Anda di halaman 1dari 2

Pengertian dan Contoh Individu yang Meminta Maaf

1. Pengertian Meminta Maaf Forgiveness

2. Contoh Individu yang Meminta Maaf

Banyak orang yang bersalah baik itu terhadap Tuhan maupun terhadap
sesama, tetapi sedikit diantara mereka yang mengakui kesalahan. Bukan hanya
tidak mau mengakui kesalahan tetapi juga berusaha menutup-nutupi kesalahan
bahkan untuk menutupi kesalahan harus mengeluarkan biaya yang banyak.

Kita layak mengikuti sikap para nabi dan rasul allah ketika mereka
melakukan kesalahan. Mereka segera mengakui kesalahan dan segera meminta
maaf dan bertaubat kepada allah dan allah pun menerima tobat mereka .
mereka tidak pernah menutupi kesalahan mereka apalagi mencari alasan
pembenaran atas kesalahan mereka.

Kita bisa menyimak contohnya kisah Nabi Adam dan Hawa, isterinya.
Ketika Allah menyuruh mereka untuk tidak mendekati sebuah pohon disyurga,
tetapi mereka khilaf karena godaan syetan sehingga memakan buah tersebut.
Mereka menyesal telah melanggar aturan Allah, dan mereka mengakui telah
berbuat salah, kemudian mereka memohon ampun kepadanya, dan Allah pun
mengampuninya.

22. Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan
tipu daya. tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah
bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya
dengan daun-daun surga. kemudian Tuhan mereka menyeru mereka:
"Bukankah aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan
aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang
nyata bagi kamu berdua?"

23. keduanya berkata: "Ya Tuhan Kami, Kami telah Menganiaya diri
Kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni Kami dan memberi
rahmat kepada Kami, niscaya pastilah Kami Termasuk orang-orang
yang merugi.(QS. Al-a’raf[7]:22-23)

Mereka mengakui kesalahan yang mereka perbuat, bukan mencari-cari


pembenaran atas kesalahan mereka mengakui kesalahan adalah sikap
pemberani dan berjiwa besar. Sebaliknya, menutup-nutupi kesalahan adalah
sikap orang penakut dan pengecut. Allah sangat menyukai orang yang
mengakui kesalahan kemudianmeminta maaf atas kesalahan tersebut dan tidak
mengulanginya lagi. Semua orang pasti melakukan kesalahan, dan sebaik-baik
orang bersalah adalah mengakui kesalahan dan meminta maaf atau memohon
ampunan atas kesalahan tersebut.

Tidak ada ruginya orang yang mengakui kesalahan. Justru dengan


mengakui kesalahan, seorang telah jujur dengan dirinya sendiri, sebuah sikap
mulia disisi Allah dan sesama. Dengan mengakui kesalahan ada kesadaran
untuk tidak lari dari kenyataan, tetapi menghadapi kenyataan itu dengan segala
konsekuensi yang harus ditanggungnya. Krisis kemanusiaan yang terjadi saat
ini tidak laindan tidak bukan karena orang tidak jujur pada dirinya sendiri,
apalagi terhadap orang lain. Jujur pada diri sendiri dapat dimulai dengan
mengakui kesalahan, setelah itu meminta maaf.1

1
Fajar Kurnianto, Keutamaan Etika Islam Menjadi Manusia Berkarakter dan Berkualitas,(Jakarta:
Gramedia, 2017), hal. 1-3.

Anda mungkin juga menyukai