Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENATALAKSANAAN DIET RENDAH GARAM


DI POLI GIZI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

JUDUL/TOPIK : PENATALAKSANAAN DIET RENDAH GARAM


SASARAN : Pasien Hipertensi RSUD Dr. Soetomo dan keluarga
HARI/TANGGAL : Rabu, 15 Januari 2020
TEMPAT PELAKSANAAN : Poli Saraf RSUD Dr. Soetomo Surabaya
PELAKSANA : Devi Rofiatul Hasanah

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dilaksanakannya penyuluhan di Poli Gizi RSUD Dr. Soetomo
Surabaya yaitu agar pasien mengetahui tentang pemberian diet rendah garam pada
pasien hipertensi.

2. Tujuan Khusus
Dengan diadakan penyuluhan ini, diharapkan pasien dapat mengetahui Pengertian
diet rendah garam, tujuan pemberian diet, syarat diet, indikasi pemberian diet
rendah garam, klasifikasi diet renddah garam, bahan makanan yang dianjurkan dan
tidak dianjurkan, dan contoh bahan makanan sehari.
B. MATERI
Terlampir

C. METODE
Metode penyuluhan yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu:
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

D. MEDIA
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini yaitu Lembar Balik Diet Rendah Garam.

E. EVALUASI
Setelah penyampaian materi pada kegiatan penyuluhan ini, diharapkan sasaran mampu
memahami dan menjawab pertanyaan tentang materi yang telah diberikan.
MATERI PENYULUHAN
PENATALAKSANAAN DIET RENDAH GARAM
DI POLI GIZI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

A. Gambaran Umum
Yang dimaksut dengan garam dalam diet rendah garam adalah garam natrium
seperti yang terdapat di dalam garam dapur (NaCl), soa kue (NaHCO3), baking powder,
natrium benzoate dan vetsin (mono sodium glutamate). Natrium adalah kation utama
dalam cairan dan asam basa tubuh, serta berperan dalan transmisi saraf dan kontraksi
otak. Asupan makanan sehari-hari umumnya mengandung lebih banyak natrium
daripada yang dibutuhkan tubuh. Dalam keadaan normal, jumlah natrium yang
dikeluarkan tubuh melalui urin sama dengan jumlah yang dikonsumsi, sehingga
terdapat keseimbangan.
Asupan natrium yang berlebihan, terutama dalam bentuk natrium klorida, dapat
menyebabkan gangguan keseimbangan cairan tubuh, sehingga menyebabkan edema
atau asites dan /atau hipertensi. Penyakit tertentu seperti sirosis hati, penyakit ginjal,
dekompensasio kordis, toksemia pada kehamilan dan hipertensi dapat menyebabkan
gejala edema atau asites dan/atau hipertensi. WHO (1990) kebutuhan normal natrium
maksimal 6 gram/hari (2400 mg Na).

B. Tujuan
Membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh dan
menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.

C. Syarat Diit
1. Cukup zat tenaga (energy), zat pembangun (protein), zat pengatur (vitamin dan
mineral)
2. Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit
3. Jumlah garam disesuaikan dengan keadaan penyakit

D. Indikasi Pemberian Rendah Garam


Diit rendah garam diberikan kepada pasien dengan edema atau asites dan atau
hipertensu seperti yang terjadi pada penyakit dekompensasio kordis, sirosis hati,
penyakit ginjal tertentu, toksemia kehamilan, dan hipertensi esensial.
E. Klasifikasi Diit Rendah Garam
1. Diet RG I (200-400 mg Na)
Diet rendah garam I diberikan kepada pasien dengan edema, asites dan/atau
hipertensi berat (≥180 / ≥110 mmHg). Pada pengolahan makanannya tidak
ditambahkan garam dapur. Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya.

2. Diet RG II (600-800 mg Na)


Diet rendah garam II diberikan kepada pasien dengan edema, asites, dan.atau
hipertens tidak terlalu berat (160-179 / 100-109 mmHg). pemberian makanan sehari
sama dengan diet rendah garam I. Pada pengolahannya makanannya boleh
menggunakan ½ sdt garam (2 gram). Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar
natriumnya.

3. Diet RG III (1000-1200 mg Na)


Diet rendah garam III iberikan kepada pasien pasien dengan edema dan/atau
hipertensi ringan (140-159 / 90-99 mmHg). Pemberian makanan sehari sama
dengan diet rendah garam I. pada pengolahan makanannya boleh menggunakan 1
sdt (4 gram) garam dapur.

F. Bahan Makanan
Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Beras, singkong, kentang, terigu Roti, biskuit, kue yang dimasak dengan
garam dapur/baking powder/soda
Daging dan ikan makasimal 100 Otak, ginjal lidah, sarden, daging, ikan,
gram/hari, telur maksimal 1 butir/hari susu, dan telur yang diawet dengan garam
dapur seperti daging asap, dendeng, abon,
keju, ikan asin, ikan kaleng, kornet, telur asin
Kacang-kacangan yang diolah tanpa Keju kacang tanah dan semua kacang-
garam dapur kacangan dan hasil yang dimasak dengan
garam dapur dan lain ikatan natrium
Semua sayuran segar dan sayuran yang Sayuran yang dimasak dan diawet dengan
diawet tanpa garam dapur dan natrium garam dapur dan lain ikatan natrium, seperti
benzoate sawi asin, asinan dan acar
Buah-buahan segar, tanpa pengawet Buah-buahan yang diawet dengan garam
garam dapur dan natrium benzoat dapur , seperti buah dalam kaleng.
Minyak goreng, margarin, mentega Margarine dan mentega biasa
tanpa garam
Teh, kopi Minuman ringan
Bumbu kering yang tidak mengandung Baking powder,soda kue, vetsin, tauco
garam dapur
G. Contoh Bahan Makanan Sehari
Bahan Makanan Berat (gram) Urt
Beras 300 5 gelas nasi
Daging 100 2 potong sedang
Telur ayam 50 1 butir
Tempe 100 4 potong sedang
Sayuran 200 2 gelas
Buah 200 2 potong sedang papaya
Minyak 25 2 ½ sdm
Gula pasir 25 2 ½ sdm
Catatan:
1. Edema : akumulasi abnormal cairan di dalam ruang interstitial (celah di antara
sel) atau jaringan tubuh yang menimbulkan pembengkakan.
2. Ascites : kondisi di mana terdapat cairan pada rongga perut, tepatnya antara
dinding perut bagian dalam dengan organ dalam perut.
3. Hipertensi :  kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 milimeter
merkuri (mmHG)
4. Dekomp Kordis :
5. Sirosis Hati :
6. Penyakit Ginjal :
7. Toksemia Kehamilan :

Anda mungkin juga menyukai