Namun begitu, orang tua lah yang menjadi tokoh utama dibalik pondasi karakter anak anak
mereka yang kelak akan menggantikan para tetua memegang tongkat estafet kepemimpinan
bangsa ini. Peran mereka dalam mencetak dan membuat karakter anak sangat vital dalam hal ini.
Seperti kata pepatah "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya" , demikian pula dalam proses
pembentukan karakter, bukan hanya mengarahkan, orang tua juga harus memberi contoh tentang
bagaimana sikap dan karakter yang biak bagi mereka dan juga bagi kelangsungan bangsa di masa
mendatang.
"Ibu adalah sekolah. Ibu adalah lembaga pendidikan pertama, Ibu lah yang membekali anak
sikap, watak, kepribadian, akhlak, iman dan pemahaman bahwa dunia ini berkerikil dan
kerikilnya dapat sering membuat si anak terjatuh. Ibu yang baik mempersiapkan anaknya
menghadapi kerikil kerikil itu agar ketajamannya tak membuat cedera hidup di dunia apalagi di
akhirat nanti."
~Hasyim El Hanan
Sayangnya akhir akhir ini banyak kita bersama temui kasus kasus penyimpangan sikap
dan kepribadian para generasi muda. Mulai dari melawan guru, melawan petugas, bullying
hingga saling bunuh. Hal ini tentunya menjadi tanda tanya besar ditengah ramainya kampanye
yang digembar gemborkan lembaga pendidikan mengenai pendidikan karakter generasi muda.
Semakin menurunnya mutu karakter dan sikap generasi muda tentu menjadi tanda tanya besar.
Apa yang salah atau apa yang kurang dari pendidikan karakter di Indonesia. Tulisan ini tentunya
akan menjadi wadah saya dalam menyuarakan opini tentang pendidikan karakter di Indonesia.
Seperti yang sudah disampaikan diatas, orang tua memegang peran vital dalam membuat pondasi
karakter anak. Namun beberapa orang tua lalai dan menganggap bahwa semua yang berkaitan
dengan pendidikan dan moral sang anak menjadi tugas guru untuk mendidiknya. Padahal dirinya
lah yang bisa menentukan mau seperti apa anaknya. Mengingat jam belajar disekolah yang
terbatas seharusnya menjadi titik kesadaran para orang tua yang mungkin lalai tersebut.
Beberapa orang tua mungkin ingin anaknya berkarakter baik, namun bisa jadi mereka direpotkan
oleh pekerjaan mereka masing masing sehingga sang anak cenderung kurang mendapat perhatian
dari mereka. Selain itu contoh dari orang tua juga merupakan hal terpenting dalam pembentukan
karakter anak. Anak cenderung meniru atau mengikuti apa yang orang tua mereka lakukan.
Sekolah tentu saja membuat aturan aturan yang bermanfaat baik bagi karakter siswa. Namun
demikian melalui pengalaman pribadi banyak sekali saya temui guru yang kurang tegas bahkan
terlihat acuh terhadap pelanggaran aturan aturan di sekolah. Seperti namanya, "guru" digugu dan
ditiru, seharusnya juga berperilaku serasi dengan nama mereka. Semua sekolah menerapkan
peraturan "dilarang merokok di area sekolah" namun masih banyak oknum guru yang masih
merokok di area sekolah.
Sebenarnya bergaul dengan teman yang berbeda umur cukup jauh bukanlah sebuah kesalahan
dengan catatan sama sama baik dan sama sama tahu batasan. Tapi banyak ditemui, anak anak
yang bergaul dengan teman yang berumur lebih tua menjadi sasaran bullying teman mereka yang
lebih tua tersebut, pada akhirnya anak tersebut melakukan bullyng kepada teman sebaya mereka.
Apa yang anak tonton juga berpengaruh terhadap apa yang mereka kerjakan, tontonan yang tidak
sesuai umur pun menjadi penyebab masalah merosotnya karakter generasi muda, apalagi
pornografi. Tak ada alasan untuk mempositifkan tontonan berbau pornografi.
Hal hal diatas tentunya berpengaruh sangat besar terhadap nilai karakter generasi muda
"Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia"
~Ir. Soekarno
Perlunya penekanan peran serta orang tua untuk ikut mendidik anak sangat berperan vital
bagi perkembangan sikap anak menuju arah yang positif, karena generasi muda merupakan calon
pemimpin bangsa di masa depan. Pendidikan karakter yang bermutu membuat karakter generasi
muda pun juga bermutu
DAFTAR PUSTAKA
Marjanis (17 September 2019) , 8 aspek pendidikan karakter , diakses pada 16-02-2023
https://sumbar.kemenag.go.id/v2/post/65881/kakankemenag-agam-sosialisasikan-18-nilai-
pendidikan-karakter#:~:text=18%20Nilai%20Pendidikan%20Karakter%20tersebut,peduli
%20sosial%20dan%20tanggung%20jawab. , 16-02-2023
https://images.app.goo.gl/2QDZYu5y1gzKdXYs5 , 16-02-2023
Kutipan dari Ir. Soekarno (21 Oktober 2020) orang tua , diakses pada 16-92-2023
https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fdisdik.samarindakota.go.id%2Fwp-
content%2Fuploads%2F2021%2F08%2Fpos-ig.jpg&imgrefurl=https%3A%2F
%2Fdisdik.samarindakota.go.id%2Fseribu-orang-tua-hanya-dapat-bermimpi-satu-orang-
pemuda-dapat-mengubah-dunia
%2F&tbnid=IuhRLyrN5zK_OM&vet=1&docid=_qItj8K0iQ2ZlM&w=628&h=628&source=sh
%2Fx%2Fim , 16-02-2023