Anda di halaman 1dari 29

DETEKSI DINI DAN

PENCEGAHAN KERAPUHAN
& SARKOPENIA

dr.Lazuardhi Dwipa, SpPD-KGer


DEFINISI
◦ Lansia : > 60 thn
◦ Pra lansia : 45-59 thn
◦ Dewasa > 18 thn

◦ Lansia Sehat : Lansia SMART


◦ Lansia ber “Masalah” : Geriatri

◦ Pasien Geriatri : memiliki ciri ciri masalah Kesehatan khusus lansia (Sindroma Geriatri)
Menua Sehat vs Menua Sakit-sakitan
The runner: Roy Englert,
97
Roy Englert picked up running at age
60 after reading a book that said
exercise was the key to health and
longevity.
Thirty-seven years later, he's a living
testament to that idea — running two
to three days a week, mostly on a
treadmill at a fitness center near his
Springfield, Virginia, retirement
community. In July, Englert ran a 42-
minute 5K and set the world record
for the 95-to-99 age group.
And he shows no signs of slowing
down.
"I know I'm living on borrowed
time,” he says. “My son says, ‘Dad,
you've got a negative life expectancy.’
But I feel good. I'm having fun."
“Takimika,” the 90-
Year-Old Fitness
Instructor

Fitness instructor. Born


on January 15, 1931.
Started exercising at the
age of 65 after joining a a
gym and has had her own
personal trainer since the
age of 79. Became a
fitness instructor herself
at the age of 87.
Sindroma Geriatri (Masalah Kesehatan yang lazim
pada lansia)
◦ Instabilitas (Tidak Seimbang/Gampang
Jatuh)
◦ Imobilisasi ( Tirah baring lama) ◦ Frailty Syndrome (Sindroma
◦ Intelectual Impairment (Gangguan Kerentaan/Kerapuhan)
Memori/Kepikunan) ◦ Sarkopenia (Lemah fisik krn
◦ Inaniation (Malnutrisi) penyusutan otot rangka)

◦ Isolation (Terisolasi sosial/Depresi)


◦ Inkontinensia urine (Mengompol)
◦ Infection (Infeksi)
◦ Iatrogenik (Polifarmasi)
Insomnia
Impairment Immobilization
Intellectual of hearing, Incontinence
Impairment vision Instability
Infection

Impaction
Isolation Immunode

SINDROM Inaniation
Impecunity
fisiensi
Impotensi

GERIATRI
Iatrogenik

Masalah yang lazim terjadi pada lansia)


FRAILTY
(
SARCOPENIA
Kerentaan (FRAILTY)

• Kondisi klinis di mana terdapat peningkatan kerentanan lansia


untuk timbulnya ketergantungan dan/atau kematian ketika
terpapar terhadap stressor
• Lansia yang renta/frail mudah mengalami sakit hanya dengan stresor
yang ringan  sakitnya dapat menjadi berat dan dirawat serta berisiko
meninggal
• Kerentaan/frailty merupakan suatu proses yang sejalan dengan
menurunnya kapasitas fungsi tubuh pada proses menua
DEFINISI SARKOPENIA

IWGS,
AWGS & Hilangnya massa dan fungsi otot rangka yang berkaitan
dengan penuaan dan faktor2 lain seperti penyakit penyerta
EWGSOP menahun (ko-morbid), asupan nutrisi tidak memadai, dsb. Yang
berakibat pada kelemahan performa fisik, peningkatan
ketergantungan dan kehilangan kemandirian, meningkatnya
risiko jatuh dan kecacatan, terkena infeksi, serta risiko kematian

Ogawa, Sumito &Yakabe, Mitsutaka & Akishita, Masahiro. (2016). Age-related sarcopenia and its pathophysiological bases. Inflammation and Regeneration. 36. 1
0.1186/s41232-016-0022-5.
GAMBAR PENAMPANG MELINTANG OTOT PAHA

CT-SCAN

MRI
muscle loss in Aging
(sarcopenia)

presentation title 11
presentation title 12
Osteoporosis – Sarcopenic Obesity
Keterkaitan Tulang-Otot-Lemak
TUA RENTA
FRAIL OLDER ADULT + SARKOPENIA +
SARKOPENIA
OBESITAS
Sarcopenia dan Frailty
changes in elderly  often undetected

DAPAT DICEGAH DA
N DIPULIHKAN

Increased mortality rate

FALL INFECTION + HOSPITALIZ DISABILITY


ATION
Bagaimana cara mengenali dini Sindroma
Kerentaan dan Sarkopenia ?
KUESIONER RAPUH (≥3)
R A P U H
RESISTENSI AKTIFITAS PENYAKIT USAHA HILANGNYA
(FATIGUE/ >4 BERJALAN BERAT BADAN
DEPRESI)

Pertanyaan mengenai 11 Dengan diri Berapa berat badan saudara


Dengan diri sendiri Seberapa sering dengan mengenakan baju tanpa
atau tanpa bantuan dalam 4 minggu ada penyakit : Hipertensi, sendiri dan tanpa alas kaki saat ini ? Satu tahun
alat, apakah anda merasa kelelahan ? diabets, kanker (selain bantuan, apakah yang lalu, berapa berat badan
mengalami 1: Sepanjang waktu, kanker kulit kecil), penyakit anda mengalami anda dengan mengenakan baju
kesulitan untuk naik 2: Sebagian besar paru kronis, serangan kesulitan berjalan tanpa alas kaki?
10 anak tangga dan waktu 3: Kadang – jantung, gagal jantung kira – kira sejauh
BB dalam persen:
tanpa istirahat kadang, 4: Jarang. kongestif, nyeri dada, 100 sampai 200
diantaranya ? asma nyeri sendi, stroke meter ? [(berat badan 1 tahun yang lalu
Bila jawab 1 atau 2 dan penyakit ginjal. – berat badan sekarang)/Berat
Skor 1 = Ya, 0 = skor =1 dan selain Skor Ya = 1, dan badan satu tahun lalu)]x 100%.
Tidak itu skor = 0 Bila jawaban jumlah total Tidak =0
penyakit skor yang tercatat • Bila hasil >5% (mewakili
kehilangan berat badan
0-4 penyakit = 0 dan 5-11 5%) diberi skor 1 dan <5
penyakit =1 % skor = 0
Kuesioner Bahasa Indonesia Intepretasi
S = STRENGTH ; Kekuatan: Seberapa sulit Anda dalam mengangkat dan membawa beban seberat 5kg? Sarkopenia
0 = Tidak ada kesulitan
Skor ≥ 3
1 = Cukup sulit
2 = Sangat sulit atau tidak mampu

A = ASSISTANCE; Bantuan untuk berjalan: Seberapa sulit Anda berjalan melintasi ruangan? Valid : r korelasi >
0,361
0 = Tidak ada kesulitan
Croncbach Alpha
1 = Cukup sulit 0,851 &
2 = Sangat sulit, perlu bantuan atau tidak mampu Kappa>0,81
R = RISE ;Bangkit dari kursi: Seberapa sulit Anda bangkit dan berpindah dari kursi/tempat tidur? AUC 87,5
0 = Tidak ada kesulitan Sensitifitas 80% &
1 = Cukup sulit Spesifitas 83,05%
Mira et al (2017)
2 = Sangat sulit atau tidak mampu jika tanpa bantuan
C = CLIMB; Menaiki tangga: Seberapa sulit Anda menaiki sepuluh anak tangga?
0 = Tidak ada kesulitan
1 = Cukup sulit
2 = Sangat sulit atau tidak mampu
F = FALL ; Jatuh: Berapa kali Anda jatuh dalam satu tahun terakhir?
0 = Tidak pernah
1 = 1-3 kali
2 = 4 atau lebih
Beaton DE, Bombardier C, Guillemin F, Ferraz MB. Guidelines for the process of cross-cultural adaptation of self-report measures. Spine. 2000;25(24):3186-91.
Tes duduk berdiri (WHO-ICOPE)
Bagaimana tatalaksana pencegahan Sarkopenia ?
MANAGEMENT OF SARCOPENIA
ADEQUATE PROTEIN INTAKE

TREAT COMORBIDITIES,
VITAMIN D
MANAGE
SUPPLEMENTATION
POLYPHARMACY

RESISTANCE EXERCISE
Tatalaksana Sarkopenia (Gangguan Kapasitas
Gerak)
Makanan
Sehat
Kebutuhan Nutrisi Bagi Lansia
(ESPEN GUIDELINE)
• Kebutuhan kalori per hari : 30 x BB - Lansia produksi lebih sedikit protein otot
dibanding orang muda dengan asupan protein
• Kebutuhan Protein : 1-2 g/kgBB/hari
yang sama*
• Kebutuhan Non Protein Calori (NPC)
=Karbohidrat : Lemak : 70% : 30% - Asupan protein sebesar 1.6 g/kg/hari 
meningkatkan hipertrofi otot yang diinduksi
• BB : 50 kg olahraga pada lansia**
• Kebutuhan kalori per hari : 30 x 50 = 1500
kkal/hari - Studi menunjukkan 1.0 g protein/kg/hari 
jumlah minimal untuk pertahankan massa
• Protein : 1 g/kg BB/hari = 1x50 kg= 50 otot***
gram/hari ( 50x4=200 kkal/hari)
• NPC (KH : Lemak) : 1500-200= 1300
kkal/hari (70:30)
1.0-1.5 g of protein/kg/hari
*Fulgoni VL 3rd. Current protein intake in America: Analysis of the National Health and Nutrition Examination Survey, 2003–2004. Am J Clin Nutr 2008;87:1554S–1557S
** Campbell WW. Synergistic use of higher-protein diets or nutritional supplements with resistance training to counter sarcopenia. Nutr Rev 2007;65:416–422.
*** Arnal MA, Mosoni L, Boirie Y, et al. Protein pulse feeding improves protein retention in elderly women. Am J Clin Nutr 1999;69:
1202–1208
1. Yang Y, Breen L, Burd NA, Hector AJ, Churchward-Venne TA, Josse AR, Tarnopolsky MA, Phillips SM. Resistance exercise enhances myofibrillar protein synthesis with graded intakes of whey protein in older m
en. Br J Nutr. 2012 Feb 7:1-9. 2. J. Bauer et al. / JAMDA 14 (2013) 542e559
Kesimpulan
◦ Sindroma Geriatri Kerapuhan dan Sarkopenia perlu dikenali sedini mungkin
◦ Kenali Kerentaan dan Sarkopenia dengan :
◦ Kuesioner RAPUH
◦ Kuesioner SARC-F
◦ Uji Duduk berdiri
◦ Tatalaksana Sarkopenia dan Kerapuhan
◦ Intervensi Multimodal
◦ Olahraga penguatan otot, fleksibilitas, dan stamina
◦ Nutrisi yang adekuat (asupan protein cukup sesuai kebutuhan)
Timeline Lorem Ipsum

Lorem ipsum dolor sit amet Lorem ipsum dolor sit amet

2015 2016 2017 2018

Lorem ipsum dolor sit amet Lorem ipsum dolor sit amet

Anda mungkin juga menyukai