Anda di halaman 1dari 4

LK-3.

Panduan Penyusunan Laporan Best Practice

Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan Laporan Best Practice tentang layanan
bimbingan dan konseling yang merupakan best practice dari kegiatan PPL PPG Daljab.
Laporan ini berbentuk esai 500 kata dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
1. Pilihlah salah satu layanan bimbingan dan konseling yang Anda lakukan selama
PPL PPG Daljab (siklus 1 atau siklus 2) yang menurut Anda paling berhasil dalam
aspek peningkatan proses dan hasil belajar siswa/i.
2. Deskripsikan layanan bimbingan dan konseling tersebut dalam bentuk esai dengan
menggunakan salah satu referensi penulisan esai menggunakn prinsip STAR (situasi-
tantangan-aksi-refleksi) yang sesuai dengan kondisi riil di kelas. Sertakan argumentasi
Anda bahwa pembelajaran yang dipilih merupakan best practice.
3. Format penulisan esai menggunakan font Times New Roman ukuran 12 dengan
spasi 1.
4. Struktur penulisai esai terdiri dari:
a. Judul
b. Pendahuluan
c. Pembahasan
d. Kesimpulan
e. Daftar Pustaka

A. Judul
Judul laporan Best Practice yang saya ambil yaitu Bimbingan Klasikal dengan topik
“ Meningkatkan motivasi belajar ” dengan menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya
jawab, karena materi ini sangatlah perlu untuk disampaikan kepada peserta didik di kelas VIII
SMPN 1 Siak Kecil.

B. Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting untuk mempersiapkan kesuksesan
masa depan pada zaman globalisasi. Menurut Suparlan dalam buku psikologi pendidikan,
sebuah pendidikan mempunyai tiga komponen utama yaitu guru, siswa, dan kurikulum.
ketiga komponen tersebut berada di lingkungan sekolah agar proses kegiatan pembelajaran
dapat tercapai.
Menurut Emda (2018) proses pembelajaran akan mencapai keberhasilan jika siswa
memiliki motivasi belajar yang baik . Oleh karena itu, motivasi belajar sangat penting
dimiliki oleh setiap mahasiswa, baik motivasi intrinsik maupun ekstrinsik. Prawira (2014)
mengatakan motivasi bisa diartikan dengan memberikan daya dorong sehingga sesuatu yang
dimotivasi tersebut bergerak .
Motivasi belajar juga diartikan oleh Monika & Adman (2017) sebagai daya pendorong
untuk melakukan aktivitas belajar tertentu yang berasal dari dalam diri dan juga dari luar
individu sehingga menumbuhkan semangat dalam belajar . Memiliki motivasi belajar pada
peserta didik dapat membangkitkan gairah dan semangat belajar untuk mencapai suatu
tujuannya. Motivasi belajar memiliki peran penting dalam meraih hasil belajar. Makin tepat
motivasi yang diberikan, akan semakin baik hasil belajar. Motivasi senantiasa menentukan
intensitas usaha belajar bagi siswa (Bakar, 2019)
Meningkatkan motivasi belajar dengan melakukan bimbingan klasikal dengan materi
layanan meningatkan motivasi belajar dengan fungsi layanan Pemahaman yang bertujuan
agar Peserta didik dapat meningkatkan motivasi belajarnya dalam mengikuti kegiatan belajar
di kelas. Pemberian layanan bimbingan klasikal ini menggunakan metode ceramah, diskusi
dan taya jawab. Yang bertujuan agar peserta didik terlibat aktif sehingga dapat mencapai
tujuan dari bimbingan klasikal yang telah ditentukan. Materi layanan bimbingan klasikal ini
diambil dari identifikasi masalah yang timbul pada peserta didik kemudian dieksplorasi lebih
jauh mengenai permasalahan yang muncul. Sehingga penulis mencari referensi melalui kajian
literatur dan kajian wawancara para ahli mengenai permasalahan dan identifikasi solusi yang
harus diambil oleh penulis dalam pemberian layanan kepada peserta didik.
Dapat dilihat bahwa masalah yang muncul yang menjadi latar belakang masalah Motivasi
Belajar Siswa Rendah di SMPN1 Siak Kecil adalah: Siswa tidak fokus saat guru mengajar,
karena pembelajaran masih berpusat pada guru sebagai sumber belajar, Antusiasme siswa
terhadap pembelajaran di dalam kelas kurang, Siswa sering bermain dengan teman sebangku
saat guru sedang menjelaskan materi, Siswa kurang kreatif dalam mengerjakan tugas – tugas
mandiri atau kelompok, Siswa jarang bertanya/mengemukakan pendapat tentang pelajaran
yang diberikan, Siswa seringkali pergi meninggalkan ruang kelas pada saat jam pelajaran
berlangsung seperti ke kantin, UKS, dan membuang sampah.

C. Pembahasan
Pelaksanaan Kegiatan Layanan Bimbingan Klasikal di SMPN 1 Siak Kecil dilaksanakan
pada tanggal 19 januari 2024 di kelas VIII-4. Tujuan khusus yang ingin dicapai dari kegiatan
ini, yaitu Peserta didik dapat menganalisis motivasi belajar yang dilakukan oleh peserta didik,
Peserta didik dapat mengubah perilaku dalam meningkatkan motivasi belajar , Setelah
mengikuti layanan, peserta didik dapat mengubah perilaku dalam meningkatkan motivasi
belajar dengan baik.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan guru BK diperoleh peta permasalahan yang
dialami siswa kelas VII-4 SMPN 1 Siak Kecil. Permasalahan yang dialami siswa adalah
Siswa tidak fokus saat guru mengajar, karena pembelajaran masih berpusat pada guru sebagai
sumber belajar, Antusiasme siswa terhadap pembelajaran di dalam kelas kurang, Siswa sering
bermain dengan teman sebangku saat guru sedang menjelaskan materi, Siswa kurang kreatif
dalam mengerjakan tugas – tugas mandiri atau kelompok, Siswa jarang
bertanya/mengemukakan pendapat tentang pelajaran yang diberikan, Siswa seringkali pergi
meninggalkan ruang kelas pada saat jam pelajaran berlangsung seperti ke kantin, UKS, dan
membuang sampah merupakan masalah yang dialami hampir sebagian siswa bahkan
mencapai 45% siswa mengalaminya.
Akar permasalahan yang melatarbelakangi permasalahan motivasi belajar diantaranya
adalah Siswa tidak fokus saat guru mengajar, karena pembelajaran masih berpusat pada guru
sebagai sumber belajar, Antusiasme siswa terhadap pembelajaran di dalam kelas kurang,
Siswa sering bermain dengan teman sebangku saat guru sedang menjelaskan materi. Sebagai
akibatnya, menurunnya prestasi belajar siswa.
Layanan bimbingan klasikal dengan topik yang diberikan oleh guru BK pada siswa
disiapkan dengan tujuan siswa dapat meningkatkan motivasi belajarnya dalam mengikuti
kegiatan belajar di kelas. Sedangkan tujuan khusus dari layanan bimbingan klasikal adalah:
1. Peserta didik dapat menganalisis motivasi belajar yang dilakukan oleh peserta didik,
2. Peserta didik dapat mengubah perilaku dalam meningkatkan motivasi belajar ,
3. Setelah mengikuti layanan, peserta didik dapat mengubah perilaku dalam
meningkatkan motivasi belajar dengan baik.

Motode pembelajaran yang digunakan pada layanan bimbingan klasikal yang dilakukan
adalah ceramah, diskusi dan Tanya jawab. Media yang disiapkan untuk layanan adalah
paparan PPT, dan video edukasi. Tahapan yang dilakukan oleh guru BK dalam memberikan
layanan dengan langkah-langkah pada kegiatan inti sebagai berikut:
1. Guru BK memberikan penjelasan materi layanan yang ditampilkan dalam Power
Point dan menampilkan tayangan video permasalahan motivasi belajar.
2. Guru BK membentuk kelompok untuk berdiskusi membahas masalah yang terdapat
dalam video, setiap kelompok terdiri dari 6 orang.
3. Peserta didik masuk dalam kelompok yang sudah dibentuk oleh guruBK (satu
kelompok terdiri dari 6 orang),
4. Guru BK meminta peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok untuk membahas
masalah yang terdapat dalam video.
5. Guru BK meminta peserta didik menuliskan hasil dari diskusi kemudian melakukan
presentasi dan kelompok yang lainmenanggapi.
6. Guru BK memberikan umpan balik atau tanggapan dari hasilpresentasi kelompok.

Selama pelaksanaan layanan bimbingan klasikal ada beberapa hal yang menjadi
pengalaman menarik dan menjadi praktik baik bagi guru BK. Hal yang menurut saya baik
ketika memberikan layanan bimbingan klasikal adalah siswa lebih merasa tertarik dan lebih
banyak yang aktif dalam kegiatan diskusi kelompok. Memudahkan saya sebagai guru BK
dalam mengelola layanan klasikal karena aktivitas siswa lebih banyak, dibandingkan
sebelumnya saat guru BK mendominasi percakapan dalam layanan. Bagi siswa metode ini
lebih bermanfaat dan menarik, antusias siswa mengikuti layanan lebih tinggi, kemudian
lebih terbuka dan saling berbagi pengalaman dalam konteks kelompok khususnya saat
mereka mencari, mengolah, mempresentasikan dan tanya jawab seputar masalah motivasi
belajar siswa. Dari segi hasil, siswa lebih memahami materi mengenai motivasi belajar
yang disampaikan. Dengan merancang layanan berbasis kelompok lebih efektif dari sisi
proses dan hasil layanan bimbingan klasikal.
Ketika melakukan inovasi layanan bimbingan klasikal yang saya lakukan tantangannya
adalah guru BK belum menggunakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa
dan Guru BK belum terbiasanya penggunaan RPL yang sesuai dan berurutan sesuai yang
ditentukan di RPL serta Peserta didik merasa bosan dan kurang nyaman saat pembelajaran.
Hal lainnya adalah, menggunakan metode diskusi perlu keterampilan ekstra untuk
memperhatikan keaktifan dan kontribusi setiap siswa sehingga hasil yang dinilai lebih
akurat perkembangan pemahaman setiap individu. Dari sisi instrument penilaian yang
disiapkan kurang rinci dan hanya menjawab pertanyaan tertutup saja, sehingga jawaban
siswa belum mencerminkan pemahaman siswa.
Setelah layanan klasikal dilakukan, guru BK merefleksikan aktivitas layanan yang
dilakukan dan diperoleh beberapa hal penting yaitu perlu lebih sering melakukan layanan
dalam bentuk diskusi kelompok.Melakukan evaluasi dan perbaikan berkala -langkah
terhadap aktivitas/ jalanya inovasi layanan, menyusun langkah-langkah dan kesepakatan/
aturan main saat diskusi dan presentasi untuk memperbaiki menejemen kelas agar lebih
teratur. Dari sisi instrument penilaian akan disusun dengan dilengkapi petunjuk diskusi,
instrument penilaian dengan pertanyaan terbuka, dan aktivitas yang menggali lebih dalam
pemahaman murid terkait topik layanan yang dibahas.
Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan untuk perbaikan inovasi layanan bimbingan
klasikal yang diberikan adalah merancang aktivitas diskusi dilengkapi dengan berbagai
referensi sumber belajar yang memperkaya pemahaman peserta didik khususnya mengenal
cara meningkatkan motivasi belajar yang terus berkembang .

D. Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa diambil dari Bimbingan Klasikal terhadap peserta didik kelas VIII-
4 SMPN 1 Siak Kecil adalah
a. Penggunaan media PPT menampilkan tayangan video pembelajaran dalam
menjelaskan materi sangat membantu meningkatkan motivasi belajar peserta didik
pada proses pembelajaran
b. Pemilihan model pembelajaran ceramah, diskusi dan Tanya dan aktifitas
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik sangat membantu dalam
meningkatkan motivasi belajar peserta didik, Membimbing kembali siswa agar dapat
membuat pembagian tugas diskusi sehingga dalam menyelesaikan tugas diskusi tepat
waktu,
c. Merancang pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan mengembangkan
RPP dan lembar kerja peserta didik (LKPD) sesuai Kompetensi Dasar, Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK), dan Tujuan Pembelajaran yang akan dicapai,
d. Mendorong dan memotivasi peserta didik dalam bentuk pemberian reward dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa, membimbing siswa yang belum memahami
tugas yang akan dilakukan, agar siswa yang masih pasif dalam kegiatan diskusi dapat
berperan aktif dikelompoknya. Sehingga sangat berdampak bagi peningkatan motivasi
belajar siswa.

Hasilnya efektif karena pada pemilihan model pembelajaran ini peserta didik menjadi
lebih aktif, tidak bosan dalam mengikuti proses pembelajaran, pembelajaran lebih
menyenangkan dan bermakna, peserta didik dapat berpikir kritis, dan berani
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan baik dan benar.

E. Daftar Pustaka

Bakar, R. (2014). The effect of learning motivation on student’s productive competencies


in vocational high school, West Sumatra. International Journal of Asian Social
Science, 4(6), 722-732
Dewanti, AK. (2022). Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045
https://www.umm.ac.id/id/arsip-koran/bhirawa/pendidikan-menuju-indonesiaemas-
2045.html. Diakses tangga 19 Mei 2023
Emda, A. (2018). Kedudukan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran. Lantanida
Journal, 5(2), 172. https://doi.org/10.22373/lj.v5i2.2838
Monika, M., & Adman, A. (2017). Peran Efikasi Diri dan Motivasi Belajar dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Pendidikan
Manajemen Perkantoran, 1(1), 110-117. Doi: https://doi.org/10.17509/jpm.v2i2.8111
Prawira, 2014. Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru. Ar-Ruzz Media

Anda mungkin juga menyukai