Anda di halaman 1dari 17

ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

DALAM PERKEMBANGANNYA
Administrasi adalah bidang studi yang memperlajari sistem
administrasi Negara di Negara yang sedang membangun dan
berupaya untuk meningkatkan kemampuannya. Untuk memahami
administrasi pembangunan terlebih dahulu harus dipahami
hakikat administrasi, yaitu administrasi Negara atau administrasi
publik, dan hakikat pembangunan itu sendiri.
Pada dasarnya pendekatan yang digunakan dalam Administrasi bagi pembangunan
adalah pendekatan manajemen pembangunan, sedangkan untuk menerangkan administrasi
itu sendiri digunakan konsep organisasi. Manajemen pembangunan adalah manajemen
publik dengan ciri yang khas, dimana dalam manajemen pembangunan dikenal beberapa
fungsi yang cukup nyata, yakni :
 Perencanaan,
 Pengerahan (mobilisasi) sumber daya,
 Pengerahan (menggerakkan) partisipasi masyarakat,
 Penganggaran,
 Pelaksanaan pembangunan yang ditangani langsung oleh pemerintah,
 Koordinasi,
 Pemantauan dan evaluasi, dan
 Pengawasan.
Heady menunjukkan ada 5 ciri administrasi yang ditemukan di Negara berkembang.
Pertama, pola dasar (Basic Pattern) administrasi bersifat jiplakan (imitative) daripada asli
(indigenous). Kedua, birokrasi dinegara berkembang kekurangan (deficient) Sumber Daya
Manusia terampil. Ketiga, birokrasi lebih berorientasi pada hal-hal yang benar-benar
menghasilkan (Production Directed). Keempat, ada kesenjangan lebar antara apa yang
dinyatakan dan kenyataan (Discrepancy between form and Reality). Kelima, birokrasi di
Negara berkembang bersifat otonom, terlepas dari proses politik dan pengawasan
masyarakat
Dalam kerangka pembaharuan administrasi sebagai lanjutan dari pembangunan
administrasi pertama kali harus berubah adalah sikap birokrasi.

1. Pertama, birokrasi harus dapat membangun partisipasi masyarakat.

2. Kedua, birokrasi tidak berorientasi pada yang kuat, tetapi pada yang lemah dan tak
berdaya.

3. Ketiga, peran birokrasi harus bergeser dari mengendalikan menjadi mengarahkan,


dan dari member menjadi memberdayakan.

4. Keempat, mengembangkan keterbukaan dan kebertanggung jawaban.


Perbedaan pembangunan dan perkembangan, yaitu yang dimana
pembangunan adalah perubahan kearah yang lebih baik melalui upaya yang
terencana, sedangkan perkembangan perubahannya bisa kearah yang lebih
baik atau lebih buruk dan tidak perlu ada upaya tertentu. Dalam upaya
pembangunan dilakukan dengan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia
dan mengembangkan potensi yang ada.
Menurut Goulet (1977) pembangunan adalah perubahan sosial, dimana
pembangunan lebih luas pada modernisasi dan modernisasi lebih luas dari pada
industrialisasi.

Rostow (1967) menyatakan bahwa modernisasi adalah proses yang mencakup


perubahan-perubahan spesifik, termasuk industrialisasi yang menunjukan penguasaan
yang lebih luas atas alam, melalui kerjasama lebih erat antar manusia.

Sedangkan balck, et al (1975) melukiskan modernisasi sebagai proses dimana


terjadi transformasi masyarakat sebagai dampak revolusi pengetahuan dan teknologi.
Perubahan masyarakat agraris ke masyarakat industry adalah salah satu indikasi
proses industrialisasi.
Perkembangan Pemikiran dalam Ilmu Administrasi Negara
Metode pendekatan matriks Locus dan Focus (2 Matrix) dari Golembiewski (1977)
menghasilkan empat fase perkembangan ilmu administrasi Negara yaitu:
1. Fase perbedaan analitik politik dari administrasi
2. Fase pebedaan konkrit poitik administrasi.
3. Fase manajemen.
4. Fase orientasi terhadap kebijaksanaaan publik.
Golembiewski mengetengahkan adanya tiga paradigma kompehrensif dalam
perkembangan pemikiran ilmu administrasi Negara yakni, paradigma tradisional,
paradigma sosial psikologi dan paradigma kemanusiaan.
Nicholas Henry (1955) menggunakan pendekatan lain dengan memperkenalkan
pandangan Bailey, bahwa analisis administrasi Negara sebagai ilmu harus diterapkan
empat teori yaitu deskriptif, normative, asumtif dan instrumental. Henry mengenal tiga
pilar Negara yaitu: 1.) perilaku organisasi dan prilaku manusia dalam organsasi public, 2.)
Teknologi manajemen dan lembaga pelaksanaan kebijaksanaan dan 3.) kepentingan public
yang berkaitan dengan perilaku etis individual dan urusan public.
Henry juga menyatakan 5 paradigma yang berkembang dalam adminitrasi Negara yaitu:

1. Dikotomi politik/ administrasi.

2. Prinsip-prinsip administrasi serta tantangan yang timbul dan jawaban terhadap

tantangan tersebut.

3. Administrasi Negara sebagai ilmu politik.

4. Administrasi Negara sebagai manajemen.

5. Administrasi Negara sebagai administrasi Negara.


Administrasi Pembangunan
Administrasi pembangunan berkembang karena adanya kebutuhan di Negara yang sedang
membangun untuk mengembangkan lembaga-lemabaga dan pranata sosial, politik dan
ekonominya agar pembangunan dapat berhasil. Administrasi pembangunan berasal dari
administrasi Negara, namun administrasi pembangunan secara luas hanya membahas
penyelenggaraan administrasi, penyelengaraan dalam pengertian umum seperti
memelihara keamanan, pemberian pelayanan public, dan menyelenggarakan hubungan
dengan ornag lain.
Administrasi pembangunan bersifat dianamis dan inovatif, karena upaya mengadakan
perubahan sosial. Dalam upaya itu administrasi pembangunan sangat berkepentingan dan
terlibat dalam pengerahan sumber daya dan mengalokasikannya untuk kegiatan
pembangunan.
Administrasi pembangunan untuk Negara berkembang, dan umumnya tidak diterapkan
untuk Negara maju. Latar belakang perbedaannya adalah: 1). Tingkat perkembangan sosial
ekonomi dan sosial politik sebagai ukuran kemajuan 2). Lingkungan budaya
mempengaruhi perkembangan system nilai serta penetapan sasaran pembangunan. Di
Negara maju peranan pemerintah relative kecil, dan di Negara berkembang dengan segala
kekurangannya, pemerintah adalah institusi yang paling utama dan maju dan tanggung
jawab pembangunan di pundak pemerintah (administrasi Negara).
Ciri-ciri administrasi pembangunan di Negara berkembang pada awalnya adalah: pertama,
kelembagaanya mewarisi system administrasi kolonial yang sangat terbatas cakupannya,
karena tujuan pemerintahan bukan untuk memajukan negra jajahan tetapi
mengeksploitasinya. Kedua, sumber daya manusianya terbatas dalam kualitas. Ketiga,
kegiatan system pemerintahan tidak berorientasi kepada pembangunan.
Ada dua sisi dalam batasan pengertian administrasi pembangunan yakni, sisi pertama
adalah administrasi administrasi dari proses pembangunan, sisi kedua bagaimana
membangun administrasi Negara sehingga dapat menyelenggarakan tugas atau fungsinya
secara lebih baik.
Ada beberapa aspek dari dimensi ruang dan daerah yang berkaitan dengan administrasi
pembangunan daerah yaitu pertama, Regionalisasi atau pewilayahan, kedua, ruang yang
tercermin dalam penataan ruang atau lingkungan fisik. Ketiga, adalah otonomi daerah,
keempaat, partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan kelima, dimungkinkannya
keragaman dalam kebijaksanaan.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai