PROPOSAL
Disusun oleh:
SUCI RESTU PRATIWI
21 16 28776
Dengan adanya brand heritage maka brand credibility dapat terjadi peningkatan
credibility yaitu suatu kemampuan untuk dapat dipercaya dari suatu produk dan informasi
dalam suatu brand (Piotr et al. 2018). Brand credibility mempunyai dua komponen yaitu
keahlian dan kepercayaan, brand akan menjadi kuat dan dapat dikatakan berhasil jika
citra merek tersebut baik dan dapat dipercaya. brand heritage dapat mempengaruhi
dengan brand credibility (Alam et al. 2012) seperti contoh produk Toyota dan wuling
keduanya adalah merek dengan kualitas bagus tetapi Wuling produk baru yang orang
belum banyak mengenal, orang akan cenderung memilih Toyota karena ia produk yang
sudah dikenal dan mempunyai credibility yang baik itulah pengaruh dari brand heritage
orang lebih cenderung memilih produk yang ia sudah kenal dari lama yang mempunyai
citra bagus dan kepercayaan di benak konsumen.
brand credibility dapat mempengaruhi brand equity jika brand credibility dibentu
k dengan kuat maka akan meningkatkan kepercayaam konsumen dan akan berdampak ter
hadap brand equity yang meningkat. Erdem dan Swait (2004) menjelaskan bahwa brand
credibility yang lebih tinggi dapat memudahkan konsumen untuk mengumpulkan informa
si,biaya pengolahan informasi dan tingkat risk yang lebih rendah. . Colwell (2007) menya
takan brand equity ialah intisari dari profitabilitas karena dapat mencerminkan nilai dari
brand di pasaran. . Sondakh et al. (2016) menerangkan Brand credibility yang baik dapat
mempengaruhi presepsi,biaya informasi,resiko yang dirasakan,dan credibility yang diken
al dapat meningkatkan utilitas pelanggan yang diharapkan dari sebuah brand. Brand
equity yang dikemukakan oleh (Tsordiaa et al. 2018) brand equity sebagai seperangkat
asset dan kepercayan merek yang di kaitkan ke suatu brand dan symbol yang dapat
menambah atau mengurangi nilai suatu brand. Dengan adanya pengaruh yang kuat dari
brand credibility terhadap brand equity maka akan dapat meningkatkan profit.
Pemasar mulai menaruh perhatian untuk mengembangkan dan meningkatkan
brand equity, dengan meningkatnya brand equity yang tinggi dan semakin kuat maka
akan pula berpengaruh positif terhadap brand loyalitas (Hardeep and Madhu 2010).
Konsumen yang akan membangun brand secara nyata berarti meningkatkan brand equity
sebagai kesuksesan suatu merek dalam jangka panjang takan berdampak tehadap
pembelian tetap dan loyal. Hardeep and Madhu (2010) mendefinisikan apabila brand
loyalty meningkat maka agresi dari kompetitif dapat dikurangi. Dampak dari brand
equity yang kuat memberikan dampak positif terhadap brand loyalty konsumen secara
tidak langsung akan diprediksi meningkatkan penjualan dimasa depan dan akan
menghasilkan laba yang lebih banyak.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat disimpulan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh positif brand heritage terhadap brand credibility ?
2. Apakah terdapat pengaruh positif brand heritage terhadap brand equity ?
3. Apakah terdapat pengaruh positif brand credibility terhadap brand equity ?
4. Apakah terdapat pengaruh positif brand equity terhadap brand loyalty ?
Brand equity adalah nilai tambah yang diberikan suatu merek terhadap produk dan
memungkinkan untuk dapat menetapkan kenaikan harga premium (Tsordiaa et al. 2018).
Dampak cukup besar pada keuntungan yang dihasilkan dari pengembangan layanan
pelanggan yang loyal(Tabaku and Zerrelarri 2015). Dari studi yang dikutip Kotler dan
Armstrong (2012) mengatakan bahwa menarik pelanggan baru biayanya 5 kali lebih
besar daripada mendapatkan penggan yang lama(Tabaku and Zerrelarri 2015). Limpele
(2013) mendefinisikan brand equity sebagai nilai tambah yang diberikan oleh produk
atau layanan dapat dilihat dari cara konsumen berpikir,merasakan, dan bertindak. Definisi
lain yang dikemukakan oleh (Tsordiaa et al. 2018) brand equity sebagai seperangkat asset
dan kepercayan merek yang di kaitkan ke suatu merek dan symbol yang dapat menambah
atau mengurangi nilai suatu merek. Dengan adanya equitas merek konsumen jadi lebih
mengetahui informasi dan merasa aman untuk membeli produk atau jasa. Ekuitas dapat
digambarkan sebagai nilai yang ditambahkan nama merek ke suatu produk (Iversen and
Hem 2003). Dengan adanya equitas yang baik maka berguna bagi pemasar dapat
mempertinggi keberhasilan dalam memikat konsumen baru dan merangkul kosumen
lama.
Brand equity merupakan suatu kondisi dimana konsumen terbiasa dan dapat
mengingat merek yang kuat dan unik(Limpele 2013). Limpele (2013) terdapat lima
dimensi atau tujuan brand equity yaitu persepsi kualitas,asosiasi,loyalitas merek,
kesadaran merek, dan keunikan sebagai berikut :
1. Kualitas yang dipersepsikan adalah berfungsi dan berkineja sesuai yang
diharapkan seperti kemasan yang fungsional dan menarik,daya tahan produk,
kemasan yang ramah lingkungan,warna dan tekstur produk.
2. Kesadaran merek adalah kemampuan konsumen untuk mengidentifikasi merek
dalam situasi yang berbeda. Seperti logo dan nama, konsumen mengenali merek
di setiap tempat, dan konsumen dapat menganali produk berdasarkan iklan.
3. Loyalitas merek adalah keterikatan pelanggan terhadap suatu merek yang dapat
ditunjukan dengan melakukan pembelian yang berulang atau komitmen untuk
membeli lagi merek sebagai pilihan utama.
4. Asosiasi merek adalah informasi terkait dengan konsumen yang terkait dengan
merek, terdiri dari pikiran, persepsi,pengalaman,citra,sikap, dan kepercayaan
5. Keunikan adalah suatu pembeda sebuah merek dengan merek yang lainnya
dengan memiliki inovasi. Keunikan sangat penting karena ketika konsumen
menghadapi pilihan (antara dua atau lebih merek) mereka cendenrung
mengabaikan aternatif lain.
Rochana (2015) melakukan penelitian Impact of Brand Equity towards
Purchasing Desition: A Situation on Mobile Telecommunication Services of Sri Lanka
yang bertujuan untuk menguji dampak brand equity terhadap niat beli pada penyedia
layanan koneksi seluler di Sri Lanka. Penelitian menggunakan sampel yang berasal dari
kabupaten Colombo dan Gampaha dengan membagikan 300 kuesioner kepada
responden dan dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan. Hipotesis yang diuji
berdasarkan ekuitas merek dan niat beli. Hipotesis diuji menggunakan persamaan
struktual dan analisis korelasi di SPSS. Hasilnya menunjukan bahwa brand equity secara
positif mempengaruhi niat pembelian konsumen.
Menggambarkan model ekuitas merek aaker dan keller penelitian yang dilakukan
oleh Tsordiaa et al. (2018) The influence of sport sponsorship on brand equity and
purchase behavior. Penelitian bertujuan untuk meneliti bagaimana sponsor olahraga
mempengaruhi brand equity dan perilaku pembelian produk sponsor yang pertama
mengeksplorasi pandangan manajer tentang efek dari berbagai program sponsor pada
membangun ekuitas merek dari waktu ke waktu, termasuk unsur-unsur kesadaran merek,
citra kualitas dan loyalitas merek, sementara yang kedua mengukur bagaimana manajer
perusahaan sponsor merasakan efek dari tingkat yang berbeda. Sampel yang
dikumpulkan sejumlah 222 responden dengan survei dan dianalisis menggunakan
Teknik permodelan persamaan struktual. Kesimpulan yang dianalisis bahwa persepsi
kesesuaian antara sponsor dan identifikasi tim ditemukan mempengaruhi konstruksi
ekuitas merek sponsor secara signifikan. Studi yang memperluas model aaker dalam
sponsor olahraga dan menyoroti peran pengaruh persepsi kualitas dan keterlibatan merek
dalam mendorang penggemar tim olahraga untuk membeli produk sponsor dan
membentuk loyalitas merek
Sebuah penelitian yang dilakukan Baig et al. (2015) yang berjudul Mediating
roles of customer satisfaction and customer trust in building brand loyalty. An
empirical study in Pakistan studi yang mengesplor loylitas merek di Pakistan. Loyalitas
merek dipelajari dengan adanya citra merek,loyalitas, prediksi loyalitas, kesusaian diri,
dan kepuasan pelanggan. Sampel yang digunakan untuk penelitian berjumlah 150
sampel dengan metode regresi mediasi serial berganda untuk menghitung hasil survei.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa adanya citra merek,loyalitas, prediksi loyalitas,
kesusaian diri, dan kepuasan pelanggan dapat memuaskan pelanggan yang membuat
pelanggan membangung kepercayaan terhadap suatu merek. Kepercayaan membuat
pelanggan dapat mempertahankan kesetiannya.
Tabaku and Zerrelarri (2015) mengutip dari jacoby dan chesnut (1978)
menndefinisikan bahwa brand equity adalah respon sikap (pembelian) yang tidak acak
(bias) yang dinyatakan dari waktu ke waktu dari bagian pengambilan keputusan, dengan
mempertimbangkan satu atau lebih alternative merek yang merupakan fungsi dari
proses psikologis. Penulis menetapkan empat loyalitas merek
Sutanza and Widiyanto (2013) melakukan sebuah penelitian yang berjudul Studi
Tentang Brand Loyalty Kendaraan Niaga di Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk
dapat mengetahui pengaruh reputasi merek,kompetensi merek,prediktabilitas merek,
dan kesukaan merek terhadap loyalitas merek. Sampel dilakukan dengan penyebaran
sejumlah 100 kesioner kepada pemilik dan pengguna kendaraan komersial Mitsubisi di
Semarang. Penggunaan purposive dampling dan data dianalisis secara kualitatif dan
kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan koefisien determinasi dalam adjusted R Square
adalah 0,899 yang berarti dapat disimpulkan bahwa 89,9% pengaruh brand loyalty
dapat dijelaskan oleh empat variable yaitu pengaruh reputasi merek,kompetensi
merek,prediktabilitas merek, dan kesukaan merek, dan sisanya 10,1 dijelaskan oleh
variable lain di luar model penelitian.
2.5 Hipotesis
2.5.1 BRAND HERITAGE MEMPENGARUHI BRAND CREDIBILITY
Dapat terjadi peningkatan credibility yaitu suatu kemampuan untuk dapat
dipercaya dari suatu produk dan informasi dalam suatu brand (Piotr et al. 2018). Brand
credibility mempunyai dua komponen yaitu keahlian dan kepercayaan, brand akan
menjadi kuat dan dapat dikatakan berhasil jika citra merek tersebut baik dan dapat
dipercaya. brand heritage dapat mempengaruhi dengan brand credibility (Alam et al.
2012) seperti contoh produk Toyota dan wuling keduanya adalah merek dengan kualitas
bagus tetapi Wuling produk baru yang orang belum banyak mengenal, orang akan
cenderung memilih Toyota karena ia produk yang sudah dikenal dan mempunyai
credibility yang baik itulah pengaruh dari brand heritage orang lebih cenderung memilih
produk yang ia sudah kenal dari lama yang mempunyai citra bagus dan kepercayaan di
benak konsumen. Dari penelitian diatas dapat dirumuskan hipotesis 1 sebagai berikut :
H1: BH berpengaruh + pada BC
2.5.2 BRAND HERITAGE MEMPENGARUHI BRAND EQUITY
Brand Heritage atau merek warisan adalah merek yang ada sejak zaman dahulu
dan masih bisa bertahan hinggga zaman sekarang dan tak tergerus oleh zaman, dengan
mengikuti perkembangan zaman merek warisan ini tidak lekang oleh waktu dan masih
saja banyak digandrungi oleh para pencinta sebuah merek yang mempunyai sebuah
history (Klaus-Peter et al. 2011). Sebuah brand dapan dikatakan “heritage” karena ia
mempunyai eksistensi di tengah masyarakat yang dapat bertahan baik dari dulu hingga
sekarang. Namun ukuran suatu merek dapat dikatakan “heritage” bukan hanya
didasarkan oleh kenyataan yang mencatat merek tersebut sudah ada dari zaman dahulu
hingga sekarang namun terdapat relevansi terhadap pasar yang ada baik pasar di zaman
sebelumnya hingga sekarang.
Definisi yang dikemukakan oleh (Tsordiaa et al. 2018) brand equity sebagai
seperangkat asset dan kepercayan merek yang di kaitkan ke suatu merek dan symbol
yang dapat menambah atau mengurangi nilai suatu merek. Dengan adanya equitas merek
konsumen jadi lebih mengetahui informasi dan merasa aman untuk membeli produk atau
jasa. Ekuitas dapat digambarkan sebagai nilai yang ditambahkan nama merek ke suatu
produk (Iversen and Hem 2003). Jadi dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa
semakin tinggi Brand heritage maka semakin kuat pula Brand equity suatu merek. . Dari
penelitian diatas dapat dirumuskan hipotesis 2 sebagai berikut :
H2: BH berpengaruh + pada BE
2.5.3 BRAND CREDIBILITY MEMPENGARUHI BRAND EQUITY
Erdem dan Swait (1998) mendefinisikan brand credibility adalah kepercayaan
informasi produk yang terdapat dalam suatu merek, yang mesyaratkan secara konsisten
apa yang mereka janjikan, kredibilitas terdapat dua dimensi yaitu kepercayaan dan
keahlian. Kepercayaan brarti suatu merek pasti dan akan dapat memberikan apa yang
dia janjikan sedangkan keahlian mengisyaratkan bahwa merek tersebut dapat memenuhi
janji- janji nya. Moorman, Zaltman, dan Deshpande (1992) menjelaskan bahwa
kepercayaan berasal dari keahlian,kandalan dan kepercayaan. Sedangkan menurut
Limpele (2013) mendefinisikan brand equity sebagai nilai tambah yang diberikan oleh
produk atau layanan dapat dilihat dari cara konsumen berpikir,merasakan, dan
bertindak. Definisi lain yang dikemukakan oleh (Tsordiaa et al. 2018) brand equity
sebagai seperangkat asset dan kepercayan merek yang di kaitkan ke suatu merek dan
symbol yang dapat menambah atau mengurangi nilai suatu merek.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Spry et al. (2011) yang berjudul Celebrity
endorsement, brand credibility and brand equity. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
untuk menguji dampak kredibilitas selebriti pada ekuitas kosumen dari merek yang resmi.
Metologi/desain /pendekatan kerangka diuji menggunakan eksperimen lapangan. Untuk
mengumpulkan data digunakan pendekatan intersep mal di beberapa pusat perbelanjaan
yang ada di kota metropolitan Australia lalu data dianalisis dengan permodelan
persamaan struktual. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa kredibilitas endorser
memiliki dampak tidak langsung terhadap ekuitas merek ketika terdapat mediasi dari
kredibilitas merek. Dalam temuan ini dibutuhkan selebriti yang dianggap kredibel yang
berdasarkan daya Tarik dan keahlian, selain itu penelitian ini menyimpukan bahwa
endorser dengan kredibilitas yang cukup rendah terbukti dapat membangun merek.
Sebuah penelitian tentang ulasan negative dari produk online yang berdasarkan
konsumen terhadap brand equity dan persepsi credibility yang dilakukan oleh
Bambauer-Sachse and Mangold (2012) menunjukan terjadinya kenaikan brand equity
dipengaruhi oleh credibility yang meningkat. Kredibitas yang ada di suatu merek
dianggap penting dan berkontribusi terhadap brand equity yang secara tidak langsung
menambah nilai konsumen terhadap suatu merek (Spry et al. 2011). brand credibility da
pat mempengaruhi brand equity jika brand credibility dibentuk dengan kuat maka akan
meningkatkan kepercayaam konsumen dan akan berdampak terhadap brand equity yang
meningkat. Erdem dan Swait (2004) menjelaskan bahwa brand credibility yang lebih tin
ggi dapat memudahkan konsumen untuk mengumpulkan informasi,biaya pengolahan inf
ormasi dan tingkat risk yang lebih rendah. Selain itu peningkatan brand credibility yang
tinggi dapat mempengaruhi persepsi konsumen tentang kualitas produk
Jadi dari dua penelitian diatas dapat disimpulkan bahh positif antara brand
credibility terhadap brand loyalty. Dari penelitian diatas dapat dirumuskan hipotesis 3
sebagai berikut :
H3: BC berpengaruh + pada BE
Akbari, M., Saleh, K. & Samadi, M. 2015. 'Brand Heritage and Word of Mouth: The Mediating Role of
Brand Personality, Product Involvement and Customer Satisfaction.' Marketing Management, 3,
83-90.
Alam, A., Arshad, M. U. & Shabbir, S. A. 2012. 'Brand Credibility, Customer Loyalty and the Role of
Religious Orientation.' Marketing and Logistics, 24, 583 - 98.
Andreas, J. 2013. 'PENGARUH BRAND CREDIBILITY TERHADAP WORD OF MOUTH MELALUI CUSTOMER
SATISFACTION DAN CUSTOMER LOYALTY PADA GIANT HYPERMARKET DI SURABAYA.'
Baig, D. S. A., Zia-Ur-Rehman, M., Saud, Javed, E., Aslam, T. & Shafique, A. 2015. 'Mediating roles of
customer satisfaction and customer trust in building brand loyalty. An empirical study in
Pakistan.' Business Management Dynamics, 4, 01-29.
Bambauer-Sachse, S. & Mangold, S. 2012. 'The Role of Perceived Review Credibility in the Context of
Brand Equity dilution Through negative Product Reviews on the Internet.' Advances in Consumer
Research, 38, 235-41.
Burghausen, M. & Balmer, J. M. T. 2015. 'Corporate heritage identity stewardship: a corporate
marketing perspective.' EUROPEAN JOURNAL OF MARKETING, 49:1/2, 22-61.
Hardeep, C. & Madhu, B. 2010. 'Confirmatory Study on Brand Equity and Brand Loyalty: A Special Look at
the Impact of Attitudinal and Behavioural Loyalty.' The Journal of Business Perspective, 14.
Iversen, N. M. & Hem, L. E. 2003. 'Transfer of Brand Equity in Brand Extensions: The Importance of Brand
Loyalty.' Advances in Consumer Research, 30, 72-79.
Klaus-Peter, W., nadine, H., steffen, s. & thomas, W. 2011. 'Drivers And OutcOmes Of BranD Heritage:
cOnsumers’ PercePtiOn Of Heritage BranDs in tHe autOmOtive inDustry.' Marketing Theory and
Practic, 205-19.
Liao, Y.-K. 2015. 'THE ROLE OF TRUST ON BRAND LOYALTY AND BRAND EQUITY.' Joint International
Conference, 603-12.
Limpele, M. J. W. 2013. 'THE EFFECT OF BRAND EQUITY ON PRICE PREMIUM OF APPLE IPHONE.' EMBA,
1, 542-49.
Pamungkas, B. R. & Sugiarto 2015. 'ANALISIS PENGARUH KESADARAN MEREK
DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP EKUITAS MEREK MELALUI LOYALITAS MEREK.' MANAGEMENT, 4, 1-
14.
Piotr, C., Providence, C., Mark, D. & Providence, C. 2018. 'LEVERAGING BRAND HERITAGE’S EFFECTS ON
CONSUMERS’ ATTITUDES AND INTENTIONS TO ENHANCE COMPETITIVENESS.' Consumer
Sciences, 26, 41-58.
Rochana, G. N. 2015. 'impact of Brand Equity towards Purchasing Desition: A Situation on Mobile
Telecommunication Services of Sri Lanka.' Marketing Theory and Practic, 3, 100-17.
Sallam, M. A. 2015. 'THE EFFECTS OF BRAND CREDIBILITY ON CUSTOMERS' WOM
COMMUNICATION: THE MEDIATING ROLE OF BRAND COMMITMENT.' Business and Social Sciences, 4,
164 - 76.
Samira, Z., Amineh, A. & Maryam, A. 2012. 'Studying the Effect of Brand Credibility and Brand Prestige
on Brand Loyalty.' Basic and Applied Sciences, 6, 160-66.
Sondakh, R., Yasa, N. N. K. & Sukaatmadja, I. P. G. 2016. 'PERAN KREDIBILITAS MEREK MEMEDIASI
KREDIBILITAS ENDORSER DENGAN EKUITAS MEREK.' Buletin Studi Ekonomi, 21, 219-32.
Spry, A., Pappu, R. & Cornwell, T. B. 2011. 'Celebrity endorsement, brand credibility and brand equity.'
EUROPEAN JOURNAL OF MARKETING, 45, 882-909.
Sulistyaningrum, D. 2012. 'PENGARUH BRAND LOYALTY TERHADAP VARIETY SEEKING.' Journal of Social
and Industrial Psychology, 1, 41-46.
Sutanza, B. & Widiyanto, I. 2013. 'STUDI TENTANG BRAND LOYALTY KENDARAAN NIAGA DI SEMARANG.'
MANAGEMENT,, 2, 1-9.
Tabaku, E. & Zerrelarri, M. 2015. 'BRAND LOYALTY AND LOYALTY PROGRAMS; A LITERATURE REVIEW.'
Romanian Economic and Business Review, 10:2, 71-86.
Tsordiaa, C., Papadimitrioua, D. & P. Parganasb, c. 2018. 'The influence of sport sponsorship on brand
equity and purchase behavior.' Strategic Marketing, 26, 85–105.
Urde, M. & Greyser, S. A. 2015. 'The Nobel Prize: the identity of a corporate
heritage brand.' Product & Brand Management, 24, 318 - 32.
Yilun, Z. & Scott, T. 2017. 'Enhanced Brand Credibility of American Athletes with International
Teammates.' Sport Marketing Quarterly, 26, 63-74.