Anda di halaman 1dari 5

ANNUAL WORKSHOP 2022

KARTU KUARTET MENINGKATKAN KEAKTIFAN & MEDIA REMEMBER UNTUK


MENJAGA CIPTAAN ALLAH TERHADAP SUMBER DAYA ALAM
WENI DWI HARINI
SMP Raudlatul Jannah
Email : wenidwiharini@gmail.com

Abstark
Sumber Daya Alam (SDA) merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah kepada manusia
untuk dapat dimanfaatkan dan dikelola secara arif dan bijaksana guna menopang kehidupan manusia
sehingga perlu dipelihara dan dilestarikan. Dalam pemanfaatan SDA tentunya diperlukan pengelolaan
yang baik agar kelangsungan sumber daya alam tersebut dapat menjadi koeksistensi secara suistainable
dan saling menguntungkan (mutualisme) antara sumber daya alam tersebut dapat lestari dan manusia
sebagai pengguna dapat memperoleh manfaat tanpa harus merusak alam sekitarnya. Pendekatan
kontektual (Contextual Teaching and Learning/CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Situasi pembelajaran yang menyenangkan merupakan salah
satu aspek yang harus dipenuhi untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif. Dalam permainan, terdapat
unsur kesenangan, tanpa ada beban atau paksaan, dilakukan atas keinginan sendiri dan dilakukan dengan
penuh perhatian. Salah satu media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran adalah kartu
kwartet. Kartu kwartet berbentuk segi empat dengan gambar contoh sumber daya alam di tengah kartu
dan dilengkapi dengan deskripsi. Keaktifan belajar yang ditunjukkan dengan meningkatnya siswa yang
ingin menjawab pertanyaan tanya jawab dan ketuntasan belajar klasikal mengalami kenaikan, yaitu siklus
I adalah 53.33% dan siklus II meningkat menjadi sebesar 83.33% dengan kategori tinggi. Pembelajaran
ini meningkatkan keaktifan belajar, yaitu rata-rata siklus I adalah 60%, sedangkan siklus II menjadi 87%.

PENDAHULUAN Penciptaan hewan, tumbuh-tumbuhan, air, batu-


A. Latar Belakang batuan dan gunung berfungsi sebagai pengokoh
Salah satu materi Sosial kelas 7 adalah bumi agar tidak goyah dan terhindar dari banjir
kondisi geografis dan potensi sumber daya alam dan erosi. Langit dan hujan berguna untuk
yang mempelajari tentang kekayaan sumber menumbuhkan tanaman di bumi. Semua itu
daya alam dan macam-macam sumber daya bertujuan sebagai ekosistem kehidupan manusia.
alam di Indonesia. Pada materi ini siswa mulai Semuanya telah diukur sesuai kadarnya.
mengenal bahwa sumber daya alam adalah Sehingga, ketika salah satu komponen isi alam
sesuatu yang diciptakan oleh Allah SWT yang raya ini terganggu, maka yang lainnya ikut
dapat dimanfaatkan oleh manusia, untuk dijaga terganggu pula. Hal ini membuktikan bahwa
dan dikelola agar dapat memenuhi kebutuhan manusia dan lingkungan mempunyai hubungan
manusia di bumi. Dan siswa dapat yang sangat erat, kedua-duanya saling
mengklasifikasikan macam-macam sumber daya membutuhkan.
alam sehingga mereka bisa lebih arif dan Jadi, Allah tidak pernah menciptakan
bijaksana dalam penggunaan sumber daya alam makhluk dan lingkungan kecuali ada tujuan
tersebut. mulia yang akan dicapai. Di dalam surat al-
Salah satu tujuan penciptaan sumber Ahqaaf ayat 3 Allah berfirman artinya: “Kami
daya alam adalah untuk menjaga keseimbangan.

