Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KELOMPOK 4

MAKALAH
PERJANJIAN RUMAH SAKIT JIWA SURAKARTA
DENGAN CV.PRASADA ABADI (NERV PEST)
Dosen pengampu : Ahmad Nailul Author,S.h

Oleh:
IQBAL BURHANUDIN
MOHAMMAD HABIBULLOH
MUKHAMMAD FANANI
RULLY WILDHANI AKBAR

FAKULTAS SYARIAH
2022
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadiratnya, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas analisis kami.
Tugas analisis ini telah saya susun dengan segenap ilmu yang saya peroleh dari
institut kesilaman abdullah faqih (INKAFA). Untuk itu saya menyampaikan banyak terima
kasih kepada pihak yang telah turut andil dalam tugas ini.
Akhir kata saya berharap semoga tugas analisis ini diberi nilai yang sepantasnya, dan
semoga tugas ini bermanfaat bagi generasi setelah saya. Aaamiin

Gresik 20 Juni 2022

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................3
Bab 1 : PENDAHULUAN..............................................................................4
1. Latar belakang Masalah........................................................................4
2. Rumusan Masalah.................................................................................5
Bab 2 : PEMBAHASAN.................................................................................6
A. Materi....................................................................................................6-8
Bab 3 : PENUTUP..........................................................................................8
KESIMPULAN...............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................9
LAMPIRAN....................................................................................................10

3
PENDAHULUAN

a) Latar belakang masalah


Pasal 1313 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata menyatakan Suatu perjanjian
adalah perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang
lain atau lebih.
M. Yahya Harahap mendefinisikan perjanjian sebagai hubungan hukum yang
menyangkut hukum antara 2 (dua) orang atau lebih, yang memberi hak pada satu pihak dan
kewajiban pada pihak lain tentang suatu prestasi (Harahap, 1986). Dengan demikian
perjanjian menghendaki adanya perbuatan secara nyata yang dilakukan oleh para pihak, tidak
terbatas pada ucapan semata melainkan juga erjasam fisik yang dapat ditangkap oleh indera
manusia, perjanjian melahirkan adanya perikatan antara kedua belah pihak dan menjadi
sumber dari munculnya hak dan kewajiban.
Dalam hal ini pihak Rumah Sakit Jiwa Surakarta ingin mengendalikan hama yang ada
di sekitar area Rumah Sakit Jiwa, oleh sebab itu Pihak Rumah Sakit Jiwa mengadakan surat
perjanjian dengan pihak Cv.Prasada Abadi (Nerv Pest) untuk menangani masalah hama
tersebut.

4
b) Rumusan masalah

1. Apakah perjanjian tersebut melahirkan sebuah perikatan di dalamnya? Sebutkan


beserta dasar hukumnya!

2. Apakah perjanjian tersebut sesuai dengan Pasal 1313 BW? Ulas lebih dalam!

3. Apa prestasi yang harus dipenuhi oleh para pihak? Sebutkan beserta dasar hukumnya!

4. Apakah perjanjian tersebut sudah sesuai dengan pasal 1320 BW? Analisis lebih
dalam!

5. Apakah ada klausula perihal wanprestasi di dalamnya? Sebutkan beserta dasar


hukumnya!

6. Apakah ada klausula force majeur di dalamnya? Sebutkan beserta dasar hukumnya!
Kalau tidak ada menurut anda apakah klausula force majeur tidak penting bagi para
pihak?

7. Apa yang dapat dilakukan bila salah satu pihak dalam perjanjian tersebut melakukan
wanprestasi? Sebutkan dasar hukumnya!

5
PEMBAHASAN

1. Apakah perjanjian tersebut melahirkan sebuah perikatan di dalamnya?


Sebutkan beserta dasar hukumnya!
Ya, Perjanjian terlampir melahirkan sebuah perikatan yang diatur oleh KUHPerdata
pasal 1313 yang berbunyi ”Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang
atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih lainnya”
Seperti yang telah saya analisis bahwasanya pihak pertama dan pihak kedua telah
membuat perjanjian satu sama lain, sehingga kedua belah pihak terikat dalam sebuah
perjanjian yang telah di sepakati dimana perjanjian tersebut berlandaskan hukum.

2. Apakah perjanjian tersebut sesuai dengan Pasal 1313 BW? Ulas lebih dalam!

Ya. Isi dari pasal 1313 KUHPer adalah, “Perjanjian adalah suatu perbuatan
dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih
lainnya.” Pihak yang tercantum di dalam perjanjian erjasama antara rumah sakit jiwa
erjasama dengan Cv.Prasada Abadi (Nerv Pest) telah melakukan hal yang sesuai dengan
yang tercantum dalam pasal 1313 tersebut.
Seperti yang sudah tercantum di dalam perjanjian bahwasanya kedua belah pihak
telah sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja sama fumigasi dan pengendalian hama
serangga, tikus, dan binatang penganggu di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

3. Apa prestasi yang harus dipenuhi oleh para pihak? Sebutkan beserta dasar
hukumnya!
Prestasi yang harus dipenuhi kedua belah pihak adalah sebagai berikut
 Pihak pertama
a) Mengawasi dan mengevaluasi pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA
b) Meminta laporan-laporan mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh
PIHAK KEDUA
 Pihak Kedua
a) Menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang
telah disepakati dalam perjanjian
b) Meminta informasi-informasi yang dibutuhkan dari PIHAK PERTAMA untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan PIHAK KEDUA
Pasal 1601 a KUHPerdata memberikan pengertian sebagai berikut:“Perjanjian kerja
adalah suatu perjanjian dimana pihak ke-1 (satu)/buruh atau pekerja mengikatkan
dirinya untuk dibawah perintah pihak yang lain, si majikan untuk suatu waktu tertentu
melakukan pekerjaan dengan menerima upah”

6
4. Apakah perjanjian tersebut sudah sesuai dengan pasal 1320 BW? Analisis lebih
dalam!

Ya, perjanjian terlampir sudah sesuai dengan Isi dari pasal 1320 KUHPer yang
berbunyi, “Supaya terjadi persetujuan yang sah, perlu dipenuhi empat syarat yakni;
kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya, kecakapan untuk membuat suatu
perikatan, suatu pokok persoalan tertentu, suatu sebab yang tidak terlarang.”

a. Kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya


Dalam hal ini pihak Rumah Sakit Jiwa Surakarta dan Cv.Prasada Abadi (Nerv
Pest) sepakat untuk melakukan telah sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja
sama fumigasi dan pengendalian hama serangga, tikus, dan binatang penganggu di
Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

b. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan


Pasal 1330 KUH Perdata menentukan bahwa setiap orang adalah cakap
untuk membuat perikatan, kecuali undang-undang mnenetukan bahwa ia tidak
cakap, dan dalam perjanjian terlampir kedua belah pihak adalah yang digolongkan
kedalam seseorang yang cakap dalam membuat perjanjian dibuktikan dengan
terbitnya surat perjanjian tersebut
c. Suatu pokok persoalan tertentu
Pokok persoalan dalam perjanjian terlampir adalah bahwasanya pihak Rumah
Sakit Jiwa Surakarta ingin melakukan pengendalian hama serangga yang ada di
sekitar Rumah Sakit, sehingga Pihak Rumah Sakit Mempekerjakan Cv.Prasada
Abadi (Nerv Pest) untuk membasminya
d. Suatu sebab yang tidak terlarang
Ketika kami melakukan analisis surat perjanjian terlampir, kami tidak menemukan
suatu hal yang terlarang, baik obat yang digunakan untuk membasmi serangga,
maupun kegiatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pihak kesatu dan pihak
kedua.

5. Apakah ada klausula perihal wanprestasi di dalamnya? Sebutkan beserta dasar


hukumnya!

Ada, di dalam Surat Perjanjian terlampir ada 3 poin klausula perihal


wanprestasi, yaitu berada di Pasal 9 perjanjian erjasama terlampir, dalam pasal Pasal
1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata “menyatakan bahwa syarat batal
dianggap selamanya dicantumkan dalam perjanjian timbal balik erjas salah satu
pihak tidak memenuhi kewajibanya atau wanprestasi.” Akan tetapi kedua pihak
sepakat mengenyampingkan pasal tersebut dalam perjanjian ini

7
6. Apakah ada klausula force majeur di dalamnya? Sebutkan beserta dasar
hukumnya! Kalau tidak ada menurut anda apakah klausula force majeur tidak
penting bagi para pihak?

Ada, klausula force majeur dalam perjanjian terlampir terdapat dalam Pasal 10
Perjanjian terlampir, dasar hukum force majeure yakni Pasal 1245 KUHPerdata (BW)
mengatur bahwa penggantian biaya kerugian dan bunga dapat dimaafkan bilamana
terjadi suatu keadaan yang memaksa

7. Apa yang dapat dilakukan bila salah satu pihak dalam perjanjian tersebut
melakukan wanprestasi? Sebutkan dasar hukumnya!

Dalam Pasal 1243 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer),


berbunyi: “Penggantian biaya, kerugian dan bunga karena tak dipenuhinya suatu
perikatan mulai diwajibkan, bila debitur, walaupun telah dinyatakan Ialai, tetap Ialai
untuk memenuhi perikatan itu, atau jika sesuatu yang harus diberikan atau
dilakukannya hanya dapat diberikan atau dilakukannya dalam waktu yang
melampaui waktu yang telah ditentukan”

Dari analisis kami, pihak pertama meminta ganti rugi dan pemenuhan
kewajiban yang belum terpenuhi, jika pihak pertama mengakhiri erjasama sebelum
kesepakatan dan atau ada hal lain yang menyebabkan erjasama tersebut tidak
terpenuhi.

PENUTUP
c) Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan dapat disimpulkan halhal
sebagai berikut.
Perjanjian tersebut melahirkan sebuah perikatan, seperti yang tecantum di dalam
KUHPerdata pasal 1313 yang berbunyi ”Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana
satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih lainnya”
Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja sama fumigasi dan
pengendalian hama serangga, tikus, dan binatang penganggu di Rumah Sakit Jiwa Daerah
Surakarta.
Kedua belah pihak memiliki prestasi yang mana prestasi tersebut harus di penuhi sesuai
dengan kesepaktan yang dibuat

8
Di dalam Surat Perjanjian terlampir ada 3 poin klausula perihal wanprestasi, yaitu berada
di Pasal 9 perjanjian kerjasama terlampir, dalam pasal Pasal 1266 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata menyatakan “bahwa syarat batal dianggap selamanya dicantumkan dalam
perjanjian timbal balik ketika salah satu pihak tidak memenuhi kewajibanya atau
wanprestasi.” Akan tetapi kedua pihak sepakat mengenyampingkan pasal tersebut dalam
perjanjian ini
Klausula force majeur dalam perjanjian terlampir terdapat dalam Pasal 10 Perjanjian
terlampir
Pihak pertama meminta ganti rugi dan pemenuhan kewajiban yang belum terpenuhi, jika
pihak pertama mengakhiri kerjasama sebelum kesepakatan dan atau ada hal lain yang
menyebabkan kerjasama tersebut tidak terpenuhi.

d) Daftar pustaka

Harahap, M. Yahya. (1986). Segi-Segi Hukum Perjanjian. Bandung:Alumni.


https://ppid.rsjd-surakarta.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2022/03/MOU-CV.-
Persada-Abadi-Pengendali-Hama-Nerv-Pest.pdf

Anda mungkin juga menyukai