MK : KARYA ILMIAH
DI SUSUN OLEH
SORONG
2022
KATA PENGANTAR
Puji Dan Syukur Saya Panjatkan Kehadirat Tuhan Allah SWT, Karena
Dengan Rahmat Dan Hidayah-Nya Sehingga Saya Dapat Menyusun Makalah Ini
Sebagai Tugas Karya Ilmiah
2
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER……………..……………………………………......….I
KATA PENGANTAR………………………………………….……..….......II
DAFTAR ISI…………………………………………………………..…...…III
BAB I PENDAHULAN
A. Latar belakang………………………………………………………...1
B. Rumusan masalah…………………………………………………….2
C. Tujuan penulisan……………………………………………………...3
D. Manfaat Penulisan…………………………………………………....4
BAB II PEMBABASAN
A. Kesimpulan………………………………………………………………1
B. Sanar……………………………………………………………………..2
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..….10
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Faktor penyebab sedentary lifestyle antara lain karena pekerjaan, hobi, fasilitas
yang selalu mudah, kebiasaan dan kurang olahraga. Pekerjaan yang
mengeluarkan sedikit energy seperti progammer, penulis dan pekerjaan yang
selalu duduk didepan komputer. Hobi bermain game, menonton televise
membuat seseorang bertahan untuk duduk selama berjam-jam. Fasilitas yang
mudah membuat seseorang yang bekerja di gedung bertingkat tidak
4
menggunakan tangga tetapi lift. Kebiasaan menggunakan tarnsportasi untuk
bepergian jarak dekat merupakan faktor risiko sedentary lifestyle. Kurang
aktivitas olahraga membuat seseorang untuk berperilaku sedentary lifestyle
5
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan diatas maka saya merumuskan masalah yang saat ini terjadi,
yaitu :
(Sedentary Lifestyle) ?
Lifestyle) ?
3. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah Perilaku Berisiko
6
C. Tujuan Penulisan
(Sedentary Lifestyle) ?
7
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis ialah manfaat penelitian dari aspek teoritis, yaitu manfaat
penelitian bagi pengembangan ilmu. Penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai Perilaku Berisiko Kurang Gerak (Sedentary
Lifestyle).
2. Manfaat Prakti
Manfaat praktis ialah manfaat penelitian dari aspek praktis atau aplikatif, yaitu
manfaat penelitian bagi program.
8
BAB II PEMBAHASAN
Kata "Sedentary" diciptakan dari kata Latin "Sedere" yang berarti "duduk”.
Perilaku adalah istilah yang digunakan untuk mengkarakterisasi perilaku yang
terkait dengan pengeluaran energi rendah jadi, sedentary lifestyle adalah sebuah
pola hidup dimana manusia tidak terlibat dalam aktifitas yang cukup seperti pada
umumnya yang dianggap hidup sehat. Orang dengan sedentary lifestyle sering
mengabaikan aktivitas fisik atau melakukan kegiatan yang tidak membutuhkan
banyak energi. Hal ini dapat terlihat bahwa saat ini orang lebih suka duduk di
depan televise dan computer (Anpa, 2014).
9
B. Faktor Yang Memengaruhi Perilaku Berisiko Kurang Gerak (Sedentary
Lifestyle)
Menurut Inyang dan Stella (2015), ada beberapa faktor yang dapat
meningkatkan sedentary lifestyle, antara lain
2) Kemajuan teknologi
Status sosial ekonomi seperti pendapatan orang tua atau pendidikan, yang
berbanding terbalik dengan sedentary life (yaitu, perilaku menetap cenderung
lebih tinggi pada kelompok status sosial ekonomi rendah). Tingkat menonton
televisi biasanya lebih tinggi pada kelompok etnis “non-white” misalnya, Afrika-
Amerika. Anak cenderung memiliki tingkat sedentary life yang lebih tinggi jika
orang tua atau saudara mereka juga terlibat dalam sedentary life.
4) Penggunaan waktu
Pada saat berakhir pekan rata-rata anak-anak menghabiskan waktu 4-5 jam untuk
melakukan sedentary life seperti duduk atau berbaring sambil menonton televisi,
bermain game elektronik, membaca, dan lain sebagainya. Kemajuan berbagai
bentuk kemudahan (instant) menyebabkan penurunan aktivitas fisik yang
menjurus pada peningkatan
sedentary life pada anak yang menghasilkan pola hidup santai yang
berakibat terhadap obesitas.
10
C. Dampak Perilaku Berisiko Kurang Gerak (Sedentary Lifestyle)
1. Obesitas
2. Diabetes Mellitus
Diabetes tipe 1 disebut dengan insulin dependent atau childhood onset diabetes
ditandai dengan gejala produksi insulin yang berkurang. Diabetes tipe 2 disebut
noninsulin dependent atau adult onset diabetes disebabkan karena penggunaan
insulin yang tidak efektif oleh tubuh. Diabetes melitus tipe 2 adalah 90% dari
seluruh diabetes. Diabetes gestasional merupakan diabetes yang dialami pada saat
kehamilan. Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) atau Impaired Glucose Tolerance
(IGT) dan Glukosa Darah Puasa terganggu (GDP terganggu) atau Impaired
Fasting Glycaemia (IFG) adalah masa transisi antara normal dan diabetes
11
3. Kolesterol
Kolesterol adalah zat lilin yang ditemukan dalam makanan berwarna putih.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam
tubuh, adanya ketidaknormalan genetika yang dapat meningkatkan kadar
kolesterol dalam darah. Apabila seseorang mengkonsumsi lemak secara
berlebihan maka hati menjadi tidak efektif dalam menghilangkan kolesterol dalam
darah. Kolesterol merupakan susunan beberapa zat termasuk triglycerida, Low
Density Lipoprotein (LDL) cholesterol, dan High Density Lipoprotein (HDL)
cholesterol. Triglycerida merupakan lemak dalam darah yang sering mengalami
peningkatan. Salah satu cara menurunkan triglycerida yaitu dengan mengurangi
konsumsi alkohol, aktivitas fisik secara teratur, mengurangi konsumsi lemak dan
gula, serta menurunkan berat badan.
4. Kekurangan Vitamin
Sedentary lifestyle merupakan gaya hidup dengan aktivitas fisik yang sedikit
atau tidak ada aktifitas fisik secara teratur yang menimbulkan perubahan
otot dan kulit. Otot memerlukan olahraga teratur untuk menjadikannya kuat
dan kurangnya aktivitas fisik akan mengurangi kapasitas dan kekuatan otot.
Duduk dalam waktu yang panjang akan mengubah postur tubuh. Mereka yang
duduk selama lebih dari 5 jam sehari berisiko kehilangan kekuatan otot sebesar
1% setiap hari (Inyang & Stella, 2015).
12
6. Kardiovaskular
Sistem kardiovaskular adalah bagian tubuh yang terdiri dari jantung, arteri dan
vena. Sistem ini bertanggung jawab untuk memompa darah ke seluruh tubuh
sehingga memberikan sistem transportasi yang cepat untuk mendistribusikan
oksigen ke sel-sel tubuh dan juga membuang karbondioksida dan sisa
metabolisme lainnya keluar dari tubuh. Sistem kardiovaskular terdiri dari jantung
dan pembuluh darah. Proses kontraksi dan relaksasi jantung mengalirkan
darah ke seluruh tubuh dalam waktu 20 detik ketika tubuh sedang beristirahat.
Penyakit kardiovaskular disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat termasuk
merokok, pola makan yang buruk dan perilaku sedentary life (Sjarif D. R., 2011).
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah sedentary lifestyle yaitu dengan
bergerak aktif. Olahraga adalah salah satu cara yang terbaik untuk mendapatkan
manfaat kesehatan dari aktivitas fisik. Berbagai macam bentuk olahraga dapat
dilakukan seseorang sesuai dengan waktu yang dimiliki. Aktivitas fisik seperti
berjalan kaki, bermain bola, senam, berkebun, dan mengerjakan pekerjaan rumah
tangga sehingga tubuh aktif bergerak dan bermanfaat untuk kesehatan
13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Kemajuan teknologi salah satunya media online menjadi salah satu faktor
sedentary lifestyle.
B. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
15