Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH STANDAR MUTU SIMBOL K3 PADA

LABORATORIUM DAN RUMAH SAKIT

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah K3 dan patien safety

Disusun Oleh :
Naia Hafidah Rahma
P17334122033

D3 IA TEKNOLOGI LABORATORIUM KLINIK


PENGANTAR LABORATORIUM MEDIK
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
BANDUNG
2022
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................................3
KAJIAN TEORI........................................................................................................................................3
A. Definisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)...............................................................................3
B. Definisi Rambu K3............................................................................................................................3
C. Tujuan Rambu K3.............................................................................................................................4
D. Macam – Macam Rambu K3............................................................................................................4
E. Strategi dalam K3.............................................................................................................................6
Undang-Undang K3...............................................................................................................................6
Peraturan Pemerintah terkait K3..........................................................................................................6
Peraturan Menteri terkait K3.................................................................................................................6
Keputusan Menteri terkait K3................................................................................................................8
Instruksi Menteri terkait K3...................................................................................................................9
F. Indikator Simbol K3........................................................................................................................12
BAB III....................................................................................................................................................14
DOKUMEN TERKAIT.........................................................................................................................14
Surat Edaran dan Keputusan Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan terkait K3..................................................................................................................14
BAB IV.....................................................................................................................................................16
KESIMPULAN.........................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................17

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahma dan
hidaya-Nya, atas izinya lah pembuatan makalah makalah yang berjudul “ Makalah Standar Mutu
Simbol K3 di Laboratorium dan Rumah Sakit” dapat terselesaikan. Tujuan ditulisnya makalah
ini yaitu unntuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah K3 dan Patien Safety Poltekkes
Kemenkes Bandung.
Penulis berterima kasih kepada Bapak dosen K3 dan Patient safety Lubis Bambang,
SKM., M.Kes, yang sudah memberikan arahan agar makalah ini terselesaikan.
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca dan
khususnya bagi penulis mengenai standar mutu symbol K3 di laboratorium dan rumah sakit
Dalam menyusun makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna serta masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi terusunnya makalah dengan baik dimasa mendatang

9 September 2022
Penulis

Naia Hafidah Rahma


P17334122033

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keselamatan kerja dan kesehatan kerja merupakan salah satu pemikiran dan upaya untuk
menjamin ketuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Dengan keselamatan
maupun kesehatan kerja maka para pihak diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman
dan nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang dilakukan ole pekerja tersebut,
resikonta dapat dihindari. Pekerjaan dikatakan nyaman apabila pekerja tersebut dapat melakukan
pekerjaana dengan nyaman dan betah sehingga pekerja tidak mudah lelah.

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja yang
diatur dalam Undang – Undan No.13 tahun 2003. Dengan menerapkan teknologi penendalian
keselamatan dan kesehatan kerja, diharapkan tenaga kerja akan mencapai kesehatan fisik, daya
kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi. Jadi, unsur yag ada dalam keselamatan kerja tidak
hanaya pada unsur fisik, namun juga unsur psikologinya.

Meskipun ketentuan mengenai kesehata dan keselamatan kerja telah diatur sedemikian rupa,
tetapi dalam praktiknya tidak seperti yang diharapkan, di Indonesia sendiri menurut mentri
ketenaga kerjaan 8 orang setiap harinya meninggal akibat kecelakaan kerja. Begitu banyak faktor
dilapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja,seperti faktor manusia,
lingkungan dan managemen. Masih banyak perusahaan yang tidak memenuhi standar
keselamatan dan kesehatan kerja.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimagsud dengan K3?


2. Apa yang dimagsud rambu K3 dan meliputi apa saja?
3. Tujuan dan fungsi K3?
4. Bagaimana strategi dalam penerapan K3?
5. Indikator apa saja yang meliputi K3?

1
C. Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini antara lain :

1. Mengetahui definisi K3 dan simbol – simbol K3


2. Memahami rambu – rambu K3
3. Dapat mengurangi tingkat kecelakaan kerja

2
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Definisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Menurt Ridly, Jhon (1983)

Mengartikan kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat
dan aman baik itu bagi pekerjanya, perusahan, maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar
pabrik atau tempat kerja tersebut.

Menurut Mangkunegara

Kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan
dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia
pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur

Menurut Simanjuntak (1994)

Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan
dimana kira bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan
keselamatan, dan kondisi pekerja

Ditinju dari sudut keilmuan

Kesehatan dan keselamatan kerja adlah ilmpu pengetahuan dan penerapan dalam usaha
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakt akibat kerja ditempat kerja (Lalu
Husni,2003:138)

B. Definisi Rambu K3

Rambu – rambu kesehatan dan keselamatan kerja merupakan tanda tanda yang dipasang di
tempat kerja/laboratorium, guna mengingatkan ata mengidentifikasi pada semua pelaksana
kegiatan disekeliling tempat tersebut terhadap kondisi, resiko, yang terkait dengan keselamatan
dan kesehatan kerja.

3
Rambu – rambu yang biasa digunakan didalam laboratorium antara lain berbentuk
poster/gambar, logo/slogan atau symbol. Sebagain tanda harus dipasang sebagian yang
dipersyaratkan dari aturan kesehatan dan keselamatan kerja untuk membantu mengurangirisiko
berbahaya, adapun poster merupakan penjelasan yang menjelaskan aktivitas dalam bentuk sebab
dan akibat. Semua hal tersebut diterapkan dalam rangka mengingatkan tentang prosedur kerja
yang sesuai dengan Undang – Undang.

C. Tujuan Rambu K3

1. Menjelaskan kejelasan informasi dan memberikan pengarahan umum


2. Memberikan keselamatan dan kesehatan kerja
3. Menunjukan adanyya potensi bahaya yang mungkin tidak terlihat
4. Mengingakan para pekerja jika diharuskan memakai APD sebelum memulai aktifits kerja
5. Menunjukan letak peralatan darurat
6. Memberikan peringatan waspada terhadp kegiatan yang tidak diperbolehkan.

D. Macam – Macam Rambu K3

Macam – macam rambu K3 yang sering dijumpai antara lain

 Larangan
 Peringatan
 Pertolongan
 Prasyarat

Keempat rambu tersebut haru dipatuhi dan dicermati agar tidak terjadi kecelakaan kerja yang
tidak diinginkan . pemasangan hars sesuai dengn standar rambu – rambu keselamatan kerja yang
berlaku, dan dapat dipahami secara internasional.

Penggolongan rambu bisa di golongkan dalam dua bagian yaitu warna dan bentuk

4
Penggolangan rambu berdasarkan warna meliputi:

Latar Rambu Arti

Warna Merah Tanda larangan


Warna Kuning Tanda peringatan / waspada/ beresiko bahaya
Warna Hijau Tanda zona aman / pertolongan
Warna Putih Tanda Informasi Umum
Warna Orange Tanda Beracun
Warna Biru Tanda Wajib ditaati
Warna – warna tersebut merupakan latar belakang dari symbol K3.

Sedangkan penggolongan rambu yang didasarkan pada bentuk, yaitu :

Bentuk Geometri Rambu Magsud dari Rambu Arti


Keselamatan

Sebuah segitiga yang


Tanda Waspada mengiditasikan tanda
bahaya yang menjadi sebuah
peringatan

Bentuk Segitiga

Tanda Perintah Sebuah lingkaran yang


mengidikasikan perintah
yang harus ditaati

Bentuk Lingkaran

5
Tanda Informasi Sebuah bujursangkar yang
bertujuan menyampaikan
sebuah informasi

Bentuk Bujursangkar

E. Strategi dalam K3

Strategi yang dilakukan harus berdasarkan aturan yang berlaku, yaitu :

Undang-Undang K3

1. Undang-Undang Uap Tahun 1930 (Stoom Ordonnantie).


2. Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
3. Undang-Undang Republik Indonesia No 13 Tahun 203 tentang Ketenagakerjaan.

Peraturan Pemerintah terkait K3

1. Peraturan Uap Tahun 1930 (Stoom Verordening).


2. Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan atas Peredaran,
Penyimpanan dan Peredaran Pestisida.
3. peraturan Pemerintah No 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan
Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan.
4. Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 1979 tentang keselamatan Kerja Pada
Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi.

Peraturan Menteri terkait K3

1. Permenakertranskop RI No 1 Tahun 1976 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes


Bagi Dokter Perusahaan.

6
2. Permenakertrans RI No 1 Tahun 1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dalam Pengangkutan dan Penebangan Kayu.
3. Permenakertrans RI No 3 Tahun 1978 tentang Penunjukan dan Wewenang Serta
Kewajiban Pegawai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Ahli
Keselamatan Kerja.
4. Permenakertrans RI No 1 Tahun 19879 tentang Kewajiban Latihan Hygienen
Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi Tenaga Paramedis Perusahaan.
5. Permenakertrans RI No 1 Tahun 1980 tentang Keselamatan Kerja pada Konstruksi
Bangunan.
6. Permenakertrans RI No 2 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga
Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
7. Permenakertrans RI No 4 Tahun 1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
8. Permenakertrans RI No 1 Tahun 1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat
Kerja.
9. Permenakertrans RI No 1 Tahun 1982 tentang Bejana Tekan.
10. Permenakertrans RI No 2 Tahun 1982 tentang Kualifikasi Juru Las.
11. Permenakertrans RI No 3 Tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja.
12. Permenaker RI No 2 Tahun 1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran Otomatis.
13. Permenaker RI No 3 Tahun 1985 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pemakaian Asbes.
14. Permenaker RI No 4 Tahun 1985 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi.
15. Permenaker RI No 5 Tahun 1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut.
16. Permenaker RI No 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja.
17. Permenaker RI No 1 Tahun 1988 tentang Kualifikasi dan Syarat-syarat Operator
Pesawat Uap.
18. Permenaker RI No 1 Tahun 1989 tentang Kualifikasi dan Syarat-syarat Operator
Keran Angkat.
19. Permenaker RI No 2 Tahun 1989 tentang Pengawasan Instalasi-instalasi Penyalur
Petir.

7
20. Permenaker RI No 2 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan, Kewajiban dan
Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
21. Permenaker RI No 4 Tahun 1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
22. Permenaker RI No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
23. Permenaker RI No 1 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan
Bagi Tenaga Kerja dengan Manfaat Lebih Dari Paket Jaminan Pemeliharaan Dasar
Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
24. Permenaker RI No 3 Tahun 1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan
Kecelakaan.
25. Permenaker RI No 4 Tahun 1998 tentang Pengangkatan, Pemberhentian dan tata
Kerja Dokter Penasehat.
26. Permenaker RI No 3 Tahun 1999 tentang Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Lift untuk Pengangkutan Orang dan Barang.

Keputusan Menteri terkait K3

1. Kepmenaker RI No 155 Tahun 1984 tentang Penyempurnaan keputusan Menteri


Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep 125/MEN/82 Tentang Pembentukan,
Susunan dan Tata Kerja Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional, Dewan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Wilayah dan Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
2. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum RI No
174 Tahun 1986 No 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pada Tempat Kegiatan Konstruksi.
3. Kepmenaker RI No 1135 Tahun 1987 tentang Bendera keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
4. Kepmenaker RI No 333 Tahun 1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit
Akibat Kerja.
5. Kepmenaker RI No 245 Tahun 1990 tentang Hari Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Nasional.

8
6. Kepmenaker RI No 51 Tahun 1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di
Tempat Kerja.
7. Kepmenaker RI No 186 Tahun 1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di
Tempat Kerja.
8. Kepmenaker RI No 197 Thun 1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya.
9. Kepmenakertrans RI No 75 Tahun 2002 tentang Pemberlakuan Standar Nasional
Indonesia (SNI) No SNI-04-0225-2000 Mengenai Persyaratan Umum Instalasi
Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja.
10. Kepmenakertrans RI No 235 Tahun 2003 tentang Jenis-jenis Pekerjaan yang
Membahayakan Kesehatan, Keselamatan atau Moral Anak.
11. Kepmenakertrnas RI No 68 Tahun 2004 tentang Pencegahan dan Penanggulangan
HIV/AIDS di Tempat Kerja.

Instruksi Menteri terkait K3

1. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No 11 Tahun 1997 tentang Pengawasan Khusus K3


Penanggulangan Kebakaran.

Langkah – langkah yang dapat dilakukan :

1. Safety Sign Assessment

Melalui survei/penilaian/safety sign assessment di area kerja, Anda dapat menentukan kebutuhan
rambu K3 yang diperlukan. Anda juga bisa mendapatkan berbagai informasi seperti jenis, desain,
ukuran, material, jumlah rambu hingga lokasi pemasangan rambu yang tepat. Melalui survei ini,
Anda juga bisa mendapatkan manfaat lain di antaranya:

 Mengetahui rambu K3 lama yang tidak dibutuhkan lagi atau Anda pun bisa
mengombinasikan rambu K3 baru yang sesuai untuk area kerja tersebut.
 Mengetahui rambu K3 lama yang hilang atau rusak dan perlu diganti.

 Mengetahui rambu K3 yang sudah kedaluwarsa. Standar rambu K3 selalu mengalami


perubahan baik dari segi desain, piktogram, warna, konten, dll. Pastikan rambu K3 yang

9
terpasang di area kerja Anda sudah sesuai dengan standar terbaru dari OSHA/ANSI, ISO,
atau BSI.
 Mengetahui kebutuhan rambu K3 baru. Hal ini tidak hanya berlaku untuk perusahaan
atau area kerja baru, bila Anda merasa rambu K3 yang sekarang terasa kurang efektif
atau tidak memadai, Anda bisa menggantinya dengan yang baru berbasis standar
internasional.

Keuntungan safety sign assessment :

 Membantu Anda dalam menentukan:

1. Rambu sesuai kebutuhan dan standar nasional/internasional


2. Lokasi pemasangan rambu yang tepat
3. Material rambu yang sebaiknya digunakan
4. Ukuran rambu yang sesuai jarak pandang 

 Terhindar dari pemborosan yang dapat terjadi karena pemasangan ratusan bahkan ribuan
rambu yang mubazir akibat salah dalam memilih bahan (bahan tidak sesuai kondisi
lingkungan), tempat pemasangan yang kurang strategis, rambu yang susah/tidak mudah
terbaca, gambar tidak tepat dan tidak standar, dan lain-lain.

2. Format desain rambu K3

 One panel sign: rambu didesain satu panel dengan mencantumkan teks atau
piktogram/simbol saja.
 Two panel sign: rambu didesain dua panel dengan mencantumkan teks dan
piktogram/simbol atau teks berisi kata kunci dan teks sebagai penjelas (harus
memasukkan informasi berupa tipe bahaya, konsekuensi dan pernyataan untuk
menghindari bahaya tersebut).
 Three panel sign: rambu didesain tiga panel dengan mencantumkan:

1. Header/signal word (seperti danger, warning, caution, notice, atau safety first)


2. Messaging and text format (berisi kata kunci dan teks penjelas),

10
3. Piktogram/simbol

3. Teks

Pertimbangkan teks atau signal word yang tercantum pada rambu K3. Rambu K3 yang mengacu
pada regulasi OSHA/ANSI menggunakan signal word DANGER/BAHAYA,
WARNING/PERINGATAN, atau CAUTION/WASPADA untuk menunjukkan tingkat
keparahan risiko atau bahaya, dan kata-kata tersebut harus disertakan pada rambu K3 Anda.

Rambu K3 harus mengandung pesan (dan simbol-simbol) yang menyatakan sifat bahaya,
konsekuensi bila pekerja kontak dengan bahaya tersebut, dan instruksi cara menghindarinya
secara jelas. Pertimbangkan juga ukuran huruf yang digunakan, pastikan cukup besar untuk
dibaca dari jarak baca yang aman atau dalam kondisi penerangan yang tidak memadai.

4. Material

Selain desain, pemilihan material rambu K3 yang tepat sesuai kondisi dan lokasi pemasangan
juga penting diperhatikan. Sebab, jika Anda salah memilih material rambu K3, bisa Anda
bayangkan seberapa sering Anda harus mengganti rambu K3 di perusahaan karena materialnya
yang mudah rusak atau tidak tahan lama.

 Penempatan rambu di dalam atau di luar ruangan


 Tahan air, tahan pudar, dan ketahanan terhadap goresan
 Daya rekat tinggi
 Temperatur suhu di area kerja
 Kondisi pencahayaan/penerangan
 Kondisi pencahayaan darurat (kemungkinan perlu menggunakan
bahan luminous/photoluminescent atau glow in the dark  untuk rambu K3 tertentu, seperti
rambu petunjuk arah jalan keluar/jalur evakuasi) sehingga masih dapat terlihat jelas
dalam kondisi ruangan gelap
 Kontaminasi bahan kimia di area kerja.

