Anda di halaman 1dari 10

Strategi Bisnis Internasional

1. Strategi dan Perusahaan


Apa yang dimaksud dengan strategi?

Strategi adalah suatu pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah


aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Perusahaan melakukan suatu tindakan atau
kegiatan yang digunakan sebagai acuan dalam mencapai tujuan. Jika dikaitkan
dengan perusahaan sendiri, Strategi perusahaan merupakan tindakan yang
dilakukan manajer untuk mencapai tujuan perusahaan.

Biasanya, strategi fokus pada profitabilitas dan pertumbuhan laba perusahaan itu
sendiri.

2. Penentuan Nilai Perusahaan

Seperti yg sudah dijelaskan tadi bahwa strategi perusahaan akan fokus kepada
pertumbuhan laba dan Profitabilitas sehingga Profitabilitas serta Pertumbuhan
Laba berfungsi sebagai Penentu Nilai Perusahaan.

A. Profitabilitas
Kemampuan perusahaan menghasilkan suatu laba dalam waktu tertentu.
Profitabilitas mengacu pada tingkat pengembalian perusahaan membuat modal
yang diinvestasikan
Terdapat dua factor yang mempengaruhi profitabilitas, yaitu:
a. Mengurangi biaya produksi
b. Menambah nilai dan menaikkan harga
B. Pertumbuhan laba
Presentase kenaikan laba yang diperoleh suatu perusahaan dari waktu ke waktu.
Bagaimana caranya menumbuhkan laba perusahaan?
a. Menjual lebih banyak produk pada pasar-pasar yang telah ada
b. Memasuki pasar baru

Strategi yang dimiliki oleh suatu perusahaan harus dapat meningkatkan


profitabilitas untuk kemajuan perusahaan tersebut. Dengan melakukan strategi
yang tepat, perusahaan dapat mencapai nilai tambah, memproduksi dengan
biaya yang lebih rendah, menjual produk di pasar lebih banyak, dan juga
memperluas pangsa pasar internasional.

C. Dasar Menciptakan Nilai


Ada 2 dasar dalam menciptakan nilai
1) Diferensiasi (mengikuti gaya konsumen/sesuai harapan konsumen)
Suatu proses merancang seperangkat perbedaan yang bermakna dalam
tawaran perusahaan. Tawaran tersebut harus dipersepsikan oleh konsumen
sebagai hal yang berbeda, namun harus benar-benar berbeda dalam hal
content, context dan infrastrukturnya.
2) Biaya yang murah
(contoh cina memproduksi barang secara massal untuk mendapatkan biaya
yang murah)
D. Mengatur Operasi Perusahaan
1) Aktivitas primer/utama
Melibatkan menciptakan produk, pemasaran dan memberikan produk ke
pembeli, dan memberikan dukungan dan layanan setealah penjualan produk
ke pembeli
Aktivitas utama Adalah semua aktivitas yang menciptakan nilai bagi para
pelanggan dan menyajikan sesuatu yang bisa menunjukkan keistimewaan
organisasi di hadapan pasar. Aktivitas utama ini dipandang sebagai aktivitas
yang sangat penting dalam menjalankan bisnis.
Aktivitas utama:
a. Penelitian dan pengembangan
b. Produksi
c. Pemasaran dan penjualan
d. Customer service
2) Kegiatan pendukung
Aktivitas yang memberikan fasilitas untuk mencapai aktivitas utama.
Aktivitas pendukung meliputi:
a. Sistem informasi
b. Sumber daya manusia
c. Logistik
E. Ekspansi global dan keuntungan
Perusahaan yang beroperasi secara internasional dapat :
1) Memperluas pangsa pasar
Dengan memperluas pangsa pasar, tentu untuk penawaran produk domestik
mereka bisa dilakukan dengan menjual produk tersebut di pasar
internasional.
2) Mengghasilkan lokasi ekonomis
Dengan menyerahkan kegiatan penciptaan nilai individu untuk lokasi di
seluruh dunia di mana mereka dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
Mengapa lokasi ekonomi sangat penting? Dengan mencapai lokasi ekonomi,
perusahaan dapat:
1. Menciptakan kenaikan nilai dengan menurunkan biaya hingga mencapai
biaya terendah.
2. Membedakan penawaran produk mereka Perusahaan yang memanfaatkan
lokasi ekonomi di berbagai belahan dunia, memiliki jaringan global dalam
penciptaan nilai kegiatan
3) Menghasilkan biaya ekonomis yang lebih besar dari efek pengalaman
dengan melayani pasar global yang berkembang dari lokasi pusat, sehingga
mengurangi biaya penciptaan nilai.
efek kurva pengalaman adalah pengaruh akumulasi pengalaman produksi
dalam mengurangi biaya produk per unit secara sistematis
4) Mendapatkan pengembalian yang lebih besar dengan memanfaatkan
keterampilan yang berharga yang dikembangkan dalam operasi asing dan
mentransfernya ke entitas lain dalam jaringan global perusahaan operasi

3. Tekanan Kompetitif
Perusahaan di pasar global biasanya menghadapi dua jenis tekanan persaingan
tekanan untuk mengurangi biaya dan tekanan untuk responsif secara lokal atau
tanggap lokal
Tekanan ini memunculkan konflik permintaan dalam perusahaan. Tekanan
pengurangan biaya mengharuskan perusahaan memangkas cost per unit.
Sedangkan tekanan tanggap lokal menciptakan produk yang adaptif terhadap
permintaan lokal dan hal ini akan mengingkatkan biaya.

A. Tekanan Pengurangan Biaya


Tekanan untuk mengurangi biaya semakin besar ketika perusahaan berada
dalam industri yang memproduksi produk yang bersifat umum, artinya tidak ada
kebutuhan khusus atau perbedaan preferensi yang signifikan terhadap customer
di berbagai negara. Sehingga harga yang kompetitif adalah persaingan
utamanya. Ketika competitor berada di lokasi dengan biaya rendah. Untuk
menanggapi tekanan tersebut, perusahaan perlu menurunkan biaya penciptaan
nilai.
B. Tekanan Untuk Tangap Lokal
Perusahaan menghadapi tekanan ini perlu untuk membedakan produk mereka
dan menggunakan strategi pemasaran yang berbeda di setiap negara. Tekanan
ini muncul dari:
5) Perbedaan selera konsumen dan preferensi
Berbeda secara signifikan antara negara, perusahaan menghadapi tekanan
kuat untuk tanggap lokal
6) Perbedaan dalam praktik dan infrastruktur tradisional
Ketika ada perbedaan dalam infrastruktur atau praktek-praktek tradisional
antar negara, tekanan untuk tanggap lokal muncul.
7) Perbedaan dalam saluran distribusi
Strategi pemasaran sebuah perusahaan mungkin dipengaruhi oleh
perbedaan dalam saluran distribusi antar negara karena alur yang berbeda
membutuhkna penyesuaian tersendiri oleh perusahaan.
8) Permintaan dari tuan rumah
Tuntutan ekonomi dan politik serta regulasi yang diberlakukan oleh
pemerintah negara tuan rumah memerlukan tingkat respon lokal untuk
menyesuaikan diri.
4. Menentukan Strategi
Terdapat 4 strategi dasar bagi perusahaan untuk bersaing di lingkungan
internasional.
A. Strategi Standarisasi Global
Strategi standarisasi global berfokus pada peningkatan profitabilitas dan
pertumbuhan laba dengan melakukan pengurangan biaya dari skala ekonomi,
dan ekonomi lokasi. Tujuan dari strategi ini adalah mengejar biaya yang rendah
dalam global dan biasanya digunakan ketika ada tekanan yang tinggi untuk
meminimumkan biaya dan meminimumkan respon lokal
B. Strategi Lokalisasi
Strategi lokalisasi ini berfokus pada pada peningkatan profitabilitas dengan
menyesuaikan barang atau jasa perusahaan sehingga mereka memberikan yg
cocok dengan selera dan preferensi dalam pasar nasional yang berbeda. Strategi
ini dibutuhkan ketika ada perbedaan besar di negara-negara yang berkaitan
dengan selera konsumen dan preferensi, dan di mana tekanan biaya yang tidak
terlalu intens.
C. Strategi Transnasional
Strategi ini secara bersamaan mencoba menerapkan pencapaian biaya rendah
melalui ekonomi lokasi dan skala ekonomi, membedakan penawaran produk di
pasar geografis untuk memperhitungkan perbedaan lokal, serta mendorong
aliran multiarah keterampilan antara anak perusahaan yang berbeda, Strategi ini
umum digunakan ketika tekanan untuk mengurangi biaya dan tanggap lokal
sama tingginya.
D. Strategi Internasional
Strategi ini dilakukan dengan menggunakan produk yang sama dengan yang
diproduksi di pasar domestik, lalu dijual secara internasional dengan
kustomisasi yang hanya sedikit. Cara ini umum digunakan ketika tekanan
pengurangan bisaya dan tanggap lokal sama rendahnya.
5. Strategic allliances
A. Definisi
Aliansi Strategis (SA) adalah kesepakatan atau perjanjian kerja sama antara 2
perusahaan untuk menyatukan kedua sumberdaya yang dimiliki oleh masing
masing demi mencapai tujuan bisnis bersama. Pada bagian ini kita berfokus
pada SA yang terjadi antar negara Jika kedua perusahaan ini bergabung maka
keduanya akan melengkapi sama lain dan memberikan keunggulan komprtitif
yang berbeda bagi kedua perusahaan. Istrilah aliansi strategis ini digunakan
untuk menjelaskan berbagai macam bentuk kerjasama antar perusahaan, atara
lain, kepemilikan saham silang, pengaturan lisensi, usaha patungan formal (joint
venture) dan pengaturan kerjasama informal. Beberapa alasan terjadinga
strategi aliansi adalah untuk mendapatkan akses pasar yang lebih luas, dan
transfer teknologi.

B. Jenis Aliansi Strategis


1) Aliansi Strategis Horizontal
Aliansi perusahaan yang beroprasi pada area bisnis yang sama. Perushaan
yang dahulunya merupakan pesaing kini bekerja sama untuk meningkatkan
daya saingnya dengan pesaing lain. Contohnya dalah Renault – Nissan
Alliance. SA kedua entitas tersebut bukan melalui merger atau akuisisi ,
namun melalui perjanjian kepemilikan silang. Jenis SA ini memberi kedua
perusahaan keunggulan kompetitif seperti skala ekonomi karena biaya
bahan baku dapat dinegosiasikan untuk volume yang lebih besar, biaya
logistik dapat dirasionalisasi, biaya penelitian & pengembangan dapat
dirasionalisasi, dan bahkan jaringan pemasaran dan layanan dapat
digunakan secara umum.
2) Aliansi Strategis Vertikal
Aliansi semacam ini sebagian besar terlihat antara rantai nilai produk
perusahaan hulu dan hilir. Misalnya, produsen Tinta memasuki aliansi
strategis dengan produsen Pigmen, pengaturan semacam ini memastikan
produsen tinta dengan pasokan yang konsisten dari jenis Pigmen yang
diperlukan.

C. Berbagai Cara Masuk ke Aliansi Strategis


1) Joint venture
Menurut Erman Rajagukguk bahwa joint venture agreement adalah “suatu
bentuk kerjasama antara pemilik modal nasional dengan modal asing yang
didasari pada suatu kontraktual (perjanjian).
Contoh : PT. Nestle Indofood Citarasa Indonesia. Perusahaan ini adalah
gabungan dari PT. Nestle S.A (perusahaan luar negeri) dan PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk. (perusahaan dalam negeri).
2) Equity Participation
Ini adalah aliansi di mana satu entitas memperoleh saham ekuitas
substansial di entitas lain sehingga memiliki kendali untuk mendorong
keputusan bisnis. Contoh : Renault - Aliansi Nissan; dijelaskan sebelumnya
3) Non- Equity Participation
Entitas yang terlibat SA setuju untuk berbagi kompetensi inti mereka
(pengetahuan ahli) untuk menciptakan keunggulan kompetitif. Karena tidak
ada entitas baru yang dibuat, partisipasi ekuitas tidak diperlukan.
Contoh : Hewlett-Packard (HP) actively uses this type ofcooperative strategy
to license some of its intellectual property.

D. Kelebihan Aliansi Strategis


1) Membuka akses pasar
Pertama, aliansi strategis dapat memfasilitasi masuk ke pasar luar negeri.
Misalnya, banyak perusahaan percaya bahwa jika mereka berhasil memasuki
pasar Cina, mereka membutuhkan mitra lokal yang memahami kondisi bisnis
dan yang memiliki koneksi yang baik.
2) Berbagi Resiko dan Biaya
Aliansi strategis juga memungkinkan perusahaan untuk berbagi biaya tetap
(dan risiko terkait) mengembangkan produk atau proses produksi baru.
Aliansi antara Boeing dan sejumlah perusahaan Jepang untuk membangun
jetliner komersial terbaru Boeing, 787, dilatarbelakangi motivasi oleh
keinginan Boeing untuk berbagi perkiraan investasi $ 8 miliar yang
diperlukan untuk mengembangkan pesawat.
3) Menggabungkan antara skill dan asset yang tidak semua perusahaan dapat
membuatnya sendiri.
for example, Microsoft and Toshiba established an alliance aimed at
developing embedded microprocessors (essentially tiny computers) that can
perform a variety of entertainment functions in an automobile (e.g., run a
backseat DVD player or a wireless Internet connection)
4) Membuantu perusahaan menetapkan standar teknologi untuk industri yang
akan menguntungkan perusahaan
Misalnya, pada tahun 2011 Nokia, salah satu pembuat smartphone
terkemuka, terlibat dalam aliansi dengan Microsoft di mana Nokia setuju
untuk melisensikan dan menggunakan sistem operasi Windows Mobile
Microsoft di ponsel Nokia. Motivasi untuk aliansi ini sebagian untuk
membantu menetapkan Windows Mobile sebagai standar industri untuk
smartphone dibandingkan dengan sistem operasi saingan seperti iPhone
Apple dan Android Google.
E. Kekurangan Aliansi Strategis
Suatu perusahaan dapat tereksploitasi secara berlebihan hanya dengan
keuntungan jangka pendek bukan jangka panjang, sementara perusahaan
lainnya memperoleh keunggulan kompetitif yang cukup besar.
6. Making Alliance Work
Bagaimana cara membuat suatu perusahaan aliansi berhasil. Kesuksesan aliansi
dipengaruhi oleh beberapa faktor : partner selection, alliance structure, sikap
manajemen aliansi tersebut.
A. Partner Selection
Salah satu strategi kesuksesan aliansi adalah memilih partner yang baik, partner
yang baik memiliki beberapa karakteristik. Pertama, mitra yang baik membantu
perusahaan mencapai tujuan strategisnya, apakah itu akses pasar, berbagi biaya
dan risiko pengembangan produk, atau mendapatkan akses ke kompetensi inti
kritis. Mitra harus memiliki kemampuan yang tidak dimiliki oleh perusahaan.
Kedua, mitra yang baik berbagi visi perusahaan untuk tujuan aliansi. Ketiga,
mitra yang baik tidak mungkin mencoba untuk mengeksploitasi aliansi secara
oportunistis untuk tujuannya sendiri, yaitu, untuk mengeksploitasi kemampuan
teknologi perusahaan sambil memberikan sedikit imbalan. Dalam hal ini,
perusahaan dengan reputasi "fair play" mungkin menjadi sekutu terbaik.

B. Struktur aliansi
Aliansi harus terstruktur agar resiko perusahaan untuk memberikan terlalu
banyak kepada partnernya bisa direduksi. Pertama, perusahaan dapat
mencegah terjadinya kebocoran teknologi penting perusahaan yang memang
tidak seharusnya dibagikan dengan membatasi akses design, pengembangan,
dan manufaktur. Kedua, kontrak keamanan dapat dituliskan ke dalam perjanjian
aliansi yang harus ijaga terhadap oprtunisme oleh partner. Ketiga, kedua pihak
dalam aliansi dapat sepakat sebelumnya untuk bertukar keterampilan dan
teknologi yang diinginkan pihak lain, dengan demikian memastikan peluang
untuk memperoleh keuntungan yang adil. Keempat, risiko oportunisme olh
seorang mitra aliansi dapat dikurangi jika perusahaan mengekstrak komitmen
kredibel dari mitranya terlebih dahulu.
C. Managing the alliance
Memahami dan menjcari jalan tengah atas style manajemen dari dua perusahaan
yang berbeda, membangun kepercayaan dan banyak belajar dari satu sama lain,
lalu menerapkan setiap pengetahuan yang didapat untuk perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai