Bangkit.” Yesus berkata,
“Akulah jalan, kebenaran, dan hidup.” Dalam kehidupan rumah
tangga: Tidak ada suami yang sempurna. Tidak ada isteri yang
sempurna.Tidak ada orang yang sempurna. Tidak ada anak yang
sempurna. Tidak ada dosa anggota keluarga yang tidak dapat diam-
puni, kecuali tidak percaya kepada Tuhan Yesus adalah Juruselamat.
“Bangkit menyatakan Yesus datang untuk memulihkan kita dan
memberikan kelegaan kepada kita.

16
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

II. Bangkit Menjadi Terang: Menyatakan Tanggung Jawab


Yesaya 60:1, “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab te-
rangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.”
Kegelapan terjadi secara umum di mana-mana dan
bangsa-bangsa pun tertutupi oleh kegelapan. Umat-Nya diperin-
tahkan bangkit dari keterpurukannya dan bersinar dengan me-
mancarkan kemuliaan TUHAN (60:1).TUHAN berfirman, “…
sebab te-rangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu”
(Yes. 60:1) menyatakan kehadiran Yesus untuk menerangi hidup
kita. Yesus berkata, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut
Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia
mempunyai terang hidup” (Yoh. 8:12)Sekarang Yesus berbicara
bahwa Ia adalah terang, bukan hanya untuk bangsa Israel, dan
tidak hanya menuntun Israel untuk terlepas dari musuh-
musuhnya.Yesus adalah terang dunia. Siapa saja yang mengikuti-
Nya tidak akan berjalan dalam kegelapan, tetapi ia akan memiliki
terang hidup.Selanjutnya Yesus berkata, “... barang siapa
mengikut Aku …”Yesus berjalan di depandan kita mengikuti
tuntunan-Nya. Yesus sebagai pemimpin yang berjalan di depan
kita dan kita mengikuti komandonya.
Ilustrasi: Baris-berbaris. Ketika sedang berjalan dalam
satu barisan.Komandan barisan berkata, “Henti, Grak.”Ketika ada
yang tidak menaruh perhatian kepada apa yang dikatakan
komandan barisan, pasti akan membuat barisan kacau.Yesus
berkata, “… ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia
mempunyai terang hidup.”Mengalami keselamatanMengalami
kehadiran Allah di dalam hidupnya.Mengalami tuntunan hidup di
jalan yang benar.Mengalami kemenangan atas kuasa
kegelapan.Mengalami kemenangan atas kejahatan.Yesus adalah
terang dunia yang memberikan kita terang hidup dan memam-
pukan kita untuk tidak berjalan dalam kegelapan.Sebelum kita
menjadi terang, Kita harus terlebih dahulu mengalami Kristus

17
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

yang adalah terang dunia, baru bisa menjadi terang.Inilah dasar


kita menjadi terang. Yesus berkata, “Kamu adalah terang dunia”
(Mat. 5:13).Keberadaan Yesus adalah terang dunia. Ia
mempercayakan fungsi terang dunia kepada kita sebagai umat-
Nya.Kita sebagai orang percaya adalah terang dunia, tetapi kita
bukan Yesus. Kita adalah pribadi yang menjadi berkat bagi orang
lainagar mereka diselamatkan, dibenarkan, dan disucikan oleh
Yesus. Seharusnya, sebagai “terang”, kehidupan kita tidak
mungkin dapat disembunyikan di dunia yang gelap. Terang yang
kita pancarkan seharusnya menipiskan kegelapan yang mengha-
langi. Jika “terang” yang kita miliki tidak dapat dilihat oleh orang
lain, maka sikap hidup yang kita nampakkan adalah salah.
Sebenarnya sebagai orang percaya, kita harus tampil beda di mana
pun kita berada. Yesus adalah terang dunia. Selama kita hidup
bersama Yesus, kita akan mengalami terang itu.Selama kita
memiliki keintiman dengan Yesus, maka kita mengalami terang .
Yesus adalah terang ilahi. Selama kita mengakui, menerima, dan
diam di dalam Yesus terang itu, maka kebenaran, kesucian,
kehidupan, dan kebahagiaan akan menjadi bagian hidup kita. Kita
tidak hanya mempercayai Yesus pada saat menerima Dia sebagai
Juruselamat, tetapi harus tetap hidup bersama-Nya agar terang-
Nya terus bersinar di dalam hidup kita. Kehidupan yang terikat
dengan kebiasaan-kebiasaan bu-ruk. Kita diikat dalam kegelapan
dan kita sedang hidup dalam kegelapan.Mungkin kita sedang
merayakan ulang tahun gereja, tetapi kita hidup dalam keadaan
yang stagan dan merosot secara rohani. Itu berarti bahwa terang
yang kita miliki sedang redup.Terang bersumber dari Allah dan
kita diberikan tanggung jawab untuk “bersinar” menyatakan
terang kepada orang-orang yang berada di bumi yang gelap dan
hidup di dalam kegelapan.Yesus berkata, “Kamu adalah terang
dunia” (Mat. 5:14). Kita dipanggil untuk menjadi berkat bagi
orang lain melalui sikap hidup kita.Kita dipanggil untuk menjadi

18
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

berkat melalui perkataan dan perbuatan kita. Ini menunjukkan


bahwa kita harus berani tampil beda:Ketika orang lain berbohong,
kita jujur. Ketika orang lain bekerja asal-asalan, kita bekerjadengan
rajin dan penuh tanggung jawab. Ketika orang lain mencuri/korupsi,
kita hidup sesuai dengan penghasilan yang jujur.Ketika orang
berusaha saling menjatuhkan satu dengan yang lain, kita berusaha
menopang yang lain.
Ketika orang lain saling bermusuhan, kita membangun
persahabatan.Ketika orang lain memiliki motivasi untuk kepentingan
diri sendiri, kita melakukan dengan tulus kepentingan orang lain.
• Ilustrasi: Lampu di bandara. Kalau turun malam, lampu
menjadi patokan atau panduan untuk mengarahkan pesawat.
Terang yang kita miliki menuntun orang lain memuliakan Bapa
di sorga.Tidak ada motivasi egois dalam memancarkan terang.
Terang yang kita miliki akan memberi arahan kepada orang lain
untuk datang kepada Kristus, bukandatang kepada kita. Kita
adalah pribadi yang menjadi berkat bagi orang lainagar mereka
diselamatkan, dibenarkan, dan disucikan oleh Yesus.Kadang
ibadah kita menjadi topeng, karena kita beribadah, tetapi ada
orang yang kita benci dalam ibadah.Setiap kali melihat orang itu,
rasanya mau terkam.Kalau datang ke gereja, lihat, musuhnya
duduk di mana.Kalau pas sama-sama mau masuk, pura-pura
terima telepon.
Menjadi terang bagi keluarga berarti kita menghadirkan
Yesus di dalam keluarga kita, dan memakai kita mejadi berkat
bagi keluarga kita melalui sikap hidup kita dan kesetiaan kita
kepada TerangYesus. Mungkin kita tidak mengalami damaiketika
merayakan Ulang tahun saat ini karena ada sakit hati, kemarahan,
kebencian yang masih kita rasakan dalam hati kita dan kita tetap
pertahankannya dalam keluarga.
• Ilustrasi: Film Anak Celaka: Anak membawa mobil ayahnya
tanpa sepengetahuan ayahnya. Anaknya mengalami kecela-kaan.
Ayahnya ditelepon dari rumah sakit.Ayah berkata, “My son, you

19
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

did bad, but I still love you.” Kiranya dengan merayakan Ultah
ke 62, GKII Siloam bangkit menjadi terang bagi keluarga, de-
ngan maksud:Terjadi pemulihan dalam keluarga.Setiap pribadi
menjadi terang bagi keluarganya.TUHAN MEMBERKATI
KITA SEMUA. Selamat Natal dan Tuhan memberkati kita
semua.

20
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Keluarga Dalam Rencana Kekekalan Allah


“ Keluarga Yang Beriman”
Ibrani 11:8-21

I. Pendahuluan
Apa pemahaman Anda mengenai keluarga dalam rencana
kekekalan Allah? Allah bekerja melalui keluarga sebagai sarana
menyatakan pemenuhan rencana keselamatan-Nya bagi Du-nia.
Dalam kasus Lazarus dan orang Kaya yang telah meninggal
menunjukkan adanya suatu kerinduan dari orang kaya yang telah
meninggal itu untuk keluarga, dan saudara-saudaranya tidak hidup
dalam penderitaan yang ia alami1. Yesus memberi pernyataan
menarik kepada murid-muridNya sebagai keluarga Allah, bahwa
di mana Ia berada mereka pun berada 2. Pengharapan kekekalan
inilah yang mau menjadi bagian dari keluarga Allah.
Apa ciri kehidupan keluarga yang hidup dalam rencana
kekekalan Allah. Pada teks ini coba dijelaskan salah satu ciri ke-
hidupan keluarga yang hidup dalam rencana kekekalan Allah
adalah keluarga yang beriman. Tokoh yang diambil sebagai dasar
perenungan adalah keluarga Abraham.
Bagaimana ciri kehidupan sebagai keluarga beriman yang
hidup dalam rencana kekekalan Allah yang ditunjukkan oleh
Abraham. Ciri Kehidupan itu yakni: ketaatan, berpengharapan,
berpegang pada janji Allah dan tahan uji. Iman dalam teks Ibrani
11:1, iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan
bukti dari segala sesuatu yang kita tidak lihat.
I. Ketaatan ay. 8
Ibrani 11:8 Karena iman Abraham taat, ketika ia di-
panggil untuk berangkat ke negeri yang diterimanya menjadi mi-

1
Lukas15:
2
Yohanis 14:7

21
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

lik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat


yang ia tujui.
Abraham sebagai keluarga yang beriman, ditandai oleh
ketaatannya pada panggilan Allah untuk keluar dan pergi ke negeri
yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya. Ia berjalan
dalam ketaatan menuju ke negeri tersebut. Ketaatan pada
panggilan Allah untuk keluar ini bukan tanpa resiko. Ia berha-
dapan dengan tantangan alam, kelaparan, tantangan politik (pepe-
rangan antar bangsa), tantangan secara sosial berhubungan de-
ngan harta kekayaan yang ia miliki. Abraham taat, pada kondisi-
kondisi tertentu ia harus mengambil keputusan etis (ia berhadapan
dengan konflik norma) antara kejujuran dan kematian. Ia memilih
untuk jujur secara budaya dengan menyebutkan Sara sebagai
saudaranya. Namun pada sisi lain, Allah turun tangan dan men-
cegah itu semua tidak terjadi untuk merusak rencana Allah.
Kata taat di terjemahkan dari kata Yunani hupakouo1. Ke-
taatan mempunyai pengertian mendengar, mendengarkan ( me-
nunjuk pada seorang yang mengetok pintu, dan ada orang men-
dengar siapa yang melakukan itu), kewajiban sebagai portir 2.
Mendengar suatu perintah untuk mentaati, patut, taat, penurut
untuk menyampaikan kepada seseorang.
Abraham sebagai orang beriman, berdasarkan analisa kata
ini menunjukkan ia taat kepada firman Allah yang disampaikan
kepadaNya. Ia tidak membantah apa yang telah Tuhan perin-
tahkan. Ia melakukannya dengan ketaatan.

1
5219 u`pakou,whupakouo {hoop-ak-oo'-o} Mea-ning: 1) to listen,
to harken 1a) of one who on the knock at the door comes to listen who it is,
(the duty of a porter) 2) to harken to a command 2a) to obey, be obedient to,
submit to Origin: from 5259 and 191; TDNT - 1:223,34; v. Usage: AV -
obey 18, be obedient to 2, hear-ken 1; 21. 5656 Tense - Aorist (See 5777)
Voice - Active (See 5784) Mood - Indicative (See 5791) Count – 2319.

22
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Sebagai orang beriman kepada Kristus yang telah mati


dan bangkit dari antara orang mati. Hal utama untuk belajar dari
Abraham adalah ketaatan kepada perintah dan panggilan Allah.
Saat ini, perintah itu ada pada firman Allah. Mendengar firman
Allah dan sungguh-sungguh melakukannya disebut berbahagia
(Yakobus 1: 21-25).
Dunia saat ini sangat berbeda. Informasi ibarat banjir. Saat
ujian sedang berlangsung. Setiap orang diperhadapkan kepada
pilihan mau taat kepada apa yang Allah firmankan atau apa yang
sedang dunia tawarkan. Panca indra dipengaruhi, keinginan di-
suguhi dengan berbagai tawaran. Dalam situasi inilah ketaatan
sebagai pribadi dan keluarga ditantang. Mari memilih taat kepada
perintah Allah walaupun disana ada resiko politik, resiko sosial,
ekonomi yang hadapi. tapi tetap belajar untuk taat seperti halnya
Kristus (Filipi 2:1-11).

II. Berpengharapan ay. 9-10


Apa yang membuat hidup saya dan saudara berbeda dalam
dunia ini? salah satunya adalah hidup dalam pengharapan. Beda
dengan banyak orang di dunia ini yang tidak empunya harapan.
Alkitab menyebutkan harapan itu ibarat jangkar (sauh) yang kuat.
Sehingga perahu kehidupan kita tidak mudah terbawa oleh arus
dunia ini.
Pertanyaan menarik yang terkadang iseng ditanyakan. Apa
yang menjadi harapan anda? I Korintus 15:19. Harapan kita
adalah Kristus yang mati dan bangkit dari antara orang mati.
Apa yang menjadi harapan dari Abraham? Harapan
Abraham adalah sebuah kota yang mempunyai dasar, yang diren-
canakan dan dibangun oleh Allah. Kenyataan Abraham tinggal di
kemah, yang serba terbatas baik dari segi fasilitas namun ia hidup
dalam pengharapan akan janji itu.

23
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Cerita mengenai sebuah kota yang mempunyai dasar, di-


rencanakan dan dibangun oleh manusia Abraham pasti tahu. Ia ada
di kota Urkasdim, pusat kebudayaan Sumeria Kuno. Ia pasti tahu
cerita mengenai Babel kota besar yang dibangun oleh Nimbrod
dan pada akhirnya runtuh oleh karena keangkuhan ma-nusia.
Pengharapannya berbeda. Pengharapannya berpusat pada pribadi
dan karya Allah bukan pada pribadi dan karya manusia. Inilah
yang menguatkan dirinya dalam kehidupan yang serba terbatas
yakni tinggal di kemah (bdg Wahyu 21:2;10-27).
Ilustrasi: Kita hidup di dunia ada banyak tipe rumah. Ter-
kadang rumah menjadi ukuran sosial, kemajuan ekonomi suatu
masyarakat. Jemaat Siloam, tidak ada lagi yang rumah bebak dan
atap daun. semua umumnya rumah tembok, lantai, dan mem-
punyai fasilitas mck yang baik. Dan saat ini juga dengan ber-
kembangnya kota, salah satu produk asuransi yang dijual adalah
asuransi rumah. kalau ada kebakaran, bisa diganti. Soal ada atau
tidaknya rumah dan membangun rumah bukanlah masalah. tetapi
janganlah rumah menjadi sangat prioritas sehingga mengabaikan
Allah dan pekerjaanNya.
Manusia masih ada di dalam dunia membangun rumah itu
penting sebagai kebutuhan hidup. Namun ingat kita juga harus
menginvestasikan hidup kita untuk kota yang dibangun oleh
Allah. Kita akan hidup di sana. Dunia ini akan lenyap. Bagaimana
harapan mengenai kota Allah itu dapat diwujudkan dalam realita
kehidupan ketika ada di dalam dunia. Aplikasi Praktis yang dapat
dibuat:
1. Ada program rumah sehat bagi jemaat.
2. Ada program WCK sehat bagi jemaat
3. Ada program lingkungan yang sehat bagi jemaat (kaum pria
dapat membentuk kelompok pencinta lingkungan).

III. Berpegang pada Janji Allah (ay.11- 16)

24
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Allah memperkenalkan diriNya kepada Abraham seba-


gai Allah perjanjian. Ia sendirilah yang mengikat perjanjian de-
ngan Abraham dan bersumpah demi diri-Nya sendiri untuk me-
ngenapi janji itu (Kejadian 15 :1-21). Alkitab memberikan ke-
saksian bahwa Abraham dan Sara sudah tua, secara kesehatan
tidak dapat mempunyai keturunan. Tetapi mereka memperoleh
kekuatan dari Allah. Kata memperoleh diterjemahkan dari kata
lambano2 (menerima/mendapat). Kekuatan diterjemahkan dari
kata Yunani, dunamis.3 (kekuasaan, tenaga, daya, kekuatan, ke-

2
2983 lamba,nw lambano{lam-ban'-o} Meaning: 1) to take 1a) to
take with the hand, lay hold of, any person or thing in order to use it 1a1) to
take up a thing to be carried 1a2) to take upon one's self 1b) to take in order
to carry away 1b1) without the notion of violence, i,e to remove, take away
1c) to take what is one's own, to take to one's self, to make one's own 1c1) to
claim, procure, for one's self 1c1a) to associate with one's self as companion,
attendant 1c2) of that which when taken is not let go, to seize, to lay hold of,
apprehend 1c3) to take by craft (our catch, used of hunters, fisherman, etc.),
to circumvent one by fraud 1c4) to take to one's self, lay hold upon, take
possession of, i.e. to appropriate to one's self 1c5) catch at, reach after, strive
to obtain 1c6) to take a thing due, to collect, gather (tribute) 1d) to take 1d1)
to admit, receive 1d2) to receive what is offered 1d3) not to refuse or reject
1d4) to receive a person, give him access to one's self, 1d41) to regard any
one's power, rank, external circumstances, and on that account to do some
injustice or neglect something 1e) to take, to choose, select 1f) to take
beginning, to prove anything, to make a trial of, to experience 2) to receive
(what is given), to gain, get, obtain, to get back
Origin: a prolonged form of a primary verb, which is use only as an
alternate in certain tenses; TDNT - 4:5,495; v
Usage: AV - receive 133, take 106, have 3, catch 3, not tr 1, misc
17; 263. Misc: For Synonyms see entry 5877. 5627 Tense - Second Aorist
(See 5780) Voice - Active (See 5784) Mood - Indicative (See 5791) Count -
2138 plus 1 in a variant reading in a footnote
3
1411 du,namij dunamis {doo'-nam-is} . Meaning: 1) strength
power, ability 1a) inherent power, power residing in a thing by virtue of its
nature, or which a person or thing exerts and puts forth 1b) power for
performing miracles 1c) moral power and excellence of soul 1d) the power
and influence which belong to riches and wealth 1e) power and resources

25
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

mampuan; kekuatan, tenaga; keajaiban; kebaikan. Ini menun-


jukkan bahwa pemenuhan janji Allah kepada Abraham adalah
pekerjaan Allah.
Abraham dan Sara berpegang pada janji Allah mengenai
keturunan yang Tuhan berikan kepada mereka seperti halnya
pasir di laut dan bintang di langit. Atas dasar iman pada janji itu-
lah Tuhan mengaruniakan mujisat, kekuatan untuk memperoleh
keturunan walaupun secara medis tidak bisa.
Aplikasi:
Ditengah situasi sulit kehidupan ini iman harus tertuju
pada janji -janji Allah dan hidup dalam pengharapan dalam si-
tuasi ini ada kekuatan yang datang dari Allah mengalir dalam
kehidupan berdampak adanya mujizat yang Tuhan kerjakan
dalam hidup ini, sehingga dapat menjadi kesaksian bagi orang
lain.

IV. Tahan Uji (ay. 17-19)


Iman yang kuat adalah iman yang keluar dari proses
pengujian. dicobai, diterjemahkan dari kata Yunani peirazo4.

arising from numbers 1f) power consisting in or resting upon armies, forces,
hosts. Origin: from 1410; TDNT - 2:284,186; n f. Usage: AV - power 77,
mighty work 11, strength 7, miracle 7, might 4, virtue 3, mighty 2, misc 9;
120. Misc: For Synonyms see entry 5820.
4
3985 peira,zwpeirazo {pi-rad'-zo} Meaning: 1) to try whether a
thing can be done 1a) to attempt, endeavour 2) to try, make trial of, test: for
the purpose of ascertaining his quantity, or what he thinks, or how he will
behave himself 2a) in a good sense 2b) in a bad sense, to test one
maliciously, craftily to put to the proof his feelings or judgments 2c) to try or
test one's faith, virtue, character, by enticement to sin 2c1) to solicit to sin, to
tempt 1c1a) of the temptations of the devil 2d) after the OT usage 2d1) of
God: to inflict evils upon one in order to prove his character and the
steadfastness of his faith 2d2) men are said to tempt God by exhibitions of
distrust, as though they wished to try whether he is not justly distrusted 2d3)
by impious or wicked conduct to test God's justice and patience, and to
challenge him, as it were to give proof of his perfections. Origin: from

26
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Iman yang teruji, berhubungan erat dengan pemahaman yang


benar akan firman Allah. "ia berpikir". Ia berpikir. Diterjemah-
kan dari kata Yunani logizomai (1x dalam Alkitab).5 Abraham
mempunyai kesempatan untuk merenungkan, mempertimbang-
kan apa yang telah Allah perintahkan. Pada akhirnya ia mengam-
bil keputusan untuk pergi. Karena ia mempunyai pemahaman
yang benar akan kuasa Allah yang sanggup membangkitkan
orang yang mati. Sehingga ia percaya. Ia telah berjanji dan
mengikat perjanjian. Ia meminta untuk mempersembahkan anak
yang telah Ia janjikan. Pastikan Ia sanggup membangkitkannya.
Atas dasar iman itulah Abraham rela mempersembahkan. Ia
menyiapkan semua, dan berjalan 3 hari untuk melakukan pe-
rintah Allah itu (Kejadian 22:1-19). Allah sendiri pada akhirnya
berfirman, bahwa Abraham memang disebut orang benar karena
imannya pada janji Allah itu. Rasul Paulus berkata, ku tahu yang
ku percaya. Pengertian dan pemahaman yang benar akan Allah

3984; TDNT - 6:23,822; v. Usage: AV - tempt 29, try 4, tempter 2, prove 1,


assay 1, examine 1, go about 1; 39 (5746 Tense - Present (See 5774) Voice -
Passive (See 5786) Mood - Participle (See 5796) Count – 360. tempt
(menggoda, menarik); try (menguji, usaha, percobaan); tempter (penggoda);
prove (membuktikan), assay (menguji kadar logam), examine (menguji)
5
3049 logi,zomailogizomai {log-id'-zom-ahee} .Meaning: 1) to
reckon, count, compute, calculate, count over 1a) to take into account, to
make an account of 1a1) metaph. to pass to one's account, to impute 1a2) a
thing is reckoned as or to be something, i.e. as availing for or equivalent to
something, as having the like force and weight 1b) to number among, reckon
with 1c) to reckon or account 2) to reckon inward, count up or weigh the
reasons, to deliberate 3) by reckoning up all the reasons, to gather or infer
3a) to consider, take into account, weigh, meditate on 3b) to suppose, deem,
judge 3c) to determine, purpose, decide . 5666 Tense - Aorist (See 5777)
Voice - Middle Deponent (See 5788) Mood - Participle (See 5796) Count -
88
1. to reckon (memperhitungkan), count (menghitung), compute
(menghitung), calculate (menghitung, mengkalkulasi), to reckon inward
(tenang dan berhati-hati, tidak tergesa-gesa dalam batin).
3.memperhitungkan segala alasan.

27
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

menjadi dasar untuk menang dalam ujian iman yang dijalani


setiap hari. Pemahaman akan Allah menjadi kekuatan dalam
menghadapi berbagai ujian terhadap iman.
Yesus ketika dicobai, Ia mengunakan Firman untuk
menghadapi Iblis. Marthen Luther, ketika ia berhadapan dengan
masa lalunya yang dituduhkan oleh Iblis. Ia berkata, itu benar.
Tetapi darah Yesus telah menghapus segala dosa itu.
Apa yang sedang dialami sebagai ujian terhadap iman
saat ini, ambil firman Tuhan, sebagai senjata rohani untuk
menghadapi ujian iman tersebut. Sehingga selalu hidup dalam
kemenangan.

Kesimpulan:
Allah mempunyai rencana kekekalan bagi setiap keluarga.
Ia telah membangun keluarga. Gereja disebut sebagai keluarga
Allah secara rohani (Efesus 2:19-20) dalam harapan akan kemu-
liaan Allah bagi setiap keluarga. Ia menghendaki keluarga yang
hidup dalam rencana kekekalan Allah itu menunjukkan kehidupan
sebagai keluarga yang beriman yang ditandai oleh kehidupan:
1. Hidup dalam ketaatan kepada panggilan Allah walaupun
ketaatan itu penuh dengan tantangan baik secara sosial, eko-
nomi maupun politik. Kita perlu belajar taat pada panggilan
Allah. seperti halnya Kristus taat pada kehendak Allah hingga
mati di kayu salib.
2. Hidup dalam pengharapan akan kota yang penuh kemuliaan
yakni sorga yang didasarkan, direncakan dan dibangun oleh
Allah sendiri bagi setiap orang yang percaya kepadaNya.
3. Hidup dengan berpegang pada janji Allah yang telah difir-
mankanNya dalam situasi sulit apapun. Karena dari sikap itu-
lah kekuatan Allah mengalir dalam hidup ini.
4. Hidup bertahan dalam segala ujian iman yang diisinkan
Tuhan untuk dilalui, yang dikuatkan oleh pemahaman yang

28
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

benar akan Allah yang sanggup membangkitkan orang yang


mati kepada kemuliaan yang kekal (I Kor. 15:58).

29
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Keluarga Yang Berkarakter, Negara Jaya-


“Karakter Keluarga”1

Firman Allah dalam Kejadian 2:24, " Ini Dia Tulang dari
Tulangku dan Daging dari DagingKu". Dari teks ini ada beberapa
prinsip kehidupan dalam pernikahan yakni: kesatuan, kesamaan, ke-
sejajaran dan kasih. Dari prinsip ini pernikahan dapat diartikan se-
bagai proses membangun kesatuan, kesamaan, kesejajaran dan kasih.
Untuk mempermudah untuk menginatnya, Pernikahan adalah 4K.
Pemerintah RI tahun 2016 melaksanakan perayaan hari
Keluarga Nasional, di kota Kupang. Mengapa NTT menjadi pilihan
pemerintah pusat? Apakah karena, kasus perceraian di Kupang tinggi
atau kasus perdagangan perempuan sudah ada dalam kondisi darurat,
sehingga perlu penanganan bersama. Ini hanya sebatas pra-duga.
Tema yang diangkat dalam perayaan ini, keluarga yang ber-
karakter negara jaya. Dilihat dari sisi rohani, keluarga yang ber-
karakter, negara jaya mulai dari Kupang. Isme yang sedang ber-
kembang zaman ini juga turut mempengaruhi kehidupan keluarga
adalah pandangan hedonisme.
Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa
kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup.
Bagi para penganut paham ini, bersenang- senang, pesta pora,
dan pelesiran merupakan tujuan utama hidup, entah itu me-
nyenangkan bagi orang lain atau tidak. Hal ini dikarena mereka
beranggapan hidup ini hanya sekali, sehingga mereka merasa
ingin menikmati hidup senikmat-nikmatnya. Di dalam ling-
kungan penganut paham ini, hidup dijalani dengan sebebas-be-
basnya demi memenuhi hawa nafsu yang tanpa batas (Wiki-
pedia,2012).
Dampak yang paling terlihat dari pengaruh paham ini adalah
gaya hidup yang glamor dan berfoya-foya, semakin banyaknya jum-
lah pengunjung di diskotik dan club-club malam, penggunaan
narkoba oleh remaja dan maraknya seks bebas yang dilakukan oleh

30
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

remaja-remaja di Indonesia. Dengan adanya budaya hedonisme ter-


sebut, maka munculah masalah lain, yaitu terjadinya krisis moral
dikalangan generasi penerus bangsa. Krisis moral membuat manusia
kehilangan harkatnya sebagai makhluk yang paling sempurna dan pa-
ling tinggi derajatnya diantara makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya
di muka bumi. Salah satu bentuk krisis moral adalah munculnya me-
dia massa yang memperlihatkan hal-hal yang diklasifikasikan sebagai
pornoaksi dan pornografi.
Berdasarkan data terbaru Komisi Penanggulangan AIDS
(KPA) Provinsi NTT, Jumlah Kumulatif Kasus HIV dan AIDS Di
Provinsi NTT Sejak Tahun 1997 sampai dengan Juni 2013 me-
nunjukkan kasus HIV di NTT mencapai 1.053 dan kasus AIDS men-
capai 1.392 kasus sehingga total kasus mencapai 2.455 kasus. Sampai
pada bulan Juni 2013 kasus AIDS yang terjadi di NTT sebanyak 89
kasus dan HIV sebanyak 98 kasus. Untuk Kota Kupang sampai bulan
Juni 2013 sendiri kasus HIV sebanyak 32 kasus dan AIDS sebanyak
28 kasus. Jumlah kumulatif Kasus HIV dan AIDS di NTT ber-
dasarkan golongan umur pada tahun 1997- 2013 menunjukkan bahwa
remaja dengan umur antara 16-20 sebanyak 114 kasus, dan 21-25
sebanyak 299 kasus. Berdasarkan data tersebut golongan umur muda
pun rentan terhadap HIV maupun IMS. Perilaku seks bebas dika-
langan remaja yang terus meningkat menjadi salah satu faktor pe-
nyebab tingginya angka tersebut. Berdasarkan data-data diatas, kaum
muda dengan golongan umur 15-24 tahun merupakan golongan umur
yang menunjukan jumlah kasus yang tinggi.

Karakter Keluarga
Karakter Keluarga, berbicara mengenai nilai keluarga. Nilai
berbicara budaya keluarga. Budaya berbicara mengenai kesepatan
yang dihidupi sebagai suatu kebiasaan yang membedakan keluarga
satu kepada yang lain.
Karakter berbicara mengenai totalitas moral yang melekat pada
suatu pribadi. Lebih lanjut Kementerian Pendidikan Nasional

31
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

dalam Disain Induk Pendidikan Karakter (2010:10) mengemu-


kakan bahwa konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses
psikologis dan sosial kultural dapat dikelompokkan menjadi : Olah
Hati (Spiritual and Emotional Development) yang bertujuan
menghasilkan sikap jujur dan bertanggung jawab, Olah Pikir
(Intellectual Development) yang bertujuan meningkatkan kecerda-
san, Olah Raga dan Kinestetik (Physical and Kinestetic
Development) yang bertujuan meningkatkan kualitas kebersihan
dan kesehatan, dan Olah Rasa dan Karsa (Affective and Creativity
Development) yang bertujuan untuk meningkatkan sikap peduli
dan kreatif. Perpaduan dari 4 (empat) aspek diatas akan meng-
hasilkan nilai-nilai luhur dan perilaku berkarakter. Dengan kata
lain, karakter dapat dimaknai sebagai kualitas pribadi yang baik,
dalam arti tahu kebaikan, mau berbuat baik dan nyata berperilaku
baik, yang secara koheren memancar sebagai hasil dari olah pikir,
olah hati, olah raga dan olah rasa dan karsa. Hal ini sesuai dengan
pendapat Lickona (1991:51) yang mengemukakan bahwa karakter
yang baik atau good characters terdiri atas proses psikologis
knowing the good, desiring the good, and doing the good – habit
of the mind, habit of the heart, and habit of action. 182
Bagi seorang Kristen karakter baru berpusat pada pribadi
Kristus sendiri. Bagaimana proses itu terjadi? Rasul Paulus menye-
butkannya sebagai "di dalam Kristus" di dalam Kristus menjadi cip-
taan baru (II Ko-rintus 5:17). ada karakter baru, yakni karakter
Kristus, karakter ilahi oleh pekerjaan Roh Kudus di dalam kehidu-
pan setiap pemuda (I Yoh.2:6;Galatia 5:22-23;Efesus5: 18). Ba-
gaimana proses ini terjadi? Proses ini terjadi saat belajar pada Yesus
(Efesus 4: 17-32)

Pertanyaan menarik
Bagaimana Karakter Keluarga Kristen? Karakter Keluarga
Kristen secara ideal adalah Kristus. Ini adalah proses yang membu-

2
(httppustaka.unpad.ac.idwp-contentuploads2013-10pustaka_ un-
pad _ pemba-ngunan_ karakter. pdf).

32
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

tuhkan komitmen bersama. Dalam perjalanan waktu, Allah mengi-


sinkan pencobaan dialami oleh keluarga, untuk kembali mengevalusi
karakter keluarga apakah sudah seperti Kristus atau tidak. Memang
ini ibarat pokok Anggur yang dipotong untuk berbuah lebat (Yoh.15)
Proses itu sakit (Ibrani 12), namun mari memandang kepada hasil
akhir yang Ia kehendaki bagi setiap keluarga Kristen. Ada kebenaran
berhubungan dengan karakter keluarga yakni?
1. Bagaimana karakter Keluarga dibangun? dari teks ini ada dua si-
kap yang dapat dilihat yakni.Hati Bapa-bapa kembali kepada
anak-anak. Hati anak-anak kembali kepada Bapa-bapa
2. Dampak dari karakter keluarga yang baik? Berkat bagi bumi ini

I. Proses Karakter Keluarga Dibangun


Bicara mengenai karakter keluarga, tidak terlepas dari
budaya keluarga yang dibangun bersama. Inilah yang membe-
dakan satu keluarga dengan keluarga yang lain. Dalam mem-
bangun karakter keluarga ada dua sikap yang dapat dilihat ber-
sama yakni: hati Bapa kembali ke anak-anak. hati anak-anak
kembali ke Bapa-bapa.
1. Hati Bapa kembali ke anak-anak
Dalam teks ini dijelaskan, bahwa nabi Elia akan da-
tang diutus menjelang hari TUHAN yang besar dan dasyat itu.
Dalam Perjanjian baru, ini menunjuk kepada Yohanis yang
pelayanannya mempersiapkan jalan bagi pelayanan Kristus,
yakni keselamatan hanya oleh anugerah dan belaskasihan Allah
bukan karena korban bakaran. Pelayanan Yohanis, adalah
pelayanan pertobatan dan pendamaian.
Hati Bapa berbalik3 kepada anak-anak berbicara me-
ngenai pemulihan peran Bapa kepada anak-anak? Bapa sebagai

7725 bWv shuwb {shoob}. Meaning: 1) to return, turn back 1a)


3

(Qal) 1a1) to turn back, return 1a1a) to turn back 1a1b) to return, come or go
back 1a1c) to return unto, go back, come back 1a1d) of dying 1a1e) of

33
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

pemimpin (rohani, moral, sosial) membentuk nilai bagi pem-


bentukan arah bagi keluarga.
1.1. Prinsip kepemimpinan ini dapat dilihat dalam kasus keja-
tuhan manusia kedalam dosa (Kejadian 3). Hawa yang
digoda, jatuh dan makan buah yang dilarang. Namun Allah
memanggil Adam. Dimanakah Engkau, Dosa disebut se-
bagai Adam dan Hawa? Mengapa karena Adam adalah pe-
mimpin.Dalam kitab Meleaki ada beberapa masalah yang
terjadi dalam kehidupan orang Israel
Pasal 1, Masalah mempersembahkan korban yang salah (13-14)
Pasal 2, Imam yang tidak melaksanakan tugas dengan benar (ada
kompromi terhadap dosa) (7-9).Kekudusan pernika-
han – Kasusperceraian (13-16)
Pasal 3, Perpuluhan (6-12)Ibadah (13-16)

human relations (fig) 1a1f) of spiritual relations (fig) 1a1f1) to turn back
(from God), apostatise 1a1f2) to turn away (of God) 1a1f3) to turn back (to
God), repent 1a1f4) turn back (from evil) 1a1g) of inanimate things 1a1h) in
repetition 1b) (Polel) 1b1) to bring back 1b2) to restore, refresh, repair (fig)
1b3) to lead away (enticingly) 1b4) to show turning, apostatise 1c) (Pual)
restored (participle) 1d) (Hiphil) to cause to return, bring back 1d1) to bring
back, allow to return, put back, draw back, give back, restore, relinquish,
give in payment 1d2) to bring back, refresh, restore 1d3) to bring back,
report to, answer 1d4) to bring back, make requital, pay (as recompense)
1d5) to turn back or backward, repel, defeat, repulse, hinder, reject, refuse
1d6) to turn away (face), turn toward 1d7) to turn against 1d8) to bring back
to mind 1d9) to show a turning away 1d10) to reverse, revoke 1e) (Hophal)
to be returned, be restored, be brought back 1f) (Pulal) brought back .
Origin: a primitive root; TWOT - 2340; v. Usage: AV - return 391, ...again
248, turn 123, ...back 65, ...away 56, restore 39, bring 34, render 19, answer
18, recompense 8, recover 6, deliver 5, put 5, withdraw 5, requite 4, misc 40;
1066. 08689 Stem - Hiphil (See 08818) Mood - Perfect (See 08816) Count -
2675 .

34
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Pasal 4, Hari Tuhan dan pertobatan (1-6)Keadaan-keadaan ini ti-


dak terlepas dari peran seorang Bapa sebagai pe-
mimpin.
1.2. Peran Bapa sebagai pemimpin dapat dilihat dari kasus Nuh
(Kejadian 6:8;9-11 ay. 9 “ seorang yang benar, tidak bercela di
antara orang-orang sezamannya dan hidup bergaul dengan
Allah)
1.3. Peran Bapa sebagai sebagai pemimpin dapat dilihat dari kasus
Ayub (1:1, Saleh, jujur, takut akan Allah, menjauhi kejahatan.
4-8 “kepekaan rohani”
1.4. Peran Bapa sebagai pemimpin dapat dilihat juga dari Yosua.
Pernyataannya sebagai pemimpin bangsa dan keluarga jelas.
Yosua 24:14-15 (“memilih untuk beribadah kepada Tuhan).
Kesimpulannya : Mz. 127-128 (ay.4)
Bapa sebagai pengajar/pendidik
2.1. Perintah Allah (Ulangan 6:4-9)
2.1.1. Tujuan pengajaran : mengasihi Allah
2.1.2. Strategi mengajar: berulang-ulang
2.1.3. Suasana mengajar :
1. formal
2. non formal
2.2. Efesus 6:4 “ Didiklah4 mereka di dalam ajaran5 dan
nasehat6 Tuhan”.

4
1625 evktre,fwektrepho {ek-tref'-o} Meaning: 1) to nourish up to
maturity, to nourish 2) to nurture, bring up . Origin: from 1537 and 5142;;
v. Usage: AV - nourish 1 (memberi makanan, memelihara), bring up
1(membawa);
5
3809 paidei,apaideia {pahee-di'-ah}. Mea-ning: 1) the whole
training and education of children (which relates to the cultivation of mind
and morals, and employs for this purpose now commands and admo-nitions,
now reproof and punishment) It also includes the training and care of the
body 2) whatever in adults also cultivates the soul, esp. by correcting
mistakes and curbing passions. 2a) instruction which aims at increasing

35
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Peran orang untuk adalah sebagai pendidik dalam


pengertian memberikan makanan dan memelihara dalam aja-
ran Tuhan. Kata ajaran sendiri diterjemahkan dari kata Yu-
nani, paideia yang mempunyai pengertian seluruh pelatihan
pendidikan. Sedangkan nasehat mempunyai pengertian,
peringatan, teguran dan nasehat yang baik. Orang tua dalam
jemaat di Kolose diminta untuk tidak menyakiti hatinya su-
paya tidak tawar hatinya (Kolose 3:21).
2. Hati Anak-Anak Kembali Ke Bapa
Pemulihan hati anak kepada bapa mempunyai pengertian
pemulihan peran dan tanggungjawab anak dalam rumah tangga?
Tanggung jawab tersebut yakni:
1 Anak menghormati orang tua (Efesus 6:2).Kata menghormati di-
terjemahkan dari kata Yunani timao7, yang mempunyai pe-
ngertian menghormati secara terus menerus.

virtue 2b) chastisement, chastening, (of the evils with which God visits men
for their amendment) . Origin: from 3811; TDNT - 5:596,753; n f. Usage:
AV - chastening 3, nurture 1(pengasuh, pemeliharaan, menaruh, me-
melihara, mengasuh, memelihara), instruction 1(pengajaran, perin-
tah), chastisement 1(hukuman untuk kebaikan);
6
3559 nouqesi,anouthesia {noo-thes-ee'-ah}. Meaning: 1) admo-
nition, exhortation . Origin: from 3563 and a derivative of 5087; TDNT -
4:1019,636; n f. Usage: AV - admonition 3 (peringatan, teguran, nasehat
(yang baik).
7
5091 tima,wtimao {tim-ah'-o}. Meaning: 1) to estimate, fix the
value 1a) for the value of something belonging to one's self 2) to honour, to
have in honour, to revere, venerate . Origin: from 5093; TDNT - 8:169,
1181; v. Usage: AV – honour (menghormati) 19, value 2 (menilai, meng-
hormati); 21. 5720 Tense - Present (See 5774) Voice - Active (See 5784)
Mood - Imperative (See 5794) Count - 592)

36
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

2. Kolose 3:20. Taatilah8 orang tua. Ketaatan kepada orang tua juga
mempunyai pengertian mendengar nasehat orang tua, ketaatan
dan ketundukan kepada orang tua.
II. Dampak Keluarga yang Berkarakter
Dampak dari keluarga yang berkarakter sebagai proses
pemulihan hati bapa dan anak yakni, tidak ada pemusnahan bagi
bumi. Kata pemusnahan diterjemahkan dari kata Ibrani nakah9,
yang mempunyai pengertian memukul, menghantam, membunuh.

8
5219 u`pakou,whupakouo {hoop-ak-oo'-o}. Meaning: 1) to
listen, to harken 1a) of one who on the knock at the door comes to listen who
it is, (the duty of a porter) 2) to harken to a command 2a) to obey, be
obedient to, submit to. Origin: from 5259 and 191; TDNT - 1:223,34; v.
Usage: AV - obey 18, be obedient to 2, hearken 1; 21. 5720 Tense - Present
(See 5774) Voice - Active (See 5784) Mood - Imperative (See 5794) Count
– 592. –mematuhi, mentaati.
9
5221 hk'n" nakah {naw-kaw'}. Meaning: 1) to strike, smite, hit,
beat, slay, kill 1a) (Niphal) to be stric-ken or smitten 1b) (Pual) to be
stricken or smitten 1c) (Hiphil) 1c1) to smite, strike, beat, scourge, clap, app-
laud, give a thrust 1c2) to smite, kill, slay (man or beast) 1c3) to smite,
attack, attack and destroy, conquer, sub-jugate, ravage 1c4) to smite,
chastise, send judgment upon, punish, destroy 1d) (Hophal) to be smitten
1d1) to receive a blow 1d2) to be wounded 1d3) to be beaten 1d4) to be
(fatally) smitten, be killed, be slain 1d5) to be attacked and captured 1d6) to
be smitten (with disease) 1d7) to be blighted (of plants). Origin: a primitive
root; TWOT - 1364; v. Usage: AV - smite 348, slay 92, kill 20, beat 9,
slaughter 5, stricken 3, given 3, wounded 3. 2764 ~r,xe cherem {khay'-rem}
or (Zech. 14:11) ~r,x, cherem {kheh'-rem} Meaning: 1) a thing devoted,
thing dedicated, ban, devotion 2) a net, thing perforated 3) have been utterly
destroyed, (appointed to) utter destruction . Origin: from 02763; TWOT -
744a,745a; n m. Usage: AV - net 9, accursed thing 9, accursed 4, curse 4,
cursed thing 3, devoted 3, destruction 2, devoted thing 2, dedicated thing 1,
destroyed 1; 38. strike 2, stripes 2, misc 13; 500. 08689 Stem - Hiphil (See
08818) Mood - Perfect (See 08816) Count - 2675

37
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Keluarga yang berkarakter, negara jaya. Keluarga yang berkarakter


memberi dampak dunia yang berkarakter, dunia damai.
Kesimpulan:
Karakter keluarga yang baik dinyatakan melalui pelaksanaan
tanggungjawab yang baik dari bapa dan anak. Bapa melaksanakan
perannya dan anak melaksanakan perannya. Bumi diberkati. Gereja
menjadi kuat. Misi Allah terwujud.

38
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Keluarga Sebagai Basis Perjanjian 19


Teks : Kejadian 12:1-3
Pembimbing: Kejadian 3:15
Pendahuluan:
Allah membangun keluarga sebagai pusat dari rencana
kekekalan Allah. Kenyataan dosa telah masuk ke dalam dunia dengan
merusak tatanan kehidupan keluarga. Pembunuhan pertama terjadi
dalam keluarga. Dan terus memuncak pada Kejadian 6, ketika Allah
melihat dunia ini sungguh rusak benar. Mengapa? Salah satunya
adalah dosa dalam lembaga keluarga. Adanya perkawinan antara
anak- anak allah dan anak-manusia yang melahirkan suatu komunitas
baru yang penuh dengan kejahatan, hatinya cenderung kepada keja-
hatan. Allah memusnahkan bumi ini.
Nuh adalah keluarga yang mempunyai kehidupan yang ber-
kenan di hati Allah. Ia Hidup benar, dan bergaul dengan Allah. Allah
mengikat perjanjian dengan Nuh sebagai perjanjian kehidupan. Allah
tidak akan menghukum dunia ini dengan air bah yang dilambangkan
dengan pelanggi.
Sejarah keturuan Nuh, yakni dari anaknya Ham muncul
keturunan yang melawan Allah yakni melalui Nimbrot yang mem-
bangun menara Babel untuk mencari nama. Allah menghukum de-
ngan mengacaukan bahasa manusia. Manusia tersebar ke seluruh du-
nia. Allah tetap mempunyai rencana keselamatan bagi manusia,
keturunan Sem yang dipilih Tuhan. Ini selanjutkan dapat dijelaskan
sebaga berikut, yakni Allah mengikat perjanjian, Allah memelihara
perjanjian dan Allah mewujudkan perjanjian.
I. Allah Mengikat Perjanjian
Abraham adalah keluarga dari Sem. Allah mengikat per-
janjian dengan Abraham. Dalam Kejadian 12: 1-3; Kejadian
15:18. pada hari itulah tuhan mengadakan perjanjian dengan

19
Pdt.Yunus Laukapitang.

39
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Abram serta berfirman: "kepada keturunanmulah kuberikan negeri


ini, mulai dari sungai mesir sampai ke sungai yang besar itu,
sungai Efrat. Isi dari perjanjian di antaranya:
1. Perjanjian menjadi bangsa yang besar
2. Memberkati engkau serta membuat namamu masyur
3. Engkau akan menjadi berkat.
4. Aku memberkati orang-orang yang memberkati engkau
5. Olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat
berkat20
6. Memberikan negeri ini dari mesir sampai ke sungai
Efrat.
Allah mengikat perjanjian dengan Abraham terus diper-
baharui sepanjang sejarah keluarga Abraham hingga menjadi sua-
tu bangsa. Abraham diteguhkan kembali kepada Ishak (25:11).
Setelah Abraham mati, Allah memberkati Ishak, anaknya itu; dan
Ishak diam dekat sumur Lahai-Roi., dari ishak diteguhkan kem-
bali kepada Yakub (Kejadian 28:12-22). Yakub janji secara khu-
sus diteguhkan pada keluarga Yehuda (Kejadian 49:10) Tongkat
kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda atau pun lambang pe-
merintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak
atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa). Dari
keluarga Yehuda, Allah mengikat perjanjian dengan keluarga
Daud (II Tawarikh 7:1-29) ay.16 Keluarga dan kerajaanmu akan

20
<04940>hx'P'v.mi (mishpachah) (1046c). Meaning: a clan(kaum,
suku, marga). Origin: from the same as 8198. Usage: clan(1), every
family(3), families(170) (keluarga), family(120) (keluarga), kinds(1),
relatives(4)(family, keluarga), tribes(1).(suku)
Notes:
1
Or, reviles
2
Or, bind under a curse
a
Gen 24:35; Gen 27:29; Num 24:9
b
Gen 22:18; Gen 26:4; Gen 28:14; Act 3:25; Gal 3:8

40
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan ko-


koh untuk selama-lamanya."
Perhatikan keluarga-keluarga yang ada dalam jajaran ke-
turunan Abraham, tidak terlepas dari berbagai masalah moral
juga. Abraham, Ishak, Yakub, Yehuda dan Daud, permasalahan
moral menjadi bagian keluarga ini pula. Namun pada sisi lain,
Allah menunjukkan kasihNya. Ini mau menunjukkan bahwa per-
janjian Allah tidak bergantung kepada manusia hanya anugerah
Allah saja.
Kehidupan Kristen adalah kehidupan perjanjian. Perjan-
jian itu disahkan oleh pengorbanan darah Kristus. Ibrani 10:16
sebab setelah Ia berfirman: "Inilah perjanjian yang akan Kuada-
kan dengan mereka sesudah waktu itu," Ia berfirman pula: "Aku
akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menulis-
kannya dalam akal budi mereka, Ibrani 10:17 dan Aku tidak lagi
mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka." Ibrani 10:29 Betapa
lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang me-
nginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah per-
janjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih
karunia?

II. Allah Memelihara Perjanjian


Allah memelihara perjanjian berhubungan erat dengan ka-
sih dan kesetiaan Allah.
1. Allah mengembalikan Israel ke Kanaan dari Mesir. Berhu-
bungan erat dengan perjanjian yang telah diungkapkan bersama
Abraham dalam Kejadian 15: 13-14. ; Keluaran 2:24-25. Dari
teks ini menunjukkan pemeliharaan Allah terhadap perjanjian
berhubungan erat dengan diri Allah sendiri – Allah mengingat
perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub).
2. Allah mengembalikan Israel dari Babel ke Yerusalem
(Yeremia 29:10-11)

41
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

3. Allah mengembalikan Israel dari bangsa-bangsa.


Tahun 70 Masehi Israel Kerajaan Selatan di
hancurkan oleh Kaisar Titus dari Roma, orang-orang Israel
dicerai-beraikan ke segala bangsa. Namun di tahun 1948,
Israel kem-bali menjadi negara Merdeka ( perang 7 perang
Arab Israel, Yerusalem di dapat kembali). Israel sedang
kembali ke tanah AirNya. Ini Juga yang menjadi pertanyaan
para rasul ketika Kristus naik ke Sorga (Kisah 1:6-8).
III. Allah Mewujudkan Perjanjian
Perjanjian Allah dinyatakan dalam tindakan kasih yang nyata.
1. Kelahiran Kristus ke dunia
Peran Israel - terang dan saksi bagi bangsa- bangsa-
oleh mu semua bangsa memperoleh berkat. Allah menyata-
kan kemuliaanNya di Israel- Ia membangun teokrasi Allah-
Yerusalem-Bait Allah menjadi pusat penyembahan- setiap
tahun, orang-orang Yahudi datang dan bangsa lain datang dan
melihat kemuliaan Allah (Galatia 4:4-5). “4:4 Tetapi setelah
genap21 waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang

21
4138 plh,rwmapleroma {play'-ro-mah}. Meaning: 1) that which
is (has been) filled 1a) a ship inasmuch as it is filled (i.e. manned) with
sailors, rowers, and soldiers 1b) in the NT, the body of believers, as that
which is filled with the presence, power, agency, riches of God and of Christ
2) that which fills or with which a thing is filled 2a) of those things which a
ship is filled, freight and merchandise, sailors, oarsmen, soldiers 2b)
completeness or fullness of time 3) fulness, abundance 4) a fulfilling,
keeping. Origin: from 4137; TDNT - 6:298,867; n n. Usage: AV - fulness
13 (kepenuhan), full 1 (penuh. Lengkap), fulfilling (memenuhi) 1, which is
put in to fill up 1, pierce that filled up 1; 17.
5550 cro,noj chronos {khron'-os}. Meaning: 1) time either long or
short. Origin: of uncertain derivation; TDNT - 9:581,1337; n m. Usage:
AV - time 33, season 4, while 2, a while 2, space 2, oftentimes + 4183 1, not
tr 5, misc 4; 53. Misc: For Synonyms see entry 5853

42
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum


Taurat. 4:5 Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk
kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak”.
Nubuatan dalam kitab Daniel yang menjelaskan me-
ngenai situasi politik dunia, sebelum kedatangan Kristus
(Daniel 2:1-49) – Babel-Media Persia – Yunani –Romawi –
Zaman raja-raja. Secara sosial/hukum – Roma mempunyai ta-
tanan hukum yang baik melindungi warga negara, Ia punya
perhubungan darat dan laut yang cukup baik.
Secara rohani legalitas semakin kuat, Penin-dasan
dan kesengsaraan karena tekanan penjahat –Orang mem-
butuhkan kelepasan dari penindasan-Orang berseru bagi ke-
selamatan dan datangnya Mesias sesuai janji para Nabi dapat
terwujud. Namun kehadiran Kristus bukan sebagai raja, Ia
datang sebagai hamba yang melayani, dan untuk mati bagi
penebusan dosa manusia (Markus 10:45). Allah mengenapi
perjanjian melalui keluarga, Yusuf dan Maria. Kelahiran
Kristus merupakan perwujudan janji Allah. Melalui Ke-
luarga bagi seluruh keluarga/kaum di muka bumi ini. Kese-
lamatan dan penebusan dosa hanya melalui iman pada Yesus
Kristus.
1. Kedatangan Kristus kedua kali
Allah mengikat perjanjian dengan Gereja – Peran
gereja - peran keluarga menjadi garam dan terang bagi
dunia- Kisah 1:8; Matius 24:14; 28:19-20. Gereja adalah
tubuh Kristus secara rohani di dalam dunia ini. Allah telah
mem-berikan otoritas kepada Kristus . Kristus memberikan
otoritas kepada gereja Tuhan (Efesus 1:22-23 “Dan segala
sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia
telah di-berikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari
segala yang ada. 1:23 Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu

43
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu).


Untuk melaksanakan peran bagi perwujudan keselamatan
dlam sejarah. Ia telah memberikan Roh Kudus bagi setiap
orang percaya. Dalam menantikan kedatangan Kristus yang
kedua kali inilah gereja sebagai persekutuan keluarga, untuk
tetap setia pada perjanjianNya (II Petrus 3:9-14)
Belajar dari sejarah Israel, Allah memakai Israel
sebagai bangsa untuk mempersiapkan bangsa-bangsa bagi ke-
datangan Kristus yang pertama. Permasalahan apa yang
dialami oleh Israel sehingga peran mereka tidak dapat dilak-
sanakan dengan maksimal, salah satunya adalah masalah ke-
luarga. Keluarga Israel tidak menjaga kesucian keluarga, ada
perkawinan campuran, dan perceraian, bahkan ini mem-beri
dampak bagi percampuran agama dan nilai yang pada akhir-
nya memberi dampak kehancuran bagi Israel (Lihat kitab
Ezra, Nehemia dan Kitab terakhir Meleaki ). Ada nubuatan
untuk adanya pemulihan keluarga, Hati Bapa kembali kepada
anak-anak dan hati anak-anak kembali kepada Bapa-Bapa. Ini
juga menjadi tugas dari Yohanis Pembaptis
Dalam menantikan Kedatangan Kristus yang kedua
kali. Peran yang harus dimainkan oleh gereja, permasalahan
yang sama sedang terjadi. Iblis sedang berusaha merusak ke-
hidupan keluarga. Melalui berbagai bentuk percampuran ni-
lai, melalui perkembangan teknologi dan informasi, pertuka-
baran manusia dari berbagai latar belakang budaya dan ma-
syarakat ke dalam berbagai komunitas, telah memadukan ber-
bagai isme. Ini perlu diwaspadai. Sehingga kemurnian iman
pada Yesus Kristus tetap dijaga.
Dalam Surat Yudas, ditegaskan di tengah berbagai
ajaran sesat kala itu, “1:20 Akan tetapi kamu, saudara-sau-
daraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar
imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.

44
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

1:21 Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil


menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup
yang kekal.

Kesimpulan:
Allah telah mengikat perjanjian ketika manusia berdosa
melalui keluarga dan Ia menjaga perjanjian itu dalam kehidupan
keluarga dan mewujudkanNya melalui keluarga Yusuf dan Maria dari
keturuan Daud. Sebagai gereja dan keluarga, yang juga menanti dan
hidup dalam perjanjian Allah. Allah menghendaki untuk tetap hidup
setia pada perjanjian, dan berpegang pada perjanjian bersama dengan
Tuhan. Baik perjanjian dalam kehidupan bersama sebagai keluarga
(RT), maupun perjanjian sebagai keluarga Allah yang telah ditebus
dengan darah Kristus, untuk tetap hidup dalam kasih, kesatuan dan
kebersamaan dalam menanti dan mempercepat kedatangan Kristus
yang kedua kali. Tuhan memberkati.

45
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

SUKACITA KELUARGA1
Sukacita keluarga adalah sukacita Allah. Allah yang memulai
keluarga pertama, memberkati dan memberi tujuan-tujuan Allah bagi
keluarga yang dibentuk. Sukacita keluarga dinyatakan melalui su-
kacita dalam hubungan dengan Allah, dalam hubungan antar pribadi
(sesama manusia/anggota keluarga), hubungan dengan alam semesta
(lingkungan keluarga). Dalam mempermudah pemahaman dijelaskan
dalam empat bagian sederhana yakni penciptaan, pelanggaran, pene-
busan dan pemulihan.
A. Penciptaan
Sukacita keluarga pertama kali dinyatakan Adam kepada Hawa
dalam ungkapan yang agung. "Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah
dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan
dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." (Kejadian
2:23). Ungkapan ini mempunyai makna sukacita Adam ketika
Allah memberikan Hawa bagi dirinya. Apa yang diungkapkan
Adam kepada Hawa dapat menjadi sukacita keluarga saat ini, bila
makna kebenaran dari ungkapan tersebut menjadi realita kehidu-
pan keluarga.
Prinsip sukacita keluarga yang dapat diambil dari ungka-
pan agung tersebut yakni: kesatuan, kesamaan, kesejajaran, kese-
diaan untuk menerima perbedaan dan kasih (sukacita keluarga =
5k).
1. Kesatuan. Kesatuan sebagai prinsip dalam membangun su
kacita keluarga memiliki dua aspek yakni kesatuan dengan
Allah dan kesatuan dengan pasangan.
1.1. Kesatuan dengan Allah. Kesatuan dengan Allah harus
menjadi prioritas dalam sukacita dengan keluarga.

1
Pdt. Yunus Laukapitang. Membawa pelajaran pada Ibadah
bersama Perkaryawan (Perkarya dan Perkauan) GKII Siloam Oebobo. Rabu.
14 Oktober 2015.

46
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Sukacita dalam kesatuan dengan Allah di dalam Alkitab


digambarkan dalam beberapa tipologi yakni:
1. Pokok dan ranting pada pohon anggur (Yohanis 15:1-8).
Kesatuan ini adalah kesatuan yang hidup yang memberi
dampak berbuah lebat.
2. Perjamuan Kudus (Yohanis 6:48-58) kesatuan yang
mistik (rohani) yang memberikan jaminan akan kehi-
dupan kekal bersama dengan Kristus.
3. Kepala dan anggota tubuh (I Kor. 12). Kesatuan ini
mempunyai makna fungsional. Kesatuan dengan Allah
mempunyai dampak kehidupan yang aktif dalam pela-
yanan bagi pembangunan tubuh Kristus sesuai dengan
karunia masing-masing.
4. Hubungan suami – istri (Efesus 5:31-32 ). Kesatuan ini
mempunyai makna hubungan pribadi yang intim. Hanya
maut yang memisahkan. Hubungan pribadi ini memberi
keyakinan akan kehidupan yang kekal (Yohani 17:3 2 ;
Yohanis 10:28-293; Roma 8:38-39).
Kesatuan dengan Allah adalah proses menerima
Kristus dan terus tetap ada di dalam kesatuan dengan Dia
(Kolose 2:6-7). Kesatuan ini perlu terus dijaga dalam su-
kacita keluarga melalui doa, firman, ibadah, pelayanan dan
kesaksian hidup keluarga secara bersama-sama.
Gambaran yang jelas mengenai rusaknya kesatuan
dengan Allah memberi dampak yang jelas bagi rusaknya

2
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal
Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang
telah Engkau utus.
3
10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan
mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun
tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. 10:29 Bapa-Ku, yang memberi-
kan mereka kepada-Ku, lebih besar............

47
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

hubungan sosial dalam masyarakat yang mem-pengaruhi


sukacita keluarga (baca Roma 1:18-32).
1.2. Kesatuan dengan pasangan. Kesatuan dengan pasangan
bukan terbatas dalam kesatuan secara fisik, tetapi meliputi ke-
satuan hati, pikiran, perasaan dan kehendak. Ini berbicara ke-
satuan dalam totalitas secara pribadi yang utuh. Untuk mem-
bangun kesatuan dengan pasangan. Rasul Paulus memberikan
nasehat kepada jemaat di Filipi dapat menjadi prinsip dalam
membangun kesatuan antar pasangan yakni dalam Filipi 2:1-
11. Ada dua sikap yang disampaikan, yakni sikap yang perlu
dihindari dan sikap yang perlu dikembangkan.
1. Sikap yang perlu dihindari yakni, sikap mementingkan diri
sendiri dan mencari puji-pujian yang sia-sia ( ay. 3a ban-
dingkan Yakobus 3:16 4)
2. Sikap yang perlu dikembangkan yakni, sikap memen-
tingkan kepentingan bersama, sikap kerendahan hati (ay.3-
4). Ini juga berhubungan erat dengan keterbukaan dalam
komunikasi dan kepercayaan terhadap pasangan.

2. Kesamaan.
Sukacita dalam keluarga dinyatakan pula dalam si-
kap kesamaan dalam membangun hubungan dalam keluarga.
Kesamaan lebih bermakna hakekat manusia (Laki-laki dan pe-
rempuan) sebagai gambar dan rupa Allah, objek kasih Allah
dan tujuan dari rencana Allah. Rasul Paulus menunjukkan bah-
wa dalam Kristus tidak lagi ada perbedaan jenis kelamin, tetapi
satu di dalam Kristus (Galatia 3:28-295) Perbedaan jelas lebih

4
Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ
ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.
5
3:28 Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani,
tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan,
karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. 3:29 Dan jikalau

48
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

kepada fungsi/peran masing-masing sebagai suami, istri dan


anak-anak.

3. Kesejajaran.
Prinsip kesejajaran penting dalam membangun sukacita
keluarga. Pandangan kebudayaan kenyataan dapat merendah-
kan perempuan. Dalam kenyataan sering kali prilaku kasar
diterima kaum perempuan karena kurangnya pemahaman ter-
hadap prinsip ini. Rasul Paulus menunjukkan bahwa dalam ke-
luarga. Kesatuan laki-laki dan perempuan sebagai satu tubuh
menyebabkan penghargaan yang tulus dari pihak perempuan
dan laki-laki diperlukan dalam membangun sukacita keluarga
(Efesus 5:22-33;I Petrus 3:76).

4. Kesediaan untuk menerima perbedaan.


Allah menciptakan laki-laki dan perempuan unik.
Keunikan inilah untuk dapat saling melengkapi perbedaan yang
ada. Untuk saling melengkapi, sikap yang perlu dibangun
adalah menerima perbedaan yang ada sebagai kekayaan untuk
membangun sukacita keluarga. Rasul Paulus menulis prinsip
ini juga dalam kehidupan bersama dalam jemaat di Roma.
Dengan menulis,Roma 15:5-77
5. Kasih.

kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan
berhak menerima janji Allah.
6
Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan
isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah!
7
15:5 Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan peng-
hiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak
Kristus Yesus,15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memu-
liakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. 15:7 Sebab itu terimalah
satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk
kemuliaan Allah.

49
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Sukacita keluarga, dinyatakan dalam sikap kasih tanpa


syarat dalam keluarga. Rasul Paulus menunjukkan kebenaran
mengenai kasih dalam I Korintus 13:1-13; Efesus 5:22-33.
Kasih juga menjadi inti dari buah Roh Kudus (Ga-latia 5:22-
23).
Jadi, Kehidupan Keluarga Kristen adalah suatu sukacita
Allah yang ditandai oleh proses membangun kesatuan, kesa-
maan, kesejajaran, kesediaan untuk menerima perbedaan dan
kasih yang tulus antar anggota keluarga.

B. Pelanggaran.
Sukacita keluarga telah dirusak oleh strategi Iblis yang da-
syat (kejadian 3). Dalam teks I Yohanis 2:15-17, juga menggam-
barkan strategi tersebut yakni:
1. Keinginan daging (buah itu - makan - Galatia 5:19-21).
2. Keinginan mata (sedap kelihatannya).
3. Keangkuhan hidup (memberi pengertian – sama dengan
Allah). 3 ta (harta, taktha, wanita).

C. Penebusan.
Kristus datang membawa pemulihan hubungan antara
Allah dan manusia, manusia dengan manusia, manusia dengan
lingkungan serta dirinya sendiri. Ini memberi dampak pada
kehadiran sukacita keluarga (Efesus 2:11-22; I Petrus 1:18-19).

D. Pemulihan
Menjalani kehidupan dalam sukacita keluarga hingga maut
yang memisahkan maka perlu diperhatikan:

50
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

1. Setiap anggota keluarga/keluarga lahir dari Allah (Yohanis


1:12-13; 3:3 ; I Yohanis 3:9; I Petrus 1:238; Titus 3:4-59)
2. Setiap anggota keluarga/keluarga hidup dipimpin dan dipenuhi
oleh Roh Kudus (Roma 8:14; Galatia 5:2510 ; Efesus 5:1811).
Sukacita keluarga, berhubungan erat dengan pola hidup
keluarga yang dibangun sebagai komitmen keluarga dalam hi-
dup bersama. Pada bagian tulisan dibawah ini adalah kutipan
yang dapat memberi masukan positif dalam membangun su-
kacita keluarga.
6 Hal Penting Yang Mungkin Absen Dalam Keluarga
Kita mungkin tidak mengalami tinggal serumah dengan
anggota keluarga yang belum kristen dan berbeda keyakinan. Seluruh
anggota keluarga kita mungkin semuanya adalah kristen. Kita dibe-
sarkan dalam keluarga kristen dan karena itu kita merasa nyaman.
Namun, apakah keluarga ini benar-benar adalah keluarga kristen,
atau itu hanya identitas saja? Ya, "kenyamanan" berada dalam ke-
luarga kristen ini kadang justru membuat kita lengah, sehingga kita
melupakan nilai-nilai kristiani yang seharusnya seluruh anggota ke-
luarga junjung sebagai keluarga kristen. Coba periksa, jangan-jangan
hal-hal penting ini bawah ini sudah lama terlupakan.

8
Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana,
tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang
kekal.
9
3:4 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juru-selamat kita, dan
kasih-Nya kepada manusia, 3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan
kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena
rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kem-bali dan oleh pembaharuan
yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
10
5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga di-
pimpin oleh Roh,
11
Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menim-
bulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,

51
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

1. Beribadah di gereja bersama-sama


Kapan terakhir kal kita dan seluruh isi rumah kita ber-
ibadah di gereja bersama-sama? Jangan-jangan tiap-tiap anggo-ta
keluarga sudah punya urusan masing-masing sehingga melu-
pakan kebersamaan penting ini. Memang tidak diharuskan un-
tuk beribadah bersama-sama, namun jika memungkinkan, kenapa
tidak mulai dibudayakan? Sehingga seluruh anggota keluarga bisa
bersama-sama bertumbuh dalam iman.
2. Membangun mezbah keluarga
Mezbah keluarga adalah waktu di mana seluruh anggota keluarga
berkumpul bersama mendekatkan diri kepada tuhan secara
bersama-sama. Entah itu dengan berdoa bersama, memuji tuhan
bersama, mendengarkan pembacaan Alkitab bersama,
merenungkan dan mendiskusi-kan ayat Alkitab bersama, atau
mendengar anggota keluarga lain menyampaikan pergumulannya
kemudian saling mendoakan.
3. Antusiasme
Adakah antusiasme dan energi dalam mendukung hal-hal
yang penting bagi setiap anggota keluarga? Adakah reaksi yang
menyenangkan ketika mendengar adik/kakak diterima kerja de-
ngan kesejahteraan yang lebih baik, misalnya? Atau justru reaksi
kita datar saja dan terkesan tidak tertarik sama sekali? Roma 12:15
berkata: "bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan
menangislah dengan orang yang menangis!".
4. Waktu bagi keluarga.
Kapan terakhir kali kita menyediakan quality time bagi
anggota keluarga kita? Banya orang melupakan waktu penting ini
dan lebih mengutamakan pekerjaan dan teman- teman. Adakah
waktu yang kita sisihkan (bukan sisakan) untuk kita lewat-kan
bersama anggota keluarga lainnya. Sehingga kita mem-punyai
waktu yang baik untuk berkomunikasi, bertukar pikiran, bertukar
perasaan dan lain sebagainya untuk semakin me-ningkatkan tali
kasih dan ikatan batin di antara anggota keluarga.

52
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

5. Memberi lebih
Percaya atau tidak, dalam beberapa keadaan, kita merasa
bahwa keluarga pasti akan bisa menerima kita apa adanya, "ah
andaikan aku lupa hari itu, dia pasti bisa memaklumi, dia kan tahu
betapa sibuknya aku akhir-akhir ini". Pola pikir seperti ini
kemudian menghalangi kita untuk kemudian memberi /mela-
kukan lebih dan bahkan yang terbaik bagi anggota keluarga sen-
diri. Jika untuk orang lain saja kita diminta untuk memberi lebih
(Matius 5:41), bukankah terlebih lagi seharusnya untuk keluarga
sendiri?
6. Komunikasi yang hangat
Memang satu rumah, namun sering kali kita hanya berbi-
cara saat ada kebutuhan saja. Anak berbicara kepada orang tua
saat hanya meminta uang saku atau ketika pamit ke sekolah. De-
mikian juga orang tua tidak pernah bertanya apa saja rencana anak
dan apa saja yang ia lakukan seharian. Suami berbicara kepada
istri hanya saat butuh kopi, dan istri berbicara pada suami hanya
saat uang belanja habis (Penulis kutip dari salah satu renungan
harian)

53
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

UNTUK DIDISKUSIKAN:
SUKACITA KELUARGA
Lingkari:
Jenis Kelamin : 1. Laki-laki; 2. Perempuan.
Status Keluarga : 1. Nikah; 2. Belum menikah;
3. Duda; 4. Janda
Usia Perkawinan:
1. Apa yang menyebabkan tidak terwujudnya sukacita
dalam keluarga?
a.____________________________________________
b.____________________________________________
c.____________________________________________
d.____________________________________________

2. Mengapa itu dapat terjadi sehingga tidak terwujud


sukacita dalam keluarga?
a.____________________________________________
b.___________________________________________
c.____________________________________________
d.___________________________________________

III. Bagaimana sukacita keluarga dapat terwujud.


Apa yang dapat dilakukan?
a.____________________________________________
b.____________________________________________
c.____________________________________________

54
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Tantangan Parenting Abad 21:


Mendidik Anak Sesuai Zaman
Dr. Julianto Simanjuntak1

Situasi anak-anak kita berubah setiap satu dekade. Meskipun


dalam beberapa hal anak dan remaja kita sama saja dengan masa lalu,
tetapi sebagian berubah secara mendasar. Bilang saja pengaruh tek-
nologi.
Dulu anak-anak kita hanya hidup dengan radio dan TV.
Sekarang mereka terbiasa diperhadapkan dengan TV kabel, game
online, satelit, internet yang menciptakan dunia global yang tidak kita
alami masa lampau.
Mereka punya akses TV ke seluruh kebudayaan. Segala jenis
kebutuhan mereka, menyangkut hiburan, musik, mode, dll, terpenuhi.
CD, VCD, MP3 sahabat mereka sehari-hari.
Hal kedua yang fundamental mempengaruhi anak zaman
sekarang adalah budaya kekerasan yang mereka terima dari media
bioskop, film, TV, lagu, novel, cergam, dll. Anak remaja misalnya
sangat menggemari film action yang penuh kekerasan.
Hal yang paling menguatirkan adalah situasi makin banyak
anak-anak hidup dalam keluarga yang retak, hidup dengan single
parents. Keluarga masa kini sudah jarang hidup dalam extended
family (keluarga batih), tetapi hanya pada keluarga inti.
Di samping itu keluarga makin jauh dengan tetangganya.
Kalau dulu, kita dapat menitipkan anak kepada tetangga dengan rasa
aman, sekarang tidak lagi. Karena itu, sekolah sistem asrama lebih
dipilih oleh orang tua yang sibuk.
Remaja, bahkan anak anak di bawah umur masa kini tumbuh
dalam sebuah dunia tanpa aturan seks. Bioskop, media cetak, TV dan
musik cenderung mengidentikkan seks dengan cinta. Media melukis-

1
Ringkasan Seminar Di Konperensi Keluarga untuk Pejabat GBI
Se Banten

55
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

kan seks sebagai bagian terpenting dari pacaran yang baik/ signi-
fikan. Tidak heran makin banyak remaja sangat aktif dalam melaku-
kan hubungan seks.
Ironisnya, dalam situasi di atas kehidupan moral dan agama
makin tidak penting. Anak-anak kita makin tumbuh tanpa nilai-nilai
moral, nilai kesucian. Keluarga makin jarang melakukan family altar,
dan kalaupun ada banyak yang dilakukan secara lahiriah semata. Aki-
batnya banyak anak mengatakan sesuatu itu baik jika ke-banyakan
temannya bilang itu baik. Moral dan nilai baik makin hari makin
relatif.
Di rumah makin jarang orangtua mendampingi anak mereka
menonton TV atau bermain game. Tidak ada yang membantu mereka
menyaring nilai-nilai yang mereka serap dari media TV, internet dan
sebagainya.
Bagaimana mereka dapat memahami mana yang etis dan
yang tidak; berkenan pada Tuhan atau tidak? Teknologi yang ada
membuat anak dan remaja Anda bersentuhan dengan dunia dan dunia
menyentuh kehidupan remaja Anda. Generasi anak-anak zaman seka-
rang memiliki beberapa ciri sebagai berikut:
Pertama, anak memiliki image negatif. Generasi ini adalah
generasi yang sangat berpusat pada diri dan memuaskan keinginan-
nya tanpa pikir panjang (instant gratification). Bunuh diri yang ba-
nyak terjadi pada generasi ini menjadi alasan yang diambil saat me-
reka mengalami situasi sulit.
Kedua, anak sangat bergantung pada diri sendiri. Mereka me-
rasa pandai, lebih pandai dari orang-tuanya. Mereka juga percaya
bahwa menjadi sukses tergantung diri mereka sendiri.
Ketiga mereka dipengaruhi simbol-simbol global. Mereka
membutuhkan identifikasi dengan kebutuhan pasar, seperti memakai
sepatu atlet terkenal, punya game seperti teman-teman mereka, dll.

56
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Keempat, anak-anak terbiasa hidup konsumtif, mereka suka


shopping. Mereka membeli barang yang mereka inginkan, bukan
yang dibutuhkan.
Kelima, banyak di antara mereka kecanduan media. Apa
yang dapat dilakukan Orangtua? Bagaimanapun orangtua tetap me-
miliki pengaruh besar dalam hidup remaja mereka. Misalnya dalam
hal mencari sekolah, mengerjakan homework, soal kesehatan dan
juga dalam merencanakan karir. Untuk dekat dan bisa membimbing
anak, terutama anak remaja, orangtua membutuhkan beberapa sifat
seperti:
- Dapat menoleransi paradoks dalam diri mereka, misalnya me-
maklumi jika remaja berjanji namun tidak dapat menepatinya.
- Mempunyai rasa humor sebab mereka butuh teman ngobrol dan
bercanda.
- Sifat yang fleksibel, mampu menyesuaikan diri dengan remaja. Ja-
ngan kecewa kalau nasehat kita kadang diabaikan.
Tidak ada hal yang lebih penting bagi orangtua daripada
belajar secara aktif mengenal kebutuhan emosional anak mereka se-
jak kanak-kanak. Cinta yang emosional atau perasaan cinta menda-
lam merupakan kebutuhan utama anak-anak kita.
Anak butuh perasaan terhubung, perasaan diterima dan dipe-
dulikan orang tuanya. Jika tiga hal ini tidak dia rasakan dari orang
tuanya maka tanki emosi cintanya kosong. Kekosongan itulah yang
akan mempengaruhi tingkah laku saat remaja. Jangan sampai mereka
menemukan di tempat (pergaulan) yang salah.
Selamat memahami anak anak kita, dan membangun jem-
batan komunikasi yang pas buat anak kita masing masing.
Julianto Simanjuntak: Penulis dan Terapis Keluarga
Founder Layanan Konseling keluarga dan karir (LK3)
Fasilitator Keluarga Kreatif

57
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Taat Melaksanakan Kewajiban


Sebagai Warga Yang Baik22
Teks :Matius 22:15-22 (Markus 12:13-17; Lukas 20:20- 26).
Nats Pembimbing : Roma 12:1
Apa kewajiban kita sebagai Warga Negara Indonesia dan
sebagai Warga Kerajaan Sorga?
I.Taat Bayar Pajak Kepada Pemerintah (ayat 19-20).
Sebagai warga negara yang baik, mempunyai kewajiban
membayar pajak kepada negara sesuai dengan peraturan negara
tentang perpajakan. Ada dua (2) jenis pajak di Indonesia yaitu Pajak
Pusat (pajak yang di bayarkan ke pusat) dan Pajak Daerah (pajak
yang dibayarkan ke daerah). Macam-macam pajak:
a. Pajak yang disalurkan ke Pusat meliputi; Pajak Penghasilan
(PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas
Barang Mewah (PPnBM), Bea Materai, Pajak Bumi dan Ba-
ngunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB).
b. Pajak yang dipungut dan dikelola oleh Daerah Propinsi antara
lain; Pajak Kendaraan Bermotor di Darat dan di Air, Pajak Ba-
han Bakar Kendaraan Bermotor, Pajak Pengambilan dan Pe-
manfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan.
c. Pajak Kabupaten dan Kota antara lain; Hotel, Restoran, Hiburan,
Reklame, Penerangan Jalan, Pengambilan Bahan Galian Go-
longan C, Pajak Parkir, dll. Tergantung Peraturan Daerah (PER-
DA) masing-masing wilayah Propinsi, Kota dan Kabupaten.
Dari berbagai bentuk pajak ini, sebagai seorang Kristen mem-
punyai tanggungjawab untuk melakukannya.
II. Taat Mengembalikan Persepuluhan Kepada
Tuhan (Ayat 19-20).
1. Definisi Persepuluhan dan Persembahan (Maleakhi 3:10).

22
Vicaris Hemdan Elia, S.Th, M.Th.

58
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Kata Ibrani untuk “persepuluhan” (ma’ser) secara


harfiah artinya “sepersepuluh bagian”.
a. Bangsa Israel diwajibkan untuk memberikan sepersepuluh
dari ternak dan hasil tanah mereka, dan juga sepersepuluh da-
ri penghasilan mereka, sebagai pengakuan bahwa Allah telah
memberkati mereka (Imamat 27:30-32; Bilangan 18:21,26;
Ulangan 14:22-29). Persepuluhan ini terutama dipergunakan
untuk biaya-biaya ibadah dan sokongan bagi para imam.
Allah menganggap umat-Nya bertanggungjawab untuk me-
ngatur sumber-sumber penghasilan yang telah diberikan-Nya
kepada mereka di tanah perjanjian itu (Matius 15:15; Lu-
kas19:13).
b. Inti persepuluhan ialah pengertian bahwa Allah memiliki
segala sesuatu (Keluaran 19:5; Mazmur 24:1; 50:10-12;
Hagai 2:9). Manusia diciptakan oleh Allah dan mereka
berutang kepada-Nya untuk setiap hirupan nafas (Kejadian
1:26-27; KPR 17:28), jadi, tidak seorang pun yang mem-
punyai sesuatu tanpa terlebih dahulu menerimanya dari Allah
(Ayub 1:21; Yohanes 3:27; I Korintus 4:7). Di dalam hukum-
hukum mengenai persepuluhan, Allah hanya memerintahkan
mereka untuk mengembalikan kepada-Nya apa yang per-
tama-tama telah diberikan-Nya kepada mereka.
c. Persembahan. Selain persepuluhan, bangsa Israel dituntut un-
tuk memberikan banyak persembahan lainnya kepada Tuhan,
terutama dalam bentuk berbagai korban. Kitab Imamat men-
jelaskan berbagai upacara korban: korban bakaran (Imamat 1;
6:8-13), korban sajian (Imamat 2; 6:14-23), korban kese-
lamatan (Imamat 3; 7:11-21), korban penghapus dosa Imamat
4:1-5:13; 6:24-30) dan korban penebus salah (Imamat 5:14-
6:7; 7:1-10).
d. Disamping persembahan-persembahan yang ditentukan,
bangsa Israel dapat memberikan persembahan sukarela

59
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

kepada Tuhan. beberapa diantaranya diulangi (Imamat 22:18-


23; Bilangan 15:3; Ulangan 12:6,17), sedangkan yang lain di-
persembahkan sekali saja. Misalnya, ketika bangsa Israel
membangun Kemah Suci di Gunung Sinai, mereka memberi
secara sukarela bagi pembangunan tenda dan perabotannya
(Keluaran 35:20-29); mereka sedemikian bersemangat men-
dukung proyek ini sehingga Musa harus menghentikan
mereka dari memberikan persembahan lagi (Keluaran 36:3-
7).
Pada zaman Yoas, imam besar Yoyada membuat se-
buah peti di mana orang-orang dapat memasukkan persem-
bahan uang sukarela untuk menyokong perbaikan Bait Suci;
dan umat itu memberi dengan berlimpah (II Raja-Raja 12:9-
10). Demikian pula, pada zaman Hizkia, umat itu dengan su-
karela memberi untuk keperluan para imam dan Bait Suci itu
(II Tawarikh 31:5-19).
e. Banyak kali juga dalam sejarah Perjanjian Lama, umat Allah
mementingkan diri sendiri dan menahan uang mereka dari
pada memberikannya kepada Tuhan dalam persepuluhan dan
persembahan teratur. Ketika membangun Bait Suci yang
kedua, orang Yahudi tampaknya lebih memperhatikan pem-
bangunan rumah mereka sendiri, serta membiarkan rumah
Allah dalam keadaan rusak. Akibatnya, kata Hagai, banyak
orang menderita kemunduran dalam keuangan (Hagai 1:3-6).
Hal yang sama terjadi pada zaman nabi Maleakhi, dan sekali
lagi Allah menghukum umat-Nya karena menolak untuk
memberikan persepuluhan (Maleakhi 3:9-12). APHB-1486.
2. Hulu hasil (Amsal 3:9-10). Hasil pertama dari segala peng-
hasilan. Biasa dikenal buah sulung atau pada saat hasil per-
tama dalam mendapat pekerjaan atau hasil pertama dalam
memulai/merintis usaha.

60
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

3. Nazar. Artinya bersumpah kepada Tuhan (Bilangan 30:2),


Yefta bernazar/mengikat perjanjian dengan Tuhan (Hakim-
Hakim 11:30), jangan tergesa-gesa dalam mengambil keputu-
san untuk bernazar dan harus komitmen atas nazar tersebut
(Amsal 20:25; Pengkhotbah 5:5), dll.
4. Penatalayanan Uang Kita.
Contoh-contoh Perjanjian Lama tentang persepuluhan dan
persembahan ini mengandung banyak prinsip penting me-
ngenai penatalayanan keuangan yang berlaku bagi orang per-
caya pada zaman Perjanjian Baru.
a. Setiap orang percaya, harus menyadari segala yang dimi-
liki adalah milik Tuhan, sehingga apa yang menjadi ke-
punyaan bukan milik sendiri, melainkan telah diperca-
yakan Allah untuk dilaksanakan.
b. Kita harus memutuskan di dalam hati untuk melayani Dia
dan bukan uang (Matius 6:19-24; II Korintus 8:1-5).
Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa semua bentuk
keserakahan adalah sejenis penyembahan berhala (Ko-
lose3:5).
c. Persembahan haruslah untuk memperluas kerajaan Allah,
khususnya pekerjaan gereja lokal dan penyebaran Injil ke
seluruh dunia ( IKorintus 9:4-14; Filipi 4:15-18; I Timo-
tius 5:17-18), untuk membantu mereka yang kekurangan
(Amsal 19:17; Galatia 2:10; II Korintus 8:14), untuk me-
ngumpulkan harta di sorga (Matius 6:20) dan untuk bela-
jar takut akan Tuhan (Ulangan 14:22-23).
d. Pemberian kita seharusnya sesuai dengan penghasilan
kita. Dalam Perjanjian Lama, persepuluhan berjumlah se-
persepuluh. Memberi kurang dari itu artinya tidak taat
kepada hukum Allah dan sebenarnya mencuri dari Allah
(Maleakhi 3:8-10). Demikian pula, Perjanjian Baru me-

61
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

nuntut kita memberi sesuai dengan yang diberi Allah


kepada kita ( I Korintus 16:2; II Korintus 8:2-3, 12).
e. Pemberian kita harus dengan kemurahan hati dan suka-
rela; hal ini diajarkan baik dalam Perjanjian Lama (Ke-
luaran 25:1-2; II Tawarikh 24:8-11) maupun Perjanjian
Baru (II Korintus 8:1-5, 11-12). Jangan kita ragu-ragu
untuk memberi lebih dari kemampuan kita (II Ko-rintus
8:3), karena itulah sikap Tuhan Yesus ketika menye-
rahkan diri karena kita (II Korintus 8:9). Yang lebih pen-
ting bagi Allah daripada nilai keuangan persembahan kita
ialah taraf pengorbanannya (Lukas 21:1-4).
f. Pemberian kita harus dengan sukacita (II Korintus 9:7).
Baik contoh orang Israel pada zaman Perjanjian Lama
(Keluaran 35:21-29; II Tawarikh 24:10) maupun orang
Kristen Makedonia dalam Perjanjian Baru (II Korintus
8:1-5) patut dituruti.
g. Allah telah berjanji untuk memberikan pahala kepada
kita sepadan dengan bagaimana kita memberi kepada-
Nya (Ulangan 15:4; Maleakhi 3:10-12; Matius 19:21; I
Timotius 6:18-19; II korintus 9:6). APHB-1487.
Kehidupan kita akan diberkati secara rohani dan jasmani de-
ngan berlimpah dan semua ini akan menjadi bermakna infestasi kekal
jika kita tahu rahasianya serta melakukan kedua hal ini maka per-
sembahan kita akan berkenan kepada Allah:
1. “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku
menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tu-
buhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan
yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang se-
jati.” (Roma 12:1).
2. “Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu
di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada
dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah per-

62
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

sembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai


dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk memper-
sembahkan persembahanmu itu.” (Matius 5:23-24).

63
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Tetap Tekun Dan Setia23


Teks: Matius 25:14-30
Nats Pembimbing: Titus 2:9-10
Pendahuluan:
Setiap orang lebih muda mengingat bila menggunakan istilah
singkatan untuk menjelaskan makna dari sesuatu yang sangat penting.
Misalnya kita bisa menggunakan singkatan untuk tema khotbah kita
TTS artinya Tetap Tekun dan Setia, atau yang lainnya seperti NTT:
Negeri Taman Tuhan (Yehezkiel 31:9, TIMOR: Tanah Ini Milik
Orang yang Rajin (Mazmur 37:11, 29). Orang rajin yang bekerja de-
ngan rendah hati dan jujur/benar), Yesus menyebutnya dalam khotbah
di bukit bahwa orang yang “lemah lembut” akan mewarisi bumi
(Matius 5:5). ROTE: Rajin Orangnya Tulus Enon na 24
Kamus Alkitab menjelaskan bahwa 1 talenta itu sama dengan
ukuran timbangan sebesar 3000 syikal atau 34 KG, Perjanjian Baru
menjelaskan 1 talenta sama dengan 6000 Dinar (nilai yang sangat
besar), kemudian kalau kita bandingkan dengan pendapat beberapa
ahli yang menyatakan bahwa 1 talenta sama dengan 10.000 dinar dari
uang yang dipercayakan tuan kepada hamba-hambanya sama dengan
sejumlah uang yang diperoleh dari hasil kerja selama 10.000 hari dan
jika dihitung de-ngan satu hari kerja katakanlah Rp. 50.000 maka to-
talnya Rp. 500.000.000 (1/2 Miliar). Jadi kalau 2 talenta sama dengan
Rp. 1 Miliar dan 5 talenta sama dengan Rp. 2,5 Miliar, suatu jumlah
yang sangat fantastis. KBBI menjelaskan bahwa talenta diartikan
pembawaan seseorang sejak lahir atau bakat. Perumpamaan yang
Yesus pakai disini tentang telenta adalah lebih menjurus ke arti yang
ketiga yaitu talenta melambangkan semua kemampuan atau life skill
yang dimiliki oleh seseorang, termasuk waktu, kesempatan dan SDM
yang ada harus dapat dikelola dengan baik, benar, bijaksana serta

23
Vic. Hemdan Elia, S.Th, M.TH.
24
Bahasa Rote Timur “Enon na” artinya: jalannya

64
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

bertanggungjawab dengan dedikasi yang tinggi. Apa yang harus dila-


kukan dengan talenta tersebut?
I. Tetap Tekun Dan Setia Atas Kepercayaan Yang Diberikan
Tuhan (Ayat 14-18).
A. Tanggungjawab yang diberikan sesuai kapasitas masing-ma-
sing (ayat 14-15).
Apa tanggungjawab yang diberikan? Tanggungjawab
adalah suatu kepercayaan yang diserahkan oleh “tuan” ke-
pada “hamba” sesuai penilaian dari “tuan” atas kapasitas
yang dimiliki masing-masing. Kapasitas setiap orangberbeda.
Dalam teks ini menjelaskan bahwa ada yang diberikan 5 ta-
lenta, 2 talenta dan 1 talenta.
B. Tanggungjawab tersebut harus dilakukan dengan tekun dan
setia (ayat 16-18).
-Ayat 16: Yang diberikan lima talenta menjalankannya dan
memperoleh laba lima talenta, sehingga menjadi sepuluh ta-
lenta.
-Ayat 17: Yang diberikan dua talenta menjalankannya dan
memperoleh laba dua talenta, sehingga menjadi empat ta-
lenta.
-Ayat 18: Yang diberikan satu talenta menggali lobang dan me-
nyembunyikannya dalam tanah (tidak difungsikan sama se-
kali).
II. Tetap Tekun Dan Setia Sampai Akhir (Ayat 19-30).
A. Masing-masingmempertanggungjawabkan kepercayaan yang
diberikan (ayat 19-26)).
-Ayat 19: Ada Evaluasi yang dilakukan oleh “tuan” (pemberi
tanggungjawab).
-Ayat 20-26). Apa hasil dari Evaluasi tersebut?
Yang dipercayakan 5 talenta dan 2 talenta menjalankan tugas-
nya dengan baik sehingga memperoleh hasil dua kali lipat /me-
muaskan (ayat 20-23).

65
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Hamba yang menerima 1 talenta tidak ada usaha sama sekali


dengan berbagai dalih (ayat 24-26):
1). Tuan adalah manusia yang kejam
2). Tuan menuai di tempat dimana tuan tidak menabur dan me-
mungut di tempat dimana tuan tidak menanam.Berdasarkan
alasan tersebut, hamba ini menyembunyikan (menyimpan /me-
mendamkan) talenta dan kemudian mengembalikan kepada pe-
miliknya tanpa memperoleh hasil apapun.
B. Kepercayaan hanya diberikan kepada orang-orang yang ber-
tanggungjawab (ayat 27-29a).
Mereka yang tekun dan setia diberikan penghargaan yang sangat
tinggi atas dedikasinya yaitu:
1). Akan dipercayakan lagi dalam kesempatan kedua karena su-
dah teruji kemampuannya (ayat 27-28).
2). Diberkati dengan segala kelimpahan (ayat 29a).
3). Menikmati kehidupan kekal bersama Tuhan (ayat 21, 23).
C. Konsekwensi bagi orang-orang yang tidak bertanggungjawab
(ayat 29b-30).
Orang yang malas, suka berdalih, suka mempersalahkan kea-
daan dan orang lain, konsekwensinya ialah:
1. Dipermalukan (ayat 26).
2. Tidak akan dipercayakan lagi untuk tanggungjawab dalam ke-
sempatan berikut (ayat 28).
3. Dimiskinkan (ayat 29b).
4. Tempatnya di neraka (ayat 30).
Kesimpulan: TTS (Tetap Tekun & Setia).
1. “Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan,
kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, per-
timbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati,
kemana engkau akan pergi.” (Pengkhotbah 9:10).

66
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

2. “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan se-


genap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk ma-
nusia.” (Kolose 3:23).

67
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

“Apapun Yang Dikerjakan Di Dunia,


Menjadi Cermin Untuk Apa Yang Diperoleh Di Sorga.”
Tema: Bercahaya Dalam Komunitas Keluarga25
Teks: Titus 2:1-10
Nats Pembimbing: Yesaya 60:1
Pendahuluan:
Surat Titus pada bagian ini secara khusus berbicara menge-
nai keluarga. Titus bukan seorang Yahudi, ia melayani di Kreta. Seo-
rang muda yang dipercayakan Paulus dalam pelayanan. Ia melanjut-
kan pelayanan dan pembinaan bagi jemaat di Kreta.
Tugasnya membantu jemaat untuk bertumbuh dalam penge-
nalan akan Kristus melalui Injil yang diberitakan. Sebagai bentuk
kehidupan yang saleh. Dalam surat Titus 2:1-10, Rasul Paulus meny-
ampaikan kepada Titus untuk menyampaikan kebenaran yang benar
mengenai keluarga Allah. Sehingga dapat berperan sebagai pribadi
dalam keluarga Allah yang dapat memancarkan terang Allah.
Mengapa?
Titus 1:10,12, latar belakang orang Kreta, pembohong, bi-
natang buas, pelahap dan malas. Ada ajaran sesat juga yang masuk
ke sana. Ini juga mengambarkan keadaan jemaat yang memprihatin-
kan. Mereka beribadah kepada Tuhan, tetapi tidak hidup menurut
Firman Allah (1:15). Atas latar belakang ini, Titus diperintahkan un-
tuk mengajarkan kebenaran Firman Allah, sehingga menjadi je-maat
yang dapat memancarkan terang Allah.
Bagaimana setiap pribadi dalam keluarga bercahaya dalam
terang Tuhan. Peran setiap pribadi sebagai keluarga Allah yang mau
dijelaskan oleh rasul Paulus.
I.Laki-Laki Yang Tua
Memiliki pola hidup takut akan Allah. Ini menunjukkan ting-
kat dewasaan yang lebih. Ia tampil sebagai penasehat, penuntut
yang baik. Kriteria seorang laki-laki yang dewasa:

25
Pdt. Yuliana Gabriel, S.Th.

68
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

1.
Hidup sederhana262
Hidup sesuai firman Allah, tidak hamba anggur, ia hidup terhor-
mat (mulia, tatakramanya sopan). Ini bukan disanjung-san-jung.
2. Terhormat.
3. Hidup bijaksana. Banyak pertimbangan, sehingga tidak merugi-
kan orang lain, tanggap terhadap setiap peristiwa, arif dalam me-
nanggapi masalah. Sehingga memberi dampak sehat dalam iman.
4. Sehat dalam iman. Hidup dalam pengharapan akan Allah. Ber-
iman kepada Tuhan, dalam menghadapi masalah. berpikir posi-
tif. Tidak memberi peluang kepada pikiran yang negatif dan di-
racuni olehnya. Terus dibentuk oleh Tuhan melalui pengalaman-
pengalaman iman yang diperlukan adalah penyerahan diri setiap
hari kepada Tuhan. Dewasa rohani, nyata dalam kasih.
5. Sehat dalam Kasih. Kasih sebagai sikap yang mementingkan ke-
pentingan banyak orang.
6. Sehat dalam ketekunan. Ketekunan menunjukkan ketabahan da-
lam menghadapi pencobaan. Karakter terhormat dan unggul se-
hingga mengundang rasa hormat kepada dirinya. Keenam si-
kap ini memberi dampak yang baik bagi keluarga dan gereja
Tuhan.
II. (ay. 2-5)Perempuan Tua
1. Hidup terhormat, hidup sebagai orang beribadah. Karena ber-
gaul dengan Allah dan firman. Ia menjadi panutan dan ber-
dampak pada generasinya. Hidupnya dipengaruhi oleh ka-
rakter Kristus melaui doa dan firmanNya (Mz. 119:98,99).

26
3524 nhfa,leoj nephaleos {nay-fal'-eh-os} or nhfa,liojnephalios
{nay-fal'-ee-os} . Meaning: 1) sober, temperate 1a). abstaining from wine,
either entirely or at least from its immoderate use 1b) of things free from all
wine, as vessels, offerings. Origin: from 3525; TDNT - 4:939,633; adj.
Usage: AV - sober 2, vigilant 1; 3

69
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Beretika moral yang baik, memperlihatkan perilaku yang


baik, bukan pemfitnah dan hamba anggur. Ia hamba kebe-
naran. Ia menyebarkan kebenaran, bukan fitnah.
2. Ia pengajar yang baik bagi perempuan muda. Pengajar ber-
hubungan erat dengan belajar dari Allah melalui firmanNya.
Inilah yang memberi inspirasi baginya. Perlu memiliki hu-
bungan yang erat berhubungan dengan Allah dan firmanNya.
Cara ilahi Allah untuk membangun komunitas keluarga (Am-
sal 31:5-6). Tanggungjawab perempuan Allah.
1. Pengajar bagi anak-anak
2. Mengasuh anak-anak
3. Ketrampilan praktis
4. Memberi tumpangan bagi sesamanya
III. Perempuan Muda (ay. 4-5)
1. Mengasihi suami dan anak-anak
2. Hidup bijaksana
3. Hidup suci
4. Hidup mengatur rumah tangga
5. Baik hati dan
6. Taat kepada suaminya
Tujuan, firman Allah tidak dihujat orang. Orang berbicara buruk
mengenai keluarga Kristen. Karena tubuh adalah bait Roh Kudus.
Tubuh yang telah ditebus oleh Kristus.
IV. Orang Muda (ay. 6-8).
1. Membuka diri untuk menerima nasehat.
2. Dan siap dinasehati oleh Tuhan melalui Firman Allah (Mz.
119:9,11;105). Firman Allah mengajar untuk dapat mengua-
sai diri.
3. Hidup dalam kejujuran
4. Hidup bersungguh-sungguh dalam pengajaran yang sehat.
5. Hidup secara rohani dan tidak tercela.

