Anda di halaman 1dari 7

Penentuan Kandungan Air dan Endapan Sedimen (BS & W)

Base Sediment and Water Determination

Alief Thandi Yufadio, Bayu Eka, Dinda Asmara, Furqon Satria, Sanoby Agung Irawan
Jurusan Teknik Perminyakan Universitas Isalam Riau
JL. Kaharudin Nasution 113 Pekanbaru-28284
petroleumdelta14@gmail.com

Abstrak
Endapan Sedimen dan Kandungan Air merupakan zat atau partikel yang sering kali terdapat dalam crude oil.
Endapan ini dapat mengganggu proses laju reaksi dan dapat menyebabkan kerusakan pada alat yang digunakan,
untuk itu zat atau partikel ini harus dipisahkan dengan menggunakan zat-zat kimia seperi Toluena dan Demulsifier
yang berguna untuk mencegah terjadinya Korosi, Erosi, dan Scale dengan cara kerjanya memisahkan kandungan air
dari minyak. Dari penggunaan zat-zat kimia ini akan didapatkan nilai Water Cut, dimana nilai presentase water cut
maksimal sebesar 0,2% agar minyak yang dimiliki dapat dijual.
Kata-kata kunci: Toluena, Demulsifier, Korosi, Erosi, Scale, Water Cut.

Abstract
Base Sediment and water content of a substance or particle that is often found in crude oil. These deposits can
interfere with the process of the reaction rate and can cause damage to the device used, for the substances or
particles must be separated using chemical substances are like Toluene and Demulsifier useful to prevent corrosion,
erosion, and scale with the way it works to separate the content water from the oil. From the use of chemicals will
get value Water Cut, where the value of the percentage of water at a maximum of 0,2% that owned the oil can be
sold.
Keywords: Toluene, Demulsifier, Corrosion, Erosion, Scale, Water Cut

PENDAHULUAN
Praktium Analisa Fluida Reservoir merupakan salah satu bagian dari ilmu perminyakan.
Dalam analisa fluida reservoir dipelajari sifat-sifat fluida yang diproduksikan ( minyak, gas dan
air ). Untuk mengamati sifat-sifat fluida reservoir dan dalam hal ini hanya minyak dan air, maka
diadakanlah pengamatan, percobaan, riset dan penelitian tentang sifat fluida reservoir tersebut.
Praktikum Analisa Fluida Reservoir yang dilakukan adalah salah satu bentuk upaya untuk
mempelajari sifat-sifat fluida reservoir. Dalam percobaan ini akan dibuktikan tentang sifat-sifat
minyak dan air yang telah dinyatakan oleh para ahli dalam bidang perminyakan terdahulu dan
dalam perhitungan data hasil percobaan yang dilakukan kemudian dibandingkan dengan data dari
literatur.
Fluida formasi dari suatu lapisan produktif mempunyai nilai ekonomis adalah minyak

1
bumi/crude oil, yang sering disebut dengan Fluida Reservoir. Fluida reservoir merupakan cairan
yang terperangkap dalam suatu trap dimana cairan tersebut berasal dari source rock yang
berimigrasi kelapisan yang lebih porous ( misal sand stone, carbonat ). Cairan yang terperangkap
tersebut terhalang oleh suatu cap yang menghalangi minyak berimigrasi kepermukaan. Cairan
formasi dapat juga berasal kubah garam yang mempunyai kadar air formasi NaCl yang lebih
tinggi. Tekanan statik dan tempertaur reservoir merupakan faktor penentu besarnya fluida
reservoir yang didapat jika lapisan diproduksikan.
Berkeinginan dari pembuktian sifat-sifat fluida dan sifat-sifat minyak maka diadakanlah
analisa fluida reservoir lab ini di Jurusan Teknik Perminykana Universitas Islam Riau. Selain itu
pemahaman yang didapatkan dalam pelaksanaan praktikum ini, akan mempermudah atau sangat
membantu mahasiswa dalam sifat-sifat fluida reservoir seperti mata kuliah teknik reservoir dll.
Guna lebih mendalami beberapa prinsip dasar dalam pengukuran sifat-sifat fisik fluida serta
dengan mempertimbangkan keterbatasan sarana dan peralatan praktikum yang ada saat ini
dilaboratorium teknik perminyakan UIR, maka dalam panduan praktikum ini akan diberikan
beberapa modul analisa yang terdiri dari :
1. Percobaan 1 – Penentuan Densitas, Spesific Gravity dan penentuan 0API
2. Percobaan 2 – Penentuan Basic Sediment and Water
3. Percobaan 3 – Analisa Kimia Air Formasi
4. Percobaan 4 – Penentuan Viscositas
5. Percobaan 5 – Penyulingan Minyak Mentah
6. Percobaan 6 – Penentuan Flash Point dan Fire Point Dengan Closed Tester
7. Percobaan 7 – Penentuan Cloud Point, Cold Point dan Pour Point
Analisa yang dilakukan pada Crude Oil dengan viskositas rendah, akan membawa hasil
minyak mentah tersebut akan mempunyai densitas ( kekentalan ) yang cukup tinggi. Hasil analisa
crude oil juga sangat dipengaruhi dengan pengambilan sample fluida, karena fluida yang
dihasilkan oleh sumur produksi dapat berupa gas, minyak dan air. Agar dihasilkan suatu produk
reservoir yang sesuai dengan kemempuan kita, maka pada fluida tersebut perlu dilakukan
beberapa analisa atau pengukuran terhadap air, endapan, berat jenis, titik tuang, flash point, fire
point, viscositas, tekanan uap, dan analisa terhadap air formasi. Pemisahan zat padat, cair dan gas
dari minyak mutlak dilakukan sebelum minyak mencapai refinery, karena dengan memisahkan
minyak dari zat-zat tersebut dilapangan akan dapat dihindari biaya-biaya yang seharusnya tidak
perlu. Dari sini juga dapat diketahui perbandingan-perbandingan minyak dan air ( WOR ),
minyak dan gas (GOR ), serta persentase padatan yang terkandung dalam minyak.
Penentuan titik kabut, titik tuang, titik beku, fire point dan flash point cukup memegang

2
peran penting, terutama dalam hubungan dengan temperatur fluida di dalam tangki-tangki
penampungan dan flow line, dari proses transportasi minyak, temperatur juga sangat dominan,
sehingga dengan mengetahui sifat karakteristik fluida, hambatan pembekuan minyak flow line
dapat dihindari. Oleh karena itu, dalam memproduksi minyak, analisa fluida reservoir sangat
penting dilakukan guna menghindari hambatan-hambatan dalam operasinya. Hal itu juga dapat
membantu dalam pencapaian produktifitas secara maximum dengan baik. Study dari analisa fluia
reservoir ini dapat digunakan untuk mngevaluasi peralatan produksi yang digunakan.

TINJAUAN PUSTAKA
Dalam suatu proses produksi, air dan padatan – padatan yang terbawa atau ikut terproduksi
bersama minyak, harus dipisahkan. Air yang terproduksi dapat menggunakan proses prefinary.
Sedangkan padatan yang ikut terproduksi biasanya adalah pasir dan serpihan, itu dapat
mengganggu alat produksi. Hal ini disebabkan oleh karena batuan yang unconsolidate dan
porous. Butir – butir ini sedemikian kecilnya sehingga dapat lolos dan saringan dan mengendap
dibawah sumur. Untuk pemisahan zat – zat padat dari minyak berat penguapannya rendah atau
kecil sehingga fraksi minyak yang hilang kecil atau sedikit.
Pemisahan minyak dari air dan padatan pada waktu produksi mempunyai maksud tertentu :
1. Mencegah korosi
2. Mencegah erosi
3. Mencegah terbentuknya scale
Ada dua macam centrifuge yang digunakan dalam industri perminyakan yaitu shaples
supercenti fuge dan de laval separotor. Penggunaan alat ini terutama untuk ekstrasi padatan –
padatan dalam minyak, di kilang. Alat ini juga digunakan untuk emulsi minyak.
Dengan metode centrifuge ini, air yang densitasnya lebih besar atau lebih tinggi berada di
atas sedangkan minyak yang densitasnya lebih rendah berada dibawahnya, pasir dan padatan
yang lebih besar akan tertinggal dalam centrifuge.
Centrifuge ini mempunyai kelebihan, antara lain :
a. Waktu yang diperlukan untuk memisahkan air dan minyak serta endapan lain lebih
singkat dari pada Dean and Stark method.
b. Pemindahan alat sangat mudah dilakukan.
c. Penguapan yang terjadi sangat kecil karena yang dipakai adalah sistem tertutup.

3
d. Metode yang dipakai ini sangat fleksibel didalam penggunaan produksi yang berubah
hanya mengurangi dan menambahkan unitnya.

METODOLOGI
a. Menyiapkan sample minyak 100 ml ( tabung 1 sebesar 50 ml dan tabung 2 sebesar 50
ml ).
b. Memasukkan toluena sebanyak 50 ml untuk tabung 1, dan 50 ml untuk tabung 2.
c. Salah satu sampel diberi demulsifier sabanyak 2 s/d tetes.
d. Kocok kedua sample hingga homogen.
e. Masukkan sample secara berpasangan kedalam carousel yang disesuaikan dengan bentuk
tabung.
f. Mengatur timer dalam 10 menit serta setting temperature sesuai dengan kekentalan
minyak.
g. Setting kecepatan putaran 1500-2000 RPM, dengan timer 10 menit.
h. Setelah timer berhenti, tunggu beberapa saat sampai putaran centrifuge berhenti.
i. Mengambil centrifuge tube dan membaca BS & W dalam persen.

HASIL PENGAMATAN
Data Hasil Pengamatan Penentuan Kandungan Air dan Endapan Sedimen
Tabel 1.Hasil Pengamatan Penentuan Kandungan Air dan Endapan Sedimen dari seluruh
kelompok.

4
BAHAN HASIL PENGAMATAN
NO Crude Air Water
Toluena Demulsifier Lumpur BS&W Oil Cut
Oil Formasi Cut
50 ml 50 ml 3 tetes 0,05 ml 0,2 ml 0,2% 0,25% 99,75%
1
50 ml 50 ml - 0 ml 0,3 ml 0,3% 0,3% 99,7%
50 ml 50 ml 3 tetes 3 ml 3 ml 3% 6% 94%
2
50 ml 50 ml - 0 ml 4 ml 4% 13% 87%
50 ml 50 ml 3 tetes 0 ml 0 ml 0% 0% 100%
3
50 ml 50 ml - 0 ml 0 ml 0% 0% 100%
50 ml 50 ml 3 tetes 0,06 ml 0,3 ml 0,3% 0,36% 99,6%
4
50 ml 50 ml - 0 ml 0,3ml 0,3% 0,3% 99,7%
50 ml 50 ml 3 tetes 0,01 ml 0,099 ml 0,09% 0,1% 99,9%
5
50 ml 50 ml - 0 ml 0 ml 0% 0% 0%
50 ml 50 ml 3 tetes 0,02 ml 0,3 ml 0,3% 0,32% 99,68%
6
50 ml 50 ml - 0 ml 0,2 ml 0,2% 0,2% 99,8%
50 ml 50 ml 3 tetes 0,05 ml 0 ml 0% 0,05% 99,95%
7
50 ml 50 ml - 0 ml 0 ml 0% 0% 100%
50 ml 50 ml 3 tetes 0 ml 40 ml 40% 40% 60%
8
50 ml 50 ml - 0 ml 15 ml 15% 15% 85%
PEMBAHASAN
Dari data hasil pengamatan seluruh kelompok diatas, mengenai penentuan kandungan air
dan endapan sedimen yang telah dilakukan dengan menggunakan zat aditif membuktikan adanya
endapan yang terdapat didalam Crude Oil. Karena crude oil yang di produksi kepermukaan
seringkali tercampur dengan zat-zat atau sedimen yang dapat mempengaruhi proses laju produksi
sehingga endapan-endapan tersebut harus di pisahkan menggunakan zat aditif.
Pada percobaan ini zat aditif yang digunakan adalah Toluena dan Demulsifier, yang memiliki
fungsi yang sama yaitu untuk memisahkan partikel-partikel air dari minyak hanya penggunaan
demulsifier lebih efektif dibandingkan toluena. Ini terbukti dari data hasil pengamatan bahwa
penggunaan Toluena + Demulsifier ( 3tetes) lebih efektif dapat memisahkan partikel-partikel air
dengan minyak seperti lumpur, air formasi dan water cut, apabila hanya menggunakan Toluena
tidak terdapat adanya lumpur, dan untuk air formasi dan water cut yang didapati persentasenya
lebih kecil dibandingkan dengan ditambahi Demulsifier.
Water Cut merupakan presentase jumlah air yang ikut kepermukaan. Dimana standar minyak
untuk dapat dijual dengan nilai water cut maksimal 0,2%. Sehingga dari data hasil pengamatan
seluruh kelompok, minyak yang tidak dapat dijual dimiliki kelompok 2 dan 8 karena jumlah
water cutnya lebih besar dari 0,2% yaitu untuk kelompok 2 sebesar 3%-4% sedangkan kelompok

5
8 sebesar 15%-40%..
Guna dilakukannya penentuan kandungan air dan endapan sedimen untuk mencegah
terjadinya perkaratan, pengikisan yang akan terjadi pada alat, dan pengendapan yang akan
menyebabkan kerusakan pada alat yang disababkan adanya air dan partikel-partikel yang
menggangu. Sehingga digunakan zat aditif seperti Toluena dan Demulsifier untuk memisahkan
minyak dari partikel yang mengganggu.

KESIMPULAN
Dari seluruh data hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa didalam crude oil
terdapat endapan sedimen maupun partikel-partikel air yang dapat mengganggu laju produksi
serta dapat mengakibatkan kerusakan pada alat yang digunakan . Untuk mengantisipasi terjadinya
hal tersebut maka digunakan zat aditif seperti toluena dan demulsifier yang berguna untuk
memisahkan crude oil dari partikel-partikel pengganggu. Dari data diatas membuktikan bahwa
penggunaan Toluena ditambah dengan demulsifier (3 tetes) lebih efektif dibandingkan hanya
menggunakan toluena saja karena lumpur dalam crude oil yang diuji tidak ditemukan
dibandingkan dengan penggunaan demulsifier dan air formasi maupun water cut yang didapati
lebih kecil dibandingkan menggunakan demulsifier.
Serta dari seluruh data hasil pengamatan water cut yang melebihi 0,2% hanya dimiliki
kelompok 2 dan 8 dengan nilai 3%-4% untuk kelompok 2 dan 15%-40% untuk kelompok 8.
Dimana crude oil yang mengandung water cut yang melebihi 0,2% tidak dapat dijual. Sehingga
crude oil yang dimiliki kelompok 2 dan 8 tidak dapat dijual.

6
DAFTAR PUSTAKA
Diktat,2015,Analisa Fluida Reservoir,Universitas Islam Riau:Pekanbaru.

Anda mungkin juga menyukai