Anda di halaman 1dari 10

APLIKASI ISRA MIRAJ DALAM KEHIDUPAN

BERMASYARAKAT DAN BERNEGARA

Mata Kuliah Perilaku Organisasi


Dosen Pengampu : Nanan Sujana, Drs.,M.Si.

Disusun Oleh :
Amelia Rizka 2001010058
6C

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM SYEKH-YUSUF TANGERANG
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................................ 2
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. 3
BAB I ............................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................................. 5
1.3 Tujuan penelitian .............................................................................................................................. 5
BAB II .......................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 6
2.1 Aplikasi Isra Miraj Dalam Kehidupan Masyarakat...................................................................... 6
2.2 Aplikasi Isra Miraj Dalam Kehidupan Bernegara ........................................................................ 8
BAB III....................................................................................................................................................... 10
PENUTUP .................................................................................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 10
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala serta shalawat dan
salam kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Diantara sekian banyak nikmat Allah subhanahu wa ta’ala yang membawa kita dari
kegelapan ke dimensi terang yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Aplikasi Isra Miraj Dalam
Kehidupan Bermasyarakat Dan Bernegara” dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Perilaku Organisasi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Nanan Sujana, Drs.,M.Si. selaku Dosen Mata Kuliah
Perilaku Organisasi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang, 8 Maret 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Isra‟ dan Mi‟raj adalah mu‟jizat terbesar yang diterima Muhammad saw selain Alquran .
Isra Mi'raj adalah dua perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu
satu malam. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam. Sebab,
pada peristiwa ini Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk menunaikan salat lima
waktu sehari semalam. Peristiwa Isra Mi'raj terbagi dalam dua peristiwa yang berbeda.
Dalam Isra, Nabi Muhammad SAW "diberangkatkan" oleh Allah SWT dari Masjidil Haram
hingga Masjidil Aqsa. Lalu dalam Mi'raj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai
ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Di sini, Nabi mendapat perintah
langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.
Malam Isra' Mi'raj merupakan waktu disyariatkannya shalat lima waktu secara langsung,
tanpa melalui perantara Malaikat Jibril sebagaimana syariat-syariat lainnya. Ini menunjukkan
betapa shalat memiliki kedudukan sangat penting bagi umat Islam. Ada beberapa pertanyaan
mengenai peristiwa Isra' Mi'raj. Salah satunya, mengapa dalam peristiwa itu Rasul
diperjalankan ke Masjidil Aqsa? Kenapa tidak langsung saja ke langit? Paling tidak ada
beberapa hal hikmahnya.
Pertama, Bahwa Nabi Muhammad adalah satu-satunya Nabi dari golongan Ibrahim AS
yang berasal dari Ismail AS, sedangkan Nabi lainnya adalah berasal dari Ishaq AS. Hikmah
lainnya adalah, bahwa Nabi Muhammad berdakwah di Makkah, sedangkan Nabi yang lain
berdakwah di sekitar Palestina. Kalau dibiarkan saja, orang lain akan menuduh Muhammad
SAW sebagai orang yang tidak ada hubungannya dengan "golongan" Ibrahim dan
merupakan sempalan. Bagi kita sebagai muslim, tidaklah melihat orang itu dari asal usulnya,
tapi dari ajarannya.
Kedua, Allah ingin memperlihatkan sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya kepada Nabi
SAW. Pada Al Qur'an surat An Najm ayat 12, terdapat kata "Yaro" dalam bahasa Arab yang
artinya "menyaksikan langsung". Berbeda dengan kata "Syahida", yang berarti menyaksikan
tapi tidak mesti secara langsung.
Allah memperlihatkan sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya itu secara langsung, karena
pada saat itu da'wah Nabi sedang pada masa sulit, penuh duka cita. Oleh karena itulah pada
peristiwa tersebut Nabi Muhammad juga dipertemukan dengan para nabi sebelumnya, agar
Muhammad SAW juga bisa melihat bahwa mereka pun mengalami masa-masa sulit,
sehingga Nabi SAW bertambah motivasi dan semangatnya.
Jika pelajaran dari Isra dan Mi’raj Nabi SAW ini dapat diimplementasikan dalam
kehidupan, maka tidak menutup kemungkinan perubahan dalam kehidupan bangsa dan
negara ke arah yang lebih baik dapat terwujud.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Aplikasi Isra Miraj Dalam Kehidupan Bermasyarakat?
2. Bagaimana Aplikasi Isra Miraj Dalam Kehidupan Bernegara?

1.3 Tujuan penelitian


1. Untuk mengetahui Aplikasi Isra Miraj Dalam Kehidupan Bermasyarakat?
2. Untuk mengetahui Aplikasi Isra Miraj Dalam Kehidupan Bernegara?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Aplikasi Isra Miraj Dalam Kehidupan Masyarakat


Peristiwa Isra Miraj bukan hanya sebatas rasional dan irasional. Mengingat Isra dan Miraj
merupakan salah satu peristiwa yang cukup bersejarah bagi kaum Muslim, karena pada saat itulah
Allah SWT mewajibkan sholat lima waktu. Perjalanan semalam yang ditempuh Nabi Muhammad
tersebut bukan kehendaknya sendiri tapi kehendak Allah SWT. Buah yang diharapkan dari ibadah
shalat ini adalah akhlak yang baik. Sebab Allah SWT menyatakan bahwa shalat itu mencegah
perbuatan keji dan munkar (QS al-Ankabut:45). Banyak akhlak yang mulia di dalam shalat. Di
dalam shalat kita dididik untuk menjadi orang yang cinta kebersihan, memakai pakaian yang
beradab, disiplin waktu, siap memimpin dan dipimpin, rendah hati, menjaga persatuan, 4
menebarkan kedamaian (salâm) kepada sesama dan sebagainya. Akhlak-akhlak mulia seperti ini
hanya akan muncul dari orang-orang yang telah mendirikan shalat dengan benar, istiqamah dan
ikhlas. Dan yang tidak boleh dilupakan, Isra’ Mi’raj juga memberi isyarat pentingnya menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi. Umat Islam harus meningkatkan semangat menuntut ilmu-ilmu
yang fardhu ‘ain dan fardhu kifâyah. Ilmu-ilmu syariah dan ilmu-ilmu umum. Sebab bangkitnya
peradaban harus didahului bangkitnya tradisi ilmu.
Isra’ Mi’raj menyimpan banyak hikmah dan ibrah bagi orang-orang yang berakal sehat.
Isra’ adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjid al-Haram di Mekkah ke Masjid al-
Aqsha di al-Quds, Palestina. Sedangkan Mi’raj adalah naiknya Rasulullah SAW menembus
lapisan langit tertinggi sampai batas yang tidak bisa dijangkau oleh semua makhluk, malaikat, jin
dan manusia. Dan perjalanan itu berlangsung hanya semalam. Peristiwa Isra' Mi'raj Nabi
Muhammad SAW ini dapat dijadikan sandaran berpijak bagi seluruh masyarakat dalam
membentuk ketahanan mental. Hal ini berguna untuk menghadapi berbagai tantangan dan
hambatan dalam menjalankan rutinitas sehari – hari.
Hikmah yang bisa dipetik dalam Isra’ Mi’raj diatas tidak hanya solat dan menjadi
manusia yang beradab tetapi masih banyak pelajaran yang bisa menjadi pembelajaran atau bisa
diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat yang dimulai dulu dengan diri sendiri, diantaranya:
Pertama, mengajarkan kita untuk selalu tawadhu atau rendah hati. Sebagaimana tersebut
dalam surat Al-Isra’ ayat satu yang mengisahkan peristiwa Isra' Mi’raj, kata yang digunakan
untuk menyebut Nabi Muhammad saw adalah ‘abdun’ yang berarti hamba. Ini menunjukkan
hamba yang benar-benar bertakwa kepada Allah mendapat derajat begitu luhur di sisi-Nya.
Kedua, mengajarkan kita untuk bersikap tangguh. Sebelum peristiwa Isra' Mi’raj, orang-
orang yang Nabi cintai dan mendukung misi dakwahnya sepenuh hati silih berganti meninggal
dunia. Di sisi lain penindasan kaum Quraisy semakin hebat. Ujian bertubi-tubi yang Allah
berikan ini agar Nabi benar-benar tangguh dalam berdakwah.
Ketiga, kita diajarkan untuk berpendirian teguh dan senantiasa menyampaikan kebenaran
meskipun pahit. Begitu pagi setelah malam Isra' Mi’raj, Nabi mengabarkan apa yang baru
dialaminya ke penduduk Makkah. Praktis, banyak orang yang tidak percaya dengan kabar ‘tidak
masuk akal’ ini. Hal ini menunjukkan bahwa kebenaran harus tetap disampaikan, meskipun
banyak mendapat penolakan.
Keempat, mengajarkan bahwa kita wajib menerima pendapat, ajaran dan masukan dari
seseorang dengan tidak melihat dari tua-mudanya usia, tinggi rendah pangkat/jabatannya, atau
tinggi rendahnya pendidikan formal. Dalam hal apa yang disampaikan adalah benar dan
mengandung ketauladanan. Saat peristiwa Isra' Mi’raj, Rasulullah SAW menjadi imam shalat
bagi nabi-nabi terdahulu. Ini bukti bahwa mereka tunduk dan mengikuti risalah Nabi Muhammad
SAW.
Kelima, keistimewaan Masjidil Aqsha bagi umat Muslim. Dalam perjalanan Isra’, masjid
yang berada di Palestina itu menjadi tempat tujuan Nabi, sebelum akhirnya bertolak ke Sidratul
Muntaha. Ini merupakan indikasi betapa mulianya masjid tersebut. Bahkan masjid ini pernah
menjadi kiblat shalat sebelum akhirnya berganti Ka’bah. Pahala shalat Baitul Maqdis (Masjid al-
Aqsha) juga 500 kali lipat dibanding masjid biasa.
Keenam, mengajarkan untuk mengkonsumsi makanan yang baik lagi halal. Ketika Nabi
Muhammad SAW diberi pilihan antara air susu dan khamr saat Mi’raj, Nabi lebih memilih susu.
Kemudian Malaikat Jibril as berkata, “Engkau telah diberi hadiah kesucian.” Ini sebagai isyarat
bahwa Islam adalah agama suci (fitrah).
Ketujuh, mengajarkan seorang muslim untuk menjaga sholatnya. Malam Isra' Mi’raj
merupakan waktu disyariatkannya shalat lima waktu secara langsung, tanpa melalui perantara
Malaikat Jibril sebagaimana syariat-syariat lainnya. Ini menunjukkan betapa sholat memiliki
kedudukan sangat penting bagi umat Islam.
Kedelapan, memantapkan dan menguatkan keyakinan Nabi Muhammad SAW. Sebelum
Mi’raj, Rasulullah hanya mendengar info terkait surga, neraka, dan hal-hal gaib lainnya melalui
wahyu. Ini namanya ‘ilmul yaqin, Nabi mengimaninya tapi belum melihat langsung. Ketika
Mi’raj, Rasulullah saw melihat langsung dengan mata kepala beliau sendiri. Ini namanya ‘ainul
yaqin. Ketika seseorang sudah sampai pada ‘ainul yaqin, maka kemantapan atas apa yang
diyakininya semakin kuat.
Isra miraj mengajak kaum muslimin untuk memperkokoh keimanan dan keyakinan kepada
Allah SWT. Memperingati Isra’ Mi’raj juga diharapkan dapat memperteguh sikap istiqamah dalam
meneladani perjuangan Rasulullah SAW. Dengan semakin tebalnya iman dan taqwa kita terhadap
Allah SWT, semakin dilindungi dan dijauhkan kita dari berbagai musibah. Selalu
mengumandangkan Adzan di setiap masjid dan mushala, serta kita ramaikan masjid dengan sholat
berjemaah yang dilanjutkan berdzikir bersama, insya allah kita akan selalu mendapatkan rahmat
dari Allah SWT. Oleh karena itu, peristwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW merupakan
suprarasional diatas kemampuan daya pikir manusia. Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW
diperingati tidak hanya sekedar mendengarkan ceramah, namun kita hayati dengan menambah
keimanan. Kita sadar Isra' Mi'raj ini adalah perjalan penting yang dilakukan Nabi Muhammad
SAW. Hakekatnya adalah selalu patuhi perintah Allah SWT dan tinggalkan larangan-Nya.

2.2 Aplikasi Isra Miraj Dalam Kehidupan Bernegara


Isra dan Mi’raj merupakan perjalanan spiritual untuk menguatkan spirit dan mental
Rasulullah Muhammad SAW dengan ditunjukkannya tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah
SWT. Penguatan mental dan spiritual ini sangat penting bagi Rasulullah, setelah mengalami
berbagai rintangan dalam berdakwah untuk melakukan perubahan dan perbaikan bagi seluruh umat
manusia di segala bidang. Oleh sebab itu, dari peristiwa Isra Mi’raj yang monumental tersebut,
umat Islam diharapkan dapat mengambil pelajaran (ibrah) untuk diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari, khususnya sikap moderat dalam keberagaman masyarakat. Kondisi masyarakat yang
dihadapi Rasulullah SAW sangat beragam, baik dari aspek agama maupun etnis. Oleh karena itu,
diperlukan sikap kepemimpinan yang penuh kesabaran, kebijaksanaan, dan keadilan, namun tetap
teguh dalam menyampaikan prinsip-prinsip agama dalam setiap misi dakwahnya.
Misi utama dakwah Rasulullah, yaitu terciptanya masyarakat yang moderat dalam segala
hal, seperti cara berpikir, bersikap, dan bertindak, serta dalam hal ibadah maupun muamalah dapat
tercapai. Sesuai Al-Quran Surah Al-Baqarah Ayat 143: Dan demikian pula Kami telah menjadikan
kamu (umat Islam) ‘umat pertengahan’ agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan
agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dengan melihat sikap moderat
yang dicontohkan Rasulullah, umat Islam haruslah menjadi pihak terdepan dalam mengamalkan
sikap tersebut.
Dalam konteks berbangsa dan bernegara, sikap moderat ini sangat relevan dan harus
dijadikan pedoman, karena bangsa kita adalah bangsa yang majemuk sikap moderat akan
menumbuhkan kerukunan yang hakiki, baik antar sesama pemeluk agama (ukhuwah Islamiyah),
antar sesama warga bangsa (ukhuwah wathaniyah), maupun antar sesama anak manusia (ukhuwah
insaniyah). Untuk itu, dengan semangat perayaan Isra Mi’raj dalam mendukung spirit kerukunan
umat menuju Indonesia hebat. Mengajak para ulama, tokoh masyarakat, para intelektual, beserta
seluruh jajaran pemerintahan, beserta segenap komponen bangsa untuk ikut mendoakan
keselamatan bangsa dan bersama-sama membangun bangsa dan negara dengan penuh keikhlasan,
kejujuran, dan rasa tanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan generasi yang akan datang
menuju generasi yang hebat,
Sikap moderat juga pada dasarnya selalu dimintakan kepada Allah SWT oleh umat Islam,
yaitu saat berdoa dalam surah Al-Fatihah, “ihdinas shirathal mustaqiim”, yang ditafsiri sebagian
ulama sebagai permohonan jalan yang moderat, bukan jalan yang ekstrem, dan tidak juga jalan
yang lalai atau abai. Sikap moderat itu juga diperintahkan oleh Allah SWT, dalam Al-Qur’an surah
Hud, yang artinya hendaknya kamu konsisten seperti engkau diperintahkan dan orang-orang yang
bersama kamu dan jangan “tathghau”, yang oleh ulama, kata ini diartikan jangan berlebihan dalam
beragama (ghuluw fiddiin) dan jangan melampaui batas
Isra Mi’raj adalah peristiwa agung yang tidak hanya menjadi tonggak perintah salat, namun
juga menginspirasi umat muslim dalam menumbuhkan solidaritas sosial. Sebagai bangsa yang
dianugerahi kekayaan alam dan keberagaman, Indonesia patut bersyukur telah diberikan kekuatan
dalam merawat anugerah tersebut dengan baik, bangsa Indonesia terus menjaga harmoni dalam
keberagaman dan merawat toleransi sebagai dasar hubungan sosial. Menurutnya, nasionalisme
telah menempatkan kepentingan bangsa berada di atas kepentingan pribadi dan golongan. Inilah
salah satu nilai kebangsaan yang telah berhasil menjaga harmoni Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Isra dan Miraj merupakan salah satu peristiwa yang cukup bersejarah bagi kaum Muslim,
karena pada saat itulah Allah SWT mewajibkan sholat lima waktu. Isra' Mi'raj Nabi Muhammad
SAW ini dapat dijadikan sandaran berpijak bagi seluruh masyarakat dalam membentuk ketahanan
mental. Hal ini berguna untuk menghadapi berbagai tantangan dan hambatan dalam menjalankan
rutinitas sehati – hari. Dengan semakin tebalnya iman dan taqwa kita terhadap Allah SWT,
semakin dilindungi dan dijauhkan kita dari berbagai musibah.
Umat Islam diharapkan dapat mengambil pelajaran (ibrah) untuk diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari, khususnya sikap moderat dalam keberagaman masyarakat. Dengan melihat
sikap moderat yang dicontohkan Rasulullah, umat Islam haruslah menjadi pihak terdepan dalam
mengamalkan sikap tersebut. Dalam konteks berbangsa dan bernegara, sikap moderat ini sangat
relevan dan harus dijadikan pedoman, karena bangsa kita adalah bangsa yang majemuk. sikap
moderat akan menumbuhkan kerukunan yang hakiki, baik antar sesama pemeluk agama (ukhuwah
Islamiyah), antar sesama warga bangsa (ukhuwah wathaniyah), maupun antar sesama anak
manusia (ukhuwah insaniyah).

DAFTAR PUSTAKA

https://kemenag.go.id/read/membumikan-makna-isra-mi-raj-v3v7v

https://pariamankota.go.id/berita/peringati-isra-miraj-mardison-mahyuddin-ajak-masyarakat-lebih-
semangat-mempertebal-iman-dan-taqwa

https://bengkaliskab.go.id/berita/peringatan-hari-isra%E2%80%99-mi%E2%80%99raj-sekda-ajak-
teladani-nabi-muhammad

https://www.wapresri.go.id/wapres-harapkan-peringatan-isra-miraj-jadi-momentum-meneladani-sikap-
moderat-rasulullah/

Anda mungkin juga menyukai