Anda di halaman 1dari 28

TEMA : GAYA HIDUP YANG BERKELANJUTAN

Dimensi Profil Elemen Profil


Sub eleman Profil
Pelajar Peserta Didik Target Pencapaian di Akhir Fase
Pelajar Pancasila
Pancasila Pancasila
Memunculkan gagasan imajinatif
Menghasilkan baru yang bermakna dari beberapa
Menghasilkan gagasan
Kreatif gagasan yang gagasan yang berbeda sebagai
yang orisinal
orisinal ekspresi pikiran dan/atau
perasaannya
Menghasilkan karya dan tindakan
untuk mengekpresikan pikiran
Menghargai karya
Menghargai karya dan dan/atau perasaannya,
Kreatif dan tindakan yang
tindakan yang orisinal mengapresiasi serta mengkritik
orisinal
karya dan tindakan yang dihasilkan
diri dan orang lain.
Menampilkan tindakan yang sesuai
dengan harapan kelompok di
lingkungan sekitar, serta
Gotong royong Kolaborasi Kerjasama
menunjukkan ekspetasi (harapan)
positif kepada orang lain dalam
rangka mencapai tujuan kelompok
Tanggap terhadap lingkungan
social sesuai dengan tuntunan peran
Bergotong Tanggap terhadap sosialnya dan berkontribusi sesuai
Kepedulian
royong lingkungan sosial dengan kebutuhan masyarakat
untuk menghasilkan keadaan yang
lebih baik
MODUL PROYEK 1
PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
TEMA : GAYA HIDUP YANG BERKELANJUTAN
TOPIK PROJEK : PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK YANG ADA DI
LINGKUNGAN SEKITAR

WAKTU
JAM PEMBIMBING
PELAKSANA KEGIATAN
PELAJARAN KEGIATAN
AN
2. 08.00 – 08.40  Men-sosialisasikan materi Guru Mata Pelajaran
3. 08.40 – 09.20 P5 (Pengertian ,tujuan
4. 09.20 – 10.00 dan manfaat kegiatan P5)
 Memperkenalkan tema
proyek (Pengolahan
sampah yang ada di
lingkungan sekitar)
 Memperkenalkan elemen
dan sub elemen proyek
5. 10.30 – 11.10  Menginformasikan Guru Mata Pelajaran
6. 11.10 – 11.50 tagihan akhir, berupa
7. 11.50 – 12.30 Foto, Video, dan
Senin, 24 Fortofolio kegiatan
Oktober 2022  Peserta didik menggali
informasi terkait limbah
yang berasal dari plastik
yang ada di sekitar
8. 13.00 – 13.40  Peserta didik melakukan Guru Mata Pelajaran
9. 13.40 – 14.20 survei lingkungan terkait
limbah plastik yang ada di
sekitarnya (form)
 Guru memberikan
penilaian formatif tent
ang dimensi, elemen dan
sub elemen kegiat
an(terlampir)
1. 07.30-08.15  Guru mengorganisasikan Guru Mata Pelajaran
2. 08.15-09.00 peserta didik membagi
beberapa kelompok,
dengan tema yang sama,
produk yang sama
Selasa, 25  Menentukan jenis produk
Oktober 2022 yang akan dikerjakannya
3. 09.00 – 09.45  Peserta didik di bawah Guru Mata Pelajaran
4. 09.45 – 10.30 bimbingan pendidik
5. 11.00 – 11.40 menyusun
6. 11.40 – 12.20 proposal/rencana kegiatan
proyek
7. 12.50 – 13.30  Presentasi proposal dan Guru Mata Pelajaran
8. 13.30 – 14.10 tanggapan dari guru mata
pelajaran
 Perbaikan proposal
 Guru memberikan
penilaian formatif tent
ang dimensi, elemen dan
sub elemen kegiat
an(terlampir)
1. 07.30 – 08.15  Peserta didik memilih Guru Mata Pelajaran
2. 08.15 – 09.00 limbah plastik yang akan
3. 09.00 – 09.45 dijadikan projek
4. 09.45 – 10.30
5. 11.00 – 11.40  Peserta didik Guru Mata Pelajaran
6. 11.40 – 12.20 mempersiapkan alat dan
bahan yang dibutuhkan
 Mengerjakan proyek
dibawah bimbingan
Rabu, 26 pendidik (di tempat yang
Oktober 2022 disudah disepakati)
7. 12.50 – 13.30  Mengerjakan proyek Guru Mata Pelajaran
8. 13.30 – 14.10 dibawah bimbingan
pendidik (di tempat yang
disudah disepakati)
 Guru memberikan
penilaian formatif tent
ang dimensi, elemen dan
sub elemen kegiat
an(terlampir)
1. 07.30 – 08.15  Persentasi dan uji coba Guru Mata Pelajaran
2. 08.15 – 09.00 projek
3. 09.00 – 09.45  Peserta didik melakukan Guru Mata Pelajaran
4. 09.45 – 10.30 evaluasi terhadap hasil
produk yang telah dibuat
(kendala yang dihadapi,
kekurangan dan kelebihan
produk)
Kamis, 27
5. 11.00 – 11.40  Merancang pengemasan Guru Mata Pelajaran
Oktober 2022
6. 11.40 – 12.20 hasil proyek
7. 12.50 – 13.30  Membuat kemasan Guru Mata Pelajaran
8. 13.30 – 14.10 produk
 Guru memberikan
penilaian formatif tent
ang dimensi, elemen dan
sub elemen kegiat
an(terlampir)
2. 08.00 – 08.40  Sosialisasi narasumber Guru Mata Pelajaran
Jum’at, 28 3. 08.40 – 09.20
Oktober 2022
4. 09.50 – 10.30  Pendidik dan peserta
5. 10.30 – 11.10 didik melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan dan
hasil proyek.
 Ilmu apa yang diperoleh
dari proses pembuatan
produk di atas?
 Apa tantangan dan solusi
untuk memecahkan
permasalahan yang
peserta didik hadapi?
 Guru memberikan
penilaian formatif tent
ang dimensi, elemen dan
sub elemen kegiat
an(terlampir)
2. 08.00 – 08.40  Melakukan perhitungan Guru Mata Pelajaran
3. 08.40 – 09.20 biaya produksi laba dan
4. 09.20 – 10.00 harga jual
 Merencanakan pemasaran
hasil proyek
5. 10.30 – 11.10  Berdasarkan hasil Guru Mata Pelajaran
6. 11.10 – 11.50 refleksi,pendidik dan
7. 11.50 – 12.30 peserta didik
merencanakan tindak
lanjut terhadap proyek
yang sudah dilaksanakan
Sabtu, 29  Jika berhasil peserta didik
Oktober 2022 dapat mengembangkan
produknya agar lebih
menarik Jika tidak
berhasil peserta didik
dapat menganalisis apa-
apa saja yang menjadi
masalah dalam
pelaksanaan pembuatan
produk untuk peluang
usaha
8. 13.00 – 13.40  Tes sumatif (terlampir) Guru Mata Pelajaran
9. 13.40 – 14.20
LAMPIRAN MATERI

Mengenal P5 dalam Kurikulum Merdeka dan Manfaatnya

P5 adalah singkatan dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Projek ini
merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka. Adapun tahapan P5 diawali dengan memahami
P5, kemudian menyiapkan ekosistem sekolah, mendesain projek P5, mengelola P5,
mendokumentasikan serta melaporkan hasil P5, dan yang terakhir adalah evaluasi dan tindak
lanjut P5.
P5 adalah projek yang akan menemukan jawaban atas pertanyaan mengenai peserta
didik dengan kompetensi seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia.
Projek tersebut dilakukan dengan menanamkan karakter pada pribadi peserta didik
berdasarkan nilai-nilai pancasila. Kompetensi P5 memperhatikan beberapa faktor yang dapat
memberikan pengaruh, baik faktor internal atau faktor eksternal. Adapun contoh faktor
internal yang diperhatikan adalah ideologi, sementara contoh dari faktor eksternal adalah
tantangan di era digital.
P5 berupaya menjadikan peserta didik sebagai penerus bangsa yang unggul dan
produktif. serta dapat turut berpartisipasi dalam pembangunan global yang
berkesinambungan. Visi Pendidikan Indonesia adalah mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila. Sementara
Profil Pelajar Pancasila mendukung visi tersebut dengan menjadikan Pelajar Indonesia
sebagai pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-
nilai Pancasila.
 Prinsip P5
Berikut beberapa prinsip P5
1. Holistik
Adalah prinsip yang memandang segala sesuatu secara keseluruhan atau terpisah-pisah.
Kerangka berpikir holistik yang ditanamkan dalam P5 akan mendorong peserta didik
untuk mempelajari tema dan materi secara keseluruhan dan memahami persoalan secara
mendalam. Karenanya, setiap tema dalam P5 cenderung menjadi wadah dari berbagai
perspektif dan konten pengetahuan secara terpadu.

Prinsip holistik juga memotivasi peserta didik agar dapat melihat koneksi yang bermakna
antar komponen dalam pelaksanaan P5, seperti peserta didik, pendidik, dan sebagainya.
2. Kontekstual
Kontekstual adalah prinsip yang berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan
pembelajaran pada pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari. Prinsip ini
memotivasi pendidik dan peserta didik agar dapat menjadikan lingkungan dan realitas
kehidupan sebagai bahan utama pembelajaran.
Satuan pendidikan berperan sebagai penyelenggara kegiatan projek profil harus membuka
ruang dan kesempatan bagi peserta didik untuk dapat bereksplorasi di luar lingkup satuan
pendidikan.
3. Berpusat Pada Peserta Didik
Prinsip selanjutnya adalah prinsip yang menjadikan peserta didik sebagai subjek
pembelajaran yang aktif. Dengan prinsip ini, diharapkan pendidik dapat mengurangi
peran sebagai aktor utama dalam kegiatan belajar mengajar. P5 menjadikan pendidik
sebagai fasilitator pembelajaran yang memberikan banyak kesempatan bagi peserta didik
untuk bereksplorasi dari dorongan diri sendiri sesuai kondisi dan kemampuannya.
4. Eksploratif
Prinsip eksploratif adalah prinsip yang berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang
bagi proses pengembangan diri dan inkuiri, baik terstruktur ataupun bebas. P5 memiliki
area eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi peserta didik, alokasi waktu, dan
penyesuaian dengan tujuan pembelajaran.
Prinsip eksploratif juga berupaya mendorong peran P5 untuk menggenapkan dan
menguatkan kemampuan yang didapatkan peserta didik dalam peserta didikan
intrakurikuler.

 Manfaat P5
P5 memberikan ruang bagi seluruh anggota satuan pendidikan untuk dapat
mempraktikkan profil pelajar Pancasila. P5 memiliki manfaat yang berbeda-beda bagi
setiap pihak.

 Manfaat bagi Satuan Pendidikan


- Menjadikan satuan pendidikan sebagai sebuah ekosistem yang terbuka untuk
partisipasi dan keterlibatan masyarakat.
- Menjadikan satuan pendidikan sebagai organisasi pembelajaran yang berkontribusi
kepada lingkungan dan komunitas di sekitarnya.

 Manfaat bagi Pendidik


- Memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan
memperkuat karakter dan profil pelajar Pancasila.
- Merencanakan proses pembelajaran projek profil dengan tujuan akhir yang jelas.
- Mengembangkan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk berkolaborasi
dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran.
 Manfaat bagi Peserta Didik
- Memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan
memperkuat karakter dan profil pelajar Pancasila.
- Merencanakan proses pembelajaran projek profil dengan tujuan akhir yang jelas.
- Mengembangkan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk berkolaborasi
dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran.
PENGOLAHAN SAMPAH YANG ADA DI LINGKUNGAN SEKITAR

Sampah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan (manusia) yang berwujud padat (baik
berupa zat organik maupun anorganik yang bersifat dapat terurai maupun tidak terurai) dan
dianggap sudah tidak berguna lagi (sehingga dibuang ke lingkungan). Alam tidak mengenal
sampah, yang ada hanyalah daur materi dan energi. Hanya manusia yang menyampah
mengakibatkan munculnya sampah.
Segala macam organisme yang ada di alam ini selalu menghasilkan bahan buangan,
karena tidak ada proses konversi yang memiliki efisiensi 100%. Sebagian besar bahan
buangan yang dihasilkan oleh organisme yang ada di alam ini bersifat organik (memiliki
ikatan CHO, bagian tubuh makhluk hidup). Sampah yang berasal dari aktivitas manusia yang
dapat bersifat organik maupun anorganik. Contoh sampah organik adalah: sisa-sisa bahan
makanan, kertas, kayu dan bambu. Sedangkan sampah anorganik (hasil dari proses pabrik)
misalnya: plastik, logam, gelas, dan karet.
Ditinjau dari kepentingan kelestarian lingkungan, sampah yang bersifat organik tidak
begitu bermasalah karena dengan mudah dapat dirombak oleh mikrobia menjadi bahan yang
mudah menyatu kembali dengan alam. Sebaliknya sampah anorganik sukar terombak dan
menjadi bahan pencemar.
Pencemaran lingkungan umumnya berasal dari sampah yang melonggok pada suatu
tempat penampungan atau pembuangan. Perombakan sampah organik dalam suasana anaerob
(miskin oksigen) akan menimbulkan bau tak sedap. Makin tinggi kandungan protein dalam
sampah, makin tak sedap bau yang ditimbulkan. Dampak lain karena timbunan sampah dalam
jumlah besar adalah lingkungan yang kotor dan pemandangan yang kumuh.
Timbunan sampah menjadi sarang bagi vektor dan penyakit. Tikus, lalat, nyamuk
akan berkembang biak dengan pesat. Ruang yang ada dicelah-celah sampah dapat berupa
ban, kaleng bekas, kardus, dan lain-lain merupakan hunian yang ideal bagi tikus. Lalat pada
umumnya berkembang biak pada sampah organik, terutama pada sampah yang banyak
mengandung protein, seperti sisa makanan. Suasana yang lembab dan hangat sangat cocok
untuk habitat nyamuk. Sampah organik menyediakan sumber makanan yang melimpah bagi
mereka.
Sekolah sebagai tempat berkumpulnya banyak orang dapat menjadi penghasil sampah
terbesar selain pasar, rumah tangga, industri dan perkantoran. Secara umum sampah dapat
dipisahkan menjadi :
Sampah organik/mudah busuk berasal dari: sisa makanan, sisa sayuran dan kulit
buah-buahan, sisa ikan dan daging, sampah kebun (rumput, daun dan ranting).
Sampah anorganik/tidak mudah busuk berupa : kertas, kayu, kain, kaca, logam,
plastik , karet dan tanah.
Sampah yang dihasilkan sekolah kebanyakan adalah jenis sampah kering dan hanya
sedikit sampah basah. Sampah kering yang dihasilkan kebanyakan berupa kertas, plastik dan
sedikit logam. Sedangkan sampah basah berasal dari guguran daun pohon, sisa makanan dan
daun pisang pembungkus makanan.
Di lingkungan sekolah, pengelolaan sampah membutuhkan yang perhatian serius.
Dengan komposisi sebagian besar penghuninya adalah anak-anak (warga belajar) tidak
menutup kemungkinan pengelolaannya pun belum optimal. Namun juga bisa dipakai sebagai
media pembelajaran bagi siswa-siswinya. Salah satu parameter sekolah yang baik adalah
berwawasan lingkungan.
Jenis sampah yang lumayan banyak di sekolah adalah plastik. Sampah ini sebagian
besar terdiri dari bungkus plastik dan botol minuman mineral. Untuk jenis terakhir inilah
yang sekarang banyak dicari orang. Botol minuman bekas yang berbahan plastik PET bisa
didaur ulang menjadi biji plastik. Demikian juga halnya dengan kaleng minuman bekas yang
berbahan logam. Sampah jenis ini juga sebaiknya dipilah, dikumpulkan untuk kemudian
dijual. Anak-anak juga dapat berkreasi merangkainya menjadi barang kerajinan atau hiasan
dinding.
Dengan sistem pemilahan ini diharapkan anak didik dapat belajar betapa sampah yang
semula kotor dan menjijikkan ternyata memiliki nilai jual. Mata pelajaran ekonomi dapat
dipelajari dari seonggok sampah di sekolah. Anak didik akan menyadari bahwa peluang kerja
ada di sekitarnya, bukan hanya dicari tapi dapat juga diciptakan.
Dalam perancangan pengelolaan sampah di sekolah, para siswa perlu dilibatkan
secara aktif. Hal ini dapat dilakukan dengan pembentukan regu-regu yang bertugas secara
terjadwal. Kegiatan pameran dan kompetisi berkala dapat dilakukan untuk meningkatkan
kepedulian terhadap pengelolaan sampah. Menulis di blog atau majalah dinding merupakan
latihan yang bagus untuk menumbuhkan jiwa-jiwa mengelola sampah. Sehingga muncul
kesadaran baru bahwa, “Sampah bukan masalah, tetapi peluang.
FORMAT PENYUSUNAN/RENCANA KEGIATAN PROYEK

Cover (Tema/Topik Kegiatan, Logo Sekolah, Nama Anggota Kelompok, Nama Sekolah,
Tahun Pelajaran)
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Kegiatan
1.3 Manfaat Kegiatan
Bab 11 Isi
2.1 Tema/Topik Kegiatan
2.2 Peserta (Anggota Kelompok)
2.3 Waktu Dan Tempat Kegiatan
2.4 Jadwal Kegiatan
2.5 Anggaran Dana
Bab 111 Penutup
1.1 Simpulan
1.2 Saran
FORM SURVEI LINGKUNGAN
Nama :...........................................
Kelas :...........................................
JENIS SAMPAH
NO
ORGANIK ANORGANIK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
dst
Rubrik Asesmen Tes Sumatif
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
(Gaya Hidup Berkelanjutan)

Indikator Yang Hasil Penilaian


No Deskripsi
Diamati Ya Tidak
1. Perencanaan 1. Peserta didik mampu memilah dan
memilih limbah yang akan di
olahnya
2. Peserta didik mampu melahirkan ide
kreatif terkait limbah yang akan di
jadikannya projek
3. Pesrta didik mampu membuat
proposal/perencanaan pembuatan
Projek
2. Pelaksanaan 1. Peserta didik manyediakan alat dan
bahan yang dibutuhkan dengan tepat
dan lengkap
2. Peserta didik dapat mengerjakan
projek sesuai langkah yang sudah di
rencanakan
3. Peserta didik dapat menyelesaikan
projek tepat waktu
4. Peserta didik dapat melakukan
pengemasan produk dengan bentuk
yang menarik
5. Peserta didik dapat membuat
produk yang menarik untuk
dipasarkan

3. Hasil 1. Produk (hasil karya ) yang berasal


dari limbah sampah plstik yang
bernilai jual
2. Produk (karya) yang bernilai jual
MODUL PROYEK 2
PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
TEMA : GAYA HIDUP YANG BERKELANJUTAN
TOPIK PROJEK : MERANCANG KEBUN ORGANIK

WAKTU
JAM PEMBIMBING
PELAKSANA KEGIATAN
PELAJARAN KEGIATAN
AN
2. 08.00 – 08.40  Peserta didik Guru Mata Pelajaran
mengumpulkan sampah
organik yang ada di
lingkungan sekolah.
3. 08.40 – 09.20  Guru memberikan
4. 09.20 – 10.00 penjelasan perbedaan
5. 10.30 – 11.10 sampah organik dan
anorganik
 Peserta didik menggali
informasi mengenai cara
pengolahan sampah
organik menjadi pupuk .
 Peserta didik diminta
secara berkelompok (5-6
orang) membuat rencana
pengolahan sampah
Selasa, 24
menjadi pupuk.
Januari 2023
 Persentasi masing-masing
kelompok.
6. 11.10 – 11.50  Guru memberikan Guru Mata Pelajaran
7. 11.50 – 12.30 penjelasan mengenai
8. 13.00 – 13.40 apotik hidup.
9. 13.40 – 14.20  Peserta didik menggali
informasi mengenai cara
penanaman dan media
yang digunakan untuk
membuat apotik hidup.
 Peserta didik diminta
secara berkelompok (5-6
orang) membuat rencana
penanaman apotik hidup.
 Persentasi masing-masing
kelompok.
1. 07.30 – 08.15  Peserta didik Guru Mata Pelajaran
Rabu, 25 mengumpulkan sampah
Januari 2023 organik yang ada di
lingkungan sekolah.
2. 08.15 – 09.00  Peserta didik diminta Guru Mata Pelajaran
3. 09.00 – 09.45 secara berkelompok
4. 09.45 – 10.30 (sesuai dengan kelompok
5. 11.00 – 11.40 yang sudah dibentuk)
6. 11.40 – 12.20 melakukan pengolahan
7. 12.50 – 13.30 sampah menjadi pupuk
8. 13.30 – 14.10 (X.1 – X.4)
 Peserta didik diminta
secara berkelompok
(sesuai dengan kelompok
yang sudah dibentuk)
membuat apotik hidup
(X.5 – X.8)
1. 07.30 – 08.15  Peserta didik Guru Mata Pelajaran
mengumpulkan sampah
organik yang ada di
lingkungan sekolah.

2. 08.15 – 09.00  Peserta didik diminta Guru Mata Pelajaran


3. 09.00 – 09.45 secara berkelompok
4. 09.45 – 10.30 (sesuai dengan kelompok
Kamis, 26 5. 11.00 – 11.40 yang sudah dibentuk)
Januari 2023 6. 11.40 – 12.20 melakukan pengolahan
7. 12.50 – 13.30 sampah menjadi pupuk
8. 13.30 – 14.10 (X.5 – X.8)
 Peserta didik diminta
secara berkelompok
(sesuai dengan kelompok
yang sudah dibentuk)
membuat apotik hidup
(X.1 – X.4)
2. 08.00 – 08.40  Peserta didik Guru Mata Pelajaran
mengumpulkan sampah
organik yang ada di
lingkungan sekolah.

3. 08.40 – 09.20  Pendidik dan peserta


4. 09.50 – 10.30 didik melakukan
5. 10.30 – 11.10 pengamatan terhadap
Jum’at, 28
hasil pengolahan sampah
Januari 2022
menjadi pupuk dan apotik
hidup.
 Berdasarkan hasil
pengamatan peserta didik
melakukan tindak lanjut
hasil pengolahan sampah
menjadi pupuk dan apotik
hidup.
2. 08.00 – 08.40  Peserta didik Guru Mata Pelajaran
mengumpulkan sampah
organik yang ada di
lingkungan sekolah.
Sabtu, 29
Januari 2022
3. 08.40 – 09.20  Peserta didik merancang Guru Mata Pelajaran
4. 09.20 – 10.00 laporan hasil pengolahan
5. 10.30 – 11.10 sampah menjadi pupuk
6. 11.10 – 11.50 dan apotik hidup.
7. 11.50 – 12.30  Berdasarkan hasil
refleksi, pendidik dan
peserta didik
merencanakan tindak
lanjut terhadap hasil
pengolahan sampah
menjadi pupuk dan apotik
hidup.
8. 13.00 – 13.40  Tes formatif (terlampir) Guru Mata Pelajaran
9. 13.40 – 14.20
LAMPIRAN MATERI
PENGOLAHAN SAMPAH MENJADI KOMPOS DAN APOTIK HIDUP

PENGOLAHAN SAMPAH MENJADI KOMPOS


Sampah adalah sisa dari suatu usaha atau kegiatan manusia yang berbentuk padat (berupa
zat organik dan anorganik yang bersifat biodegradable atau non-biodegradable) serta tidak lagi
dianggap berguna. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah pasal 1, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses
alam yang berbentuk padat. Penumpukan sampah harus ditanggulangi melalui pengelolaan
sampah. Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Pengurangan sampah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf a meliputi kegiatan: pembatasan timbulan sampah,
pendauran ulang sampah, dan/atau pemanfaatan kembali sampah.
Pengkomposan merupakan suatu teknik pengolahan limbah padat yang mengandung
bahan-bahan organik yang biodegradable (dapat diuraikan oleh mikroorganisme). Adapun prinsip
dari proses pengomposan adalah menurunkan C/N bahan organik hingga sama atau hampir sama
dengan nisbah C/N tanah. dengan demikian nitrogen dapat dilepas dan dapat dimanfaatkan oleh
tanaman. Tujuan proses pengomposan ini yaitu merubah bahan organik yang menjadi limbah
menjadi produk yang mudah dan aman untuk ditangan, disimpan, diaplikasikan ke lahan
pertanian dengan aman tanpa menimbulkan efek negatif baik pada tanah maupun pada
lingkungan pada lingkungan. Proses pengomposan dapat terjadi secara aerob (menggunakan
oksigen) atau anaerob (tidak ada oksigen). Pada proses pengomposan dengan adanya oksigen
(aerob) akan menghasilkan CO2, NH3, H2O dan panas, sedangkan pada proses pengomposan
tanpa adanya oksigen (anaerob) akan menghasilkan produk akhir berupa (CH4), CO2, CH3,
sejumlah gas dan asam organik.

Dampak dan bahaya sampah


Dampak Kesehatan
Sampah organik yang mudah membusuk dapat memberikan dampak yang buruk buat
kesehatan. Hal ini dikarenakan bau busuk mengundang lalat maupun bakteri atau binatang
pembawa penyakit mendatangi dan memindahkan penyakit (bakteri) tersebut ke lingkunan yang
dekat dengn manusia.
Bahaya kesehatan yang dapat disebabkan oleh sampah adalah:
 Penyakit diare, kolera, pes disebabkan oleh virus yang disebarkan lalat dan tikus
 Penyakit jamur, TBC disebabkan oleh jamur yng berkembang biak di tempat sampah yang
lembab
 Penyakit cacingan atau masuknya cacing (cacing pita) yang berasal dari binatang ternak yang
memakan sampah yang mengandung cacing pita.
 Keracunan zat berbahaya yang berasal dari sampah hasil industri, misal air raksa yang
dibuang ke lautan dan menempel pada ganggang yang kemudian dimakan oleh binatang laut.
Dampak sosial-ekonomi
 Lingkungan menjadi tidak menyenangkan
 Ekonomi pariwisata menjadi tidak menarik
 Produktivitas kerja menurun karena pekerja banyak yang sakit
 Mengakibatkan banjir bila sampah tidak dibersihkan pada saluran pengairan

Sampah yang Bisa dan Tak Bisa Dijadikan Pupus Kompos


Beberapa sampah organik yang dapat diubah menjadi pupuk kompos ini di antaranya ialah:
 Sampah sisa makanan mulai dari sayur-sayuran hingga daging busuk;
 Kertas bekas maupun tisu yang sudah tak terpakai lagi;
 Dedaunan serta rumput;
 Potongan kayu;
 Bumbu dapur kadaluarsa;
 Bulu hewan yang rontok;
 Debu dari belakang lemari es;
 Hingga kotoran hewan peliharaan.
Ada juga nih beberapa sampah daur ulang rumah tangga namun tak bisa dimanfaatkan untuk
membuat pupuk kompos.
Bahan-bahan ini di antaranya ialah:
 Tumbuhan yang terkenan penyakit;
 Kertas kado metalik;
 Boks minuman yang dilapisi bahan metal;
 Kaca, besi, alumunium
 Boks kardus makanan bertekstur greasy (seperti boks pizza).
 Plastik
 kaleng bekas makanan/minuman
 botol

