Anda di halaman 1dari 12

PENERAPAN PRINSIP MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM MENGURANGI

KEKURANGAN OBAT DAN BAHAN MEDIS DI RUMAH SAKIT


Mutiara Regina Agustiana1 ,Nabila Maulidina2 , Syahla Nazmi Salsabila3

Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi dan Humaniora


123

Universitas Muhammadiyah Saukabumi

Yararara221@gmail.com, nabilamaulidina172@gmail.com, syahlanazmi1090@gmail.com

Jl. R. Syamsudin, S.H., No. 50, Sukabumi

ABSTRAK
Artikel ini bertujuan untuk menganalisis penerapan prinsip manajemen persediaan
dalam mengurangi kekurangan obat dan bahan medis di rumah sakit menggunakan metode
penelitian analisis konsep. Kekurangan obat dan bahan medis merupakan masalah yang
serius yang dapat mengganggu pelayanan kesehatan dan menyebabkan risiko bagi pasien.
Manajemen persediaan yang efektif menjadi kunci untuk memastikan ketersediaan yang
memadai, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan menghindari pemborosan.
Dalam artikel ini, kami melakukan analisis konsep dengan mempelajari dan
menyusun prinsip-prinsip manajemen persediaan yang relevan untuk mengatasi
kekurangan obat dan bahan medis di rumah sakit. Prinsip-prinsip ini termasuk
pengelolaan persediaan berdasarkan permintaan yang akurat, pemantauan dan
pengendalian persediaan secara efisien, penggunaan teknologi informasi untuk
manajemen persediaan yang lebih baik, kolaborasi yang erat dengan pemasok, dan
pengadaan yang tepat waktu dan efisien.
Melalui analisis konsep, artikel ini mengidentifikasi konsep utama yang terkait
dengan penerapan prinsip manajemen persediaan dalam mengurangi kekurangan obat dan
bahan medis di rumah sakit. Konsep-konsep ini meliputi ketersediaan persediaan yang
memadai, manajemen permintaan yang efektif, pengendalian persediaan yang cermat,
kolaborasi dalam rantai pasokan, dan penerapan teknologi informasi yang tepat.
Dengan mengintegrasikan konsep-konsep tersebut ke dalam praktik manajemen
persediaan mereka, rumah sakit dapat mengurangi kekurangan obat dan bahan medis,
meningkatkan efisiensi operasional, dan memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi
kepada pasien.
Dengan demikian, artikel ini memberikan kontribusi penting dalam memperkaya
pemahaman tentang penerapan prinsip manajemen persediaan dalam menangani
kekurangan obat dan bahan medis di rumah sakit. Diharapkan hasil analisis konsep ini
dapat menjadi rancangan untuk penelitian selanjutnya dan pengembangan praktik terbaik
dalam manajemen persediaan rumah sakit.
Kata kunci: Manajemen persediaan, Analisis konsep, Efisiensi, Ketersediaan persediaan
ABSTRACT
This article aims to analyze the application of inventory management principles
in reducing shortages of drugs and medical materials in hospitals using the concept of
analytical research methods. Shortage of drugs and medical materials is a serious risk
problem that can disrupt health services and cause harm to patients. Effective inventory
management is the key to ensuring adequate availability, optimizing resource use and
avoiding waste.
In this article, we carry out a concept analysis by studying and compiling
inventory management principles relevant to addressing the shortage of drugs and medical
materials in hospitals. These principles include inventory management based on accurate
demand, efficient inventory monitoring and control, use of information technology for
better inventory management, close collaboration with suppliers, and timely and efficient
procurement.
Through concept analysis, this article identifies the main concepts related to the
application of inventory management principles in reducing shortages of drugs and
medical materials in hospitals. These concepts include adequate inventory availability,
effective demand management, careful inventory control, collaboration in the supply chain,
and the proper application of information technology.
By integrating these concepts into their inventory management practices,
hospitals can reduce drug and medical material shortages, improve operational efficiency,
and provide high-quality patient care.
Therefore, this article makes an important contribution in enriching
understanding of the application of inventory management principles in overcoming
shortages of drugs and medical materials in hospitals. The expected results from this
concept analysis can form the basis for further research and development of best practices
in hospital inventory management.
Keywords: Inventory management, Concept analysis, Efficiency, Inventory availability
PENDAHULUAN

Rumah sakit merupakan fasilitas penting untuk menyodorkan bantuan jasa


kesehatan yang bermutu terhadap pasien. Namun, salah satu tantangan bagi rumah sakit
adalah kurangnya obat-obatan dan perbekalan kesehatan yang dapat mempengaruhi
kelancaran operasional dan keselamatan pasien. Jika obat-obatan dan perbekalan kesehatan
yang diperlukan tidak tersedia dalam jumlah yang cukup, maka proses pengobatan terhenti,
pasien mungkin tidak mendapatkan perawatan yang optimal, dan risiko terjadinya
komplikasi atau penundaan dalam pengobatan meningkat.

Manajemen persediaan yang efektif dapat membantu rumah sakit dalam


memastikan ketersediaan yang memadai, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan
menghindari pemborosan. Dengan demikian, penting bagi rumah sakit untuk memahami
dan menerapkan prinsip-prinsip manajemen persediaan yang tepat.

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis penerapan prinsip manajemen persediaan


dalam mengurangi kekurangan obat dan bahan medis di rumah sakit. Metode penelitian
yang dipakai pada artikel ini yaitu analisis konsep. Analisis konsep merupakan pendekatan
yang dapat digunakan untuk mempelajari dan menyusun prinsip-prinsip manajemen
persediaan yang relevan dalam konteks rumah sakit.

Artikel ini memiliki tujuan ganda: pertama, untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip


manajemen persediaan yang dapat diterapkan dalam mengatasi kekurangan obat dan bahan
medis di rumah sakit; kedua, untuk memberikan panduan praktis bagi rumah sakit dalam
menerapkan prinsip-prinsip tersebut melalui analisis konsep. Dengan demikian, artikel ini
diharapkan dapat memberikan wawasan dan pedoman yang berguna bagi para praktisi dan
manajer di rumah sakit dalam mengatasi tantangan dalam manajemen persediaan obat dan
bahan medis.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dipakai pada artikel ini ialah analisis konsep. Analisis
konsep adalah pendekatan penelitian yang digunakan untuk mempelajari dan menyusun
prinsip-prinsip atau konsep-konsep yang terkait dengan suatu topik atau masalah. Analisis
konsep digunakan untuk memahami dan menganalisis prinsip-prinsip manajemen
persediaan yang relevan dalam mengurangi kekurangan obat dan bahan medis di rumah
sakit.

Langkah-langkah utama dari metode analisis konsep yang digunakan pada artikel ini ialah
sebagai berikut:

1) Identifikasi pemikiran : Pertama, konsep utama yang terkait dengan manajemen


persediaan dan kekurangan obat dan bahan medis di rumah sakit diidentifikasi.
Contohnya, ketersediaan persediaan, manajemen permintaan, pengendalian
persediaan, kolaborasi dengan pemasok, dan penggunaan teknologi informasi.
2) Pemilihan Sumber : Sumber tentang topik terkait, seperti jurnal akademik, buku,
dan laporan penelitian terkait, dikumpulkan untuk memperoleh pemahaman yang
mendalam tentang prinsip-prinsip manajemen persediaan dan kekurangan obat dan
bahan medis di rumah sakit.
3) Analisis Konsep: Konsep-konsep yang telah diidentifikasi dianalisis secara
mendalam. Hal ini melibatkan pemahaman yang menyeluruh tentang konsep-
konsep tersebut, termasuk definisi, teori-teori terkait, prinsip-prinsip yang
mendasarinya, dan pengaruhnya dalam konteks manajemen persediaan dan
kekurangan obat dan bahan medis di rumah sakit.
4) Integrasi Konsep: Konsep-konsep yang telah dianalisis digabungkan dan
diintegrasikan untuk membentuk kerangka kerja manajemen persediaan yang
relevan dalam mengurangi kekurangan obat dan bahan medis di rumah sakit.
Prinsip-prinsip manajemen persediaan yang paling relevan dan efektif untuk
mengatasi masalah tersebut diidentifikasi dan dijelaskan.
5) Interpretasi dan Implikasi: Hasil analisis konsep diinterpretasikan untuk
menyampaikan pengertian yang lebih bermanfaat mengenai penerapan prinsip
manajemen persediaan dalam konteks rumah sakit. Implikasi praktis dari prinsip-
prinsip tersebut juga dibahas, dengan fokus pada bagaimana rumah sakit dapat
mengimplementasikan prinsip-prinsip tersebut untuk mengurangi kekurangan obat
dan bahan medis.

Dengan menggunakan metode analisis konsep, tujuan artikel ini adalah untuk
menyampaikan pengertian yang menyeluruh mengenai prinsip-prinsip manajemen
persediaan yang dapat diterapkan dalam mengurangi kekurangan obat dan bahan medis di
rumah sakit, serta memberikan panduan praktis bagi rumah sakit dalam
mengimplementasikan prinsip-prinsip tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Manajemen memiliki beberapa prinsip dalam mengelola persediaan, yaitu ada analisis
permintaan, pengelola persediaan berdasarkan kualifikasi, maksimalkan penggunaan
teknologi informasi, pengendalian persediaan, kolaborasi dengan pemasok, perencanaan
dan pengadaan yang tepat waktu. Rumah sakit memiliki instalasi khusus yang menangani
masalah obat dan disebut instalasi farmasi. Namun Rumah sakit juga menerapkan prinsip-
prinsip manajemen persediaan dalam pengelolaan persediaan obat dan bahan medis
mereka. Beberapa prinsip yang umumnya digunakan oleh rumah sakit meliputi:

1. Analisis Permintaan : Rumah sakit menganalisis pola dan tren permintaan obat dan
bahan medis yang digunakan dalam praktek klinis. Dengan memahami pola
permintaan tersebut, rumah sakit dapat mengoptimalkan persediaan obat dan bahan
medis, menghindari kekurangan yang dapat menghambat pelayanan pasien.
2. Pengelolaan Persediaan Berdasarkan Klasifikasi : Rumah sakit sering
mengelompokkan obat dan bahan medis ke dalam kategori berdasarkan
karakteristik tertentu, seperti kepentingan medis, sifat penggunaan, atau
ketersediaan pemasok. Dengan mengelompokkan persediaan tersebut, rumah sakit
dapat menerapkan strategi yang sesuai untuk setiap kategori persediaan dan
memastikan ketersediaan yang tepat.
3. Maksimalkan Penggunaan Teknologi Informasi : Rumah sakit menggunakan sistem
informasi dan teknologi terkini dalam manajemen persediaan. Hal ini termasuk
penggunaan perangkat lunak manajemen persediaan, barcode, atau sistem informasi
yang terintegrasi untuk memantau persediaan secara real-time dan memfasilitasi
pelacakan dan pengelolaan yang lebih baik.
4. Pengendalian Persediaan : Rumah sakit melibatkan pengawasan dan pengendalian
yang ketat terhadap persediaan obat dan bahan medis. Dengan memantau
persediaan secara teratur, rumah sakit dapat mengidentifikasi perubahan
permintaan, mengelola pemborosan, dan menghindari kekurangan yang berpotensi
merugikan pasien.
5. Kolaborasi dengan Pemasok : Rumah sakit menjalin kerja sama dengan pemasok
obat dan bahan medis untuk memastikan ketersediaan yang tepat waktu dan
optimal. Melalui kerja sama yang erat, rumah sakit dapat memperoleh manfaat
seperti pengiriman yang tepat waktu, diskon, atau layanan khusus yang mendukung
pengelolaan persediaan yang efisien.
6. Perencanaan dan Pengadaan yang Tepat Waktu : Rumah sakit melakukan
perencanaan yang matang dan mengatur pengadaan obat dan bahan medis secara
tepat waktu. Dengan memperhitungkan kebutuhan pasien, estimasi permintaan, dan
lead time pengadaan, rumah sakit dapat mengurangi risiko kekurangan persediaan
dan memastikan ketersediaan yang memadai.

Kekurangan obat dan bahan medis di rumah sakit merupakan masalah serius yang dapat
mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan. Beberapa langkah dapat diambil untuk
melewati kesulitan ini :

1. Evaluasi kebutuhan : Lakukan penilaian menyeluruh tentang keperluan rumah sakit


akan obat-obatan dan perbekalan kesehatan. Mengidentifikasi dan memprioritaskan
pengadaan obat dan alat kesehatan yang sewaktu-waktu kesulitan pasokan. 
2. Manajemen stok yang efektif : Buat sistem manajemen stok yang efektif untuk
menghindari kekurangan obat dan bahan medis. Hal ini melibatkan pemantauan
yang baik terhadap persediaan yang ada, pembaruan inventaris secara teratur, dan
perkiraan kebutuhan berdasarkan data historis.
3. Kerjasama dengan pemasok : Jalin kerjasama yang baik dengan pemasok obat dan
bahan medis. Komunikasikan kebutuhan dan jadwal pengiriman dengan pemasok
secara teratur agar mereka dapat memenuhi permintaan tepat waktu.
4. Diversifikasi pemasok : Selain bergantung pada satu pemasok, pertimbangkan untuk
memiliki beberapa pemasok obat dan bahan medis. Diversifikasi ini dapat
mengurangi risiko kekurangan jika satu pemasok mengalami masalah produksi atau
pengiriman.
5. Perencanaan anggaran : Penting untuk merencanakan anggaran dengan bijak untuk
memastikan dana yang cukup tersedia untuk pembelian obat dan bahan medis.
Pertimbangkan untuk mengalokasikan dana secara khusus untuk pemenuhan
kebutuhan ini.
6. Kolaborasi dengan lembaga lain : Bekerja sama dengan lembaga kesehatan lain,
seperti lembaga pemerintah, badan amal, atau organisasi non-pemerintah, dapat
membantu dalam mendapatkan tambahan pasokan obat dan bahan medis saat
kekurangan.
7. Peningkatan manajemen penggunaan : Tingkatkan pengawasan terhadap
penggunaan obat dan bahan medis di rumah sakit. Pastikan bahwa penggunaan yang
ada benar-benar diperlukan dan tidak ada pemborosan. Hal ini dapat
mengoptimalkan persediaan yang ada.
8. Pemantauan perkembangan : Terus pantau dan evaluasi keadaan persediaan obat
dan bahan medis secara teratur. Identifikasi pola kekurangan dan temukan solusi
jangka panjang yang sesuai dengan kondisi khusus rumah sakit.
9. Peningkatan infrastruktur : Tingkatkan infrastruktur rumah sakit, termasuk sistem
penyimpanan yang memadai, fasilitas pendinginan yang tepat untuk obat-obatan
tertentu, dan pemeliharaan peralatan medis yang teratur. Ini dapat membantu
mencegah kerusakan atau kehilangan yang tidak perlu.
Untuk menerapkan prinsip-prinsip manajemen persediaan di rumah sakit, ada beberapa
langkah-langkah yang bisa diikuti sebagai berikut:

1. Identifikasi kebutuhan : Evaluasi kebutuhan obat dan bahan medis di rumah sakit
secara terperinci. Tinjau inventaris yang ada, analisis data historis penggunaan, dan
identifikasi obat dan bahan medis yang sering dibutuhkan.
2. Perencanaan persediaan : Berdasarkan informasi kebutuhan, buat perencanaan
persediaan yang jelas dan terperinci. Tentukan jumlah minimum dan maksimum
untuk setiap item persediaan serta tingkat reorder yang tepat.
3. Manajemen persediaan : Gunakan sistem manajemen persediaan yang efektif. Pada
situasi ini, tersedia beberapa cara yang bisa diterapkan, seperti teknik First In, First
Out (FIFO) untuk menghindari kadaluwarsa obat, metode ABC untuk
mengelompokkan item persediaan berdasarkan nilai dan prioritas, dan teknologi
otomatisasi untuk memantau dan mengelola persediaan secara real-time.
4. Kolaborasi dengan pemasok : Jalin kerjasama yang erat dengan pemasok obat dan
bahan medis. Komunikasikan kebutuhan persediaan secara teratur, dan pastikan ada
kesepakatan yang jelas mengenai waktu pengiriman dan jumlah persediaan yang
dibutuhkan.
5. Pemantauan persediaan : Lakukan pemantauan persediaan secara teratur untuk
menghindari kekurangan atau kelebihan persediaan. Pantau tingkat persediaan yang
tersedia, pergerakan barang, dan waktu kadaluwarsa. Gunakan sistem pencatatan
yang akurat untuk mengelola persediaan dengan baik.
6. Pengendalian pemborosan : Tingkatkan pengendalian terhadap pemborosan obat
dan bahan medis. Berikan pelatihan kepada staf rumah sakit tentang penggunaan
yang efisien, penyimpanan yang benar, dan pemantauan tanggal kedaluwarsa.
Pastikan tidak ada pemborosan yang tidak perlu dan gunakan metode pengurangan
limbah yang sesuai.
7. Analisis data dan perbaikan berkelanjutan : Gunakan data dan analisis untuk terus
meningkatkan manajemen persediaan. Tinjau data persediaan, tren penggunaan, dan
pengeluaran. Identifikasi area-area yang perlu ditingkatkan, dan lakukan perbaikan
berkelanjutan untuk mengoptimalkan manajemen persediaan.
8. Integrasi sistem informasi : Gunakan sistem informasi yang terintegrasi untuk
mengelola persediaan secara efisien. Pilih atau kembangkan sistem yang dapat
memantau persediaan secara real-time, menghasilkan laporan yang berguna, dan
mengotomatisasi proses pengadaan dan pengiriman.
9. Pengelolaan risiko : Identifikasi dan kelola risiko yang terkait dengan manajemen
persediaan. Perhatikan potensi kekurangan persediaan, risiko kualitas produk, dan
risiko pengiriman yang terlambat. Buat rencana kontinjensi untuk mengatasi risiko-
risiko tersebut.
10. Evaluasi dan audit

Prinsip manajemen persediaan sangat penting untuk rumah sakit. Beberapa alasan mengapa
prinsip-prinsip manajemen persediaan penting dalam konteks rumah sakit:

1. Mengurus kesiapan obat dan perbekalan kesehatan : Manajemen persediaan yang


efektif memastikan kesiapan obat dan perbekalan kesehatan yang diperlukan di
rumah sakit. Dengan mengelola persediaan dengan baik, rumah sakit dapat
memenuhi kebutuhan pasien secara tepat waktu dan meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan.
2. Mencegah kekurangan dan kelebihan persediaan : Dengan mengikuti prinsip-prinsip
manajemen persediaan, rumah sakit dapat menghindari kekurangan yang berpotensi
membahayakan pasien dan juga menghindari kelebihan persediaan yang
membuang-buang sumber daya dan dana.
3. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya : Manajemen persediaan yang efisien
membantu rumah sakit dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang
terbatas. Dengan mengelola persediaan dengan baik, rumah sakit dapat menghindari
pemborosan, mengendalikan biaya, dan memaksimalkan penggunaan obat dan
bahan medis.
4. Meningkatkan efisiensi operasional : Dengan prinsip-prinsip manajemen persediaan
yang baik, rumah sakit dapat meningkatkan efisiensi operasional. Persediaan yang
terkelola dengan baik membantu mengurangi waktu yang dihabiskan untuk mencari
dan mengatur persediaan, mempercepat proses pengiriman, dan meningkatkan
aliran kerja di rumah sakit.
5. Mengoptimalkan pengeluaran : Manajemen persediaan yang efektif membantu
rumah sakit mengoptimalkan pengeluaran. Dengan mengelola persediaan dengan
baik, rumah sakit dapat menghindari pembelian yang berlebihan, memanfaatkan
diskon dan penawaran yang menguntungkan, serta mengurangi biaya penyimpanan
dan pembuangan persediaan yang kadaluwarsa.
6. Meningkatkan keamanan pasien : Ketersediaan obat dan bahan medis yang tepat
waktu dan berkualitas merupakan faktor penting dalam meningkatkan keamanan
pasien. Dengan mengelola persediaan dengan baik, rumah sakit dapat memastikan
bahwa pasien menerima pengobatan yang sesuai dan tepat pada waktunya, sehingga
meningkatkan keselamatan dan kualitas perawatan.

Dengan memahami pentingnya prinsip manajemen persediaan dan menerapkannya


dengan baik, rumah sakit dapat mengatasi kekurangan obat dan bahan medis, meningkatkan
efisiensi operasional, dan memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien.

KESIMPULAN

Manajemen memiliki beberapa prinsip dalam mengelola persediaan, yaitu ada analisis
permintaan, pengelola persediaan berdasarkan kualifikasi, maksimalkan penggunaan
teknologi informasi, pengendalian persediaan, kolaborasi dengan pemasok, perencanaan
dan pengadaan yang tepat waktu. Rumah sakit memiliki instalasi khusus yang menangani
masalah obat dan disebut instalasi farmasi. Namun Rumah sakit juga menerapkan prinsip-
prinsip manajemen persediaan dalam pengelolaan persediaan obat dan bahan medis
mereka.

Beberapa prinsip yang umumnya digunakan oleh rumah sakit meliputi :

1) Analisis permintaan Rumah sakit menganalisis pola dan tren permintaan obat dan
bahan medis yang digunakan dalam praktek klinis. Dengan memahami pola
permintaan tersebut, rumah sakit dapat mengoptimalkan persediaan obat dan bahan
medis, menghindari kekurangan yang dapat menghambat pelayanan pasien.
2) Pengelolaan persediaan berdasarkan klasifikasi Rumah Sakit sering
mengelompokkan obat dan bahan medis ke dalam kategori berdasarkan
karakteristik tertentu, seperti kepentingan medis, sifat penggunaan, atau
ketersediaan pemasok. Dengan mengelompokkan persediaan tersebut, rumah sakit
dapat menerapkan strategi yang sesuai untuk setiap kategori persediaan dan
memastikan ketersediaan yang tepat.
3) Maksimalkan penggunaan teknologi informasi Rumah Sakit menggunakan sistem
informasi dan teknologi terkini dalam manajemen persediaan. Hal ini termasuk
penggunaan perangkat lunak manajemen persediaan, barcode, atau sistem informasi
yang terintegrasi untuk memantau persediaan secara real-time dan memfasilitasi
pelacakan dan pengelolaan yang lebih baik.
4) Pengendalian persediaan Rumah sakit melibatkan pengawasan dan pengendalian
yang ketat terhadap persediaan obat dan bahan medis. Dengan memantau
persediaan secara teratur, rumah sakit dapat mengidentifikasi perubahan
permintaan, mengelola pemborosan, dan menghindari kekurangan yang berpotensi
merugikan pasien.
5) Kolaborasi dengan pemasok Rumah Sakit menjalin kerja sama dengan pemasok
obat dan bahan medis untuk memastikan ketersediaan yang tepat waktu dan
optimal. Melalui kerja sama yang erat, rumah sakit dapat memperoleh manfaat
seperti pengiriman yang tepat waktu, diskon, atau layanan khusus yang mendukung
pengelolaan persediaan yang efisien.
6) Perencanaan dan Pengadaan yang tepat waktu Rumah Sakit melakukan perencanaan
yang matang dan mengatur pengadaan obat dan bahan medis secara tepat waktu.

DAFTAR PUSTAKA

Satyarini, R. (2009). Manajemen Persediaan Obat pada Rumah Sakit. Bina Ekonomi, 13(2).

Siswishanto, R., Kristin, E., & Aluicius, I. E. (2020). MANAJEMEN PERSEDIAAN


OBAT DENGAN PENDEKATAN PERIODIC REVIEW SYSTEM. Jurnal
Manajemen Pelayanan Kesehatan (The Indonesian Journal of Health
Service Management), 24(04), 115-121.

Capritasari, R., & Kurniawati, D. R. (2021). Analisis perencanaan dan pengadaan obat guna
menjamin ketersediaan obat di rumah sakit. Sasambo Journal of
Pharmacy, 2(1), 32-36.

Noerlina, N. (2009). Rancangan Sistem Informasi Rumah Sakit Subsistem: Pengelolaan


Inventory dan Transaksi Obat. CommIT (Communication and Information
Technology) Journal, 3(1), 12-19.

Anda mungkin juga menyukai