Anda di halaman 1dari 17

TUGAS REVIEW

“PENDIDIKAN PROMKES”

Oleh:

SAFRIANTI ZULMA

NR22414201034

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


UNIVERSITAS KARYA PERSADA MUNA
RAHA
2023
REVIEW JURNAL

Judul Penelitian : MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI


KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Jurnal :Jurnal Inovasi Penelitian
Volume dan Tahun :Vol.2 No.8 Januari 2022

Penulis. : Renata Anisa, Yustikasari dan Retasari Dewi.

Reviewer. : SAFRIANTI ZULMA

Tanggal : 15 Juli 2023

Tujuan Penelitian :Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui


media informasi dan promosi kesehatan yang digunakan rumah sakit
pemerintah untuk berkomunikasi dengan publik yakni pasien, keluarga
pasien, dan masyarakat.
Subyek Penelitian : Narasumber dalam penelitian ini adalah tim Promosi
Kesehatan dan Humas RSUD Kota Bandung dan tim promosi kesehatan
RSUD Kabupaten Sumedang.
Metode Penelitian : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif deskriptif. Pada penelitian kualitatif, data diperoleh melalui suatu
pendekatan untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang diberikan
oleh individu atau kelompok yang berasal dari masalah sosial atau
manusia (Creswell, 2014). Metode kualitatif menghasilkan data deskriptif
yang berkaitan dengan pernyataan lisan dan nonlisan serta perilaku orang-
orang yang diteliti (Bogdan, DeVault, & Taylor, 2016). Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
observasi, wawancara, dan studi pustaka. Peneliti melakukan pengamatan
pada media-media yang digunakan rumah sakit umum daerah seperti
website, facebook, instagram, dan youtube. Jenis informasi,
Hasil Penelitian :Rumah sakit umum daerah Kota Bandung dalam
melakukan promosi kesehatan menggunakan berbagai media untuk
menjangkau target sasaran, pemilihan media disesuaikan dengan
karakteristik audiens. Untuk menjangkau target pasien dan keluarga
pasien, rumah sakit menggunakan media cetak seperti brosur, leaflet,
banner, dan spanduk serta media audio yang dapat menjangkau ruang-
ruang di rumah sakit. Sementara, untuk menjangkau masyarakat umum
rumah sakit menggunakan media digital seperti website, facebook, dan
instagram. Berbagai informasi disampaikan melalui media tersebut
diantaranya adalah informasi vaksin dan penggunaan masker, sosialisasi
cuci tangan, penggunaan APD dan edukasi kesehatan lainnya.
Menurut tim promosi kesehatan RSUD Kota Bandung, tantangan yang
dihadapi saat ini adalah target sasaran publik yakni pasien, keluarga
pasien, dan masyarakat tidak membaca media cetak seperti leaflet, poster,
atau banner yang tersedia di rumah sakit. Sehingga, rumah sakit
menambah media audio untuk menyampaikan berbagai informasi, audio
tersebut dapat menjangkau ruang rawat jalan dan rawat inap di rumah
sakit, sehingga diharapkan informasi dan edukasi melalui radio dapat
berjalan efektif.
Akun media instagram @rsudbandung memiliki pengikut 3,824 dengan
jumlah unggahan 234. Kategori informasi yang disampaikan dalam
highlight instagram adalah pelayanan, promosi kesehatan, Covid-19, dan
pendaftaran. Selanjutnya informasi yang disampaikan dalam feeds
instagram dapat dikategorikan menjadi event rumah sakit, edukasi vaksin,
informasi kesehatan, serta layanan rumah sakit. Event rumah sakit
diantaranya pelatihan pegawai, perayaan HUT.
Jenis informasi yang disampaikan melalui media sosial bersifat
situasional, dimana konten disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan.
Menurut tim promosi kesehatan media yang cukup efektif saat ini untuk
menyampaikan berbagai pesan kesehatan adalah spanduk besar yang
dipasang di depan rumah sakit dan media whatsapp. Informasi yang
disampaikan pada media cetak adalah edukasi cuci tangan, edukasi
penggunaan masker, dan APD serta tata cara isolasi mandiri. Sementara,
pada konten sosial media, informasi yang kerap disampaikan adalah
informasi kesehatan, pelayanan rumah sakit untuk masyarakat, dan
informasi donasi.
Pada media radio, dilakukan konsultasi secara online, dimana pendengar
dapat mengajukan berbagai pertanyaan seputar kesehatan dan
mendapatkan penjelasan dari tim rumah sakit. Berdasarkan wawancara
penulis dengan tim promosi kesehatan rumah sakit (PKRS), tantangan
yang dihadapi tim promosi kesehatan saat pandemi adalah edukasi
kesehatan diharapkan dapat berlangsung dua arah, tidak hanya
penyampaian informasi dari rumah sakit, namun mendapatkan feedback
dari publik.
Kesimpulan : Media informasi dan promosi kesehatan yang
digunakan rumah sakit umum daerah dapat dikategorikan menjadi sebagai
berikut : (1) Media Cetak yang terdiri dari brosur, leaflet, banner, spanduk,
poster, dan baligo, (2) Media internal rumah sakit yang terdiri dari media
audio dan video, (3) Media elektronik yang terdiri dari radio dan televisi,
dan (4) Media Digital yang terdiri dari website, facebook, instagram, dan
youtube. Pada masa pandemi Covid 19 rumah sakit pemerintah berupaya
mengoptimalkan penggunaan media digital untuk menyampaikan berbagai
informasi dan promosi kesehatan kepada publik.
Promosi kesehatan yang disampaikan melalui media digital tersebut
adalah edukasi kesehatan seperti mencuci tangan, PHBS, tata cara isolasi
mandiri, informasi penyakit, penggunaan masker, dan edukasi vaksin.
Selanjutnya kegiatan rumah sakit seperti penyuluhan dan sosialisasi, serta
informasi pelayanan rumah sakit seperti jadwal instalasi, unit, pelayanan
vaksin dan MRI.
Media komunikasi yang dinilai efektif oleh tim promosi kesehatan rumah
sakit adalah media internal cetak seperti poster atau baligo yang disimpan
di depan rumah sakit, dimana informasi tersebut dapat dilihat dan
dijangkau seluruh pasien, keluarga, dan sdm rumah sakit. Selanjutnya
media sosial yang dinilai cukup efektif adalah facebook dan instagram.
Pada media sosial komunikasi berlangsung dua arah, dimana pasien atau
keluarga pasien dapat menyampaikan berbagai pertanyaan seputar
kesehatan dan pelayanan rumah sakit.
REVIEW JURNAL

Judul Penelitian : PENERAPAN PROMOSI KESEHATAN (PKRS) DI

RUMAH SAKIT ISLAM FATIMAH BANYUWANGI

Jurnal :Jurnal IKESMA

Volume dan Tahun :Volume 14 Nomor 2 September 2018

Penulis. : Chintya Devi, 2Reynaldy Bimatara, 3Ayu Fitri Lestari ,

4Jayanti Dian Eka Sari.

Reviewer. : SAFRIANTI ZULMA

Tanggal : 15 Juli 2023

Tujuan Penelitian :Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Penerapan

Promosi Kesehatan (Pkrs) Di Rumah Sakit Islam Fatimah Banyuwangi.

Subyek Penelitian : Instrumen observasi yang dibuat mengacu pada beberapa

rujukan teori terkait dengan standar pelaksanaan promosi kesehatan rumah sakit.

Peraturan tersebut diantaranya adalah Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 04

Tahun 2012 Tentang Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit yang

terdiri dari dua komponen penilaian, yaitu promosi kesehatan di dalam gedung
dan di luar gedung, serta rujukan lainnya dari Pusat Promosi Kesehatan,

Kementrian Kesehatan RI Tahun 2013, dan Kementrian Kesehatan RI Tahun

2011 Tentang Standar PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit).

Metode Penelitian :Penelitian ini adalah penelitian deskriptif – kualitatif yang

dilakukan untuk mendeskripsikan pelaksanaan promosi kesehatan rumah sakit di

Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah Banyuwangi. Waktu pelaksanaan penelitian

yaitu pada April – Mei 2018. Metode yang digunakan dalam pengambilan data

mengenai pelaksanaan promosi kesehatan di Rumah Sakit Fatimah terdiri dari

observasi dan wawancara mendalam (indepth interview). Observasi dilakukan

dengan menggunakan panduan observasi berupa instrumen. Instrumen yang

dibuat terdiri dari beberapa unit penilaian yang berdasarkan rujukan teori PKRS.

Instrumen observasi yang dibuat mengacu pada beberapa rujukan teori terkait

dengan standar pelaksanaan promosi kesehatan rumah sakit. Peraturan tersebut

diantaranya adalah Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 04 Tahun 2012 Tentang

Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit yang terdiri dari dua komponen

penilaian, yaitu promosi kesehatan di dalam gedung dan di luar gedung, serta

rujukan lainnya dari Pusat Promosi Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI Tahun

2013, dan Kementrian Kesehatan RI Tahun 2011 Tentang Standar PKRS

(Promosi Kesehatan Rumah Sakit). Selain itu, instrumen ini juga digunakan untuk

melihat keadaan dan keaktifan dari komponen-komponen yang ada. Tidak hanya

melalui observasi, wawancara mendalam juga dilakukan untuk mengambil data.

Wawancara dilakukan untuk menggali informasi lebih dalam terkait dengan

pelaksanaan promosi kesehatan yang diajukan kepada salah satu perwakilan dari
tim PKRS. Pertanyaan yang diajukan kepada informan telah ditentukan terlebih

dahulu sesuai dengan tujuan penelitian dan dituliskan dalam pedoman wawancara

mendalam (indepth interview). Hasil dari penelitian ini berupa data primer dan

data sekunder yang didapat dari kedua metode pengambilan data yang dilakukan.

Hasil Penelitian :Hasil dari observasi promosi kesehatan di Rumah Sakit Islam

Fatimah ini menggunakan instrumen observasi dan dikembangkan atau diperjelas

dengan wawancara menggunakan panduan wawancara untuk mendeskripsikan

kegiatan PKRS yang telah dilakukan oleh Rumah Sakit Fatimah Banyuwangi.

PKRS di Rumah Sakit Islam Fatimah mulai diadakan pada akhir 2017 dalam

rangka kepentingan akreditasi. Unit dari PKRS di RSI Fatimah merupakan

gabungan dari humas dan marketing. Pada dasarnya pelaksanaan promosi

kesehatan di Rumah Sakit Islam Fatimah terdiri dari dua, yaitu promosi kesehatan

di dalam gedung dan di luar gedung. Bentuk promosi kesehatan di dalam gedung

terdapat dua jenis antara lain promosi kesehatan perorangan berupa KIE kepada

pasien rawat jalan maupun rawat inap dan promosi kesehatan kelompok berupa

penyuluhan kesehatan kepada keluarga pasien yang dilakukan secara terjadwal.

Kesimpulan : Promosi kesehatan yang dilakukan di Rumah Sakit Islam

Fatimah secara keseluruhan telah memenuhi persyaratan undang-undang. Hal ini

juga didukung sertifikasi rumah sakit terhadap pelayanan PKRS. Mulai dari

manajemen kebijakan hingga pelaksanaan disusun dengan baik dan terarah.

Pembagian petugas PKRS terdiri dari berbagai bidang, seperti dokter, perawat,

petugas gizi dan pelayanan kesehatan lain untuk mempermudah dalam radikalisasi
informasi promosi kesehatan. Pelayanan di setiap bidang hampir terdapat

pemberian informasi secara visual leaflet, poster maupun papan informasi.

REVIEW JURNAL

Judul Penelitian : Gambaran Sistem Pelaksanaan Penerapan Media Promosi

Kesehatan di Rs Muhammadiyah Taman Puring Tahun 2019

Jurnal :Jurnal Kajian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat

Volume dan Tahun :Vol. 1 Nomor 2 Januari 2021 Hal. 185 - 200

Penulis. : Fanny Shafitri, Noor Latifah A., Fini Fajrini, Suherman,

Dihartawan, Aragar Putri

Reviewer. : SAFRIANTI ZULMA

Tanggal : 15 Juli 2023

Tujuan Penelitian : Gambaran Sistem Pelaksanaan Penerapan Media

Promosi Kesehatan di Rs Muhammadiyah Taman Puring Tahun 2019


Subyek Penelitian : Informan kunci dalam penelitian ini adalah satu orang

pekerja sebagai Kepala Unit Promosi Kesehatan. Informan pendukung dalam

penelitian ini adalah satu orang sebagai Manajer SDM dan informan utama adalah

dua orang staf unit promosi kesehatan sebagai customer service dan unit

pelayanan.

Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif

dengan desain penelitian studi deskriptif observasional yaitu melakukan

wawancara mendalam (indepth interview).. Penelitian ini dilakukan di RS

Muhammadiyah Taman Puring pada bulan Agustus 2019. Informan kunci dalam

penelitian ini adalah satu orang pekerja sebagai Kepala Unit Promosi Kesehatan.

Informan pendukung dalam penelitian ini adalah satu orang sebagai Manajer

SDM dan informan utama adalah dua orang staf unit promosi kesehatan sebagai

customer service dan unit pelayanan. Analisis data melalui validasi data yang

dilakukan dengan metode triangulasi. Penelitian ini menggunakan pengumpulan

data melalui observasi langsung dilapangan, wawancara mendalam yang

dilakukan kepada informan yang bekerja di RS Muhammadiyah Taman Puring

dan dokumentasi serta telaah dokumen.

Hasil Penelitian : Media promosi sudah ditempatkan dilokasi yang dilalui oleh

banyak orang. Namun, masih terdapat beberapa tempat atau lokasi di RS yang

belum tersedia media promosi terutama di area pelayanan penunjang. Peraturan

Menteri Kesehatan RI No. 004 Tahun 2012 bahwa Media PKRS merupakah

sumber daya utama yang diperlukan untuk penyelenggaraan PKRS dan

pemasangan media PKRS diletakkan baik di dalam maupun diluar gedung.


Kesimpulan : Sebagian besar kegiatan PKRS di RS Muhammadiyah

Taman Puring sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 004

Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis PKRS. Masih terdapat beberapa tempat

belum tersedia atau terpasang media PKRS (leaflet, banner) untuk ruang

pendaftaran, ruang laboratorium, ruang rontgen dan ruang obat/apotek. Media

promosi yang digunakan seperti leaflet, poster, banner jarang sekali dilakukan

pembaharuan dikarenakan terbatasnya SDM.

REVIEW JURNAL

Judul Penelitian : ANALISIS STANDAR PROMOSI KESEHATAN DI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUNYANG KUTE REDELONG

KABUPATEN BENER MERIAH

Jurnal :Journal of Healthcare Technology and Medicine

Volume dan Tahun :Vol. 7 No. 2 Oktober 2021

Penulis. : Zakiyah, Donal Nababan, Netti Etalia Brahmana

Reviewer. : SAFRIANTI ZULMA

Tanggal : 15 Juli 2023


Tujuan Penelitian : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Analisis Standar Promosi Kesehatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Munyang

Kute Redelong Kabupaten Bener Meriah

Subyek Penelitian : Adapun subjek yang akan dijadikan Informan dalam

penelitian ini adalah: Kepala Bagian Tatausaha, Kabib Keperawatan, Kepala Unit

PKRS, 1 orang pasien dan 1 orang keluarga pasien.

Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif untuk

menganalisa standar promosi kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Munyang.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif untuk menganalisa standar

promosi kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Munyang Kute Redelong

Kabupaten Bener Meriah. Informan kunci atau merupakan sumber informasi

utama dari aspek atau substansi akan dipelajari dalam studi kualitatif .Setiap “key

informant” yang penelitian kualitatif dapat menetapkan kriteria informan sesuai

dengan kebutuhan penelitian. Adapun subjek yang akan dijadikan Informan dalam

penelitian ini adalah: Kepala Bagian Tatausaha, Kabib Keperawatan, Kepala Unit

PKRS, 1 orang pasien dan 1 orang keluarga pasienKute Redelong Kabupaten

Bener Meriah Informan kunci atau merupakan sumberi nformasi utama dari aspek

atau substansi akan dipelajari dalam studi kualitatif. Setiap “key informant” yang

penelitian kualitatif dapat menetapkan kriteria informan sesuai dengan kebutuhan

penelitian. Adapun subjek yang akan dijadikan Informan dalam penelitian ini

adalah: Kepala Bagian Tatausaha, Kabib Keperawatan, Kepala Unit PKRS, 1

orang pasien dan 1 orang keluarga pasien.


Hasil Penelitian : Dari hasil wawancara di Rumah Sakit Umum Daerah

Munyang Kute Redelong Kabupaten Bener Meriah diketahuai sebenarnya

anggaran untuk kegiatan PKRS ada dianggarkan, akan tetapi saat ini dan dari

beberapa bulan sebelum ini terjadi pandemi, sehingga anggaran tersebut dialihkan

untuk kepentingan lain yaitu untuk penangan kasus Covid-19. Akan tetapi jika

unit PKRS membutuhkan, pihak rumah sakit tetap mengalokasi untuk kegiatan

PKRS.

Kesimpulan : Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Munyang Kute

Redelong Kabupaten Bener Meriah telah membentuk unit kerja PKRS yang

ditanggung jawabi oleh seorang Kepala Ruangan, telah memiliki regulasi dan

uraian tugas.

REVIEW JURNAL

Judul Penelitian : Analisis Strategi Promosi Kesehatan dalam Rangka

Meningkatkan Kesadaran Hidup Sehat oleh Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. RM.

Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah

Jurnal :Jurnal komunikasi

Volume dan Tahun :Volume 12, Nomor 1, Oktober 2017

Penulis. : Ratih Gayatri Setyabudi


Reviewer. : SAFRIANTI ZULMA

Tanggal : 15 Juli 2023

Tujuan Penelitian : Analisis Strategi Promosi Kesehatan dalam Rangka

Meningkatkan Kesadaran Hidup Sehat oleh Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. RM.

Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah

Subyek Penelitian : Promosi kesehatan bukan hanya sebagai proses penyadaran

komunitas yang ada di masyarakat ataupun individu pemberian dan peningkatan

pengetahuan dalam bidang kesehatan saja, tetapi juga merupakan sebuah program

kesehatan yang telah dirancang untuk memperbaiki perubahan perilaku, baik

dalam masyarakat maupun organisasi. Promosi kesehatan dapat dilakukan dengan

metode dan media.

Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. penelitian

kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau secara lisan dari orang atau perilaku yang dapat diamati. Definisi ini

memfokuskan pada jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian, yaitu data

deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan

data deskriptif dan berupaya menggali makna dari suatu fenomena atau isu yang

sedang terjadi atau telah terjadi

Hasil Penelitian :RSJD Dr. RM. Soedjarwadi menggunakan metode didaktif

dalam promosi kesehatan jiwa baik secara langsung maupun tidak langsung

dengan menetapkan sasaran-sasaran yang akan dituju. Sasaran-sasaran tersebut

adalah sasaran primer, sekunder, dan tertier. RSJD Dr. RM. Soedjarwadi
menggunakan media cetak, media luar ruang, media elektronik dan media sosial

sesuai dengan karakteristik dan pemanfaatan media dalam hal promosi kesehatan

dan telah disesuaikan dengan target sasarannya. Teknik komunikasi secara

langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan media cetak, media

elektronik, media luar ruang dan media sosial telah disesuaikan oleh RSJD Dr.

RM. Soedjarwadi sesuai dengan sasaran yang akan dituju. Karena hal tersebut

akan membantu pasien, keluarga pasien, pegawai RSJD dan para stakeholders

RSJD dalam meningkatkan kesadaran kesehatan jiwanya baik secara langsung

maupun tidak langsung.

Kesimpulan : Hasil penelitian ini adalah tim dari PKRS RSJD Dr. RM.

Soedjarwadi menggunakan strategi promosi kesehatan untuk menjalankan

promosi kesehatan. Strategi promosi kesehatan yang digunakan adalah advokasi.

Advokasi lebih ditujukan kepada stakeholders namun masyarakat juga dijadikan

sebagai target sasaran. Advokasi untuk stakeholders, RSJD Dr. RM. Soedjarwadi

melakukan dalam bentuk lobi politik, yaitu kegiatan yang dilakukan melalui

rapat-rapat dengan melibatkan pemangku kepentingan yang diadakan setiap bulan.

Selanjutnya seminar dan atau presentasi, dimana RSJD Dr. RM. Soedjarwadi

membahas masalah kesehatan didepan pembuat keputusan baik lintas program

maupun lintas sektoral. Terakhir, dalam bentuk perkumpulan (asosiasi) minat.

RSJD Dr. RM. Soedjarwadi melakukan rapat komite medik dengan para dokter

seperti dokterdokter spesialis yang diadakan sebulan sekali setiap tahun.


DAFTAR PUSTAKA

Renata Anisa, Yustikasari dan Retasari Dewi. 2022. Media Informasi Dan
Promosi Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah. 2(8): 2869-2874.

Anda mungkin juga menyukai