Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nurul Awaliyah Ardini

Nim : B021201077

Final Test

1. Hakekat HAM adalah kebebasan, tetapi kebebasan itu akan berakhir ketika merambah
kewilayah kebebasan orang lain (DF.Scheltens). Jelaskan mengenai pendapat ini
2. Apakah perlindungan HAM di bidang social dan ekonomi sudah dijamin dalam konstitusi dan
peraturan perundang-undangan di Indonesia. Jelaskan jawaban saudara dengan menunjukkan
dasar-dasar hukumnya.
3. Jelaskan pendapat saudara dalam perspektif penegakan hukum dan HAM berkaitan dengan
tindakan mahasiswa yang berkaitan dengan unjuk rasa dan berakhir dengan tindakan tawuran
dan anarkis yang merusak barang milik Negara atau masyarakat dan fasilitas public baik didalam
kampus maupun diluar kampus
4. Jelaskan bagaimana sebaiknya Pemerintah Indonesia dalam menyikapi dan bertindak dalam hal
penanganan dan penyelesaian hukum kasus-kasus pelanggaran berat HAM yang terjadi pada
masa lampau dan sesudah diundangkannya UU no. 39 tahun 1999 dan UU No.26 Tahun 2000,
sehingga dugaan-dugaan yang terkait isu pelanggaran HAM oleh aparat Negara di masa lampau
memiliki kejelasan di masa lampau dan sesudah diundangkannya UU No.39 Tahun 1999 dan UU
No.26 Tahun 2000

Jawaban :

1. Pendapat ini sesuai dengan fakta yang ada di Indonesia yaitu, Bebas tetapi terbatas.
Pelaksanaan HAM tidak boleh melanggar hak orang lain dan tidak boleh melanggar nilai-nilai
agama. Didalam HAM kebebasan dalam Negara pun kita dibatasi nah selanjutnya Patrailis
menambahkan pelaksanaan HAM di batasi dengan peraturan perundang-undangan. Karena itu
tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai agama, nilai moral, ketertiban umum dan keamanan.
Konsep kebebasan perlu diteliti ulang, sampai mana kebebasan yang dimaksudkan. Maka dari
segala keterbatasan yang dimiliki manusia apakah kita berhak mengklaim kebebasan tanpa
batas.
2. Berdasarkan penelusuran melalui pendekatan sejarah, ditemukan perkembangan dari hak-hak
bidang ekonomi, social, dan budaya. Hak-hak tersebut dikategorikan sebagai hak-hak positif
yang dirumuskan dalam bahasa rights to (hak atas), sedangkan hak-hak sipil dan politik
dikategorikan sebagai hak-hak negative dalam bahasanya yaitu freedom from. Namun sekarang
ini pemahaman tersebut mulai ditinggal dan mulai mengemban bahwa pelanggaran atas hak-
hak ekonomi dan budaya juga bisa dimajukan ke dalam pengadilan sebagaimana pakar HAM
yang dituangkan di prinsip-prinsip Limbung dan Pedoman Mastricht maupun sejumlah
yurisprudensi dari badan peradilan hak-hak asasi manusia. HAM di bidang ekonomi tercantum
dalam pasal 27 ayat 2 perubahan UUD 1945 :”Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.” Dalam Pasal 28D ayat 2 ditentukan :”Setiap orang
berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam
hubungan kerja. Selanjutnya perekonomian khusus diatur dalam Pasal 33 Perubahan UUD 1945
yaitu : Martabat kemanusiaannya berhak atas upah yang adil sesuai dengan prestasinya dan
dapat menjamin kelangsungan hidup keluarga. Sedangkan Pasal yang mengatur mengenai Sosial
yaitu Pasal 28H ayat 3 :”Setiap orang berhak atas jaminan social yang memungkinkan
pengemban dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermanfaat. Selanjutnya dalam pasal 31
Perubahan UUD 1945 menentukan tentang pendidikan dan kebudayaan
3. Problematika dalam unjuk rasa yang terjadi dalam hal ini kepolisian memiliki wewenang untuk
menjaga unjuk rasa tersebut agar berjalan lancer, tertib dan aman sesuai dengan tujuannya.
Maka dari itu tindak unjuk rasa yang berujung pada tawuran serta merugikan masyarakat
maupun Negara perlu dilakukan penegakan hukum dan HAM. Sebagaimana yang telah diatur
dalam Undang-undang bahwa kekuatan polisi diperlukan dalam menghadapi tindakan anarkis
manapun
4. Dalam UU No.26 Tahun 2000 tentang pengadilan hak asasi manusia diperbolehkan pemeriksaan
dan penghukuman atas kejahatan HAM Berat yang terjadi sebelum disahkannya UU No.26/2000
dengan menggunakan UU tersebut. Sejarah bangsa Indonesia hingga kini mencatat berbagai
penderitaan yang disebabkan oleh perilaku yang tidak adil atas dasar etnik, maka perilaku
tersebut termasuk pelanggaran HAM .

Anda mungkin juga menyukai