Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN KANKER PAYUDARA

A. Definisi
Ca mammae (carcinoma mammae) adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar,
saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara. Ca
mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa
mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan
ikat pada payudara. (Medicastore, 2011).
Kanker payudara adalah terjadinya gangguan pertumbuhan yang ganas yang terjadi
pada jaringan payudara. Kanker biasanya terdiri dari gumpalan yang keras dan kenyal
tanpa adanya batas. Mungkin adanya garisa simetris antara kedua payudara. Bila
kanker sudah berkembang, tanda-tanda akan lebih nyata sepeti jaringan menjadi
merah,borok, membengkak dan kanker terlihat dengan jelas.

B. Klasifikasi/Jenis (disesuaikan dengan teori/jika diperlukan)


Kanker payudara mempunyai 4 stadium, yaitu:
a. Stadium I
Tumor yang berdiameter kurang 2 cm tanpa keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa
penyebaran jauh. Tumor terbatas pada payudara dan tidak terfiksasi pada kulit dan
otot pektoralis.
b. Stadium Iia
Tumor yang berdiameter kurang 2 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan
tanpa penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter kurang 5 cm tanpa
keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh.
c. Stadium Iib
Tumor yang berdiameter kurang 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan
tanpa penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter lebih 5 cm tanpa keterlibatan
limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh.
d. Stadium IIIa
Tumor yang berdiameter lebih 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) tanpa
penyebaran jauh.

1
e. Stadium IIIb
Tumor yang berdiameter lebih 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan
terdapat penyebaran jauh berupa metastasis ke supraklavikula dengan keterlibatan
limfonodus (LN) supraklavikula atau metastasis ke infraklavikula atau
menginfiltrasi / menyebar ke kulit atau dinding toraks atau tumor dengan edema
pada tangan.
Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan pembengkakan bisa juga
luka bernanah di payudara. Di diagnosis sebagai Inflamatory Breast Cancer. Bisa
sudah atau bisa juga belum menyebar ke pembuluh getah bening di ketiak dan
lengan atas, tapi tidak menyebar ke bagian lain dari organ tubuh
f. Stadium IIIc
Ukuran tumor bias berapa saja dan terdapat metastasis kelenjar limfe infrak
lavikularip silateral, atau bukti klinis menunjukkan terdapat metastasis kelenjar
limfe mammariain ternadan metastase kelenjar limfe aksilar, atau metastasis
kelenjar limfe supra klavikulari psilateral
g. Stadium IV
Tumor yang mengalami metastasis jauh, yaitu : tulang, paru-paru, liver atau tulang
rusuk.

C. Faktor Risiko (etiologi)


Sebab-sebab keganasan pada mammae masih belum diketahui secara pasti (Price &
Wilson, 1995), namun ada beberapa teori yang menjelaskan tentang penyebab
terjadinya Ca mammae, yaitu:
 Mekanisme hormonal
Steroid endogen (estradiol & progesterone) apabila mengalami perubahan dalam
lingkungan seluler dapat mempengaruhi faktor pertumbuhan  bagi ca mammae
(Smeltzer & Bare, 2002: 1589).
 Virus
Invasi virus yang diduga ada pada air susu ibu menyebabkan adanya massa
abnormal pada sel yang sedang mengalami proliferasi.
 Genetik

2
Ca mammae yang bersifat herediter dapat terjadi karena adanya “linkage genetic” 
autosomal dominan (Reeder, Martin, 1997).
 Defisiensi imun
Defesiensi imun terutama limfosit T  menyebabkan penurunan produksi interferon
yang berfungsi untuk menghambat terjadinya proliferasi sel dan jaringan kanker dan
meningkatkan aktivitas antitumor .

Etiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti. Namun beberapa faktor resiko
pada pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara, yaitu :
a. Tinggi melebihi 170 cm
b. Masa reproduksi yang relatif panjang.
c. Faktor Genetik
d. Ca Payudara yang terdahulu
e. Keluarga
f. Kelainan payudara ( benigna )
g. Makanan, berat badan dan faktor resiko lain
h. Faktor endokrin dan reproduksi
i. Obat anti konseptiva oral

D. Patofisiologi
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut
transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi:
a. Fase Inisiasi
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang
memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan
oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus,
radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan
yang sama terhadap suatu karsinogen. kelainan genetik  dalam sel atau bahan
lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu
karsinogen. bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih
peka untuk mengalami suatu keganasan.

3
b. Fase Promosi
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi
ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi.
karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari
sel yang peka dan suatu karsinogen).

E. Tanda dan Gejala


 Teraba adanya massa atau benjolan pada payudara
 Payudara tidak simetris / mengalami perubahan bentuk dan ukuran karena mulai
timbul pembengkakan
 Ada perubahan kulit : penebalan, cekungan, kulit pucat disekitar puting susu,
mengkerut seperti kulit jeruk purut dan adanya ulkus pada payudara
 Ada perubahan suhu pada kulit : hangat, kemerahan , panas
 Ada cairan yang keluar dari puting susu
 Ada perubahan pada puting susu : gatal, ada rasa seperti terbakar, erosi dan terjadi
retraksi
 Ada rasa sakit
 Penyebaran ke tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan kadar kalsium darah
meningkat
 Ada pembengkakan didaerah lengan
 Adanya rasa nyeri atau sakit pada payudara.
 Semakin lama benjolan yang tumbuh semakin besar.
 Mulai timbul luka pada payudara dan lama tidak sembuh meskipun sudah diobati,
serta puting susu seperti koreng atau eksim dan tertarik ke dalam.
 Kulit payudara menjadi berkerut seperti kulit jeruk (Peau d' Orange).
 Benjolan menyerupai bunga kobis dan mudah berdarah.
 Metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar dan alat tubuh lain

F. Pemeriksaan Diagnostik

4
a. Pemeriksaan labortorium meliputi: Morfologi sel darah, LED, Test fal marker (CEA)
dalam serum/plasma, Pemeriksaan sitologis

b. Test diagnostik lain:


- Non invasive: Mamografi, Ro thorak, USG, MRI, PET
- Invasif : Biopsi, Aspirasi biopsy (FNAB), True cut / Care biopsy, Incisi biopsy, Eksisi
biopsy

Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan :


1. Pemeriksaan payudara sendiri
2. Pemeriksaan payudara secara klinis
3. Pemeriksaan manografi
4. Biopsi aspirasi
5. True cut
6. Biopsi terbuka
7. USG Payudara, pemeriksaan darah lengkap, X-ray dada, therapy medis,
pembedahan, terapi radiasi dan kemoterapi.

G. Diagnosis, Kriteria Hasil, dan Intervensi Keperawatan


No Diagnosis Keperawatan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi Keperawatan (NIC)
1 Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (kode SIKI :
asuhan keperawatan 1.08238)
Definisi (SDKI) D.0077 : selama …. Pasien Observasi:
Pengalaman sensorik atau menyatakan nyeri hilang 1. Identifikasi lokasi,
emosional yang berkaitan berkurang atau menurun karakteristik, durasi,
dengan kerusakan jaringan dengan kriteria hasil : frekuensi, kualitas, intensitas
actual atau fungsional, a. Keluhan nyeri menurun nyeri
dengan onset mendadak b. Meringis menurun 2. Indentifikasi skala nyeri
atau lambat dan c. Sikap protektif menurun 3. Identifikasi respons non
berintesnsitas ringan d. Gelisah menurun verbal
hingga berat yang e. Kesulitan tidur menurun 4. Identifikasi factor yang
berlangsung kurang dari 3 f. Menarik diri menurun memperberat dan
bulan. g. Berfokus pada diri
5
sendiri menurun memperingan nyeri
h. Diaforesis menurun Terapeutik:
Data subjektif: i. Nafsu makan membaik 1. Berikan Teknik
Mengeluh nyeri j. Pola tidur membaik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Data objektif: (hypnosis, terapi musik, terapi
- Tampak meringis pijat)
- Tekanan darah 2. Kontrol lingkungan yang
meningkat memperberat rasa nyeri (suhu
- Bersikap protektif ruangan, pencahayaan,
- Gelisah kebisingan)
- Frekuensi nadi 3. Fasilitasi istirahat tidur
meningkat 4. Pertimbangkan jenis dan
- Sulit tidur sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Edukasi:
1. Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
2. Jelaskan tentang strategi
meredakn nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai