Anda di halaman 1dari 3

I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia melakukan aktivitas, baik itu berjalan kaki ke
kampus, atau aktivitas rutin lainnya seperti mencuci, menjemur atau memasak dan semua
kegiatan itu membutuhkan energi, energi manusia berasal dari makanan yang manusia itu sendiri
konsumsi. Pada umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia
yaitu karbonhidrat, protein, dan lemak.
Dalam tiga komponen senyawa ini terdapat karbonhidrat yang memiliki kedudukan yang
penting pada manusia maupun pada hewan tingkat tinggi lainnya, yaitu sebagai sumber kalori.
Bahkan karbonhidrat juga memiliki fungsi biologi lainnya yang tak kalah penting bagi beberapa
mahluk hidup tingkat rendah, ragi misalnya, mengubah karbonhidrat (glukosa) menjadi alcohol
dan karbon di oksida untuk menghasilkan energi.
Selain itu karbonhidrat merupakan polihidroksi aldhida atau polihidroksi keton atau
senyawa yang dihidrolisis. Karbonhidrat meliputi zat-zat yang terdapat dialam terutama berasal
dari tumbuhan. Macam-macam karbonhidrat yang terdapat makanan diantaranya adalah amilum
atau pati dan sukrosa (gula tebu), karbonhidrat (glukosa) dibentuk dari karbondioksida dan air
dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil dari dalam daun, selanjutnya klukosa yang
dihasilkan diubah menjadi amilum dan disimpan pada buah atau umbi. Karbonhidrat atau
sakarida terdapat gugus hidroksil (-OH), gugus aldehid atau gugus keton.
Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi karbonhidrat cukup beragam,
diantaranya metode uji benedict dan metode uji iodin. Uji benedict adalah uji kimia untuk
mengetahui kandungan gula (karbonhidrat) pereduksi dimana gula pereduksi meliputi jenis
monosakarida. Uji iodin merupakan uji kimia yang bertujuan untuk mengetahui adanya
polisakarida. Uji iodin menggunakan larutan pati sebanyak 3 ml yang dilakukan dengan tiga kali
perlakuan larutan hidrolisis yakni aguadest, HCI 6 dan NaOH 6 N.
Keberadaan karbonhidratdan gula-gula pereduksi dapat dideteksi dengan uji benedict dan
uji iodin dalam kedua cara menguji karbonhidrat memiliki tujuan yaitu uji benedict bertujuan
untuk mengetahui adanya gula pereduksi dalam suatu larutan dengan idikator yaitu adanya
perubahan warna khususnya menjadi mera bata. Benedict reagen dugunakan untuk menguji atau
memmeriksa kehadiran gula pereduksi dalam suatu cairan sedangkan uji iodin digunakan untuk
memisahkan amilum atau pati yang terkandung dalam larutan. Reaksi positifnya ditandai dengan
adanya perubahan warna menjadi biru. Warna biru yang dihasilkan diperkirakan adalah hasil dari
ikatan kompleks antara amilum dengan iodin. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu
dilakasanakan pratikum uji karbonhidrat.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada pratikum ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana mengetahui prinsip pengujian karbonhidrat.
2. Bagaimana mengetahui kadar karbonhidrat dalam sampel.
C. Tujuan Pratikum
Adapun tujuan pratikum adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui prinsip pengujian karbonhidrat.
2. Untuk mengetahui kadar karbonhidrat dalam sampel.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Ubi Jalar
- Taksonomi
Ubi jalar atau ketela rampat (dalam Bahasa latin: ipomoea batatas) adalah tanaman
dikotil yang masuk dalam kelompok keluarga Convol-vulanceae. Ubi jalar merupakan
tumbuhan semak bercabang yang memiliki daun berbentuk segitiga yang berlekuk-lekuk
dengan bunga berbentuk payung, memiliki bentuk umbi yang besar, rasanya manis, dan
berakar bongol. Terdapat sekitar 50 genus dan lebih dari 1.000 spesies dari keluarga
Convol-vulanceae. Dimana ketelah rambat dengan nama latin ipomoea batatas ini
merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan oleh manusia, meskipun masih banyak
jenis ipomoea batatas yang sebenarnya beracun.
- Syarat Tumbuh
Syarat tumbuh ubi jalar sebenarnya tidaklah sulit untuk menanam tanaman yang satu
ini karena dari berbagai wilayah di Indonesia tanaman ubi jalar sangat mudah tumbuh
namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menanam ubi jalar yaitu:
1. Ketela rambat membutuhkan hawa panas dan udara lembab, utamanya saat
musim kemarau, dengan masa awal penanaman saat akhir musim hujan.
2. Suhu udara yang disarankan adalah bersuhu 21-270c
3. Lama penyinaran yang dibutuhkan 11-12 jam/hari penyinaran matahari.
4. Cocok ditanam dilahan tegalan.
5. Curah hujan yang disarankan adalah 500

Anda mungkin juga menyukai