Laporan Analisis JBT Sei Lamandau
Laporan Analisis JBT Sei Lamandau
1
KATA PENGANTAR
Dalam usaha peningkatan kemantapan jalan dan jembatan nasional khususnya di daerah
Kalimantan tengah, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina
Marga Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Tengah melalui P2JN Regional Kalteng kami
selaku Core Team T.A 2023 selalu melakukan beberapa pemeriksaan terhadap segala macam
kendala baik teknis maupun non teknis untuk mewujudkan pembangunan Jalan dan Jembatan
Nasional di seluruh Kalteng dalam Lingkup Perencanaan dan Pengawasan.
Dimana hasil dari Analisis Pembebanan Struktur Pada elemen Jembatan tersebut akan kami
tuangkan dalam bentuk pelaporan yang berisikan tentang Hasil dari Analisis Perhitungan Struktur
Pembebanan, Serta Menyampaikan hasil dari Perhitungan Analisis sebagai acuan untuk
melaksanakan pemasangan Kabel SKTM yang berada di Jembatan sei lamandau kabupaten
Lamandau.
Demikian laporan ini kami paparkan, kami mohon maaf apabila masih banyak terdapat kekurangan
baik isi, kata maupun tulisan dalam laporan ini, besar harapan kami agar dengan adanya laporan
ini bisa memberikan informasi yang benar dan bermanfaat bagi setiap penggunanya.
i
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
Lampiran
Data Pembebanann Kabel SKTM
Data Pembebanann SNI 1726 Tahun 2016
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam laporan ini kami menganlisis pembebanan kabel SKTM yang menumpang pada Struktur Elemen
Jembatan di Jembatan Sei Lamandau Sta.0+000 dan Nomor Jembatan 32.003.001.0 Ruas Jalan Penopa-
Kujan, Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah. Menindaklanjuti Perintah dari P2JN Kalteng pada
Hari Selasa Tanggal 2 Mei 2023 terkait ada Penambahan Beban Struktur pada elemen Jembatan, kami selaku
Core Team Sedang menganlisis Pembebanan Struktur Jembatan yang terjadi Pada Jembatan Sei Lamandau
Ruas Jalan Penopa-Kujan, Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah.
1.2 Maksud dan Tujuan
Agar dapat Mengetahui Hasil analisis Pembebanan Struktur elemen Jembatan yang terjadi di
Jembatan Sei Lamandau Ruas Jalan Penopa-Kujan, Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan
Tengah.
Adapun data yang kami perlukan yaitu data Pembebanan Kabel SKTM dan data Pembenanan SNI
1726 Tahun 2016 dalam menganalisis Struktur Pada elemen jembatan.
3
BAB II
Hasil Analisis Penembahan Beban di Elemen Struktur Jembatan Rangka di Jembatan Sei Lamandau
Sta.0+000 dengen Nomor Jembatan 32.003.001.0 di Ruas Jalan Penopa - Kujan, Kabupaten
Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah, adalah sebagai berikut :
Lebar 7 meter
4
Berat MDU (Material Distribusi Utama) Pada Jembatan Sei Lamadau
Volume Total Berat
Bersih (35x35) Bersih (35x35) Bersih (Ton/ m2)
Kiri / Kanan / Tengah
Material Berat
55 m 55 m (45x45) Total
Tengah /
110m
Clamp Beugel 16" 0,00071 28 28 55 111 0,079
Baut N Nut 16 M 16‐120 mm 0,00025 55 55 110 220 0,056
Baut N Nut M 12‐50 mm 0,00008 138 138 275 551 0,045
UNP 10 Panjang 50 cm 0,00413 28 28 ‐ 56 0,231
UNP 8 Panjang 100 cm 0,00990 28 28 55 111 1,099
UNP 10 Panjang 200 cm 0,01650 18 28 55 101 1,667
Clamp Beugel 5" 0,00131 28 28 55 111 0,145
UNP 10 Panjang 60 cm 0,00282 ‐ ‐ 28 28 0,079
Kabel SKTM 0,00907 55 55 110 220 1,994
Total Berat MDU 5,395
Perhitungan Struktur Jembatan dengan MIDAS Civil 2019 dan Staad Pro V8
Perencanaan struktur jembatan yang ekonomis dan memenuhi segi keamanan serta
rencana penggunaannya, merupakan suatu hal yang sangat penting. Oleh karena itu
diperlukan Analisis Struktur yang akurat dengan metode analisis yang tepat guna
mendapatkan hasil perencanaan yang optimal.
Metode perencanaan struktur yang digunakan ada dua macam, yaitu :
1. Metode perencanaan ultimit dengan pemilihan faktor Beban Ultimit sesuai peraturan
yang berlaku, yaitu :
a. SNI -1726 -2016 : Tatacara Perencanaan Pembebanan Jembatan
b. SNI-03-2833-1992 : Tatacara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Jembatan
c. BMS-1992 : Pedoman Perencanaan Beban Gempa Untuk Jembatan
2. Metode perencanaan tegangan ijin dengan beban kerja.
Perhitungan struktur jembatan rangka beton portal lengkung dilakukan dengan komputer
berbasis elemen hingga (finite element ) untuk berbagai kombinasi pembebanan yg me-
liputi berat sendiri, beban mati tambahan, beban lalu-lintas kendaraan (beban lajur, rem
pedestrian), dan beban pengaruh lingkungan (temperatur, angin, gempa) dengan pemo-
delan struktur 3-D (space-frame ). Metode analisis yang digunakan adalah analisis linier
metode matriks kekakuan langsung (direct stiffness matriks ) dengan deformasi struktur
kecil dan material isotropic. Program komputer yang digunakan untuk analisis adalah
5
Midas Civil 2019. Dalam program tersebut berat sendiri struktur dihitung secara otomatis.
Pembebanan Struktur
1. BERAT SENDIRI ( MS )
Faktor beban ultimit : KMS = 1.1
Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan
elemen struktural, ditambah dengan elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat
tetap. Berat sendiri Elemen Struktural dihitung secara otomatis oleh Program Midas
Civil 2019
Scale Factor
Beban
R1 = 225 1,8 1,3 526,5 KN
R2 = 225 1,8 1,3 526,5 KN
6
Mutu beton : K - 200
Kuat tekan beton fc' = 0.83 * K / 10 = 16.6 MPa
7
Kombinasi Beban (Load Combination ) yang digunakan :
- Ultimate 1 = 1,1 Steel + 1,3 DL + 1,8 LL
- Layan 1 = 1 Steel + 1 DL + 1 LL
- Seismic = 0,5 DL + 1 LL
- Kejut = 1,3 DL
- Beban Angin = 0,8 WL
Analysis > Moving Load Analysis Data pada Aplikasi Midas Civil 2019
8
Result Analysis di Midas Civil 2019
9
Output Analysis di STAAD PRO V8
10
Diagram Moment
Beam Graph
Mux
NO LOKASI MOMEN
Ton m
1 MOMEN LAPANGAN 129,930 DIDAPAT DARI STAAD PRO V8
2 MOMEN TUMPUAN 64,965 DIDAPAT DARI STAAD PRO V8
11
Perhitungan penulangan plat lantai jembatan
Mu (momen rencana ultimit) = 1299,30 KNm
fc' (mutu beton) = 20,00 Mpa
fy (tegangan leleh baja) = 280,00 Mpa
h (tebal beton) = 250,00 mm
d' (jarak tulangan terhadap sisi luar beton) = 50,00 mm
Es (modulus elastisitas baja) = 200000,00 Mpa
β1 (Faktor bentuk distribusi tegangan beton) = 0,85
ρb = β1 x 0.85 x (fc’/ fy) x (600 / ( 600 + fy )) = 0,04
Rmax = 0.75 x ρb x fy x[1 – ½ x 0.75 x ρb x fy / ( 0.85 x fc’ )] = 5,7833
ф (Faktor reduksi kekuatan lentur) = 0,90
ф (Faktor reduksi kekuatan geser) = 0,75
d = h - d' (Tebal efektif) = 200,00 mm
b (Lebar efektif) = 6000,00 mm
Mn = Mu / ф (Momen nominal rencana) = 1732,40 KNm
Rn = Mn x10^6 / ( b x d2 ) (Faktor tahanan momen) = 7,218
Rn Rmax => TIDAK
7,218 > 5,78331 OK
As
perlu = ρ min x b x d = 6000 mm2
0,0015 x d x
As min = h/2 = 37,5 mm2
12
As' = 50% x As = 3000 mm2
s = b x π x d2 = 265 mm
As 4
Tulangan pokok
Digunakan tulangan pokok dengan diameter D16 mm dengan jarak 150 mm
As
As = b x π x d2 = 8038 mm2 > perlu 6000 mm2 ==> OK
s 4
Tulangan bagi
Digunakan tulangan bagi dengan diameter D13 mm dengan jarak 200 mm
As'
As = b x π x d2 = 3980 mm2 > perlu 3000 mm2 ==> OK
13
Kesimpulan Perhitungan Struktur :
Berdasarkan Analisis dengan Aplikasi Midas Civil 2019 dan Staad Pro V8 dengan mengacu kepada Standard
SNI 1726 - Tahun 2016 :
- Struktur Jembatan Sei Lamandau dalam kondisi Tidak Aman Kondisi Plat Lantai Jembatannya dengan
dipasangnya Tiang PJU pada Struktur Jembatan tersebut.
- Rasio Rangka Batang pada jembatan < 1, Kondisi Struktur Rangka Baja Aman
- Struktur Plat Lantai Jembatan Tidak aman dengan dipasangnya Tiang PJU yang tersebar merata pada
setiap Joint Rangka Jembatan.
Demikian laporan Hasil Analisis ini kami buat dengan sebenar – benarnya, semoga dapat
digunakan oleh pihak – pihak yang berkepentingan.
Diperiksa oleh :
Andre Kurniawan. S, ST
Bridge Engineer Dwi Hardjo Trijono, ST
Team Leader
14
15