Anda di halaman 1dari 10

Besaran Listrik

Besaran listrik yang perlu diketahui ada tiga, yaitu :


Tegangan, arus dan hambatan
 Tegangan
Merupakan perbedaan potensial pada ujung-ujung
pernghantar yang berarus listrik/ gaya yang mendorong
arus listrik mengalir. Jadi elektron bergerak bila terjadi
perbedaan potensial. Simbol tegangan : V atau E dan
satuannya Volt. Alat ukurnya Volt meter
Tinggi rendahnya tegangan dipengaruhi oleh panjang
penghantar, penampang penghantar, jenis bahan
penghantar dan beban dari suatu rangkaian.
 Arus listrik/ Current (inggris)/ Stroom (belanda)
Merupakan aliran muatan lilstrik dari potensial tinggi ke
potensial yang lebih rendah. Jadi merupakan arus
elektron-elektron bebas yang mengalir. Arus listrik
hanya dapat mengalir pada rangkaian tertutup. Untuk
mengalirkan arus listrik harus diberi beban/ load agar
tidak terhubung singkat/ kortsluiting (belanda)/ short
circuit (inggris). Simbol arus : I dan satuannya Ampere.
Alat ukurnya Ampere meter
Besar kecilnya arus dipengaruhi oleh sumber tegangan,
makin kecil tegangan sumber makin kecil pula arusnya.
Selain itu juga dipengaruhi oleh panjang penghantar,
penampang penghantar, jenis bahan penghantar dan
beban dari suatu rangkaian.
 Hambatan listrik/ Resistansi
Besarnya arus listrik yang mengalir sangat tergantung
pada besar kecilnya hambatan pada penghantar. Semakin
besar hambatan maka semakin kecil arus listrik yang
mengalir, dapat dikatakan daya hantar/ konduktansinya
kecil. Jadi, resistance berlawanan dengan conductance.

2
Simbol hambatan : R dan satuannya Ω (Ohm). Alat
ukurnya Ohm meter.
Hambatan listrik ada dua macam yaitu hambatan yang
nilainya tetap (fixed) dan hambatan yang nilainya
variabel atau dapat diatur.

Listrik DC dan AC
Ada 2 macam sumber listrik, yaitu Searah (Direct Current)
dan Bolak-balik (Alternating Current)
 DC, disebut searah sebab arahnya hanya satu/ tetap dan
tidak akan berbalik. Selain itu besar arus atau besar
tegangannya juga tetap. Arus DC diukur dengan DC mA
meter/ DC A meter. Tegangan DC diukur dengan DC
mV meter/ DC V meter. Berhubung tegangan dc
mempunyai nilai yang konstan maka dapat digunakan
untuk mengoperasikan peralatan elektronik. Jika
tegangan tersebut tidak rata maka bisa mengganggu
peralatan tersebut, misal dengung.
V I

t t

 AC, disebut demikian sebab arahnya berbolak balik pada


setiap saat. Perubahan arah arus ini disebabkan oleh
bertukar-tukarnya kutub sumber yaitu suatu saat kutub
positif diatas dan kutub negatif dibawah kemudian
bertukar kutub negatif diatas dan kutub positif dibawah.
Selain itu besar arus atau besar tegangannya juga
berubah-ubah. Arus AC diukur dengan AC mA meter/
AC A meter. Tegangan AC diukur dengan AC mV

3
meter/ AC V meter. Frekuensi jala-jala llistrik 50/60
Hz. Di Indonesia frekuensinya 50 Hz.

V I
t t

Besaran-besaran AC
1. Tegangan momen. Tegangan saat waktu tertentu,
tegangan ini tiap saat berubah. Mengukurnya
menggunakan oscilloscope.
2. Tegangan maksimum (Vmaks) /amplitudo, yaitu harga
tertinggi diukur dari sumbu nol. Ada dua tegangan
maksimum yaitu tegangan maksimum fasa positif dan
tegangan maksimum fasa negatif.
3. Tegangan puncal-puncak (Vpp = Vpeak to peak),
diukur dari puncak positif hingga puncak negatif.
Sehingga Vpp = 2 x Vmaks.
4. Tegangan rata2 (average voltage), merupakan hasil rata2
dari fasa positif dan fasa negatif. Tegangan PLN 220
VAC bila diukur dengan DC V maka jarum tidak
bergerak sebab V rata2. Nol disini bukan berarti tidak
ada tegangan masuk alat ukur. Bila baterai diukur
dengan DC V meter jarum menunjuk 1,5V. Hal ini
disebabkan tegangan baterai mempunyai tegangan yang
rata.
5. Tegangan efektif/ tegangan tepat guna/ Vrms= Vroot
mean square, yaitu tegangan yang terpakai. Nilai
1
tegangan efektif, Veff = x Vmaks
2

4
Hubungan Veff – V maks – Vpp
1
Veff = x V maks = 0,7071 x Vmaks
2

Vmaks = 2 x Veff = 1,4142 x Veff


Vpp = 2 x V maks

1 Vef
Vp Vm
ax f
p 1
Catatan :
 Alat ukur AC Voltmeter mengukur tegangan efektif
 Alat ukur DC Voltmeter mengukur tegangan rata-rata

Besaran lain yang terdapat pada arus bolak-balik adalah


panjang gelombang (), frekuensi (f) dan perioda (T).
 Panjang gelombang/ wave length adalah jarak yang
ditempuh dalam satu getar atau satu gelombang. Satuan
panjang gelombang yaitu meter. Panjang gelombang dari
c
suatu getaran lisrik disebut . Persamaannya :  =
f
C = kecepatan rambat gelombang elektromagnetik
diudara = 3.108 m/dt
 Frekuensi adalah bilangan yang menunjukkan
banyaknya getaran dalam waktu satu detik. Satuan
frekuensi yaitu getar per detik atau Hertz. Satu getar atau
satu cycle : 1 belahan positif ditambah 1 belahan negatif.
Jadi, 1 cycle/detik sama dengan 1 Hertz.

5
 Periode/ waktu getar adalah waktu yang diperlukan
untuk berlangsungnya satu getar atau satu gelombang.
1
Satuannya detik. Persamaannya : T =
f
Bentuk-bentuk tegangan AC
Dalam praktek akan dijumpai bentuk tegangan/ arus bolak
balik (sinyal) :
 Bentuk sinus
Dijumpai pada jaringan PLN, pembangkit sinyal/ signal
generator
 Bentuk balok/ square
Misal di pembangkit sinyal
 Bentuk gigi gergaji/ saw tooth
Dihasilkan oleh pembangkit sinyal
 Bentuk majemuk/ composite
Dihasilkan dari microfon, head, antena.
Sinyal majemuk sebenarnya adalah kumpulan sinus.
Dari berbagai bentuk sinyal, penggunaannya juga berbeda
 Bentuk sinus digunakan pada sistem audio, misalnya
amplifier, tape recorder.
 Bentuk balok dijumpai dalam teknik saklar, teknik digit.
 Bentuk gigi gergaji dijumpai pada TV, alat-alat ukur
seperti frekuensi meter.
 Bentuk majemuk dijumpai pada sistem audio.

Rangkaian Listrik / Elektronika


Rangkaian Elektronika pada dasarnya terdiri dari rangkaian
seri dan rangkaian paralel serta rangkaian campuran yang
merupakan kombinasi keduanya

6
 Rangkaian seri/ deret
Setiap komponen dihubung secara seri

R1 R2 R3
A B

Hambatan total antara titik A dan titik B adalah RT = R1


+ R2 + R3
Besarnya arus yang mengalir di tiap hambatan adalah
sama, yaitu IT = I1 = I2 = I3
Besarnya tegangan total merupakan penjumlahan
aljabar dari tiap hambatan, yaitu VT = V1 + V2 + V3

 Rangkaian paralel/ jajar


Setiap komponen dihubung secara berjajar

R1

R2
A B
R3

Hambatan tota antara titik A dan titik B adalah


1 1 1 1
  
RT R1 R2 R3

7
Besarnya tegangan yang mengalir di tiap hambatan
adalah sama, yaitu VT = V1 = V2 = V3
Besarnya arus total merupakan penjumlahan aljabar
dari tiap hambatannya, yaitu IT = I1 + I2 + I3

Menghitung tegangan jatuh/ drop pada rangkaian seri :


R1
1 Ohm

R2
12 V 2 Ohm

R3
3 Ohm

RT = 1 Ω + 2 Ω + 3 Ω = 6 Ω
I T = VT / R T
= 12/6 = 2 A
IT = I 1 = I2 =
I3 = 2 A
V1 = I1 x R1
=2x1=2V
V2 = I2 x R2
= 2 x 2 = 4V
V3 = I3 x R3
= 2 x 3 = 6V

8
Menghitung arus pada rangkaian paralel

R1 R2 R3
12 V 4 Ohm 6 Ohm 12 Ohm

1 1 1 1 6
   
RT 4 6 12 12
RT = 12/6 = 2 Ω
I1 = V1/R1 = 12/4 = 3 A
I2 = V2/R2 = 12/6 = 2 A
I3 = V3/R3 = 12/12 = 1 A

9
EVALUASI
1. Jelaskan perbedaan penggunaan listrik DC dan AC dalam
kehidupan sehari-hari !
2. Jelaskan mengapa saat tangan kita basah tidak boleh
menyalakan saklar listrik ?
3. Jelaskan kelebihan listrik AC dibanding listrik DC !
4. Jelaskan apa yang terjadi jika hukum Kirchoff 1 berlaku !
5. Gambarkan skema sederhana rangkaian listrik tertutup
dan terbuka

10

Anda mungkin juga menyukai