Anda di halaman 1dari 1

QS.

Al-Ankabut: 49 sebagai Background Wisuda Hafidh (Kajian Living Qur’an di PP Madrasatul Qur’an
Tebuireng Jombang)

BAB II

a. Kajian Pustaka.
b. Teori
1. Living Qur’an
Sejarah Living Qur’an dan definisinya, ruang lingkup penelitian living qur’an. bentuk
penelitian living qur’an.
Kehadiran Living Qur’an dikaitkan dengan adanya fenomena Qur’an in Everyday Life, atau
praktek Al-Qur’an dalam kehidupan secara langsung dan tidak merujuk atas pemahaman
makna tekstualnya. Praktek ini dijalankan atas dasar adanya sebuah “fadhilah” dari masing-
masing teks pada Al-Qur’an. Sehingga manusia melakukan praktek secara langsung yang
didasari factor keutamaan dari beberapa ayat dalam Al-Qur’an.
Heddy Shri Ahimsa-Putra memetakan pemaknaan Living Qur’an menjadi tiga bagian:
1. Nabi Muhammad sebagai Al-Qur’an yang hidup.
Siti Aisyah menyebutkan bahwa Akhlak Nabi Muhammad merupakan gambaran dari Al-
Qur’an. Dari pernyataan ini dapat dikatakan jika Nabi Muhammad adalah Living Qur’an
atau Al-Qur’an yang hidup.
2. Realitas masyarakat dengan Al-Qur’an
Kehidupan manusia atau masyarakat dapat dikatakan sebagai Living Quran jika pada
aktivitasnya selalu bersandar pada Al-Qur’an. Baik dalam Tindakan menjalankan ajakan
maupun menahan perbuatan yang dilarangan dalam Al-Qur’an, maka hal ini dapat
dikatan sebagai “Al-QUr’an yang hidup” atau Living Qur’an.
3. Ungkapan Kitab yang Hidup
Sebagai kitab suci umat islam, maka Al-Qur’an tidak hanya dibaca melainkan juga setiap
perjalanan kehidupan akan merasakan adanya kehadiran Al-Qur’an yang menjadi
penopang kehidupan. Sehingga Al-Qur’an benar-benar hadir pada setiap situasi
kehidupan.
Definisi Living Qur’an adalah kajian atau peristiwa Ilmiah tentang berbagai peristiwa
sosial terkait dengan kehadiran Al-Qur’an atau keberadaan Al-Qur’an disebuah
komunitas muslim tertentu. Living Qur’an juga berarti praktek -praktek pelaksanaan
ajaran Al-Qur’an di masyarakat dalam kehidupan mereka sehari-hari. 1
Dari ketiga golongan yang disebutkan oleh Heddy juga mendasari penelitian ini yang
juga mengaitkan Al-Qur’an dalam momentum Wisuda Hafidh sebagai pelaksanaan atas
penghargaan santri yang telah menyelesaikan hafalan 30 juz di Pondok Pesantren
Madrasatul Qur’an.
Fenomenologi Alfred Schutz

1
Didi Junaedi Living QUr’an sebuah pendekatan baru dalam kajian Al-Qur’an.

Anda mungkin juga menyukai