5. Lokasi pemasangan

11
Ketika menempatkan rambu K3 di area yang relevan, perlu diingat bahwa signal
word (WARNING, CAUTION, DANGER) harus dapat dibaca dari setidaknya dengan jarak 1,52
meter. Ini karena seseorang yang melihat rambu harus memiliki cukup waktu untuk mengikuti
instruksi rambu dengan cepat dan aman.

Berikut rekomendasi lokasi pemasangan rambu K3:

 Posisikan rambu K3 di lokasi yang mudah dilihat dengan jelas


 Posisikan rambu K3 dalam jarak pandang yang tepat sehingga informasinya terbaca jelas
 Pastikan posisi rambu K3 tidak tertutup atau tersembunyi
 Posisikan rambu K3 di lokasi di mana karyawan memiliki waktu yang cukup untuk
membaca pesan yang disampaikan, sehingga bisa menghindari bahaya dan melakukan
tindakan yang diperlukan untuk menjaga keselamatan
 Pastikan rambu K3 di area kerja mendapat penerangan yang memadai agar pesan terlihat
jelas
 Posisikan rambu K3 yang berhubungan secara bersebelahan
 Hindari menempatkan lebih dari empat rambu dalam area yang sama
 Posisikan rambu K3 petunjuk arah/jalur evakuasi secara berurutan sehingga rute keluar
menuju titik kumpul menjadi jelas.

6. Pelatihan

Berikan pelatihan kepada semua pekerja tentang arti rambu dan label yang dipasang di area
kerja. Setiap orang harus paham dengan arti warna dan pesan pada rambu K3, dan memahami
tindakan pencegahan yang disampaikan oleh setiap rambu.

F. Indikator Simbol K3

Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja ) memiliki 3 (tiga) tujuan dalam


pelaksanaannya berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang  Keselamatan
Kerja . 3 (tiga) tujuan utama penerapan K3 berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970
tersebut antara lain :

12
1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di  tempat
kerja .
2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien .
3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional.

Dari penjabaran tujuan penerapan K3 di tempat kerja berdasarkan Undang-Undang nomor


1 Tahun 1970 tersebut, maka terdapat harmoni mengenai penerapan K3 di tempat kerja
antara Pengusaha, Tenaga Kerja dan Pemerintah/Negara.

Sehingga di masa yang akan datang, baik dalam waktu dekat ataupun nanti, penerapan K3
di Indonesia dapat dilaksanakan secara nasional dari Sabang sampai Meraoke.

13
BAB III
DOKUMEN TERKAIT
Surat Edaran dan Keputusan Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan terkait K3

1. Surat keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan


Ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja RI No 84 Tahun 1998 tentang Cara
Pengisian Formulir Laporan dan Analisis Statistik Kecelakaan.
2. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan No 407 Tahun 1999 tentang Persyaratan, Penunjukan, Hak dan
Kewajiban Teknisi Lift.
3. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan No 311 Tahun 2002 tentang Sertifikasi Kompetensi Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik.

Simbol – symbol K3

14
BAB IV
KESIMPULAN

Kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk upaya menciptakan
perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental, maupun
emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan.

Jadi berbicara mengenai kesehatan dan keselamatan kerja bukan hanya membicarakan masalah
kesalamatan fisik pekerja saja, tetapi menyangkut berbagai unsur daan pihak. Macam – macam
rambu K3 yang sering dijumpai antara lain : Rambu larangan, peringatan, persyaratan, dan
pertolongan.

15
DAFTAR PUSTAKA
Internet acces. Sistem manajemen keselamatan kerja
https://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/11/kumpulan-
perundang-undangan-k3.html diakses tanggal 10 September 2022
internet acces. https://www.google.com/search?
q=simbol+k3+di+laboratorium+dan+rumah+sakit&tbm=isch&chips=q:simbol+k3+di+la
boratorium+dan+rumah+sakit,online_chips:gambar+rambu+k3:tKkbNfnWOvg
%3D&rlz=1C1CHBD_enID922ID922&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwi8t6f50Yr6AhXpgGMG
HfESCZ8Q4lYoDHoECAEQOw&biw=1349&bih=578#imgrc=lwE6eaA9FJsY3M diaksess
tanggal 10 September 2022.
Internet acces. https://www.academia.edu/29512315/MAKALAH_K3_RS diakses tanggal 10
September 2022

16
17

Anda mungkin juga menyukai