Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.2 Genap (2023.1)

Nama Mahasiswa : EUIS SARTIKA

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 857358949

Tanggal Lahir : 22 OKTOBER 1991

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4202/Pembelajaran Ipa Di SD

Kode/Nama Program Studi : 119 / PGSD S1

Kode/Nama UPBJJ : 23/ BOGOR

Hari/Tanggal UAS THE : RABU, 5 JULI 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : EUIS SARTIKA


NIM : 857358949
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4202/ PEMBELAJARAN IPA DI SD
Fakultas : FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Program Studi : PGSD S1
UPBJJ-UT : BOGOR

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Sukabumi, 5 Juli 2023

Yang Membuat Pernyataan

Euis Sartika
BUKU JAWABAN UNIVERSITAS TERBUKA

JAWABAN ESSAY

1. Sebagai contoh, Pak Ahmad dapat menerapkan teori belajar Bruner dalam pembelajaran Perubahan Wujud
Zat dengan memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran konstruktivistik yang dianut oleh teori ini.

A. Pendekatan Konkret: Pak Ahmad bisa memulai pembelajaran dengan memberikan pengalaman langsung
kepada siswa melalui eksperimen atau observasi langsung. Misalnya, ia dapat membawa benda-benda yang
mengalami perubahan wujud seperti es, air, dan uap air. Siswa dapat melihat, merasakan, dan mengamati
perubahan wujud tersebut secara langsung.

B. Pengorganisasian Materi: Pak Ahmad dapat mengorganisasi materi pembelajaran dengan mengelompokkan
berbagai macam perubahan wujud zat menjadi kategori yang jelas. Misalnya, mengelompokkan
perubahan wujud zat menjadi perubahan padat-cair, perubahan cair-gas, dan sebagainya. Hal ini membantu
siswa untuk memahami pola atau prinsip umum dalam perubahan wujud zat.

C. Tahap Scaffolding: Pak Ahmad dapat memberikan bantuan dan dukungan yang sesuai dengan tingkat
pemahaman siswa. Misalnya, ia dapat memulai dengan memberikan contoh kasus sederhana, seperti es yang
meleleh menjadi air, kemudian secara bertahap meningkatkan kompleksitas contoh-contoh perubahan wujud
zat yang diberikan kepada siswa. Pak Ahmad juga dapat memberikan panduan langkah demi langkah untuk
membantu siswa memahami konsep-konsep yang lebih rumit.

D. Pembelajaran Berbasis Masalah: Pak Ahmad dapat mengajukan pertanyaan atau masalah nyata yang terkait
dengan perubahan wujud zat kepada siswa. Misalnya, "Bagaimana cara membuat es krim yang lezat?" atau
"Bagaimana kita dapat menghindari embun pada permukaan cermin saat mandi air panas?" Dengan
memberikan masalah nyata, siswa akan terdorong untuk berpikir kritis, mengidentifikasi masalah, dan mencari
solusi berdasarkan pemahaman mereka tentang perubahan wujud zat.

E. Penggunaan Representasi Visual: Pak Ahmad dapat menggunakan representasi visual, seperti gambar,
diagram, atau video, untuk memperjelas konsep-konsep perubahan wujud zat. Misalnya, ia dapat menampilkan
gambar atau diagram yang menunjukkan proses perubahan wujud zat dari padat ke cair atau dari cair ke gas.
Representasi visual ini membantu siswa memvisualisasikan dan memahami konsep secara lebih baik.

Dengan mengimplementasikan teori belajar Bruner dalam pembelajaran Perubahan Wujud Zat,
Pak Ahmad dapat menciptakan pengalaman belajar yang aktif, interaktif, dan membangun pemahaman konsep
yang mendalam bagi siswa.

Hal ini akan membantu siswa dalam memahami perubahan wujud zat secara holistik, melibatkan pemikiran
kritis, dan mengaitkannya dengan situasi kehidupan sehari-hari.
BUKU JAWABAN UNIVERSITAS TERBUKA

2. Penerapan pendekatan Sains-Lingkungan Teknologi-Masyarakat dalam pembelajaran IPA di kelas dapat


memberikan pengalaman belajar yang kaya dan menarik bagi peserta didik. Pendekatan ini menekankan pada
keterkaitan antara ilmu pengetahuan, lingkungan, teknologi, dan masyarakat sehingga siswa dapat memahami
bagaimana ilmu pengetahuan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam pemecahan masalah
lingkungan.

Berikut adalah beberapa cara penerapan pengalaman belajar siswa menggunakan pendekatan Sains-
Lingkungan Teknologi-Masyarakat dalam pembelajaran IPA di kelas:

1. Penelitian dan Investigasi: Siswa dapat melakukan penelitian atau investigasi tentang masalah lingkungan
di sekitar mereka. Misalnya, mereka dapat mempelajari polusi udara di lingkungan mereka atau memeriksa
kualitas air di daerah sekitar sekolah. Dengan melakukan penelitian ini, siswa akan terlibat secara aktif dalam
pengumpulan data dan analisis, serta memahami dampak lingkungan dari masalah yang mereka pelajari.

2. Kolaborasi dan Proyek Kelompok: Siswa dapat bekerja dalam kelompok untuk melakukan proyek -proyek
yang berkaitan dengan lingkungan. Misalnya, mereka dapat merancang program daur ulang di sekolah atau
mengembangkan solusi untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Dalam proses ini, siswa akan
belajar bekerja sama, berkomunikasi, dan menghargai pendapat orang lain, sambil mengembangkan
pemahaman tentang isu-isu lingkungan.

3. Kunjungan Lapangan: Guru dapat mengatur kunjungan lapangan ke tempat-tempat terkait lingkungan,
misalnya taman nasional, kebun binatang, atau tempat daur ulang. Melalui kunjungan ini, siswa akan memiliki
kesempatan untuk melihat langsung lingkungan alami atau mengamati upaya yang dilakukan dalam konservasi
alam. Hal ini dapat memberikan wawasan yang luas kepada mereka tentang pentingnya menjaga lingkungan
dan dampak dari tindakan manusia.

4. Penggunaan media digitan atau Teknologi: Guru dapat menggabungkan penggunaan teknologi dalam
pembelajaran IPA dengan pendekatan SLTM. Misalnya, siswa dapat menggunakan perangkat lunak simulasi
untuk mempelajari efek perubahan iklim atau memanfaatkan aplikasi untuk memantau konsumsi energi mereka
di rumah. Dengan menggunakan teknologi, siswa dapat mengembangkan pemahaman tentang hubungan antara
teknologi, lingkungan, dan dampaknya terhadap masyarakat.

Pengaplikasian pengalaman belajar siswa menggunakan pendekatan SLTM dalam pembelajaran IPA di kelas
memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat aktif, berpikir kritis, dan mengembangkan pemahaman yang
lebih mendalam tentang isu-isu lingkungan. Dengan melibatkan siswa dalam pembelajaran yang relevan
dengan kehidupan sehari-hari mereka, diharapkan mereka dapat menjadi agen perubahan yang peduli dan
bertanggung jawab terhadap lingkungan
BUKU JAWABAN UNIVERSITAS TERBUKA

3. Sebagai pembelajaran terintegrasi (gabungan), Bu Ani dapat merencanakan pembelajaran yang meliputi
beberapa tema terkait dengan materi listrik. Dibawah ini adalah beberapa contoh rencana pembelajaran yang
dapat dilakasanakan oleh Bu Ani :

1. Tema Lingkungan: Bu Ani dapat mengaitkan pembelajaran listrik dengan tema lingkungan. Misalnya, ia
dapat membahas penggunaan energi listrik yang efisien dan berkelanjutan untuk mengurangi dampak negatif
terhadap lingkungan. Siswa dapat mempelajari sumber energi terbarukan, seperti energi surya atau angin, dan
bagaimana teknologi listrik berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca.

2. Tema Teknologi dan Inovasi: Bu Ani dapat membahas penggunaan teknologi dalam bidang listrik dan
bagaimana inovasi dalam teknologi listrik dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Siswa dapat
mempelajari perkembangan teknologi dalam pembangkit listrik, kendaraan listrik, atau perangkat elektronik
lainnya. Mereka dapat menganalisis manfaat dan tantangan dari inovasi teknologi ini.

3. Tema Keamanan Listrik: Bu Ani dapat mengajarkan siswa tentang keamanan listrik dan bahaya yang terkait
dengan penggunaan listrik yang tidak benar. Siswa dapat belajar tentang bahaya tersengat listrik, tindakan
pencegahan yang harus diambil, dan cara menggunakan peralatan listrik dengan aman. Mereka juga dapat
mempelajari peran petugas pemeliharaan listrik dalam menjaga keamanan pasokan listrik.

4. Tema Masyarakat dan Ekonomi: Bu Ani dapat membahas keterkaitan antara listrik, masyarakat, dan
ekonomi. Siswa dapat mempelajari bagaimana listrik mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan ekonomi suatu
daerah. Mereka dapat memahami pentingnya akses listrik yang terjangkau dan adanya ketergantungan
masyarakat terhadap listrik dalam kegiatan sehari-hari.

5. Tema Kesehatan dan Kesejahteraan: Bu Ani dapat membahas dampak listrik terhadap kesehatan dan
kesejahteraan manusia. Siswa dapat mempelajari penggunaan alat-alat medis yang memerlukan daya listrik,
pentingnya pemadaman listrik yang teratur dalam lingkungan rumah sakit, atau bagaimana listrik dapat
meningkatkan kualitas hidup melalui penerangan yang memadai dan kenyamanan rumah.

Dengan merencanakan pembelajaran yang terintegrasi atau tergabung dengan tema-tema tersebut, Bu Ani
dapat membantu siswa memberikan pemahaman keterkaitan dan relevansi materi listrik dengan aspek lain
dalam kehidupan mereka. Pendekatan ini juga akan memungkinkan siswa untuk mengembangkan
pemahaman yang lebih holistik dan terhubung antara berbagai bidang pengetahuan.
BUKU JAWABAN UNIVERSITAS TERBUKA

4. Untuk mengukur hasil belajar siswa tentang konsep Perubahan Fisik dan Kimia dalam Makanan pada
pembahasan pembusukan makanan, Bu Nina bisa menggunakan berbagai alat evaluasi/ penilaian yang sesuai.
Di bawah ini adalah beberapa contoh alat evaluasi/ penilaian yang cocok untuk mengukur pemahaman siswa:

1. Tes Tertulis: Bu Nina bisa menyusun tes tertulis yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan objektif dan/atau
pertanyaan dengan jawaban singkat. Tes ini dapat mencakup konsep-konsep yang relevan, seperti perbedaan
antara perubahan fisik dan perubahan kimia, faktor-faktor yang mempengaruhi pembusukan makanan, atau
metode-metode pencegahan pembusukan makanan. Tes ini dapat membantu Bu Nina dalam menilai
pemahaman siswa secara langsung.

2. Tugas Proyek: Bu Nina bisa memberikan tugas proyek kepada siswa untuk memperdalam pemahaman
mereka tentang perubahan fisik dan kimia dalam makanan. Misalnya, siswa dapat diminta untuk menyelidiki
berbagai faktor yang mempengaruhi pembusukan makanan, melaporkan temuan mereka, dan memberikan
solusi untuk mencegah pembusukan makanan. Dengan tugas proyek, Bu Nina dapat menilai pemahaman siswa
secara holistik dan kemampuan mereka dalam menerapkan konsep-konsep yang dipelajari.

3. Observasi dan Praktikum: Bu Nina dapat melibatkan siswa dalam observasi langsung terhadap perubahan
fisik dan kimia dalam makanan melalui praktikum. Siswa dapat mengamati bagaimana makanan berubah
warna, tekstur, atau aroma selama proses pembusukan. Bu Nina dapat menggunakan lembar observasi untuk
mengumpulkan data dan menilai pemahaman siswa berdasarkan pengamatan mereka.

4. Diskusi Kelompok: Bu Nina dapat mengadakan sesi diskusi kelompok di mana siswa dapat berbagi
pengetahuan dan pemahaman mereka tentang perubahan fisik dan kimia dalam makanan. Bu Nina dapat
memberikan pertanyaan atau masalah tertentu yang mendorong siswa untuk berpikir kritis dan menghubungkan
konsep-konsep yang telah dipelajari. Melalui diskusi kelompok, Bu Nina dapat menilai pemahaman siswa
secara berkelompok dan kemampuan mereka untuk berkomunikasi dan berargumentasi.

Pemilihan alat evaluasi tergantung pada tujuan pembelajaran dan aspek yang ingin dievaluasi. Kombinasi dari
beberapa alat evaluasi dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang pemahaman siswa terkait
konsep Perubahan Fisik dan Kimia dalam Makanan pada pembahasan pembusukan makanan.

Anda mungkin juga menyukai