70
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

V. (ay. 8-9). Seorang Pekerja (seorang hamba). Asisten Rumah


Tangga
Seorang pekerja, bekerja bagi orang lain. Hidup takut
Tuhan, dan taat bagi pemberi pekerjaan yakni Tuhan. Tidak suka
bantah, tidak berlaku curang (korupsi), tulus dan setia dalam pe-
kerjaan. Tujuan, dalam segala hal memuliakan Allah dan juru-
selamat kita.
Ada 24 Kriteria yang dimiliki untuk keluarga yang ber-
cahaya.
Daftar Cek Kesehatan Keluarga Kristen
Komunitas Keluarga Nilai
Perempuan Pekerja 1-10
No Kriteria Orang
Laki-laki Tua Tua Muda dalam
Muda
rumah
1. Hidup
sederhana
2 Terhormat
3 Hidup bijaksana
4 Sehat dalam
iman
5 Sehat dalam
kasih
6 Sehat dalam
ketekunan
7 Pengajar bagi
anak-anak
8 Mengasuh anak-
anak
9 Ketrampilan
Praktis

10 Memberi tum-
pangan bagi se-
samanya
11 Mengasihi
suami & anak-
anak
12 Hidup bijaksana
13 Hidup suci
14 Rajin mengatur
Rumah tangga
15 Baik hati
16 Taat kepada
suaminya

71
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

17 Menguasai diri
dalam segala
hal
18 Berbuat baik
19 Jujur
20 Tekun dan sehat
dalam pengaja-
ran Firman
21 Taat dan berke-
nan kepada ma-
jikan
22 Tidak memban-
. tah dan curang
23 Tulus
.
24 Setia
.
Jumlah

72
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Membangun Keluarga Yang Tangguh


(Pertama Dimulai Dari Orangtua)
I Timotius 3:15; Kejadian 1:2627
I. Pendahuluan
Prinsip-prinsip Alkitab bagi keluarga Kristen adalah kebe-
naran yang harus diajarkan serta dipertahankan dalam keluarga.
Prinsip-prinsip tersebut harus menjadi standard pendidikan Kristen
dalam keluarga dan dimulai dari suami dan isteri sebagai teladan
dalam pengajaran, perkataan, sikap dan tindakan yang dapat dite-
ladani dan diandalkan oleh semua anggota keluarga. Apa saja
prinsip-prinsip tersebut?
II. Observasi
I. Keluarga sebagai fondasi (dasar kebenaran)
a. Apa fungsi keluarga dalam kehidupan sosial/ dengan sesama
(Matius 7:12)?
________________________________________________
b. Bagaimana hubungan keluarga dalam kehidupan iman, ke
pada Allah(Ibrani 11)?
________________________________________________
c. Keluarga menjadi pusat kesaksian, penginjilan dan pemu-
ridan. Bagimana hal itu bisa terjadi (Matius 28:19-20, Kisah
Para Rasul 1:8)?
________________________________________________
________________________________________________
II. Keluarga Sebagai Tiang Penopang (memiliki otoritas)
a.Apa janji Allah bagi keluarga yang harus dipertahankan
(Mazmur 78:1-8 Pengkhotbah 12:13; Maleakhi 2:14-16)?
_________________________________________________

27
Materi Pemahaman Alkitab, GKII Jemaat Siloam Oebobo-26
Februari 2016. Oleh:Vic. Hemdan Elia,S.Th.

73
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

b. Apa prinsip Alkitab agar menghasilkan Anak-anak yang


memiliki karakter Kristus yang tetap kokoh dan unggul?
- (Amsal 22:6; Yohanes 5:19)?
-Orangtua sebagai tim pelatih yang solit bagi anak-anak.
Bagaimana caranya (Efesus 6:4; Maleakhi 2:14-15)?
-Orangtua harus tahu kebenaran yang sejati serta menjadi
teladan yang benar.
Bagaimana hal itu bisa terjadi bagi anak-anak (Yohanes
14:6). (Amsal 19:18; I Korintus 11:3)?
_______________________________________________
_____________________________________________
-Bagi suami dan Isteri, kehidupan seperti apa yang harus
dipertahankan (Efesus 5:33; I Kolose 3:18-22)?
______________________________________________
III. Aplikasi dan Implikasi
1. Apa tips yang dapat dibangun dalam rumah tangga agar
tetap harmonis; baik antara istri, suami, anak-anak maupun
anggota keluarga lainnya (pendapat masing-masing ke-
luarga)?
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
2. Apa yang Anda ketahui tentang fungsi keluarga bagi
kelangsungan kehidupan keluarga itu sendiri?
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________

74
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Thema: Kehendak Tuhan bagi Keluarga Kristen28


Bacaan: Kolose 3:18-20
Pembimbing: Kolose 3:23
Pendahuluan:
Bulan Oktober dalam kelender Gereja (PGI) ditetapkan
sebagai bulan Keluarga. Dari tema menjelaskan bahwa kehendak
Allah adalah keinginan Allah yang kuat bagi semua orang percaya.
Keluarga Kriten secara umum berbicara mengenai Ayah, Ibu dan
anak-anak.
Keluarga dibentuk oleh Allah sendiri (Kejadian 2:18-22).
Allah juga memiliki rencana keselamatan bagi dunia melalui ke-
luarga. Kenyataan masih banyak keluarga yang tidak dapat mene-
rima keberadaan keluarga apa adanya. Orang Kristen seharusnya
bangga dengan keluarga yang dimilikinya karena ada rencana Allah
bagi keluarga tersebut. Ia yang memulai dan memberkatinya.
Keluarga juga disejajarkan dengan jemaat Allah (I Tim.3:15)
Keluarga Kristen berbicara tentang jemaat Allah, orang yang di-
panggil keluar dari kegelapan ke dalam terang yang ajaib (I Pet. 2:9-
10). Keluarga ini dikhususkan oleh Kristus untuk hidup bagi kemu-
liaan Allah. Sehingga dalam keluarga ada miniatur gereja.
Keluarga adalah surga mini. Ia adalah representatif surga
yang sesungguhnya. Sehingga suasana surga seharusnya hadir dalam
setiap keluarga Kristen.
Apa yang menjadi kehendak Allah bagi keluarga Kristen
sehingga dapat menghadirkan Surga di dalam rumah tangga.
I. Bagi Istri
Kehendak Allah bagi istri dalam rumat tangga adalah
tunduk29 kepada suami. Paulus menunjukkan tunduk mempunyai

28
Ev. Frensa Bane, S.PAK.
29
5293 u`pota,ssw hupotasso {hoop-ot-as'-so} .Meaning: 1) to
arrange under, to subordinate 2) to subject, put in subjection 3) to subject
one's self, obey 4) to submit to one's control 5) to yield to one's admonition

75
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

pemahaman penundukkan diri di dalam Tuhan. Sebagai suatu persya-


ratan rohani.
Dalam hukum Yahudi, perempuan mempunyai kedudukan
yang rendah. Ia tidak punya hak apapun. Ia dapat diceraikan. Seperti
hewan dan milik lainnya. Dalam tradisi Yunani, Istri dilarang untuk
berjalan sendiri, tidak boleh berjalan dengan teman laki-lakinya, ti-
dak boleh berbelanja sendiri. Ini menunjukkan, semua hak istimewa
oleh kaum pria. Kewajiban hanya kaum perempuan.
Hupotasso, ketaatan. Istilah ini digunakan pertama kali dalam
militer kuno, perintah dari atasan harus dilakukan. Perjanjian Lama
pun berhubungan dengan perintah ini untuk dilakukan. Perjanjian
Baru, sikap seorang anak manusia yang patut terhadap orang tuanya.
Mendengar dan melakukan perintah orang tua dengan setia. Seperti
halnya Yesus taat kepada orangnya. Rasul Paulus menggu-nakan
istilah ini 23x, sikap ini berhubungan dengan kehidupan yang penuh
Roh Kudus (Efesus 5:18).
Kekristenan bukan bicara konsep, tetapi apa yang dilakukan
sebagai yang penting. Roma 12:10, sebagai contoh saling mendahului
memberi hormat. Layanilah seorang yang lain dengan kasih, tanpa
embel-embel (Filipi 2:3), mengangap suami lebih utama dari dirinya
sendiri. Tunduk dalam batasan yakni sesuai kehendak Allah.

II. Bagi suami.


Kehendak Allah bagi suami yakni:
1. Kasihilah30istrimu.

or advice 6) to obey, be subject. 5732 Tense - Present (See 5774) Voice -


Middle (See 5785) Mood - Imperative (See 5794) Count - 41
30
avgapa,wagapao {ag-ap-ah'-o}. Meaning: 1) of persons 1a) to
welcome, to entertain, to be fond of, to love dearly 2) of things 2a) to be well
pleased, to be contented at or with a thing. Origin: perhaps from agan
(much) [or cf 5368]; TDNT - 1:21,5; v. Usage: AV - love 135, beloved 7;
142. 5720 Tense - Present (See 5774) Voice - Active (See 5784) Mood -
Imperative (See 5794) Count - 592

76
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Orang Yahudi sangat menekankan budaya Patriatit.


Suami, dipanggil “baal”, tuan. Ia mempunyai otoritas dalam
rumah tangga untuk mengasihi dan melindungi, menghidupi
istrinya. Ada timbal balik, tunduk dan mengasihi. Sebagai
kepala mempunyai tanggungjawab untuk melindungi. Rasul
Paulus sangat memahami kebenaran ini.
Kata kasih, digunakan kata agape, kasih tanpa batas,
tanpa syarat, tidak mementingkan diri sendiri, bersifat total,
seperti Allah kepada umatNya. Kasih dengan kualitas ilahi.
Kasih mempunyai pengertian perhatian yang baik terhadap
kesejahteraan istri (ibu). Mengasihi berpikir mengenai kesejah-
teraan keluarga (istrinya). Tidak mementingkan diri sendiri.
Kasih seorang suami, seperti Kristus mengasihi jemaat
dan seperti mengasihi dirinya. Daekatema (mengasihi utuh)
(Efesus 5:22-27).
2. Jangan berlaku kasar31terhadap dia
III. Anak-Anak
Taatilah32 orang tuamu dalam segala hal.
Dalam tradisi Yahudi, penghormatan terhadap orang tua dinya-
takan dalam ratapan maupun mengurus pekuburannya. Tradisi

31
4087 pikrai,nwpikraino {pik-rah'-ee-no} . Meaning: 1) to make
bitter 1a) to produce a bitter taste in the stomach 2) to embitter. exasperate
2a) render angry, indignant 2b) to be embittered, irritated 2c) to visit with
bitterness, to grieve (deal bitterly with) . Origin: from 4089; TDNT -
6:122,839; v. Usage: AV - make bitter 2, be bitter 2; 4. 5744 Tense -
Present (See 5774) Voice - Passive (See 5786) Mood - Imperative (See
5794) Count - 48
32
5219u`pakou,whupakouo {hoop-ak-oo'-o}. Meaning: 1) to
listen, to harken 1a) of one who on the knock at the door comes to listen who
it is, (the duty of a porter) 2) to harken to a command 2a) to obey, be
obedient to, submit to. Origin: from 5259 and 191; TDNT - 1:223,34; v.
Usage: AV - obey 18, be obedient to 2, hearken 1; 21. 5720 Tense - Present
(See 5774) Voice - Active (See 5784) Mood - Imperative (See 5794) Count -
592

77
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Yahudi, ada pengadilan di pintu gerbang yang dipimpin oleh


para tua-tua Israel kepada anak yang degil dan membangkang
(Ulangan 18:21 “melempari dengan batu”).
Dalam tradisi Romawi orang tua mempunyai hak
Patriattestak. Dapat melakukan penghukuman kepada anaknya
sampai mati. Taat diterjemahkan beberapa makna (menuruti, se-
bagai bukti seorang Kristen). Ini menjadi gaya hidup Kristen.
Taat dapat mempunyai pemahaman, turut perintah, kewajiban
orang percaya, dengar-dengaran. Ketaatan dalam pemahaman
kata Yunani menunjukkan suatu perintah yang terus menerus.
Ketaatan ini juga merupakan masalah rohani. Seperti kepada
Tuhan, “mendengar dengan penuh perhatian”. Ini merupakan
perintah Allah (Keluaran 20:15) untuk anak untuk diberkati.
Sikap hormat adalah perintah Tuhan bagi setiap anak.
Hormat dalam bahasa Ibrani Abed, nilainya tinggi karena orang
tua yang mendidik dan membesarkan. Indah33 di dalam Tuhan
Keluarga Kristen prinsip kehidupannya harus melibat-
kan Tuhan di dalamnya. Menghadirkan surga di dalam setiap
keluarga. Keluarga Kristen dapat sebagai sarana untuk menyata-
kan kasih Kristus dan kemuliaan Allah. Amin.

33
2101 euva,restoj euarestos {yoo-ar'-es-tos} . Meaning: 1) well
pleasing, acceptable. Origin: from 2095 and 701; TDNT - 1:456,77; adj.
Usage: AV - acceptably 4 (kb. Hal dapat diterima), well pleasing 3, please
well + 1510 1, accepted 1; 9 (2 Sam 3:1; 1 Pet 3:7)

78
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Thema: Kehendak Tuhan bagi Keluarga Kristen


Bacaan: Kolose 3:18-20; Kolose 3:23341
Pendahuluan:
Allah membangun keluarga sebagai lembaga pertama. Ia
memberkati keluarga dan memberikan tugas bagi keluarga untuk
melaksanakan tugas-tugas Allah terhadap ciptaan lainnya (Kejadian
2:15-16).
Alkitab memberi kesaksian, dosa telah merusak tatanan hi-
dup keluarga. Dan mempengaruhi tatanan masyarakat, bangsa dan
dunia secara umumnya. Bagaimana kehendak Tuhan bagi keluarga
Kristen dewasa ini, di tengah berbagai masalah yang sedang dihadapi
oleh dunia saat ini. Ini berhubungan erat dengan kewajiban dan pe-
ran yang dilaksanakan oleh suami, istri maupun anak-anak. Kebena-
ran ini dipelajari dalam penyelidikan Alkitab bersama.
I. Observasi:
1. Kewajiban apakah yang perlu dilakukan oleh setiap
komponen dalam keluarga sebagai bagian dari kehendak
Tuhan?
a. Istri,_____________________________ (ay. 18)
a.1. Bagaimana kewajiban itu dilaksanakan oleh seorang
istri kepada suaminya? Bandingkan Efesus 5:22
a.2. Apa yang menjadi alasan istri melaksanakan
kewajiban tersebut (Efesus 5:23-24)____________
___________________________________________

34
Pdt. Yunus Laukapitang. Penyelidikan Alkitab GKII Jemaat
Siloam Oebobo. Jumat - 14 Oktober 2016

79
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

a.3. Apa dampak dari kewajiban ini bila dilaksanakan oleh


seorang istri kepada suaminya (I Petrus 3:1-2)
_________________________________________
b. Suami,______________________________ (ay.19)
b.1. Bagaimana kewajiban itu dilaksanakan oleh seorang
suami kepada istrinya? Bandingkan Efesus 5:25-
29________________________________________
b.2. Apa yang menjadi alasan suami melaksanakan
kewajiban tersebut ( I Petrus
3:7)_______________________________________
b.3. Apa dampak dari kewajiban ini bila dilaksankan oleh
seorang suami kepada istrinya
(Efesus 5: 27) ___________________________
c. Anak-anak,__________________________ (ay. 20)
c.1. Bagaimana kewajiban itu dilaksanakan oleh seorang anak
kepada orang tuanya?
Ay. 20, ________________________________
c.2. Apa yang menjadi alasan anak-anak melaksanakan kewajiban
tersebut (ay. 20) bandingkan ( Efesus 6:1-3).
c.3. Apa dampak dari kewajiban ini bila dilaksanakan oleh anak-
anak kepada orang tuanya (Efesus 6: 1-3),
__________________________________

Implikasi:
Sejauh mana anda menilai kewajiban-kewajiban ini dilaksanakan
dalam keadaan zaman ini?__________________________________
_______________________________________________________

Aplikasi:
Apa yang harus dilaksananakan oleh setiap keluarga/ge-reja untuk
mempertahankan pelaksanaanpelaksanaan kewajiban ini dalam setiap
keluarga zaman ini?

