SOP 53 Radiasi (Radiation)
SOP 53 Radiasi (Radiation)
RADIASI
(Radiation) Corp.
Staff Manager MR
1. TUJUAN
1.1. Melakukan identifikasi/penilaian bahaya dan risiko kesehatan yang ada di tempat kerja
dari aspek radiasi gelombang elektromagnetik.
1.2. Memantau, mengukur, dan melakukan pengendalian bahaya tersebut agar tidak
menimbulkan gangguan kesehatan dan dan penyakit akibat kerja.
1.3. Mengevaluasi hasil pengendalian, sejauh mana bahaya dan risiko masih berpengaruh
terhadap kesehatan karyawan.
3. REFERENSI
3.1. Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3.2. Undang-undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Kerja.
3.3. Keppres No. 22 Tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul karena Hubungan Kerja.
3.4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi Nomor Per.13/MEN/X/2011 Tahun
2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika & Faktor Kimia di Tempat Kerja
3.5. TLV ACGIH yang berlaku.
3.6. NIKE CLS
3.7. Konsesus pada Forum Kesehatan Kerja pabrik-pabrik sepatu NIKE pada tanggal 20
Januari 2004.
PROSEDUR
RADIASI
(Radiation) Corp.
Nomor Dokumen: Revisi: Tanggal Efektif: Halaman
01 2 dari 2
3.1. Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja.
3.2. OHSAS 18001:2007, ISO 14001:2004 dan ISO 9001: 2008.
4. DEFINISI
4.1. Gelombang elektromagnetis adalah radiasi elektromagnetik dengan frekwensi rendah
sampai tinggi.
4.2. Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau
lingkungan kerja (Kepres no. 22 tahun 1993), Penyakit yang memiliki penyebab yang
spesifik dengan pekerjaan, yang pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab yang
sudah diakui (ILO ensiclopedia 1983).
4.3. Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK) adalah penyakit yang memiliki beberapa
agen penyebab, dimana faktor pekerjaan memegang peranan bersama dengan faktor
risiko lainnya, timbulnya penyakit akibat tidak langsung oleh pekerjaan atau
lingkungan kerja memperberat kondisi penyakitnya.
5. PROSEDUR
5.1. Health Officer dan Safety Officer melakukan identifikasi dimana terdapat gelombang
elektromagnetis.
5.2. Health Officer dan Safety Officer melakukan pengukuran dengan menggunakan Tesla
meter.
5.3. Health Officer dan Safety Officer melakukan penilaian dengan membandingkan
dengan standar/NAB sesuai pada Kepmen No. 51/KEPMEN/1999. Permenakertrans
No Per.13/MEN/X/2011 tahun 2011
5.4. Health Officer, Safety Officer, OH, HRD, dan Maintenance, Administrative Control
maupun tindakan yang perlu diambil secara medis.
5.5. Health Officer dan Safety Officer mengevaluasi keefektifan hasil perbaikan dengan
melakukan pengukuran kembali.
5.6. Hasil pengukuran didistribusikan ke bagian terkait.
5.7. Sumber radiasi harus dilengkapi dengan pelindung dan interlock untuk mencegah
paparan berlebih.
5.1. Pimpinan tempat kerja melakukan pembatasan area hanya untuk staf berwenang,
memberikan dan memasang tanda di area radiasi.
6. PELATIHAN
6.1 Karyawan mendapatkan pelatihan tingkat kesadaran saat pertama kali ditugaskan
yang mencakup :
− Pengaruh radiasi
− Bahaya khusus yang mungkin dihadapi karyawan dan cara pengontrolan bahaya
tersebut
− Praktek kerja yang aman
− Prosedur kondisi darurat
6.2 Karyawan yang dalam tugasnya berhadapan langsung dengan radiasi mendapatkan
pelatihan awal dan pelatihan rutin setahun sekali yang mencakup :
PROSEDUR
RADIASI
(Radiation) Corp.
Nomor Dokumen: Revisi: Tanggal Efektif: Halaman
01 3 dari 2
7. DOKUMENTASI
6.1. Mapping area Gelombang Elektromagnetik
6.2. Data hasil pengukuran
6.3. Data karyawan yang terpapar