Anda di halaman 1dari 4

(Review) Buku “The Power for Merantau” Karya Rivan Efendi

Mock Up buku The Power for Merantau karya Rivan Efendi. (Gambar: Dock. Rivan)

Judul Buku : The Power for Merantau

Bahasa : Indonesia

Penulis : Rivan Efendi

Jenis Buku : Non-Fiksi

Penerbit : Jejak Pustaka

Tanggal Rilis : 10 Agustus 2022

Halaman : 102 Halaman

ISBN : 978-623-5287-29-4

Buku berjudul The Power for Merantau (kekuatan untuk merantau) yang
membahas perihal Merantau yang sudah terlanjur di klaim hal yang mengerikan oleh
manyoritas masyarakat. Buku karya Rivan Efendi, pria kelahiran Aceh yang saat ini
berstatus ebagai perantau di Yogyakarta.

Merantau adalah tradisi yang biasanya dilakukan oleh orang-orang besar, orang-
orang sukses bahkan orang-orang Saleh. Raja Ali Haji adalah seorang ulama asal
Kepulauan Riau yang dikenal sebagai Bapak Bahasa Indonesia. Didalam buku ini Rivan
mengisahkan bagaimana tradisi rantau dan mengubah pola pikir, pandangan hingga
nasib suatu individu.

Buku ini awalnya merupakan cerita dari pengalaman hidup penulis yang pergi
merantau dari Aceh ke Jogja untuk berkuliah. Di kota Jogja ia menyebutkan hidup
sendiri dan bersemangat untuk mencari ilmu baru di kota pendidikan.

Dengan merantau penulis berbagi kisah bagaimana keluar dari zona nyaman dan
bepergian dari pulau yang memiliki adat berbeda. “Merantaulah, dengan merantau kita
akan bisa melakukan hal-hal yang tadinya tak bisa kita lakukan dan hal tersebut sangat
berguna dalam kehidupan kita.” ucap Rivan Efendi dalam satu notes.

Perasaan tak nyaman terus menghantui apalagi saat makan semuanya sangat
tidak cocok dengan selera penulis. Memang Jogja punya banyak keindahan wisata, adat,
dan budayanya. Akan tetapi hal tersebut juga terasa berat karna sangat berbeda dengan
lingkungan kita yang sebelumnya.

Tantangan menjadi seorang perantau yang bertahan dalam berbagai rintangan


ditahun pertama. Penulis kira di tahun kedua akan lebih baik, faktanya malah ada ujian
baru. Pandemi Covid-19 mulai merajalela di berbagai belahan dunia termasuk
indonesia. Sehingga berbagai aktivitas masyarakat pun harus dibatasi agar penularannya
tak semakin meluas. Hal ini membuat Rumah Makan Modern ditempat penulis bekerja
Part time terpaksa tutup karena pelanggan yang semakin berkurang.

Dengan dilandanya Pandemi yang membuat segala aktivitas dibatasi termasuk


aktivitas perkuliahan dialihkan dengan sistem online. Penulis pun memutuskan untuk
mudik dengan tujuan memperkecil pengeluaran pada situasi yang sudah serba sulit
dikarenakan pandemi.

Keuntungan merantau dalam buku The Power for Merantau Penulis sangat
merasakan manfaat dari merantau yang membuatnya mendapatkan berbagai skil baru.
Mulai dari Desain Grafis, Vidio Editing & Public Speaking yang membuatnya dapat
mencukupi kebutuhan hidup dengan mengandalkan skil-skil yang penulis dapatkan
diperantauan.

Penulis dapat membangun relasi dengan orang-orang hebat pun itu semua juga
karena merantau. Hidup memang layaknya sebuah buku. Semakin jauh kita merantau,
maka semakin banyak lembaran yang terbaca. Semakin luas pula wawasan kehidupan
yang kita rasakan dan didapatkan. Kalau sekarang hidup kita gitu-gitu aja, itulah saatnya
kita berjalan untuk merantau. Ubahlah hidup sejak sekarang, merantaulah, dan raih
kesuksesan.

Dalam buku ini Rivan juga menyarankan pembaca agar masa muda tidak disia-
siakan. Kalimat tersebut mungkin sepele, karena sudah sangat sering kita dengarkan di
kesempatan-kesempatan sebelumnya. Tapi pertanyaannya, sudahkah kita merenungkan
dan meresapi makna-makna yang terkandung di dalamnya.

Penulis hanya ingin sedikit mengingatkan, bahwa ada hal-hal berharga dalam
hidup yang hanya bisa kita dapatkan selagi muda. Semuanya, bisa kita manfaatkan saat
muda dan perlahan akan menghilang bersamaan dengan menuanya usia kita.

Dengan merantau kita juga akan terlatih untuk Kreativitas akal yang kita punya.
Kreativitas adalah perkara mahal pada zaman sekarang. Derasnya arus informasi,
kemudahan meniru dan mencontek, membutuhkan orang-orang kreatif yang mampu
memberi perbedaan.

Seperti dikutip dari Scott Adams, seorang penulis kartun strip ternama asal
Amerika Serikat, pernah mengungkap mengapa anak muda cenderung lebih kreatif.
Dari sekian banyak alasannya, ada tiga yang menarik:

 Anak muda lebih punya banyak waktu menyendiri


 Memiliki keberanian lebih untuk mengambil resiko
 Pada dasarnya, kemampuan otaknya memang cenderung lebih kreatif

Merantau juga bisa meningkatkan produktivitas seseorang, mulai dari cara


mengatur waktu, cara mengatur keuangan dan juga mengerjakan penugasan. Bagi
seorang pemuda, pantang untuk menghabiskan terlalu banyak waktu untuk hal yang sia-
sia dan tidak ada faedahnya, seperti rebahan tanpa tujuan.

Terlalu banyak rebahan, bukan hanya tak baik untuk kesehatan, namun juga masa
depan. Buatlah rencana agenda harian sederhana untuk membantu kita memastikan
setiap waktu di optimalkan dengan baik.

“Jika Anda tak mau merasakan beratnya perjuangan, maka tak perlu bermimpi
tentang idahnya kesuksesan.” (Rivan Efendi)

Anda mungkin juga menyukai