80
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

_______________________________________________________
_______________________________________________________

Teks : Lukas 1:5-25


Oleh : Pdt. Sri Karyati Manisa, M.Th1
Thema: Keluarga yang hidup dalam rencana Allah

Pendahuluan:
Setiap orang mempunyai rencana dalam hidupnya. Baik da-
lam pernikahan, pendidikan dan berbagai tujuan lainnya. Allah mem-
punyai rencana yang indah bagi setiap orang percaya (Yermia 29:11).
Nama Zakharia, berarti yang diingat oleh Yehowah. II Taw. 24:20; I
Taw. 8:21. Nama ini disebut sebanyak 8 kali. Ia dan istrinya Elisabet
keturunan Imam Harun. Elisabeth mempunyai arti, Allah adalah sum-
pahku.
Bagaimana menjadi keluarga yang hidup di dalam rencana
Allah. Ada beberapa prinsip Firman Tuhan yang berhubungan dengan
menjadi keluarga yang hidup di dalam rencana Allah
I. Hidup Benar2 Di Dalam Tuhan.
Kata benar, adalah kata benda.Kata keterangan budiman.
Adil, sepantas dan selayaknya. Sepadan, dari dikayosune, berpa-
danan dengan kata sedekah. Ini biasa diterjemahkan kebenaran
II Tim. 2:22, II Petrus 1:21, diterjemahkan keadilan. Ini
juga dengan kata Aditia, kebenaran secara budi. Pengertian secara
harafiah sedekah, artinya kelurusan. Kej. 30:33, Kelurusan. Ula-
ngan 25:13. Allah menghendaki hakim melakukan pengadilan de-
ngan adil.
Dalam ayat. 6-7, kemandulan bagi perempuan Yahudi
merupakan suatu aib, ini juga merupakan akibat bagi dosa dalam

1
Ibadah Pagi GKII Siloam. Minggu 28 Pebruari 2016

81
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

pemahaman mereka. Dalam ayat 6, kemandulan juga merupakan


tanda berkat, Ishak, Samuel dan Gideon.
Kedua melayani Tuhan, hidup benar dan lurus, adil tetapi me-
miliki masalah, tidak mempunyai anak. Dalam kondisi ini mereka
tetap menunjukkan hidup benar dan percaya kepada Allah yang
sudah me-manggil untuk melayani. Kejadian 6:9; 7:1; Ayub 1:1,
Ayub seorang yang hidup saleh dan jujur. Hidup benar, hidup
yang berbudi, saleh, dan menjauhi kejahatan, hidup takut akan
Allah, menyembah kepada Allah yang hidup walaupun ada
persoalan dalam hidup. Ini tidak membuat menjadi kecewa, dan
lari dari panggilan pelayanan yang Allah percayakan.
Era Globalisasi, anak-anak muda dengan teknologi yang
cangih dapat juga menjadi sarana untuk dekat kepada Tuhan. Alat
yang canggih dapat menjadi tempat untuk menjadi ujian untuk
dekat dengan Allah atau menjauh dari Allah. Dalam situasi hidup
dan perkembangan teknologi ambil kesempatan untuk tetap
melayani Tuhan. LGBT (Lesbian, Gay dan besekseual dan
transgender). Kondisi ini menjadi trens zaman. Abraham dapat
sebagai rujukan untuk tetap setia. Dia minta untuk taat kepada
Firman Allah memberi dampak kepada keadaan yang baik dan
diberkati oleh Allah.
II. Hidup3 Menurut Segala Ketetapan Dan Perintah Allah (ay.
6b)

34198 poreu,omaiporeuomai {por-yoo'-om-ahee} Meaning: 1) to lead

over, carry over, transfer 1a) to pursue the journey on which one has entered, to
continue on one's journey 1b) to depart from life 1c) to follow one, that is: become
his adherent 1c1) to lead or order one's life. Origin: middle voice from a derivative
of the same as 3984; TDNT - 6:566,915; v. Usage: AV - go 117, depart 11, walk 9,
go (one's) way 8, misc 9; 154. Misc: For Synonyms see entry 5818 . 5740 Tense -
Present (See 5774) Voice - Middle or Passive Deponent (See 5790) Mood - Participle
(See 5796) Count - 544

82
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Hidup berbicara mengenai hubungan secara pribadi de-


ngan Allah. Kehendak Allah, supaya setiap orang memiliki hu-
bungan pribadi dengan Allah. Seperti halnya suami istri. Per-
hatikan kehidupan Yusuf (elok dan baik budinya), ada kesempatan
untuk buat dosa (Kej. 39:3b) bagaimana mungkin aku melakukan
perbuatan dosa besar di hadapan Allah. Yusuf tetap ingat akan
ketetapan Allah. walaupun ia jauh dari orang tua.
Segala, berarti semua yang Tuhan berikan. Yosua 24:15,
Yosua menunjukkan komitmennya untuk tetap percaya kepada
Allah yang benar. Kisah 4:20-21, Petrus dan Yohanis, tetap mem-
beritakan Injil walaupun ada tantangan. Kisah. 7:40, Stevanus,
tetap memberitakan Kristus di tengah tantangan pelayanan.
Zakharia dan Elisabeth, tidak terpengaruh oleh pandangan umum
saat itu, tetap berkomitmen untuk Tuhan dan pelayanannya.
Sara melakukan kesalahan dengan Abraham, lama me-
nunggu, mencari jalan lain. Tradisi pada masa lalu demikian.
Abraham mengambil Hagar. Rencana Allah tetap jalan walaupun
mereka gagal.

III.Ayat 8-13, Tetap Menjalankan Kewajiban Dengan Baik.


Tetap melayani Tuhan. Zakharia menjalankan tugas sebagai
imam dalam kondisi sosial yang tidak baik. Ay. 9-17, Allah me-
nyatakan rencana Allah baginya.
a. Malaikat Gabriel datang menemui (ay. 10-11). Menyampaikan
doanya dijawab oleh Tuhan.
b. Berita tentang anak yang akan diberikan, namanya Yohanis
(ay. 13b).
c. Kehidupan anak ini memberi sukacita bagi banyak orang dan
keluarga Zakharia.
d. Ay. 15, anak itu akan besar di hadapan Tuhan dan penuh Roh
kudus sejak dari dalam kandungan. Sejak dari dalam kan-
dungan, anak sudah dibentuk oleh Tuhan.

83
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

e. Ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan


ay.16.
f. Ia akan mempersiapkan jalan bagi kedatangan Mesias. Satu
orang tetapi berkualitas. Ia memiliki kualitas yang luar biasa.
Ia mempunyai masalah iman, kala berita disampaikan ia masih
ragu-ragu. Dampaknya, ay. 19, ia menjadi bisu hingga anak-
nya lahir. Ay. 24-25. Pengenapan rencana Allah bagi keluarga
ini Elisabeth mengandung dan memuliakan Allah, akan per-
buatan Tuhan yang ajaib. Ay. 57, 66. Ia melahirkan di masa
tuanya. Dan semua orang bersukacita, namanya Yohanes, saat
itu ia dapat berbicara. Apa yang diberitakan Allah tercapai.
Zakharia pun memuji Tuhan. Apakah setiap kita mempunyai
rencana Tuhan dalam hidup ini? Rencana Allah untuk setiap
kita hidup memuliakan Allah dan melayani Dia, memberitakan
kabar sukacita bagi semua orang.
Setiap keluarga Allah mempunyai rencana yang kekal. Jadi
orang percaya yang menjadi berkat di mana pun Tuhan mem-
bawa dalam setiap aspek kehidupan setiap saat.

84
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Thema: Keluarga yang setia kepada Tuhan 35


Bacaan : Ibrani 11:23-28
Pembimbing: Ulangan 28:11
Pendahuluan:
Mengapa keluarga menjadi pokok pembicaraan gereja
Tuhan? Karena keluarga menjadi tiang penopang dalam gereja
Tuhan. Keluarga yang hidup dalam rencana Allah, juga adalah
keluarga yang setia kepada Tuhan. Teks Ibrani 112-28 berbicara
mengenai keluarga Amran dan Yekobet. Orang tua dari Harun, Musa
dan Meriam. Kel. 6:19-20, II Taw. 6:3. Siapakah keluarga ini?
Amran, artinya orang luhur, artinya orang yang sungguh setia, me-
ngandalkan Tuhan dalam hidupnya. Bukan berarti tidak mendapat
tantangan. Ada tekanan-tekanan yang dihadapi oleh mereka. Tetapi
tetap menunjukkan kesetiaan kepada Tuhan.
Yakobet, berarti Mulialah Yahweh. Mereka adalah keturunan
Lewi. Hidup dalam tekanan negara Mesir kala itu. Tekanan ini
berhubungan dengan jumlah orang Israel yagn banyak. Ada perintah
untuk membunuh setiap anak laki-laki yang lahir. Ada ketakutan un-
tuk menghadapi mereka. Pemerintah dalam konteks saat ini, program
keluarga berencana.
Sebagai keluarga yang takut akan Tuhan. Keluarga ini, ketika
Musa lahir. Ia disembunjikan kurang lebih 3 bulan. Bayi ini elok
rupanya, ada maksud Tuhan tertentu dalam diri anak tersebut. Elok,
juga mempunyai pengertian berkenan kepada Allah.

35
Pdt. Yuliana Gabriel, S.Th. Khotbah Jemaat GKII Siloam,
Minggu 6 Maret 2016.

85
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Bagaimana mereka tetap setia dalam situasi tersebut? Nyawa


anak laki-laki sedang diancam kematian. Alkitab menunjukkan
bagaimana mereka tetap setia. Ini dinyatakan dalam sikap, yakni:
I. Ay. 23. Berani bertindak dalam iman.
11:23 Karena iman maka Musa, setelah ia lahir, disembu-
nyikan selama tiga bulan oleh orang tuanya, karena mereka me-
lihat, bahwa anak itu elok rupanya 36 dan mereka tidak takut akan
perintah raja.
Keluarga ini percaya, anak ini dapat diluputkan dari
perintah raja, dari ancaman kematian oleh raja Firauan. Keluarga
ini, tidak meragukan akan janji Allah. Meyakini Firman Allah,
janji Tuhan untuk menjadikan Israel sebagai bangsa yang besar.
Kesetiaan mereka diperhitungkan kepada Tuhan. Setia pandangan
iman diarahkan hanya kepada Allah yang sanggup melakukan hal-
hal besar.
Keluarga ini melangkah dalam iman, tidak ada keraguan
sedikitpun dalam hidup mereka. Iman sejati, percaya kepada
Allah, apapun konsekwensinya.
Apa ancaman yang dihadapi oleh keluarga Kristen saat
ini? Teknologi informasi saat ini? Apa yang dibuat anak-anak
diluar pengetahuan kita. Teknologi komunikasi melalui HP dalam
situasi saat ini, apakah anak-anak tetap setia kepada Tuhan?. .
Lebih memilih takut kepada Tuhan dari pada kepada manusia.
Karena Tuhan yang menjadi objek iman. Inilah yang membuat
iman menjadi berharga di mata Tuhan. Iman tidak pernah me-
nyangkali kenyataan, tetapi lebih mengakui akan integritas dan

36
791avstei/ojasteios {as-ti'-os}. Meaning: 1) of the city 2) of
polished manners 3) elegant (of body), comely, fair . Origin: from astu (a
city);; adj. Usage: AV - fair 1, proper 1; 2

86
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

janji-janji Allah yang tidak pernah berubah. Ia tetap setia pada


janjiNya.
Hati tetap tertuju kepada Allah. Bagaimana dengan umat
Allah dewasa ini? Apakah dalam situasi ini tetap memilih taat
kepada Tuhan. Keluarga Ayub juga menjadi teladan keluarga
yang diuji Tuhan. Pada akhirnya ia mengenal Allah secara pribadi
dan hidupnya diberkati oleh Allah. Tantangan yang kita hadapi
adalah proses untuk mendewasakan kita. Bagi kita orang percaya,
“tidak ada istilah tidak ada harapan”, karena bagi kita Tuhan
adalah sumber harapan kita. Efesus 3:20. Kuncinya adalah ke-
taatan. Tidak ada peperangan yang tidak dimenangkan melalui
iman dan doa. Iman adalah kepercayaan mutlak, diserahkan ke-
pada Allah. Ada dua hal yang ditanamkan dalam keluarga ini.
Tetap pegang janji Tuhan dan taat kepada Tuhan. Rasul Petrus
juga pernah diancam untuk tidak bicara tentang Yesus. Mereka
memilih taat kepada Tuhan bukan kepada manusia.
Situasi dunia saat ini makin sulit, ada di beberapa tempat,
gagal tanam ini menjadi ancaman. Apakah dalam situasi ini tetap
setia kepada Tuhan atau tidak? Tuhan mau kita menjadi pribadi
yang setia, seperti Yesus yang setia hingga salib dan mati bagi
manusia berdosa (Filipi 2:1-11). Ia setia kepada rencana dan
kehendak Allah.

II. Hidup dalam iman (ayat 24-28).


Iman yang berkualitas, menghasilkan perbuatan iman
yang berkualitas pula. Ini yang ditunjukkan oleh Musa. Menolak
kenikmatan dunia yang bersifat sementara. Apakah tetap fokus
pada Tuhan, tidak meragukan Dia dalam hidup ini. Ia meng-
arahkan diri37 pada upah yang bersifat kekal. Ay. 27, ia bertahan

37
578 avpoble,pw apoblepo {ap-ob-lep'-o}. Meaning: 1) to turn
the eyes away from other things and fix them on some one thing 1a) to look
at attentively 2) to look with steadfast mental gaze.Origin: from 575 and

87
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan. Tuhan yang


mengasihi dan peduli akan hidupnya. Ini adalah sebuah harapan
dibalik setiap tindakan yang diambil.
Bagaimana dengan perjalanan iman umat Allah dewasa
ini? Apakah benar-benar mengaplikasikan kebenaran firman Allah
dalam hidup ini dan melakukan dengan setia. Bagaimana hu-
bungan dengan Allah, sesama apakah terjalin baik? Setiap orang
dapat menjawabnya. Musa tetap setia pada janji Allah. Ia mem-
punyai kasih yang dalam pada saudara-saudaranya. (ay. 28), ia
melayani dengan iman. Melaksanakan pelayanan paskah, per-
cikan darah, mempunyai makna pembebasan dari penghukuman.
Ini digenapi oleh Kristus, yang telah mati dan melalui darah-Nya
setiap orang yang percaya ditebus dari dosanya.

Keluarga yang tetap setia adalah:


1. Keluarga yang berjalan dalam iman
2. Keluarga yang memilih Allah bukan dunia
3. Keluarga yang berjalan dalam kehendak
Allah.

991;; v. Usage: AV - have respect 1; 1. 5707 Tense - Imperfect (See 5775)


Voice - Active (See 5784) Mood - Indicative (See 5791) Count - 855

88
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

89
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

90
BUKU PERINGATAN 62 TAHUN GKII SILOAM

Bangkit MENJADI GARAM DAN


TERANG BAGI KELUARGA

Keluarga adalah jantung masyarakat. Di dalam keluarga terjadi awal


dari segala gagasan, sikap, keyakinan dan perasaan. Apa yang
terjadi di dalam keluarga akan menentukan apa yang akan terjadi di
gereja, di sekolah, dan di dalam masyarakat bahkan dalam suatu
bangsa. Jika keluarga Kristen mengedepankan Tuhan dan firman-
Nya maka keluarga menjadi kuat dan sehat secara rohani. Apabila
keluarga kuat maka gereja pun kuat dan bangsa pun kuat dalam
norma-norma kehidupan yang beretika dan bermoral. Karena itu,
setiap keluarga dalam GKII Jemaat Siloam Oebobo, Kupang
bangkitlah menjadi garam dan terang bagi keluarga masing-masing.

Peniel Maiaweng | Yuliana Gabriel


Yunus Laukapitang | Julianto Simanjuntak
Hemdan Elia | Frensa Bane | Sri Karyati

Anda mungkin juga menyukai