Disusun Oleh
EKMAL
10671004763
PROGRAM S.1
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2010
ABSTARAK
PEKANBARU
Oleh :
EKMAL
Biaya yang dikorbankan untuk pengolahan produk tersebut dengan biaya produksi, biaya
produksi merupakan biaya yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan proses
produksi atau proses pengolahan bahan sampai menjadi suatu produk jadi. Biaya produksi
biasanya terdiri dari bahan baku dan biaya tenaga kerja biasanya disebut dengan istilah biaya
utama (prime cost) serta overhead yang dikenakan dengan istilah biaya konvensi (corvertion
cost).
Pendapatan operasional usaha PT. Rozaqqindo Jaya Pekanbaru adalah berasal dari
pendapatan aktivitas pengembangan real estate yaitu penjualan rumah beserta kaplingan
tanahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian penentuan harga pokok produksi
yang dilakukan perusahaan dengan perinsip-perinsip akuntansi yang berlaku umum. Penelitian
dilakukan di PT. Rozaqqindo Jaya Pekanbaru yang beralamat di jalan Soekarno Hatta/Arengka
No. 94 telp ( 0761 ) 7761853 Pekanbaru, data yang diperlukan data sekunder dan primer. Teknik
pengumpulan data melalui dekumentasi dan wawancara serta analisis data dilakukan secara
deskriptif.
Dari hasil penelitian dan pembahasan diketahui pada PT. Rozaqqindo Jaya Pekanbaru
bahwa yang termasuk harga pokok proyek adalah biaya pembelian dan persiapan lahan, biaya
pembangunan dan biaya lainnya. Namun menyangkut biaya angkut dan biaya penyusutan aktiva
tetap oleh perusahaan dibebankan kebiaya operasional. Metode pengumpulan biaya produksi
pada PT. Rozaqqindo Jaya Pekanbaru adalah metode harga pokok pesanan dan bentuk
bangunan/rumah yang diproduksi perusahaan adalah sama. Dari hipotesis yang diajukan bahwa
diduga PT. Rozaqqindo Jaya Pekanbaru belum menerapkan penentuan harga pokok produksi
sesuai dengan prinsip akuntasi yang berlaku umum adalah benar.
Untuk itu penulis menyarankan sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan beban biaya-
biaya yang dimasukkan sebagai unsure penambahan harga pokok pendapatan agar laporan
keuangan yang disajikan lebih informatif. Dan sebaiknya perusahaan memperhatikan penyajian
harga pokok proyek agar laporan yang disajikan lebih informatif dan akurat.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ………………………………………………………………... i
BAB I PENDAHULUAN
B. Perumusan Masalah.................................................................................. 6
D. Sistimatika Penulisan................................................................................. 7
C. Aktivitas perusahaan.................................................................................. 40
A. Komponenbiaya ......................................................................................... 42
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 54
B. Saran .................................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam setiap produksinya.
Ini dikarenakan harga pokok produksi sangat berperan dalam penentuan harga
pokok produk yang dihasilkan. apabila terdapat kesalahan dalam penentuan harga
pokok produksi, maka akan mempengaruhi harga jual produk yang bersangkutan
dan pada akhirnya juga akan mempengaruhi tingkat penjualan produk dan laba
Harga jual untuk produk yang dihasilkan oleh sektor properti biasanya
tidak ditentukan oleh hukum pasar yaitu harga yang disepakati antara pihak
bangunan yang ditamhah dengan sesuatu persentase laba tertentu yang diinginkan
perusahaan.
Jika harga pokok dihitung terlalu tinggi atau pun terlalu rendah hal ini
Untuk penentuan harga pokok produksi terdapat tiga elemen biaya yang
untuk mernperoleh bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi. 2) biaya
tenaga kerja langsung yaitu biaya upah untuk tenaga kerja yang berhubungan
dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan produksi diluar dari biaya tenaga
kerja langsung dan biaya bahan baku. Perhitungan atas ketiga jenis biaya produksi
tersebut dilaporkan dalam bentuk laporan biaya produksi, dan selanjutnya dibuat
Penentuan harga pokok produk terdapat dua metode yaitu metode harga
Pokok proses (process cost) dan metode pesanan (job order cost).
diterima.
pokok persatuan produk dihitung apabila pesanan telah selesai diproduksi. Rumus
perhitungan harga pokok perunit adalah jumlah biaya produksi yang telah
dikeluarkan untuk pesanan tertentu dibagi dengan jumlah satuan produk yang
konsumen.
Dalam hal ini perusahaan bekerja sama dengan pihak bank yaitu Bank
dilakukan secara tunai dan dapat pula dilakukan secara kredit atau secara cicilan
dengan membayar jumlah uang muka yang telah ditentukan oleh pihak
perusahaan.
dilakukan secara perperiodik atau pencatatan dilakukan pada setiap akhir periode.
persediaan berupa tanah dan material. Dalam penentuan harga pokok per unit
PEKANBARU adalah yang pertama tanah. kedua biaya proyek yang terdiri dari
biaya bahan baku, biaya tenaga langsung dan biaya proyek tidak lansung. Untuk
mengalokasikan biaya bahan baku biaya tenaga kerja dari biaya overhead pada
Setiap unit rumah perusahaan membagi rata dengan cara biaya yang sudah
dikeluarkan di bagi dengan jumlah rumah yang sudah di bangun. Metode yang
anggaran yang telah direncanakan. Pada akhir periode terdapat produk dalam
pengeluaran produksi dengan total rumah dipesan. Rumah yang belum akad kredit
atau masih dalam proses dimasukan di neraca sebagai persediaan dalam proses.
dimana biaya pengiriman barang sampai ketempat tujuan ditanggung oleh pihak
perusahaan ( shipping poin ), seperti pembelian semen, pasir krikil, atap seng, cat
dengan biaya bunga bank sebesar Rp. 28.450.700,- ( lampiran 2) yang merupakan
dengan perolehan bahan baku tersebut hingga siap digunakan dalam proses
produksi.
Komponen biaya tidak langsung yaitu gaji pengawas proyek, prasarana
operasional pada laporan rugi laba, nilai tersebut merupakan biaya yang
sampai perusahaan memperoleh izin tanah dari pemerintah. Dalam bagian PSAK
kenderaan kantor dan kendaraan lapangan atau pabrik. Penyusutan Aktiva Tetap
sebesar Rp. 113.382.775,- (lampiran 3 dan 4), yang lansung berhubungan dengan
kegiatan lapangan atau pabrik tidak diakui sebagai biaya produksi seperti
mesin molen sebesar Rp. 9.400.000,- (lampiran 3). Sedangkan biaya pemeliharaan
kebiaya produksi. Menurut PSAK 44 paragrap 43 (c) yaitu : biaya yang langsung
B. Perumusan Masalah
umum.
rumah seperti :
Yang dilakukan oleh PT. ROZAQQINDO JAYA telah sesuai dengan prinsip
1. Merupakan wadah atau sarana bagi penulis untuk menambah wawasan dan
3. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi peneliti yang lain yang
D. Sistematika Penulisan
BAB II : Bab ini berisikan uraian teoritis yang meliputi pengertian biaya,
BAB III : Bab ini akan menjelaskan lokasi penelitian, mengenai metodologi
perusahaan.
TELAAH PUSTAKA
A. Pengertian Biaya
biaya yang di kemukakan oleh pakar, seperti yang dikemukakan oleh Mulyadi
Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur
dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang akan kemungkinan terjadi
manfaat.
penghasilan.
Tetapi arti biaya menurut Kartadinata (2000:24) yaitu: biaya adalah pengorbanan
yang di ukur dengan satuan uang, yang dilakukan atau harus dlakukan
Pengertian biaya menurut Ibnu Subianto dan Bambang Sucipto (2002:3) adalah:
Biaya adalah nilai yang dikorbankan untuk memperoleh barang atau jasa
yang diukur dengan nilai mata uang, menurut aktiva atau kenaikan
dikorbankan.
Pendapat lain dikemukakan oleh Adolph Matz dan Milton F. Usry (2001:19) yang
mengatakan bahwa:
Biaya adalah suatu nilai tukar, prasyarat atau pengorbanan yang dilakukan
pengurangan kas atau aktiva lainnya pada saat ini atau dimasa yang akan
datang.
perusahaan.
evaluasi.
b. Beban komersial
a. Biaya variabel adalah biaya yang totalnya berubah sesuai dengan volume
kegiatan produksi, contoh dari biaya variabel adalah bahan langsung dan
b. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak
segmen lainya.
adalah untuk pengendalian biaya produksi dan perhitungan harga pokok secara
cermat.
operasi baik manual maupun mesin, seperti membentuk dan merakit yang
departemen lainya.
menjadi :
berikut
a. Segi keuntungan
revenue expenditure.
b. Kebiasaan
c. Jumlah
merupaka hal yang sangat penting untuk dapat membuat perbandingan biaya
dengan pendapatan secara tepat dan untuk mengukur laba periodik secara tepat.
dan evaluasi.
oleh karna itu biaya tersebut harus dipertimbangkan secara tepat agar tidak
keputusan.
B. Pengertian Harga Pokok Produksi
terjadi dan di bebankan dalam proses produksi. Beberapa pendapat dari pakar
sebagai berikut :
Harga pokok produksi meliputi semua biaya dan pengorbanan yang perlu di
Selanjutnya defenisi harga pokok produksi yang dikemukakan oleh Adolph Matz
Biaya pabrikasi, sering juga disebut biaya produksi atau biaya pabrik
merupakan jumlah dari tiga unsur biaya bahan baku langsung, upah langsung
dan biaya overhead. Bahan langsung dan tenaga kerja langsung dapat
digabung kedalam kelompok biaya utama ( prime cost ). Tenaga kerja
langsung dan overhead dapat digabungkan kedalam kelompok biaya konversi
(convertion cost), yang memcerminkan biaya pengubahan bahan langsung
menjadi barang jadi.
dari harga pokok produksi yaitu bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan
mengolah produk secara garis besar ada dua metode biaya produksi yang
digunakan yaitu :
Metode harga pokok proses adalah cara perhitungan harga pokok produksi
dimana biaya produksi dikumpulkan untuk periode tertentu dan harga pokok
produksi persatuan produk yang dihasilkan dalam periode tersebut dengan jumlah
satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan. Metode harga
pokok proses ini biasanya untuk perusahaan yang melakukan proses produksi
sebagai berikut :
tahunan.
berikut :
dimana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara
Harga pokok pesanan merupakan ketiga elemen biaya produksi. Bahan baku,
yang di kerjakan. Harga pokok per unit dihitung dengan membagi biaya total
Metode harga pokok pesanan adalah cara penentuan harga pokok produksi
dimana biaya-biaya disatukan untuk sebuah produk tertentu atau suatu jasa
adalah :
diproduksi.
Produksi adalah :
Bahan baku merupakan bahan intergrai dari barang jadi dan dapat secara
langsung dibebankan kepada harga pokok produksi. Biaya bahan baku langsung
juga merupakan biaya yang paling besar dibandingkan dengan biaya lainnya
efektif dan efisien merupakan keberhasilan perusahaan jika ditinjau dari segi
finansial.
intergral dari barang jadi dan yang dapat dimasukkan langsung kalkulasi
biaya produk.
Carter danUsry (2004: 40) menggunakan pendapatan tentang bahan baku adalah
sebagai berikut:
Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang dimasukkan secara
Menurut prinsip Akutansi, yang termasuk dalam harga pokok bahan yang
dibeli adalah faktur ditambah biaya lainya yang terjadi dalam rangka perolehan
dikurang dengan potongan pembelian, rabat dan subsidi langsung atas pembelian.
barang jadi, bahan dan jasa. Diskon dagang (trade discount), rabat dan pos
Sistem pencatatan persediaan bahan baku menurut Kieso dan Weigandt (2002:
seluruh perubahan-perubahan yang terjadi atas bahan baku tidak secara langsung
dicatat pada perkiraan persediaan bahan baku. Apabila terjadi pembelian bahan
Apabila terjadi pemakaian bahan baku, maka tidak ada jurnal yang dibuat.
Untuk mengetahui jumlah nilai bahan baku yang digunakan maka pada akhir
periode akuntansi harus dilakukan perhitungan jumlah fisik persedian bahan baku
yang belum dipergunakan. Furmula untuk menghitung biaya bahan baku yang
akhir.
seluruh perubahan yang terjadi atas persediaan bahan baku. Apabila terjadi
penambahan persedian dicatat dengan mendebetkan perkiraan persediaan bahan
baku dan mengkreditkan perkiraan kas/hutang dan sebaliknya apa bila terjadi
pencatatan seperti ini maka nilai biaya bahan baku yang terpakai akan diketahui
setiap saat.
Biaya tenaga kerja merupakan elemen biaya produksi yang cukup besar,
terhadap biaya tenaga kerja, tujuan utama dari pengawasan dan pengendalian
biaya tenaga kerja ini adalah agar tercapainya efesiensi tenaga kerja, termasuk
Defenisi tenaga kerja langsung yang dikemukakan oleh Carter dan Usry
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang dilakukan konversi bahan
baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak
keproduk tertentu.
Biaya tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang dilakukan konversi
bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara
layak keproduk tertentu.
Biaya tenaga kerja langsung adalah upah yang dibayar kepada buruh-
Menurut Mulyadi (2005:321) secara garis besar biaya tenaga kerja langsung dapat
2. Premi lembur
Gaji dan upah regular adalah jumlah gaji dan upah bruto dikurangi dengan
tua.
Untuk dapat menentukan gaji dan upah karyawan secara tepat, maka
dilakukan pengumpulan data dan jumlah kerja karyawan selama periode tertentu.
Dokumen penting mengumpulkan waktu jam kerja tersebut adalah kartu hadir dan
jam kerja. Kartu hadir adalah suatu catatan yang dipergunakan untuk mencatat
jam kehadiran dan jam meninggalkan perusahaan. Jika jam kerja perusahaan
adalah 8 jam kerja maka kartu hadir akan berisi jam kedatangan karyawan dan
jam pergi dari perusahaan setiap hari kerja. Jika seorang karyawan kerja lebih dari
8 jam yang merupakan setiap jam akhir minggu, kartu hadir setiap karyawan
dikirim kebagian pembuatan daftar gaji dan upah untuk dijadikan sebagai dasar
Dalam perusahaan jika karyawan bekerja lebih dari jam kerja yang telah
ditetapkan yaitu 40 jam kerja dalam seminggu maka dia berhak menerima premi
dari kelebihan jam kerja tersebut yang disebut premi lembur.
menjadi :
langsung, pekerja tidak langsung dan beban pabrik lainnya yang tidak dengan
akhir biaya.
Biaya overhead mencakup semua biaya produksi selain biaya bahan baku
berbagai cara, dimana penggolongan ini tidaklah sama antara satu perusahaan
dengan perusahaan lainnya, hal ini disebabkan setiap perusahaan mempunyai ciri-
berikut:
Merupakan bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan
yang meskipun yang menjadi bagian produk jadi teapi nilai relative
Merpakan biaya suku cadang, biaya bahan habis pakai dan harga
pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar
dibebankan atas dasar tarif, tetapi produk juga dapat dibebani dengan biaya
dasar yaitu:
a. Satuan produk
mengolah satu buah produk. Bila perusahaan menghasilkan lebih dari satu buah
produk maka perbedaannya hanya terletak pada berat dan volume, pembebanan
biaya overhead dapat dilakukan atas dasar berat, volume atau produksi.
