Nabi
Nabi ialah seorang hamba Allah yang diberi kepercayaan dan diberikan wahyu oleh Allah SWT
namun tidak diperintahkan untuk menyampaikan wahyunya kepada kaumnya. Akan tetapi,
wahyu itu diberikan untuk diamalkan oleh dirinya sendiri dan tidak ada keharusan untuk
disampaikan kepada umatnya atau kaumnya. Sedangkan;
Rasul
Rasul ialah seorang yang telah diberikan kepercayaan dan diberi wahyu oleh Allah SWT untuk
diamalkannya yang kemudian wajib disampaikan kepada umatnya.
Nabi : seorang hamba Allah yang diberi kepercayaan dan diberikan wahyu oleh Allah SWT
namun tidak diperintahkan untuk menyampaikan wahyunya kepada kaumnya. Akan tetapi,
wahyu itu diberikan untuk diamalkan oleh dirinya sendiri dan tidak ada keharusan untuk
disampaikan kepada umatnya atau kaumnya
Rasul : seorang yang telah diberikan kepercayaan dan diberi wahyu oleh Allah SWT untuk
diamalkannya yang kemudian wajib disampaikan kepada umatnya
3. Ulul Azmi
sebuah gelar khusus bagi golongan rasul pilihan yang mempunyai ketabahan luar biasa.
5. Mukjizat
- Nabi Nuh
Nabi Nuh mendapat mukjizat dari Allah SWT berupa keselamatan saat terjadi banjir bandang.
Pada zaman itu Allah SWT memberikan azab banjir bandang bagi kaum Nabi Nuh yang
mengingkari ajaran-ajaran yang dibawa beliau. Saat peristiwa banjir bandang terjadi, Nabi
Nuh beserta para pengikutnya berhasil selamat karena berada di dalam bahtera yang sudah
mereka buat sebelumnya.
- Nabi Ibrahim hidup pada zaman kekuasaan Raja Namrud, di mana saat itu banyak
masyarakat yang masih menyembah berhala. Salah satu cara yang dilakukan Nabi Ibrahim
untuk mencegah masyarakat agar tidak menyembah berhala ialah menghancurkan berhala-
berhala tersebut.
Terang saja hal ini membuat Raja Namrud marah dan memberi hukuman kepada Nabi Ibrahim
dengan cara dibakar. Namun atas kehendak Allah SWT, Nabi Ibrahim dapat selamat dari panas
api membakarnya. Sebagaimana dalam salah satu surah Al Quran berikut ini, yang artinya:
Mereka berkata: “Bakarlah dia dan bantulah ilah-ilah kamu, jika kamu benar-benar hendak
bertindak. Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi
Ibrahim. Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan itu mereka
orang-orang yang paling merugi.” (QS. Al- Anbiya’ ayat 68-70)
- Nabi Musa
Allah SWT memberikan mukjuizatnya kepada Nabi Nuh berupa tongkat yang dapat menjadi
seekor ular. Tak hanya itu, tongkat tersebut juga mampu membelah laut merah menjadi
sebuah jalan, sehingga Nabi Musa dan para pengikutnya berhasil selamat dari kejaran Firaun.
- Nabi Isa
Mukjizat Nabi Isa salah satunya adalah dapat menyembuhkan orang-orang buta,
menghidupkan orang-orang yang meninggal dunia. Selain memiliki mukjizat yang bersifat
material, Nabi Isa juga memiliki mukjizat immaterial berupa kitab Injil.
- Nabi Muhammad
Salah satu mukjizat nabi Muhammad yang dapat membelah bulan menjadi dua. Peristiwa ini
terjadi pada saat penduduk Mekkah meminta agar Rasulullah membuktikan kenabiannya.
Pasalnya, pada zaman itu orang-orang kafir tidak memercayai bahwa Muhammad SAW
merupakan salah seorang nabi utusan Allah SWT.
7. Pemahaman Al-Ahzab 21
Ayat ini menjelaskan tentang nabi muhammad adalah suri taulada terbaik bagi umat manusia.
Karena kebagusan akhlak inilah nabi muhammad mendapat gelar uswatun hasanah. Anjuran
untuk mengingat Allah bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan beriman kepada hari
kiamat
sebuah hubungan manusia dalam interaksi sosial sesuai syariat, karena manusia merupakan
makhluk sosial yang tidak dapat hidup berdiri sendiri. Dalam hubungan dengan manusia lainnya,
manusia dibatasi oleh syariat tersebut, yang terdiri dari hak dan kewajiban.
Dalam arti luas muamalah merupakan aturan Allah untuk manusia untuk bergaul dengan
manusia lainnya dalam berinteraksi. Sedangkan dalam arti khusus muamalah adalah aturan
dari Allah dengan manusia lain dalam hal mengambangan harta benda
Jual beli akan menjadi sah dan valid apabila ditunaikan rukun-rukunnya. Apabila ada satu
rukun yang tidak ditunaikan maka jual beli dianggap tidak sah. Terkait dengan rukun-rukun
tersebut paling tidak ada dua pendapat ulama.
Menurut Ulama Hanafiyah, rukun jual beli cukup satu saja yaitu ijab Kabul (shighat). Adapun
Jumhur Ulama menyatakan bahwa rukun jual beli paling tidak terdiri dari 4 hal, diantaranya:
Syarat jual beli dalam Islam mengikut pada rukun yang disertakan dalam jual beli. Rukun-
rukun yang disebut sebelumnya akan sempurna bila diiringi dengan syarat-syarat berikut.
Terkait dengan aqidain (2 orang yang berakad) maka yang perlu diperhatikan diantaranya
berakal dan dua orang yang berbeda. Jual beli yang dilakukan oleh orang yang tidak waras
maka jual beli itu tidak sah.
Untuk objek jual beli terdapat 4 hal yang perlu diperhatikan diantaranya,
3. Dimiliki sendiri oleh penjual, tidak diperkenankan menjual barang yang bukan dimiliki
oleh penjual.
Perlu diperhatikan juga bahwa syarat yang dijelaskan tersebut adalah syarat jual beli pada
umumnya. Adapun jual beli saat ini yang berlangsung pada dunia online akan ada bahasannya
pada sub bab berikutnya.
Dari segi shighat yang perlu diperhatikan adalah adanya kerelaan kedua belah pihak. Hal ini
karena terdapat kaidah muamalah yaitu an taradin minkum (suka sama suka/saling memiliki
kerelaan).
Terakhir, terkait dengan nilai uang/nilai tukar barang yang dijual maka ada lima hal yang
harus diperhatikan, diantaranya:
2. Dapat diserahterimakan/dipindahkan,
3. Ada manfaatnya,
6. Jual beli yang terlarang umumnya disebabkan oleh dua faktor yaitu karena tidak
memenuhi rukun dan syarat jual beli dan karena ada faktor lain yang merugikan.
7. Jual beli yang tidak memenuhi rukun dan syarat diantaranya jual beli barang yang
zatnya haram seperti babi dan khamr, jual beli yang belum jelas barangnya seperti menjual
buah yang belum tampak atau anak sapi yang masih dikandungan ibunya, dan jual beli
bersyarat.
8. Jual beli yang disebabkan oleh faktor yang merugikan diantaranya jual beli orang yang
masih melakukan transaksi tawar menawar, jual beli dengan menghadang dagangan di luar
kota/pasar (talaqqi rukban), dan membeli barang dengan memborong untuk kemudian
ditimbun lalu dijual kembali ketika harganya naik (ikhtikar).
10. Jual beli dalam Islam memiliki beberapa jenis yang terbagi dalam 3 kategori yaitu
berdasarkan perbandingan harga jual dan beli, berdasarkan obyek yang diperjualbelikan dan
berdasarkan waktu penyerahan barang/dana.
11. Terkait dengan perbandingan harga jual dan beli, jual beli ini terbagi pada 3 jenis,
yaitu murabahah (jual beli dengan untung), tauliyah (jual beli dengan harga modal), dan
Muwadha’ah (jual beli dengan harga rugi)
12. Berdasarkan obyek yang diperjualbelikan, jenis jual beli terbagi menjadi 3 jenis, yaitu
muqayadah (barter), Mutlaq, Sharf (mata uang).
13. Terakhir berdasarkan waktu penyerahan barang/dana, jual beli terbagi menjadi 4
jenis, yaitu Ba’I bi thaman ajil (cicil), Salam (pesan), istishna (pesan), istijrar.
Di era digital saat ini, aktivitas jual beli sudah tidak lagi terselenggara sebagaimana lazimnya
dimana fisik seorang penjual bertemu dengan fisik seorang pembeli. Hadirnya internet
mempermudah segala bentuk transaksi termasuk transaksi jual beli yang kemudian dikenal
dengan sebutan jual beli online.
15. Siapa yang tidak mengenal marketplace atau e-commerce seperti Bukalapak,
Tokopedia, Shopee, Lazada dan Matahari Mall. Mungkin kamu adalah salah satu yang pernah
menggunakannya.
16. Namun, yang jadi pertanyaan mendasar adalah apakah jual beli online diperbolehkan
dalam Islam? Karena dalam jual beli online tidak ada tatap muka antar penjual dan pembeli.
Barang yang diperjual belikan juga masih dalam bentuk gambar dan tak terlihat secara
langsung.
17. Dr. Oni Sahroni dalam bukunya Fikih Muamalah Kontemporer: Membahas Ekonomi
Kekinian menyebutkan bahwa jual beli online diperbolehkan selama ketentuan terkait barang
tersebut halal dan jelas spesfikasinya dipenuhi.
18. Selain itu, penjual harus memberikan hak khiyar (opsi melanjutkan/membatalkan)
kepada pembeli jika barang diterima tidak sesuai dengan apa yang telah dijelaskan oleh
penjual.
19. Kebolehan atas hukum jual beli online didsarkan pada standar syaraiah internasional
AAOIFI, dan fatwa DSN MUOI terkait dengan jual beli ijarah serta kaidah-kaidah fikih
muamalah terkait.
Syirkah amlak
Syirkah amlak
Obyek akad syirkah dalam syirkah amlak adalah hak kepemilikan. Oleh
karena itu pengertian syirkah amlak adalah penguasaan harta (kepemilikan)
secara bersama-sama, biasanya berupa kongsi kepemilikan bangunan, barang
berharga, lahan atau bahan tak bergerak. Perkongsian kepemilikan dalam
syirkah amlak dapat terjadi karena adanya jual beli, pemberian hibah atau
warisan.
Syirkah Uqud
Syirkah Uqud
Inan
Syirkah inan adalah kerjasama usaha antara dua pihak atau lebih, dengan
ketentuan setiap pihak yang bekerja sama memberikan kontribusi kerja
(amal) dan modal (maal). Al-Quran surat Shaad ayat 24, merupakan dalil
syirkah inan.
Contoh syirkah inan dapat ditemukan dalam contoh akad musyarakah
dalam kehidupan sehari-hari. Misal, Peternak lele mengajak investor untuk
kerjasama memproduksi 50 Kg lele selama 6 bulan. Sesuai kesepakatan
peternek lele dan investor sama-sama menyetorkan modal Rp. 20 Juta. Dan
pembagian nisbah keuntungan sebesar 30% bagi investor dan 70% bagi
peternak lele. Dengan ketentuan, peternak lele sebagai pengelola usaha, lebih
banyak bekerja dibandingkan investor.
Abdan
Syrikah abdan adalah kerjasama usaha antar para pihak yang hanya
menyertertakan kontribusi kerja (amal), tanpa kontribusi modal (maal).
Kontribusi kerja yang dimasukkan kedalam syirkah dapat berupa kerja fisik,
maupun kerja pikiran. Tidak ada syarat kesamaan profesi pada praktek
syirkah abdan. Sehingga dimungkinkan kerjasama syirkah abdan antara
pihak yang menyumbang kerja pikiran dan satu pihak lagi kerja fisik.
Contoh syirkah abdan dalam kehidupan sehari-hari adalah dua orang nelayan
yang sama-sama pergi melaut dalam sebuah perahu. Sebelum melaut mereka
menyepakati bagi hasil atas keuntungan pendapatan hasil tanggkapan
mereka. contoh lain syirkah abdan adalah kerjasama usaha antara seorang
arsitek dan tukang bangunan dalam mengerjakan proyek pembangunan
rumah.
Wujuh
Syirkah wujuh adalah kerjasama usaha antara dua pihak atau lebih yang
sama-sama memberikan kontribusi kerja (amal). Disebut syirkah wujuh
karena para pihak yang melakukan syirkah ini memiliki reputasi baik dan
keahlian dalam berbisnis.
Para pihak ini membeli barang dengan pembayaran tunda kepada pemilik
barang, kemudian menjual kembali secara tunai. Mereka dapat melakukan hal
tersebut, karena memiliki reputasi baik sehingga dipercaya baik oleh pemilik
barang, maupun masyakat calon pembeli.
Terkadang para pihak juga memperoleh 100% modal dari shahibul maal.
Sehingga, contoh syirkah wujuh ini sangat mirip dengan syirkah mudharabah
Mudharabah
Syirkah mudharabah adalah bentuk kerjasama usaha dengan adanya
pemisahan yang jelas antara pemberi kontribusi kerja dan kontribusi amal.
Pada syirkah mudharabah, pengelola bertanggung jawab melakukan 100%
pekerjaan mengelola usaha, agar menguntungkan. Dan investor bertanggung
jawab memberikan 100% modal yang dibutuhkan pengelola usaha untuk
menghasilkan usaha.
Mufawadah
Ayat ini menerangkan hukum transaksi secara umum, lebih khusus kepada transaksi
perdagangan, bisnis jual beli. Sebelumnya telah diterangkan transaksi muamalah yang
berhubungan dengan harta, seperti harta anak yatim, mahar, dan sebagainya. Dalam ayat ini
Allah mengharamkan orang beriman untuk memakan, memanfaatkan, menggunakan, (dan
segala bentuk transaksi lainnya) harta orang lain dengan jalan yang batil, yaitu yang tidak
dibenarkan oleh syari’at. Kita boleh melakukan transaksi terhadap harta orang lain dengan
jalan perdagangan dengan asas saling ridha, saling ikhlas. Dan dalam ayat ini Allah juga
melarang untuk bunuh diri, baik membunuh diri sendiri maupun saling membunuh. Dan Allah
menerangkan semua ini, sebagai wujud dari kasih sayang-Nya, karena Allah itu Maha Kasih
Sayang kepada kita
Riba hutang piutang terbagi menjadi 2 macam, yaitu riba Qard dan riba Jahiliyah.
- Riba Qard
Riba Qard yaitu suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang disyaratkan terhadap
yang berhutang.
- Riba Jahiliyah
Riba Jahiliyah yaitu hutang yang dibayar lebih dari pokoknya, karena si peminjam tidak
mampu bayar hutangnya pada waktu yang ditetapkan.
Riba jual beli terbagi juga menjadi 2, yaitu riba Fadhl dan riba Nasi'ah.
- Riba Fadhl
Riba Fadhl yaitu pertukaran antara barang-barang sejenis dengan kadar atau takaran yang
berbeda dan barang yang dipertukarkan termasuk dalam jenis 'barang ribawi'.
- Riba Nasi'ah
Riba Nasi'ah yaitu penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi dengan
jenis barang ribawi lainnya.
1) al banna
ide pembaharuan dari al-banna dalam hal dakwah → dakwah langsung ke tempat yang biasa
dikunjungi masyarakat seperti kedai-kedai kopi
2) jamaluddin al-afghani
3) Muhammad Abduh
4) Muhammad iqbal
ide pembaharuannya
ide pembaharuannya
→ ijtihad sebagai sarana untuk mencapai berbagai penemuan haruslah bersifat rasional dan
semestinya ia menjadi lebih memajukan umat islam di bidang ilmu pengetahuan
40. Contoh sikap dalam kehidupan sehari-hari cerminan sifat wajib nabi
Menjadi pribadi yang jujur baik itu di hati, lisan juga perbuatan.
Berusaha menjadi pribadi yang amanah, bertanggung jawab sehingga bisa dipercaya.
Menjadi pribadi yang lembut hatinya namun tegas dalam hal yang haq dan batil
2) membunuh 1 orang tanpa sebab sama seperti membunuh banyak orang, karena sejarah
kemanusiaan merupakan mata rantai yang saling keterkaitan.
4) orang yang pekerjaannya menyelamatkan jiwa manusia, seperti dokter harus memahami
tugas sucinya, karena menyelamatkan 1 jiwa berarti menyelamatkan jiwa" yang lain juga.