Anda di halaman 1dari 2

3.

7 Menerima dan Mempertahankan Gohonzon Adalah Mencapai Pencerahan

Ikeda Sensei menjelaskan pandangan Buddhisme Nichiren tentang konsep mencapai


pencerahan atau kesadaran Buddha.

Nam-myoho-renge-kyo adalah Hukum hakiki yang memunculkan, atau sumber dari,


semua Buddha. Dengan kata lain, penyebab mendasar dari pencerahan semua Buddha
bukanlah pertapaan selama kalpa yang tak terhitung,*1 melainkan kesadaran pada
Hukum pokok Nam-myoho-renge-kyo. Pertapaan Buddhis di Masa Akhir Dharma
adalah langsung memeluk Nam-myoho-renge-kyo. Inilah sebabnya mengapa pertapaan
selama kalpa yang tak terhitung tidak diperlukan dalam Buddhisme Nichiren.
Dalam Gosho “Objek Penghormatan Tertinggi untuk Pengamatan Hati,” Nichiren
Daishonin menyatakan: “Pertapaan Sakyamuni dan semua kebajikan yang diperolehnya
[dari pertapaan itu] semuanya terkandung di dalam lima aksara Myoho-renge-kyo.*2
Jika kita percaya pada lima aksara ini, kita dengan sendirinya akan memperoleh karunia
kebajikan yang sama dengan beliau” (WND-1, hlm. 365).
Pertapaan Sakyamuni dan para Buddha dari sepuluh penjuru dan selama tiga masa
untuk mencapai pencerahan dan kebajikan yang dihasilkan dari pertapaan mereka
semuanya tercakupi di dalam Nam-myoho-renge-kyo. Untuk alasan itu, dengan
memeluk “lima aksara Myoho-renge-kyo,” kita dengan sendirinya memperoleh karunia
kebajikan penuh yang dinikmati oleh Sakyamuni dan semua Buddha, serta bisa
mencapai kesadaran Buddha.
Ini adalah prinsip bahwa “menerima dan mempertahankan adalah pengamatan hati, atau
mencapai pencerahan.”*3 Hal ini juga diungkapkan sebagai “pencapaian kesadaran
Buddha dalam badan apa adanya”*4 dan “pencapaian pencerahan dalam seketika.”*5
Daishonin mengatakan bahwa mereka yang memeluk Hukum Gaib “bisa dengan mudah
menjadi seorang Buddha yang mulia seperti Sakyamuni” (WND-1, hlm. 1030). Ajaran
Daishonin membuka jalan bagi semua orang untuk mencapai suasana jiwa dunia
Buddha yang agung seperti Sakyamuni. Dunia Buddha bukanlah suatu fiksi ataupun
perumpamaan, juga bukanlah terbatas pada masa depan yang jauhnya tak terbayangkan.
Buddhisme Nichiren memungkinkan semua orang untuk mencapai kesadaran Buddha
dalam kehidupan sekarang.
Prinsip “menerima dan mempertahankan adalah pengamatan hati” mewakili sebuah
revolusi dalam konsep pencapaian kesadaran Buddha. Seperti yang dijelaskan Toda
Sensei: “Hanya dengan melantunkan satu frasa Nam-myoho-renge-kyo dengan
memercayai Gohonzon, kita bisa melaksanakan pertapaan untuk mencapai kesadaran

1
Buddha dengan jauh lebih mudah daripada para Buddha yang digambarkan dalam bab
'Upaya Bijaksana' dari Sutra Bunga Teratai, yang bertapa selama puluhan juta tahun
[selama kehidupan yang tak terhitung jumlahnya sebelum mencapai kesadaran
Buddha].”*6
Meskipun pandangan yang diterima secara luas untuk mencapai kesadaran Buddha
adalah sebagai pendakian yang panjang dan berat untuk mencapai puncak pencerahan,
tetapi Buddhisme Nichiren mengajarkan bahwa semua orang bisa mencapai puncak itu
dalam seketika juga.
Kita bisa segera dan langsung mencapai suasana jiwa dunia Buddha yang luas di sini
dan sekarang juga, seolah-olah kita tiba-tiba memandang puncak gunung di bawah dari
tempat yang tinggi, dan menikmati panorama dunia yang luar biasa secara 360 derajat.
Kemudian kita bisa pergi ke tengah-tengah kenyataan hidup yang menantang dan
berbagi dengan orang lain kegembiraan dari mencapai suasana jiwa yang mulia ini.
Inilah hal yang luar biasa dan penuh semangat tentang pelaksanaan Buddhisme
Nichiren.

Dari Ceramah tentang Bab “Upaya Bijaksana” dan “Panjangnya Usia Sang
Tathagata” dari Sutra Bunga Teratai, jilid 1, diterbitkan dalam bahasa Jepang pada
September 1995.

Anda mungkin juga menyukai