bahan baku yang harganya mahal, sedangkan produk lain dengan bahan baku
yang murah. Jika proses pengerjaan kedua macam produk ini adalah sama, maka
produk pertama akan menerima biaya overhead yang lebih tinggi dibanding
erat dengan jumlah upah tenaga kerja langsung. Tarif biaya overhead pabrik di
2. Jumlah biaya tenaga kerja langsung merupakan jumlah total upah dengan
untuk membuat produk maka dasar yang dipakai untuk membebankan biaya
(misalnya bahan bakar listrik yang digunakan untuk menjalankan mesin), maka
posisi kenungan di akhir priode. Laporan harga pokok produksi juga merupakan
sumber informasi guna menyiapkan ayat jurnal ihktisar yang mencatat aktivitas
Menurut Sadeli (2001: 125) laporan biaya produksi adalah sebagai berikut
Menurut Samryn (2001: 114) laporan biaya produksi memuat tiga bagian,
yaitu:
dengan jelas total biaya setiap departemen, dan jumlah perunit untuk masing-
masing unsur biaya dan juga menggambarkan biaya perunit dari out put (finish
goods). Cost recapitulation menggambarkan biaya produksi yang sudah siap dan
Padan akhir priode biasanya akan terdapat produk yang belum siap. Untuk
dapat menghitung produk yang belum siap tersebut maka harus dihitung
persentase selesai dari produk yang belum siap tersebut. Jumlah produk yang
Produk yang belum siap pada suatu priode akan menjadi persedian barang dalam
proses untuk priode selanjutnya. Dengan adanya barang dalam proses awal maka
jumlah yang diproduksi akan terdiri dari yang berasal dari barang dalam proses
Tabel II. 1
PT. RISA RIMENDI
Laporan Harga Pokok Produksi
Januari 1997
Data Produksi
Total Per kg
Biaya bahan baku Rp. 5.000.000 Rp. 2000
Biaya bahan penolong 7.500.000 3000
Biaya tenaga kerja 11.250.000 5000
Biaya overhead pabrik 16.125.000 7000
Jumlah Biaya Rp 39.875.000 Rp. 17.500
Perhitungan Biaya :
4.875.000
Sumber: Samryn
metode rata-rata, unit yang terdapat dalam proses awal dianggap sejalan dengan
unit yang prosesnya dimulai dan selesai pada periode berjalan. Sedangkan pada
persatuan dan perjenis unsur biaya produksi, biaya yang melekat pada barang
dalam proses awal tidak diikut sertakan dan tidak perlu diperinci perjenis unsur
biaya produksi.
berikutnya atau gudang, pada metode rata-rata dengan cara mengalihkan total unit
yang dikirim dengan rata-rata persatuan produk. Sedangkan pada metode FIFO
yang diperhitungkan pertama kali adalah harga pokok barang dalam proses awal
yang dibawah dari periode yang bersangkutan untuk menyelesaikan barang dalam
proses awal, setelah itu barulah ditambah dengan biaya produksi untuk unit yang
akuntansi harus membuat laporan harga pokok produksi yang berisikan rincian
biaya yang terjadi selama satu periode akuntansi dan perhitungan harga pokok
4. Memantau harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses.
kebutuhannya karna bekerja merupakan salah satu perintah ayng disyaratkan oleh
islam. Perintah Allah SWT yang menganjurkan manusia untuk bekerja dan
mencari rizki untuk memenuhi kebutuhannya terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-
Muluk : 15
Artinya: Dia lah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah
disegala penjurunya dan makan lah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya
bagi setiap produsen adalah perinsip kesejah teraan ekonomi. Perbedaan konsep
dingini yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dai jenis emas, perak,
kuda peliharaan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang, itu lah kesenangan
hidup didunia, dan disisi Allah lah tempat kembali yang baik ( Surga ). (Qs. Ali
Imran : 14).
bagi manusia dan hewan, kebutuhan manusia kepada sawah ladang melebihi
hanya untuk dijadikan manusia sebagai cita-cita dan tujuan terakhir dari
kehidupan dunia yang pana ini, sehingga dia terhalang untuk mempersiapkan diri
bagi kehidupan yang sebenarnya, yaitu kehidupan akhirat yang abadi. Bukan kah
disisi Allah ada tempat kembali yang baik (surga) ? dan alangkah bahagianya
manusia, sekiranya dia mempergunakan harta benda itu dalam batasan-batasan
PENELITIAN TERDAHULU
a. Edi (2003)
Harga Pokok Produksi pada CV. Gula Jawa Yogya”. Penelitian tersebut untuk
mengetahui apakah penentuan harga pokok produksi yang diguanakan sudah tepat
penentuan harga pokok produk yang telah digunakan sudah tepat?”. Metode
biaya produksi, biaya pemasaran, dan biaya administrasi dan umum. Tahap kedua
pabrik.
c. Jernengko (2009)
Dengan judul “Penentuan Harga Pokok Produksi Rumah pada PT. Riau
yang digunakan sudah sesuai dengan prinsif-prinsif akutansi yang berlaku umum.
Penelitian tersebut menggunakan analisis data yang digunakan oleh penulis adalah
pokok proses.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
a. Data Primer
Yaitu data yang langsung penulis peroleh dari obyek penelitian berupa
b. Data Skunder
Yaitu data atau informasi yang diolah perusahaan berupa laba rugi,
2. Sumber data
Sumber data untuk penelitian ini berasal dari dokumen maupun keterangan
lisan yang diperoleh dari kepala bagian akutansi berupa laporan rugi laba,
sebagai berikut:
a. Wawancara
penelitian.
b. Teknik dokumentasi
data biaya proyek, laporan keuangan (laporan laba rugi dan neraca),
Analisa data yang digunakan oleh penulis adalah deskriptif. Analisis ini
bermaksud untuk menjelaskan situasi dan kondisi yang dijumpai dalam penelitian
didirikan pada tanggal 05 Maret 2007 dengan akte nomor 17 Notaris Melly Try
perusahaan disebutkan maksud dan tujuan pendirian perseroan ini adalah bergerak
Panas Bumi.
b. Jasa Agen Property, Konsultasi Dibidang Perencanaan Dan Pengawasan
Industri Kayu dan Tripleks, Perdagangan Hasil Hutan Dan Bumi Hutan,
e. Industri Barang Galian Bukan Logam, Industri Beton Siap Pakai (Ready
peralatan listrik.
j. Menjalankan usaha dalam bidang jasa, kecuali jasa dalam bidang pajak
dan hukum.
B. Struktur Organisasi
kepada tugas yang harus dilaksanakan. Secara ringkas pembagia tugas dan
tanggung jawab, struktur organisasi PT. Rozaqqindo Jaya Pekanbaru dapat dilihat
1. Direktur
kerja.
3. Coordinator Proyek
ada.
4. Project Manajer
c. Mengkoordiner bawahannya.
5. Engineering Manager
bawahannya.
6. Civil Engineering
bangunan.
7. Architect Engineering
bangunan.
8. Pelaksana Plumber
9. Supervisor
perusahaan.
perburuhan.
kegiatan dalam bidang keuangan dalam rangka menyusun laporan keungan yang
baik bagi pihak intern maupun ekstern perusahaan. Tugasnya dapat dirincikan
sebagi berikut :
dagang.
transaksi sehari-hari.
12. Pembelian
C. Aktivitas Perusahaan
manfaat ekonomi yang layak dan menguntungkan. Dalam hal ini usaha yang
dinyatakan bahwa maksud dan tujuan serta aktivitas usaha yang dilakukan oleh
Namun kegiatan utama PT. Rozaqqindo Jaya Pekanbaru adalah dibidang industri
DIREKTUR
Coordinator proyek
Project Manager
Architect Pembelian
Pelaksana Gudang
supervisor
Pada bab ini, penulis akan mengemukakan mengenai hasil penelitian yang
ditemui pada perusahaan yang telah dikemukakan pada bab I dan dibandingkan
dikelompokkan menjadi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik. Ketiga elemen biaya tersebut akan dijelaskan sebagai
berikut :
Biaya bahan baku adalah biaya yang dikorbankan dalam rangka untuk
produksinya adalah berupa batu bata, pasir, krikil. Yang diolah menggunakan
untuk mendapatkan bahan tersebut sehingga siap untuk diproduksi maka dari
penentuan bahan baku dalam laporan harga pokok produksi. Namun demikian
berikut ini akan dijelaskan perlakuan akuntansi terhadap biaya bahan baku
pencatatannya berikut ini penulis akan mengutip transaksi yang telah terjadi
pada PT. Rozaqqindo Jaya Pekanbaru. Untuk pembelian bahan bak ini
pada saat pembelian biaya angkut tersebut sebagai biaya opersional dan
Pada saat pembelian bahan baku perusahaan membuat jurnal sebagai berikut :
Kas Rp.1.044.792.550,-
diguanakan pada laporan harga pokok produksi terlalu kecil, yang akan
berpengaruh terhadap harga pokok produksi dan harga jual produk rumah.
