Anda di halaman 1dari 11

KERAPUHAN (FRAILTY)

Aditya Riadi Syafei


 

Internal Medicine Departement - Dr.Soetomo


Hospital
Medical Faculty - Airlangga University
2018
PENDAHULUAN

Pada
 awalnya batasan kerapuhan atau frailty dengan proses menua tidak terlalu jelas.

Pemahaman
 frailty berbeda dengan proses menua, bahwa frailty dapat dicegah progresivitasnya dan dapat membaik (reversibel).


KONSEP FRAILTY

Secara umum Frailty merupakan suatu kondisi transisi yang dinamis mulai robustness hingga penurunan status fungsional.

Frailty
 merupakan kombinasi berbagai faktor yaitu usia, jenis kelamin, gaya hidup, finansial, komorbiditas, afek dan gangguan

koqnitif.

Berdasarkan
 penurunan homeostasis, kondisi frailty dibagi menjadi : sebelum terjadi frailty, saat terjadi frailty dan komplikasi.


PENDAHULUAN
Fase
 sebelum frailty : gejala dan tanda (-) cadangan homeostasis masih cukup mampu menghadapi paparan penyakit/

stres akut.

Fase
 frailty : pemulihan yang lambat dan tidak sempurna setelah terjadi penyakit akut/ stres/ injury cadangan fungsional

minimal

Fase
 komplikasi : cadangan fungsional sudah habis tidak mampu melewati fase akut.

Karakteristik
 yang dikaitkan dengan status frailty adalah malnutrisi, ketergantungan fungsional, tirah baring lama, gangguan cara

jalan, kelemahan umum, usia lebih dari 90 th, anoreksia, penurunan BB, demensia , delirium dan poli farmasi.

,


PATOFISIOLOGI

 Siklus Frailty ini dimulai dari berkurangnya aktifitas


fisik, nutrisi yang tidak adekuat, lingkungan yang tidak
sehat, penyakit/ injuri dan penggunaan berbagai
macam obat, yang semuanya terjadi dengan seiring
proses menua sehingga berujung pada penurunan
massa otot yang disebut sarcopenia.
 Seluruh perubahan ini menimbulkan penurunan
resting metabolism yang menyebabkan total energy
expenditure (TEE) menurun.
INDEX PARAMETER FRAILTY
1. Index Cardiovascular Healty Study (CHS) oleh Fried dkk :
Frailty didefinisikan sebagai sindroma yang terdiri dari 3 atau lebih
dari kondisi berikut:
a. Penurunan berat badan yang tidak dikehendaki (4-5kg per tahun).
b. Kelelahan yang dilaporkan pasien
c. Kelemahan ( ditandai dengan kekuatan genggam kurang dari 20%
dari tangan yang dominan)
d. Kecepatan berjalan yang melambat (<20% dari waktu normal untuk
berjalan 15 feet)
e. Aktivitas fisik yang rendah (20% dari TEE)
Tanda klinis yang mudah dilihat adalah: malnutrisi, sarkopeni,
osteopeni, gangguan jalan dan keseimbangan.

(Freid et al., 2008)


INDEX PARAMETER FRAILTY

1.
 Index Study of Osteoporotic and Fracture (SOF) oleh Ensrud dkk :

Frailty didefinisikan sebagai sindroma yang terdiri 2 dari 3 gambaran berikut :

a. Malnutrisi yang ditandai dengan 5% penurunan berat badan dalam 2 tahun

terakhir.

b. Penurunan mobilitas yang ditandai dengan ketidakmampuan subyek untuk

bangkit dari kursi 5x secara mandiri tanpa bantuan

c. Penurunan semangat yang ditandai dengan pernyataan “tidak” pada

pertanyaan : “apakah anda merasa bersemangat setiap saat?” pada Geriatric

Depression Scale (GDS).


PETANDA BIOLOGIS FRAILTY
 CRP, fibrinogen, faktor VIII, D dimer meningkat pada pasien yang
mengalami kerapuhan.
 Resistensi insulin, IGF 1, dan dehidroepiandrosteron (DHEA) juga
bisa digunakan sebagai petanda biologik kerapuhan.
PENCEGAHAN FRAILTY

Skrining deteksi kerapuhan berdasarkan Clinical Global Impression Measure


of for Frailty : 6 domain intrisik: mobilitas, keseimbangan, kekuatan, daya
tahan, nutrisi dan performa motorik dan 7 domain lain yaitu: permasalahan
medis, penggunaan alat kesehatan, penampilan fisik, status kesehatan
menurut pasien sendiri, ADL, status emosional, dan ekonomi.

Pencegahan frailty :
1.Diet yang adekuat dengan asupan protein,vitamin dan mineral yang cukup
2. Latihan fisik yang rutin baik secara mandiri maupun kelompok
3. Pengamatan teratur menganai kemmpuan dasar individu : kemampuan
berjalan dan fungsi koqnitif
4. Pencegahan infeksi dengan vaksin flu, pneumokokus dan herpe zoster
5. Pemulihan cepat setelah stres metabolik melalui renutrisi, dan fisiotrapi.
PENATALAKSANAAN

 Intervensi obat yang bisa diberikan : hormon anabolik: megestrol,

growth hormon secretagogus, testosteron, DHEA dan diperlukan


latihan fisik yang rutin untuk mengoptimalkan kerja hormon ini
dalam meningkatkan kekuatan dan fungsi otot.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai