Anda di halaman 1dari 6

BIMBINGAN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN KIMIA

SMA JAKARTA ISLAMIC SCHOOL


Tahun Ajaran 2021/ 2022

A. Pendahuluan
Pelajaran kimia merupakan salah satu pelajaran yang menjadi momok peserta didik,
namun pelajaran kimia wajib dipelajari siswa di tingkat SMA, di Indonesia. Untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dan membantu siswa yang kesulitan belajar kimia maka ada
program bimbingan yang dilakukan oleh guru. Dengan demikian diharapkan dapat membantu
para siswa memaksimalkan keterampilan belajar mereka untuk mendukung kegiatan belajar di
sekolah. Program ini berupaya menolong para siswa untuk menghubungkan pengalaman
belajar yang mereka hadapi di sekolah dengan karir di masa depan mereka.
SMA Jakarta Islamic School full day yang berada di Kota Jakarta, lebih tepatnya Jakarta
Timur menjadi salah satu sekolah swasta yang memberikan layanan bimbingan pelajaran
kimia kepada para peserta didik.
Makalah ini disusun untuk memberikan evaluasi terhadap pelaksanaan program
bimbingan pembelajaran kimia untuk siswa dengan catatan khusus yang dilakukan di SMA
Jakarta Islamic School di Jakarta Timur.

B. Konteks Sekolah
SMA Jakarta Islamic School berdiri sejak tahun 2008. Program fullday ini menjadi
keunggulan dari sekolah ini, di mana kurrikulum yang kita gunakan terdapat yaitu nasional,
Islamic, dan international serta pemisahan kelas juga gedung antara siswa laki-laki dan
perempuan. Siswa-siswi mengikuti rangkaian kegiatan belajar - mengajar di sekolah pada pagi
sampai sore harinya.
Sejak 2008, SMA Jakarta Islamic School telah menerima siswa-siswi yang berasal dari
beragam wilayah di Jakarta dan sekitarnya (Depok, Bekasi). Tahun 2019/2020 ini, SMA
Jakarta Islamic School memiliki 232 siswa, dimana 114 siswa ada di Kelas 10, sementara
Kelas 11 memiliki 46 siswa dan Kelas 12 memiliki 72 siswa. Dikepalai oleh Ust Auf Al
Maududi, S.E, M.Pd yang menjabat sebagai kepala sekolah saat ini

C. Layanan Bimbingan Kimia di SMA Jakarta Islamic School


1. Guru Pengampu Mata Pelajaran Kimia
Mata Pelajaran Kima diampu oleh seorang guru Kimia bernama Ibu Tri Pratiwi Fitria
Suciaty, S.Pd. Dalam melaksanakan fungsi dan tanggung jawab terhadap layanan
bimbingan ini guru kimia bekerja sama serta berkoordinasi dengan guru BK, wali kelas,
juga wakil kepala sekolah bagian kurikulum.

2. Kurikulum Kimia
Program/Mata Pelajaran Kimia di SMA mendapat alokasi jam pelajaran/tatap muka, yang
dirincikan sebagai berikut:
• Kelas 10 diberikan alokasi waktu 3 x 45 menit setiap minggunya. Secara khusus untuk
Tahun Pelajaran 2019/2020.
• Kelas 11 diberikan alokasi waktu 3 x 45 menit setiap minggunya.
• Kelas 12 diberikan alokasi waktu 4 x 45 menit setiap minggunya untuk pertemuan.
Untuk Kelas 10 dan Kelas 11, Program pembelajaran kimia dikembangkan dan
diberikan kepada peserta didik sesuai dengan Kurikulum SMA. Keputusan tersebut
diambil mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan para peserta didik yang masih
membutuhkan layanan bimbingan dalam keterampilan soft skill.
Buku referensi yang digunakan oleh Guru di SMA JISc adalah buku soal-soal terbitan
erlangga dan modul buatan guru.
3. Pelaksanaan Program Bimbingan Kimia
Bentuk Layanan/ Kegiatan
1. Bimbingan Klasikal
2. Bimbingan kelompok
3. Bimbingan individu (di dalam maupun di luar jam pembelajaran)
4. Peer- teaching, atau belajar dengan teman sebaya individu (di dalam maupun di luar
jam pembelajaran)

Topik yang dibahas dalam bimbingan dan evaluasi pembelajaran kimia adalah bagaimana
membuat siswa-siswa yang kesulitan belajar menjadi lebih mudah memahami materi kimia.

Dari hasil wawancara dengan Guru dan pengamatan, terdapat beberapa hal yang menjadi
temuan kondisi terhadap pelaksanaan program ini, antara lain:
1. Variasi kegiatan bimbingan kelompok, berupa dinamika dan permainan digunakan untuk
memberikan peserta didik kesempatan berdiskusi dan melaksanakan penugasan dengan
metode yang lebih variatif, termasuk di dalamnya adalah presentasi. Kegiatan bimbingan
kelompok dan dinamikanya tidak selalu dilaksanakan di dalam ruang kelas.
2. Guru pengampu biasanya memberikan atau menawarkan topik untuk dibahas dalam
kegiatan bimbingan kelompok yang kemudian akan menajdi bahasan diskusi dalam
kelompok.
3. Kegiatan bimbingan/dinamika kelompok memungkinkan adanya kegiatan lanjutan dalam
bentuk kelompok maupun pribadi, yang pembahasannya berdasarkan pada kondisi atau
permasalahan yang muncul atau ditemukan dalam diskusi kelompok. Dalam praktiknya,
guru pengampu yang mengambil peran untuk mengidentifikasi persoalan/isu yang serupa
kemudian mengelompokkannya tersendiri, dengan topik pembahasan juga yang lebih
dispesifikkan, untuk kemudian dilakukan layanan kelompok.
4. Variasi kegiatan peer-teaching, atau belajar dengan teman sebaya, juga diberikan kepada
para siswa, sebagai kegiatan yang melengkapi dan mendahului layanan.
5. Bimbingan pribadi dapat dilaksanakan dalam kelas (lihat penjelasan tambahan selanjutnya),
maupun di luar jam pembelajaran. Kegiatan bimbingan pribadi yang dilakukan di luar kelas
dapat dilakukan dengan mekanisme:
a. Guru memanggil siswa secara langsung jika dirasa mendapatkan temuan terhadap
permasalahan yang perlu dilayani dan ditangani dari siswa ybs.
b. Guru memanggil siswa berdasarkan laporan atau rekomendasi dari guru yang lainnya.
c. Guru memanggil siswa berdasarkan laporan atau rekomendasi dari siswa yang lainnya.
d. Siswa secara langsung berinisiatif menemui dan meminta layanan dari guru.
Dalam pelaksanaan layanan bimbingan pribadi, rekaman layanan dilakukan dengan
pencatatan dalam buku dan kartu (contoh dokumen terlampir).

Tantangan yang dihadapi oleh Guru dalam pelaksanaan layanan di SMA JISC, antara lain:
1. Pertemuan 3x45 menit dirasa kurang karena sering kali dalam kegiatan klasikal, siswa
cukup antusiasi dan aktif dalam kegiatan diskusi dan belum tuntas untuk diskusi yang ada.
Hal ini juga karena jumlah anggota kelompok yang melebihi 12 peserta terkadang
membuat alokasi waktu yang diberikan dirasa kurang sehubungan dengan penanganan oleh
guru pengampu juga.
2. Selain itu, dalam beberapa kesempatan, terpaksa memberikan waktu untuk kegiatan pribadi
yang langsung dilayani dalam kelas, jika isu yang dibahas adalah hal yang umum, bukan
pribadi, tanpa menutup kesempatan untuk melanjutkan bimbingan pribadi di luar jam
pembelajaran.
3. Dalam kegiatan kelompok, ada siswa yang kurang aktif dan sebaliknya ada yang lebih
mendominasi diskusi atau pembicaraan. Terhadap tantangan ini, guru memberikan giliran
bagi setiap siswa untuk berbicara atau menyampaikan pendapat.
4. Ada antusiasme dalam pembahasan topik maupun pemberian layanan bimbingan, terutama
untuk Kelas 12, mengingat hal tersebut berhubungan dengan masa depan mereka dan dirasa
bermanfaat.

D. Evaluasi dan Usulan


Layanan Bimbingan yang diadakan di SMA JISc sudah cukup baik. Dokumen-dokumen
penunjang yang dibutuhkan juga telah diupayakan dan diadakan. Pengembangan kurikulum di
SMA JISc dilakukan dengan koordinasi antara pimpinan sekolah dengan guru kimia, dan
memutuskan untuk tetap memberikan layanan tatap muka dalam kelas, meskipun dalam
pedoman struktur kurikulum 2013 yang diberikan pemerintah, tidak ada jam pembelajaran
khusus dalam kelas. Layanan juga tidak terbatas hanya untuk keperluan peminatan peserta
didik (untuk siswa-siswi baru) dan/atau bimbingan pemilihan karir (untuk siswa-siswi yang
akan lulus), seperti pedoman dari dinas pendidikan, namun dikembangkan dan dilanjutkan
untuk materi dan layanan yang lebih luas dalam hal karir, belajar, pribadi maupun sosial.
Terdapat antusiasme para siswa yang cukup baik dalam mengikuti mata pelajaran. Hal ini juga
dikarenakan adanya upaya guru pengampu untuk membangkitkan antusiasme dan partisipasi
mereka dalam mengikuti kegiatan/layanan di dalam kelas maupun dalam memanfaatkan
layanan di luar kelas. Layanan bimbingan tidak dianggap dan mendapat stigma sebagai
‘layanan hukuman’ yang semata-mata menangani kasus indisipliner para siswa.

Dari hasil wawancara dan observasi, beberapa catatan usulan diberikan untuk pengembangan
kegiatan bimbingan di SMA JISc dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan berdampak,
sebagai berikut:
1. Buku untuk referensi guru perlu ditambah atau diperkaya. Buku acuan yang digunakan
masih terbatas, meskipun dalam praktiknya, guru sudah mencoba mencari materi tambahan
lewat internet. Dengan tambahan buku referensi, diharapkan guru bisa mendapatkan
informasi dan pengetahuan lebih luas untuk meningkatkan layanan bimbingan yang ada,
maupun keterampilan dari guru pengampu sendiri.
2. Guru dapat diutus atau mengajukan diri untuk mengikuti kegiatan-kegiatan pengembangan
diri, seperti seminar ataupun pelatihan yang berhubungan dengan pengembangan layanan
dan keterampilan, meskipun selama ini juga sudah namun dirasa masih kurang atau jarang.
3. Beberapa layanan, program maupun kegiatan fullday dapat diintegrasikan dengan lebih
baik lagi, secara administrasi/dokumen maupun dalam praktiknya, dengan layanan/program
bimbingan sekolah.
Demikian laporan bimbingan dan evaluasi pembelajaran kimia tahun ajaran 2019/2020
disampaikan, dengan harapan kinerja maupun kualitas untuk tahun depannya lebih meningkat
dan efektif dari tahun sebelumnya.

Jakarta, Juni 2022


Mengetahui Yang membuat
Kepala Sekolah SMA JISc Guru Kimia SMA JISc

Ust Aup Al Maududi, S.E, M.Pd Tri Pratiwi Fitria Suciaty,


S.Pd

Anda mungkin juga menyukai