Pertanyaan:

1. Menurut pendapat anda, bagaimana konstruksi pengaturan HAM dalam konstitusi kita
mengatur mengenai perlindungan terhadap kelompok minoritas? apakah terakomodasi?
2. Menurut pendapat anda, apa saja faktor-faktor yang mendukung penegakan HAM bagi kaum
minoritas di Indonesia? (dimulai dari aspek hukum apa saja yang menurut anda penting,
kemudian ditambahkan dengan aspek-aspek lain yang sekiranya sangat diperlukan untuk
mendukung aspek hukum yang saudara sampaikan).

1. Pada konstitusi Indonesia tepatnya pasal 28J tertulis bahwa Setiap orang wajib
menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, dapat dilihat pada kata setiap orang wajib menghormati hak
asasi manusia orang lain maka kelompok minoritas juga termasuk pada kata “setiap”,
Pasca era reformasi, telah ditegaskan dalam UU no 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia bahwa semua kelompok termasuk kelompok minoritas diharuskan untuk
mendapat perlakuan dan perlindungan yang sama di depan hukum, dalam cara pandang
HAM setiap kelompok berada pada tingkat setara dengan individu pemangku hak yang
lain.sehingga dapat dikatakan bahwa benar, perlindungan terhadap kelompok minoritas
telah terakomodasi.
2. Mengenai factor yang mendukung penegakan ham, yang terutama adalah adanya komisi-
komisi atau Lembaga Lembaga yang merupakan Lembaga penegakan supremasi hukum
yang bekerja untuk memperjuangkan hak hak tertentu dari kalangan tertentu seperti
komnas HAM yang memperjuangkan hak kelompok minoritas, juga factor lain berupa
kesadaran individu akan HAM yang terletak pada sifat manusia tersebut sendiri,
selanjutnya ada pada kesadaran politik oleh pemerintah di negara ini yang merupakan
negara yang majemuk, untuk menghindari perpecahan maka setiap kelompok dijamin
haknya oleh pemerintah untuk menghindari opresi terhadap kaum minoritas yang dapat
menyebabkan perpecahan, factor yang terakhir adalah factor antara HAM dan hukum,
pada konstitusi tepatnya pasal 28j dan aturan-aturan lainnya seperti uu no 39 tahun 1999,
dinyatakan secara jelas bahwa Hukum menjunjung tinggi penegakan HAM.