LANDASAN TEORI
A. Fikih Jenazah
1. Penguburan Jenazah
kuburan, atau makam”, sedangkan jenazah menurut bahasa ialah اجْلَنَ اِئُر
artinya “mayat”. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata jenazah
diartikan sebagai badan atau tubuh orang yang sudah mati, sedangkan
tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Dalam syariat Islam hukum dari
1
Kamus Pusat Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), h. 827.
2
Zamakhsyari, Buku Saku Tata Cara Penyelenggaraan Jenazah, (Medan: BKM Masjid
As Salam, 2019), h.7.
jenazah tersebut, maka gugurlah kewajiban dari sebagian umat muslim
lainnya.3
bahwasanya menghormati bagi orang yang sudah tiada, agar bau mayat
berikut:4
a) Al-Qur’an
Adapun dasar hukum dalam firman Allah SWT yaitu Q.S Al-
3
Zamakhsyari, Buku Saku Tata Cara Penyelenggaraan Jenazah, (Medan: BKM Masjid
As Salam, 2019), h.8.
4
Sutomo Abu Nashr, Pengantar Fiqih Jenazah, (Jakarta Selatan: Rumah Fiqih
Publishing, 2018), h.12-13.
5
Kementerian Agama RI, Syamil Quran, (Bandung: PT Sigma Examedia Arkanleema,
2010), h. 112.
Tafsir Kemenag RI secara ringkas telah menjelaskan pada
keduanya, Qabil tidak tahu apa yang harus diperbuat dengan mayat
berkata, Oh, celaka aku! Mengapa aku tidak berpikir dan mampu
suatu hukum bagi Bani Israil, dan juga bagi seluruh masyarakat
yang dapat dibenarkan, dan bukan pula karena orang itu membunuh
semua manusia.
b) Hadist
ِ7
َ َاذَا َرَأمُتْ اجلَنَ َازةُ ف ُق ْو ُم ْو هَلَا َحىَّت خُتَلََّف ُك ْم اَْو ت
)ض َع (رواه مسلم
Artinya: “Jika kalian melihat jenazah, berdirilah untuk
menghormatinya, sampai dia hilang dari pandangan atau
dimasukkan ke kuburan”. (H.R. Muslim).
6
Abdullah bin Muhammad, “Lubaabut Tafsiir Min Ibni Katsiir.” Terj., Abdullah bin
Ishaq Al-Sheikh, Terjemah Kitab Tafsir Ibnu Katsir, Jilid III (Bogor: Pustaka Imam Syafi’I,
2020), h. 66-68.
7
Zamakhsyari, Buku Saku Tata Cara Penyelenggaraan Jenazah, (Medan: BKM Masjid
As Salam, 2019), h.27.
dalam menguruskan jenazah merupakan fardhu kifayah yang
jenazah.
berikut:8
8
Fir’adi Nashruddin, Tata Cara Mengurus Jenazah, (tt: As-Sulay, 2018), h. 29-31.
6) Kuburan tidak boleh ditinggikan lebih dari sejengkal.
tanah.
Idris Al-
9
Fir’adi Nashruddin, Tata Cara Mengurus Jenazah, (tt: As-Sulay, 2018), h. 32.
10
Abdul Aziz bin Muhammad, “Al Muqarrib Li Ahkam Al-Janaiz.” Terj., Wafi Marzuqi,
Terjemah Fatwa Fatwa Seputar Jenazah, Bab IV (Bogor: Wordprees, 2020), h. 148.
1) Liang Syaq, yaitu tempat jenazah berada di tengah-tengah
sebagai berikut:11
lain:12
11
Abdul Aziz bin Muhammad, “Al Muqarrib Li Ahkam Al-Janaiz… h. 142.
12
Hafid Abdullah, Kunci Fiqih Syafi’i, (Semarang: Asyy-Syifa, tt), h. 66-67.
a. Jenazah belum dimandikan jika tubuh tersebut tidak rusak.
jenazah.
ditanahnya.
kotoran.
pada mayat tidak menjadi haram sebab tidak ada kepentingan atau
udzur.
B. Arah Kiblat
islam tidak serta merta telah menghadap ke arah Kab'ah. Hal ini
Hal ini di dasarian pada firman Allah Swt dalam Q.S Al Baqarah