Pembuatan Kompos dari Sampah Organik


Setiap rumah tangga pasti menghasilkan limbah baik itu limbah organik maupun limbah
anorganik. Berbagai macam bentuk limbah pun dihasilkan mulai dari yang cair maupun yang
padat. Jika limbah tersebut tidak diolah dengan baik bisa mencemari lingkungan sehingga
diperlukan pengolahan limbah yang baik dan benar. Salah satu pengolahan limbah yang sering
dilakukan oleh masyarakat adalah pembuatan pupuk kompos. Sampah yang tadinya tidak
berguna bisa diubah menjadi pupuk kompos yang lebih berguna. Cara pembuatan pupuk kompos
dari sampah bekas berikut ini:
1. Mengumpulkan Sampah
Cara pembuatan pupuk kompos dari sampah bekas yang pertama adalah
mengumpulkan sampah. Sampah yang Anda kumpulkan harus dipisah antara yang organik
maupun yang non organik. Sampah yang bisa digunakan dan di daur ulang menjadi pupuk
kompos adalah sampah yang organik. Anda bisa mendapatkannya dari sisa sayur segar yang
tidak dimasak. Ketika Anda memasak sayur tentu ada bagian sayur yang tidak Anda masak
misalnya saja adalah pada batang akar sayuran dan daun sayuran yang sudah tua.
2. Proses Pencacahan
Setelah Anda mengumpulkan semua sampah organik tersebut langkah selanjutnya
adalah melakukan pencacahan yang bertujuan agar sampah organik tersebut menjadi lebih
lembut. Buatlah sampah sayur organik menjadi berukuran 1 sampai dengan 2 cm.
3. Proses Pendiaman
Agar bisa menjadi pupuk kompos, Anda harus mendiamkan sampah organik yang
sudah di cincang tersebut. Fungsi mendiamkan sampah organik tersebut agar terjadi
pembusukan. Mempercepat proses pembusukan Anda bisa menggunakan larutan EM4 atau
bisa juga menunggu sampah tersebut membusuk sendiri namun prosesnya lumayan lama.
4. Tutup Rapat
Mendiamkan sampah organik tersebut harus di tempat yang tertutup rapat dan kedap
udara. Udara bisa membuat proses pembusukan tidak berjalan dengan sempurna. Akan lebih
efektif jika Anda mendiamkan sampah organik tersebut di ember yang memiliki tutup rapat.
Ketika Anda ingin menambahkan sampah harus ditambahkan larutan EM4 agar pembusukan
bisa lebih sempurna dan merata.
5. Tunggu Sampai 2 Minggu
Diamkan pupuk tersebut selama 2 minggu lamanya agar pembusukan sempurna.
Selama 2 minggu tersebut Anda harus mengaduk pupuk di dalam ember selama 3 hari sekali.
Jangan terlalu sering mengaduk dan jangan terlalu jarang. Waktu maksimal untuk pengadukan
adalah 3 hari sekali. Selama 2 minggu tersebut akan dua jenis pupuk kompos yang dihasilkan
yaitu padat dan cair.

APOTEK HIDUP
Masih banyak yang belum mengetahui tanaman apotek hidup. Sebenarnya apa yang
dimaksud dengan apotek hidup? Apotek hidup memiliki pengertian sebagai bentuk pemanfaatan
sebidang tanah guna menanam tanaman obat-obatan untuk kebutuhan harian. Obat-obatan herbal
atau obat tradisional sudah terkenal dapat memulihkan bermacam-macam penyakit. Oleh
karenanya, obat tradisional kerap menjadi alternatif untuk mengobati penyakit karena sifatnya
alami dan efek samping yang kecil.
Tidak hanya tanaman hias saja yang memiliki penampilan yang cantik. Tanaman apotek
hidup pun juga tak kalah cantik. Selain untuk obat-obatan, Anda juga bisa menjadikan apotek
hidup sebagai tanaman penghias pekarangan rumah.

Manfaat Apotek Hidup


Berikut adalah manfaat apotek hidup bagi manusia di kehidupan sehari-hari yang wajib Anda
ketahui:
1. Dapat mempunyai cadangan obat yang bisa Anda racik sendiri sewaktu sakit.
2. Tanaman apotek hidup masih bersifat alami karena belum tercampur bahan kimia, sehingga
kemungkinan terkena efek samping sangat kecil.
3. Bisa menghemat pengeluaran untuk berobat karena berobat menggunakan tanaman apotek
hidup yang tumbuh di pekarangan rumah.
4. Umumnya tanaman apotek hidup juga merupakan bumbu dapur untuk memasak, sehingga
Anda tidak perlu berbelanja rempah-rempah di pasar karena bisa mengambilnya di
pekarangan rumah.
5. Apotek hidup dapat menjadi pestisida alami yang menjaga tanaman Anda dari serangan hama.
6. Menambah motivasi agar hidup sehat dan menjaga kesehatan.
7. Mempercantik pekarangan rumah.

Contoh Apotek Hidup


Setelah memahami pengertian apotek hidup serta manfaatnya, berikut contoh tanaman apotek
hidup yang bisa Anda tanam di halaman rumah beserta dengan fungsinya.
1. Lidah buaya
Lidah buaya yang juga terkenal dengan nama latin aloevera ini adalah tanaman herbal yang
kerap dijumpai di kebun rumah. Mengandung enzim, antioksidan, vitamin A dan E. Lidah
buaya berfungsi untuk menebalkan rambut, menjaga kelembaban kulit, mengatasi kulit
terbakar, dan meredakan panas dalam.

2. Kumis Kucing
Kumis kucing juga memiliki banyak sekali fungsi. Di dalamnya ada kandungan flavonoid,
triterpenoid, fenolik, sinensetin, eupatorin, glikosida, tanin, saponin, dan teroid. Kumis kucing
berfungsi untuk mengobati sakit pinggang, sembelit, rematik, dan masuk angin.
3. Temulawak
Terdapat kandungan karbohidrat, kalium, kalsium, protein, kurkumin, dan lemak. Tanaman
apotek hidup berjenis umbi-umbian ini memiliki manfaat untuk memulihkan masalah
pencernaan, mengobati penyakit osteoarthritis, membantu penyembuhan penyakit kanker,
mengurangi radang, mengempeskan jerawat, menjaga kesehatan hati, sebagai obat diuretik,
dan mengatasi penyakit akibat jamur dan bakteri.
4. Daun Sirih
Ada banyak kandungan bermanfaat dalam daun sirih yang meliputi iodin, protein, sodium,
vitamin A, vitamin B2, vitamin B1, flavonoid, fenol, tanin, saponin, dan polifenolat.
Sifatnya yang antiseptik membuat daun sirih kerap menjadi alternatif untuk mengobati kulit
terbakar dan mengatasi berbagai permasalahan kulit lainnya. Selain itu daun sirih juga
berfungsi untuk menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi.
5. Mahkota Dewa
Tanaman apotek hidup satu ini berasal dari Papua. Memiliki banyak fungsi dan manfaat
karena mengandung flavonoid, polifenol, saponin, tanin, terpenoid, dan alkaloid. Salah satu
manfaatnya untuk meredakan nyeri haid, menurunkan gula darah dan tekanan darah tinggi,
mengurangi efek kemoterapi.
6. Jintan
Jinten umum berfungsi sebagai rempah-rempah untuk masakan. Selain itu, jintan juga
berguna untuk mengobati mual, kembung, sembelit, maag, dan meningkatkan nafsu makan.
Sebab mengandung asam amino melimpah, seperti niacin, potasium, magnesium, kalsium,
besi, protein, dan arginine.
7. Bawang merah
Selain untuk penyedap masakan, bawang merah kerap menjadi obat karena kandungan zat
besi, kalsium, folat, magnesium, dan kalium yang tinggi. Bawang merah cukup ampuh untuk
mengatasi demam, masuk angin, dan maag. Lalu, bisa mengobati luka, dan melancarkan
pernapasan.
8. Sambiloto
Sambiloto mengandung zat andrografolid, alkana, dan keton. Adanya kandungan tersebut
membuat sambiloto bersifat anti radang, antivirus, dan antibakteri yang bisa meredakan gejala
flu dan mempercepat proses pemulihannya.
9. Mengkudu
Kendati terkenal dengan baunya yang tidak sedap, buah mengkudu memiliki banyak manfaat
karena kandungan di dalamnya, yaitu karbohidrat, asam folat, magnesium, kalium, kalsium,
biotin, vitamin C, lemak, dan protein. Salah satu manfaat mengkudu untuk menurunkan
kolesterol dan mengurangi risiko kanker karena ada zat antioksidan.
10. Jahe
Jahe memiliki kandungan karbohidrat, lemak, terpenoid, minyak atsiri, zingerin, gingerol.
Jahe berfungsi sebagai pereda nyeri haid, mengobati kanker, meningkatkan imun, mengatasi
penyakit akibat bakteri dan virus, mengatasi masalah pencernaan, serta menurunkan
kolesterol dan gula darah.
11. Kencur
Selain untuk penyedap masakan, tanaman kencur juga dapat mengobati sakit batuk, mual,
bengkak, dan penawar racun. Sebab, mengandung mineral, sineol, asam metil kanil, penta
dekaan, asam sinamat, etil ester, borneol, kamfer, paraeumarin, asam anisat, alkaloid.
12. Jeruk Nipis
Rasa jeruk nipis yang menyegarkan dan kaya vitamin C ini dapat membantu penyembuhan
sariawan, meningkatkan imun, melancarkan pencernaan, mengobati batuk, dan meluruhkan
dahak. Selain vitamin C, jeruk nipis juga mengandung kalsium, zat besi, vitamin B6, serat,
lemak, dan protein.
13. Begonia
Tanaman begonia terkenal karena memiliki bunga yang indah dan kerap menjadi tanaman
hias. Di samping itu, begonia ternyata masuk ke dalam tanaman apotek hidup karena
memiliki kandungan saponin, flavonoid, dan polifenol. Fungsinya bisa untuk mengobati bisul,
pusing, demam, dan bisa meluruhkan dahak.
14. Puring
Puring sangat kaya manfaat karena dapat mengobati diare, menurunkan demam, mengatasi
sembelit, dan menyembuhkan penyakit sipilis karena mengandung alkaloid, flavonoid, dan
saponin.
15. Melati
Tanaman bunga satu ini juga termasuk ke dalam jenis apotek hidup. Memiliki kandungan
benzil benzoat, asam benzoat, dan benzaldehida. Melati dapat mencegah penuaan,
melembabkan kulit, dan memulihkan luka.
16. Jambu Biji
Tinggi vitamin C membuat jambu biji dapat mengobati flu dan batuk. Selain itu jambu biji
juga bisa melegakan tenggorokan, melegakan pernapasan, dan membantu pemulihan demam
berdarah karena di dalamnya juga kaya akan vitamin A, kalium, likopen, zat besi, magnesium,
dan folat. Umumnya orang-orang mengolah jambu biji menjadi jus.

Bibit Tanaman Apotek Hidup dan Cara Membuatnya


Setelah mengetahui contoh apotek hidup dan ingin menanamnya di halaman rumah,
langkah selanjutnya Anda harus mempersiapkan bibit tanaman apotek hidup yang ingin ditanam.
Harga bibitnya sangat murah dan bisa Anda dapatkan di toko tanaman terdekat. Lalu untuk cara
membuat atau proses menanamnya cukup mudah, berikut langkah-langkahnya:
1. Siapkan media tanam yang gembur, pupuk, dan peralatan berkebun
2. Siapkan bibit tanaman apotek hidup
3. Potong bibit tanaman dengan ukuran kecil
4. Rendam bibit tersebut dalam sedikit air hingga tumbuh tunas
5. Siapkan lubang di tanah gembur yang teduh
6. Masukkan bibit tanaman yang sudah bertunas ke dalam tanah
7. Rutin menyiraminya agar tidak layu
8. Rajin bersihkan gulma
9. Panen
CONTOH LAPORAN P5
LAPORAN KEGIATAN PROYEK PENGUATAN PROFIL
PELAJAR PANCASILA MENELUSURI NILAI-NILAI
DAN MAKNA KERIFAN LOKAL PERMAINAN
TRADISIONAL CONGKLAK

Oleh:
 Eka Nurahmalia (13)
 Fatimatul Cheza Vidova (15)
 Karina Risky Dwi Cahyo (19)
 Lilik Yuli Andari (20)
 Mifthahul Dwi Aryani (22)
 Wahyu Tri Utami (35)

SMA NEGERI 4 MATARAM


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Permainan tradisional merupakan salah satu unsur budaya bangsa yang banyak
tersebar di berbagai penjuru Nusantara. Permainan tradisional sering disebut juga dengan
permainan rakyat, merupakan permainan yang tumbuh dan berkembang pada masa lalu
terutama tumbuh di masyarakat pedesaan. Permainan tradisional tumbuh dan berkembang
berdasarkan kebutuhan masyarakat setempat, yang kebanyakan dipengaruhi oleh alam
lingkungannya. Permainan tradisional merupakan permainan yang sangat mudah ditemukan,
dan sangat mudah dimainkan karena bahan yang dipergunakan untuk membuat permainan
tradisional mudah ditemukan disekeliling kita, oleh karena itu permainan tradisional selalu
menarik dan menghibur. Permainan tradisional sangatlah populer sebelum teknologi masuk
ke Indonesia Dahulu anak-anak bermain dengan menggunakan alat seadanya.
Permainan tradisional sesungguhnya memiliki banyak manfaat bagi anak-anak Selam
tidak mengeluarkan banyak biaya, permainan tradisional juga bisa untuk melatih fisik dan
mental anak. Secara tidak langsung, anak akan dirangsang kreatifitas, ketangkasan,
kecerdasan, bersosialisasi dan keterampilan dalam memecahkan masalah melalui permainan
tradisional. Bahkan para psikolog menilai bahwa sesungguhnya permainan tradisional mampu
membentuk motorik anak, baik motorik kasar maupun halus. Salah satu permainan yang
mampu membentuk motorik anak adalah Congklak atau Dakon. Motorik halus lebih
digunakan dalam permainan ini. Pada permainan ini pemain dituntut untuk memegang biji
secara utuh sembari meletakkannya satu-satu di lubangnya dengan satu tangan. Selain itu,
pemain juga dituntut untuk berpikir kritis.
Di era gempuran arus globalisasi saat ini beserta teknologi canggih yang berasal dari
mancanegara, permainan tradisional perlahan mulai dilupakan oleh anak-anak Indonesia.
Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang sama sekali belum mengenal permainan tradisional.
Berdasarkan uraian di atas, kami mengangkat tema Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
(P5), tentang "Kearifan Lokal Permainan Tradisional Congklak".
B. Tujuan Kegiatan
1. Memberi pengetahuan tentang macam-macam permainan tradisional dan cara
memainkannya.
2. Memberikan sarana pembelajaran terkait kearifan lokal permainan tradisional.
3. Memperkenalkan pada masyarakat tentang peran permainan tradisional.
C. Manfaat Kegiatan
1. Sebagai disiplin ilmu pengetahuan tentang Permainan Tradisional, kegiatan ini diharapkan
dapat mengetahui tentang Permainan Tradisional yang semakin menghilang bahkan tidak
ada sama sekali.
2. Mendapatkan sarana pembelajaran baru terkait materi Kearifan Lokal Permainan
Tradisional.
3. Sumbangan pemikiran dan alternatif serta tambahan referensi tentang Kearifan Lokal
Permainan Tradisional yang mulai punah.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A) Tanggal Kegiatan : 24 Oktober 2022


Tempat : SMA Negeri 4 Mataram
B) Jenis Kegiatan : Loka Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
C) Peserta Kegiatan : a. Seluruh siswa/i kelas 10 SMA Negeri 4 Mataram
b. Guru dan Karyawan SMA Negeri 4 Mataram
D) Anggaran Dana : Alat dan Bahan:
1) kardus 2 x Rp 1000 = Rp 2.000,00
2) Sterofoam 2 x Rp 7000 = Rp 14.000,00
3) Bola = Rp 20.000.00
4) Kacang merah 1/4 kg = Rp 10,000,00
5) Lem Tembak 4 x Rp 1500 = Rp 6.000,00
Jumlah = Rp 52.000,00

E) Bentuk Kegiatan :
Kegiatan dilaksanakan bersamaan dengan HUT SMA Negeri
4 Mataram, pada tanggal 24 Oktober 2022. Dilaksanakan dalam
bentuk Gelar Karya. Hal pertama untuk mempersiapkan kegiatan
yaitu membuat berkas administrasi berupa proposal, kemudian
menyiapkan alat dan bahan untuk pembuatan produk. Pembuatan
produk Permainan Tradisional dilaksanakan di sekolah. Dalam
kegiatan ini, akan dipertontonkan produk-produk yang digunakan
dalam Permainan Tradisional. Selain itu, akan diberikan
informasi serta nilai luhur dari masing-masing Permainan
tradisional. Para peserta kegiatan diperbolehkan mencoba
memainkan Permainan Tradisional tersebut.
F) Hasil Kegiatan :
Kegiatan Loka Karya yang diadakan oleh SMA Negeri 4
Mataram telah terselenggara dengan baik dan lancar. Kegiatan
dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2022 pada pukul 11.00.
Para peserta kegiatan melaksanakan kegiatan dengan antusias
dan semangat. Namun, ada beberapa siswa/i yang yang
memanfaatkan kegiatan ini hanya untuk bersenang senang tanpa
ada keterlibatan lebih jauh. Hal ini, menjadi masukan penting
agar tidak terjadi pada acara selanjutnya.
G) Tindak Lanjut :
Dari kegiatan ini, didapatkan gambaran kondisi ideal dalam
permainan dengan cara membantu mereka mengenalkan kembali
permainan tradisional kepada anak-anak. Dapat memaksimalkan
polestarian permainan tradisional. Serta dapat membantu kami
dalam memanfaatkan waktu yang ada dan membuat anggota
kelompok berperan aktif.
BAB III
PENUTUP
Permainan tradisional tidak hanya sekedar permainan yang mengandung kesenangan.
Namun permainan tradisional memiliki banyak manfaat, seperti melatih kemampuan motorik
karakter. dan juga keterampilan anak yang memainkan. Dalam menerima sikap perubahan sosial
didalam masyarakat kita memang harus bersikap terbuka dan dinamis terhadap perkembangan
zaman. Oleh karena itu, kita perlu kesadaran sejak dini untuk menjaga dan melestarikan
kebudayaan yang kita miliki ini agar bisa menutup kemungkinan memudarnya permainan
tradisional Kita sebagai generasi muda sudah menjadi kewajiban kita untuk melestarikan
permainan tradisional. Kita harus mengenalkan permainan tradisional kepada anak di zaman
globalisasi saat ini. Karena untuk mencegah memudarnya permainan tradisional yang ditelan
perkembangan zaman ini.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai