Anda di halaman 1dari 11

BAHAN AJAR

VIRUS
Kompetensi Dasar:
3.4 Menganalisis struktur, replikasi dan peran virus dalam kehidupan

Indikator Pencapaian Kompetensi :


3.4.1 Menjelaskan sejarah penemuan virus
3.4.2 Menjelaskan ciri – ciri virus
3.4.3 Menganalisis struktur tubuh virus
3.4.4 Menjelaskan cara hidup virus
3.4.5 Menentukan siklus litik dan lisogenik dalam replikasi virus
3.4.6 Menjelaskan klasifikasi virus
3.4.7 Menganalisis peranan virus dalam kehidupan
3.4.8 Menjelaskan pencegahan dan pengobatan infeksi virus
A. SEJARAH PENEMUAN VIRUS

Kata virus berasal dari bahasa Yunani yaitu virion yang berarti racun. Sejarah penemuan
virus dimulai pada tahun 1883 oleh Adolf Mayer ilmuwan dari Jerman. Mayer meneliti
penyakit mosaik pada tanaman tembakau. Penyakit mosaik menyebabkan pertumbuhan
tembakau menjadi terhambat (kerdil) dan daunnya menjadi bercak-bercak. Mayer
menyemprotkan getah yang diekstraksi dari daun tanaman yang sakit ke tanaman yang
sehat. Lalu, tanaman tersebut menjadi sakit. Melalui pengamatan mikroskop sederhana,
Mayer tidak melihat bentuk bakteri penyebab penyakit tersebut. Mayer membuat
kesimpulan bahwa penyakit mosaik tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil, yang
tidak dapat diamati dengan mikroskop biasa.

Gambar 1. Percobaan Adolf Meyer

Kesimpulan Mayer diuji kembali pada


tahun 1892, seorang ilmuwan rusia
bernama Dimitri Ivanowsky melakukan
percobaan menyaring getah tanaman
tembakau berpenyakit dengan saringan
yang didesain khusus untuk menyaring
bakteri. Kemudian hasil saringan
ditularkan pada tanaman sehat.
Ternyata, filtrat tersebut masih
menimbulkan penyakit mosaik pada
tanaman tembakau sehat. Ivanowsky
berkesimpulan bahwa penyakit tersebut
Gambar 2. Percobaan Dimitri Ivanowsky
disebabkan oleh bakteri patogenik yang
sangat kecil atau bakteri penghasil toksin
yang dapat melewati saringan.

Pada tahun 1897, seorang ahli botani dari belanda bernama Martinus Beijerinck
melakukan eksperimen yang membuktikan bahwa agen penginfeksi yang terdapat di dalam
getah tembakau dapat berkembang biak. Beijerinck menyemprotkan getah yang telah
disaring ke tanaman lainnya sampai beberapa kali pemindahan. Ternyata kemampuan
patogen tidak berkurang setelah beberapa kali pemindahan. Beijerinck berkesimpulan
bahwa agen infeksi tersebut adalah partikel yang jauh lebih kecil dan sederhana daripada
bakteri. Ia menyebutnya sebagai filterable virus. Pada tahun 1935, seorang ilmuwan
Amerika, Wendell Stanley, berhasil mengkristalkan partikel penginfeksi tanaman tembakau
tersebut yang kemudian dikenal dengan nama Tobacco Mosaik Virus (TMV).

B. CIRI VIRUS
1. UKURAN DAN BENTUK TUBUH VIRUS
Virus memiliki ukuran yang sangat
renik, yaitu antara 25-300 nm ( 1 nm= 10 -9
m). Virus yang berukuran paling kecil
adalah virus polio (Poliovirus). Panjang
tubuhnya hanya 25 nm. Virus yang
berukuran besar adalah Bakteriofag yang
panjang tubuhnya 100 nm dan Tobacco
Mosaik Virus (TMV) yang panjang
tubuhnya 300 nm. Oleh karena ukuran
tubuhnya sangat renik, virus hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop
Gambar 3. Ukuran dan Bentuk Virus
elektron.

Virus memiliki Bentuk tubuh virus bervariasi antara lain:


a. Virus berbentuk batang, contohnya TMV (Tobacco Mosaic Virus)
b. Virus berbentuk bulat, contohnya HIV (Human Immunodeficiency Virus)
c. Virus berbentuk oval contohnya Rhabdovirus
d. Virus berbentuk filamen, contohnya virus Ebola
e. Virus berbentuk persegi banyak (polihedral), contohnya Adenovirus
f. Virus berbentuk seperti huruf T, contohnya bakteriofag (sering disebut “fag”)
Gambar 4. Bentuk dan ukuran virus

