DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 :
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena nikmat karunia yang telah
dilimpahkan- Nya, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan Makalah ini dengan
judul : Teaching at The Right Level.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari Ibu Dewi Syafriani, S.Pd., M.Pd pada
Mata Kuliah Metode Pembelajaran Kontemporer. Selain itu, tugas makalah ini disusun
dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kepada pembaca dan juga
penulis mengenai Teaching at The Right Level (TaRL).
Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah yang telah memberikan
tugas ini, karena dengan tugas ini penulis bisa banyak mempelajari dan memahami serta
menambah ilmu pengetahuan tentang materi ini. Penulis juga berterimakasih kepada semua
pihak yang turut berperan dalam penyelesaian tugas ini. Akhir kata penulis mengucapkan
permohonan maaf kepada segenap pembaca atas segala kekurangan dalam penulisan makalah
ini.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Teaching at the right level adalah proses intervensi yang harus dilakukan guru dengan
memberikan masukan pembelajaran yang relevan dan spesifik untuk menjembatani perbedaan
yang ditemukan. Teaching at the Right Level (TaRL) Merupakan sebuah pendekatan belajar
yang mengacu pada tingkatan capaian atau kemampuan peserta didik. Teaching at the Right
Level (TaRL) yang memungkinkan anak-anak memperoleh keterampilan dasar, seperti
membaca dan berhitung dengan cepat. Tanpa memandang usia atau kelas, pengajaran dimulai
pada tingkat anak. Inilah yang dimaksud dengan “Mengajar pada Tingkat yang Benar”.
1
1.3. TUJUAN
Adapun tujuan makalah ini yaitu :
1. Untuk memahami pengertian Teaching at The Right Level
2. Untuk memahami tujuan Teaching at The Right Level
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mengimplementasikan Teaching at The Right
Level di dalam kurikulum merdeka
4. Untuk mengetahui fase dan prinsip pendekatan Teaching at The Right Level
5. Untuk mengetahui bagaimana cara mengimplementasikan Teaching at The Right
Level di dalam kelas
6. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan Teaching at The Right Level
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengajaran sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik (teaching at the right level)
adalah pendekatan pengajaran yang berpusat pada kesiapan belajar peserta didik, bukan hanya
pada tingkatan kelas. Untuk mengoptimalkan fleksibilitas mengajar dalam kurikulum merdeka,
salah satu solusinya adalah dengan menerapkan Teaching at the Right Level (TaRL). Teaching
at the Right Level (TaRL) merupakan pendekatan belajar yang lebih berfokus pada tingkat
kemampuan peserta didik dibandingkan tingkatan kelasnya
TarL merupakan pendekatan belajar yang tidak mengacu pada tingkat kelas, melainkan pada
tingkat kemampuan murid. Asesmen ini berfungsi untuk mengetahui karakteristik, potensi, dan
kebutuhan murid, agar guru tahu sampai mana tahap perkembangan dan capaian belajar
murid.Teaching at The Right Level (TaRL) dimaknai sebagai pengajaran yang sesuai dengan
kemampuan dari peserta didik. Konsep pengajaran ini juga bisa disebut student center atau
berpusat pada siswa. Siswa didukung untuk belajar sesuai tingkat pemahaman dan
kemampuannya secara holistik, eksploratif, dan mampu memecahkan masalah. Bisa
dimengerti dengan model belajar seperti ini, guru akan menerapkan pembelajaran berbasis
proyek (PjBL).
Tahapan Pembelajaran Teaching at The Right Level Pendekatan teaching at the right level
adalah mengatur peserta didik supaya tidak terikat dengan tingkatan kelas. Peserta didik
berkelompok berdasarkan fase perkembangan atau sesuai tingkat kemampuan yang sama.
Adapun tujuan dari Teaching at The Right Level yaitu :
TaRL membantu siswa memperoleh keterampilan dasar dalam mata pelajaran seperti
membaca dan matematika dengan menyesuaikan pengajaran dengan kemampuan mereka
3
saat ini. Pendekatan ini memastikan bahwa siswa tidak melanjutkan ke konten yang lebih
maju sampai mereka menguasai dasar-dasarnya.
TaRL sering kali melibatkan metode pengajaran interaktif dan berpusat pada siswa,
menjadikan pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa.
5. Hemat Biaya
TaRL dapat menjadi cara yang hemat biaya untuk meningkatkan hasil pembelajaran,
karena TaRL memfokuskan sumber daya pada bidang-bidang yang paling
membutuhkannya, dan bukan pendekatan yang bersifat universal.
Secara keseluruhan, tujuan Pengajaran pada Tingkat yang Tepat adalah untuk memastikan
bahwa setiap siswa mempunyai kesempatan untuk mencapai potensi belajar mereka
sepenuhnya dengan menerima pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-
masing.
4
Salah satu faktor penyebabnya yaitu karena level siswa tersebut belum tepat dengan
level atau capaian belajar yang di tetapkan.
Teaching at the right level (TaRL) merupakan pendekatan belajar yang tidak mengacu
pada tingkat kelas, melainkan mengacu pada tingkat kemampuan siswa. Inilah yang
menjadikan TaRL berbeda dari pendekatan biasanya. TaRL dapat menjadi jawaban dari
persoalan kesenjangan pemahaman yang selama ini terjadi dalam kelas.
1. Assesment
Pada awal proses pembelajaran, guru melakukan asesmen untuk mengenali potensi,
karakteristik, kebutuhan dan perkembangan peserta didik. Dari hasil asesmen tersebut,
peserta didik kemudian akan dikelompokan berdasarkan level tingkat capaian dan
kemampuan yang serupa.
2. Perencanaan
Pada tahap ini, guru diberi keleluasaan untuk merancang berbagai aktivitas
pembelajaran dengan menggunakan berbagai perangkat ajar, sehingga pembelajaran
dapat disesuaikan dengan level tingkat capaian dan kemampuan peserta didik tidak
hanya melihat usia dan tingkatan kelasnya.
3. Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, guru perlu memperhatikan kemajuan level tingkat capaian
dan kemampuan dasar peserta didik dengan melakukan asesmen secara berkala yang
dapat dilakukan dengan berbagai aktivitas.
5
Dengan demikian, TaRL merupakan salah satu solusi untuk mengoptimalkan
fleksibilitas mengajar dalam kurikulum merdeka. Dengan menerapkan Teaching at the
Right Level (TaRL) di dalam kelas dengan persiapan yang baik, diharapkan dapat
mengahpus adanya kesenjangan kemampuan dalam kelas.
6
materi pelajaran. Ini dapat melibatkan penggunaan metode pengajaran yang berbeda,
seperti penggunaan bahan bacaan yang sesuai, kegiatan interaktif, dan latihan-latihan yang
disesuaikan dengan tingkat kemampuan setiap kelompok.
4. Pengukuran dan umpan balik: Selama proses pembelajaran, penting untuk melakukan
pengukuran terus-menerus terhadap kemajuan setiap anak. Guru memberikan umpan balik
yang konstruktif dan bimbingan kepada setiap anak untuk membantu mereka meningkatkan
pemahaman dan keterampilan mereka.
5. Pengajaran berbasis masalah: Pendekatan TaRL mendorong pengajaran yang berbasis
masalah, di mana anak-anak diberi kesempatan untuk menerapkan pemahaman dan
keterampilan yang mereka pelajari dalam konteks nyata. Ini membantu anak-anak melihat
relevansi dan aplikasi praktis dari apa yang mereka pelajari.
6. Kolaborasi antar guru: Pendekatan TaRL mendorong kolaborasi antara guru-guru dalam
melaksanakan pembelajaran. Guru dapat berbagi pengalaman, strategi pengajaran, dan
sumber daya untuk meningkatkan efektivitas pengajaran secara keseluruhan.
1. SIKLUS 1 : ASSESMENT
7
2. SIKLUS 2 : GROUPING
Cara menumbuhkan motivasi belajar dengan memberikan hadiah untuk peserta didik
yang berperan aktif dalam pembelajaran, memberikan poin angka pada tes formatif agar peserta
didik dapat termotivasi dan mendorong untuk memperoleh nilai yang tinggi, memberikan
pujian sebagai bentuk reinforcement positif sehingga menanamkan suasana kelas yang positif,
memberikan pusnishment atau hukuman sebagai reinforcement negative secara bijak,
melaksanakan kompetensi sebagai ajang persaiangan untuk meningkatkan prestasi peserta
didik, mengadakan ujian agar peserta didik tetap rajin belajar, menumbuhkan minat peserta
didik dengan memberikan fasilitas yang baik.
Meskipun pembelajaran abad ke-21 pembelajaran berpusat kepada peserta didik namun
guru harus tetap memberi keterampilan dasar pada materi fisika agar tidak terjadi miskonsepsi
dan meningkatkan pemahaman peserta didik sehingga peserta didik dapat memecahkan
persoalan dengan mandiri. Pedagogi merupakan hal yang terpenting dalam pengajaran untuk
mengetahui pendekatan yang tepat secara efektif dan efisien. TaRL (Teaching at The Right
Level) merupakan pendekatan pada proses pembelajaran yang berfokus pada penguasaan
keterampilan dasar peserta didik dalam membaca, menulis, dan berhitung di tingkat dasar.
Kegiatan mentoring dan monitoring ini dilaksanakan selama pembelajaran agar peserta
didik tetap mendapatkan informasi belajar yang tepat dan di akhir kegiatan pembelajaran guru
melaksanakan mentoring dan monitoring dengan cara refleksi dan memberikan kesimpulan
8
selama proses pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh peserta didik (Awaludin, 2022). Guru
harus memberikan fasilitas yang baik untuk peserta didik selain itu kelas yang nyaman dapat
mempengaruhi proses pembelajaran. Cara guru memberikan fasilitas pada saat menjadi mentor
di setiap pos dengan merekam aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik (Setiyo, 2014). Dasar
utama peserta didik fokus dalam pembelajaran yaitu memiliki motivasi belajar yang baik.
Motivasi merupakan kedudukan yang terpenting dalam mencapai tujuan pembelajaran. peran
guru sangat penting untuk membangun motivasi belajar agar semangat dan memiliki keinginan
belajar (Emda Amna, 2017).
Selain itu guru juga dapat menentukan metode pengajaran yang menarik perhatian
peserta didik, memanfaatkan media pembelajaran yang interaktif sehingga dapat
membangkitkan semangat dan motivasi belajar peserta didik (Oktiani Ifni, 2017). Selain itu,
kreativitas guru dalam proses pembelajaran juga menjadi bagian penting dalam meningkatkan
motivasi belajar peserta didik agar lebih bersemangat dan mengurangi rasa bosan dalam belajar
sehingga peserta didik termotivasi dan merasa senang kepada guru
A. Kelebihan TaRL
1. Personalisasi Pembelajaran
Salah satu keunggulan utama dari TaRL adalah kemampuannya untuk mengpersonalisasi
pembelajaran untuk setiap siswa. Ini berarti siswa akan diajar sesuai dengan tingkat
kemampuan mereka, bukan hanya mengikuti kurikulum umum. Hal ini membantu siswa
yang lebih lambat dalam pemahaman materi untuk mengejar tanpa merasa tertinggal,
sementara siswa yang lebih cepat dapat terus berkembang dengan lebih baik.
2. Pembelajaran yang Lebih Efektif
Dengan menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan siswa,
pembelajaran menjadi lebih efektif karena siswa mendapatkan materi yang relevan dan
tepat untuk mereka.
3. Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa merasa termotivasi untuk belajar ketika mereka merasa mampu mengatasi tantangan
pembelajaran dan meraih kemajuan yang nyata.
9
4. Inklusif
Setiap siswa diberikan kesempatan yang sama untuk belajar, tanpa ada yang terpinggirkan
karena kesulitan belajar atau terlalu mudah.
5. Menghargai Keunikan Siswa
Teaching at the Right Level mengakui keberagaman kemampuan siswa dan menghargai
keunikan masing-masing siswa.
6. Peningkatan Retensi Materi
Karena siswa diajar pada tingkat mereka sendiri, mereka cenderung memahami dan
mengingat materi dengan lebih baik. Ini dapat membantu dalam memastikan pemahaman
yang lebih mendalam dan peningkatan dalam hasil ujian dan evaluasi.
B. Kekurangan TaRL
1. Memerlukan Sumber Daya yang Signifikan
Implementasi TaRL memerlukan sumber daya yang signifikan, seperti guru yang
terlatih, perangkat lunak dan teknologi pendukung, serta alat pengukur kemampuan
siswa. Hal ini dapat menjadi hambatan terutama di lingkungan dengan anggaran
pendidikan yang terbatas.
2. Memerlukan Penilaian yang Akurat
TaRL memerlukan penilaian yang akurat untuk menentukan tingkat kemampuan siswa.
Jika penilaian tidak tepat, maka pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat
kemampuan tidak akan efektif.
3. Memerlukan Perubahan dalam Kurikulum
Implementasi TaRL dapat memerlukan perubahan dalam kurikulum sekolah. Ini
mungkin memerlukan waktu dan usaha tambahan untuk mengintegrasikan pendekatan
ini ke dalam sistem pendidikan yang sudah ada.
4. Tidak Selalu Cocok untuk Semua Konteks
Meskipun TaRL memiliki banyak manfaat, pendekatan ini mungkin tidak selalu cocok
untuk semua konteks pendidikan. Faktor seperti ukuran kelas, ketersediaan sumber
daya, dan budaya lokal perlu dipertimbangkan.
Kesimpulannya, Teaching at the Right Level (TaRL) adalah pendekatan yang kuat untuk
meningkatkan pembelajaran di sekolah dengan mempersonalisasi pendekatan pembelajaran.
Namun, implementasi sukses memerlukan komitmen, sumber daya, dan penilaian yang akurat.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. TarL merupakan pendekatan belajar yang tidak mengacu pada tingkat kelas melainkan
pada tingkat kemampuan murid. Asesmen ini berfungsi untuk mengetahui
karakteristik, potensi, dan kebutuhan murid, agar guru tahu sampai mana tahap
perkembangan dan capaian belajar murid. Teaching at The Right Level (TaRL)
dimaknai sebagai pengajaran yang sesuai dengan kemampuan dari peserta didikTaktik
Pembelajaran: Taktik pembelajaran adalah tindakan-tindakan yang diambil oleh guru
saat berinteraksi langsung dengan siswa. Ini mencakup kemampuan mengelola kelas,
memberikan umpan balik, dan merespons situasi yang muncul selama pembelajaran.
• Hemat Biaya
• Assesment
• Perencanaan
11
• Pembelajaran
3.2 SARAN
Adapun saran yang tepat serta dapat disampaikan oleh pemakalah adalah bahwa
sebagai calon guru kita harus dapat memahami dan mengikuti setiap system pembaharuan
dalam bidang Pendidikan jika itu memang memberikan dampak yang baik dan berguna.
12
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono. (2022). Melalui Model Teaching at Right Level ( TARL) Metode Pemberian Tugas
untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran Prakarya
dan Kewirausahaan KD. 3.2 /4.2 Topik Perencanaan Usaha Pengolahan Makanan
Awetan dari Bahan Pangan Nabati di Kelas X.MIA.3 MAN 2 Payakumbuh Semester
Genap Tahun Pelajaran 2021/2022. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2).
Ningrum, M. C., Juwono, B., & Sucahyo, I. (2023). Implementasi Pendekatan TaRL untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik pada Pembelajaran Fisika. PENDIPA
Journal of Science Education, 7(1), 94-99.
Wahyu Kris, Pengintip Pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL) pada Kurikulum
Prototipe Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R &D, Bandung:
ALFABETA, 2014.
13