digunakan?
Adi Kusrianto
Pada surat-suratnya inilah ia banyak bercerita tentang bagaimana tradisi berbusana dengan
menyertakan foto-foto di zaman itu. Namun herannya dalam surat-surat yang ditulis Kartini tidak
menyebut satu katapun istilah “batik”, tetapi selalu disebut dengan “Onze kleding” (pakaian kami)
atau “onze doek” (kain kami), bahkan ia menyebut kata “kain” dalam kosa kata bahasa Indonesia.
Sementara itu pada buku tersebut secara visual dimuat foto-foto para pembatik yang sedang
membatik, kain-kain motif batik serta foto RA Kartini beserta dua saudarinya sedang membatik di
halaman.
Pertanyaan saya, apakah pada saat itu di Jepara istilah batik belum populer atau belum di gunakan?
Lalu apa sebutannya?
Foto di atas ini dimuat dalam buku Letter from Janavesse Princess menggambarkan RA Kartini
beserta dua orang saudarinya sedang membatik di halaman rumahnya.
Ini adalah batik latar galaran yang dibuat oleh R.A. Kartini. Disumbangkan oleh keluarga Kartini ke
Museum Nasional Jakarta.
Tom Pire pada bukunya yang terkenal Suma Oriental (ditulis 1515-1516) juga tidak menyebut
dengan kata “Batik” ketika mendeskripsikan dagangan yang dibawa dari Jawa, hanya menyebut
Javanesse Cloth.
Apa yang disebutnya “melukis” yang digambarkan di sini adalah membatik yang kita kenal saat ini.
Hanya saja waktu itu belum digunakan istilah batik, atau membatik. Didalam laporannya disebutkan
bahwa budaya “melukis” (membatik) seperti yang dimaksud ini sudah menjadi salah satu budaya
kriya yang sangat tua di negeri ini.
• Apakah temuan dokumen tulisan Tom Pire tahun 1515 – 1516 adalah tulisan tertua tanpa
menyebut istilah “batik”, juga laporan tahun 1656 adalah laporan kepada pemerintah Belanda
tertua yang diketahui belum menyebutkan istilah batik?
• Laporan G.P. Rouffaer “De Batik Kunz” risetnya dilakukan 1835 dan mengambil referensi
Babat Sangkala yang ditulis antara 1738 – 1740. Di sini dia baru menelusuri asal kata batik yang
kokon berasal dari bahasa jawa ngoko yang berarti “tulisan” bahasa krama nya “seratan”. Oleh
karenanya batik yang dibuat menggunakan canting disebut “batik tulis”.
• The History of Java disusun oleh Sir Thomas Stamford Raffles saat menjabat sebagai
Gubernur-Jendral di Hindia Belanda dari tahun 1811-1816. Di buku ini Raffles dengan detil
menceritakan budaya batik dengan menggunakan istilah “batik” dengan menyebut beberapa nama
motif yang dikenalnya saat itu.
• Dari data-data di atas, dapat disimpulkan Chasterlein yang pertama kali ditemukan
menuliskan istilah “batex” (batik). Lalu dari mana sumber yang dikutip atau diperoleh keterangan
mengenai kosa kata tersebut yang di duga diperolehnya secara lesan, atau berupa hasil wawancara,
bukan sumber tertulis.
• Babat Sangkala berarti bukan dokumen yang pertama kali menyebutkan kosa kata Batik dan
Ambatik.
Betulkah Wdihan dan Ken itu sebenarnya sebutan awal sebelum orang menyebut Batik.