Anda di halaman 1dari 33

Ujian Akhir Semester

STUDY KASUS DI SMA NEGERI 13 BANDUNG


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Berdiferensiasi

Dosen Pengampu:
Dr. Sumartini, MP.

Disusun Oleh:
Syarifah Meliza 2216511

PENDIDIKAN PROFESI GURU


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2023
STUDI KASUS SELAMA PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMA LAPANGAN
(PPL)
SMA NEGERI 13 BANDUNG
Tabel 1. Minat Peserta Didik Kelas X-9 SMA Negeri 13 Bandung
Identifikasi Masalah Minat peserta didik pada kelas X-9 sangat beragam dan
unik serta memiliki bakat yang beragam juga, sesuai
dengan penilaian keterampilan yang dilakukan oleh guru
sebelumnya, pada penilaian tersebut diketahui peserta
didik memiliki minat dan bakat yang berbeda.
Eksplorasi Masalah Minat ditandai dengan kecenderungan seseorang
memiliki rasa senang dan ketertarikan pada suatu objek
tertentu disertai dengan pemusatan perhatian. Menurut
Slameto (2003) menyatakan siswa yang berminat dalam
belajar adalah sebagai siswa yang memiliki
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus-
menerus, memiliki rasa suka dan senang terhadap sesuatu
yang diminati, lebih menyukai hal yang lebih menjadi
minatnya daripada hal yang lainnya, dimanifestasikan
partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.
Akar Penyebab Masalah Akar penyebab masalah dari kurangnya minat peserta
didik terhadap pembelajaran Ekonomi di kelas X-9 adalah
Ekonomi pembelajaran yang sulit dan metode
pembelajaran yang monoton.
Solusi • Menggunaan metode pembelajaran interaktif, seperti
diskusi kelompok, bermain peran, simulasi ekonomi,
atau proyek berbasis masalah.
• Mengkaitkan materi dengan konteks dunia nyata,
seperti berita ekonomi terkini atau studi kasus tentang
peristiwa ekonomi yang sedang terjadi di lingkungan
mereka. Dengan cara ini mereka lebih mudah dalam
memahami materi pembelajaran dan pentingnya
pembelajaran ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.
• Memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran,
seperti video, presentasi, atau gambar untuk
menyajikan materi secara menarik. Teknologi juga
digunakan untuk membuat pembelajaran lebih
interaktif dengan kuis online atau platform
pembelajaran yang berbasis game.

Tabel 2. Gaya Belajar Peserta Didik Kelas X-9 SMA Negeri 13 Bandung
Identifikasi Masalah Dari hasil asesmen diagnostik non kognitif yang dilakukan
oleh guru gaya belajar peserta didik kelas X-9 memiliki
gaya belajar yang beragam ada yang menggunakan audio,
visual, dan kinestetik. Namun dalam proses pembelajaran
berlangsung guru kurang memperhatikan gaya belajar
peserta didik, metode pembelajaran hanya
mengakomodasi sebagian gaya belajar peserta didik yaitu
auditori sehingga peserta didik dengan gaya belajar
lainnya tidak mendapatkan dukungan yang optimal dalam
proses pembelajaran.
Eksplorasi Masalah Gaya belajar merupakan cara tercepat dan terbaik yang
dimiliki oleh setiap individu dalam menerima,
menyerap, mengatur dan mengolah informasi yang
diterimanya secara umum, gaya belajar juga memiliki tiga
macam yaitu gaya belajar auditori, visual, dan
kinestetik. Gaya belajar mempunyai peranan yang
sangat penting dalam Pendidikan, terutama dalam
kegiatan belajar mengajar gaya belajar peserta didik yang
sesuai dengan cara mereka melakukan kegiatan belajar
akan memberikan dampak positif, seperti dapat
meningkatkan prestasi belajar mereka.

Akar Penyebab Masalah Dari hasil observasi di kelas X-9 salah satu penyebab gaya
belajar peserta didik tidak disalurkan secara maksimal
yaitu pendidik kurang memaksimalkan strategi
pembelajaran, metode, dan model pembelajaran. Guru
hanya memanfaatkan buku cetak dan presentasi kelompok
hal itu hanya mengasah yang mempunyai gaya belajar
auditori saja tetapi peserta didik dengan gaya belajar
visual dan kinetetik tidak merdeka dalam belajar.
Solusi • Menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan
beragam gaya belajar peserta didik, seperti
mengintegrasikan unsur audio, visual, dan kinestetik
dalam pembelajaran. Selain itu, penggunaan
teknologi, pemanfaatan media, dan kreativitas dalam
menyajikan materi juga dapat membantu
meningkatkan minat dan keterlibatan siswa dalam
pembelajaran Ekonomi. Dengan menghadirkan
pembelajaran yang menarik dan relevan, diharapkan
peserta didik akan lebih antusias dan bersemangat
dalam mempelajari materi ekonomi.

Tabel 3. Lingkungan Belajar Peserta Didik Kelas X-9 SMA Negeri 13 Bandung
Identifikasi Masalah Dilihat dari lokasinya SMA Negeri 13 Bandung ini berada
di jalan utama yang mudah diakses, Lingkungan di SMA
Negeri 13 Bandung ini sudah bagus, walaupun sekarang
adanya sistem zonasi tidak mengurangi Sumber Daya
Manusia yang ada di SMA Negeri 13 Bandung akan tetapi
lingkungan belajar tidak hanya Ketika berangkat dari
rumah ke sekolah tetapi lingkungan belajar juga tercipta
melalui keluarga dan lingkungan sosial dari peserta didik
itu sendiri.

Eksplorasi Masalah Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang


mengakomodir kebutuhan belajar murid. Guru
memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena
setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda,
sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam
menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu
memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan
diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti
pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau
tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun
pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar
dengan yang kurang pintar.
Akar Penyebab Masalah Ketika melakukan observasi masih ada guru yang jarang
menerapkan sebuah pembelajaran yang disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik di kelas, untuk kelas X-
9 sendiri juga memiliki karakteristik yang berbeda beda
juga dan dari lingkungan yang berbeda juga , jadi ketika
melaksanakan pembelajaran masih disamaratakan.
Solusi Solusi yang dapat diterapkan yaitu dengan melakukan tes
diagnostik untuk mengetahui minat , bakat , gaya belajar
dan latar belakang peserta didik. Sebelum memulai
pembelajaran sebagai seorang pendidik kita harus sudah
menyiapkan startegi pembelajaran yang sudah di
sesuaikan dengan karakter dan kebutuhan peserta didik
dan melakuka pendeketan berdiferensiasi terkait dengan
proses , konten/isi , produk para peserta didik.

Berdasarkan hasil study kasus 3 aspek diatas saya akan merancang sebuah pembelajaran yang
cocok dan inovatif untuk materi Kelangkaan dengan menggunakan model pembelajaran
Cooperative Learning teknik Course Review Horay.
PEMETAAN KEBUTUHAN BELAJAR PESERTA DIDIK

Profil Belajar Visual Auditory Kinestetik


Peserta Didik
Konten Materi pembelajaran Materi pembelajaran Saat pembelajaran,
kelangkaan kelangkaan materi disampaikan
disampaikan dengan disampaikan dengan dengan melibatkan
menggunakan gambar video pembelajaran peserta didik yang
dan video dan lisan mempunyai kebutuhan
pembelajaran ini secara katif
Proses Guru memberikan pertanyaan pemantik mengenaik kelangkaan yang
diamati oleh peserta didik melalui video pembelajaran dan gambar-
gambar
Produk Peserta didik dengan Peserta didik dengan Peserta didik dengan
gaya belajar visual gaya belajar auditori gaya belajar kinestetik
diminta untuk diminta untuk diminta untuk bermain
membuat infografis membuat podcast peran dalam role play
yang menjelaskan edukatif tentang yang melibatkan situasi
konsep kelangkaan materi kelangkaan. kelangkaan
MODUL AJAR EKONOMI
INFORMASI UMUM
IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Syarifah Meliza
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 13 Bandung
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Jenjang Sekolah : SMA
Kelas/Semester : X/ Ganjil
Mata Pelajaran : Ekonomi
Fase :E
Alokasi Waktu : 3 JP (3 x 45 menit)
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pemahaman Pada akhir fase ini peserta didik mampu memahami kelangkaan
Konsep sebagai inti dari masalah ilmu ekonomi. Peserta didik memahami
skala prioritas sebagai acuan dalam menentukan berbagai kebutuhan
yang harus dipenuhi. Peserta didik memahami pola hubungan antara
kelangkaan dan biaya peluang. Peserta didik memahami sistem
ekonomi sebagai cara dalam mengatur berbagai kegiatan ekonomi
guna memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat. Peserta didik
memahami konsep keseimbangan pasar serta memahami
pemodelannya dalam bentuk tabel dan kurva. Peserta didik
memahami konsep sistem pembayaran dan memahami konsep uang
sebagai alat pembayaran. Peserta didik memahami berbagai bentuk
alat pembayaran non-tunai yang berlaku di Indonesia serta
memahami penggunaannya. Peserta didik memahami konsep bank
dan industri keuangan non-bank dan memahami berbagai produk
yang dihasilkan guna mendukung tercapainya keterampilan literasi
keuangan
Keterampilan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu melakukan kegiatan
Proses penelitian sederhana dengan menggunakan teknik atau metode yang
sesuai untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengorganisasikan informasi, menarik kesimpulan, dan
mengomunikasikan hasil penelitian mengenai berbagai fenomena
ekonomi berdasarkan konsep-konsep ekonomi. Peserta didik mampu
merefleksikan dan merencanakan projek lanjutan secara kolaboratif.
Peserta didik mencari dan menggunakan berbagai sumber belajar
yang relevan terkait konten ilmu ekonomi, keseimbangan pasar,
serta bank dan industri keuangan non-bank. Peserta didik mampu
menyusun skala prioritas kebutuhan dasar sesuai dengan kondisi di
lingkungan sekitarnya. Peserta didik mengolah dan menyimpulkan
berdasarkan data hasil pengamatan atau wawancara tentang
terbentuknya keseimbangan pasar. Peserta didik menyimpulkan
hubungan antara sistem pembayaran dengan alat pembayaran.
Peserta didik membuat pola hubungan antara Otoritas Jasa
Keuangan dan lembaga jasa keuangan serta menyimpulkan tentang
lembaga jasa keuangan dalam perekonomian Indonesia. Peserta
didik menyusun rencana investasi pribadi
PROFIL PELAJAR PANCASILA
• Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia
• Berkebhinekaaan Global
• Bergotong Royong
• Mandiri
• Bernalar Kritis
• Kreatif
SARANA DAN PRASARANA
• Papan Tulis, Laptop, Handphone, LCD Proyektor
• Bahan Ajar:
- PPT
- Video Pembelajaran
- Modul Ajar
- LKPD
- WordWall
TARGET PESERTA DIDIK
Reguler (Kognitif):
• Peserta didik low
• Peserta didik middle
• Peserta didik high
JUMLAH PESERTA DIDIK
Jumlah keseluruhan 36 peserta didik
MODEL PEMBELAJARAN
• Model Pembelajaran Problem Based Learning
• Metode Problem Solving
• Teknik Course Review Horay
KOMPONEN INTI
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Menjelaskan pengertian kelangkaan
• Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kelangkaan
• Membedakan macam-macam kebutuhan
ASESMEN
• Asesmen Formatif
• Asesmen Sumatif
PEMAHAMAN BERMAKNA
• Peserta didik dapat memahami bahwa sumber daya yang tersedia di dunia ini terbatas.
Mereka akan memahami bahwa tanah, tenaga kerja, modal, dan waktu merupakan
sumber daya yang memiliki batasan, sedangkan kebutuhan dan keinginan manusia tidak
terbatas.
• Meningkatkan pengetahuan peserta didik dengan pemikiran kritis dan pemahaman yang
mendalam tentang kelangkaan sumber daya, sehingga mereka dapat membuat keputusan
ekonomi yang lebih bijaksana dan memahami implikasi ekonomi dari pilihan-pilihan
mereka.
PERTANYAAN PEMANTIK
• Pernahkan kalian mendengar kata-kata kelangkaan?
• Jika pernah, hal apa yang kalian pahami tentang kelangkaan?
• Mengapa kelangkaan merupakan masalah yang mendasar dalam pengambilan keputusan
ekonomi?
KEGIATAN PEMBELAJARAN
• Guru mengucapkan salam dan memeriksa kesiapan ruangan.
Salah satu peserta didik memimpin do’a sebelum belajar
• Guru mengecek kehadiran peserta didik
• Menyampaikan tujuan, metode, model dan langkah-langkah
pembelajaran yang akan dilakukan
Kegiatan
• Memberikan pemahaman dan motivasi kepada peserta didik
Pendahuluan
dengan menjelaskan bagaimana urgens dan manfaat mempelajari
pendapatan nasional
• Mengajukan pre-test kepada peserta didik untuk mengetahui
kemampuan awal peserta didik
https://quizizz.com/join?gc=292477
Fase 1: Orientasi peserta didik pada masalah
• Guru memberikan pertanyaan pemantik kepada peserta didik
terkait kelangkaan
a. “Pernahkan kalian mendengar kata-kata kelangkaan?”
b. “Jika pernah, hal apa yang kalian pahami tentang
kelangkaan?”
c. “Mengapa kelangkaan merupakan masalah yang mendasar
dalam pengambilan keputusan ekonomi?”
(Diferensiasi Proses)
Kegiatan Inti
• Guru menayangkan video pembelajaran dan menampilkan
gambar yang berkaitan dengan materi kelangkaan
https://youtu.be/5wt3AS6_8dM
(Diferensiasi Konten)
• Peserta didik mencermati dan menganalisis informasi yang
diberikan oleh guru
• Peserta didik menggali informasi dan menyebut unsur dari video
yang diberikan oleh guru
Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
• Guru membagi peserta didik kedalam kelompok yang
beranggotakan 4-5 orang.
• Setiap masing-masing kelompok dibagikan LKPD dan guru
menjelaskan terkait dengan tugas per masing-masing gaya
belajar peserta didik,
a. Peserta didik dengan gaya belajar visual diminta untuk
membuat infografis yang menjelaskan konsep kelangkaan
b. Peserta didik dengan gaya belajar auditori diminta untuk
membuat podcast edukatif tentang materi kelangkaan.
c. Peserta didik dengan gaya belajar kinestetik diminta untuk
bermain peran dalam role play yang melibatkan situasi
kelangkaan
(Diferensiasi Produk)
Fase 3: Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
• Peserta didik bersama anggota kelompoknya mendiskusikan
permasalahan yang diberikan oleh guru.
• Peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
(internet, buku, dll) dan menalar agar menghubungkan setiap
informasi yang diperoleh untuk menentukan solusi dari
permasalahan yang diberikan oleh guru
• Guru membimbing peserta didik dalam proses diskusi
• Peserta didik berdiskusi dengan kelompoknya untuk menentukan
jawaban yang benar sesuai pemikiran bersama
Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
• Peserta didik mempersiapkan hasil diskusi yang akan
dipresentasikan
• Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya,
peserta didik dari kelompok lain menanggapi dan mengapresiasi
kepada kelompok yang melakukan presentasi
• Guru memberikan apresiasi
Fase 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah
• Guru bersama peserta didik menganalisis dan mengevaluasi
terhadap proses pemecahan masalah yang telah dipresentasikan
• Guru memberi penguatan
• Guru dan peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran
• Guru melakukan evaluasi hasil belajar dengan memberikan soal
latihan melalui wordwall yang linknya disebar melalui grup
Penutup whatsapp
• Guru bersama peserta didik bersama-sama melakukan refleksi
pembelajaran
• Guru memberikan tugas atau pekerjaan rumah kepada peserta
didik
• Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
• Guru menutup pembelajaran
REFLEKSI PESERTA DIDIK
1. Apakah kalian memahami materi yang dipelajari hari ini?
2. Dapatkah kalian menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kelangkaan?
3. Apakah LKPD membantu kalian mempelajari materi hari ini?
4. Apakah pembelajaran hari ini menarik dan menyenangkan?
5. Manfaat apa yang kalian dapatkan dari pembelajaran kelangkaan?
REFLEKSI PENDIDIK
1. Apakah tujuan pembelajaran telah tercapai?
2. Apakah seluruh peserta didik mengikuti pelajaran dengan antusias?
3. Apakah peserta didik mengikuti pembelajaran dengan baik?
4. Dapatkah peserta didik menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kelangkaan?
5. Langkah apa yang diperlukan untuk memperbaiki proses belajar?
PENGAYAAN DAN REMEDIAL
1. Pengayaan
Peserta didik yang memiliki daya tangkap dan daya kerja dengan hasil diatas rata-rata
kelas melakukan pengayaan yang diberikan oleh guru, guna peserta didik dapat
meningkatkan penguatan daya serapnya terhadap materi yang telah dipelajari.
2. Remedial
a. Guru memberikan bimbingan secara khusus bagi peserta didik yang belum atau
kesulitan dalam memahami materi
b. Guru memberikan tugas bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar
dalam bentuk pembelajaran ulang, belajar kelompok, pemanfaatan tutor sebaya bagi
peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan analisis
penilaian.

Bandung, Juli 2023


Mahasiswa Praktikan,

Syarifah Meliza, S. Pd
NIM. 2216511
Lampiran 1. Lembar Kerja Peserta Didik
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
KELOMPOK AUDITORI
(Buatlah Podcast Edukatif terkait kelangkaan berdasarkan artikel dibawah ini)

Kelas :
Kelompok :
Nama :
1. …………………………………
2. …………………………………
3. …………………………………
4. …………………………………
5. …………………………………
Harga Telur Ayam Naik, Satgas Pangan Polri: Penyebabnya Kelangkaan Bahan
Baku Pakan Ternak

https://nasional.kompas.com/read/2023/05/22/17514301/harga-telur-ayam-naik-satgas-
pangan-polri-penyebabnya-kelangkaan-bahan-baku
1. Permasalahan apa yang terjadi pada artikel di atas?

2. Apa dampak yang ditimbulkan dari permasalahan tersebut?


3. Bagaiamana cara mengatasi permasalahan tersebut?

Evaluasi Kelompok
(Jika jawaban kalian benar katak HOREY, Jika jawaban kalian salah katakan YAHH)
Pertanyaan 1

Pertanyaan 2

Pertanyaan 3

Pertanyaan 4

Pertanyaan 5
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
KELOMPOK VISUAL
(Buatlah Infografis terkait kelangkaan berdasarkan artikel dibawah ini)

Kelas :
Kelompok :
Nama :
1. …………………………………
2. …………………………………
3. …………………………………
4. …………………………………
5. …………………………………
Isi Infografis:
Infografis akan mencakup beberapa bagian yang menggambarkan informasi berikut:
a. Pengantar:
Sebuah gambar ilustrasi atau ikon yang mencerminkan konsep kelangkaan sumber daya,
seperti sumber daya alam (air, tanah, hutan), dan manusia yang berusaha mencari solusi.
b. Definisi Kelangkaan Sumber Daya:
Sebuah bagian yang menjelaskan secara singkat apa itu kelangkaan sumber daya dan
mengapa sumber daya menjadi terbatas.
c. Jenis Sumber Daya yang Kritis:
Bagian ini akan menyoroti jenis-jenis sumber daya yang sering mengalami kelangkaan,
seperti air bersih, energi, pangan, dan sumber daya mineral.
d. Faktor Penyebab Kelangkaan:
Infografis akan mencantumkan beberapa faktor penyebab kelangkaan sumber daya, seperti
pertumbuhan populasi, polusi, perubahan iklim, dan eksploitasi yang berlebihan.
e. Dampak Kelangkaan Sumber Daya:
Bagian ini akan menyoroti dampak dari kelangkaan sumber daya, seperti kelaparan,
konflik, degradasi lingkungan, dan perubahan sosial-ekonomi.
f. Solusi dan Tindakan yang Diambil:
Sebuah bagian yang menyajikan berbagai solusi dan tindakan yang diambil untuk
mengatasi kelangkaan sumber daya, seperti konservasi, pengelolaan berkelanjutan,
teknologi hijau, dan edukasi.
g. Statistik atau Data Pendukung:
Infografis akan mencantumkan data atau statistik relevan dalam bentuk grafik, angka, atau
persentase yang memperkuat informasi yang disajikan.
h. Pemanggilan Aksi:
Sebuah bagian yang mengajak pembaca, termasuk siswa, untuk berpartisipasi dalam upaya
mengatasi kelangkaan sumber daya dengan cara yang lebih berkelanjutan.
Evaluasi Kelompok
(Jika jawaban kalian benar katak HOREE, Jika jawaban kalian salah katakan YAHH)
Pertanyaan 1

Pertanyaan 2

Pertanyaan 3

Pertanyaan 4

Pertanyaan 5
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
KELOMPOK KINESTETIK
(Berdasarkan rancangan dibawah buatlah aksi bermain peran yang melibatkan situasi
kelangkaan)

Kelas :
Kelompok :
Nama :
1. …………………………………
2. …………………………………
3. …………………………………
4. …………………………………
5. …………………………………

Judul Role Play: “Berbagi Sumber Daya”


Tujuan:
Role play ini bertujuan untuk membantu siswa memahami konsep kelangkaan sumber daya
dan bagaimana berbagai pihak dapat bekerja sama dalam menghadapi tantangan tersebut.
Peserta:
1. Siswa A (Perwakilan Pemerintah)
2. Siswa B (Petani)
3. Siswa C (Pengusaha)
4. Siswa D (Guru)
5. Siswa E (Siswa SMA)
Latar Belakang:
Sebuah desa yang berada di sebuah negara yang mengalami kelangkaan sumber daya,
khususnya air bersih. Para siswa akan memainkan peran sebagai warga desa yang berbeda dan
berusaha mencari solusi untuk mengatasi masalah kelangkaan air bersih.
Skenario:
1. Perkenalan dan Konteks: Moderator memperkenalkan latar belakang desa dan masalah
kelangkaan air bersih yang dihadapi oleh masing-masing siswa.
2. Penyusunan Rencana: Siswa A (Perwakilan Pemerintah) memimpin diskusi untuk
menyusun rencana penanganan kelangkaan air bersih. Masing-masing siswa akan
memberikan kontribusi dan ide-ide mereka berdasarkan peran yang diemban.
3. Pengalokasian Sumber Daya: Siswa B (Petani) dan Siswa C (Pengusaha) berdebat
mengenai bagaimana mereka dapat mengalokasikan sumber daya, seperti tanah dan tenaga
kerja, untuk meningkatkan produksi pertanian dan industri lokal guna mengurangi
kebutuhan air.
4. Pemberdayaan Masyarakat: Siswa D (Guru) menawarkan gagasan tentang pentingnya
pemberdayaan masyarakat melalui edukasi tentang pengelolaan air bersih dan konservasi
sumber daya.
5. Kolaborasi Antar Pihak: Para siswa berdiskusi tentang pentingnya kolaborasi dan
kerjasama antara pemerintah, petani, pengusaha, dan masyarakat untuk mencari solusi
bersama.
6. Peran Siswa SMA: Siswa E (Siswa SMA) mengajukan ide untuk membentuk tim
sukarelawan yang terdiri dari siswa SMA untuk membantu dalam distribusi air bersih dan
mengedukasi masyarakat tentang pentingnya konservasi air.
7. Evaluasi dan Kesimpulan: Para siswa bersama-sama mengevaluasi rencana yang telah
disusun dan mencapai kesepakatan tentang tindakan-tindakan yang akan diambil untuk
mengatasi kelangkaan air bersih di desa mereka.

Evaluasi Kelompok
(Jika jawaban kalian benar katak HOREE, Jika jawaban kalian salah katakan YAHH)
Pertanyaan 1

Pertanyaan 2

Pertanyaan 3

Pertanyaan 4

Pertanyaan 5
Lampiran 2. Bahan Bacaan Peserta Didik dan Pendidik
MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Kelangkaan
Nah, sekarang coba, deh, buat daftar barang-barang yang Anda butuhkan. Tulis saja apa
yang ingin Anda miliki di atas kertas. Sudah? Sekarang buka dompet Anda. Berapa uang yang
Anda punya? Bandingkan dengan harga total dari kebutuhan yang Anda ingin miliki? Sebagai
manusia, Anda pasti ingin mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Masalahnya, sumber
daya yang Anda punya terbatas. Contohnya adalah daftar keinginan Anda tadi. Banyaknya
keinginan dibandingkan dengan uang yang Anda punya untuk membelinya. Sifat ini, pada
akhirnya menghasilkan kelangkaan.
Menurut Lionel Robbin, kelangkaan merupakan karakteristik manusiawi. Kelangkaan
terjadi ketika kebutuhan manusia yang tidak terbatas berhadapan dengan sarana pemuas
kebutuhan yang terbatas. Kelangkaan adalah kondisi dimana manusia memiliki sumber daya
ekonomi yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas. Misalnya masyarakat
membutuhkan gas Elpiji 10 ton per bulan, sementara jumlah gas Elpiji yang tersedia hanya 8
ton. Dalam hal ini terjadi kekurangan 2 ton.
2. Faktor-faktor yang Menyebabkan kelangkaan
Secara umum, ada 5 penyebab terjadinya kelangkaan:
a. Perbedaan Letak Geografis
Kenapa letak geografis memengaruhi kelangkaan? Hal ini dikarenakan sumber daya
alam yang ada di bumi tidak tersebar secara merata. Ada tempat yang mempunyai
tanah-tanah subur, ada juga yang tidak. Ada tempat yang memiliki sumber mata air
berlimpah, ada juga yang tidak. \
b. Pertumbuhan Penduduk
Thomas Robert Malthus, seorang ekonom asal Inggris, menyatakan bahwa
pertumbuhan penduduk yang lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan produksi
akan menyebabkan kelangkaan. Banyaknya penduduk berarti lebih banyak kebutuhan
yang harus dipenuhi. Jadi, kalau pertumbuhan produksinya hanya sedikit tidak akan
mencukupi kebutuhan tadi.
c. Kemampuan Produksi
Faktor-faktor produksi (tenaga kerja, sumber daya alam, modal, kewirausahaan) yang
kita punya tidak akan sama kemampuannya. Alhasil, tidak semua kebutuhan akan
terpenuhi.
d. Perkembangan Teknologi
Di negara maju, perkembangan teknologi terbilang lebih cepat dibandingkan negara
berkembang. Ini berpengaruh terhadap terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Teknologi
yang rendah pastinya hanya mampu memenuhi kebutuhan yang lebih sedikit
dibandingkan teknologi yang tinggi.
e. Bencana Alam
Bencana alam akan memengaruhi jumlah sumber daya yang ada, sehingga mengganggu
pemenuhan kebutuhan manusianya.
3. Kebutuhan
Pada dasarnya setiap manusia punya kebutuhan yang tidak terbatas dan beragam. Setuju
nggak? Misalnya, kebutuhan Anda adalah makan, minum, sekolah, dan pakaian. Tetapi,
semakin kebutuhan tersebut dipenuhi satu per satu, Anda pasti masih merasa belum puas.
Nantinya, Anda akan membutuhkan halhal lain seperti handphone, motor, dan masih banyak
lagi. Nah, karena saking bermacam-macamnya, lebih baik kita jabarkan bersama yuk apa saja
jenis-jenis kebutuhan dan alat pemenuhannya. Simak ya!
2.2 Skema Macam-macam Kebutuhan

