Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PATOLOGI SISTEMIK II

“Sistem Urinari”

Dosen Pembimbing:
drh. Nurul Sulfi Andini, M.Sc

Disusun Oleh:
Septiadi Yusuf Sulaiman (C031181324)

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
1.1 Sistem Urinary
Sistem urinary sangat penting untuk homeostasis dan memiliki fungsi
penting lainnya. Fungsi ini yaitu (Akers dan Denbow, 2013):
a. Pengaturan volume darah dan tekanan darah
b. Mengontrol konsentrasi darah dari beberapa ion (misalnya Na, K, Ca)
c. Mempertahankan pH darah melalui kontrol H + dan sekresi ion HCO3
d. Membuang zat sisa dan penyerapan kembali nutrisi yang disaring
Sistem urinary terdiri dari pasangan ginjal dan ureter, kandung kemih, dan
uretra. Intinya, bahan terlarut dalam darah dibentuk menjadi filtrat oleh aksi
ginjal. Setelah filtrat ini dibuat, beberapa bahan tambahan ditambahkan (sekresi),
tetapi yang lain diserap kembali (reabsorpsi). Cairan itu membuatnya melalui
tubular nefron mikroskopis dari pelvis ginjal dan akhirnya menuju kandung kemih
dan keluar dari tubuh sebagai urin. Biasanya urin sedikit asam (-pH 6.0), tetapi
volume dan komposisi urin bervariasi tergantung pada metabolisme, diet, dan
perlu menghasilkan urin encer atau pekat untuk mempertahankan volume cairan
ekstraseluler dan osmolaritas (Akers dan Denbow, 2013).
A. Ginjal
Ginjal adalah pasangan organ yang berwarna coklat kemerahan yang
menyaring plasma dan konstituen plasma dari darah dan kemudian secara selektif
menyerap kembali air dan konstituen yang berguna dari filtrat, pada akhirnya
membuang kelebihan dan produk limbah dari plasma. Ginjal pada kebanyakan
hewan kira-kira berbentuk seperti kacang, dengan pengecualian di antara hewan
domestik, berbentuk hati pada ginjal kanan kuda dan ginjal berlobus yang khas
pada sapi (Frandson et al., 2009).
Ginjal adalah organ berpasangan yang tergantung di dinding abdomen
bagian dorsal oleh pembungkus peritoneal dan pembuluh darah yang menuju ke
ginjal. Ginjal terletak agak cranial ke wilayah lumbar bagian tengah. Karena ginjal
dipisahkan dari rongga perut oleh pembungkus peritoneal, sehingga ginjal disebut
struktur retroperitoneal. Darah dibawa menuju ke setiap ginjal oleh arteri renalis
dan darah dibawa menjauh dari setiap ginjal oleh vena renalis. Arteri renalis
muncul langsung dari aorta dan vena renalis bermuara langsung ke vena cava
caudal (Reece dan Rowe, 2017).
Saat memeriksa permukaan potongan ginjal normal yang dipotong secara
longitudinal, maka akan terlihat empat lapisan. Lapisan tersebut dari luar ke dalam
adalah (Aspinall dan Cappello, 2015):
a. Capsule, adalah lapisan pelindung dari jaringan ikat fibrosa yang berbentuk
tidak beraturan dan padat, melekat erat ke korteks. Capsule bisa dengan
mudah dikupas dari ginjal yang sehat tetapi adhesi mungkin menunjukkan
infeksi atau kerusakan sebelumnya.
b. Cortex, adalah lapisan terluar berwarna merah gelap yang berisi renal
corpuscles dan tubulus nefron yang berbelit-belit.
c. Medulla, adalah lapisan yang sedikit lebih pucat daripada korteks dan pada
bagian ini terdapat struktur berbentuk segitiga yang disebut pyramids, yang
mengandung saluran pengumpul dan di antara pyramids terdapat jaringan
berisi lengkung Henle dari nefron.
d. Pelvis, adalah lapisan berbentuk cekungan dan terbuat dari jaringan ikat
fibrosa, yang membuatnya tampak keputihan. Urin terbentuk oleh nefron
mengalir ke pelvis dan keluar dari ginjal melalui ureter.
Unit fungsional ginjal adalah nefron. Setiap ginjal mengandung sekitar
satu juta nefron, yang saling berdekatan. Nefron bertanggung jawab untuk
penyaringan darah dan produksi urin. Setiap nefron adalah tubulus panjang yang
dibagi menjadi beberapa bagian (Aspinall dan Cappello, 2015):
a. Glomerular capsule adalah struktur berbentuk cangkir yang terdapat jaringan
kapiler darah di dalamnya yang disebut glomerulus. Kapsul ini juga dikenal
sebagai Bowman’s capsule. Bowman’s capsule dan glomerulus membentuk
renal corpuscle.
b. Proximal convoluted tubule adalah tabung panjang yang terbelit-belit yang
berasal dari leher capsule dan terlentang di cortex ginjal. Proximal convoluted
tubule dilapisi oleh epitel kuboid atau kolumnar sederhana. Sisi epitel
diarahkan menuju lumen tubulus dan dilapisi oleh mikrovili halus
membentuk brush border, yang fungsinya meningkatkan luas permukaan
untuk reabsorpsi air dan elektrolit.
c. Loop of Henle adalah bagian berbentuk U dari proximal convoluted tubule
dan menurun kebawah menuju medulla ginjal. Loop of Henle dilapisi oleh
epitel skuamosa sederhana, yang lebih tebal di loop ascendens dari pada di
loop descendens
d. Distal convoluted tubule adalah bagian yang berbentk pendek dan kurang
terbelit dari pada Proximal convoluted tubule. Distal convoluted tubule
terletak di cortex ginjal dan dilapisi oleh epitel kuboid tanpa adanya brush
border.
e. Collecting duct: Setiap saluran menerima urin dari beberapa nefron dan
membawanya melalui pyramids ke pelvis ginjal. Collecting duct dilapisi oleh
epitel kolumnar.
B. Ureter
Urin yang terbentuk oleh nefron meninggalkan masing-masing ginjal
dengan satu ureter pada titik yang dikenal sebagai hilus (Aspinall dan Cappello,
2015). Ureter adalah tabung yang keluar dari ginjal di hilus dan terhubung ke
kandung kemih dekat dengan bagian leher dari kandung kemih pada ujung caudal.
Dua bukaan dari ureter menuju ke kandung kemih dan bukaan dari kandung
kemih menuju ke uretra, jika terhubung akan membentuk segitiga terbalik.
Pengaturan ini disebut sebagai trigone kandung kemih (Colville dan Bassert,
2016).
C. Kandung Kemih
Kandung kemih adalah organ berongga berbentuk buah pir. Bagian yang
berbentuk bulat adalah titik akhir secara cranial, sedangkan ujung sempit atau titik
leher secara caudal dan biasanya terletak di dalam rongga panggul. Fungsi dari
kandung kemih adalah untuk mengumpulkan dan menyimpan urin (Aspinall dan
Cappello, 2015).
Ukuran dan posisi kandung kemih bervariasi berdasarkan jumlah urin
yang terkandung di dalamnya. Kandung kemih dilapisi oleh epitel trasisional yang
meregang ketika berisi urin. Ketika otot berkontraksi, kandung kemih tertekan dan
urin akan keluar (Fauziah, 2015).
D. Uretra
Uretra adalah tabung yang membawa urin secara caudal dari kandung
kemih melalui rongga panggul ke luar tubuh. Strukturnya bervariasi menurut jenis
kelamin hewan (Aspinall dan Cappello, 2015).
1.2 Proses Pembentukan Urin
1.3 Perbedaan Antara Sistem Urinari Jantan dan Betina
Perbedaan antara sistem urinari jantan dan betina terletak pada bagian
urethra. Pada jantan, disebut sebagai urethra masculina yang merupakan saluran

bersama untuk urin dan sperma. Urethra pada jantan berukuran panjang dan
terbagi dua bagian, yaitu pelvic urethra yang terletak di rongga pelvis, dan penile
urethra yang berjalan sepanjang bagian ventral penis (Nurhidayat et al., 2016).
Pada betina, disebut sebagai urethra feminina yang hanya menyalurkan
urin. Urethra pada betina berukuran pendek, dan terdapat bukaan di vestibulum
yang disebut sebagai external urethral orifice (Nurhidayat et al., 2016).

DAFTAR PUSTAKA
Akers, RM. dan DM Denbow. 2013. Anatomy and Physiology of Domestic
Animals. 2nd ed. USA: Wiley Blackwell.
Aspinall, V. dan M Cappello. 2015. Introduction to Veterinary Anatomy and
Physiology Textbook. 3rd ed. Missouri: Elsevier.
Colville, T. dan JM Bassert. 2016. Clinical Anatomy and Physiology for
Veterinary Technicians. 3rd ed. Missouri: Elsevier.
Fauziah, H. 2015. Gambaran Cystitis Melalui Pemeriksaan Klinis dan
Laboratoris (Uji Dipstik dan Sedimentasi Urin) pada Kucing di Klinik
Hewan Makassar. [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin
Frandson, RD., WL Wilke dan AD Fails. 2009. Anatomy and Physiologu of Farm
Animals. 7th ed. USA: Wiley Blackwell.
Nurhidayat., C Nisa, S Agungpriyono, H Setijanto, S Novelina, Supratikno dan
DD Cahyadi. 2016. Osteologi dan Miologi Veteriner. Bogor: IPB Press.
Reece, WO. dan EW Rowe. 2017. Functional Anatomy and Physiology of
Domestic Animals. 5th ed. USA: Wiley Blackwell.

Anda mungkin juga menyukai