Script Kelompok 2. X5
Script Kelompok 2. X5
UNSPOKEN
UNSPOKEN
Nika (VO Prolog) :
Hai aku Nika,
Aku adalah monster di dalam,
Dan sepertinya tidak ada akhir,
Untuk membiarkan emosi ini mereda,
Kebohongan dan gunjingan,
Semuanya ada di sekitarku,
Dua lingkungan yang buruk,
Mereka adalah musuhku,
Yang menurutmu adalah teman.
(VO Prolog):
Rara, Stefan, dan Ferdi. Dulu mereka tertawa bersamaku. Kini,
mereka tertawa tanpaku..
*Visualnya tesa dengan tiga temannya di masa lalu, dan ketiga
temannya di masa sekarang
(VO Prolog):
Dingin,sepi,dan gelap pikiranku
Ribuan detik ku menunggu mati
Agar teror hati ini segera berakhir
Rasa Cemas, Penyesalan dan amarah
Yang tak akan pernah kalian melihatnya
Sebab aku, hanya akan membisu
Guru: “Nika!”
(Nika terkejut dan berdiri dari tempat duduknya tetapi masih gemetar,
berkeringat, dan menunduk)
*Visualnya Seisi kelas menatap heran pada Nika karena tingkahnya yang
aneh. Dan Flashback saat semua di pov yang sama, seisi kelas
menggunjing dia
(VO Prolog):
Takut, adalah jiwa yang tak pernah terpisah dari diriku. (Hening)
*Visualnya fokus pada kondisi Nika yang lemah dan terus berlari
hingga muntah di westafel
(VO Prolog):
“Lelah. menanggung beban hati. merasakan perihnya luka batin.
rasanya pahit sekali. kenapa tuhan sejahat ini padaku? menyiksaku
dengan semua kondisi ini. aku tau ini semua adalah balasan atas
perbuatanku. tapi, apakah masih belum cukup semua siksaan ini?
(menangis”
(VO Prolog):
“Aku tahu aku sehina ini, bahkan bumi pun tidak sudi menjadi
pijakan bagiku untuk berjalan diatasnya, langit juga tak sudi
mengenai air hujannya padaku,”
(VO Prolog):
“karena pada akhirnya, tidak ada satupun yang peduli padaku, yang
tersisa hanyalah diriku sendiri, bersama hati yang hampa.”
*Visualnya Nika terus berjalan di Lorong dengan muka datar dan sembab
(Nika hendak menggunakan earbuds itu, Namun tanpa ia sadari, benda itu
sudah jatoh sebelumnya)
(Ia segera berlari panik untuk mengambil earbuds nya itu)
(Namun tiba-tiba, DUKK, Nika terjatuh saat hendak mengambil earbuds
nya)
(Semua mata tertuju padanya, rasa gelisah mulai memuncak saat itu)
(Semua anak riuh karena jatohnya Nika di tengah kerumunan, ada yang
khawatir, ada juga yang membicarakannya)
(Nika berdiri sejenak dan semakin berkeringat melihat semua mata
tertuju padanya)
*FLASHBACK
(VO Prolog):
“Sialan, terjadi lagi. Beginilah rasanya hidup sebagai sampah.
Selalu tidak berguna, selalu tersiksa, dan selalu kesepian.”
(Nika terus berjalan mencari tempat yang sepi yang mengarah ke gazebo
dekat gerbang sekolah)
(Saat ingin menyebrang, dia melewati jalan raya)
(Tanpa melihat kanan kiri, Nika langsung menyeberangi jalan tersebut
seraya menunduk)
(Nika hampir tertabrak oleh pengendara motor disana)
Nika: “Illa?”
Rara: “eh ada anak baru tau yang mau masuk kelas kita?”
Ferdi: “cewe apa cewe? cakep ga?”
Stefan: “cewe mulu pikiran lu”
Nika: “eh eh itu ga si anaknya?”
Nika: “Kok gue doang yang viral, kalian kan juga ikutan”
Rara: “Ya kan lo yang main fisik ke dia, kita mah diem aja, ya ga
guys?”
Stefan & Ferdi: “Iyoi”
Illa: “Kamu tu ngapain bilang kek gtu? Tuhan aja maafin kamu, masa aku
gabisa maafin kamu? Kamu gaboleh ngomong kek gtu. Kamu tu layak untuk
hidup, bahkan layak banget. Karena tuhan itu memberi kehidupan pada
hambanya dengan tujuan yang pastinya terbaik untuk hambanya.”
Nika: “LAYAK? HAH?! LAYAK? Manusia kayak gini masih lo sebut layak
hidup? Salah Illa, lo liat aja tingkahku ke elo! Lo sadar kan klo
orang di depan lo ini monster yang udah nyakitin lo!
Illa: “Nika, aku dah maafin kamu dari dulu. Jadi, kamu gaperlu kayak
gini. Juga, klo kamu mikir orang-orang itu benci kamu, ngehindarin
kamu, musuhin kamu. Itu salah Nika. Itu cuman di pikiran kamu, padahal
aslinya engga. Semua orang itu care sama kamu, kamu cuman butuh buka
hati kamu buat orang-orang. Jangan takut, Ketakutan itu harus
dihadapin, jangan dihindarin.”
-THE END-