• Kebutuhan menurut intensitas


a. Kebutuhan primer adalah kebutuhan utama untuk mempertahankan kelangsungan
hidup manusia. Menurut International Labour Organization (ILO), kebutuhan primer
berkaitan erat dengan kebutuhan pokok seperti pangan dan gizi (makan dan minum).
b. Kebutuhan sekunder yaitu kebutuhan yang baru boleh terpenuhi setelah kebutuhan
primer. Contohnya ketika orang tuamu membeli alat masak, almari, sepatu, dan lainnya.
c. Kebutuhan tersier disebut juga dengan kebutuhan mewah dan tertuju untuk orang-orang
yang berpenghasilan tinggi. Contohnya perhiasan atau mobil.
• Kebutuhan menurut waktu
a. Kebutuhan sekarang merupakan kebutuhan yang tidak dapat ditunda lagi
pemenuhannya. Misal, saat kamu sakit harus membutuhkan obat atau ketika temanmu
dahaga harus segera diberi minum.
b. Kebutuhan akan datang adalah kebutuhan yang tidak berakibat fatal pada kelangsungan
hidup seseorang. Contohnya: tabungan.
c. Kebutuhan tidak terduga harus dipenuhi ketika terjadi sesuatu yang sifatnya tiba-tiba.
Misalkan, anak tetangga sebelah mengalami kecelakaan bersepeda, maka ia harus
segera dibawa ke rumah sakit.
d. Kebutuhan sepanjang waktu adalah sesuatu yang tidak berbatas dalam pemenuhannya,
contoh mudahnya belajar.
• Kebutuhan menurut sifat
a. Kebutuhan jasmani yang dirasakan oleh fisik/jasmani manusia, seperti berolahraga.
b. Kebutuhan rohani tidak tampak secara nyata sebab kebutuhan ini dirasakan secara
batiniah yang akan menyebabkan perasaan gembira, lega, dan lain sebagainya.
Contohnya adalah kasih sayang dari orang tua atau menjalankan ibadah.
• Kebutuhan menurut subjek
a. Kebutuhan individu yang merupakan kepuasan pribadi, misalnya seorang pelajar
membutuhkan seragam, buku, dan alat tulis.
b. Kebutuhan sosial adalah yang bisa bermanfaat untuk kelompok/orang banyak.
Tujuannya agar bisa lebih sejahtera, tertib, dan aman. Nah, contohnya seperti rumah
ibadah atau rumah sakit.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
a. Pendidikan
b. Pendapatan
c. Perkembangan zaman
d. Kondisi Alam
e. Adat istiadat
f. Lingkungan
g. Agama
5. Alat Pemenuhan Kebutuhan
Setelah Anda mengetahui macam-macam kebutuhan, maka Anda harus tahu bahwa semua
kebutuhan Anda itu bisa dibagi menjadi dua jenis pemenuhan. Pertama, melalui barang yang
berwujud dan bisa dilihat atau dirasakan. Kedua, melalui jasa yang wujudnya tidak bisa dilihat
tapi manfaatnya terasa. Anda bisa memberi contoh barang dan jasa? Yup, barang itu seperti
motor, makanan, atau seragam. Sementara, jasa contohnya adalah dokter, guru, atau supir
angkutan umum. Sudah jelas, ya? Sekarang, kita bahas lebih rinci lagi ya tentang
macammacam benda pemenuhan kebutuhan
a. Benda menurut cara mendapatkannya
1) Benda ekonomi yang jumlahnya lebih sedikit dari kebutuhan manusia, dan untuk
memperolehnya diperlukan pengorbanan. Misalnya membeli beras, baju, kopmputer,
dan sepatu
2) Benda bebas atau disebut juga benda non ekonomi yang jumlahnya melimpah, sehingga
untuk mendapatkannya tidak perlu pengorbanan/tanpa biaya. Misalnya, cahaya
matahari atau udara.
3) Benda illith jumlahnya sangat melimpah hingga cenderung dapat merugikan manusia.
Contohnya, menggunakan tampungan air hujan untuk mencuci motor, jika tidak maka
parit di depan rumahmu akan mengalami banjir.
b. Benda menurut tujuan kegunaannya
1) Benda konsumsi adalah benda siap pakai tanpa harus melalui proses olah terlebih
dahulu. Misalnya sepatu, pakaian, atau tas.
2) Benda produksi yang digunakan untuk menghasilkan benda yang lain, contohnya mesin
dan alat baku.
c. Benda menurut proses pembuatannya
1) Bahan mentah adalah bahan yang belum mengalami proses pengolahan. Bahan mentah
disebut juga bahan baku, contohnya adalah minyak bumi, tembakau, atau rotan. 2
2) Bahan setengah jadi yaitu bahan yang sudah diolah tapi belum menjadi produk akhir.
Contohnya, benang yang jika diolah akan menjadi kain.
3) Bahan siap pakai merupakan barang siap konsumsi seperti selimut, sendok, atau piring.
d. Benda menurut hubungannya dengan benda lain
1) Benda komplementer yang akan berguna jika kedua benda dipakai secara bersamaan
sehingga menghasilkan manfaat. Apabila hanya mengandalkan satu benda saja, maka
tidak akan dapat digunakan. Misalnya, motor dan bensin.
2) Benda substitusi yang fungsinya dapat menggantikan peran benda lain. Contohnya
penggunaan komputer mampu menggantikan peran mesin tik.
e. Benda menurut segi jaminannya
1) Benda bergerak dapat dipindahtempatkan serta bisa digunakan sebagai jaminan kredit
jangka pendek (1 tahun). Misalnya, radio atau televisi.
2) Benda tidak bergerak tidak dapat dipindahkan, namun bisa dipakai sebagai jaminan
kredit jangka panjang. Contohnya, lahan atau gedung perkantoran
6. Kegunaan Alat Pemenuhan Kebutuhan
Menurut AJ Meyers kegunaan alat pemenuhan kebutuhan dibedakan menjadi kegunaan
bentuk, kegunaan tempat, kegunaan waktu, dan kegunaan milik
a. Kegunaan bentuk (Form Utility) adalah kegunaan yang muncul setelah suatu barang diubah
bentuknya. Contohnya adalah papan, paku, cat, pelitur yang diolah menjadi meja, kusi dan
lainnya.
b. Kegunaan tempat (Place Utility) adalah kegunaan yang muncul setelah suatu barang
dipindahkan ke tempat lain. Contohnya pasir di pantai atau batu kapur di gunung akan
memiliki nilai ekonomis setelah diangkut ke lokasi pembangunan gedung di kota.
c. Kegunaan waktu (Time Utility) adalah kegunaan yang muncul ketika tepat waktunya.
Contohnya tabungan pendidikan yang telah disiapkan sejak jauh-jauh hari menjadi berguna
ketika saatnya membayar biaya pendaftaran sekolah.
d. Kegunaan milik (Ownership Utility) adalah kegunaan yang muncul ketika barang dimiliki.
Contohnya komputer yang ada di toko akan berguna setelah pembeli membayar dan
memiliki barang tersebut sehingga dapat digunakan.
Sampai di sini, apakah Anda sudah cukup mengerti? Semoga pembahasan ini dapat
membantu Anda memahami macam-macam kebutuhan serta alat pemenuhannya ya.
RANGKUMAN
1. Kelangkaan merupakan keadaan dimana alat pemuas kebutuhan yang ada atau yang
dihasilkan setiap masyarakat kepada segenap warganya sellau kurang atau tidak sebanding
dengan kebutuhan mereka.
2. Faktor-faktor yang menyebabkan kelangkaan adalah perbedaan letak geografis,
pertumbuhan penduduk, kemampuan produksi, perkembangan teknologi, dan bencana
alam.
3. Kebutuhan merupakan segala sesuatu untuk mempertahankan kelangsungan hidup
manusia.
4. Macam-macam kebutuhan manusia dibagi menurut intensitas, waktu pemenuhan, sifat dan
subjeknya.
5. Faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan adalah pendidikan, pendapatan,
perkembangan zaman, kondisi alam, adat istiadat, lingkungan dan agama.
6. Alat pemenuhan kebutuhan dibedakan menurut cara mendapatkannya, tujuan
kegunaannya, proses pembuatannya, hubungan dengan benda lain dan segi jaminannya.
7. Kegunaan alat pemenuhan kebutuhan dibedakan menurut kegunaan bentuk, tempat, waktu,
dan milik
Lampiran 3. Rancangan Asesmen

RANCANGAN ASESMEN

A. Asesmen Formatif
1. Pedoman Pengamatan Sikap
a. Rubrik Penilaian Sikap
Aspek yang Deskripsi Penskoran
dinilai
Bergotong • Menerima dan melaksanakan tugas 4 = Jika ketiga aspek
royong serta peran dalam berkelompok terpenuhi
• Memahami informasi dan 3 = Jika hanya 2 aspek yang
menggunakan kata-kata yang mudah terpenuhi
dipahami 2 = Jika hanya 1 aspek
• Berkomunikasi dan saling terpenuhi
menghargai antar pendapat orang 1 = Jika tidak ada aspek yang
lain terpenuhi
Bernalar kritis • Menyampaikan apa yang sedang 4 = Jika ketiga aspek
dipikirkan secara sistematis terpenuhi
• Memberikan alasan dalam 3 = Jika hanya 2 aspek yang
menyelesaikan masalah dan terpenuhi
mengambil keputusan 2 = Jika hanya 1 aspek
• Mengajukan pertanyaan jika dirasa terpenuhi
belum paham 1 = Jika tidak ada aspek yang
terpenuhi
Kreatif • Melaksanakan dan menyelesaikan 4 = Jika ketiga aspek
tugas tepat waktu terpenuhi
• Berani mencoba dan menghadapi 3 = Jika hanya 2 aspek yang
situasi baru terpenuhi
• Mengungkapkan ide baru dan 2 = Jika hanya 1 aspek
tindakan nyata terpenuhi
1 = Jika tidak ada aspek yang
terpenuhi

b. Pedoman Penskoran:
Nilai = (Skor diperoleh/Skor Maksimal) x 100
Keterangan :
Sangat Baik : Nilai 91-100
Baik : Nilai 83- 90
Cukup : Nilai 75 -82
Perlu bimbingan : Nilai < 75
c. Instrumen Penilaian
Bergotong Bernalar
No Nama Peserta Didik Kreatif Skor Nilai
Royong Kritis
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
2. Pedoman Penilaian Keterampilan
a. Rubrik Penilaian Keterampilan
No Aspek Penilaian Nilai
1 Kejelasan dan kedalaman informasi
• Informasi yang disampaikan secara jelas, lengkap 4 = Jika ketiga aspek
dan relevan dengan topik/tema yang didiskusikan terpenuhi
• Informasi disampaikan secara jelas, lengkap, 3 = Jika hanya 2 aspek yang
tetapi kurang relevan dengan topik/tema yang terpenuhi
didiskusikan 2 = Jika hanya 1 aspek
• Informasi disampaikan secara jelas, tetapi kurang terpenuhi
lengkap 1 = Jika tidak ada aspek yang
terpenuhi
2 Keaktifan dalam berdiskusi
• Sangat aktif dalam diskusi 4 = Jika ketiga aspek
• Cukup aktif dalam diskusi terpenuhi
• Kurang aktif dalam diskusi 3 = Jika hanya 2 aspek yang
terpenuhi
2 = Jika hanya 1 aspek
terpenuhi
1 = Jika tidak ada aspek yang
terpenuhi
3 Kejelasan dan kerapian dalam presentasi
• Presentasi sangat jelas dan rapi 4 = Jika ketiga aspek
• Presentasi dengan jelas tetapi kurang rapi terpenuhi
• Presentasi kurang jelas dan kurang rapi 3 = Jika hanya 2 aspek yang
terpenuhi
2 = Jika hanya 1 aspek
terpenuhi
1 = Jika tidak ada aspek yang
terpenuhi

b. Pedoman Penskoran:
Nilai = (Skor diperoleh/Skor Maksimal) x 100
Keterangan :
Sangat Baik : Nilai 91-100
Baik : Nilai 83- 90
Cukup : Nilai 75 -85
Perlu bimbingan : Nilai < 75
c. Instrumen Penilaian
Kejelasan
Kejelasan
Keaktifan dan
dan
No Nama Peserta Didik dalam kerapian Skor Nilai
kedalaman
berdiskusi dalam
informasi
presentasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
B. Asesmen Sumatif
1. Penilaian Pemahaman Konsep
a. Kisi-kisi Asesmen Sumatif
Teknik Soal Nomor Level
Soal Kognitif
Kelangkaan adalah ....
A. suatu kondisi ketika sesuatu barang
atau jasa banyak tersedia saat musim
panen tetapi tidak ada saat bukan
musim panen
B. suatu kondisi dimana sesuatu barang
tersedia dalam jumlah tidak terbatas
di suatu tempat, tetapi barang
tersebut sulit dicari pada tempat lain
C. suatu kondisi ketika manusia 1 C1
memiliki sumber daya ekonomi
yang terbatas untuk memenuhi
kebutuhan yang tidak terbatas
D. suatu keadaan dimana barang
tersedia dalam jumlah tidak terbatas,
namun sulit terbeli karena tidak
memiliki uang
E. suatu keadaan dimana banyak uang
yang tersedia tetapi barang dan jasa
yang akan dibeli tidak ada.
Berikut ini merupakan faktor-faktor
Tes Tulis yang dapat menyebabkan kelangkaan
adalah ....
A. melimpahnya sumber daya alam
yang tersedia
B. seimbangnya antara kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan 2 C1
peningkatan kebutuhan
C. terbatasnya kemampuan yang
dimiliki manusia dalam mengolah
sumber daya alam yang ada
D. melimpahnya tenaga ahli
E. kreativitas manusia dalam
penciptaan kebutuhan baru
Mayoritas penduduk Indonesia
mengkonsumsi beras, tetapi produksi
beras saat ini menurun. Di kota-kota
tertentu sudah terasa kelangkaan terjadi
sehingga beras melambung tinggi. Hasil 3 C1
penelitian sementara menyatakan
permasalahan ini diakibatkan mahalnya
bibit padi. Untuk pemecahan masalah
kelangkaan tersebut yang tepat adalah
....
A. berhenti berproduksi padi, beralih
kepada produksi pangan alternatif
B. memberikan penyuluhan kepada
petani cara meningkatkan produksi
padi
C. memberikan subsidi kepada petani
dan mengurangi konsumsi beras
D. memberikan subsidi kepada
petani untuk membeli bibit dan
membuka lahan pertanian baru
E. memberlakukan program
transmigrasi ke daerah yang kosong
atau baru
Di beberapa daerah, terjadi kelangkaan
BBM bersubsidi karena terhambatnya
pasokan sehingga beberapa SPBU
terlihat antrean panjang kendaraan yang
ingin mengisi bahan bakar. Cara yang
paling tepat untuk mengatasi kelangkaan
tersebut dalam jangka pendek adalah ....
A. mengurangi pasokan bbm
bersubsidi agar masyarakat tidak
tergantung
B. memperbanyak bbm nonsubsidi 4 C1
agar masyarakat pindah dari bbm
bersubsidi
C. membatasi pembelian oleh
masyarakat agar tidak lagi terjadi
kelangkaan
D. memperbaiki saluran distribusi
sehingga tidak terjadi keterlambatan
E. mendatangkan pasokan bbm
bersubsidi dari daerah lain yang
berlebih
Barang inferior adalah barang ....
A. yang sangat diperlukan
B. yang permintaannya berkurang
saat pendapatan bertambah 5 C1
C. berdasarkan penggunaan
D. berdasarkan kepentingan
E. berdasarkan hubungan pemakaian
Berikut ini adalah pasangan barang-
barang
1) Gula dan kopi
2) Mobil dan ban
3) Kemeja dan dasi 6 C1
4) Beras dan jagung
5) Ikan-daging dan tahu-tempa
Pasangan barang yang termasuk barang
komplementer adalah ....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C. (1), (4), dan (5)
D. (2). (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
Kebutuhan menurut intensitas adalah
kebituhan dibedakan menurut ....
A. waktu pemenuhannya
B. pelaku yang menggunakan alat
pemenuhannya 7 C1
C. pemenuhan fisik dan jiwa
D. tingkat pendidikan dan peradaban
E. tingkat keutamaan
pemenuhannya
Keluarga Pak Anton memenuhi
beberapa kebutuhan, diantaranya:
1) Membeli kebutuhan pokok sehari-
hari
2) Pergi nonton wayang kulit dengan
dalang Ki Anom Suroto
3) Makan bakso sapi dengan keluarga
4) Pergi rekreasi ke Candi prambanan 8 C1
5) Membeli jaket saat musim dingin
Jika ditinjau dari sifatnya, yang
termasuk kebutuhan jasmani adalah ....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (5)
C. (2), (3), dan (4)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
Demonstration effect adalah ....
A. memecahkan masalah
perekonomian
B. keinginan untuk memenuhi
kebutuhan
C. efek kelangkaan yang tidak dapat 9 C1
dicegah
D. cara untuk menanggulangi efek
negatif dari konsumsi
E. sifat dan kebiasaan meniru
tingkah laku orang lain
Ibu ke dokter saat sakit. Ibu ke dokter
termasuk kebutuhan ....
A. rohani
B. tersier 10 C1
C. sekarang
D. jasmani
E. akan datang
b. Pedoman Penskoran:
• 1 : Peserta didik menjawab soal benar
• 0 : Peserta didik menjawab soal salah atau tidak menjawab
Nilai = (Skor diperoleh/Skor Maksimal) x 100
Keterangan :
Sangat Baik : Nilai 91-100
Baik : Nilai 83- 90
Cukup : Nilai 75 -85
Perlu bimbingan : Nilai < 75

c. Instrumenn Penilaian
Instrumen asesmen pemahaman konsep terdapat dalam link QR Barcode sebagai
berikut:
Assesmen Sumatif (Dilakukan dalam di akhir lingkup materi)
Instrumen Penilaian Pengetahuan : Objektif – Multiple Choice
Link soal di quizizz : https://quizizz.com/join?gc=292477
Link joint diberikan dengan cara share melalui WhatsApp atau scan code QR yang ditampilkan
lewat proyektor.
Lampiran 5 : Glosarium
GLOSARIUM

Alternatif : Pilihan yang tersedia dalam memenuhi kebutuhan atau


keinginan, biasanya terkait dengan alokasi sumber daya
yang langka

Barang Inferior : Barang yang permintaannya berkurang saat pendapatan


bertambah

Barang Komplementer : Barang yang akan berguna jika kedua benda dipakai secara
bersamaan sehingga menghasilkan manfaat

Demonstration Effect : Sifat dan kebiasaan meniru tingkah laku orang lain

Kelangkaan : Kondisi dimana sumber daya yang tersedia terbatas,


sedangkan kebutuhan dan ekinginan manusia tidak terbatas

Sumber Daya : Segala sesuatu yang digunakan dalam proses produksi


barang atau jasa, seperti tenaga kerja, tanah, modal dan
bahan baku

:
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai