Anda di halaman 1dari 19

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1 Profil Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi
RSUD Kabupaten Bekasi adalah rumah sakit umum yang

berada dibawah otoritas Pemerintahan Kabupaten Bekasi. Yang

dibangun pada tanggal 6 Agustus 2003 dengan ditandai peletakan

batu pertama oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Wakil

Gubernur Provinsi Jawa Barat dan Bupati Bekasi. RSUD

Kabupaten Bekasi resmi dibuka untuk umum pada tanggal 15

Agustus 2005, berdasarkan Instruksi Bupati Bekasi

Nomor :2/2/2005 tentang pengoperasian Rumah Sakit Umum

Daerah Kabupaten Bekasi dan surat izin operasional Nomor

503/2440/DINKES/RS/2005 tentang izin penyelenggaraan Rumah

Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi.

4.1.2 Visi dan Misi

Visi : Menjadi Rumah Sakit Dambaan Masyarakat yang Handal

dan Mampu Bersaing.

Misi : 1.Mengembangkan pembangunan gedung rumah sakit sesuai

master plan secara bertahap, melengkapi peralatan medis

dan non medis serta pengembangan fasilitas - fasilitas


umum di rumah sakit agar mampu memberikan rasa aman

dan nyaman serta menyenangkan bagi para pelanggan.

2.Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia pada

semua lini pelayanan di rumah sakit dalam rangka

pencapaian standar pelayanan minimal, memberikan

pelayanan kesehatan perorangan dengan handal, santun

dan meningkatkan daya saing minimal di wilayah

Purwabeka.

3.Mengembangkan pelayanan pelayanan unggulan yang

mampu menjawab tantangan dan peluang industrialisasi di

Kabupaten Bekasi.

4.2. Hasil Cheklis kesesuaian Sistem Manajeman Alat Pelindung Diri (APD)

di Instalasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi

4.2.1 Hasil Cheklist Apron

No Elemen yang dianalisa Ya Tidak


1 Ketersediaan apron di Instalasi √
Radiologi
2 Apron disimpan dalam keadaan √
Tabel 4.1 lurus diletakan pada lemari Hasil
Checklist khusus
Kesesuaian 3 Apron tidak dilipat √ Apron
4 Pembersihan apron tidak √
berjangka
5 Tebal apron 0,2 mm atau setara √
0,25 mm
6 Penggunaan apron dalam setiap √
pemeriksaan
7 Apron diletakan ditempat yang √
mudah dijangkau dan siap
pakai
8 Apron tampak jelas dan tidak √
dihalangi
Dari tabel menegenai keseuaian Apron di Rumah Sakit

Umum Daerah Kabupaten Bekasi 8 persyratan mengenai Apron

yang sesuai dengan presentase sebesar (87,5%). Sedangkan

persyaratan yang tidak sesuai ada 1 (satu) elemen dengan

presentase sebesar (12,5%)

Gambar 4.1 Apron

4.2.2 Hasil Chekclist Gonad Sheid

Berikut ini table Kesesuaian Gonad Sheild dengan Sistem

Manajemen alat Pelindung diri (APD) menurut PRERKA BAPETEN

menurut Kepmenkes No.1014/MENKES/XI/2008.

No. Elemen yang dianalisa Ya Tidak


1 Kestersedian Gonad Shield √
di Instalasi Radiologi
2 Gonad Shield disimpan √
Dilemari APD
3 Gonad Shield Tidak Dilipat √
4 Pembersih Gonad Shield √
Tidak Berjangka
5 Tebal Gonad Shield 0.2 mm √
atau Setara 0,25 mm
6 Penggunaan Gonad Dalam √
setiap pemeriksaan
7 Gonad Shield diletakan √
ditempat yang mudah
dijangkau dan siap pakai
8 Gonad Shield tampak jelas √
dan tidak dihalangi
Tabel 4.2 Hasil Checklist Kesesuaian Gonald Shield

Gambar 4.2 Gonald Shield

Data dari Tabel mengenai Gonad Sheild di Instalasi Radiologi

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi menurut Standar

Operasional dan PERKA BAPETEN Menurut Kepmenkes

No.1014/MENKES/SK/XI/2008, Diketahuinya 8 persyaratan mengenai

Gonad Sheild yang sesuai dengan presentase sebesaar (50%). Sedangkan

persyaratan yang tidak sesui ada 4 (empat) elemen dengan presentase

sebesar (50%).

4.2.3 Hasil Checklist Sarung Tangan Pb


Berikut ini kesesuaian sarung tangan Pb menurut standar

operasional dan PERKA BAPETEN menurut Kepmenkes

No.1014/MENKES/SK/XI/2008.

No Elemen yang Dianalisa Ya Tidak


1 Kestersediaan Sarung Tangan √
Pb di Instalasi Radiologi
2 Sarung Tangan Pb disimpan √
dalam Keadaan Lurus
3 Sarung Tangan pb Tidak √
dilipat
4 Pembersian Sarung Tangan √
Pb tidak Berjangka
5 Tebal Sarung Tangan Pb √
Setara 0,25 mm
6 Penggunaan Sarung Tangan √
Pb dalam Setiap Pemeriksaan
7 Sarung Tangan Pb Diletakan √
Ditempat yang Mudah
Dijangkau dan siap pakai
8 Sarung Tangan Pb Tampak √
Jelas dan Siap Pakai
Tabel 4.3 Hasil Checklist Kesesuaian Sarung Tangan PB

Data dari Tabel mengenai Sarung Tangan di Instalasi

Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi menurut

Standar Operasional dan PERKA BAPETEN Menurut Kepmenkes

No.1014/MENKES/SK/XI/2008, Diketahuinya tidak tersedianya

sarung tangan Pb. Untuk Penilaian Kesusaian Sistem manajemen

yang di hasilkan (0%)

4.2.4 Hasil Checklist Tyroid Sheild

Berbagai ini adalah table kesesuaian Tyroid Shield dengan

SOP PERKA BAPETEN No.8 Tahun 2011.


No Elemen yang Dianalisa Ya Tidak
1 Ketersediaan Tyroid Sheild di √
Instalasi Radiologi
2 Tyroid Sheild Disimpan Di √
Lemari dan Dalam Keadaan Lurus
3 Thyroid Sheild Tidak Dilipat √
4 Pembersih Tyroid Sheild Tidak √
Berjangka
5 Tebal Tyroid Sheild dalam Setiap √
Pemeriksaan
6 Penggunaan Tyroid Sheild dalam √
Setiap Pemeriksaan
7 Tyroid Sheild Diletakan Ditempat √
yang mudah Terjangkau dan Siap
pakai
8 Tyroid Sheild Tampak Jelas dan √
Tidak Dihalangi
Tabel 4.4 Hasil Checklist Tyroid Shield

Dari data tabel mengenai kesesuaian Tyroid Shield di

Instalasi Radiologi Rumah SAkit Umum Daerah Kabupaten Bekasi

diketahui 8 persyaratan menurut SOP dan PERKA BAPETEN No.

8 Tahun 2011, Sebanyak 6 persyaratan yang sesuai dengan

presentase sebesar (75%). Sedangkan persyaratan yang tidak sesuai

ada 2 elemen dengan presentase sebesar (25%).

4.2.5 Hasil Checklist Kaca Mata Pb


Berikut ini kesesuaian kaca mata Pb menurut SOP dan

PERKA BAPETEN menurut Kepmenkes

No.1014/MENKES/SK/XI/2008

No Elemen yang Dianalisa Ya Tidak


1 Ketersedian Kaca Mata Pb di √
Instalasi Radiologi
2 Kaca Mata Pb Disimpan didalam √
Lemari
4 Tebal Kaca Mata Pb Setara 1 mm √
5 Penggunaan Kaca Mata Pb dalam √
Setiap Pemeriksaan
6 Kaca Mata Pb Diletakan √
Ditempat yang Mudah Dijangkau
dan Siap Pakai
7 Kaca Mata Pb Tampak Jelas dan √
Tidak Dihalangi
Tabel 4.5 Hasil Checklist Kesesuaian Kacamata PB

Gambar 4.5 Kacamata PB

Data dari Tabel mengenai kaca mata di Instalasi

Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi

menurut Standar Operasional dan PERKA BAPETEN

Menurut Kepmenkes No.1014/MENKES/SK/XI/2008,

Diketahui 7 persyaratan mengenai Sarung Tangan yang

sesuai dengan presentase sebesaar (87,5%). Sedangkan


persyaratan yang tidak sesui ada 1 (satu) elemen dengan

presentase sebesar (12,5%).

4.2.6 Hasil Checklist Kaca Pb (Tabir)

Berikut ini tabel Kesesuaian kaca Pb (tabir) menurut Standar

Operasional dan PERKA BAPETEN Menurut Kepmenkes

No.1014/MENKES/SK/XI/2008.

No Elemen yang dianalisa Ya Tidak


1 Ketersediaan Kaca Pb di √
Instalasi Radiologi
2 Pembersihan Kaca Pb Tidak √
Berjangka
3 Tebal Kaca Mata Pb Setara 1 √
mm
Tabel 4.6 Hasil Cheklist Kaca Pb (Tabir)

Gambar 4.6 Kaca Pb (Tabir)

Data dari Tabel mengenai kaca mata Pb di Instalasi

Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi

menurut Standar Operasional dan PERKA BAPETEN Menurut

Kepmenkes No.1014/MENKES/SK/XI/2008, Diketahui 3


persyaratan mengenai Sarung Tangan yang sesuai dengan

presentase sebesaar (100%).

4.3 Pembahasan

4.3.1 Gambaran Kesesuaian Apron Menurut SOP dan PERKA BAPETEN

Tahun No.8 Tahun 2011

Berdasarkan hasil penelitian kesesuaian menurut SOP dan PERKA

BAPETEN No.8 Tahun 2011 didapatkan hasil kesesuaian sebagai berikut

Apron Elemen Presentase


Sesuai 7 87,5%
Tidak sesuai 1 12,5%
Tabel 4.7 Hasil Kesesuaian Apron

Menurut tabel diatas 8 elemen Apron yang dianalisis terdapat 7

elemen yang sesuai dengan persyaratan berdasarkan SOP dan PERKA

BAPETEN No. 8 Tahun 2011 sebesar 87,5% yang masuk dalam kategori

Baik berdasarkan hasil penelitian. Sedangkan 1 elemen yang tidak sesuai

menurut persyaratan tersebut sebesar 12,5%. Elemen-elemen yang tidak

sesuai tersebut adalah:

a. Penggunaan Apron dlam setiap pemeriksan dari data diatas

ketidak sesuaian elemen karena radiographer beranggapan

apron membatasi aktifitas Ketika pasien ramai.

4.3.2 Gambaran Kesesuaian Gonad Shield Menurut SOP dan PERKA

BAPETEN No.8 Tahun 2011


Berdasarkan hasil penelitian kesesuaian menurut SOP dan PERKA

BAPETEN No.8 Tahun 2011 didapatkan hasil kesesuaian sebagai berikut

Gonad Shield Elemen Presentase


Sesuai 4 50%
Tidak Sesuai 4 50%
Tabel 4.8 Hasil Kesesuaian Gonald Shield

Menurut tabel diatas dari 8 elemen Gonad Shield terdapat 4 elemen

yang tidak sesuai dengaan persyaratan SOP dan PERKA BAPETEN No. 8

Tahun 2011 yang masuk dalam kategori cukup sesuai berdasarkan hasil

penelitian.

4.3.3 Gambaran Kesesuaian Sarung Tangan Pb Menurut SOP dan PERKA

BAPETEN No.8 Tahun 2011

Berdasarkan hasil penelitian kesesuaian menurut SOP dan PERKA

BAPETEN No. 8 Tahun 2011 didapatkan hasil kesesuaian sebagai berikut.

Sarung Tangan Elemen Presentase


Sesuai 0 0%
Tidak Sesuai 8 100%
Tabel 4.9 Hasil Kesesuaian Sarung Tangan Pb

Menurut tabel di atas 8 elemen sarung tangan terdapat 8 elemen

yang tidak sesuai dengan persyaratan SOP dan PERKA BAPETEN No. 8

tahun 2011 yang masuk dalam kategori kurang berdasarkan hasil

penelitian. Elemen-elemen yang tidak sesuai tersebut dikarenakan Saarung

tangan Pb tidak ada di Instalasi Radiologi Kabupaten Bekasi.


4.3.4 Gambaran Kesesuaian Tyroid Sheild Menurut SOP dan PERKA

BAPETEN No.8 Tahun 2011

Berdasarkan hasil penelitian kesesuaian menurut SOP dan PERKA

BAPETEN No. 8 Tahun 2011 didapatkan hasil kesesuian sebagai berikut.

Tyroid Sheild Elemen Presentase


Sesuai 6 75%
Tidak Sesuai 2 25%
Tabel 4.10 Hasil Kesesuaian Tyroid Shield

Menurut tabel diatas dari 8 elemen Tyroid Shield terdapat 2 elemen

yang tidak sesuai dengaan persyaratan SOP dan PERKA BAPETEN No. 8

Tahun 2011 yang masuk dalam kategori sudah sesuai berdasarkan hasil

penelitian.

4.3.5 Gambaran Kesesuaian Kacamata Pb Menurut SOP dan PERKA

BAPETEN No.8 Tahun 2011

Berdasarkan hasil penelitian kesesuaian menurut SOP dan PERKA

BAPETEN No. 8 Tahun 2011 didapatkan hasil kesesuaian sebagai berikut.

Kacamata Pb Elemen Presentase


Sesuai 5 71,42%
Tidak Sesuai 2 28,58%

Menurut tabel diatas dari 7 kacamata Pb terdapat 2 elemen yang

tidak sesuai dengaan persyaratan SOP dan PERKA BAPETEN No. 8

Tahun 2011 yang masuk dalam kategori sudah sesuai berdasarkan hasil

penelitian.
4.3.6 Gambaran Kesesuaian Kaca Pb (Tabir) Menurut SOP dan PERKA

BAPETEN No.8 Tahun 2011

Berdasarkan hasil penelitian kesesuaian menurut SOP dan PERKA

BAPETEN No. 8 Tahun 2011 didapatkan hasil kesesuaian sebagai berikut.

Kacamata Pb Elemen Presentase


Sesuai 3 100%
Tidak Sesuai 0 0%

Menurut tabel diatas dari 3 elemen kaca Pb (Tabir) tidak terdapat

elemen yang tidak sesuai dengaan persyaratan SOP dan PERKA

BAPETEN No. 8 Tahun 2011 yang masuk dalam kategori sudah sangat

sesuai karena presentase sebesar 100% berdasarkan hasil penelitian.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas peneliti dapat menyimpulkan:

1. RSUD Kabupaten Bekasi adalah rumah sakit umum yang berada

dibawah otoritas Pemerintahan Kabupaten Bekasi. Yang dibangun

pada tanggal 6 Agustus 2003 dengan ditandai peletakan batu pertama

oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Wakil Gubernur

Provinsi Jawa Barat dan Bupati Bekasi. RSUD Kabupaten Bekasi

resmi dibuka untuk umum pada tanggal 15 Agustus 2005

2. Di Instalasi Radiologi RSUD Kabupaten Bekasi memiliki 5 alat

pelindung diri atau APD yang terdiri dari apron, gonald shield, tyroid

shield, kacamata Pb dan kaca Pb atau tabir.

3. Berdasarkan hasil checklist kesesuaian alat pelindung diri dan

perhitungan presentase kesesuaian alat pelindung diri di Instalasi

Radiologi RSUD Kabupaten Bekasi rata-rata sudah sesuai dengaan

persyaratan SOP dan PERKA BAPETEN No. 8 Tahun 2011

5.2 SARAN

1. Untuk Radiografer

sebaiknya dilakukan penchecklist san secara berskala untuk

mengetahui kesesuai alat pelindung diri atau APD

b. Untuk Instalasi Radiologi RSUD CILEUNGSI

sebaiknya adanya pengadaan Sarung tangan Pb untuk

membatasi dosis radiasi yang diterima


c. Untuk Institusi ATRO PERSADA NUSANTARA

untuk mahasiswa Atro sebaiknya mempelajari sistem

manajemen pengunaan APD

d. Untuk Penelitian selanjutnya

sebaiknya untuk penulis selanjutnya melakukan

pembaharuan sistem manajemen pengunaan APD

DAFTAR PUSTAKA

Akhadi, Mukhlis. 2020.

Dasar-dasar Proteksi Radiasi. Jakarta: Rineka Cipta


Hiswara, E., 2015

Buku Pintar Proteksi dan Keselamatan Radiasi di Rumah Sakit, BATAN

Press, Jakarta.

Indrati, Rini. 2017.

Proteksi radiasi bidang radiodiagnostik dan intervensional. Malang

KEPMENKES No.1014 Tahun 2008

Tentang Standar Pelayanan Radiologi Diagnostic Di Sarana Pelayanan

Kesehatan

Laksmi, Fuad dan Budiantaro.2008.

Manajemen Perkantoran. Modern Jakarta: Penerbit Pernaka. Moejikat

Mayerni, Ahmad, A.dan AbidinZ,2013.

Dampak Radiasi terhadap Kesehatan Pekerja Radiasi di RSUD Arifin

Achmad, RS Santa Maria, dan RS Awal Bros Pekan baru, Jurnal

Lingkungan.

Peraturan Menaker Nomor PER.08/MEN/VII/2010


Tentang Alat Pelindung Diri
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2007

Tentang Keselamatan Radiasi Pengion Dan Keamanan Sumber Radioaktif

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2008

Tentang Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion Dan Bahan

Nuklir

PERMENKES No. 33 tahun 2015

Tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya

Manusia Kesehatan.
PERMENKES NO 24 TAHUN 2020

Tentang Pelayanan Radiologi klinik

TRANSKIP WAWANCARA
Informan dalam penelitian ini adalah satu Kepala Radiografer dan satu

dari radiographer. Kepala radiografer dipilih sebgai Informan satu karena

bertanggungjawab dalam pelaksanaan radiodiagnostik.

a. Berapakah jumlah alat pelindung diri yang ada di Radiologi?

Hal ini sesuai pernyataan responden (R2) sebgai berikut :

“ Apron awalanya sih banyak, ada sekitar 4, yang ada di instalasi

Radiologi ada pelindung Tyroid satu pelindung gonad satu, kaca mata

Pb satu, kita belum bicara APD yang ada di Ruang O.K IBS dan O.K

Maternal, karena di sana ada C-Arm.”

b. Kapan perencanaan pengadaan APD dibuat ?

Hal ini sesuai pernyataan responden (R1) sebagai berikut :

“ baik terkait perencanaan yang pertama kita selalu membuat secara

tahunan jadi sebelum dilakukan penganggaran, misalkan sekarang

tahun 2023 ya.., berarti anggaran 2024 sudah kita usulkan dari tahun

sebelumnya berarti dimulai dari sekarang’’,kita merujuk dari tujuan

rumah sakit, apa yang mau dicari, misalkan berbasisnya apa?, Kalau

saat ini rumah sakit berdasarkan Raker itu, berbasis kepada trauma dan

jantung, jadi kita menyesuaikan di Instalasi ituh, jadi unggulannya

jantung dan trauma sehingga alkes termasuk alat Kesehatan dan alat

pelindung dirinya menyesuaikan yang kira-kira yang dibutuhkan

layanan tersebut.
c. Siapakah yang merencanakan untuk pengadaan APD ?

Hal ini sesuai pernyataan responden (R2) sebagai berikut :

“perencanaannya yang menandatangani kepala Instalasi yaitu Dr.

Edwin dengan masukan dari kami sebagai radiographer kemudian

selaku fisika medik jadi melibatkan seluruh unsur di radiologi tapi

pengusulnya dalam hal ini adalam hal ini adalah yang bertanda tangan

kepala instalasi yaitu Dr. Edwin.”

d. Bagaimanakah SOP pemeliharaan APD ?

Hal ini sesuai pernyataan responden (R2) sebagai berikut :

“yang pertama pemeliharaannya yaa, jadi pertama dibersihkan terutama

apabila ada bekas darah, bekas kontras gituhkan!, terus kemudian

disimpan lemari atau tempat yang sudah siapkan di kamar tiga”

e. Bagaimanakah SOP apabila APD tidak layak pakai ?

Hal ini sesuai pernyataan responden (R2) sebagai berikut :

“yang pertama kita cek dulu APDnya itu misalkan secara berkala

misalkan tiga bulan sekali atau enam bulan sekali kita cek, kalua

misalkan tidak layak kita simpan terus kemudian kita laporkan bagian

penunjang bahwa ini tidak bisa digunakan makanya diperlukan

pengadaan kembali bila diperlukan seperti itu kira-kira”

Dari hasil wawancara didapat ketidak lengkapan Alat Pelindung

Diri di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Kabupaten Bekasi. Hal ini tidak
sesuai dengan SOP dan PERKA BAPETEN No. 8 Tahun 2011 yang pada

dasarnya harus dibutuhkan kelengkapan Alat pelindung diri. Sehingga

dalam setiap Cheklist hasil penelitian didapati hasil infeksi dan

pendokumentasian alat-alat yang termasuk dalam alat pelindung diri yang

ada di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Kabupaten Bekasi.

Anda mungkin juga menyukai