Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SILA KE 3 PERSATUAN INDONESIA

Dosen: Rustandi S.Sos, M.Si

Disusun oleh:

Mumad Tobroni

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) MUHAMMADIYAH GARUT

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa terlimpah ke hadirat Sang Kholiq, Allah SWT.Yang senantiasa
mengasihi makluk ciptaannya dengan nikmat yang tak terhingga. Shalawat serta salam selalu
terlantun kepada utusan tercinta yang membawa cahaya perubahan untuk kita semua, yakni
Nabi Muhammad SAW. Semoga sampai pada kita selaku umatnya di akhir zaman ini.

Makalah ini saya susun sebagai salah satu syarat dan apresiasi atas pengampuan tugas
untuk Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan,Makalah ini mengulas mengenai
Pancasila,yaitu sila ke 3

saya sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan
baik akademik dan non-akademik. Dalam penyusunan dan penyampaiannya saya sangat
menyadari keterbatasan saya. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
dari pembaca sekalian. Atas perhatian dan kesediaannya saya ucapkan terima kasih.

Garut, 20 November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................
BAB I.................................................................................................................................................
PENDAHULUAN..................................................................................................................................
A.Latar Belakang……………………….……………………………………………………………………………………………………2

B .Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………………………………………3

C.Tujuan…………………………………………………………………………………………………………………………………………4

BAB II.................................................................................................................................................
PEMBAHASAN....................................................................................................................................
Objek Material Persatuan Indonesia/Narasi.....................................................................................
BAB III..........................................................................................................................……………..3
A. Permasalahan………..…………………………………………………………………………………………………………………….1

B.Penyelesaian…………………………………………………………………………………………………………………………………2

BAB IV…………………………………………………………………………………………………………………………………………..……4

PENUTUP….…………………………………………………………………………………………………………………………………..…4

A. Kesimpulan.............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila secara etimologi berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu Panca yang
 berarti “Lima” serta Sila yang berarti “Dasar”. Sehingga Pancasila dapat diartikansebagai
Lima Dasar. Berdasarkan pengertian tersebut, menunjukkan Pancasila menjadi pedoman
mutlak bagi Bangsa Indonesia dalam Bernegara

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan persatuan indonesia?
2. Apa tujuan persatuan indonesia?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian persatuan indonesia
2. Dapat mengetahui tujuan persatuan indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

 Objek Material Persatuan Indonesia / Narasi

Mengenai persatuan dan kesatuan tepatnya di kampung saya yakni kp Sarohan RT 04 RW 04


Desa Peundeuy kecamatan peundeuy antara lain dari segi ideologi politik ekonomi sosial budaya dan
keamanan semua itu terbilang aman dan nyaman karena masih lengket dengan tradisi gotong
royong dan bahu membahu serta kebersamaan dengan mengutamakan kearifan lokal yang tidak
bertentangan dengan agama dan negara atas dasar itu menjadi kunci keberhasilan di bidang
pembangunan dan kerukunan,itu tidak terlepas dari pengambilan hasil sepakat dari beberapa
elemen tokoh dan masyarakat sehingga tidak ada keinginan memaksa dari tokoh sehingga
masyarakat tidak merasa tertekan dengan hasil keputusan yang akan di ambil

Terjadi pro dan kontra sudah biasa tetapi kesepakatan dengan jumlah yang besar sudah
menjadi ukuran untuk dapat dijadikan pegangan,dan untuk menghilangkan pendapat yang kontra
dengan resul/hasil yang didapat,sehingga sebagian yang kontra akan bisa menerima keberhasilan
yang telah di sepakati dengan tercapainya hasil yang di iginkan entah itu dalam lingkup sosial,budaya
apa lagi dalam bidang keagamaan yang sangat sensitif tapi bisa berakibat fatal,maka dengan itu
seorang pablik figur harus sangatlah berhati hati untuk memberi wawasan dan mengambil
keputusan sehingga harus dapat merangkul beberapa elemen masyarakat yang jelas keinginan dan
pemikiran nya dengan mengajak ber argumen memberikan contoh dan mempersilahkan yang lain
untuk memberikan pandangan atau keritikan yang sifatnya membang

Setelah itu bisa diambil mana yang baik dan yang terbaik mana yang utama dan yang di
utamakan dan mengambil satu pendapat tanpa mengesampingkan pendapat yang lain mejauhkan
dari rasa sakit hati,karena pendapatnya tidak di setujui
BAB III
A. PERMASALAHAN

Beda keinginan jadi faktor ketegangan dalam memperoleh suatu kemajuan,contoh dalam
pengadaan dana untuk suat pembangunan,entah itu untuk sarana keagamaan atau
kepentingan sosial,disini terjadi kemelut pendapat antara satu kelompok dengan
kelompok yang lainnya,satu kelompok inginnya sama rata dan kelompok yang lain
inginnya dibedakan sesuai dengan kemampuan ekonomi nya,datang lagi kelompok lain
yang berpendapat kalau orang sunda menyebutnya ``clak herang clak putih’’ yakni se
keinginan nya atau semampu nya saja,karena orang jikalau berhubungan dengan materi
sangatlah sensitif,dan disinilah persatuan dan kesatuan kita di uji tentang bagaimana
sikap kita terhadap hal yang seperti ini apakah tetap kokoh pada pendirian sendiri atau
mengikuti suara terbanyak.
B. PENYELESAIAN

Dikarenakan dalam suatu daerah atau sekumpulan masyarakat selalu ada yang namamya
pemimpin maka disinilah peran kebijaksanaan pemimpin sangat dibutuhkan oleh
masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut,akhirnya pimpinan daerah
mengumpulkan semua elemen masyarakat yang berada di daerah tersebut untuk
pengambilan suara terbanyak,apakah suara kesatu kedua atau ketiga,dan alhasil suara
terbanyak yaitu suara kedua yakni dibedakan sesuai dengan kemampuan nya,oleh karena ini
melalui pemungutan suara terbanyak jadi semua orang menyetujuinya sehingga tidak ada
perselisihan lagi dan masyarakat tetap aman dan damai
BAB IV

KESIMPULAN

Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh

Untuk menghasilkan persatuan dan kerukunan jangan menonjolkan pendapat pribadi dan
mengesampingkan pendapat yang lain seharusnya mengambil keputusan keputusan dengan kata
sepakat/musyawarah
BAB IV

PENUTUP

Demikian makalah ini saya ulas,diharapkan makalah ini bisa menambah sedikit demi sedikit
pengetahuan tentang persatuan dan kesatuan kurang lebihnya mohon maaf,sekian dan terima kasih
DAFTAR PUSTAKA

Tobroni,Mumad. Mandiri Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan


Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Indonesia .2022.pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan

Anda mungkin juga menyukai