WAKTU
JAM PEMBIMBING
PELAKSANA KEGIATAN
PELAJARAN KEGIATAN
AN
2. 08.00 – 08.40 Men-sosialisasikan materi Guru Mata Pelajaran
3. 08.40 – 09.20 P5 (Pengertian ,tujuan
4. 09.20 – 10.00 dan manfaat kegiatan P5)
Memperkenalkan tema
proyek (Pengolahan
sampah yang ada di
lingkungan sekitar)
Memperkenalkan elemen
dan sub elemen proyek
5. 10.30 – 11.10 Menginformasikan Guru Mata Pelajaran
6. 11.10 – 11.50 tagihan akhir, berupa
7. 11.50 – 12.30 Foto, Video, dan
Senin, 24 Fortofolio kegiatan
Oktober 2022 Peserta didik menggali
informasi terkait limbah
yang berasal dari plastik
yang ada di sekitar
8. 13.00 – 13.40 Peserta didik melakukan Guru Mata Pelajaran
9. 13.40 – 14.20 survei lingkungan terkait
limbah plastik yang ada di
sekitarnya (form)
Guru memberikan
penilaian formatif tent
ang dimensi, elemen dan
sub elemen kegiat
an(terlampir)
1. 07.30-08.15 Guru mengorganisasikan Guru Mata Pelajaran
2. 08.15-09.00 peserta didik membagi
beberapa kelompok,
dengan tema yang sama,
produk yang sama
Selasa, 25 Menentukan jenis produk
Oktober 2022 yang akan dikerjakannya
3. 09.00 – 09.45 Peserta didik di bawah Guru Mata Pelajaran
4. 09.45 – 10.30 bimbingan pendidik
5. 11.00 – 11.40 menyusun
6. 11.40 – 12.20 proposal/rencana kegiatan
proyek
7. 12.50 – 13.30 Presentasi proposal dan Guru Mata Pelajaran
8. 13.30 – 14.10 tanggapan dari guru mata
pelajaran
Perbaikan proposal
Guru memberikan
penilaian formatif tent
ang dimensi, elemen dan
sub elemen kegiat
an(terlampir)
1. 07.30 – 08.15 Peserta didik memilih Guru Mata Pelajaran
2. 08.15 – 09.00 limbah plastik yang akan
3. 09.00 – 09.45 dijadikan projek
4. 09.45 – 10.30
5. 11.00 – 11.40 Peserta didik Guru Mata Pelajaran
6. 11.40 – 12.20 mempersiapkan alat dan
bahan yang dibutuhkan
Mengerjakan proyek
dibawah bimbingan
Rabu, 26 pendidik (di tempat yang
Oktober 2022 disudah disepakati)
7. 12.50 – 13.30 Mengerjakan proyek Guru Mata Pelajaran
8. 13.30 – 14.10 dibawah bimbingan
pendidik (di tempat yang
disudah disepakati)
Guru memberikan
penilaian formatif tent
ang dimensi, elemen dan
sub elemen kegiat
an(terlampir)
1. 07.30 – 08.15 Persentasi dan uji coba Guru Mata Pelajaran
2. 08.15 – 09.00 projek
3. 09.00 – 09.45 Peserta didik melakukan Guru Mata Pelajaran
4. 09.45 – 10.30 evaluasi terhadap hasil
produk yang telah dibuat
(kendala yang dihadapi,
kekurangan dan kelebihan
produk)
Kamis, 27
5. 11.00 – 11.40 Merancang pengemasan Guru Mata Pelajaran
Oktober 2022
6. 11.40 – 12.20 hasil proyek
7. 12.50 – 13.30 Membuat kemasan Guru Mata Pelajaran
8. 13.30 – 14.10 produk
Guru memberikan
penilaian formatif tent
ang dimensi, elemen dan
sub elemen kegiat
an(terlampir)
2. 08.00 – 08.40 Sosialisasi narasumber Guru Mata Pelajaran
Jum’at, 28 3. 08.40 – 09.20
Oktober 2022
4. 09.50 – 10.30 Pendidik dan peserta
5. 10.30 – 11.10 didik melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan dan
hasil proyek.
Ilmu apa yang diperoleh
dari proses pembuatan
produk di atas?
Apa tantangan dan solusi
untuk memecahkan
permasalahan yang
peserta didik hadapi?
Guru memberikan
penilaian formatif tent
ang dimensi, elemen dan
sub elemen kegiat
an(terlampir)
2. 08.00 – 08.40 Melakukan perhitungan Guru Mata Pelajaran
3. 08.40 – 09.20 biaya produksi laba dan
4. 09.20 – 10.00 harga jual
Merencanakan pemasaran
hasil proyek
5. 10.30 – 11.10 Berdasarkan hasil Guru Mata Pelajaran
6. 11.10 – 11.50 refleksi,pendidik dan
7. 11.50 – 12.30 peserta didik
merencanakan tindak
lanjut terhadap proyek
yang sudah dilaksanakan
Sabtu, 29 Jika berhasil peserta didik
Oktober 2022 dapat mengembangkan
produknya agar lebih
menarik Jika tidak
berhasil peserta didik
dapat menganalisis apa-
apa saja yang menjadi
masalah dalam
pelaksanaan pembuatan
produk untuk peluang
usaha
8. 13.00 – 13.40 Tes sumatif (terlampir) Guru Mata Pelajaran
9. 13.40 – 14.20
LAMPIRAN MATERI
P5 adalah singkatan dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Projek ini
merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka. Adapun tahapan P5 diawali dengan memahami
P5, kemudian menyiapkan ekosistem sekolah, mendesain projek P5, mengelola P5,
mendokumentasikan serta melaporkan hasil P5, dan yang terakhir adalah evaluasi dan tindak
lanjut P5.
P5 adalah projek yang akan menemukan jawaban atas pertanyaan mengenai peserta
didik dengan kompetensi seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia.
Projek tersebut dilakukan dengan menanamkan karakter pada pribadi peserta didik
berdasarkan nilai-nilai pancasila. Kompetensi P5 memperhatikan beberapa faktor yang dapat
memberikan pengaruh, baik faktor internal atau faktor eksternal. Adapun contoh faktor
internal yang diperhatikan adalah ideologi, sementara contoh dari faktor eksternal adalah
tantangan di era digital.
P5 berupaya menjadikan peserta didik sebagai penerus bangsa yang unggul dan
produktif. serta dapat turut berpartisipasi dalam pembangunan global yang
berkesinambungan. Visi Pendidikan Indonesia adalah mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila. Sementara
Profil Pelajar Pancasila mendukung visi tersebut dengan menjadikan Pelajar Indonesia
sebagai pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-
nilai Pancasila.
Prinsip P5
Berikut beberapa prinsip P5
1. Holistik
Adalah prinsip yang memandang segala sesuatu secara keseluruhan atau terpisah-pisah.
Kerangka berpikir holistik yang ditanamkan dalam P5 akan mendorong peserta didik
untuk mempelajari tema dan materi secara keseluruhan dan memahami persoalan secara
mendalam. Karenanya, setiap tema dalam P5 cenderung menjadi wadah dari berbagai
perspektif dan konten pengetahuan secara terpadu.
Prinsip holistik juga memotivasi peserta didik agar dapat melihat koneksi yang bermakna
antar komponen dalam pelaksanaan P5, seperti peserta didik, pendidik, dan sebagainya.
2. Kontekstual
Kontekstual adalah prinsip yang berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan
pembelajaran pada pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari. Prinsip ini
memotivasi pendidik dan peserta didik agar dapat menjadikan lingkungan dan realitas
kehidupan sebagai bahan utama pembelajaran.
Satuan pendidikan berperan sebagai penyelenggara kegiatan projek profil harus membuka
ruang dan kesempatan bagi peserta didik untuk dapat bereksplorasi di luar lingkup satuan
pendidikan.
3. Berpusat Pada Peserta Didik
Prinsip selanjutnya adalah prinsip yang menjadikan peserta didik sebagai subjek
pembelajaran yang aktif. Dengan prinsip ini, diharapkan pendidik dapat mengurangi
peran sebagai aktor utama dalam kegiatan belajar mengajar. P5 menjadikan pendidik
sebagai fasilitator pembelajaran yang memberikan banyak kesempatan bagi peserta didik
untuk bereksplorasi dari dorongan diri sendiri sesuai kondisi dan kemampuannya.
4. Eksploratif
Prinsip eksploratif adalah prinsip yang berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang
bagi proses pengembangan diri dan inkuiri, baik terstruktur ataupun bebas. P5 memiliki
area eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi peserta didik, alokasi waktu, dan
penyesuaian dengan tujuan pembelajaran.
Prinsip eksploratif juga berupaya mendorong peran P5 untuk menggenapkan dan
menguatkan kemampuan yang didapatkan peserta didik dalam peserta didikan
intrakurikuler.
Manfaat P5
P5 memberikan ruang bagi seluruh anggota satuan pendidikan untuk dapat
mempraktikkan profil pelajar Pancasila. P5 memiliki manfaat yang berbeda-beda bagi
setiap pihak.
Sampah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan (manusia) yang berwujud padat (baik
berupa zat organik maupun anorganik yang bersifat dapat terurai maupun tidak terurai) dan
dianggap sudah tidak berguna lagi (sehingga dibuang ke lingkungan). Alam tidak mengenal
sampah, yang ada hanyalah daur materi dan energi. Hanya manusia yang menyampah
mengakibatkan munculnya sampah.
Segala macam organisme yang ada di alam ini selalu menghasilkan bahan buangan,
karena tidak ada proses konversi yang memiliki efisiensi 100%. Sebagian besar bahan
buangan yang dihasilkan oleh organisme yang ada di alam ini bersifat organik (memiliki
ikatan CHO, bagian tubuh makhluk hidup). Sampah yang berasal dari aktivitas manusia yang
dapat bersifat organik maupun anorganik. Contoh sampah organik adalah: sisa-sisa bahan
makanan, kertas, kayu dan bambu. Sedangkan sampah anorganik (hasil dari proses pabrik)
misalnya: plastik, logam, gelas, dan karet.
Ditinjau dari kepentingan kelestarian lingkungan, sampah yang bersifat organik tidak
begitu bermasalah karena dengan mudah dapat dirombak oleh mikrobia menjadi bahan yang
mudah menyatu kembali dengan alam. Sebaliknya sampah anorganik sukar terombak dan
menjadi bahan pencemar.
Pencemaran lingkungan umumnya berasal dari sampah yang melonggok pada suatu
tempat penampungan atau pembuangan. Perombakan sampah organik dalam suasana anaerob
(miskin oksigen) akan menimbulkan bau tak sedap. Makin tinggi kandungan protein dalam
sampah, makin tak sedap bau yang ditimbulkan. Dampak lain karena timbunan sampah dalam
jumlah besar adalah lingkungan yang kotor dan pemandangan yang kumuh.
Timbunan sampah menjadi sarang bagi vektor dan penyakit. Tikus, lalat, nyamuk
akan berkembang biak dengan pesat. Ruang yang ada dicelah-celah sampah dapat berupa
ban, kaleng bekas, kardus, dan lain-lain merupakan hunian yang ideal bagi tikus. Lalat pada
umumnya berkembang biak pada sampah organik, terutama pada sampah yang banyak
mengandung protein, seperti sisa makanan. Suasana yang lembab dan hangat sangat cocok
untuk habitat nyamuk. Sampah organik menyediakan sumber makanan yang melimpah bagi
mereka.
Sekolah sebagai tempat berkumpulnya banyak orang dapat menjadi penghasil sampah
terbesar selain pasar, rumah tangga, industri dan perkantoran. Secara umum sampah dapat
dipisahkan menjadi :
Sampah organik/mudah busuk berasal dari: sisa makanan, sisa sayuran dan kulit
buah-buahan, sisa ikan dan daging, sampah kebun (rumput, daun dan ranting).
Sampah anorganik/tidak mudah busuk berupa : kertas, kayu, kain, kaca, logam,
plastik , karet dan tanah.
Sampah yang dihasilkan sekolah kebanyakan adalah jenis sampah kering dan hanya
sedikit sampah basah. Sampah kering yang dihasilkan kebanyakan berupa kertas, plastik dan
sedikit logam. Sedangkan sampah basah berasal dari guguran daun pohon, sisa makanan dan
daun pisang pembungkus makanan.
Di lingkungan sekolah, pengelolaan sampah membutuhkan yang perhatian serius.
Dengan komposisi sebagian besar penghuninya adalah anak-anak (warga belajar) tidak
menutup kemungkinan pengelolaannya pun belum optimal. Namun juga bisa dipakai sebagai
media pembelajaran bagi siswa-siswinya. Salah satu parameter sekolah yang baik adalah
berwawasan lingkungan.
Jenis sampah yang lumayan banyak di sekolah adalah plastik. Sampah ini sebagian
besar terdiri dari bungkus plastik dan botol minuman mineral. Untuk jenis terakhir inilah
yang sekarang banyak dicari orang. Botol minuman bekas yang berbahan plastik PET bisa
didaur ulang menjadi biji plastik. Demikian juga halnya dengan kaleng minuman bekas yang
berbahan logam. Sampah jenis ini juga sebaiknya dipilah, dikumpulkan untuk kemudian
dijual. Anak-anak juga dapat berkreasi merangkainya menjadi barang kerajinan atau hiasan
dinding.
Dengan sistem pemilahan ini diharapkan anak didik dapat belajar betapa sampah yang
semula kotor dan menjijikkan ternyata memiliki nilai jual. Mata pelajaran ekonomi dapat
dipelajari dari seonggok sampah di sekolah. Anak didik akan menyadari bahwa peluang kerja
ada di sekitarnya, bukan hanya dicari tapi dapat juga diciptakan.
Dalam perancangan pengelolaan sampah di sekolah, para siswa perlu dilibatkan
secara aktif. Hal ini dapat dilakukan dengan pembentukan regu-regu yang bertugas secara
terjadwal. Kegiatan pameran dan kompetisi berkala dapat dilakukan untuk meningkatkan
kepedulian terhadap pengelolaan sampah. Menulis di blog atau majalah dinding merupakan
latihan yang bagus untuk menumbuhkan jiwa-jiwa mengelola sampah. Sehingga muncul
kesadaran baru bahwa, “Sampah bukan masalah, tetapi peluang.
FORMAT PENYUSUNAN/RENCANA KEGIATAN PROYEK
Cover (Tema/Topik Kegiatan, Logo Sekolah, Nama Anggota Kelompok, Nama Sekolah,
Tahun Pelajaran)
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Kegiatan
1.3 Manfaat Kegiatan
Bab 11 Isi
2.1 Tema/Topik Kegiatan
2.2 Peserta (Anggota Kelompok)
2.3 Waktu Dan Tempat Kegiatan
2.4 Jadwal Kegiatan
2.5 Anggaran Dana
Bab 111 Penutup
1.1 Simpulan
1.2 Saran
FORM SURVEI LINGKUNGAN
Nama :...........................................
Kelas :...........................................
JENIS SAMPAH
NO
ORGANIK ANORGANIK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
dst
Rubrik Asesmen Tes Sumatif
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
(Gaya Hidup Berkelanjutan)
WAKTU
JAM PEMBIMBING
PELAKSANA KEGIATAN
PELAJARAN KEGIATAN
AN
2. 08.00 – 08.40 Peserta didik Guru Mata Pelajaran
mengumpulkan sampah
organik yang ada di
lingkungan sekolah.
3. 08.40 – 09.20 Guru memberikan
4. 09.20 – 10.00 penjelasan perbedaan
5. 10.30 – 11.10 sampah organik dan
anorganik
Peserta didik menggali
informasi mengenai cara
pengolahan sampah
organik menjadi pupuk .
Peserta didik diminta
secara berkelompok (5-6
orang) membuat rencana
pengolahan sampah
Selasa, 24
menjadi pupuk.
Januari 2023
Persentasi masing-masing
kelompok.
6. 11.10 – 11.50 Guru memberikan Guru Mata Pelajaran
7. 11.50 – 12.30 penjelasan mengenai
8. 13.00 – 13.40 apotik hidup.
9. 13.40 – 14.20 Peserta didik menggali
informasi mengenai cara
penanaman dan media
yang digunakan untuk
membuat apotik hidup.
Peserta didik diminta
secara berkelompok (5-6
orang) membuat rencana
penanaman apotik hidup.
Persentasi masing-masing
kelompok.
1. 07.30 – 08.15 Peserta didik Guru Mata Pelajaran
Rabu, 25 mengumpulkan sampah
Januari 2023 organik yang ada di
lingkungan sekolah.
2. 08.15 – 09.00 Peserta didik diminta Guru Mata Pelajaran
3. 09.00 – 09.45 secara berkelompok
4. 09.45 – 10.30 (sesuai dengan kelompok
5. 11.00 – 11.40 yang sudah dibentuk)
6. 11.40 – 12.20 melakukan pengolahan
7. 12.50 – 13.30 sampah menjadi pupuk
8. 13.30 – 14.10 (X.1 – X.4)
Peserta didik diminta
secara berkelompok
(sesuai dengan kelompok
yang sudah dibentuk)
membuat apotik hidup
(X.5 – X.8)
1. 07.30 – 08.15 Peserta didik Guru Mata Pelajaran
mengumpulkan sampah
organik yang ada di
lingkungan sekolah.
APOTEK HIDUP
Masih banyak yang belum mengetahui tanaman apotek hidup. Sebenarnya apa yang
dimaksud dengan apotek hidup? Apotek hidup memiliki pengertian sebagai bentuk pemanfaatan
sebidang tanah guna menanam tanaman obat-obatan untuk kebutuhan harian. Obat-obatan herbal
atau obat tradisional sudah terkenal dapat memulihkan bermacam-macam penyakit. Oleh
karenanya, obat tradisional kerap menjadi alternatif untuk mengobati penyakit karena sifatnya
alami dan efek samping yang kecil.
Tidak hanya tanaman hias saja yang memiliki penampilan yang cantik. Tanaman apotek
hidup pun juga tak kalah cantik. Selain untuk obat-obatan, Anda juga bisa menjadikan apotek
hidup sebagai tanaman penghias pekarangan rumah.
2. Kumis Kucing
Kumis kucing juga memiliki banyak sekali fungsi. Di dalamnya ada kandungan flavonoid,
triterpenoid, fenolik, sinensetin, eupatorin, glikosida, tanin, saponin, dan teroid. Kumis kucing
berfungsi untuk mengobati sakit pinggang, sembelit, rematik, dan masuk angin.
3. Temulawak
Terdapat kandungan karbohidrat, kalium, kalsium, protein, kurkumin, dan lemak. Tanaman
apotek hidup berjenis umbi-umbian ini memiliki manfaat untuk memulihkan masalah
pencernaan, mengobati penyakit osteoarthritis, membantu penyembuhan penyakit kanker,
mengurangi radang, mengempeskan jerawat, menjaga kesehatan hati, sebagai obat diuretik,
dan mengatasi penyakit akibat jamur dan bakteri.
4. Daun Sirih
Ada banyak kandungan bermanfaat dalam daun sirih yang meliputi iodin, protein, sodium,
vitamin A, vitamin B2, vitamin B1, flavonoid, fenol, tanin, saponin, dan polifenolat.
Sifatnya yang antiseptik membuat daun sirih kerap menjadi alternatif untuk mengobati kulit
terbakar dan mengatasi berbagai permasalahan kulit lainnya. Selain itu daun sirih juga
berfungsi untuk menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi.
5. Mahkota Dewa
Tanaman apotek hidup satu ini berasal dari Papua. Memiliki banyak fungsi dan manfaat
karena mengandung flavonoid, polifenol, saponin, tanin, terpenoid, dan alkaloid. Salah satu
manfaatnya untuk meredakan nyeri haid, menurunkan gula darah dan tekanan darah tinggi,
mengurangi efek kemoterapi.
6. Jintan
Jinten umum berfungsi sebagai rempah-rempah untuk masakan. Selain itu, jintan juga
berguna untuk mengobati mual, kembung, sembelit, maag, dan meningkatkan nafsu makan.
Sebab mengandung asam amino melimpah, seperti niacin, potasium, magnesium, kalsium,
besi, protein, dan arginine.
7. Bawang merah
Selain untuk penyedap masakan, bawang merah kerap menjadi obat karena kandungan zat
besi, kalsium, folat, magnesium, dan kalium yang tinggi. Bawang merah cukup ampuh untuk
mengatasi demam, masuk angin, dan maag. Lalu, bisa mengobati luka, dan melancarkan
pernapasan.
8. Sambiloto
Sambiloto mengandung zat andrografolid, alkana, dan keton. Adanya kandungan tersebut
membuat sambiloto bersifat anti radang, antivirus, dan antibakteri yang bisa meredakan gejala
flu dan mempercepat proses pemulihannya.
9. Mengkudu
Kendati terkenal dengan baunya yang tidak sedap, buah mengkudu memiliki banyak manfaat
karena kandungan di dalamnya, yaitu karbohidrat, asam folat, magnesium, kalium, kalsium,
biotin, vitamin C, lemak, dan protein. Salah satu manfaat mengkudu untuk menurunkan
kolesterol dan mengurangi risiko kanker karena ada zat antioksidan.
