Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM REMIDI DAN PENGAYAAN

MA NURUL IMAN

DAWUHAN WETAN ROWOKANGKUNG LUMAJANG


PROGRAM KEGIATAN REMIDI DAN PENGAYAAN

A. PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sosial dalam bentuk apapun, keadilan merupakan kunci dari
ketercapaian tujuan bersama. Demikian juga kehidupan sosial di kelas, keadilan
merupakan kunci dari pencapaian tujuan bersama. Ketidak adilan sekecil apapun akan
menghambat tujuan bersama.

Tujuan bersama dalam suatu kelas adalah ketercapaian semua Kompetensi


Dasar yang tercantum dalam Kurikulum Nasional. Padahal kita  semua tahu bahwa dalam
suatu kelas pasti terdapat banyak keragaman. Salah satu bentuk usaha dari guru
menghadapi  keberagaman siswa dalam suatu kelas adalah mengadakan program remidi
dan pengayaan. Meski sebagai manusia, tidak akan bisa sempurna keadilannya, namun
harus selalu berusaha.

Khususnya kegiatan remidi merupakan pengejawantahan dari kampanye


mendunia dalam pendidikan, yaitu “No child left behind”. Ini adalah jargon yang
mengkampanyekan keadilan untuk semua siswa dalam kondisi apapun. Tiap siswa berhak
mendapat perhatian dari guru sesuai yang ia butuhkan, untuk sukses dalam proses
pembelajarannya.

Jargon ini pertama didengungkan di Amerika dan menyebar luas ke seluruh


dunia. Namun sayang masuk ke Indonesia banyak yang menyalah tafsirkan dengan arti
tidak ada anak yang boleh tinggal kelas apapun kondisinya.

Menurut Kurikulum Nasional program kegiatan remidi dan pengayaan wajib


dilaksanakan. Kurikulum-kurikulum sebelumnya bukan tidak mengenalnya, akan tetapi
sudah menganjurkan  meski hanya secara tersirat.  Dan   belum  mewajibkan secara
tersurat  dan belum menyusun juknis-juknisnya.

Adapun pengertiannya dalam juknis remidi dan pengayaan Kurikulum


Nasional adalah sebagai berikut:

“Program Remedial adalah program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik
yang belum mencapai kompentensi minimalnya dalam satu kompetensi dasar tertentu. “
“Oleh karena itu program pengayaan dapat diartikan :memberikan tambahan/perluasan
pengalaman atau kegiatan peserta didik yang teridentifikasi melampaui ketuntasan belajar
yang ditentukan oleh kurikulum. “

Metode yang disarankan untuk digunakan dalam program ini bervariasi.  Kita
harus sesuaikan dengan sifat, jenis, dan latar belakang kesulitan belajar yang dialami
peserta didik. Dan tujuan pembelajarannya pun dirumuskan sesuai dengan kondisi  yang
dialami peserta didik.

Pada pelaksanaan di kelas guru, diharapkan selalu menyadari bahwa sekolah


selalu menerapkan  pembelajaran klasikal. Jangan terjebak dulu pada sistem individual.
Jika murid banyak, penggunaan sistem klasikal akan lebih efektif baik bagi kelompok
yang remidi maupun kelompok yang bukan remidi. Baru jika siswa yang perlu remidi
berjumlah satu atau dua, sistem individual akan bisa efektif baik bagi kelompok remidi
maupun kelompok yang bukan remidi.

Jika remidi diadakan pada saat proses pembelajaran  harap mempertimbangkan


hal di atas. Karena meski kelompok remidi yang perlu perhatian lebih, kelompok yang
bukan remidipun masih tetap harus mendapat perhatian. Kondisi yang kondusif dalam
kelas merupakan syarat wajib dari kelancaran proses pembelajaran dari kedua kelompok
yang ada.

Kegiatan pengayaan sendiri banyak bentuk pembelajaranya sesuai dengan


tujuannya. Mulai dari yang ditujukan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan
siswa sampai untuk persiapan menghadapi ujian.  Meski menurut beberapa kalangan drill
persiapan ujian itu tidak lagi populer. Namun selama program evaluasi belajar masih
diwajibkan, persiapannya masih diperlukan juga.

B. BENTUK PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1. REMIDI

a. Mengulang Pembelajaran.

Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.


Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan cara penyederhanaan materi, variasi
cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan. Pembelajaran ulang dilakukan
bilamana sebagian besar atau semua peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar
atau mengalami kesulitan belajar.

b. Bimbingan kelompok

Pemberian bimbingan secara kelompok, misalnya bimbingan kelompok.


Pemberian bimbingan kelompok merupakan pemberian bimbingan pengulangan
pembelajaran terhadap beberapa peserta didik yang belum berhasil mencapai
ketuntasan. Jumlah peserta didik yang efektif untuk program ini antara 3 sampai 8
siswa. Sistem tutorial bisa diterapkan dalam program ini.

c. Bimbingan individu.

Pemberian bimbingan secara perorangan kepada   peserta didik yang belum


berhasil mencapai ketuntasan. Pemberian bimbingan kelompok merupakan pemberian
bimbingan pengulangan pembelajaran terhadap beberapa peserta didik yang belum
berhasil mencapai ketuntasan. Jumlah peserta didik yang efektif untuk program ini
antara 1 sampai 3 siswa. Sistem tutorial bisa diterapkan dalam program ini.

d. Latihan soal.

Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Peserta didik perlu diberi latihan
intensif (drill) untuk membantu persiapan ulangan yang ditetapkan.

e. Tutor sebaya.

Pemanfaatan tutor sebaya. Tutor sebaya adalah teman sekelas yang memiliki
kecepatan belajar lebih cepat. Mereka perlu dimanfaatkan untuk memberikan tutorial
kepada rekannya yang mengalami kelambatan belajar. Tutor sebaya bisa diterapkan
untuk mengulang pembelajaran dan latihan ulangan.
2. PENGAYAAN

Bentuk pembelajaran pengayaan disesuaikan dengan tujuan yang ingin


dicapai.

a. Perluasan, pendalaman dan penajaman pengetahuan, ketrampilan dan sikap


(individual)

Kegiatan pembelajaran ini diperuntukkan bagi peserta didik yang telah


menuntaskan kompetensi harian dengan cepat. Maka mereka akan diberi tugas
tambahan untuk dikerjakan secara mandiri. Contohnya : tugas untuk mencari
pengetahuan  pendalaman materi sendiri melalui internet di sekolah atau tugas proyek
untuk diselesaikan. Atau saat seorang siswa diminta untuk

b. Persiapan ujian-ujian klasikal

Setiap ujian yang akan dilaksanakan guru dipersiapkan dengan teliti. Jangan
sampai kendala non teknis menjadi masalah, apalagi materi. Yang dipersiapkan dengan
rapi mulai dari ulangan harian , UTS, TSM, sampai Ujian Sekolah.

C. WAKTU PELAKSANAAN

REMIDI

1. Harian

Pada saat jam pelajaran

Guru sudah mempunyai data kondisi dan nama siswa yang masuk dalam
program remidi. Pada saat pembelajaran berlangsung siswa-siswa remidi
mendapatkan pembelajaran yang berbeda dari temannya yang lain. Mereka
membentuk kelompok sendiri mendapat bimbingan dan perhatian yang penuh dari
guru. Sedang siswa lainnya melakukan pembelajaran dengan  lebih mandiri.

Di luar jam pelajaran


Setelah jam pembelajaran selesai, siswa yang sudah teridentifikasi perlu
penambahan pembelajaran belum boleh pulang. Mereka masih melanjutkan
pembelajaran untuk menuntaskan pembelajaran yang belum selesai hari itu dan pr
kemarin yang belum di selesaikan. Semua siswa yang ikut remidi ini mulai dari kelas
tiga sampai kelas enam masuk di satu kelas. Kelas ini dibimbing oleh satu guru piket.
Sedangkan hasil dari pembelajarannya akan dilaporkan wali kelas masing-masing.

2. Akhir semester : Remidi UTS

Program ini dilaksanakan menjelang akhir semester bersamaan dengan


progam pengayaan dan dril soal TSM. Sasarannya semua siswa yang nilai UTS nya di
bawah KKM.

PENGAYAAN

1. Harian

Dilaksanaan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Sasarannya adalah


siswa-siswa punya kecepatan belajar lebih dari anak rata-rata. Setelah selesai
menyelesaikan tugas dengan cepat, maka sisa waktu yang ada dipergunakan untuk
pembelajaran lain.

2. Akhir semester

Dilaksanakan 3 sampai 2 minggu sebelum kegiatan TSM berlangsung. Ini


merupakan kegiatan khusus untuk persiapan TSM. Kegiatan pembelajaran tentang
pemantapan materi dan try out soal-soal yang lalu. Kegiatan ini didasarkan pada
pengalaman guru bahwa untuk kegiatan apapun siswa harus dipersiapkan. Meski
untuk mengerjakan soal yang mudah sekalipun siswa harus diperkenalkan.

Anda mungkin juga menyukai