Dennison
Terj. Bakdi Soemanto
Judul Buku : “Brain Gym dan Aku”
Editor : A. Ariobimo Nusantara
2. Gangguan Belajar
“Hai. Namaku Hunter. Orang bilang aku ADD—dan kadang-kadang,
ketika aku bergoyang-goyang dan tidak duduk dengan benar dikursiku disekolah,
mereka bilang aku juga punya AH/DH (kurang perhatian dan hyperaktif)”.
(Hunter, Hunting The Myth Of The Hunter In AH/DH: An Educational
Kinesiology Perspective, San Francisco: Marilyn Bouchard Lugaro, 2004, Dalam
”Brain Gym And Me”, Paul E. Dennison, Canada, Paul E. Dennison, 2006,
Halaman 246).
5. Pengajaran Ritmis
Menurut Brewer dan Campbell, "Metode yang dipakai dalam pengajaran
ritmis mempertinggi banyak aspek belajar. Perubahan dalam irama dan intonasi
suara kita mengubah kemampuan dalam berkonsentrasi dan mendengarkan.
Pengulangan informasi secara ritmis memungkinkan informasi dilatih secara
berulang-ulang, yang akan meningkatkan kemampuan memori. Siklus di dalam
presentasi kita menciptakan suasana seperti naik kereta api yang ritmis. Persiapan
sistem tubuh-pikiran menciptakan keadaan relaksasi yang siaga, dan perubahan
langkah yang periodik dalam metode pengajaran mempertahankan tingkat
perhatian yang optimal. Menggunakan isyarat waktu sepanjang hari dapat
membantu kita memelihara arus yang sinkronis dengan orang lain. Semua teknik
pengajaran ritmis ini bercampur bersama dan menciptakan tarian pendidikan yang
sinkronis". (Brewel, Chris, dan Don G. Campbell, Brewer, Chris, dan Don G.
Campbell, Rhythms of Learning: Creative Tools for Developing Lifelong Skills.
Tucson: Zephyr Press, 1991. (”Brain Gym And Me”, Paul E. Dennison, Canada,
Paul E. Dennison, 2006, Halaman 230).
14. Fokus
Dimensi pemfokusan memberikan kita inteligensi perhatian. Sebagai manusia,
kita sudah berkembang dengan kemampuan unik untuk merencanakan, memenuhi
tujuan, memiliki niat dan menemukan makna dalam hidup. Otak mengatur dirinya
sendiri untuk mengfokuskan perhatian kita agar tampil secara terarah dan
efisiensi. Dimensi pemfokusan tergantung pada hubungan timbale balik lobus
frontal, tempat visi dari niat akhir kita menetap tanpa dibebani rasa takut, dan
batang otak. Dalam (”Brain Gym And Me”, Paul E. Dennison, Canada, Paul E.
Dennison, 2006, Halaman 137).