2. STRUKTUR TUBUH VIRUS

Virus bukan sel (aseluler) karena tidak memiliki organel sel. Virus merupakan partikel
yang disebut virion yang bisa dikristalkan. Oleh karena itu, sebagian ilmuwan biologi
menganggap bahwa virus bukan makhluk hidup. Namun, ilmuwan biologi yang lain
berpendapat bahwa virus adalah makhluk hidup. Alasannya, virus menunjukkan ciri
kehidupan yaitu mampu memperbanyak diri, walaupun hanya dapat dilakukan dalam sel
organisme lain. Virus tersusun atas asam nukleat dan selubung protein .
a. Asam nukleat
Asam nukleat berfungsi sebagai pembawa informasi genetik. Virus hanya memiliki salah
satu asam nukelat yaitu DNA atau RNA.
b. Selubung protein (kapsid)
Kapsid terdiri dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer. Fungsi kapsid adalah
memberi bentuk virus, sebagai pelindung dari kondisi lingkungan yang merugikan dan
melindungi asam nukleat. Gabungan asam nukleat dan kapsid disebut nukleokapsid. Pada
beberapa virus, nukleokapsid dibungkus oleh suatu membran disebut sampul virus. Sampul
virus terdiri dari lipid dan protein. Virus yang memiliki sampul disebut virus berselubung misalnya
pada Orthomyxovirus. Sedangkan virus yang tidak memiliki sampul virus disebut virus tak berselubung,
contohnya TMV (Tobacco Mosaic Virus) dan Adenovirus. Berikut beberapa contoh struktur
tubuh virus:
Gambar 5. Struktur tubuh virus.

(a) Virus berbentuk huruf T contoh


pada Bakteriofag. Memiliki
kapsid kompleks, memiliki kepala
ikosahedral dan serabut ekor.
(b) Virus berbentuk bulat contoh
virus influenza. Memiliki sampul
virus.
(a) (b) (c) virus berbentuk polihedral
contoh Adenovirus. Memiliki
kapsid ikosahdral.
(d) virus berbentuk batang contoh
TMV (Tobacco Mosaic Virus).
Memiliki kapsid heliks dengan
bentuk keseluruhan seperti
batang.

(c) (d)

3. Habitat dan Cara Hidup Virus KONSEP PENTING


Virus hidup dalam sel organisme Virus digolongkan sebagai benda mati, dengan
tertentu sehingga virus disebut sebagai alasan sebagai berikut :
 Bukan sel karena tidak memiliki organel sel.
parasit obligat intraseluler. Apabila sel yang  Dapat dikristalkan seperti sifat benda mati.
menjadi inangnya mati, maka virus akan  Hanya dapat hidup dan bereplikasi di dalam
sel inang
mati. Sel inang dapat berupa organisme
Virus digolongkan sebagai makhluk hidup,
uniseluler maupun multiseluler mulai dari dengan alasan sebagai berikut:
bakteri, protozoa, jamur, tumbuhan, hewan  Tubuhnya terdiri dari asam nukleat.
dan manusia.  Mampu bereplikasi di dalam sel inang

C. REPLIKASI VIRUS
Replikasi virus merupakan proses penggandaan virus. Virus hanya dapat bereplikasi
pada sel organisme lain karena virus tidak memiliki sistem enzim dan tidak dapat
bermetabolisme. Replikasi virus dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu siklus yang
mengakibatkan litik dan siklus yang mengakibatkan lisogenik.
1. Siklus yang mengakibatkan litik
Siklus litik terjadi jika pertahanan sel inang lebih lemah dibandingkan infeksi virus
sehingga tahapan replikasi virus dapat berlangsung cepat. Virus yang mampu melakukan
siklus litik disebut virus virulen. Pada siklus litik, sel inang akan hancur sehingga
terbentuk virio-virion baru.
2. Siklus yang mengakibatkan lisogenik
Siklus lisogenik terjadi jika sel inang memiliki pertahanan yang lebih baik dibandingkan
infeksi virus sehingga sel inang tidak segera hancur.

Siklus litik dan siklus lisogenik terjadi melalui 5 tahap, yaitu : tahap pelekatan (adsorpsi),
penetrasi, replikasi dan sintesis, penyusunan dan lisis.
1. Tahap pelekatan (Adsorpsi)
Virion menempel pada bagian reseptor spesifik sel inang menggunakan serabut
ekornya. Tempat pelekatan virus pada sel inang disebut reseptor (protein khusus pada
membran plasma sel inang yang mengenali virus)
2. Tahap Penetrasi
Pada tahap penetrasi, selubung ekor berkontraksi untuk membuat lubang yang
menembus dinding dan membran sel inang. Selanjutnya virus menginjeksikan materi
genetiknya ke dalam sel inang sehingga kapsid virus menjadi kosong (mati).
3. Tahap Replikasi dan Sintesis (Eklifase)
Tahap replikasi dan sintesis adalah tahap perbanyakan pertikel virus di dalam sel inang.
DNA sel inang dihidrolisis dan dikendalikan oleh materi genetik virus untuk membuat
asam nukleat dan protein komponen virus.
4. Tahap penyusunan
Hasil sintesis berupa asam nukleat
dan protein dibentuk menjadi
partikel-partikel virus yang
lengkap sehingga terbentuk
virion-virion baru.
5. Tahap Lisis
Virus menghasilkan lisozim, yaitu
enzim perusak dinding sel inang.
Setelah dinding sel hancur (lisis),
virus baru keluar dan menyerang
sel inang lainnya.
Gambar 6. Tahapan Replikasi Bakteriofag

Berikut proses daur yang mengakibatkan litik dan yang mengakibatkan lisogenik pada
Bakteriofag

Gambar 7. Siklus yang mengakibatkan Litik dan Lisogenik pada Bakteriofag

Keterangan :
1. Tahap adsorpsi: fag melekat pada bakteri Siklus yang mengakibatkan lisogenik:
2. Tahap penetrasi: DNA fag masuk ke dalam 3. DNA fag disisipkan pada DNA sel
sel bakteri. bakteri
4. DNA yang telah tersisipi profag
Siklus yang mengakibatkan litik: melakukan replikasi terus-menerus
3. Tahap replikasi dan sintesis: bakteri selama penggandaan sel
dikendalikan oleh DNA fag sehingga 5. Pada kondisi yang memungkinkan,
terbentuk komponen virus yaitu asam profag dapat memisahkan diri dari
nukleat dan protein untuk kapsid. DNA sel bakteri untuk memasuki
4. Tahap penyusunan yang diikuti tahap siklus litik.
pelepasan: terbentuk partikel virus yang
utuh dan sel bakteri pecah.

D. KLASIFIKASI VIRUS
Menurut ICTV (International Committee on Taxonomy of Viruses), terdapat tiga
tingkatan takson dalam klasifikasi virus, yaitu famili, genus dan spesies. Pemberian nama
pada famili menggunakan akhiran –viridae, nama genus dengan akhiran –virus, dan nama
spesies menggunakan bahasa Inggris dan diakhiri dengan –virus. Nama genus dan spesies
dicetak miring.
Contoh penulisan klasifikasi pada virus.
1. Famili : Poxviridae 2. Famili : Picornaviridae
Genus : Orthopoxvirus Genus : Enterovirus
Spesies :Variola virus (penyebab cacar) Spesies : Poliovirus (penyebab polio)

Berikut pengelompokkan virus berdasarkan kriteria tertentu, yaitu:


1. Berdasarkan inang yang diinfeksi :
a. Virus yang menginfeksi tanaman contoh: Tobacco mozaic virus (TMV) menginfeksi
daun tembakau, Potato Yellow dwarf virus menginfeksi kentang.
b. Virus yang menginfeksi hewan, contoh : Rhabdovirus menyebabkan rabies pada
anjing, dan New Castle Disease (NCD) menyebabkan penyakit tetelo pada unggas
c. Virus yang menginfeksi manusia, seperti Influenza virus menyebabkab flu, Human
immunodeficiency virus (HIV) meyebabkan AIDS , Polio virus menyebabkan polio, dll.
d. Virus yang menginfeksi bakteri, seperti Bakteriofage

2. Berdasarkan asam nukleat virus:


a. Virus yang memiliki RNA, seperti Influenza virus dan Human immunodeficiency
virus (HIV)
b. Virus yang memilliki DNA, seperti Poxvirus, Herpesvirus, dan Adenovirus.

(a) (b)
Gambar 8.
(a) Poxvirus, virus yang memiilki DNA dan (b) Influenza virus, virus yang
memiliki RNA

1. Berdasarkan ada atau tidaknya sampul/selubung virus:


a. Virus yang memiliki selubung, virus pada kelompok ini memiliki selubung virus,
contoh : Herpesvirus, Corronavirus, dan Orthomuxovirus.
b. Virus yang tidak memiliki selubung, virus pada kelompok ini tidak memiliki selubung
virus, contoh Reovirus, Papovirus, dan Adenovirus.

E. PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN


1. VIRUS YANG MEMBERI MANFAAT
Virus berperan penting dalam proses rekayasa genetika. Virus digunakan untuk kloning
gen yang bermanfaat bagi kepentingan manusia. Misalnya, virus yang membawa gen
untuk mengendalikan pertumbuhan serangga. Virus juga bermanfaat untuk pembuatan
vaksin. Selain itu virus juga digunakan untuk terapi gen manusia seperti penyakit
diabetes dan kanker.

2. PERANAN VIRUS YANG MERUGIKAN


a. Virus yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan
1) Tobacco mozaik virus (TMV), menyababkan penyakit mozaik, tanaman yang
terinfeksi menunjukkan bercak-bercak pada daun atau buahnya.
1) Virus Tungro, menyebakan pertumbuhan tanaman terhambat sehingga tampak
kerdil, penyebarannya oleh perantara serangga wereng coklat dan wereng hijau
berpindah dari tanaman satu ke tanaman lainnya .
2) Citrus leprosis virus (CiLV), menyerang jeruk menyebabkab bercak pada daun
jeruk.
a. Virus yang menyebabkan penyakit pada hewan
1) New Castle Disease (NCD), menyerang sistem saraf pada ternak unggas, misal
ayam. NCD umumnya disebut dengan tetelo.
2) Rabies yang dapat menyerang pada anjing, kucing, rakun serta monyet.
3) Adenovirus penyebab penyakit saluran pernafasan, beberapa menyebabkan
tumor pada hewan tertentu.
b. Virus yang menyebabkan penyakit pada manusia
1) Virus influenza, menyebabakan penyakait influenza. Virus ini menyerang sel-sel
saluran pernapasan bagian atas. Gejala penyakitnya demam, pilek, pusing, pegal
dan batuk.
2) Human immunodeficiency virus (HIV), menyebabkan penyakit AIDS (Acquired
Immuno Deficiency Syndrome). Virus ini menyerang sel darah putih limfosit T.
Penyakit ini ditandai dengan penurunan kekebalan tabuh.
3) Hepatitis virus, penyebab penyakit hepatitis B. Virus ini menyerang sel-sel hati
sehingga perut membesar dan kulit berwarna kuning.
4) Ebola virus, menyebabkan penyakit ebola. Virus ini menyerang pertahanan
tubuh. Penyakit ebola ditandai dengan demam yang disertai pendarahan.
5) Measles virus, menyebabkan penyakit cacar. Virus ini menyerang sel kulit yang
ditandai dengan demam, batuk, pilek dan munculnya cacar mulai dari wajah
kemudin ke seluruh tubuh.
6) Polio virus, menyebabkan penyakit polio. Virus ini menyerang sistem saraf
sehingga menyebabkan kelumpuhan.
7) Mumps virus, menyebabkan penyakit gondong. Virus ini menyerang sel kelenjer
ludah sehingga menimbulkna bengkak dibelakang telinga.
8) Herpes simplex virus, menyebabkan penyakit herpes. Virus ini menyerang mukus
di mulut, alat kelamin dan kulit.

F. PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN INFEKSI VIRUS


Usaha pencegahan terhadap infeksi virus dapat dilakukan dengan cara pemberian vaksin,
sedangkan pengobatannya dengan cara pemberian interferon dan kemoterapi antivirus.

Tabel 1. Pemberian vaksin untuk pencegahan penyakit yang disebabkan virus


Penyakit Sumber Vaksin Kondisi Virus Cara pemberian
Biakan jaringan (ginjal Dilemahkan Mulut (oral)
Poliomielitis monyet, sel diploid Dimatikan Subkutan (injeksi)
manusia)
Biakan jaringan Dilemahkan Subkutan (injeksi)
Campak
(embrio ayam)
Biakan jaringan Dilemahkan Subkutan (injeksi)
Gondong
(embrio ayam)
Biakan jaringan Dilemahkan Subkutan (injeksi)
Rubela (bebek, kelinci, sel
diploid manusia)
Biakan jaringan pada Vaksin hidup Interdermal: tekanan dan
Cacar limfe anak sapi/domba tusukan berkali-kali pada
kulit
Bentuk yang Dimatikan Subkutan/Intradermal
dimurnikan atau (injeksi)
Influenza
subunit cairan alantois
embrio ayam
Embrio bebek/sel Dimatikan Subkutan (injeksi)
Rabies
diploid manusia

Pengobatan Infeksi Virus dapat dilakukan dengan cara berikut :


1. Interferon
Interferon adalah protein yang dihasilkan oleh hewan atau sel biakan sebagai respons
terhadap infeksi virus atau penginduksi yang berfungsi menghambat replikasi virus
dalam suatu sel.
2. Kemoterapi Antivirus
Saat ini telah ditemukan beberapa senyawa antivirus yang dapat digunakan untuk
pengobatan penyakit yang disebabkan oleh virus. Namun, penggunaannya hanya dalam
keadaan tertentu karena dapat bersifat toksik (racun) bagi sel tubuh. Senyawa antivirus
yang banyak digunakan merupakan analog nukleosida, antara lain zidovudin, zalzibatin,
aksiklovir, gansiklovir, vidarabin, idoksuridin, trifluridin.

DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Diah dkk. 2017. Biologi 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Esis.

Irnaningtyas. 2016. Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan Matematika dan
Ilmu Alam. Jakarta : Erlangga

Jati, Wijaya. 2018. Aktif Biologi pelajaran Biologi untuk SMA/MA. Jakarta : Ganeca Exact.)

Anda mungkin juga menyukai