Anda di halaman 1dari 25

HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN DOSEN

Judul Penelitian : Faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien gagal jantung

Kode/Rumpun Ilmu :

Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap : Fitri Suciana, S.Kep.,Ns.,M.Kep.


b. NPP dan NIDN : 129.166/ 0518068301
c. Pangkat dan Jabatan : Penata/ IIIC
d. Program Studi : Pendidikan Profesi Ners
e. Alamat Rumah : Sidomulyo RT 01 RW 11 Gumulan, Klaten
Tengah,
f. Nomor HP : 08112515905
g. Alamat surel :fitrisuciana@umkla.ac.id

Anggota Peneliti

a. Nama Lengkap : Cahyo Pramono, S.Kep.,Ns.,M.Kep.


b. NPP dan NIDN : 129.191
c. Pangkat dan Jabatan : Penata/IIIC
d. Program Studi : Ilmu Keperawatan
Mahasiswa yang terlibat :
Lokasi kegiatan/mitra : RSU Islam Klaten
Klaten, 29 November 2022

Mengetahui

Kepala LPPM Ketua Peneliti

(Sri Handayani, SKM.,M.Kes.) (Fitri Suciana, S.Kep.,Ns.,M.Kep.)

NIDN 0606017502 NIDN 0518068301

Menyetujui

Rektor Universitas Muhammadiyah Klaten

(Sri Sat Titi H,M.Kep.)

NIDN 0613086902

1
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ……………………………………………….…1

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………….....2

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….3

RINGKASAN ………………………………………………………………..4

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………..5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………8

BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………...15

BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ……………………………18

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………..19

LAMPIRAN ………………………………………………………………….21

2
RINGKASAN

Penyakit gagal jantung merupakan penyakit kronis yang membutuhkan biaya


perawatan tidak sedikit dan dapat menyebabkan rehospitaliasi (perawatan
berulang). Akibat rehospitalisasi dan perawatan jangka panjang akan
menurunkan aktifitas fisik, keadaan ekonomi dan psikologis
penderita.Rehospitalisasi yang membutuhkan biaya yang banyak tersebut
menyebabkan kualitas hidup pada penderita gagal jantung dapat menurun.
Kualitas hidup pada penderita gagal jantung dapat dipengaruhi oleh kemampuan
perawatan diri antara lain self maintenance, self management, dan self
confidence. Beberapa kemampuan perawatan diri pasien tersebut sesuai dengan
teori keperawatan yang dikemukakan oleh Orem tentang konsep self care.
Beberapa faktor prediktor yang mempengaruhi self care adalah usia, jenis
kelamin, penghasilan, pendidikan, cormodity, dan dukungan keluarga.

Kata kunci :

Gagal jantung, kualitas hidup

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Penyakit gagal jantung merupakan penyakit kronis yang membutuhkan


biaya perawatan tidak sedikit dan dapat menyebabkan rehospitaliasi (perawatan
berulang). Di provinsi jawa tengah prevalensi penyakit jantung tahun 2018
berdasarkan diagnose dokter diperoleh data 1,8 % penderita dari seluruh total
penduduk dan jawa tengah masuk 10 besar penderita penyakit jantung paling
banyak di Indonesia (Kemenkes RI, 2018).

Dibutuhkan biaya perawatan yang tidak sedikit dalam menangani penyakit


gagal jantung .Biaya yang besar tersebut dikarenakan pasien dengan gagal jantung
mengalami rehospitalisasi karena membutuhkan perawatan jangka panjang
sehingga akan menurunkan aktifitas fisik, keadaan ekonomi dan psikologis
penderita (Prihatiningsih & Sudyasih, 2018).

Perawatan yang berulang tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara


lain adalah ketidakmampuan pasien dalam mengenal tanda tanda gagal jantung,
serta ketidakpatuhan terhadap pengobatan dan diet (Febtrina, Febtrina, &
Nurhayati, 2018). Rehospitalisasi yang membutuhkan biaya yang banyak tersebut
menyebabkan kualitas hidup pada penderita gagal jantung dapat menurun. Hal
tersebut dapat disebabkan karena persepsi individu terhadap kesehatannya yang
sebagian besar penderita gagal jantung memiliki persepsi bahwa kemampuan
dirinya dalam manajemen penyakit sama antara sebelum sakit dengan setelah di
diagnosa gagal jantung (Suciana, Supardi, & Fibrina, 2016).

4
Kualitas hidup pada penderita gagal jantung dapat dipengaruhi oleh
kemampuan perawatan diri antara lain self maintenance, self management, dan
self confidence. Beberapa kemampuan perawatan diri pasien tersebut sesuai
dengan teori keperawatan yang dikemukakan oleh Orem tentang konsep self care.
Pada konsep self care, Orem menitikberatkan bahwa seseorang harus dapat
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan self care untuk dirinya sendiri dan
terlibat dalam pengambilan keputusan untuk kesehatannya (Smith, 2012).

Selain konsep self care ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
kualitas hidup penderita gagal jantung yaitu usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan terakhir, penghasilan, cormodity, dukungan keluarga/social, derajat
keparahan dan depresi (Ruppar, Cooper, Johnson, & Riegel, 2019). Kualitas hidup
yang menurun dapat menyebbakan meningkatnya beban penyakit (burden
disease), sehingga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien gagal jantung. Untuk menentukan tindakan yang perlu dilakukan dalam
meningkatkan kualita shidup gagal jantung, maka terlebih dahulu perlu dilakukan
penelitina faktor-faktor ynag mempenaruhi kualitas hidup pasien gagal jantung.

B. Rumusan Masalah
Penyakit gagal jantung membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan sebagian
besar penderita mengalami rehospitalisasi. Hal tersebut dapat mempengaruhi
kualitas hidup penderitanya. Kualita hidup yang menurun akan meningkatkan
beban penyakit pasien gagal jantung. Identifikasi faktor-faktor yang yang
mempengaruhi kualitas hidup perlu dilakukan untuk mennetukan intervensi
yang tepat unuk memperbaiki kualotas hidup pasien gagal jantung.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien
gagal jantung”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor

5
yang mempengaruhi kualitas hidup pasien gagal jantung yang berobat di
Poliklinik Penyakit Jantung dan Penyakit Dalam RSI Klaten.

2. Tujuan Khusus

2.1. Mengetahui pengaruh karakteristik pasien, yaitu usia, jenis kelamin,


lama menderita, adanya kormobid, status ekonomi dan derajad
gagal jantung dengan kualitas hidup pasien.
2.2. Mengetahui pengaruh tingkat depresi terhadap kualitas hidup pasien
gagal jantung
2.3. Mengetahui pengaruh kemmapuan self care dengan kualitas hidup
pasien gagal jantug
2.4. Mengetahui pengaruh dukungan keluarga terhadap kualitas hidup
pasien gagal jantung.
2.5. Mengetahui besar pengaruh faktor –faktor yang mempengaruhi
kalitas hidup pasien gagal jantung.

D. Target luaran

1. Publikasi jurnal nasional terakreditasi

2. Buku ajar

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP GAGAL JANTUNG

Gagal jantung adalah suatu kondisi fisiologis ketika jantung tidak mampu
memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh
(ditentukan sebagai konsumsi oksigen). Gagal jantung terjadi karena perubahan
sistolik dan diastolik ventrikel kiri. Jantung mengalami kegagalan karena defek
struktural atau penyakit intrinsik, sehingga tidak dapat menangani jumlah darah
yang normal atau kondisi tidak ada penyakit, tidak dapat melakukan toleransi
peningkatan volume darah mendadak. Sehingga akan menyebabkan gangguan
irama jantung atau ketidaksesuaian preload dan afterload. Keadaan ini dapat
menyebabkan kematian (Brunner & Suddarth, 2013).

Gagal jantung merupakan sekumpulan proses dari kegagalan jantung


dalam mempertahankan kontraktilitas otot jantung dalam memompa darah.
Penyebab dari kegagalan jantung ini dapat diawali dengan penyakit arteri koroner.
Penyakit ini dapat mengurangi cairan darah melalui arteri koroner sehingga
mengurangi penghantaran oksigen ke miokardium. Tanpa oksigen, sel otot tidak
dapat berfungsi.. mengalami kematian sehingga tidak dapat berkontraksi
(Smeltzer, 2014)

7
Berdasarkan epidemiologi, di negara maju, gagal jantung dapat disebabkan
oleh penyakit arteri koroner dan hipertensi, sedangkan di negara berkembang
yang menjadi penyebab terbanyak adalah penyakit jantung katup dan penyakit
jantung akibat malnutrisi. Hipertensi merupakan faktor ekstrinsik penyebab gagal
jantung dan hipertensi telah dibuktikan meningkatkan resiko terjadinya gagal
jantung . Hipertensi yang berlangsung lama dan tidak terkendali dapat
menyebabkan perubahan struktur miokard, pembuluh darah dan system konduksi
jantung. Perubahan ini dapat mengakibatkan hipertrofi ventrikel kiri, penyakit
arteri koroner, gangguan system konduksi, disfungsi sistolik dan diastolic yang
berakibat sebagai angina (nyeri dada), infark miokard, aritmia jantung (terutama
fibrilasi atrium) dan gagal jantung kongestif (Tambuwun, Panda, & Rampengan,
2016)

Pentingnya pasien gagal jantung mengetahui penyebab terjadinya gagal


jantung ini adalah untuk merubah gaya hidup pasien yang dapat menyebabkan
penyumbatan pada arteri koroner. Penyebab tersebut antara lain seperti diabetes,
merokok dan alcohol. Alkohol dapat berefek secara langsung pada jantung,
menimbulkan kardiomiopati dilatasi, gagal jantung akut maupun gagal jantung
akibat aritmia. Alkohol menyebabkan gagal jantung 2-3% dari kasus. Berat badan
dan tingginya rasio kolesterol serta tingginya kolesterol HDL merupakan faktor
resiko independen perkembangan gagal jantung. Penyakit otot jantung yang
disebut kardiomiopati juga merupakan penyebab gagal jantung yang
mengakibatkan dilatasi abnormal pada ventrikel kiri dengan atau tanpa dilatasi
ventrikel kanan.. Kardiomiopati hipertrofi merupakan penyakit keturunan.
Ditandai dengan adanya kelainan pada serabut miokard dengan gambaran khas
hipertrofi septum yang asimetris berhubungan dengan obstruksi outflow aorta
(kardiomiopati hipertrofi obstruksi). Penyebab utama terjadinya gagal jantung
adalah regurgitasi mitral dan stenosis aorta yang mengakibatkan kelebihan beban
volume dan menimbulkan beban tekanan (Mariyono & Santoso, 2008).

8
Manifestasi kongesti pulmonal dan edema mendominasi gambaran klinis
gagal ventrikel kiri maupun gagal ventrikel kanan. Gejala dari kegagalan ventrikel
kiri antara lain adalah

a. Kongesti pulmonal dan gangguan mekanisme pengendalian pernafasan.


Pada akhirnya dapat menyebabkan distress pernafasan. Dispnea
merupakan masalah subyektif, sehingga perlu dikaji lebih lanjut derajat
aktivitas klien sehingga menyebabkan dispnea. Mekanisme dispnea dapat
berkaitan dengan penurunan volume udara paru (kapasitas vital) saat udara
digantikan oleh udara atau cairan interstitial.
b. Ortopnea terjadi karena posisi terlentang (supine) dapat meningkatkan
jumlah darah yang kembali ke jantung dan paru dari ekstremitas inferior.
Klien sering mengeluhkan sebagai posisi tiga titik, yaitu duduk dengan
kedua tangan di lutut dan condong ke depan.
c. Dipsnea Nokturnal Paroksimal (paroxyismal nocturnal dispnea)
merupakan keadaan pasien yang tiba-tiba bangun dalam keadaan sesak
nafas yang berat dengan duduk tegak sambil membuka jendela untuk
mencari udara yang segar dan kadang disertai mengi (wheezing).
d. Batuk merupakan manifestasi yang sering pada gagal ventrikel kiri. Batuk
yang kasar dapat menghasilkan sputum berbusa kental dan bercampur
darah.
e. Keletihan dan kelemahan otot sering dihubungkan dengan gagal jantung
kiri. Curah jantung yang tidak adekuat dapat menyebabkan jaringan akan
hipoksia dan memperlambat pembuangan sampah metabolic yang pada
akhirnya menyebabkan pasien mudah lelah.
f. Edema paru akut merupakan suatau keadaan darurat yang terjadi pada
gagal ventrikel kiri. Pada kondisi dengan dekompensasi jantung berat,
tekanan kapiler di dalam paru meningkat karena cairan didorong dari
darah sirkulasi ke interstitium dan kemudian ke alveoli, bronkiolus dan
bronkus.
g. Edema perifer dan kongesti vena

9
h. Hepatomegali dan nyeri abdomen dapat tejadi ketika hati mengalami
kongesti terbendung dengan darah vena.
i. Anoreksia, perut kembung dan nausea terjadi sekunder karena kongesti
vena pada saluran gastrointestinal.
j. Kaheksia terjadi karena peningkatan kebutuhan metabolic akibat
peningkatan kerja jantung dan paru.
k. Pitting edema yang terjadi karena cairan keluar dari kapiler dan memasuki
ruang interstitial.(Brunner & Suddarth, 2013)
Pasien dengan gagal jantung penting mengetahui gejala munculnya gagal
jantung dengan tujuan untuk melakukan pencegahan terhadap kejadian yang dapat
merusak otot jantung lebih lanjut. Pengetahuan yang baik akan dapat
meningkatkan respon pasien dalam upaya pengambilan keputusan jika terjadi
gejala gagal jantung mendadak dan terjadi kegawatdaruratan jantung (Heart
Failure Society of America, 2010)
B. KONSEP KUALITAS HIDUP

Pengertian kualitas hidup beragam dan bervariasi. Belum ada pengertian


kualitas hidup yang dapat diterapkan di semua bidang ilmu .Kualitas hidup
merupakan konsep analisis kemampuan individu untuk mendapatkan hidup yang
normal terkait persepsi secara individu mengenai tujuan, harapan, standard dan
perhatian secara spesifik terhadap kehidupan yang dialami dengan dipengaruhi
oleh nilai dan budaya pada lingkungan individu tersebut (Afiyanti, 2010).

Penilaian kualitas hidup banyak dilakukan pada pasien-pasien dengan


perawatan jangka panjang, perawatan yang sering terjadi rawat inap dan
perawatan yang membutuhkan biaya yang banyak. Perawatan tersebut dapat
dialami pada pasien yang menderita penyakit kronis seperti kanker dan gagal
jantung (Ikawati, 2015). Kualitas hidup bersifat subyektif dan terdiri dari
multidimensi sehingga penilaian kualitas hidup akan berbeda beda bagi setiap
orang, baik orang yang sehat maupun orang yang sakit. Subyektif dapat
mengandung pengertian kemampuan setiap individu untuk mandiri dalam

10
memenuhi kebutuhan sehari-hari (ADLs) sedangkan multidimensi dapat
mengandung pengertian mencakup faktor fisik, emosional dan spiritual (Brown,
Carroll, Workman, Carlson, & Brown, 2014) .Bagian terpenting dalam upaya
peningkatan kualitas hidup pasien gagal jantung adalah adanya pengenalan gejala.
Proses pengenalan gejala pada pasien didahului dengan mengenalkan penyebab
dan akibat dari gagal jantung. Dengan peningkatan manajemen gejala diharapkan
terjadi peningkatan pada status psikologisnya (MacAbasco-O’Connell et al.,
2011).

Konsep kualitas hidup pasien gagal jantung tidak terlepas dari dimensi self
care. Dimensi self care antara lain adalah

1. Self Care Maintenance


Program perawatan ini diperlukan dalam rangka meningkatkan tindakan
preventif sehingga meningkat derajat kesehatannya. Aktivitas yang dinilai
pada dimensi ini adalah pengobatan yang dijalankan sesuai dengan yang
telah diprogramkan. Pasien gagal jantung dalam mengontrol dan
mencegah timbulnya gejala seperti edema dan sesak nafas perlu menyadari
pentingnya ketaatan tehadap pengobatan, diet rendah garam dengan
membatasi asupan per hari dan mengontrol berat badan. Sedangkan untuk
mendapatkan kehidupan yang lebih berkualitas perlu adanya kesadaran
dalam merubah gaya hidup seperti berhenti merokok dan menghindari
konsumsi alkohol (Jaarsma, Cameron, Riegel, & Stromberg, 2017)
2. Self Care Management
Self Care Management adalah kemampuan individu dalam melakukan
tindakan untuk meningkatkan derajat kesehatan atau merubah gaya hidup.
Tindakan ini berupa upaya individu untuk mengenal gejala dan perubahan
yang terjadi sehingga dapat mengambil keputusan dengan tepat.
Keputusan yang tepat perlu diambil dengan menggunakan strategi yang
terencana dan terjadwal sehingga diperoleh evaluasi respon yang lebih
baik (Jaarsma et al., 2017)

11
3. Self Care Confidence
Dimensi ini menentukan kepercayaan diri pasien mengikuti semua
petunjuk tentang self care. Dimensi ini meliputi kepercayaan diri terhadap
perasaan bebas dari gejala penyakit, kepercayaan diri mengikuti petunjuk
pengobatan, kepercayaan diri mengenal secara dini perubahan kesehatan
yang dialami kepercayaan diri melakukan sesuatu untuk mengatasi gejala
penyakit, kepercayaan diri mengevaluasi keberhasilan tindakan yang
dilakukan. Pasien gagal jantung yang mampu mengaplikasikan self care
confidence ini berarti mampu melakukan manajemen gejala, mampu
mengambil keputusan yang tepat dan memperoleh evaluasi respon yang
baik (Jaarsma et al., 2017)
Di dalam panduan manajemen gagal jantung (Yancy et al., 2013), (Ruppar
et al., 2019) telah dikemukakan beberapa teori yang dapat mendukung
keberhasilan perawatan diri pasien gagal jantung., namun ada beberapa
prediktor yang dapat mempengaruhi, dianataranya adalah
a. Usia
Usia merupakan faktor penting pada perawatan diri. Karena pada
lanjut usia telah terjadi proses perubahan fisiologis diantaranya
adalah perubahan fungsi sistolik ventrikel yang berakibat pada
aliran darah sistemik.
Jenis Kelamin
b. Kemampuan melakukan self care behavior ditemukan lebih baik
pada laki-laki dibandingkan perempuan (Jaarsma et al., 2017).
Begitu juga kualitas hidup perempuan dengan gagal jantung lebih
rendah dibandingkan dengan laki-laki, hal ini berkaitan dengan
aktivitas fisiknya (Ruppar et al., 2019).
c. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi kemampuan pasien
untuk memahami tentang kondisi kesehatannya. Individu yang
memiliki pendidikan rendah akan mengalami kesulitan dalam

12
mengenal masalah dan memahami panduan penanganan penyakit
dibandingkan dengan individu yang memiliki tingkat pendidikan
lebih tinggi. Selain itu tingkat pendidikan juga berpengaruh
terhadap manajemen pengobatan
d. Penghasilan
Penghasilan dikaitkan dengan keadaan ekonomi seseorang. Pasien
dengan gagal jantung yang memiliki pendapatan rendah, akan
mengalami kesulitan dalam beberapa aspek perawatan diri . Seperti
misalnya dalam memenuhi kebutuhan nutrisinya dan kontrol ke
rumah sakit setiap satu minggu sekali. Efek lain adalah kejadian
rawat inap berulang akan memerlukan banyak biaya
e. Cormobidity
Adalah kondisi penyakit yang muncul menyertai penyakit utama
namun dapat juga muncul sebagai diagnose utama dan berdiri
sendiri. Penyakit yang menyertai penyakit gagal jantung ini adalah
coronary artery disease (CAD), hipertensi, diabetes mellitus,
valvular heart disease, non iskemik kardiomiopati.
f. Dukungan sosial / keluarga
Dukungan social keluarga sangat mempengaruhi keberhasilan
program self care karena dapat meningkatkan motivasi bagi pasien
sehingga meningkat kualitas hidupnya.
g. Derajat keparahan
Klasifikasi gagal jantung berdasarkan pada gejala yang dialami
pasien dengan tingkatan aktivitas fisik yang dialami pasien.
h. Depresi
Depresi dapat menyebabkan rehospitalisasi dan kematian pada
gagal jantung. Depresi dapat meningkatkan derajat keparahan
penyakit dan menghambat fungsi fisik.

13
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Disain Penelitian
Disian penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah
penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan potong lintang
(crossectional).
B. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien gagal jantung yang
berkunjung ke poliklinik jantung (penyakit dalam) Rumah sakit Islam
Klaten. Besar sampel yang digunakan pada penelitian ini ditentukan
dengan rumus

14
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suciana
(2015) tentang hubungan self care dengan kualitas hidup pasien gagal
jantung diketahui nilai r=0.42, maka besar sample yang diperlukan adalah
68 pasien.
Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah consecutive sampling,
yaitu semua pasien yang bekunjung ke Poli Klinik Penyakit Jantung RSI
Klaten pada bulan Februari sampai Mei 2019 sampai jumlah sampel yang
ditentukan terpenuhi. Sampel yang digunakan adalah penderita gagal
jantung yang memnuhi kriteria sebagai berikut :
Kriteria Inklusi
1. Usia 18 sampai 70 tahun
2. Derajat gagal jantung II-IV menurut New York heart
Association
3. Bersedia mengikuti penelitian
4. Mampu berbahasa Indonesia
Kriteria Ekslusi
Mengalami gejala yang memburuk seperti sesak napas dan pingsan.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
1. Instrumen A, adalah kuisioner untuk mengumpulkan data
karakteristik responden yang meliputi : usia, jenis kelamin,
pendidikan, derajad gagal jantung, obat-batan yang digunkan,
penyakit penyerta, status perkawinan, pendapatan, dan lama
menderita gagal jantung.
2. Instrumen B, adalah instrumen untuk mengukur kualitas hidup
pasien gagal jantunng dengan Kuesioner Minnesota Living with
Heart Failure (MLHF)
3. Instrumen C, adaalah instrument untuk mengukur tingkat depresi,
yaitu dengan menggunakan Back Depression Inventory-II.

15
4. Instrumen D, adalah instrument untuk menilai kemampuan self
care, yaitu menggunakan self care of heart failure index.
D. Jalannya Penelitian
Penelitian akan dilaksnakan dengan tahap-tahap sebagai berikut :
1. Pengurusan ijin penelitian ke RSI Klaten
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur penelitian kepada penanggung
jawab Poliklinik Jantung dan Penyakit Dalam
3. Memeriksa daftar pasien gagal jantung pada buku register untuk
mendapatkan data karakteristik pasien dan memilih pasien yang
sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
4. Menjelaskan tujuan penelitian kepada pasien yang memenuhi
kriteria inklusi serta menanyakan kesediaan pasien untuk
berpartisipasi dalam penelitian, dilanjutkan pengisian informed
concern.
5. Melakukan pengukuran kualitas hidup, tingkat depresi, dan
kemampuan self care.
6. Mengolah dan menganalisis data
7. Menyusun laporan dan pembahasan.
8. Presentasi dan publikasi hasil penelitian
E. Analisis Data
1. Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk mendiskripsikan karakteristik
responden. Metode yang digunakan adalah dengan menentukan
distribusi frekuensi dan propors.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariate yang digunakan meliputi :
2.1. Independent t test : untuk menganalisis hubungan antara
karakteristik responden yang memilliki skala data data kategorik
(jenis kelamin, status ekonomi, komorbid) dengan kualitas
hidup yang memiliki skala data kontinyu.

16
2.2. Regresi Linier : untuk menganalisis hubungan antara tingkat
depresi, dan kemamapuan self care yang memilliki skala data
kontinyu dengan kualitas hidup yang memilki data kontinyu.
3. Analisis Multi Variat
Metode analisis multi ariat yang digunakan meliputi :
3.2. Regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh faktor depresi,
kemamapuan self care terhadap kualitas hidup.
Pengolahan dan nalisis data menggunakan soft ware, dengan
menggunakan tingkat kepercayaan (level of confidence) 95 % (α=0.05).
F. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Desember – Februari 2022 di
Poli Klinik Jantung dan Penyakit Dalam RSU Islam Klaten.

DAFTAR PUSTAKA

Afiyanti, Y. (2010). Analisis Konsep Kualitas Hidup. Jurnal Keperawatan


Indonesia. https://doi.org/10.7454/jki.v13i2.236

Brown, D. R., Carroll, D. D., Workman, L. M., Carlson, S. A., & Brown, D. W.
(2014). Physical activity and health-related quality of life: US adults with
and without limitations. Quality of Life Research.
https://doi.org/10.1007/s11136-014-0739-z

Brunner & Suddarth. (2013). Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth.


In Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth.
https://doi.org/10.1116/1.578204

Febtrina, R., Febtrina, R., & Nurhayati, N. (2018). HUBUNGAN GAYA HIDUP
DENGAN KEJADIAN RAWAT ULANG PASIEN GAGAL JANTUNG DI
RSUD ARIFIN ACHMAD. Jurnal Ipteks Terapan.
https://doi.org/10.22216/jit.2017.v11i4.1482

Heart Failure Society of America. (2010). Executive Summary: HFSA 2010


Comprehensive Heart Failure Practice Guideline. Journal of Cardiac

17
Failure. https://doi.org/10.1016/j.cardfail.2010.04.005

Ikawati, Z. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien


Gagal Jantung Kronik Factors That Influence Quality of Life in Chronic
Heart Failure ( Chf ). Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman
Journal of Nursing).

Jaarsma, T., Cameron, J., Riegel, B., & Stromberg, A. (2017). Factors Related to
Self-Care in Heart Failure Patients According to the Middle-Range Theory of
Self-Care of Chronic Illness: a Literature Update. Current Heart Failure
Reports. https://doi.org/10.1007/s11897-017-0324-1

Kemenkes RI. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. https://doi.org/1 Desember 2013

MacAbasco-O’Connell, A., Dewalt, D. A., Broucksou, K. A., Hawk, V., Baker,


D. W., Schillinger, D., … Pignone, M. (2011). Relationship between literacy,
knowledge, self-care behaviors, and heart failure-related quality of life
among patients with heart failure. Journal of General Internal Medicine.
https://doi.org/10.1007/s11606-011-1668-y

Mariyono, H., & Santoso, A. (2008). GAGAL JANTUNG. Journal of Internal


Medicine.

Prihatiningsih, D., & Sudyasih, T. (2018). Perawatan Diri Pada Pasien Gagal
Jantung. JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA.
https://doi.org/10.17509/jpki.v4i2.13443

Ruppar, T. M., Cooper, P. S., Johnson, E. D., & Riegel, B. (2019). Self-care
interventions for adults with heart failure: A systematic review and meta-
analysis protocol. Journal of Advanced Nursing.
https://doi.org/10.1111/jan.13903

Smeltzer, et al. (2014). BRUNNER & SUDDARTH’S TEXTBOOK of Medical-


Surgical Nursing. Lippincott Williams & Wilkins.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Smith, J. M. (2012). Nursing Theorists and Their Work (7th ed.) by M. R.


Alligood and A. M. Tomey (Eds.) (Maryland Heights, MO: Mosby Elsevier,
2010). Nursing Science Quarterly.
https://doi.org/10.1177/0894318412437964

Suciana, F., Supardi, & Fibrina, R. (2016). Hubungan Suhu Ruangan Rawat Inap
dengan Tanda-Tanda Vital Pasien Gagal Jantung. The 4th University
Research Coloquium 2016.

18
Tambuwun, C. F. D., Panda, A. L., & Rampengan, S. H. (2016). Gambaran pasien
gagal jantung dengan penyakit hipertensi yang menjalani rawat inap di RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode September – November 2016. E-
CliniC. https://doi.org/10.35790/ecl.4.2.2016.14680

Yancy, C. W., Jessup, M., Bozkurt, B., Butler, J., Casey, D. E., Drazner, M. H.,
… Wilkoff, B. L. (2013). 2013 ACCF/AHA Guideline for the Management
of Heart Failure. Journal of the American College of Cardiology.
https://doi.org/10.1016/j.jacc.2013.05.019

Lampiran 2 Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul

BIODATA

Identitas Diri Ketua Pengusul

Nama Lengkap : Fitri Suciana ,S.Kep.,Ns.,M.Kep


Jenis Kelamin : Perempuan (P)
Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
NPP : 129.166
NIDN : 0518068301
Tempat dan Tanggal : Yogyakarta, 18 Juni 1983
Lahir
E-mail : fitrisuciana@umkla.ac.id

19
Nomor Telepon/HP : 08112515905
Alamat Kantor : Jl. Ir. Soekarno Km 1 Buntalan, Klaten Tengah, Klaten
Nomor Telepon/Faks : (0272) 323120
Mata Kuliah yang : 1. Keperawatan Medikal Bedah
Diampu
2. K3 dan Patient Safety

3. Entrepreneurship
Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Perguruan Universitas Muhammadiyah Universitas
Tinggi Yogyakarta Muhammadiyah
Yogyakarta
Bidang Ilmu S-1 Keperawatan S-2 Keperawatan
Profesi Ners
Tahun Masuk-lulus 2001-2007 2013-2015
Judul Skripsi/Thesis Hubungan komunikasi Efektifitas program
terapeutik perawat terhadap perawatan diri terhadap
kejadian hospitalisasi pada anak kemampuan perawatan
diri dan kualitas hidup
pasien gagal jantung
Nama Pembimbing Atik BAdi’ah,M.Kes. Shanti
Mustika Astuti,S.Kep.,Ns. Wardaningsih,PhD
Azizah
Khoiriyati,M.Kep.

Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian Jml
Sumber
(Rp)
1 2015 Efektifitas program perawatan diri terhadap Internal 5.000.000
kemampuan perawatan diri pasien gagal
jantung
2 2016 Hubungan Pengetahuan dengan Kemampuan Internal 5.000.000

20
Guru dalam Memberikan Bantuan Hidup
Dasar di SMP
3 2018 Pengaruh edukasi dengan audio visual dan Internal 5.000.000
role play terhadap siap siaga bencana pad
anak

Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
No Tahun Judul Pengabdian Sumbe Jml
r (Rp)
Pemeriksaan kesehatan missal di Internal 1.000.000
2013
Kecamatan Gantiwarno
2016 Promosi Kesehatan Cara Mencuci Internal 1.500.000
Tangan dan Menggosok Gigi pada
Anak Usia Pra Sekolah di TK
Aisyiyah Sumberejo
2017 Pemeriksaan tumbuh kembang anak di Internal 500.000
TK alam Harapan Kita
2018 Role play siap siaga bencana pada anak Internal 1.500.000
TK

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Demikian biodata ini kami buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan penugasan peneltian dosen muda.

Klaten, 29 November 2022

21
Ketua Pengusul

Fitri Suciana,S.Kep.,Ns.,M.Kep

BIODATA

Identitas Diri Anggota


1 Nama Lengkap : Cahyo Pramono, S.Kep.,Ns.,M.Kep.
Jenis Kelamin : Laki-laki
Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
NPP : 129.
NIDN : 0606078704
Tempat dan Tanggal : Air Beliti, 06 Juli 1987
Lahir
E-mail : cahyo270812@gmail.com
Nomor Telepon/HP : 083867810085
Alamat Kantor : Jl. Ir. Soekarno Km 1 Buntalan, Klaten Tengah, Klaten

22
Nomor Telepon/Faks : (0272) 323120
Mata Kuliah yang : Keperawatan Medikal Bedah
Diampu

Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Perguruan Universitas Respati Yogyakarta Universitas
Tinggi Muhammadiyah
Yogyakarta
Bidang Ilmu Keperawatan Keperawatan
Tahun Masuk-lulus 2005 - 2010 2012 - 2017
Judul Skripsi/Thesis Pengaruh pendidikan kesehatan Pengaruh hipnoterapi dan
terhadap tingkat kepatuhan edukasi terhadap nyeri
pasien asma dalam upaya pasien ST Elevasi
pencegahan ke kambuhan di Miocard Infark
RSST

Nama Pembimbing 1. Abdul Ghofur 1. Santi Wardaningsih


2. Listyana Natalia, 2. Azizah Khoiriyati

Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian Jml
Sumber
(Rp)
1 2018 Pengaruh terapi spritual berdzikir dan berdoa Internal 5.000.000
terhdap penurunan kecemasan pada lansia
di desa Buntalan Klaten

Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
No Tahun Judul Pengabdian Sumbe Jml
r (Rp)
1 2018 Pemeriksaan kesehatan pada seleksi Internal 1.500.000
kesamaptaan calon anggota pskbraka

23
kabupaten klaten
2 2018 Relawan tim medis Palu, Sigi dan Internal 8.000.000
. Donggala
3 2019 Khitanan massal di RS PKU
Gantiwarno

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Demikian biodata ini kami buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan penugasan peneltian dosen muda.

Klaten, 29 November 2022

Anggota Pengusul

Cahyo Pramono, M.Kep.

Lampiran 3 Surat pernyataan keaslian penelitian

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Fitri Suciana, S.Kep.,Ns.,M.Kep.

NPP : 129.166

NIDN : 0518068301

24
Sebagai peneliti utama menyatakan dengan sesungguhnya bahwa proposal
penelitian yang saya ajukan ke hibah penelitian internal STIKES Muhammadiyah
Klaten dengan judul FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HIDUP
PADA PASIEN GAGAL JANTUNG adalah benar-benar karya saya dan buka
karya plagiatisme

Demikian surat pernyataan saya buat dengan sebenar- benarnya agar dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Klaten, 29 November 2022

Peneliti

Fitri Suciana, S.Kep.,Ns.,M.Kep.

25

Anda mungkin juga menyukai