1
tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata
ada antara keduanya melainkan dengan (tujuan) siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
yang diperingatkan kepada mereka.” anggota keluarga dan masyarakat. Tetapi
Setiap penciptaan Allah senantiasa kenyataan di lapangan masih banyak siswa yang
mempunyai hikmah dan manfaat bilamana kurang peduli dengan lingkungannya.
manusia dapat menggunakannya sebagaimana Contohnya siswa membuang sampah kertas
ketentuan dalam ajaran Islam. Pesan yang tidak pada tempatnya.
disampaikan dalam dalam ayat tersebut di atas Situasi pembelajaran yang
menggambarkan agar manusia tidak menyenangkan merupakan salah satu aspek yang
mengeksploitasi sumber daya alam secara harus dipenuhi untuk mewujudkan pembelajaran
berlebihan yang dikwatirkan terjadinya yang efektif. Salah satu metode pembelajaran
kerusakan serta kepunahan sumber daya alam, yang menyenangkan adalah metode permainan.
sehingga tidak memberikan sisa sedikitpun Dalam permainan, terdapat unsur kesenangan,
untuk generasi mendatang. Untuk itu Islam tanpa ada beban atau paksaan, dilakukan atas
mewajibkan agar manusia menjadi pelaku aktif keinginan sendiri dan dilakukan dengan penuh
dalam menjaga sumber daya alam serta perhatian. Metode permainan membuat siswa
melestarikannya. merasa senang. Perasaan senang pada siswa
Dalam berinteraksi dan mengelola alam akan siswa mempunyai minat yang tinggi dalam
serta lingkungan hidup itu, manusia mengemban mengikuti pembelajaran. Menurut Winkel
tiga amanat dari Allah. Pertama, alintifa‟. Allah (Prasetyono, 2008: 51), jika dalam hati ada
mempersilahkan kepada umat manusia untuk perasaan senang, maka biasanya akan
mengambil manfaat dan mendayagunakan hasil menimbulkan minat. Bila diperkuat dengan
alam dengan sebaik-baiknya demi kemakmuran sikap positif, maka minat akan berkembang
dan kemaslahatan. Kedua, ali‟tibar. Manusia dengan lebih baik. Menurut Dahlan (2010: 1),
dituntut untuk senantiasa memikirkan dan makna bermain pada anak pada dasarnya sama
menggali rahasia di balik ciptaan Allah seraya dengan belajar pada anak-anak. Melalui
dapat mengambil pelajaran dari berbagai bermain, anak dapat mempelajari dirinya dan
kejadian dan peristiwa alam. Ketiga, al-islah. dunia sekitarnya.
Manusia diwajibkan untuk terus menjaga dan Salah satu media pembelajaran yang
memelihara kelestarian lingkungan itu. digunakan dalam pembelajaran adalah kartu
Berdasarkan pengamatan selama kwartet. Kartu kwartet berbentuk segi empat
pembelajaran, siswa kesulitan dengan dengan gambar contoh sumber daya alam di
penggolongan macam-macam sumber daya alam tengah kartu dan dilengkapi dengan deskripsi.
baik secara pemulihannya, materinya dan Prasetya (2016:97) menyatakan bahwa media
habitatnya. Proses pembelajaran di dalam kelas permainan kartu kwartet merupakan salah satu
pada saat ini masih diarahkan pada kemampuan pengembangan media cetak berbasis visual.
siswa untuk menghafal informasi serta dituntut Media ini dihasilkan melalui proses pencetakan
untuk memahami informasi yang diingatnya itu yang menghasilkan teks, grafik, dan foto/
untuk dihubungkan dengan kehidupan sehari- gambar yang ditampilkan didalam kartu disertai
hari. Pendekatan kontektual (Contextual ringkasan teks materi yang akan disampaikan.
Teaching and Learning/CTL) merupakan konsep Media kartu kwartet yang digunakan
belajar yang membantu guru mengaitkan antara merupakan hasil pengembangan dari kartu

2
kwartet yang sering digunakan anak-anak untuk penerapan metode permainan kartu kwartet
bermain. Kartu kwartet pada contoh sumber dalam menjaga ciptaan Allah terhadap sumber
daya alam ini menggunakan gambar dan daya alam.
keterangan yang disesuaikan dengan materi
pembelajaran. Setiap kartu terdiri dari gambar METODE
yang dilengkapi dengan nama kelompok dan 4 Jenis Penelitian Penelitian ini
anggota kelompok. Nama kelompok dengan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
huruf kapital dan ditulis tebal sedangkan 4 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian
anggota kelompoknya dengan huruf kecil. adalah mulai 18 dan 25 Oktober 2022. Tempat
Anggota kelompok yang merupakan keterangan penelitian di SMP Raudlatul Jannah. Subjek
gambar ditulis sebelah kiri atas dan dicetak Penelitian Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas
dengan warna berbeda (tebal). Salah satu kartu 7A SMP Raudlatul Jannah berjumlah 30 siswa.
kwartet pada gambar 1. Prosedur Penelitian ini menggunakan model
SDA DAPAT DIPERBARUI penelitian dari Kemmis dan Mc Taggart (dalam
MATAHARI ANGIN Arikunto, 2006: 92) yang dilaksanakan dengan
siklus yang berulang. Pelaksanaan penelitian ini
AIR TANAH
terdiri atas 2 siklus. Masing-masing siklus 1 kali
pertemuan. Ada 4 tahapan untuk setiap siklus,
yaitu planning (perencanaan), action (tindakan),
observation (pengamatan) dan reflection
(refleksi). Pelaksanaan penelitian ini didahului
dengan observasi untuk mengetahui jalannya
pembelajaran sebelum penerapan metode
permainan kartu kwartet. Langkah selanjutnya
yaitu pelaksanaan pra siklus. Nilai kuis ini
digunakan sebagai dasar untuk mengetahui
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui
kemampuan awal siswa. Tahap perencanaan
merupakan sumber daya yang Allah ciptakan
berasal dari alam dan dapat digunakan merupakan tahap persiapan perangkat yang
berkali-kali tanpa khawatir akan dibutuhkan dalam penelitian tindakan kelas.
ketersediaannya karena tidak akan habis. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap
Gambar 1. Salah Satu Contoh Kartu Kwartet yang Dibuat perencanaan meliputi penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), LKS, lembar
Sesuai latar belakang permasalahan, observasi pelaksanaan pembelajaran dan soal
peneliti mengidentifikasi permasalahan antara kuis.
lain: 1) pembelajaran tidak menggunakan media Tahap pelaksanaan merupakan
yang menarik dan inovatif, 2) siswa kesulitan penerapan perencanaan. Tahap pelaksanaan
dengan materi pada macam-macam suber daya sesuai dengan RPP yang disusun. Tahap
alam, 3) pemahaman belajar rendah dan 4) pengamatan merupakan tahapan guru
keaktifan siswa belum nampak. Tujuan mengamati proses pembelajaran sesuai dengan
penelitian ini adalah: 1) meningkatkan instrument pengamatan yang telah dirancang
pemahaman belajar Sosial pada materi kondisi oleh guru. Hal-hal yang diamati oleh guru
geografis dan potensi sumber daya alam kelas adalah kegiatan yang dilakukan peneliti selama
VII 2) meningkatkan keaktifan belajar siswa pembelajaran dan aktifitas siswa selama proses
pada materi macam-macam sumber daya alam, pembelajaran. Guru memberikan penilaian
dan 3) mengetahui respon siswa terhadap

3
keaktifan siswa berdasarkan lembar Tanya 20% - 69% = rendah
jawab. Catatan permasalahan pada tahap Indikator keberhasilan dari penelitian ini
observasi pembelajaran dianalisis dan dicari adalah 1) Adanya peningkatan rata-rata nilai
pemecahannya. Tahap refleksi dilakukan untuk setiap siklusnya dan 2) Tingkat keberhasilan
mengetahui hasil dari pelaksanaan tindakan. siswa secara klasikal mencapai ≥ 75 % dari total
Hasil pembelajaran pada siklus I dilanjutkan jumlah siswa telah lulus KKM dengan nilai
dengan siklus kedua dengan menerapkan sekurang-kurangnya 80.
rancangan perbaikan pembelajaran siklus I.
Jenis data yang digunakan dalam HASIL & PEMBAHASAN
penelitian ini adalah data kualitatif dan Deskripsi Siklus 1
kuantitatif. Data kualitatif berupa Tanya jawab Pelaksanaan tahapan pada siklus 1
sesuai dengan rancangan yang dibuat. Siklus 1
dalam pembelajaran, sedangkan data kuantitatif
terdiri dari 1 kali pertemuan. Peneliti sebagai
berupa nilai hasil belajar siswa, hasil observasi pengajar melaksanakan kegiatan pembelajaran
keaktifan belajar siswa dan respon siswa sesuai dengan RPP yang dsusun pada tahap
terhadap penerapan media kartu. Instrumen yang perencanaan.
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai Hasil observasi siswa pada pelaksanaan
berikut: 1) Tanya jawab yang berisi tentang pembelajaran pada siklus 1 adalah: 1) Ada siswa
materi pembelajaran sebelum penggunaan media yang tidak memperhatikan saat guru
menjelaskan, bermain sendiri dan mengobrol
kartu kuartet sehingga dapat mengetahui
dengan teman satu kelompok, 2) Kerjasama
keaktifan belajar siswa 2) Angket siswa yang dalam kelompok belum berjalan dengan baik, 3)
berisi tentang pendapat siswa tentang penerapan Keaktifan siswa belum muncul secara bagus,
media pembelajaran kartu kwartet. 3) Lembar hanya siswa tertentu saja yang mau untuk
soal tes 4) Lembar nilai hasil belajar 5) Catatan mengerjakan soal. 4) Saat tanya jawab, masih
hasil refleksi. banyak siswa yang tidak aktif. 5) menjaga
ciptaan Allah berupa sumber daya alam masih
belum ngena.
Teknik Analisis Data
Berdasarkan permasalahan-
Ketuntasan belajar siswa didapat dari permasalahan di atas, peneliti merumuskan
nilai siswa di setiap akhir siklus. Analisis ini tindakan perbaikan sebagai alternatif pemecahan
berpedoman pada pencapaian indikator masalah untuk pertemuan pada siklus II tersebut,
keberhasilan yang sudah ditentukan sebelumnya. antara lain: 1) Guru bersikap tegas dan
Hasil analisis prestasi belajar disajikan dalam mengingatkan kepada siswa konsentrasi belajar
bentuk persentase ketuntasan belajar. Ketuntasan supaya lebih bisa memahami materi dan 2) Guru
memberikan pengawasan dengan cara
hasil belajar secara klasikal dihitung dengan
berkeliling dari satu kelompok ke kelompok
menggunakan rumus sebagai berikut. P = ∑𝑛/𝑁 lain.
x 100%
Keterangan: Deskripsi Siklus II
P = persentase ketuntasan klasikal Ditahap ini guru menyampaikan
n = jumlah siswa yang tuntas belajar langkah-langkah penggunaan media kartu
N = jumlah seluruh siswa (Sudjana, 2009: 129) kuartet pada saat pembelajaran. Sehingga di
dapat hasil 1) Siswa sudah nyaman dengan
Tingkat ketuntasan belajar klasikal
kelompoknya masing-masing, 2) Siswa terlihat
menggunakan kriteria sebagai berikut: lebih bersemangat, aktif dalam hal bertanya,
>85 % = sangat tinggi menjawab dan menyampaikan gagasan, 3)
75% - 80% = tinggi Suasana presentasi terlihat ramai tetapi teratur,
70% - 74% = sedang 4) Siswa berusaha untuk menunjukkan
kelebihan kelompok masingmasing, 5) Saat

4
Tanya jawab, banyak siswa yang ingin keaktifan belajar, yaitu rata-rata siklus I adalah
menjawab pertanyaan. 60%, sedangkan siklus II menjadi 87%. Respon
siswa terhadap pembelajaran menunjukkan
Keaktifan dan Nilai Siswa 100% siswa senang dengan penerapan metode
100 permainan kartu kwartet.
80
60 Saran untuk pembaca agar
40
20 mengembangkan metode dan media
0 pembelajaran yang lebih variatif supaya siswa
lebih termotivasi untuk belajar sehingga dapat
Tanya Jawab 1 Siklus 1
Tanya Jawab 2 Siklus 2
meningkatkan hasil belajar. Siswa diharapkan
lebih aktif sehingga pembelajaran lebih
interaktif antara guru dan siswa. Siswa
Berdasarkan hasil Tanya jawab, siklus 1 diharapkan mampu melaksanakan diskusi dan
dan siklus 2 terdapat peningkatan rata-rata nilai mampu bekerjasama dengan teman satu
dan presentase ketuntasan siswa. Hasil ini kelompok. Serta mampu menjaga dan
menunjukkan bahwa penggunaan metode melestarikan sumber daya alam yang Allah
permainan dengan media kartu kwartet dapat ciptakan untuk manusia. Dalam memanfaatkan
meningkatkan pemahaman materi siswa. sumber daya alam tersebut tidak boleh dengan
Penggunaan media kartu kwartet dalam seenaknya. Jika saat ini kita dengan seenaknya
pembelajaran juga memiliki kelebihan dan menggunakan, maka suatu saat kita akan
kekurangan. Kelebihannya adalah: 1) dapat menemui masalah. Manusia akan kesulitan
menghadirkan tiruan dari objek dan gambar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sumber
yang sebenarnya dari masing-masing nama Daya alam yang dapat diperbarui pun, jika
kelompok kartu, 2) tidak membutuhkan alat
pemanfaatannya dengan seenaknya, lama
pendukung penyajian gambar yang lain, 3)
merupakan media yang menarik karena terdapat kelamaan juga akan punah.
gambar-gambar, 4) tidak membutuhkan tempat
dan waktu yang khusus, 5) membantu siswa DAFTAR PUSTAKA
membuat konsep abstrak ke konsep konkret, dan Jurnalideguru.Susi Prasetyaningtyas.Penerapan
6) siswa lebih mudah memahami dan mengingat Metode Permaianan Kartu Kwartet untuk
informasi atau pesan yang terkandung dalam meningkatkan Prestasi belajar dan Keaktifan
gambar. Kekurangan media kwartet antara lain: belajat pada MATERI Klasifikasi Makhluk
1) membutuhkan waktu yang lama untuk Hidup kelas VII SMPN 1 SEMIN.2020
mempersiapkannya dan 2) kertas mudah rusak AL-HISAB: JURNAL EKONOMI
jika terkena air. SYARIAH
https://iainkudus.ac.id/lampiran/94-
1802-5766-1-SM.pdf
SIMPULAN DAN SARAN https://jurnal.umj.ac.id/index.php/
Pembelajaran sosial dengan kartu kuartet holistika.pdf
meningkatkan keaktifan & media remember
untuk menjaga ciptaan allah terhadap sumber
daya alam. Keaktifan belajar yang ditunjukkan
dengan meningkatnya siswa yang ingin
menjawab pertanyaan tanya jawab dan
ketuntasan belajar klasikal mengalami kenaikan,
yaitu siklus I adalah 53.33% dan siklus II
meningkat menjadi sebesar 83.33% dengan
kategori tinggi. Pembelajaran ini meningkatkan

Anda mungkin juga menyukai