Oleh :
Laporan akhir ini telah disetujui dan disahkan sebagai salah satu syarat kelulusan
Diploma III Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung
Menyetujui,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Penguji 1 Penguji 2
1
PERNYATAAN BUKAN PLAGIAT
Dengan Judul : Modifikasi Motor Roda Tiga Radius Belok 2,5 Meter
Menyatakan bahwa laporan akhir ini adalah hasil kerja kami sendiri dan bukan
merupakan plagiat. Pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan bila ternyata
dikemudian hari ternyata melanggar pernyataan ini, kami bersedia menerima sanksi
yang berlaku.
2
ABSTRAK
Sepeda motor roda tiga ini merupakan penelitian lanjutan dari proyek sebelumnya
berjudul "Simplifikasi Sepeda Motor Roda Tiga Untuk Membantu Para Penderita
Cacat Fisik Dan Stunting. Kendaraan yang dirancang khusus bertujuan untuk
membantu penderita cacat fisik dan stunting. Dari pengembangan dan uji coba
proyek sebelumnya terdapat beberapa pemasalahan yang perlu diperbaiki, seperti
selisih radius belok kanan dan kiri terlalu besar, fungsi shockbreaker tidak
berfungsi dengan baik pada kontruksi yang mengakibatkan salah satu ban
terangkat ketika berbelok, dan pembuatan komponen custom yang kurang presisi.
Maka, dalam penelitian ini dilakukan penyempurnaan dan perbaikan yang
bertujuan untuk memberikan batas radius belok maksimum sebesar 2,5 meter dan
memperkecil selisih radius belok dengan mengganti beberapa komponen custom
menjadi komponen standart agar kontruksi lebih presisi dari sebelumnya dan
selisih radius belok kanan dan kiri tidak terlalu besar. Dari hasil uji coba
didapatkan hasil radius belok kanan dan kiri kurang dari 2,5 meter.
Kata kunci : Motor roda tiga, disabilitas, radius belok, sistem kemudi
3
ABSTRACT
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
ridho-nyalah penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini tepat pada waktunya.
Shalawat dan salam penulis haturkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, yang
telah membawa umat manusia kedunia yang terang benderang. Proyek akhir
berjudul “MODIFIKASI MOTOR RODA TIGA RADIUS BELOK 2,5 METER”
merupakan salah satu syarat proyek akhir untuk memenuhi persyaratan
pendidikan Diploma III di Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam
penyelesaian tugas akhir ini, yaitu:
1. Orang tua dan keluarga penulis yang telah banyak memberikan do’a ridho dan
dukungan.
2. Bapak I Made Andik Setiawan, M.Eng., Ph.D. selaku Direktur Politeknik
Manufaktur Negeri Bangka Belitung.
3. Bapak Pristiansyah, S.S.T. M.Eng selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung.
4. Bapak Erwanto, S.S.T., M.T. selaku Pebimbing 1 dan Bapak Dedy Ramdhani,
S.S.T., M.Sc. selaku Pembimbing 2, yang telah meluangkan banyak waktu,
tenaga, serta pikiran dalam memberikan pengarahan dan solusi dalam proyek
akhir ini.
5. Seluruh dosen dan instruktur civitas akademika Politeknik Manufaktur Negeri
Bangka Belitung yang telah banyak membantu dalam penyelesaian proyek
akhir ini.
6. Serta teman – teman mahasiswa seperjuangan yang telah banyak membantu
pengerjaan proyek akhir ini.
5
Penulis menyadari karya tulis ini jauh dari kata sempurna dari segala aspek,
karena keterbatasan waktu dan hambatan yang penulis hadapi.Oleh sebab itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar
dapat menjadi bahan pertimbangan penulis untuk menyempurnakan karya tulis
ini. Harapan penulis karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi pihak.
Penulis
6
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
7
BAB I
PENDAHULUAN
8
1.2. Perumusan Masalah
a. Motor yang digunakan dalam percobaan adalah motor merk Mio Sporty.
b. Sistem penggerak kemudi menggunakan sistem tierod.
c. Tidak mengubah konstruksi sepeda motor yang secara standart.
9
BAB II
DASAR TEORI
Sepeda motor matic menjadi alat transportasi yang paling banyak digunakan
oleh masyarakat saat ini.Yamaha mio adalah salah satu varian sekuter otomatis yang
diproduksi oleh Yamaha Indonesia Motor Manufacturing sejak tahun 2003 setelah
generasi sebelumnya. Yamaha Matic, juga banyak mengalami perbuahan dari segi
desain dan yang lainnya. Sampai saat ini varian motor mio terus berinovasi
sehubungnya perkembangan zaman dan Yamaha Matic dengan varian Yamaha Mio
juga banyak digemari oleh orang – orang dari yang tua sampai yang muda sekaligus.
(Usman et al. 1998)
10
2.3. Simplifikasi
Sistem kemudi merupakan salah satu sistem utama yang terdapat pada
kendaraan, sebagaimana fungsinya adalah untuk pengatur arah kendaraan dengan
cara membelokkan roda bagian depan. Saat ini perkembangan sistem kemudi,
kebanyakan sekarang sudah dilengkapi dengan power steering yang membuat
sistem kemudi ketika dikemudikan menjadi lebih ringan, nyaman dan tidak
mudah membuat melelahkan. ( Pandu Pamungkas, 2021 )
11
Seperti Gambar 2.1. tipe steering yang digunakan yaitu kemudi manual
(konvensional steering). Selain itu, batang kemudi (steering coulomn) dan kemudi
mobil (steering wheel) perlu disesuaikan panjangnya agar tidak menyulitkan bagi
penggunanya, terutama disabilitas.
12
2.6. Perencanaan
A. Definisi Tugas
Definisi tugas yaitu kaitannya pada proyek yang akan dibuat. Contohnya
menentukan tugas dan alternativ yang harus dirancang dan dibuat.
B. Daftar Tuntutan
Dalam tahapan ini adalah menentukan dan memenuhi tuntutan yang telah
ditentukan dan problem solving dari tuntutan tersebut. Hal yang dilakukan dalam
tuntutan ini adalah sebagai berikut:
a) Tuntutan utama adalah tuntutan yang harus terpenuhi dalam keberhasilan
proyek. Biasanya disajikan bentuk parameter yang dilengkapi dengan
besaran dan satuannya.
b) Tuntutan kedua merupakan permintaan dengan parameter yang memiliki
batas maksimal dan harus dipenuhi.
c) Keinginan merupakan parameter tambahan yang apabila dipenuhi sangat
membantu performa produk dan hal ini bukan merupakan tuntutan yang
13
harus dipenuhi. Didalam format daftar tuntutan dilengkapi dengan
rekomendasi 5 dari pihak-pihak terkait, terutama pemesan dan pembuat.(
Putu Dharmayasa, 2013 ).
d) Diagram proses proses berisi input, proses dan output.
e) Analisa fungsi bagian adalah penguraian tentang fungsi bagian - bagian
sistem untuk manajemen perencanaan kontruksi..
f) Keputusan akhir merupakan rancangan yang akan dibangun setelah
dilakukan pemilihan alternative.
2.8. Merancang
A. Standarisasi
a) Komponen elemen – elemen mesin yang berstandar akan dipakai dalam
pembuatan mesin. ( Agustin Prayoga,dkk 2022 )
b) Standarisasi merupakan optimasi teknis dan ekonomis karena keterbatasan
waktu. Standar yang sering digunakan adalah standar untuk dimensi dan
material elemen produk. Dengan menggunakan standar memberikan
keuntungan terutama dari segi waktu dan ekonomi. Standar menjadi solusi
terbaik dari masalah-masalah teknis yang terjadi berulang-ulang. (H.
Darmawan Harsokoesoemo, 2004).
B. Elemen Mesin
Sistem yang digunakan harus tepat sehingga pada saat elemen mesin
tersebut mengalami kerusakan, diharapkan perbaikannya dengan biaya murah dan
proses perbaikannya mudah.
14
C. Material
Material yang digunakan sebaiknya material yang sudah tersedia dipasar,
sehingga mudah didapatkan dan mudah diproses permesinannya.
D. Ergonomik
Tujuan ergonomik adalah meningkatkan efektifitas dan efesiensi
memperbaiki keamanan mengurangi kelelahan dan stress. Ergonomik adalah
suatu aplikasi ilmu pengetahuan yang memperhatikan karakter manusia yang
perlu diperhatikan dalam parancang dan penataan sesuatu yang digunakan
sehingga antara manusia dengan benda yang digunakan tersebut terjadi interaksi
yang lebih nyaman dan efektif.
F. Permesinan
Suatu proses produksi dengan menggunakan mesin perkakas dengan
memanfaatkan gerakan relative antara mata potong dengan benda kerja sehingga
menghasilkan produk sesuai dengan hasil geometri yang diinginkan.
G. Perawatan
Perawatan diartikan sebagai aktifitas untuk mencegah kerusakan yang
terjadi pada permesinan.
H. Ekonomis
Ekonomis itu adalah suatu tindakan kita dapat memperoleh pemasukan yang
mempunyai kualitas terbaik dengan kualitas harga yang sekecil mungkin.
15
2.9. Penyelesaian Perancangan
a. Komponen standart
b. Komponen custom
c. Elemen pengikat
16
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Mulai
- Analisa
Pengumpulan Data - Survey
- Study Literatur
Membuat Konsep
Merancang
Proses Pembuatan
17
A
Perakitan
Tidak Pemeriksaan
Sesuai?
dan Perbaikan
Ya
Kesimpulan
Selesai
18
Setelah mendapatkan data yang diperlukan, berdasarkan data tersebut dapat
ditentukan rumusan masalah. Rumusan masalah dibuat agar proyek dapat fokus
pada beberapa pekerjaan saja. dan tujuan proyek akhir adalah penyelesain terhadap
rumusan masalah berdasarkan tuntutan yang dibuat.
3.2.4. Merancang
Rancangan kontruksi yang dibuat dikembangkan dari konsep yang telah
disusun dan pada tahap ini sudah mampu memperlihatkan rancangan secara garis
besar model dan prototype rancang bangun yang akan dibuat. Dimensi rancangan
masih berupa gambaran kasar. Berdasarkan rancangan tersebut dilakukan proses
perhitungan untuk mendapatkan nilai kekuatan dan besar radius belok dari
konstruksi. Perhitungan dilakukan dengan menganalisa kontruksi rencana yang
akan dibuat.
19
Gerinda merupakan salah satu alat perkakas tangan yang umumnya
digunakan untuk memotong, mengasah, menggerus suatu permukaan material atau
benda kerja sesuai dengan kebutuhan gambar kerja.
3.2.6. Perakitan
Setelah semua komponen custom telah selesai dibuat, proses perakitan (
assembly ) adalah proses dimana menyatukan atau merakit komponen tersebut dan
komponen standart yang telah disediakan menjadi satu bentuk rancang bangun
dengan memperhatikan aspek yang meliputi, keseimbangan, kesejajaran, dan tegak
lurus.
20
3.2.8. Kesimpulan
Tahapan ini merupakan capaian akhir proses dari pembuatan alat. Pada
tahap ini dapat disimpulkan hasil dari proyek Analisa saran kelebihan dan
kekurangan dari alat yang dirancang dan dibangun.
21
BAB IV
PEMBAHASAN
22
Komponen standart
a) Peredam kejut
Peredam kejut adalah sebuah alat mekanik yang didesain untuk meredam
hentakan yang disebabkan oleh energi kinetik kendaraan biasanya menggunakan
dua per satu atau palang torsi yang berfungsi sebagaimana peredam kejut hidrolik.
(Agustin Prayoga dkk, 2022)
c) Roda
23
Roda pada umumnya yang digunakan pada mobil dapat dibagi menjadi vleg
roda dan ban. Vleg roda dan ban ini pada manusia diumpamakan sebagai kaki dan
sepatu. Roda meluncur di sepanjang jalan sambil memikul berat kendaraan. Ban
berfungsi meredam kejutan – kejutan yang ditimbulkan oleh keadaan permukaan
jalan dan mencegah kejutan ini berpindah ke body. (Tio Agustian, 2014)
Gambar 2. 4 Roda
d) Piringan cakram
Cakram adalah sebuah piringan logam yang cukup tipis dan digunakan
untuk proses pengereman kendaraan. Hal ini dilakukan dengan memberikan gaya
gesek pada bagian cakram tersebut. Pada penelitian ini akan diambil data
perbandingan antara piringan cakram dengan jumlah lubang 30; 36 dan 40. Dimana
datatersebut meliputi kecepatan sepeda motor, beban pengereman, jarak
tempuh,dan panas pada piringan. (Harum Tri Wahyudi dkk, 2018)
Piringan cakram sebagai media penekan oleh kampas rem untuk
memunculkan efek braking dengan memanfaatkan fiksi. Disc brake yang umumnya
terbuat dari baja ini harus bisa menahan panas yang dihasilkan dari gaya gesek yang
terjadi saat proses pengereman. (Agustin Prayoga dkk, 2022)
24
Gambar 2. 5 Piringan cakram
e) Kaliper rem
Memiliki menghimpit kampas rem pada piringan cakram sekaligus
menopang kamps dari piston rem. Kaliper bekerja dengan bantuan dari
tekanan hidrolik dengan minyak rem yang mengalir melalui selang rem
.(Agustin Prayoga dkk, 2022)
25
Gambar 2. 7 Tierod
g) Universal joint
Umumnya mekanisme batang penghubung sistem kemudi menggunakan
tipe sambungan kopeling universal (universal joint). Sambungan ini
memiliki karakteristik yang khas, yaitu dalam satu putaran menghasilkan
kecepatan sudut keluaran yang berfluktuasi. Universal joint memiliki
26
Elemen Pengikat
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
a. Selisih radius belok yang dihasilkan antara belok kekanan dan kekiri menjadi
lebih kecil dibandingkan proyek sebelumnya. Proyek ini didapatkan radius
belok kekanan sebesar ±Ø4,2m = R2,1m dan belok kekiri ±Ø4,35m = R2,17m
selisih belok antara kanan dan kiri sebesar ±15cm. Sedangkan, proyek
sebelumnya didapatkan radius belok kekanan sebesar ± Ø6,43m = R3,2m dan
belok kekiri sebesar ± Ø3,93m = R2m selisih belok antara kanan dan kiri
sebesar ±250cm. Diukur dari titik pusat roda bagian dalam.
b. Fungsi shockbreaker pada proyek ini sudah diperbaiki sehingga shockbreaker
pada kontruksi berfungsi dengan baik. Ketika berbelok baik belok kekanan
atau kekiri salah satu ban tidak terangkat seperti sebelumnya dan tubuh driver
ketika mengemudi tidak kaku serta dapat membantu sistem manuver motor
ketika berbelok.
27
c. Kontruksi lebih presisi dari dari proyek sebelumnya dikarenakan pada proyek
ini beberapa komponen custom diganti dengan komponen standart seperti
pada lengan segitiga penyangga ditambahkan rod end bearing agar saat
assembly lebih presisi antara kanan dan kiri.
d. Posisi ban ketika diberi beban ±60kg menjadi tidak lurus ketika dikemudikan
sehingga ketika berbelok ataupun jalan lurus masih belum sempurna.
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Abang, B., Rizki, N.S. and Viki, V. (2021) ‘Rancang Bangun Sistem Kemudi
Sepeda Motor Roda Tiga’.
Adin Vidiatama, A.M. and Lazuardi, M.G. (2022) ‘Modifikasi Kemudi Pada
Mobil Listrik Pengguna Bangka Belitung’.
Agustin Prayoga, Aldi Anugrah, N. (2022) ‘Simplifikasi sepeda motor roda tiga
untuk membantu para penderita cacat fisik dan stunting’.
28
Artika, K.D., Syahyuniar, R. and Priono, N. (2017) ‘Perancangan Sistem Kemudi
Manual Pada Mobil Listrik’, Jurnal Elemen, 4(1), p. 01.
I Made Mara, Anak Agung Alit Triadi, A.S.R. (2023) ‘ANALISIS SUDUT
BELOK DAN KECEPATAN TERHADAP RADIUS BELOK MOBIL
LISTRIK ANALYSIS OF TURNING ANGLE AND SPEED OF
ELECTRIC VEHICLE TURNING’, pp. 99–106.
LAMPIRAN
29
30