SEJARAH SASTRA
Angkatan Balai Pustaka dan Angkatan 80
Dosen Pengampu:
Sandra Ayu Lestari, S. Pd., M. Hum
Disusun Oleh:
1. Sri Yucky Apriliya NIM:223502001
2. Astika Wulan NIM:223502003
3. Reka Rapika Sari NIM:223502008
4. Alpin NIM:2235020014
5. Niken Jurniasi NIM:2235020018
1
KATA PENGANTAR
Sejarah sastra dan seni di indonesia telah dipengaruhi dengan periode penting yang
mempengaruhi perkembangan budaya negara ini. Dua periode yang patut diperhatikan adalah
Angkatan Balai Pustaka dan Angkatan 80. Dalam makalah ini, kami akan membahas dua
periode ini dan menjelajahi peran serta dampak dalam bentuk sastra, seni, dan budaya
Indonesia.
Angkatan Balai Pustaka merupakan periode yang dicirikan oleh penerbitan yang digerakan
oleh pemerintah melalui Balai Pustaka. Era ini tidak hanya memungkinkan penyebaran literatur
Indonesia yang luas tetapi juga mempengaruhi pergeseran budaya dan pikiran. Disisi lain,
Angkatan 80 adalah masa di mana Indonesia menyaksikan munculnya banyak penulis,
seniman, dan intelektual yang memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan dan seni
di negara ini.
Dalam makalah ini, kami akan menyelidiki asal usul, perkembangan, dan peran Angkatan Balai
Pustaka dalam mempromosikan sastra Indonesia serta bagaimana Angkatan 80 memperkuat
dan memperluas warisan sastra yang telah ada. Kami juga akan menganalisis dampak kedua
periode ini pada perkembangan budaya dan literasi di Indonesia.
Kami berharap makalah ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang peran
penting Angkatan Balai Pustaka dan Angkatan 80 dalam sejarah sastra dan seni Indonesia.
Selain itu, kami juga berharap bahwa makalah ini akan mendorong minat lebih lanjut dalam
memahami dan menghargai kekayaan sastra dan budaya kita.
konawe,23 oktober
2023
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
COVER…………………………………………………………………….……… 1
KATA PENGANTAR………………………………………………………...……. 2
DAFTAR ISI…………………………………………………………..…...………. 3
BAB l PENDAHULUAN…………………………………………………..…...…. 4
LATAR BELAKANG…………………………………………………………...… 4
a.Rumusan Masalah………………………………………………..………..….4
b.Tujuan Penulisan……………………………………………….…..………....5
BAB ll PEMBAHASAN……………………………………………………….…….6
a.Sejarah angkatan Balai Pustaka dan angkatan 80………………………….…..6
b.peristiwa penting pada Angkatan Balai pustaka……………………………….7
c.Pengarang terkenal pada Angkatan Balai Pustaka……………………………..8
d.Bacaan populer pada Angkatan Balai Pustaka………………………………...9
e.Ciri-ciri sastra pada Angkatan Balai Pustaka…………………………………10
f.Karakteristik sastra Angkatan 80-an…………………………………………..11
g.Tokoh-tokoh sastra Angkatan 80-an………………………………………….12
h.Karya-karya sastra Angkatan 80-an………………………………………….14
BAB lll PENUTUP………………………………………………………………….16
a.Kesimpulan………………………………………………………………………..16
b.Saran………………………………………………………………………………16
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..17
3
BAB l
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
A.Rumusan Masalah
4
1. Bagaimana sejarah angkatan balai pustaka dan angkatan 80 ?
2. Apa sajakah ciri-ciri sastra pada angkatan balai pustaka ?
3. Bacaan populer apa sajakah yang ada pada angkatan balai pustaka ?
4. Siapa sajakah tokoh terkenal pada angkatan balai pustaka ?
5. Peristiwa penting apa sajakah yang terjadi pada angkatan balai pustaka ?
6. Apa sajakah karakteristik sastra angkatan 80-an ?
7. Siapa sajakah Tokoh-tokoh angkatan 80-an ?
B.Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah tentang angkatan Balai Pustaka dan Angkatan 80
2. Untuk mengetahui perbandingan antara Angkatan Balai Pustaka dan angkatan
80
3. Untuk mengetahui ciri-ciri angkatan Balai Pustaka
4. Untuk mengetahui tokoh-tokoh angkatan 80
BAB ll
5
PEMBAHASAN
6
Indonesia.Pada dekade 1980-an, industri musik Indonesia mulai berkembang dengan pesat.
Beberapa label rekaman terkemuka seperti Musica Studio's, Jackson Records, dan Remaco
Records muncul dan mendukung karier berbagai musisi dan grup musik.Meskipun dekade
1980-an terlihat sebagai masa kestabilan politik dan ekonomi, tetapi terdapat juga berbagai
permasalahan sosial dan politik yang mulai muncul. Gerakan mahasiswa dan perlawanan
terhadap rezim Orde Baru menjadi semakin menonjol pada pertengahan hingga akhir dekade
ini.Masuknya budaya asing, terutama dari Amerika Serikat, juga mempengaruhi gaya hidup
dan tren di kalangan generasi Angkatan '80. Musik, film, dan mode dari luar negeri menjadi
semakin populer.
7
6. Publikasi Buku-buku Pendidikan: Selain buku-buku sastra, Balai Pustaka juga telah
menerbitkan berbagai buku-buku pendidikan yang mendukung sistem pendidikan
nasional di Indonesia.
7. Perubahan Struktur: Seiring berjalannya waktu, Balai Pustaka mengalami perubahan
dalam struktur dan statusnya. Pada tahun 2005, Balai Pustaka diprivatisasi dan
menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Meskipun demikian, peran dan
kontribusi Balai Pustaka terhadap dunia sastra dan pendidikan di Indonesia tetap
signifikan.
Beberapa pengarang terkenal pada angkatan Balai Pustaka, yang merupakan penerbit
milik pemerintah Hindia Belanda pada awal abad ke-20, termasuk:
8
6. Sanusi Pane: Penulis novel seperti "Belenggu" dan "Di Bawah Lindungan
Ka'bah."
Mereka adalah beberapa contoh pengarang terkenal pada angkatan Balai
Pustaka yang telah memberikan kontribusi besar pada sastra Indonesia dan membentuk
perkembangan sastra dan bahasa Indonesia.
Bacaan-bacaan ini adalah contoh klasik dari sastra Indonesia pada angkatan Balai Pustaka yang
masih populer dan dikenal hingga saat ini. Mereka mencerminkan nilai-nilai sosial, budaya,
9
E.Ciri-ciri Sastra Pada Angkatan Balai Pustaka
Sastra pada Angkatan Balai Pustaka memiliki beberapa ciri khas yang
mencerminkan perkembangan sastra Indonescia pada masa itu. Beberapa ciri-ciri sastra
bahasa Melayu sebagai bahasa sastra, yang kemudian menjadi dasar bagi
hari dan tantangan sosial yang dihadapi masyarakat pada masa itu.
5. Gaya Bahasa Klasik: Sastra pada Angkatan Balai Pustaka seringkali mengikuti
gaya bahasa klasik dengan penggunaan istilah-istilah sastra yang rumit dan
6. Sentimen Romantis: Beberapa karya sastra pada angkatan ini juga mengandung
dalam karya sastra pada Angkatan Balai Pustaka. Beberapa penulis seperti
Hamka adalah ulama dan cendekiawan Islam yang juga aktif menulis dalam
sastra.
10
8. Kepedulian Sosial: Sastra pada angkatan ini seringkali menggambarkan
gender.
9. Penekanan pada Karya Sastra Cetak: Balai Pustaka adalah penerbit pemerintah
yang sangat berpengaruh pada masa itu, dan karya-karya sastra pada angkatan
ini umumnya diterbitkan dalam bentuk cetak, seperti novel dan cerita pendek.
Ciri-ciri sastra pada Angkatan Balai Pustaka mencerminkan suasana sosial, budaya, dan politik
pada masa itu serta kontribusi pentingnya dalam pembentukan bahasa dan sastra Indonesia
modern.
11
5. Pentingnya Hak Asasi Manusia: Beberapa penulis fokus pada isu hak asasi manusia,
terutama dalam konteks konflik di Timor Timur (Timor-Leste) dan isu-isu lain yang
berkaitan dengan hak asasi manusia. Mereka menggunakan sastra sebagai cara untuk
memprotes pelanggaran hak asasi manusia.
6. Pengaruh Sastra Dunia: Penulis Angkatan 80-an sering terbuka terhadap pengaruh
sastra dunia dan teori sastra kontemporer. Mereka menggabungkan elemen-elemen dari
sastra Barat dan sastra asing lainnya ke dalam karya-karya mereka.
7. Konteks Urban dan Modernisasi: Banyak karya pada periode ini mencerminkan
transformasi sosial dan urbanisasi. Mereka menggambarkan kehidupan perkotaan,
perubahan sosial, dan dampak modernisasi.
8. Peran Perempuan dalam Sastra: Angkatan 80-an juga melihat peran yang semakin
kuat dari penulis perempuan dalam dunia sastra. Mereka membawa perspektif feminis
dan mengangkat isu-isu seperti peran gender, patriarki, dan emansipasi perempuan.
Beberapa penulis terkenal pada Angkatan 80-an meliputi Pramoedya Ananta Toer, Seno
Gumira Ajidarma, Ayu Utami, dan Dewi Lestari, yang memiliki pengaruh yang signifikan
12
3. Ayu Utami (lahir 1968): Ayu Utami adalah salah satu penulis perempuan terkenal
dalam Angkatan 80-an. Novel pertamanya, "Saman," menjadi sangat kontroversial
karena mengangkat isu-isu seksualitas dan kebebasan perempuan. Karyanya membahas
masalah-masalah feminis dan sosial.
4. Dewi Lestari (lahir 1976): Lebih dikenal dengan nama pena Dee, Dewi Lestari
dikenal atas seri novel "Supernova" yang populer. Karyanya sering menggabungkan
elemen sains, budaya pop, dan kritik sosial.
5. oko Pinurbo (lahir 1962): Joko Pinurbo adalah seorang penyair terkemuka yang
menulis puisi-puisi yang kreatif dan kontemplatif. Puisi-puisinya sering kali humoris,
ironis, dan penuh dengan imajinasi.
6. Goenawan Mohamad (lahir 1941): Selain sebagai penyair, Goenawan Mohamad juga
merupakan seorang esais dan jurnalis terkemuka. Ia mendirikan majalah sastra
"Horison" dan majalah berita "Tempo," yang berperan penting dalam menyebarkan
sastra dan jurnalisme kritis.
7. Nirwan Dewanto (lahir 1971): Penyair dan esais, Nirwan Dewanto dikenal karena
puisi-puisinya yang kritis dan menggabungkan unsur-unsur pop. Karyanya sering
menghadirkan pengaruh sastra Barat dan teori postmodernisme.
8. Julia de Burgos (lahir 1949): Julia de Burgos adalah seorang penyair terkemuka yang
menulis puisi-puisi yang penuh dengan perenungan tentang hak asasi manusia,
rasisme, dan identitas perempuan.
9. Putu Wijaya (lahir 1944): Putu Wijaya adalah salah satu penulis penting dalam sastra
Indonesia. Ia dikenal atas karya-karyanya yang eksperimental, termasuk drama dan
fiksi.
Tokoh-tokoh ini mewakili berbagai aspek sastra Angkatan 80-an yang beragam dan
mencerminkan perasaan dan ide-ide yang berkembang pada masa itu. Mereka juga terus
memiliki pengaruh yang signifikan dalam sastra Indonesia hingga saat ini.
Berikut adalah beberapa karya-karya sastra yang terkenal dan signifikan dari
Angkatan 80-an di Indonesia:
13
1. "Buru Quartet" oleh Pramoedya Ananta Toer: Ini adalah tetralogi terkenal yang
mencakup "Bumi Manusia," "Anak Semua Bangsa," "Jejak Langkah," dan "Rumah
Kaca." Karya ini adalah salah satu pencapaian terbesar dalam sastra Indonesia abad
ke-20 dan memotret kondisi sosial-politik di Indonesia selama masa kolonial dan
pasca-kemerdekaan.
2. "Saman" oleh Ayu Utami: Novel ini kontroversial karena mengangkat isu-isu
seksualitas dan kebebasan perempuan. Ayu Utami membahas masalah-masalah
feminis dan sosial melalui karakter-karakternya.
3. "Cinta Tak Pernah Salah" oleh Andrei Aksana: Novel ini mencerminkan tantangan
perasaan cinta dan persahabatan dalam lingkungan kampus pada masa itu.
4. "Dunia Sophie" oleh Jostein Gaarder (diterjemahkan oleh Toni Pollard): Meskipun
bukan karya penulis Indonesia, terjemahan buku ini oleh Toni Pollard menjadi sangat
populer pada masa Angkatan 80-an. Buku ini adalah karya filsafat populer yang
membawa konsep-konsep filsafat ke dalam narasi yang menarik.
5. "Pengakuan Eks Parasit Lajang" oleh Seno Gumira Ajidarma: Buku ini berisi
sejumlah cerita pendek yang menggambarkan masyarakat Indonesia dengan nada
kritik sosial dan humor.
6. "Perahu Kertas" oleh Dewi Lestari (Dee): Novel pertama dalam seri "Supernova" ini
menggabungkan elemen-elemen sains, budaya pop, dan kritik sosial.
7. "Bulan Tak Bermadu" oleh Maria A. Sardjono: Novel ini mengangkat isu-isu gender
dan perjuangan perempuan dalam masyarakat Indonesia.
8. "Kalatidha" oleh Abidah El Khalieqy: Novel ini menggambarkan perjalanan seorang
perempuan dalam mencari jati diri dan memahami budaya Jawa.
9. "Karya-Karya Puisi" oleh Joko Pinurbo: Joko Pinurbo adalah penyair terkenal yang
menulis puisi-puisi yang penuh dengan imajinasi dan humor.
10. "Hujan Pagi" oleh Sapardi Djoko Damono: Puisi-puisi Sapardi Djoko Damono
seringkali menggambarkan perasaan individual dan suasana hati yang dalam.
11. "Negeri Kabut" oleh Seno Gumira Ajidarma: Kumpulan cerita pendek yang
menyoroti berbagai aspek sosial dan budaya di Indonesia.
Karya-karya ini mencerminkan keragaman tema, gaya, dan isu-isu yang diangkat oleh
14
sastra Indonesia pada masa itu dan masih memiliki pengaruh yang kuat dalam sastra
BAB lll
PENUTUP
A.Kesimpulan
Angkatan Balai Pustaka dan Angkatan 80 merupakan dua periode yang berbeda dalam
perkembangan sastra Indonesia. Angkatan Balai Pustaka lebih berfokus pada nilai-nilai
15
tradisional dan pendidikan, sementara Angkatan 80 lebih fokus pada kritik sosial dan budaya
yang lebih tajam. Keduanya memberikan kontribusi penting terhadap perkembangan sastra
Indonesia dengan cara yang berbeda sesuai dengan konteks sejarah dan sosial pada masanya.
B.Saran
Pesan yang dapat kita ambil dari penelitian ini adalah pentingnya melestarikan warisan sastra
kita dan mewariskannya kepada generasi mendatang. Semua karya sastra dari masa lalu adalah
bagian dari identitas kita, dan dengan memahaminya, kita dapat lebih baik menghargai dan
membentuk masa depan kita.
Sebagai penutup, marilah kita merenungkan bagaimana kita semua dapat berkontribusi dalam
menjaga keberlanjutan warisan sastra ini, baik sebagai individu, peneliti, atau pembaca.
Semoga pengetahuan ini tidak hanya menjadi catatan sejarah, tetapi juga sumber inspirasi
untuk sastra Indonesia yang lebih cerah dan beragam
16
DAFTAR PUSTAKA
Pradopo, Rachmat Djoko. (2004). "Angkatan 20-an dan Pengaruhnya pada Sastra
Indonesia." Jakarta: Pustaka Firdaus.
Setyanto, Anik Siti (Ed.). (2017). "Angkatan Balai Pustaka: Wacana, Kritik, dan
Perbandingan." Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sumardjo, Jakob. (2006). "Angkatan 20-an dan Angkatan Balai Pustaka: Dari Tirani
Sastra ke Sastra Perjuangan." Yogyakarta: Kanisius.
Sutherland, Heather. (1996). "Jalan Buntu: Angkatan 1930 dan Sastra Indonesia."
Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
17
18