perolehan bahan baku sesuai denga perinsip akuntasi yang berlaku umum.
pada tenaga kerja, dilakukan secara borongan, dimana semua tenaga kerja
yang berkerja diperusahan ini adalah karyawan tetap, sehingga upah yang
produksi telah melakukan pemisahan antara besarnya upah dan gaji yang
dibayar untuk biaya tenaga kerja langsung dan tenga kerja tidak
perusahaan telah sesuai dengan perinsip akuntansi yang berlaku umu, karna
berikut ini akan dijelaskan unsure-unsur biaya produksi tidak langsung, yang
selanjudnya disebut biaya overhead yang terjadi pada PT. Rozaqqindo Jaya
jelas mengenai apa saja yang harus dimasukkan sebagai biaya overhead,
seperti biaya pemeliharaan dan biaya penyusutan aktiva tetap sebesar Rp.
hubungan langsung.
dimasukkan sebagai unsur operasional juga dalam laporan laba rugi. Biaya
pembuatan produk jadi yang dihasilkan oleh PT. Rozaqqindo Jaya Pekanbaru.
Jurnal koreksi ;
Hal yang sama juga terjadi pada penyusutan kendaraan col diesel proyek yang
Jaya Pekanbaru.
Seharusnya biaya penyusutan col diesel proyek ini dimasukkan sebagai biaya
overhead dalam laporan harga pokok produksinya, jurnal yang dibuat oleh
perusahaan adalah :
Jurnal koreksi :
Jika diliahat dari pengelompokan biaya yang dilakukan PT. Rozaqqindo Jaya
pengelompokan biaya atas dasar hubungan antara biaya dengan sesuatu yang
Begitu juga dengan biaya bunga bank sebesar Rp. 28.450.700,- yang
kedalam biaya operasional dalam laporan laba rugi sedang kan ini merupakan
Kas Rp 28.450.700,-
Kas Rp 28.450.700,-
Jurnal koreksi :
Jurnal koreksi :
tetapi oleh perusahaan dimasukkan kedalam laba rugi. Jurnal yang dibuat oleh
perusahaan adalah :
Kas Rp.19.946.000,-
Kas Rp.19.946.000,-
Jurnal koreksi :
berlaku umum.
ditambahkan dengan biaya angkut yang tertera diatas. Jika ditambahkan biaya
angkut dan biaya material jumlahnya akan menjadi Rp. 1.055.552.550,- biaya
ini lah yang sesungguhnya menjadi harga pemakaian bahan baku dalam
laporan harga pokok produksi rumah tipe 36/110 oleh PT. Rozaqqindo Jaya
Pekanbaru.
rugi laba, jika semuanya digabung kan dalam laporan laba rugi jumlahnya Rp.
produksi dalam laporan harga pokok produksi yang akan bertambah sebesar
kedalam biaya operasional dalam laporan rugi laba sedang ini juga
dikoreksi dimasukkan kedalam biaya operasional dalam laporan laba rugi dan
biaya tidak langsung dalam laporan harga pokok produksi dan bukan
Untuk lebih jelasnya kita biasa lihat sama-sama table V.1 laporan
rugi laba PT. Rozaqqindo Jaya Pekanbaru setelah dikoreksi oleh penulis
dibawah ini:
Tabel V.1
PT. Rozaqqindo Jaya Pekanbaru
Rincian Laporan Rugi Laba Setelah Dikoreksi
Untuk Rumah type 36/110
Tahun 2009
dari data laporan laba rugi yang disusun oleh perusahaan (lampiran 2)
dibandingkan dengan laporan laba rugi setelah koreksi sama-sama dapat dilihat
perbedaan, Laporan laba rugi sebelum koreksi laba bersih usaha setelah pajak
berjumlah Rp. 393.791.407.90,- dan setelah koreksi laba bersih setelah pajak
Rincian jurnal yang telah dibuat oleh penulis bisa dibaca dalam bab ini bagian A.
Table V. 2
PT. Rozaqqindo Jaya Pekanbaru
Rincian Harga Pokok Produksi Setelah Dikoreksi
Untuk Rumah type 36/110 Tahun 2009
dan biaya langsung pada laporan harga pokok produksi sebelum di koreksi sebesar
material.
Adapun biaya tidak langsung dari laporan harga pokok produksi diatas
terjadi kesalahan pencatatan biaya operasional dalam laporan laba rugi seperti
sertifikasi. Setelah dikoreksi dapat kita lihat dari tabel diatas biaya tidak langsung
setelah dikoreksi menjadi Rp.394.437.003,- dan jumlah ini jauh lebih besar kalau
biaya penyusutan peralatan proyek sebesar Rp. 42.510.225,-, biaya bunga bank
dan biaya pemeliharaan sebesar Rp. 36.059.425,-. Akibat salah pembebanan dan
informatif dan salah satu syarat laporan keuangan adalah bebas dari salah saji baik
PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir dari penulisan skipsi dan penulis akan
mencoba mencari kesimpulan dan pemberian saran atas permasalahan pada bab
terdahulu.
A. Kesimpulan
2. Pada perusahaan ini yang termasuk harga pokok proyek adalah biaya
col diesel, mesin molen, biaya bunga bank dan pemeliharaan peralatan
B. Saran
3. Biaya penyusutan kendaraan col diesel, mesin molen, biaya bunga bank,
Carter, Usry. 2004. Akuntansi Biaya. Edisi ketiga belas, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Dri A. S. 2003. Evaluasi Penentuan Harga Pokok Produksi pada PT. Summer
Galeri Yogyakarta. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta : Akuntansi
UNY Yogyakarta
Edi. 2003. Evaluasi Harga Pokok Produksi pada CV. Gula Jawa Yogya. Skripsi
tidak diterbitkan. Yogyakarta : Akuntansi UGM Yogyakarta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Teori Akuntansi Laporan Keungan. Edisi Ketiga,
Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Harahap, Sofyan Safri, 2002. Akuntansi Biaya Tetap. Edisi keempat, Penerbit
Bumi Aksara, Jakarta.
Jernengko. 2009. Penentuan Harga Pokok Produksi Rumah pada PT. Riau
Makmur Sejahtera Pekanbaru. Skripsi tidak diterbitkan. Pekanbaru :
Akuntansi UIR Pekanbaru.
Jumigan. 2006. Analisis Laporan Keungan. Edisi kedua, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Matz, Adolph and Milton F. Usry, 2001. Akuntasi Biaya Perencanaan dan
Pengendalian. Edisi kesepuluh, Terjemahan Herman Wibowo, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Sadeli, Lili M. 2001. Akuntansi Manajemen. Edisi Kesatu. Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Samryn. 2001. Akuntansi Manejerial, Edisi Kesatu, Penerbit PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Subiyanto, Ibnu dan Bambang Suripto. 2002. Akuntansi Biaya. Penerbit STIE
YKPN, Yogyakarta.
TABEL
II. 1 PT. RISA RIMENDI laporan harga pokok produksi januari 1997 ........ 27
V. 1 PT. Rozaqqindo jaya pekanbaru, rincian laporan rugi laba setelah dikoreksi
NO HAL