10. Jahe
Jahe memiliki kandungan karbohidrat, lemak, terpenoid, minyak atsiri, zingerin, gingerol.
Jahe berfungsi sebagai pereda nyeri haid, mengobati kanker, meningkatkan imun, mengatasi
penyakit akibat bakteri dan virus, mengatasi masalah pencernaan, serta menurunkan
kolesterol dan gula darah.
11. Kencur
Selain untuk penyedap masakan, tanaman kencur juga dapat mengobati sakit batuk, mual,
bengkak, dan penawar racun. Sebab, mengandung mineral, sineol, asam metil kanil, penta
dekaan, asam sinamat, etil ester, borneol, kamfer, paraeumarin, asam anisat, alkaloid.
12. Jeruk Nipis
Rasa jeruk nipis yang menyegarkan dan kaya vitamin C ini dapat membantu penyembuhan
sariawan, meningkatkan imun, melancarkan pencernaan, mengobati batuk, dan meluruhkan
dahak. Selain vitamin C, jeruk nipis juga mengandung kalsium, zat besi, vitamin B6, serat,
lemak, dan protein.
13. Begonia
Tanaman begonia terkenal karena memiliki bunga yang indah dan kerap menjadi tanaman
hias. Di samping itu, begonia ternyata masuk ke dalam tanaman apotek hidup karena
memiliki kandungan saponin, flavonoid, dan polifenol. Fungsinya bisa untuk mengobati bisul,
pusing, demam, dan bisa meluruhkan dahak.
14. Puring
Puring sangat kaya manfaat karena dapat mengobati diare, menurunkan demam, mengatasi
sembelit, dan menyembuhkan penyakit sipilis karena mengandung alkaloid, flavonoid, dan
saponin.
15. Melati
Tanaman bunga satu ini juga termasuk ke dalam jenis apotek hidup. Memiliki kandungan
benzil benzoat, asam benzoat, dan benzaldehida. Melati dapat mencegah penuaan,
melembabkan kulit, dan memulihkan luka.
16. Jambu Biji
Tinggi vitamin C membuat jambu biji dapat mengobati flu dan batuk. Selain itu jambu biji
juga bisa melegakan tenggorokan, melegakan pernapasan, dan membantu pemulihan demam
berdarah karena di dalamnya juga kaya akan vitamin A, kalium, likopen, zat besi, magnesium,
dan folat. Umumnya orang-orang mengolah jambu biji menjadi jus.
Oleh:
Eka Nurahmalia (13)
Fatimatul Cheza Vidova (15)
Karina Risky Dwi Cahyo (19)
Lilik Yuli Andari (20)
Mifthahul Dwi Aryani (22)
Wahyu Tri Utami (35)
A. Latar Belakang
Permainan tradisional merupakan salah satu unsur budaya bangsa yang banyak
tersebar di berbagai penjuru Nusantara. Permainan tradisional sering disebut juga dengan
permainan rakyat, merupakan permainan yang tumbuh dan berkembang pada masa lalu
terutama tumbuh di masyarakat pedesaan. Permainan tradisional tumbuh dan berkembang
berdasarkan kebutuhan masyarakat setempat, yang kebanyakan dipengaruhi oleh alam
lingkungannya. Permainan tradisional merupakan permainan yang sangat mudah ditemukan,
dan sangat mudah dimainkan karena bahan yang dipergunakan untuk membuat permainan
tradisional mudah ditemukan disekeliling kita, oleh karena itu permainan tradisional selalu
menarik dan menghibur. Permainan tradisional sangatlah populer sebelum teknologi masuk
ke Indonesia Dahulu anak-anak bermain dengan menggunakan alat seadanya.
Permainan tradisional sesungguhnya memiliki banyak manfaat bagi anak-anak Selam
tidak mengeluarkan banyak biaya, permainan tradisional juga bisa untuk melatih fisik dan
mental anak. Secara tidak langsung, anak akan dirangsang kreatifitas, ketangkasan,
kecerdasan, bersosialisasi dan keterampilan dalam memecahkan masalah melalui permainan
tradisional. Bahkan para psikolog menilai bahwa sesungguhnya permainan tradisional mampu
membentuk motorik anak, baik motorik kasar maupun halus. Salah satu permainan yang
mampu membentuk motorik anak adalah Congklak atau Dakon. Motorik halus lebih
digunakan dalam permainan ini. Pada permainan ini pemain dituntut untuk memegang biji
secara utuh sembari meletakkannya satu-satu di lubangnya dengan satu tangan. Selain itu,
pemain juga dituntut untuk berpikir kritis.
Di era gempuran arus globalisasi saat ini beserta teknologi canggih yang berasal dari
mancanegara, permainan tradisional perlahan mulai dilupakan oleh anak-anak Indonesia.
Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang sama sekali belum mengenal permainan tradisional.
Berdasarkan uraian di atas, kami mengangkat tema Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
(P5), tentang "Kearifan Lokal Permainan Tradisional Congklak".
B. Tujuan Kegiatan
1. Memberi pengetahuan tentang macam-macam permainan tradisional dan cara
memainkannya.
2. Memberikan sarana pembelajaran terkait kearifan lokal permainan tradisional.
3. Memperkenalkan pada masyarakat tentang peran permainan tradisional.
C. Manfaat Kegiatan
1. Sebagai disiplin ilmu pengetahuan tentang Permainan Tradisional, kegiatan ini diharapkan
dapat mengetahui tentang Permainan Tradisional yang semakin menghilang bahkan tidak
ada sama sekali.
2. Mendapatkan sarana pembelajaran baru terkait materi Kearifan Lokal Permainan
Tradisional.
3. Sumbangan pemikiran dan alternatif serta tambahan referensi tentang Kearifan Lokal
Permainan Tradisional yang mulai punah.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
E) Bentuk Kegiatan :
Kegiatan dilaksanakan bersamaan dengan HUT SMA Negeri
4 Mataram, pada tanggal 24 Oktober 2022. Dilaksanakan dalam
bentuk Gelar Karya. Hal pertama untuk mempersiapkan kegiatan
yaitu membuat berkas administrasi berupa proposal, kemudian
menyiapkan alat dan bahan untuk pembuatan produk. Pembuatan
produk Permainan Tradisional dilaksanakan di sekolah. Dalam
kegiatan ini, akan dipertontonkan produk-produk yang digunakan
dalam Permainan Tradisional. Selain itu, akan diberikan
informasi serta nilai luhur dari masing-masing Permainan
tradisional. Para peserta kegiatan diperbolehkan mencoba
memainkan Permainan Tradisional tersebut.
F) Hasil Kegiatan :
Kegiatan Loka Karya yang diadakan oleh SMA Negeri 4
Mataram telah terselenggara dengan baik dan lancar. Kegiatan
dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2022 pada pukul 11.00.
Para peserta kegiatan melaksanakan kegiatan dengan antusias
dan semangat. Namun, ada beberapa siswa/i yang yang
memanfaatkan kegiatan ini hanya untuk bersenang senang tanpa
ada keterlibatan lebih jauh. Hal ini, menjadi masukan penting
agar tidak terjadi pada acara selanjutnya.
G) Tindak Lanjut :
Dari kegiatan ini, didapatkan gambaran kondisi ideal dalam
permainan dengan cara membantu mereka mengenalkan kembali
permainan tradisional kepada anak-anak. Dapat memaksimalkan
polestarian permainan tradisional. Serta dapat membantu kami
dalam memanfaatkan waktu yang ada dan membuat anggota
kelompok berperan aktif.
BAB III
PENUTUP
Permainan tradisional tidak hanya sekedar permainan yang mengandung kesenangan.
Namun permainan tradisional memiliki banyak manfaat, seperti melatih kemampuan motorik
karakter. dan juga keterampilan anak yang memainkan. Dalam menerima sikap perubahan sosial
didalam masyarakat kita memang harus bersikap terbuka dan dinamis terhadap perkembangan
zaman. Oleh karena itu, kita perlu kesadaran sejak dini untuk menjaga dan melestarikan
kebudayaan yang kita miliki ini agar bisa menutup kemungkinan memudarnya permainan
tradisional Kita sebagai generasi muda sudah menjadi kewajiban kita untuk melestarikan
permainan tradisional. Kita harus mengenalkan permainan tradisional kepada anak di zaman
globalisasi saat ini. Karena untuk mencegah memudarnya permainan tradisional yang ditelan
perkembangan zaman ini.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN