Anda di halaman 1dari 2

Kapan kita diwajibkan berpuasa?

Allah memerintahkan bila menyaksikan syahru (month, bulan kalender) Ramadhan


berpuasalah.

Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang salah). Karena itu,
barangsiapa di antara kamu menyaksikan (datangnya) bulan (Ramadhan) itu maka berpuasalah. (QS 2:185)
Lalu bagaimana menentukan datangnya bulan (syahru) tersebut? Al-Quran tidak secara langsung menjelaskannya.
Tetapi beberapa ayat berikut menuntun menguak isyarat yang jelas tata cara penentuan syahru tersebut, dengan
dipandu pemahaman astronomi akan ayat-ayat kauniyah tentang perilaku bulan dan matahari.

ِ ‫َوٱلَّي ِْل ِإ َذا يَس‬


2. ‫ْر‬

Arab-Latin: wal-laili iżā yasr

Artinya: dan malam bila berlalu.

— Surat Al-Fajr Ayat 4

Referensi : https://tafsirweb.com/38708-ayat-kauniyah-dalam-quran.html

ِ َّ‫اب ٱلن‬
‫ار‬ َ َ‫ض َربَّنَا َما َخلَ ْقتَ ٰهَ َذا ٰبَ ِطاًل ُس ْب ٰ َحن‬
َ ‫ك فَقِنَا َع َذ‬ ِ ْ‫ت َوٱَأْلر‬ ِ ‫ٱلَّ ِذينَ يَ ْذ ُكرُونَ ٱهَّلل َ قِ ٰيَ ًما َوقُعُودًا َو َعلَ ٰى ُجنُوبِ ِه ْم َويَتَفَ َّكرُونَ فِى خَ ْل‬
ِ ‫ق ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬

Arab-Latin: allażīna yażkurụnallāha qiyāmaw wa qu'ụdaw wa 'alā junụbihim wa yatafakkarụna fī khalqis-


samāwāti wal-arḍ, rabbanā mā khalaqta hāżā bāṭilā, sub-ḥānaka fa qinā 'ażāban-nār

Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan
kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari
siksa neraka.

— Surat Ali ‘Imran Ayat 191

Referensi : https://tafsirweb.com/38708-ayat-kauniyah-dalam-quran.html
3. Artinya: "Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru
langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan
kekuatan (dari Allah)." (QS. Ar-Rahman: 33).

Menurut tafsir Kemenag, ayat tersebut menyeru jin dan manusia jika mereka sanggup
menembus dan melintasi penjuru langit dan bumi karena takut akan siksaan dan hukuman Allah
SWT, maka mereka boleh melakukannya.

Namun, pada kalimat selanjutnya dikatakan bahwa mereka (jin dan manusia) tidak akan
mampu melintasi penjuru langit. Mereka tidak memiliki kekuatan sedikitpun untuk menghadapi
kekuatan Allah SWT.

Ulama tafsir, Ibnu Katsir menjelaskan, jin dan manusia tidak akan dapat melarikan diri dari
perintah Allah dan takdir-Nya. Bahkan, Dia meliputi mereka dan mereka tidak akan mampu
melepaskan diri dari hukum-Nya serta tidak pula membatalkan hukum-Nya terhadap mereka.
Ke manapun mereka pergi selalu diliput.

Lebih lanjut, Ibnu Katsir menerangkan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat meloloskan diri
kecuali dengan kekuasaan-Nya. Menurut para ahli tafsir, pengertian sulthan ( ‫)بس ُْل ٰط ۚ ٍن‬
ِ pada ayat
ini adalah ilmu pengetahuan. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan ilmu manusia dapat
menembus ruang angkasa.

3.2 Allah bersumpah dengan waktu fajar, Juga dengan 10 malam pertama bulan dzulhijjah dan
apa yang dengannya ia dimuliakan, Juga dengan segala apa yang genap dan ganjil, Dan
dengan malam bila ia hadir dengan kegelapannya, Tidakkah sumpah sumpah diatas
mengandung nasihat yang cukup bagi pemilik akal? (Tafsir al-Muyassar)

Dan bersumpah dengan malam jika telah tiba, berlanjut dan menghilang. Jawaban dari
sumpah-sumpah tersebut adalah: kalian akan dibalas atas perbuatan kalian. (Tafsir al-
Mukhtashar)

Demi bilangan genap dan ganjil dari segala sesuatu. Demi malam apabila telah lenyap. Dan
jawaban dari sumpah ini ditiadakan atau muqaddar dikira-kirakan: Maka orang-orang kafir akan
benar-benar diazab. (Tafsir al-Wajiz)

‫( َوالَّي ِْل ِإ َذا َيسْ ِر‬dan malam bila berlalu) Yakni jika malam datang, berjalan, dan berlalu. (Zubdatut
Tafsir)
Referensi : https://tafsirweb.com/38708-ayat-kauniyah-dalam-quran.html

4.

Anda mungkin juga menyukai