Capaian Indikator TPPS 23
Capaian Indikator TPPS 23
Keluarga Beresiko
Keluarga yang memiliki satu atau lebih faktor risiko Stunting yang terdiri dari keluarga yang memiliki
anak remaja puteri/calon pengantin/Ibu Hamil/Anak usia 0 (nol)-23(dua puluh tiga) bulan/anak usia 24
(dua puluh empat)-59 (lima puluh sembilan) bulan berasal dari keluarga miskin, pendidikan orang tua
rendah, sanitasi lingkungan buruk, dan air minum tidak layak
Fakir Miskin Orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan/atau mempunyai sumber
mata pencaharian tetapi tidak mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kehidupan dirinya dan/atau keluarganya
Orang Tidak Mampu
Orang yang mempunyai sumber mata pencaharian, gaji atau upah, yang hanya mampu memenuhi
kebutuhan dasar yang layak namun tidak mampu membayar iuran bagi dirinya dan keluarganya
PKH Program Keluarga Harapan merupakan program pemberian bantuan tunai bersyarat kepada keluarga
kurang mampu yang terdapat pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan memiliki komponen
yang dipersyaratkan sebagai penerima PKH
Saniter
Kondisi fasilitas sanitasi yang memenuhi standar dan persyaratan kesehatan yaitu
-Tidak mengakibatkan terjadinya penyebaran langsung bahan-bahan yang berbahaya bagi manusia
akibat pembuangan kotoran manusia
-Dapat mencegah vektor pembawa untuk menyebar penyakit pada pemakai dan lingkungan sekitarnya
PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang keluarga, kelompok atau
masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan masyarakat
Edema Pembengkakan yang disebabkan oleh penimbunan cairan tubuh di bawah kulit akibat kekurangan
protein, yang biasanya terjadi pada punggung kaki (edema minimal), punggung tangan, atau bila berat
ditemukan di seluruh tubuh.
Rembug Stunting
Suatu langkah penting yang harus dilakukan pemerintah kabupaten/kota untuk memastikan
pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara
bersama-sama antara OPD penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan
masyarakat.
Anemia suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal yang berbeda menurut
kelompok umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologis
TTD Tablet Tambah Darah merupakan suplemen gizi yang mengandung senyawa zat besi yang setara
dengan 60 mg besi elemental dan 400 mcg asam folat
Rematri
Remaja putri masa peralihan dari anak menjadi dewasa, ditandai dengan perubahan fisik dan mental.
Perubahan fisik ditandai dengan berfungsinya alat reproduksi seperti menstruasi (umur 10-19 tahun)
Konvergensi
Pendekatan intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terpadu, dan bersama-sama pada target
sasaran wilayah geografis dan rumah tangga prioritas untuk mencegah stunting
KLA Kabupaten/Kota Layak Anak adalah Kabupaten/Kota dengan sistem pembangunan yang menjamin
pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak yang dilakukan secara terencana, menyeluruh dan
berkelanjutan
ASI Air Susu Ibu yang merupakan
Balita Anak berumur dibawah 5 tahun ( 0-59 bulan 29 hari)
Baduta Anak berumur dibawah 2 tahun ( 0-23 bulan 29 hari)
Stunting Kategori status gizi berdasarkan indeks Tinggi Badan menurut umur (TB/U) dengan z-score kurang dari
-2 SD
Gizi Kurang Kategori status gizi berdasarkan indeks Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) dengan z-score
kurang dari -2 SD
Berat Badan Kurang Kategori status gizi berdasarkan indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U) dengan z-score kurang dari
-2 SD
STBM Sanitasi Total Berbasis Masyarakat merupakan pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan
sanitasi melalui pemberdayaan den gan metode pemicuan
Jamban sehat sarana pembuangan tinja yang
kegiatan yang dilaksanakan olehefektif untukmasyarakat
kelompok memutus mata
yang rantai
secarapenularan penyakit
bersama-sama mengusahakan
Pekarangan Pangan Lestari (P2L) lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan untuk meningkatkan ketersediaan,
aksesibilitas, dan pemanfaatan, serta pendapatan
PBKKBN NO 12/2021
PERMENSOS NO 21/2019
PERMENSOS NO 21/2019
PERMENKES NO 3/2014
PERMENKES No 2269/MENKES/PER/XI/2011
PEDOMAN UMUM PHBS KEMENTRIAN
KESEHATAN 2011
Definisi kehamilan tidak diinginkan adalah kehamilan yang dialami oleh perempuan yang
sebenarnya belum menginginkan kehamilan atau sudah tidak menginginkan kehamilan tersebut
(Matriks Data BAPPENAS)
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Persentase cakupan calon pengantin yang mendaftar pra nikah 3 bulan sebelum menikah yang
memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari pelayanan nikah terhadap seluruh Calon
Pengantin
(Matriks Data BAPPENAS)
Keluarga Berisiko Stunting adalah Keluarga yang memiliki satu atau lebih faktor risiko Stunting
yang terdiri dari keluarga yang memiliki anak remaja puteri/calon pengantin/Ibu Hamil/Anak usia
0 (nol)-23(dua puluh tiga) bulan/anak usia 24 (dua puluh empat)-59 (lima puluh sembilan) bulan
berasal dari keluarga miskin, pendidikan orang tua rendah, sanitasi lingkungan buruk, dan air
minum tidak layak.
1. Bimbingan remaja usia nikah bertujuan untuk mendampingi remaja yang memasuki usia nikah
agar mereka memiliki self- awareness atau kesadaran akan potensi diri, menghindarkan sex bebas
sebelum menikah, pendewasaan usia nikah, kesehatan
2. Bimbingan perkawinan calin pengantin bertujuan mendampingi para calon pengantin yang
akan memasuki gerbang rumah tangga yang baik, relasi sehat suami-istri, menyiapkan generasi
berkualitas
3. Konsultasi dan pendampingan keluarga bertujuan agar suami-istri memiliki keterampilan
mengelola dinamika rumah tangga yang baik, serta mempunyai kemampuan menghindarkan
keluarga dari KDRT, mampu mendidik anak agar terhindar dari kenakalan remaja, dan
penyalahgunaan zat psikotropika dan kehamilan tidak diinginkan, serta mencegah terjadinya
kawin anak.
(Matriks Data BAPPENAS)
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Jumlah provinisi dan kab/kota yang mengintegrasikan program dan kegiatan OPD untuk
meningkatkan cakupan layanan intervensi dan kegiatan untuk meningkatkan integrasi intervensi
oleh kabupaten/kota dan desa pada tahun berjalan dan/atau satu tahun mendatang ( 29 layanan
esensial)
(Matriks Data BAPPENAS)
KEMENDAGRI, PEMDA
4 PEMERINTAH PROVINSI Wilayah
KAB/KOTA
KEMENKES, PEMDA
8 PEMERINTAH PROVINSI Wilayah
KAB/KOTA
KEMENKES,
16 PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA KEMENKOMINFO, BKKBN, Kegiatan
PEMDA PROV
KEMENTRIAN KESEHATAN,
19 PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA Anak Bawah Usia Lima tahun
PEMERINTAH PROVINSI
KEMENDIKBUD, PEMDA
20 PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA Wilayah
KAB/KOTA
KEMENDIKBUD, PEMDA
21 PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA Layanan
KAB/KOTA
22 PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA KEMENKES, KEMENDAGRI, Layanan
PEMDA PROV
KEMENKES, KEMENAG,
31 PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA Catin/PUS
BKKBN, PEMDA PROV
34 PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA KEMENKES, PEMDA PROV Anak Bawah Usia Lima tahun
35 PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA KEMENKES, PEMDA PROV Anak Bawah Usia Lima tahun
36 PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA KEMENKES, PEMDA PROV Anak Bawah Usia Lima tahun
37 PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA KEMENKES, PEMDA PROV Anak Bawah Usia Lima tahun
KEMENKES,KEMENSOS,
49 PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA Catin/PUS
PEMDA PROV
INDIKATOR TUJUAN
Persentase Ibu hamil yang mengonsumsi Memantau konsumsi TTD pada ibu Hamil untuk mencegah
Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 dan menanggulangi anemia gizi besi untuk mengurangi
tablet selama masa kehamilan resiko melahirkan bayi stunting
Mengukur potensi terjadinya kasus stunting akibat
Persentase Kehamilan yang tidak kehamilan yang tidak diinginkan/direncanakan yang
diinginkan menyebabkan pola asuh yang tidak optimal dan hambatan
pertumbuhan dan perkembangan psikososial pada anak
Cakupan Penerima Bantuan Iuran (PBI) Menghitung jumlah keluarga miskin dan tidak mampu
(Desil 1-4)yang diberikan kepastian jaminan kesehatan
Jaminan Kesehatan Nasional
untuk dapat hidup sehat, produktif dan sejahtera
Jumlah keluarga miskin dan rentan yang Menghitung jumlah keluarga miskin dan rentan yang
diberikan bantuan untuk pemenuhan kebutuhan pangan
menerima bantuan sosial pangan
dengan gizi seimbang
Persentase desa/kelurahan stop Buang Mengitung cakupan desa/kelurahan yang telah Stop BABS
Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open atau ODF sebagai pemicuan STBM
Defecation Free (ODF)
Persentase rumah tangga yang
Mengukur cakupan akses rumah tangga terhadap layanan
mendapatkan akses air minum layak di
air bersih dalam upaya pencegahan infeksi penyakit
kabupaten kota/lokasi prioritas
Persentase rumah tangga yang
mendapatkan akses sanitasi (air limbah
domestik) layak di kabupaten/kota lokasi Mengukur cakupan akses rumah tangga terhadap sanitasi
prioritas layak dalam upaya pencegahan infeksi penyakit
Usulan : Akses sanitasi aman ( tinja
diolah IPLT)
Publikasi data Stunting tingkat kabupaten Melakukan penguatan sistem Pemantauan dan Evaluasi
/ kota terpadu Percepatan Penurunan Stunting.
PILAR INDIKATOR
Pilar I: Peningkatan komitmen dan visi
kepemimpinan di kementerian/lembaga,
Tersedianya kebijakan/peraturan bupati/wali kota tentang
Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah
kewenangan desa/kelurahan dalam penurunan Stunting
Daerah kabupatenfkota, dan Pemerintah
Desa
Pilar II: Peningkatan komunikasi Persentase lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
perubahan perilaku dan pemberdayaan yang mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini Holistik
masyarakat Integratif (PAUD_x0002_HI)
Pilar II: Peningkatan komunikasi
perubahan perilaku dan pemberdayaan Terpenuhinya standar pelayanan pemantauan tumbuh
kembang di posyandu
masyarakat
Pilar II: Peningkatan komunikasi Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan kelas Bina
perubahan perilaku dan pemberdayaan Keluarga Balita (BKB) tentang pengasuhan 1O00 Hari
masyarakat Pertama Kehidupan (HPK)
Pilar II: Peningkatan komunikasi Persentase kelompok Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
perubahan perilaku dan pemberdayaan Program Keluarga Harapan (PKH) yang mengikuti
Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2)
masyarakat
dengan modul kesehatan dan gizi.
Pilar II: Peningkatan komunikasi Persentase Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja
perubahan perilaku dan pemberdayaan dan Bina Keluarga Repaja (BKR) yang melaksanakan
masyarakat edukasi kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja
Pilar IV: Peningkatan ketahanan pangan Persentase keluarga berisiko Stunting yang mendapatkan
dan gizi pada tingkat individu, keluarga manfaat sumber daya pekarangan untuk peningkatan
dan masyarakat asupan gizi
Pilar IV: Peningkatan ketahanan pangan Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin
dan gizi pada tingkat individu, keluarga dan penyandang masalah kesejahteraal sosial yang
dan masyarakat menerima bantuan pangan nontunai
Pilar IV: Peningkatan ketahanan pangan Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin dan
dan gizi pada tingkat individu, keluarga orang tidak mampu yang menjadi Penerima Bantuan Iuran
dan masyarakat (PBI) Jaminan Kesehatan
Pilar V: penguatan dan pengembangan Terselenggaranya audit anak berusia di bawah dua tahun
sistem, data, informasi, riset, dan inovasi (baduta) Stunting
Pilar V: penguatan dan pengembangan Tersedianya data keluarga risiko Stunting yang
sistem, data, informasi, riset, dan inovasi termutakhirkan melalui Sistem Informasi Keluarga (SIGA)
Cakupan remaja putri (rematri) berusia 10-19 tahun mengonsumsi tablet tambah
darah yang mengandung senyawa zat besi yang setara dengan 60 mg besi elemental
dan 400 mcg asam folat (kandungan yang sesuai dengan standar WHO) diminum
secara rutin 1 tablet setiap minggu sebanyak 52 tablet dalam 1 tahun
Usulan : Cakupan remaja putri SMP SMA Sederajat yang mengkonsumsi TTD sesuai
standar ,mengandung zat besi yang setara dengan 60 mg besi elemental dan 400
mcg asam folat atau TTD lainnya (kandungan yang sesuai dengan standar WHO)
diminum secara rutin 1 tablet setiap minggu sebanyak 26 tablet dalam 1 tahun
Persentase cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS) atau calon pengantin yang
mendaftar pra nikah 3 bulan sebelum menikah yang memperoleh pemeriksaan
kesehatan sebagai bagian dari pelayanan nikah terhadap seluruh Calon Pasangan
Usia Subur
Rujukan : Buku Saku Metadata Indikator Keluarga Beresiko Stunting BKKBN 2022
Sedang diupayakan untuk memasukkan klausul kedalam PMA no 20/2019
Buku Panduan TPK
Cakupan Ibu hamil dengan risiko kurang energi kronik (KEK) yang ditandai dengan
ukuran lingkar lengan atas (LiLA) kurang dari 23,5 cm yang mendapatkan asupan gizi
(baik pabrikan maupun berbasis pangan lokal) sesuai dengan petunjuk teknis
pemberian PMT bagi ibu hamil
Rujukan : Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan (Balita-Ibu Hamil-Anak
Sekolah) Kemenkes 2017
Cakupan Ibu hamil yang mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) sekurangnya
mengandung 60 mg besi elemental dan 0,4 mg asam folat yang disediakan oleh
pemerintah atau TTD lainnya dengan kandungan yang sesuai dengan standar WHO
selama masa kehamilan, minimal 90 tablet di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun
yang sama
Rujukan : Pedoman Penata Laksanaan Tablet Tambah Darah
Persentase kehamilan yang tidak diinginkan terhadap seluruh kehamilan
Definisi kehamilan tidak diinginkan adalah kehamilan yang dialami oleh perempuan
yang sebenarnya belum menginginkan kehamilan atau sudah tidak menginginkan
kehamilan tersebut
Rujukan : Metadata Indikator Keluarga Beresiko Stunting BKKBN 2022
Cakupan bayi usia dibawah 5 bulan- 29 hari yang mendapatkan ASI eksklusif (ASI saja
tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat dan vitamin, mineral berdasarkan recall
24 jam terakhir) terhadap seluruh bayi dibawah 6 bulan.
Rujukan : Panduan Indikator Program Gizi KIA 2023
Cakupan anak usia 6-23 bulan yang mendapatkan makanan sesuai dengan pedoman
PMBA (Pemberian Makan Bayi dan Anak) baik dari usia,jenis, frekuensi, tekstur, dan
keragaman
Rujukan : Buku Bacaan PMBA Kader Posyandu
Cakupan anak usia 0-59 bulan yang memiliki indeks berat badan menurut Panjang
badan (BB/PB) atau berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) dengan nilai z-
score<-3 SD atau LiLA<11,5 cm pada balita usia 0-59 bulan yang dirawat inap
maupun rawat jalan
Rujukan : Pedoman Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk Kementrian Kesehatan
tahun 2019
Cakupan balita usia 0-59 bulan yang ditimbang sedikitnya 8 kali dalam satu tahun,
diukur panjang badan atau tinggi badannya sedikitnya 2 kali dalam satu tahun dan
dipantau perkembangannya sedikitnya 2 kali dalam satu tahun .
Perlu ditinjau untuk kata " dalam satu tahun"
dan dipantau perkembangannya
Cakupan balita usia 6 bulan sampai 59 bulan dengan kategori status gizi berdasarkan
indeks berat badan menurut Panjang badan (BB/PB) atau berat badan menurut
tinggi badan (BB/TB) memiliki z-score dari - 3 SD sampai kurang dari-2 SD yang
mendapat tambahan asupan gizi selain makanan utama dalam bentuk makanan
tambahan pabrikan maupun berbasis pangan lokal sesuai dengan Petunjuk Teknis
Pemberian Makanan Tambahan
Rujukan :
'-Pedoman Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk Kementrian Kesehatan tahun
2019
-Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan (Balita-Ibu Hamil-Anak Sekolah)
Kementrian Kesehatan 2017
Cakupan balita yang mendapat Imunisasi rutin lengkap meliputi: HB0, BCG, DPT- HB-
HIB/ Pentavalen 1-4, Polio tetes 1-4, PCV 1-3, Rotavirus vaccine* 1-3. Polio suntik
(IPV), dan Campak Rubela 1-2 sebelum anak berusia dua tahun sesuai jadwal
Usulan Cakupan anak usia 0-11 Bulan yang mendapatkan :1 HB0, 1 BCG, 3 DPT HB
HIB, 4 OPV atau Polio tetes, 1 IPV Polio Suntik, 1 Campak Rubela.
Jumlah keluarga miskin dan tidak mampu (Desil 1-4) sebagai peserta program
jaminan kesehatan yang dibayarkan pemerintah pusat dan daerah
Rujukan : PERMENSOS No 5 Tahun 2019 & PERPRES no 64 Tahun 2020
Usulan : Keluarga sasaran yang memiliki faktor risiko untuk melahirkan anak
stunting, dengan keluarga sasaran terdiri dari: PUS, ibu hamil, keluarga dengan
anak 0-23 bulan, dan keluarga dengan anak 24-59 bulan, serta penapisan faktor
risiko yang mudah diamati dan memenuhi signifikansi dalam mempengaruhi
terjadinya stunting, yaitu sanitasi, akses air bersih, serta kondisi 4T (terlalu muda,
terlalu tua, terlalu dekat, terlalu banyak) dan kesertaan KB modern.
Rujukan :Sumber NOTA DINAS Deputi Adpin NOMOR 496/LP.02/G4/2023
Jumlah keluarga miskin memperoleh bantuan tunai melalui PKH (Program Keluarga
Harapan)
Rujukan : Inpres no 1 tahun 2013 lampiran no 46 & Tagging KL
Cakupan keluarga dengan balita, calon pengantin/PUS, remaja putri , ibu hamill
hingga pasca salin dan ibu menyusui yang mendapatkan pendampingan penyuluhan
(konseling) dari tim TPK
Rujukan :
- Panduan Pelaksanaan Pendampingan Keluarga dalam upaya percepatan
penurunan stunting ditingkat desa/kelurahan tahun 2021
- PBKKBN No 12 Tahun 2021
Jumlah keluarga miskin dan rentan yang menerima bantuan melalui program
sembako (Tunai & Non Tunai)
Rujukan : Permensos No 5 tahun 2021
Cakupan Desa/kelurahan yang setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar
sembarangan yang berpotensi menyebarkan penyakit dan diikuti dengan
pemanfaatan sarana sanitasi yang saniter berupa jamban sehat.
Usulan : Kondisi ketika setiap KK dalam desa/kelurahan tidak lagi melakukan
perilaku buang air besar sembarangan yang berpotensi menyebarkan penyakit
melalui proses verifikasi
Rujukan : Permenkes No 3/2014 & Panduan pelaksanaan Pemicuan Desa PKGBM
untuk penurunkan stunting
- Cakupan rumah tangga dengan akses pada layanan air minum merujuk pada air
minum berasal dari sumber yang baik dan tersedia dengan waktu pengambilan tidak
lebih dari 30 menit pp termasuk waktu antrian
- Sumber air yang meningkat kualitasnya termasuk dari PAM, mata air, sumur bor,
sumur galian yang terlindung, penampungan air hujan, dan air kemasan
- Cakupan rumah tangga dengan sumber air minum utama berupa ledeng,
perpipaan, perpipaan eceran,kran halaman, hidran umum, air terlindungi,dan
penampungan air hujan termasuk air kemasan.Air terlindungi mencakup sumur
bor/pompa, sumur terlindungi,dan mata air terlindung.
USULAN:Cakupan rumah tangga dengan akses pada layanan air minum merujuk
pada air minum berasal dari sumber yang layak dan tersedia dengan waktu
pengambilan tidak lebih dari 30 menit pp termasuk waktu antrian.
Sumber air minum utama berupa ledeng, perpipaan, perpipaan eceran,kran
halaman, hidran umum, air terlindungi,dan penampungan air hujan termasuk air
kemasan.Air terlindungi mencakup sumur bor/pompa, sumur terlindungi,dan mata
air terlindung.
Rujukan :
Metadata SDGs Pilar Lingkungan edisi II
Permenkes no 492/2010
PP no 122/2015
-Cakupan rumah tangga dengan fasilitas sanitasi sendiri, dengan bangunan atas
dilengkapi kloset dengan leher angsa, dan bangunan bawahnya menggunakan tangki
septik yang disedot setidaknya sekali dalam 5 (lima) tahun terakhir dan diolah dalam
instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT), atau tersambung ke sistem pengolahan air
limbah domestik terpusat (SPALD-T).
(aman)
-Cakupan rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak sendiri dan
bersama.
Akses sanitasi layak sendiri :(i) apabila rumah tangga (di perkotaan atau di
perdesaan) menggunakan fasilitas sendiri, dimana bangunan atas dilengkapi kloset
dengan leher angsa dan bangunan bawahnya menggunakan tangki septik; (ii) untuk
di perdesaan, apabila rumah tangga menggunakan fasilitas sendiri, dimana
bangunanatas dilengkapi kloset dengan leher angsa dan bangunan bawahnya lubang
tanah
Akses Layak Bersama : (i) apabila rumah tangga (di perkotaan atau di perdesaan)
menggunakan fasilitas bersama dengan rumahtangga lain tertentu, dimana
bangunan atas dilengkapi kloset dengan leher angsa dan bangunan bawahnya
menggunakan tangki septik atau IPALD; (ii) khusus di perdesaan, apabila rumah
tangga menggunakan fasilitas bersama rumah tangga lain tertentu, dimana
bangunan atas dilengkapi kloset dengan leher angsa dan bangunan bawahnya
lubang tanah
Rujukan : Metadata SDGs Pilar Lingkungan Edisi II
Cakupan kab/kota yang memiliki kinerja tahunan yang baik dengan capaian semua
kegiatan selama satu tahun terakhir terhadap pelaksanaan program percepatan
penurunan Stunting mulai dari aksi 1 sampai aksi 7
Kriteria kinerja baik dalam penilaian kinerja merujuk pada Laporan 8 aksi
konvergensi Kemendagri
Cakupan jumlah desa yang memiliki kinerja tahunan yang baik dengan capaian
semua kegiatan selama satu tahun terakhir terhadap pelaksanaan program
percepatan penurunan Stunting merujuk pada konvergensi hasil pendataan score
card pembangunan manusia
Catatan: Kriteria Pemerintah desa sudah melaksanakan konvergensi 40 % > lebih
dan Alokasi dana desa ( 2022: 43720 desa/74.761 desa)- 57% kemungkinan di Mei
Permendes no 8 tahun 2022
Permendes no 20 tahun 2021 - satu data desa
Tersedianya publikasi data stunting melalui profil kesehatan Indonesia dan buku
saku SSGI
- Tersedianya sistem dana transfer kab/kota melalui dana DAK Fisik dan DAK
Non Fisik
mendukung Percepatan Penurunan Stunting
Tersedianya sistem skrining dan konseling bagi Calon Pengantin, ibu hamil, pasca
persalinan (0-59 bulan) sebagai upaya percepatan penurunan stunting.
Tersedianya mekanisme insentif finansial daerah berupa dana insentif daerah (DID)
(layanan) berbasis kinerja dalam mendukung percepatan penurunan stunting
TUJUAN
Meningkatkan komitmen percepatan penurunan stunting
Mengukur tingkat konsumsi ASI ekslusif untuk meningkatkan status gizi dan
kelangsungan hidup (survival) bayi
Mengukur tingkat konsumsi MPASI untuk pemenuhan gizi optimal dimasa 1.000
Hari Pertama Kehidupan Anak
Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi individu, keluarga, dan masyarakat termasuk
dalam keadaan bencana
Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi individu, keluarga, dan masyarakat termasuk
dalam keadaan bencana
Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi individu, keluarga, dan masyarakat termasuk
dalam keadaan bencana
Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi individu, keluarga, dan masyarakat termasuk
dalam keadaan bencana
Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi individu, keluarga, dan masyarakat termasuk
dalam keadaan bencana
Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi individu, keluarga, dan masyarakat termasuk
dalam keadaan bencana
-Eppgbm
-Satu Sehat
- EPPGBM
- Satu Sehat
Komunikasi Data
Pendataan Keluarga (PK)
- EPPGBM
Diusulkan : Satu Sehat
- EPPGBM
Diusulkan : Satu Sehat
Pelita Kesmas
-EPPGBM
-EPPGBM
-EHDW
BPJS
514 Kab/kota
EHDW
DO
Cakupan kabupaten/kota yang telah memiliki regulasi
tentang kewenangan desa/kel terkait penurunan stunting
S Ibu hamil KEK mendapatkan tambahan asupan gizi diluar makanan utama dalam bentuk
tambahan makanan pabrikan maupun pangan lokal
S Total Ibu Hamil yang diukur
S Ibu hamil mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa
kehamilan
S Total Ibu Hamil
S Pasangan usia subur (wanita kawin) status hamil dengan keinginan kehamilan
nanti/kemudian atau tidak ingin anak lagi
S Total kehamilan
S Anak usia 6-23 bulan yang mendapat Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) sesuai
dengan pedoman PMBA
S A usia 6-23 bulan
S Gizi buruk pada bayi 0-59 bulan yang mendapat tata laksana (rawat inap & rawat jalan)
S Balita Gizi Buruk usia 0-59 bulan
S Jumlah balita usia 0-59 bulan yang ditimbang sedikitnya 8 kali dalam satu tahun, diukur
panjang badan atau tinggi badannya sedikitnya 2 kali dalam satu tahun dan dipantau
perkembangannya sedikitnya 2 kali dalam satu tahun.
S Total usia 0-59 bulan
S Anak usia 6-59 bulan gizi kurang yang mendapat tambahan asupan gizi
S Anak usia 6-59 bulan gizi kurang
S Balita yang mendapat Imunisasi dasar lengkap
S Anak usia 0-11 bulan
S Keluarga miskin dan tidak mampu (Desil 1-4) dengan iuran JKN dibayarkan oleh pemerintah
pusat dan daerah
S Keluarga dengan balita, calon pengantin/PUS, remaja putri , ibu hamil hingga pasca salin
dan ibu menyusui yang mendapatkan pendampingan konseling dari tim TPK
S Keluarga dengan balita, calon pengantin/PUS, remaja putri , ibu hamil hingga pasca salin
dan ibu menyusui
S Desa/kelurahan stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free
(ODF)
S Total desa/kelurahan
S Rumah tangga dengan akses air minum layak
S Total rumah tangga
S Rumah tangga yang mendapatkan akses sanitasi (air limbah domestik) layak +AMAN
S Total rumah tangga
S Rapat koordinasi tahunan yang dihadiri pimpinan tinggi di pusat, provinisi dan kab/kota
S Provinisi yang meningkatkan alokasi anggaran APBD tagging tematik stunting (daerah)
S Total provinsi (daerah)
S Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang terlatih modul kesehatan dan gizi
S Total Pendamping PKH ( 35.840 orang april)
S Pemerintah Daerah desa yang memiliki kinerja baik dalam konvergensi Percepatan
Penurunan Stunting
S Total desa
Jumlah Publikasi data stunting melalui profil kesehatan Indonesia dan buku saku SSGI
Jumlah laporan hasil pelaksanaan monitoring dan evaluasi terpadu percepatan penurunan
stunting
Tersedianya sistem transfer dana transfer dana daerah kab/kota dan desa yang mendukung
percepatan penurunan stunting
Jumlah sistem informasi yang memaparkan data dan informasi terpadu untuk percepatan
penurunan stunting
Jumlah sistem skrining dan konseling bagi Calon Pengantin, ibu hamil, pasca persalinan (0-59
bulan)
Jumlah sistem penghargaan dan metode penilaian kinerja pelaksanaan 8 aksi konvergensi
yang tersusun
Tersedia nya mekanisme insentif finansial daerah berupa dana insentif daerah (DID) (layanan)
berbasis kinerja dalam mendukung percepatan penurunan stunting
Jumlah laporan tahunan evaluasi kinerja anggaran dan pembangunan (tahun sebelumnya)
program penurunan stunting melalui belanja K/L
PROSES
2 13 04 2.01 02 Fasilitasi Penyusunan Produk Hukum Desa
4 01 02 2.03 01 Fasilitasi Penyusunan Produk Hukum Daerah
2 13 04 2.01 18 Fasilitasi Evaluasi Perkembangan Desa serta serta Lomba Desa dan Kelurahan
7 01 06 2.01 17 Koordinasi Pendampingan Desa di Wilayahnya
1 02 05 2.02 01 Penyelenggaraan Promosi Kesehatan dan Gerakan Hidup Bersih dan Sehat
1 02 05 2.02 01 Penyelenggaraan Promosi Kesehatan dan Gerakan Hidup Bersih dan Sehat
001-Ibu Hamil KEK yang mendapat makanan tambahan dari Buffer Stock
508-Paket Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Program Kesehatan Ibu dan Anak
3.25.06.2.02.01 Pelaksanaan bimbingan dan penerapan persyaratan atau standar pada usaha
pengolahan dan pemasaran skala mikro dan kecil
Jumlah Bayi usia kurang dari 6 bulan yang Jumlah Bayi Usia
80%
mendapatkan ASI Eksklusif Kurang dari 6 Bulan
Jumlah anak usia 6-59 bulan gizi kurang Jumlah anak usia 6-59
yang mendapat tambahan asupan gizi bulan 90%
Jumlah balita yang mendapat Imunisasi Jumlah anak usia 0-11
90%
dasar lengkap bulan
Jumlah keluarga
Jumlah keluarga dengan balita, calon dengan balita, calon
pengantin/PUS, remaja putri , ibu hamil pengantin/PUS,
hingga pasca salin dan ibu menyusui yang remaja putri , ibu 70%
mendapatkan pendampingan konseling dari hamil hingga pasca
tim TPK salin dan ibu
menyusui
100%
Jumlah Pemerintah
daerah yang
S Pemerintah daerah yang meningkatan meningkatan alokasi
alokasi anggaran APBD untuk percepatan anggaran APBD untuk
Total kabupaten/kota
penurunan stunting dibandingkan dengan percepatan
tahun sebelumnya penurunan stunting
S Total Kab/Kota dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
Jumlah
Kabupaten/kota yang
memiliki minimal 20
tenaga pelatih
S Kabupaten/kota yang memiliki minimal 20
berjenjang tingkat
tenaga pelatih berjenjang tingkat dasar
serta pendidikan dan pelatihan pengasuhan dasar serta Total Kab/Kota
pendidikan dan
stimulasi penanganan Stunting bagi guru
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pelatihan pengasuhan
stimulasi penanganan
S Total Kab/Kota Stunting bagi guru
Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD)
Jumlah
S Kabupaten/Kota yang telah melaksanakan kabupaten/Kota yang
Total Kabupaten/kota
8 aksi konvergensi telah melaksanakan 8
S Total Kabupaten/kota aksi konvergensi
Jumlah
S Kabupaten/kota yang ramah perempuan Kabupaten/kota yang
Total Kabupaten/Kota
dan layak anak ramah perempuan
S Total Kabupaten/Kota dan layak anak
Jumlah
S Kabupaten/kota yang mengintervensi Kabupaten/kota yang
Total Kab/Kota
keamanan pangan mengintervensi
S Total Kab/Kota keamanan pangan
Jumlah
S kabupaten/kota dengan Age Specific kabupaten/kota
dengan Age Specific
Fertility Rate/ASFR (15-19) paling sedikit 18 Total kab/kota
Fertility Rate/ASFR
per 1O00
(15-19) paling sedikit
S Total kab/kota 18 per 1O00
Kabupaten/kota yang
menginput dan
S Kabupaten/kota yang menginput dan
memutakhirkan data
memutakhirkan data Monitoring dan Total Kabupaten/Kota
Monitoring dan
Evaluasi Surveilans Gizi melalui EPPGBM
Evaluasi Surveilans
S Total Kabupaten/Kota Gizi melalui EPPGBM
Jumlah laporan
S Laporan Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan
Percepatan Penurunan Stunting TPPS Evaluasi Percepatan
Provinsi Penurunan Stunting
TPPS Provinsi
Jumlah rapat
S Rapat koordinasi/Rembuk Stunting kordinasi/Rembuk
-
tingkat kabupaten/kota Stunting tingkat
kabupaten/kota
S Bidan Desa Jumlah Bidan desa Total desa/kel
S Total Desa/kelurahan
Jumlah Pemerintah
desa yang
S Pemerintah desa yang mendapatkan mendapatkan
peningkatan kapasitas dalam penanganan peningkatan kapasitas Total Pemerintah Desa
Percepatan Penurunan stunting dalam penanganan
S Total Pemerintah Desa Percepatan
Penurunan stunting
Jumlah kanal/metode
Kampanye nasional kampanye nasional
S Kampanye nasional pencegahan stunting pencegahan stunting pencegahan stunting
setiap bulan
Jumlahbalita yang
S Jumlahbalita yang mendapat Imunisasi Jumlah anak usia 0-59
mendapat Imunisasi
dasar lengkap bulan
dasar lengkap
S Jumlah anak usia 0-59 bulan
Desa/kelurahan yang
S Desa/kelurahan yang memiliki Guru PAUD memiliki Guru PAUD
terlatih terlatih pengasuhan stimulasi terlatih terlatih Total Desa/Kelurahan
penanganan Stunting pengasuhan stimulasi
S Total Desa/Kelurahan penanganan Stunting
Jumlah Lembaga
Pendidikan Anak Usia
S Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Dini (PAUD) yang
Total Lembaga PAUD
(PAUD) yang mengembangkan Pendidikan mengembangkan
Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) Pendidikan Anak Usia terdaftar
S Total Lembaga PAUD terdaftar Dini Holistik Integratif
(PAUD HI)
Posyandu yang telah
dilakukan penguatan
S Posyandu yang telah dilakukan penguatan kapasitas dalam
kapasitas dalam komunikasi perubahan komunikasi Total Posyandu
perilaku untuk penurunan stunting perubahan perilaku
S Total Posyandu untuk penurunan
stunting
Desa/kelurahan yang
melaksanakan kelas
S Desa/kelurahan yang melaksanakan kelas
Bina Keluarga Balita
Bina Keluarga Balita (BKB) tentang
(BKB) tentang Total Desa/Kelurahan
pengasuhan 1O00 Hari Pertama Kehidupan
pengasuhan 1O00
(HPK)
Hari Pertama
S Total Desa/Kelurahan Kehidupan (HPK)
Keluarga Penerima
S Keluarga Penerima Manfaat PKH yang Manfaat PKH yang Total Keluarga
mengikuti P2K2 dengan modul kesehatan mengikuti P2K2 Penerima Manfaat
dengan modul
dan Gizi keluarga PKH
kesehatan dan Gizi
S Total Keluarga Penerima Manfaat PKH keluarga
Jumlah komunikasi
S Forum komunikasi perubahan perilaku perubahan perilaku
dalam penurunan stunting lintas agama dalam penurunan
stunting lintas agama
Jumlah
Desa/Kelurahan
urahan ngintegrasikan
S Desa/Kelurahan urahan ngintegrasikan program dan kegiatan
program dan kegiatan percepatan percepatan
penurunan stunting dalam dokumen penurunan stunting
Total Desa/Kelurahan
perencanaan dan penganggaran dalam dokumen
desa/kelurahan (RPJMDes, RKPDes, perencanaan dan
APBDes,RKA Desa) penganggaran
S Total Desa/Kelurahan desa/kelurahan
(RPJMDes, RKPDes,
APBDes,RKA Desa)
Jumlah
Desa/Kelurahan yang
S Desa/Kelurahan yang meningkatkan meningkatkan alokasi
alokasi dana desa/kelurahan untuk dana desa/kelurahan Total Desa/Kelurahan
intervensi spesifik dan sensitif dalam untuk intervensi
penurunan stunting spesifik dan sensitif
S Total Desa/Kelurahan dalam penurunan
stunting
Jumlah
desa/kelurahan yang
melakukan
S Desa/kelurahan yang melakukan konvergensi dalam
konvergensi dalam perencanaan dan perencanaan dan
penganggaran serta pelaksanaan kegiatan penganggaran serta Total desa/kelurahan
untuk meningkatkan jenis,cakupan dan pelaksanaan kegiatan
kualitas intervensi gizi bagi sasaran keluarga untuk meningkatkan
beresiko stunting jenis,cakupan dan
S Total desa/kelurahan kualitas intervensi gizi
bagi sasaran keluarga
beresiko stunting
Jumlah
Desa/kelurahan yang
S Desa/kelurahan yang melaksanakan melaksanakan Total Desa/Kelurahan
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Sanitasi Total Berbasis
S Total Desa/Kelurahan Masyarakat (STBM)
Calon pengantin
S Calon pengantin /calon ibu yang /calon ibu yang
Total Catin
menerima Tablet Tambah Darah (TTD) menerima Tablet
S Total Catin Tambah Darah (TTD)
Jumlah pelaksanaan
S Pelaksanaan pendataan keluarga dan pendataan keluarga
pemutakhirannya dan pemutakhirannya
Jumlah peserta KB
S Peserta KB Pasca persalinan Jumlah ibu bersalin
Pasca persalinan
S Ibu bersalin
wanita kawin 15-49
tahun (pasangan usia
subur) yang ingin
S wanita kawin 15-49 tahun (pasangan usia menjarangkan
subur) yang ingin menjarangkan kelahiran kelahiran berikutnya
berikutnya atau tidak ingin mempunyai atau tidak ingin
anak lagi tetapi tidak menggunakan mempunyai anak lagi Total wanita wanita
alat/cara kontrasepsi ( Usulan : Jumlah PUS tetapi tidak kawin 15-49 tahun
Bukan menggunakan (pasangan usia subur)
Peserta KB (Ingin anak ditunda + Tidak alat/cara kontrasepsi
ingin anak lagi) ( Usulan : Jumlah PUS
S Total wanita wanita kawin 15-49 tahun Bukan
(pasangan usia subur) Peserta KB (Ingin
anak ditunda + Tidak
ingin anak lagi)
Keluarga Beresiko
S Keluarga Beresiko Stunting sebagai Stunting sebagai Total Keluarga
penerima manfaat program P2L penerima manfaat Beresiko Stunting
S Total Keluarga Beresiko Stunting program P2L
Jumlah Keluarga
berisiko Stunting yang
S Keluarga berisiko Stunting yang
mendapatkan Total Keluarga
mendapatkan promosi peningkatan
promosi peningkatan Beresiko Stunting
konsumsi ikan dalam negeri
konsumsi ikan dalam
S Total Keluarga Beresiko Stunting negeri
-SEKOLAH (N)
DATA RUTIN Per 3 bulan -KPM (D)
- Puskesmas
DATA RUTIN Bulanan
Pendamping Sosial
DATA RUTIN Tahunan
Pemerintah Daerah
- KL Terkait (Kemenkes-
Tahunan (Alokasi dan raport 2023 stunting, Kemenpur - air
DATA RUTIN dapat dilihat di rincian APBN Dec minum, BPS- sanitasi
2022) -Dit DTU DJPK
-Dit ESI DJPK
100%
90%
50%
1x6 bulan DATA RUTIN Semester
- EPPGBM
- USULAN : SATU SEHAT
TBO
- EPPGBM
- EPPGBM
-KOMDAT
https://portalpk22-pdn.bkkbn.go.id/tabulasi
- EPPGBM
-Satu Sehat
- EPPGBM
-Satu Sehat
Komdat
NEW SIGA
-SIKS-NG
-BDT TNP2k (http://tnp2k.go.id )
- Elsimil
- https://portalpk22-pdn.bkkbn.go.id/tabulasi
-SIKS-NG
- EPPGBM
- EHDW
-SIKS-NG
Situs http://monev.stbm.kemkes.go.id/
-SIMS-SPAM
-BPS (Data Rumah Tangga)
Usulan : Data Pendataan Keluarga (Data
Rumah Tangga)
SUSENAS
Dashboard.stunting.go.id
TBO
OM SPAN
Elsimil
TBO
AKTOR KUNCI
Bappeda Provinsi
Puskesmas
KADER KB
Pendamping Sosial
Pemerintah Daerah
PLKB
Sanitarian puskesmas
-Puskesmas
- Petugas KUA
- Puskesmas
TPG
- TPG
- TPG
Puskesmas/Posyandu
Puskesmas
TPK
-TPK
-SEKOLAH (N)
PLKB/Kader KB
PLKB
PLKB/KADER KB
Pendamping Sosial
Pendamping Sosial
Pendamping Sosial
Lurah/Kades
BPOM
PLKB
CATATAN
- Terdapat 3 rujukan defenisi Remaja Putri dilihat dari kelompok umur BPS
(16-18) ,WHO(10-19 th),Permenkes 25/2014 (10-18 th),BKKBN (10-24 &
belum menikah)
PERLU DISEPAKATI RENTANG UMUR
TPK mencari sasaran dan diinput di elsimil TPK dan form manual untu
pendataan sasaran
dihitung sbg capaian ketika brapa kali menerima? Karena data bs keluar
masuk berdasar kepada update data DTKS dari pemerintah daerah
Katolik
Modul 1 : Modul Pembinaan Keluarga
Modul 2 : Sedang dalam pengembangan
SE sudah diterbitkan untuk keseluruh gereja untuk mendorong catin
melakukan pemeriksaan kesehatan
-Scoring untuk desa berkinerja baik dengan kriteria konvergensi dan desa
yang mengalokasikan dana untuk percepatan penurunan stunting
Data
layanan stunting blm settle
SISTEM
Laporan kegiatan Bangda Kemendagri
https://aksi.bangda.kemendagri.go.id/
https://aksi.bangda.kemendagri.go.id/
https://aksi.bangda.kemendagri.go.id/emonev
- EPPGBM
- Renstra
- LAKIP
Situs http://monev.stbm.kemkes.go.id/
-SUSENAS
-PIS PK
EPPGBM
NEW SIGA
SIBIMA
https://lms-elearning.bkkbn.go.id/course/view.php?id=154
-SIKS-NG
NEW SIGA
Situs http://monev.stbm.kemkes.go.id/
- EPPGBM
- EHDW
- EPPGBM
- EPPGBM
-KOMDAT
- EPPGBM
-Satu Sehat
- EPPGBM
-Satu Sehat
- Elsimil
- https://portalpk22-pdn.bkkbn.go.id/tabulasi
- Elsimil (Mandiri-mobile oleh catin dan Web- TPK)
- Sistem Pendataan catin
- Eppgbm
Diusulkan satu sehat
https://portalpk22-pdn.bkkbn.go.id/tabulasi
NEW SIGA
https://portalpk22-pdn.bkkbn.go.id/tabulasi
-e-Monev BKP
-aplikasi BAST 526 Kementerian Pertanian
-SIKS-NG
-SIKS-NG
PK
OM SPAN
No. INDIKATOR
I. Blok 1 : Capaian Perpres Lampiran A
I.A. Blok 1A : Indikator Intervensi Spesifik
4 Indikator 4 : Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat Air Susu Ibu
(ASI) eksklusif
Indikator 4 : Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan
4 penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan tunai
bersyarat.
Indikator 5 : Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan
5 penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan pangan
non-tunai.
Indikator 6 : Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin dan orang
6 tidak mampu yang menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan
kesehatan
15 Indikator 15 : Persentase keluarga anak usia 0-23 bulan dengan gizi buruk
yang mendapatkan tata laksana gizi buruk
Indikator 35 : Persentase keluarga dengan anak usia 0-23 bulan dengan gizi
35
kurang yang mendapatkan tambahan asupan gizi
35
n Stunting
2023
Semester 1
DENOMINATOR/SASARAN
Jumlah persalinan
Jumlah Ibu Hamil
Jumlah calon pengantin (Catin)
Jumlah desa/kelurahan
Jumlah desa/kelurahan
Jumlah desa/kelurahan
Jumlah desa/kelurahan
Jumlah desa/kelurahan
Jumlah desa/kelurahan
Jumlah catin
Apakah kabupaten/kota mengintegrasikan
program dan kegiatan OPD untuk
meningkatkan cakupan layanan intervensi
dan kegiatan untuk meningkatkan integrasi
intervensi oleh kabupaten/kota dan desa
pada tahun berjalan dan/atau satu tahun
mendatang?
Jumlah desa/kelurahan
Jumlah desa/kelurahan
Jumlah desa/kelurahan
Jumlah desa/kelurahan
Jumlah desa/kelurahan
Jumlah desa/kelurahan
Jumlah catin
Jumlah catin
Jumlah desa/kelurahan
Jumlah TPK
Jumlah anak usia 24-59 bulan dengan
infeksi kronis
https://s.id/pelaporantpps Bappeda
https://s.id/pelaporantpps Bappeda
https://s.id/pelaporantpps Bappeda
https://s.id/pelaporantpps Bappeda
https://s.id/pelaporantpps PMD
https://s.id/pelaporantpps KB
https://s.id/pelaporantpps KB
https://s.id/pelaporantpps Kesehatan
https://s.id/pelaporantpps Bappeda
https://s.id/pelaporantpps KB
https://s.id/pelaporantpps KB
https://s.id/pelaporantpps KB
https://s.id/pelaporantpps Sosial
https://s.id/pelaporantpps Kesehatan
https://s.id/pelaporantpps KB
https://s.id/pelaporantpps Kesehatan
https://s.id/pelaporantpps KB
https://s.id/pelaporantpps Kesehatan
https://s.id/pelaporantpps KB
https://s.id/pelaporantpps KB
https://s.id/pelaporantpps KB
https://s.id/pelaporantpps Kesehatan
https://s.id/pelaporantpps Kesehatan
https://s.id/pelaporantpps Kesehatan
https://s.id/pelaporantpps Kesehatan
https://s.id/pelaporantpps Kesehatan
https://s.id/pelaporantpps KB
https://s.id/pelaporantpps KB
https://s.id/pelaporantpps Kesehatan
https://s.id/pelaporantpps Kesehatan
https://s.id/pelaporantpps Kesehatan
https://s.id/pelaporantpps Kesehatan
https://s.id/pelaporantpps Kesehatan
https://s.id/pelaporantpps KB
https://s.id/pelaporantpps Kesehatan
###
###
KB
KB
KB
KB
PMD
KB Keshatan
Kb
Perkim
KB
PMD
KB
KB
No. INDIKATOR
I. Blok 1 : Capaian Perpres Lampiran A
I.A. Blok 1A : Indikator Intervensi Spesifik
Indikator 1 : Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang
mendapatkan tambahan asupan gizi
Indikator 2 : Persentase ibu hamil yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah
(TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan
Indikator 3 : Persentase remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah
Darah (TTD)
Indikator 4 : Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat Air Susu Ibu
(ASI) eksklusif
Indikator 5 : Persentase anak usia 6-23 bulan yang mendapat Makanan
Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
Indikator 6 : Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi buruk
yang mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk
Indikator 7 : Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang
dipantau pertumbuhan dan perkembangannya
Indikator 8 : Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi
kurang yang mendapat tambahan asupan gizi
Indikator 9 : Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang
memperoleh imunisasi dasar lengkap
Indikator 15 : Persentase keluarga anak usia 0-23 bulan dengan gizi buruk
yang mendapatkan tata laksana gizi buruk
Jumlah desa/kelurahan
Jumlah desa/kelurahan
Jumlah keluarga terdata
Jumlah desa/kelurahan
Jumlah catin
Jumlah Baduta 0-6 yang mendapat Air Susu Ibu (ASI) #DIV/0!
eksklusif
Jumlah baduta usia 6 – 23 bulan yang mendapatkan MP-
#DIV/0!
ASI
Jumlah Gizi buruk pada bayi 0-59 bulan yang mendapat
tata laksana #DIV/0!
Jumlah anak usia 24-59 bulan dengan infeksi kronis yang #DIV/0!
mendapatkan tatalaksana kesehatan
Jumlah Balita 0-23 bulan dengan berat badan dan
#DIV/0!
panjang/tinggi badan sesuai standard
Jumlah Balita 0-23 bulan yang dipantau
perkembangannya sesuai standard #DIV/0!
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
No. INDIKATOR
I.B. Blok 1B : Intervensi Sensitif
Indikator 1 : Persentase pelayanan Keluarga Berencana (KB) pascapersalinan
Indikator 2 : Persentase kehamilan yang tidak diinginkan
Indikator 7 : Cakupan keluarga berisiko Stunting yang memperoleh
pendampingan
Jumlah persalinan
Jumlah Ibu Hamil
Jumlah Keluarga Berisiko Stunting
Jumlah desa/kelurahan
Jumlah desa/kelurahan
Jumlah catin
Jumlah Ibu hamil
Jumlah keluarga berisiko stunting
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
No. INDIKATOR
I.B. Blok 1B : Intervensi Sensitif
Indikator 4 : Persentase rumah tangga yang mendapatkan akses air minum
layak di kabupaten/kota lokasi prioritas
Indikator 5 : Persentase rumah tangga yang mendapatkan akses sanitasi (air
limbah domestik) layak di kabupaten/kota lokasi prioritas
DENOMINATOR/SASARAN
Indikator 4 : Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan
penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan tunai
bersyarat.
Indikator 5 : Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan
penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan pangan
non-tunai.
https://s.id/pelaporantpps
No. INDIKATOR
II. Blok 2 : Capaian Perpres Lampiran B
II.A Blok 2A : Indikator Pilar 1
Indikator 2 : Terselenggaranya rapat koordinasi di tingkat kabupaten/kota
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
https://s.id/pelaporantpps
No. INDIKATOR
II. Blok 2 : Capaian Perpres Lampiran B
II.A Blok 2A : Indikator Pilar 1
Jumlah desa/kelurahan
Jumlah desa/kelurahan
Jumlah desa/kelurahan
Jumlah desa/kelurahan
Jumlah desa/kelurahan
Jumlah desa/kelurahan
Jumlah desa/kelurahan
NUMERATOR/CAPAIAN CAKUPAN (%)
https://s.id/pelaporantpps
No. INDIKATOR
II.B. Blok 2B : Indikator Pilar 2
Indikator 1 : Terlaksananya kampanye nasional pencegahan Stunting
DENOMINATOR/SASARAN
Jumlah desa/kelurahan
Jumlah catin
NUMERATOR/CAPAIAN CAKUPAN (%)