Anda di halaman 1dari 15

1.

Kitab Al-Jurumiyah

Kitab ilmu nahwu (ilmu tentang anatomi dan bentuk-bentuk kata dalam bahasa Arab) yang
dikarang oleh Syekh Sonhaji. Kitab ini diperuntukkan untuk para santri yang baru belajar kitab
kuning, karena kitab ini disusun secara sistematis dan diolah dengan bahasa yang mudah
dipahami. Kitab ini merupakan pedoman level terendah dalam ilmu nahwu.

Al-Ajurrumiyah atau Jurumiyah (bahasa Arab: ‫ )اآلجُرُّ و ِميَّة‬adalah sebuah kitab kecil tentang tata
bahasa Arab dari abad ke-7 H/13 M. Kitab ini disusun oleh ahli bahasa dari Maroko yang
bernama Abu Abdillah Sidi Muhammad bin Daud Ash-Shanhaji alias Ibnu Ajurrum (w. 1324 M).

Rumus-rumus dasar pelajaran bahasa Arab klasik ditulis dengan bentuk berima untuk
memudahkan dalam menghapal. Di lingkungan masyarakat Arab kitab ini menjadi salah satu
kitab awal yang dihapalkan selain Al-Qur’an.

Di kalangan pesantren tradisional, Kitab Matan al-Ajurrumiyyah merupakan textbook tentang


ilmu nahwu (gramatika Bahasa Arab) yang sangat terkenal. Hampir setiap santri yang menimba
ilmu di pesantren tradisional mengawali pelajaran tentang bahasa Arab melalui kitab ini. Kitab
ini merupakan kitab standar yang merupakan dasar dari pelajaran bahasa Arab. Dalam
praktiknya di dunia pesantren, kitab tersebut sering disebut dengan nama Jurrumiyyah.

Versi terjemahan kali ini lebih detail dan gamblang karena di sertakan contoh-contoh kalimat
serta di lengkapi dengan skema materi, sehingga dengan mudah memahamkan bagi si
pembaca.

2. Kitab Amtssilah At-Tashrifiyah

Selagi mempelajari ilmu nahwu, ada baiknya untuk menguasai ilmu shorof. Karena nahwu dan
shorof tidak dapat dipisahkan. Shorof adalah ilmu perubahan kata yang meliputi perubahan dari
kata kerja menjadi kata benda. Kitab ini dikarang oleh KH. Ma’shum ‘Aly yang berasal dari
Jombang.

3. Kitab TAFSIR JALALAIN Makna Pesantren

Penulis :Jalaluddin al Mahalli | Jalaluddin as Suyuthi


Penerbit : –
Varian : Makna Pesantren
Jilid Cover : HC (Hard Cover)
Dimensi : 19 x 27 cm
Isi Kertas : Nanking Paper
Berat : 950 Gram

Kitab ini dikarang oleh dua pengarang yaitu Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaludin As-Sayuti yang
dikarang pada rentang tahun 1459 hingga 1505. Kitab tafsir ini cukup mudah untuk dipahami
sehingga kitab ini sering diberikan kepada santri-santri yang baru belajar kitab kuning.

Inilah kitab tafsir Jalalain, yang ditulis dua ulama terkenal yaitu Imam Jalaluddin Muhammad
dan Imam Jalaluddin Abul Fadhl Abdurrahman. Ditulis oleh dua ulama yang memiliki nama
depan Jalaluddin, itulah kenapa disebut kitab tafsir Jalalain atau Al-Jalalain, karena artinya dua
Jalal. Kedua penulis kitab tafsir Jalalain tersebut, lebih dikenal dengan nama Jalaluddin Al-
Mahalli dan Jalaluddin As-Suyuthi.

Awalnya kitab tafsir Jalalain ditulis Jalaluddin Al-Mahalli mulai dari surah Al-Kahfi sampai surah
An-Naas.
Namun ketika menyelesaikan tafsir surah Al-Fatihah, beliau wafat dan dilanjutkan Jalaluddin
As-Suyuthi yang menulis dari tafsir surah Al-Baqarah hingga surah Al-Isra.

Secara metodologi penulisan, tidak ada perbedaan mencolok di antara dua penulis. Lalu apa
kelebihan dari kitab tafsir Jalalain ini?.

Berikut kelebihan kitab tafsir Jalalain:

– Tidak bertele-tele atau ringkas.


– Mudah dipahami.
– Menyebutkan pendapat yang rajih atau kuat dari berbagai pendapat yang ada.
– Sering menyebutkan sisi i’rab dan qira’at secara ringkas.
– Para ulama banyak menelaah kitab tafsir ini dan bahkan ada yang memberikan catatan kaki,
juga penjelasan.

Itulah kitab tafsir Jalalain yang ditulis dua ulama yang memiliki nama depan Jalaluddin. Semoga
bermanfaat.

4. Kitab Hadist Arbain Nawawi

Kitab karangan Abu Zakariya Yahya bin Syaraf bin Murri Al Nazami An-Nawawi membahas 42
hadits yang disebut hadits arba’in (hadits 40). Fukus utama pembahasan kitab ini adalah matan
hadist, yaitu hadits atau perkara sanad dalam sebuah hadist.

Walapun daftar nama kitab kuning di atas sudah beredar sejak lama, namun eksistensi kitab
kuning tetap terjaga secara turun temurun dipelajari hingga sekarang.

5. Kitab Kuning Kawakib Durriyah Syarah Mutammimah Hard Cover Nur Ilmu

Judul : Kawakibud durriyah


Pengarang : Syekh Muhammad bin ahmad bin abdul bari al-ahdal
Cetakan : Nurul Ilmi
Sampul : Hard Cover
Kertas : Kuning
Volume : 1 jilid 2 Juz
Halaman : 132 Halaman
Berat : 500 gram

Karangan Syekh Muhammad al-Ahdal dan telah di tahqiq (diteliti teks nya) oleh Alwi Abubakar
Assegaf. Merupakan Syarah dari matn Mutammimah Al-Ujrumiyah

Penjelasan lebih terperinci kata perkata, dan dalam setiap pembahasannya disertai contoh-
contoh kalimat dari topik pembahasan, biasanya dibaca oleh pengkaji ilmu nahwu tingkat
menengah. (Untuk pengkaji tingkat lanjut disarankan membaca kitab Syarah Qotrun Nada atau
Hasyiah Suja’ karena kitab tersebut memuat diskusi antara para pakar Bahasa Arab antara
kelompok Ulama Kuffah dan Ulama Basrah)

Matn Mutammimah Al-Ujrumiyah merupakan pelengkap Matn Jurumiyah, dengan demikian


Kitab Kawakib ad Duriyah (Syarah Mutammimah) biasanya dibaca setelah kitab Syarah Matn
Ujrumiiyah (Mukhtashor Jiddan)

6. Kitab Kuning Syarah TIJAN DARORI Soft Cover Penerbit Nur Ilmu

Spesifikasi Produk:

Judul : KITAB SYARAH TIJAN DURARI


Penerbit : Nur Ilmu
Halaman : 16 Halaman
Berat : 50g
Sampul : Soft Cover
Ukuran : 19 x 27 cm

Info Lebih Lengkap Cek Disini

7. Kitab Kuning Syarah SYARAH TANQIHUL QOULL Soft Cover Penerbit Nur
Ilmu

Spesifikasi Produk:

Judul : KITAB SYARAH TANGQIKHUL QOUL


Penerbit : Nur Ilmu
Halaman : 64 Halaman
Berat : 120g
Sampul : Soft Cover
Ukuran : 19 x 27 cm
Imam al-Nawawi al-Bantani lebih dikenal dengan spesialisasinya di bidang anotasi (syarah kitab
kuning), dengan bukti ragam karyanya yang berupa penjelasan atas kitab-kitab agama, seperti
Nihayah al-Zain fi Irsyad al-Mubtadi’in anotasi dari Qurrat al-Ain bi Muhimmat al-Din karya
Zainuddin Abdul Aziz al-Malibari, Kasyifat al-Saja ‘ala Syarh Safinah al-Naja, Al-Simar al-
Yani’ah fi Syarh al-Riyad al-Badi’ah, dan masih banyak kitab anotasi lainnya termasuk kitab
Tanqih al-Qaul.

Al-Nawawi al-Bantani tidak membuat kitab hadis Arba’in secara independen. Ia hanya
melakukan pensyarahan terhadap kitab Lubab al-Hadis karya Jalaluddin al-Suyuti. Al-Nawawai
al-Bantani sepakat dengan al-Suyuti bahwa penulisan hadis Arba’in adalah mengamalkan
sabda Nabi Muhammad Saw. tentang keutamaan menghafal 40 hadis:

‫من حفظ علي أمتي أربعين حدثنا من أمر دينها قيل لها دخل من أي ابواب الجنة شئت‬.

Barang siapa dari umatku yang menghafalkan 40 hadis dari perkara agamanya, maka baginya
bisa masuk surga dari pintu yang ia kehendaki.

Sistem penulisan yang digunakan adalah hanya mencantumkan matan inti serta meringkas jalur
periwayatan. Sebagaimana diungkap oleh al-Suyuti, al-Nawawi al-Bantani mengatakan kitab ini
memuat hadis-hadis Nabi Saw. dan perkataan para sahabat yang diriwayatkan secara benar
dan terpercaya. Untuk lebih meringkas kitab, al-Nawai al-Bantani membuang beberapa
sanadnya.

8. Kitab Kuning Syarah IMRITHI Soft Cover Lengkap Penerbit Nur Ilmu

Spesifikasi Produk:

Judul: Kitab IMRITHI


Penerbit: Nur Ilmu
Halaman : 56 Halaman
Berat : 105g
Sampul : Soft Cover
Ukuran : 19x27cm

Di kalangan santri, kitab ini menjadi salah satu sorogan favorit dan ilmu alat (tata bahasa Arab)
lanjutan. Umumnya diberikan setelah tahapan Kitab Ajurumiyah dapat terhapal dan terpahami
dengan baik.

Karena berupa nazam (syair), kitab ini biasanya dibahas dengan cara dihafalkan oleh setiap
santri. Dengan cara menghafal syair-syair itu, santri akan mudah mengingat setiap perubahan
dan kedudukan kalimat yang akan dibahas di dalam kitab kuning.

Sebagaimana diungkapkan pengarang Kitab Ta’lim al-Muta’allim Ila Thariqah al-Ta’allum,


Syaikh Burhanuddin Al-Zarnuji (w 620 H/1223 M), ”Setiap pelajaran hendaknya dipelajari
dengan cara menghafal, baru kemudian memahaminya. Setelah menghafal dan memahami,
baru melakukan pencatatan. Jangan mencatat sebelum paham karena itu akan membuang-
buang waktu.”

Nazam Imrithi secara keseluruhan berjumlah sekitar 204 syair. Dalam kitab ini, juga ada Nazam
Maqshud karya Syaikh Ahmad bin Abdurrahim. Nazam Maqshud berisi sekitar 113 bait syair,
yang berisi tentang perubahan (i’rab) kalimat di dalam bahasa Arab.

Syaikh Syarafuddin al-Imrithi memulai pembahasan kitabnya dengan bab al-Kalam. Dalam
kitabnya ini, pengarang menyebutkan tentang definisi kalam (kalimat). Kalamuhu lafzhun
mufidun musnadin, wal kalimatu al-lafzhul mufidu al-mufradu. Li ismin, wa fi’lin tsumma harfin
tanqasim. Wa hadzihi tsalatsuha hiya al-kalam.

Kalam itu adalah lafaz yang memberi faedah (manfaat) bersambung. Dan, kalimat adalah lafaz
mufrad (sendiri) yang memberi faedah (makna). Kalam itu terbagi tiga, yaitu isim, fiil dan huruf,
itulah pembagiannya. Dan, ketiga pembagian itulah yang disebutkan dengan kalam.

Penjelasan atau definisi kalam ini, sama dengan yang diterangkan oleh pengarang Matan
Ajurumiyah, Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Dawud al-Shanhaji (Ibn Ajurum). Dalam
matan Ajurumiyah, kalam adalah lafaz yang tersusun dan memberi faedah dengan
menggunakan bahasa Arab. Dan (kalam itu), terbagi tiga, yaitu isim, fiil, dan huruf.
Perlu diketahui, dalam tata bahasa Arab, yang disebut kalam adalah kalimat dalam bahasa
Indonesia. Sedangkan, kalimat dalam bahasa Arab adalah kata di dalam bahasa Indonesia.
Kalam adalah bentuk jamak dari kalimat.

Karena, kitab Imrithi ini merupakan nazam dari Kitab Matan Ajurumiyah, secara keseluruhan
isinya merupakan pengembangan dari kitab Matan Ajurumiyah.

Bila Matan Ajurumiyah dimulai dengan pembahasan kalam dan diakhiri dengan Bab maf’ul
ma’ah, sedangkan dalam Nazam Imrithi juga dimulai dengan Bab kalam dan diakhiri dengan
Bab idlofah.

Lengkapnya, pembahasan Imrithi dimulai dari bait-bait muqaddimah, lalu dilanjutkan dengan
Bab Kalam, Bab I’rob, Bab Alamat I’rob, Bab Alamat Nashab, Bab Alamat Khafad, Bab Alamat
Jazm, Bab Nakirah dan Ma’rifah, Bab Marfu’ati al-Asma`, Bab Na’ib al-Fa’il, hingga Bab Idlofah.
Semuanya lengkap membahas mengenai prinsip-prinsip dasar ilmu nahwu.

9. Kitab Kuning ABI JAMRAH AL-BUKHARI

KITAB ABI JAMRAH AL-BUKHARI


Penerbit : NUR ILMU
Karya : Muhammad Ali Asy-Syafi’i
Berat : 490 gram
Sampul : Hard Cover

10. Kitab Kuning Syarah RIYADUL BADIAH Soft Cover Penerbit Nur Ilmu

Spesifikasi Produk:

Judul : KITAB SYARAH RIYADUL BADIAH


Penerbit : Nur Ilmu
Halaman : 96 Halaman
Berat : 155g
Sampul : Soft Cover
Ukuran : 19 x 27 cm

11. Kitab Al Adzkar An-Nawawiyyah Karya Al Imam Al-Faqih Al-Muhaddits

Karya :
Al- Imam Al-Faqih Al-Muhaddits
Mahyuddin Abi Zakariya
Yahya Bin Syarifun An-Nawawy
Penerbit : Nur Ilmu
Berat : 470 gram
Ukuran : A5 (15x21cm)
Sampul : Hard Cover
Zikir dan doa adalah ibadah yang paling substansial bagi setiap muslim, sehingga kedua
komponen ini merupakan ruh sekaligus menjadi nilai inti dari segala rutinitas ibadah. Dalam
hari-hari yang sangat terbatas di dunia ini, sejak bangun tidur hingga kembali lagi ke
pembaringan, sudah sepatutnya bagi hamba Allah Swt untuk senantiasa diisi dengan zikir dan
doa agar semua aktivitas duniawi memiliki nilai ibadah kepada Yang Maha Kuasa.

Kitab Al-Adzkar yang bertajuk lengkap Al-Adzkar Al-Muntakhobah min Kalam Sayyid Al-Abror
(Zikir-zikir pilihan dari Sayyid Al-Abror, Nabi Muhammad Saw) merupakan kitab karangan
seorang ulama besar di bidang fikih dan hadis, Al-Imam Al-Alamah Al-Hafidz Abu Zakariya
Yahya Muhyi Ad-din ibni Syarif An-Nawawi Ad-Dimasyqi atau lebih dikenal dengan Imam
Nawawi.

Beliau lahir pada Muharam tahun 631 H di Desa Nawa, Damaskus (sekarang Ibukota Negara
Suriah). Kedua tempat tersebut kemudian menjadi nisbat nama beliau, yaitu An-Nawawi dan
Ad-Dimasyqi. Imam Nawawi wafat pada umur 45 tahun di desa kelahirannya, Nawa pada 24
Rajab 676 H.

Seperti namanya, kitab Al-Adzkar memuat berbagai macam zikir dan doa yang difokuskan
bersumber dari Hadis Nabi Saw. Terbagi sesuai pokok-pokok utama berupa kitab, kemudian
fasal, dan beberapa diperinci lagi dengan bab.

Kitab ini memiliki 20 kitab, meliputi zikir harian (pagi dan malam), lafaz-lafaz dalam salat,
membaca Al-Qur’an, pujian kepada Allah Swt, selawat atas Nabi Muhammad Saw, zikir dan
doa atas suatu yang mampu melemahkan diri, sakit dan mati, salat dan peristiwa tertentu
lainnya, puasa, haji, jihad, berpergian (musafir), makan dan minum, salam, perizinan, bersin,
menguap, nikah, nama, menjaga lisan, kumpulan doa, istigfar, dan beberapa zikir dan doa
pilihan lainnya dengan total 1324 hadis ditambah beberapa pendapat para ulama.

Kitab Al-Adzkar Diawali dengan muqoddimah pengarang dan diakhiri dengan penutup kitab.

Menurut pengarang, memang pada kala itu, telah banyak ulama yang mengarang kitab dengan
pembahasan utama yang serupa, yaitu tentang zikir dan doa, namun disertai dengan sanad
yang panjang juga seringnya pengulangan hadis yang sama. Hal itu menurunkan himah atau
semangat para pengembara ilmu. Atas latar belakang inilah, pengarang membuat kitab
ensiklopedia zikir dan doa.

Dibandingkan dengan kitab-kitab sejenis, kitab ini memiliki kelebihan yang terletak pada metode
penyusunannya. Yang mana, pengarang hanya menyebut nama rawi (periwayat hadis) yang
awal, yaitu golongan sahabat dan tidak mencantumkan rentetan nama rawi lainnya. Menurut
salah satu sumber, dengan metode demikian, pengarang digadang-gadang menjadi pelopor
‘budaya’ menghapuskan nama-nama periwayat dalam menukil hadis sehingga terkesan lebih
ringkas.

Adapun kitab yang dijadikan rujukan oleh pengarang dalam menukil hadis dalam Kitab Al-
Adzkar ini adalah kutub as-sittah al-mu’tabarah atau enam kitab hadis masyhur; Sahih Bukhori,
Sahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan At-Tirmidzi, Sunan An-Nasa’i, dan Sunan Ibnu Majah.
Di akhir penyebutan hadis, pengarang juga memberikan komentar para ulama terkait derajat
hadis tersebut, apakah sahih, hasan, ataupun daif.

Pada awal pembahasan, pengarang akan memberikan pengantar singkat tentang hal yang
akan dibahas. Kemudian baru menyebutkan hadis-hadis terkait. Di sela-sela itu, mengingat
pegarang juga merupakan seorang ulama fikih, menjadi kelebihan tersendiri dari kitab ini adalah
pengarang menambahkan hukum suatu perkara menurut beberapa ulama mazhab yang
berhubungan dengan hal yang sedang dibahas. Sehingga pembahasan dalam kitab ini lebih
rinci tanpa mengesampingkan isi utamanya, yaitu zikir dan doa.[]

12. Kitab Kuning Syarah Bidayatul Hidayah Soft Cover Penerbit Nur Ilmu

Spesifikasi Produk:

Judul: Kitab BIDAYATUL HIDAYAH


Penerbit: Nur Ilmu
Halaman : 103 Halaman
Berat : 170 gram
Ukuran : 19 x 27 cm
Sampul : Soft Cover

Kitab Bidayatul Hidayah adalah di antara kitab karangan Imam Hujjatul Islam Al-Ghazali r.a.
Imam Al-Ghazali nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Ta’us
Ath-thusi Asy-Syafi’I Al-Ghazal. Secara singkat beliau sering disebut Al-Ghazali. Beliau
dilahirkan pada tahun 450H/1058M di Ghazalah sebuah desa pinggiran Kota Thus, Kawasan
Kurasan Iran.

Sesuai dengan arti namanya, Bidayatul Hidayah, kitab ini semacam panduan hidup dari
permulaan (Bidayah) dan akan berakhir pada Hidayah (petunjuk).dalam kitab ini Imam Al-
Ghazali menggariskan amalan-amalan harian yang mesti kita lakukan setiap hari dan adab-
adab untuk melaksanakan amal ibadah, supaya ibadah tersebut dapat dilakukan dengan baik,
penuh arti dan memberikan kesan yang mendalam.

Selain itu, beliau menyebutkan adab-adab pergaulan seseorang dengan tuhan sang pencipta
dunia seisinya dan juga pergaulan dengan semua lapisan masyarakat yang ada di
sekelilingnya.

Karena itulah, kitab ini berisi pada tiga bagian, yaitu adab tentang taat kepada Alloh, taat
meninggalkan maksiat, dan bagian yang terakhir adalah tentang muamalat atau pembahasan
tentang adab pergaulan manusia dengan tuhannya dan manusia dengan sesamanya.

Rincian dari tiga bagian itu adalah pembahasan tentang taat, yang diantaranya adalah berisi
tentang adab manusia sebagai hamba dalam kehidupan sehari-hari. Pada bagian ini Imam
Ghazali memulai pembahasan dengan pasal adab ketika bangun tidur yang mungkin sering
dilalaikan oleh manusia.

Dan selain itu Imam Ghazali juga membahas tentang adab masuk kamar mandi, adab wudhu,
mandi dan tayammum, adab menuju ke masjid, adab dalam pekerjaan setelah mahrib sampai
sore, adab membaca sholawat, adab tidur, adab sholat, adab pada hari jumat dan yang terakhir
adalah adab puasa. Mungkin pembahsan dalam bagian pertama jarang ada yang
mengamalkannya atau menganggap sepele. Namun, pembahsan ini penting untuk manusia
dan Imam Ghazali pun menerangan pada bagian ini adab mulai kita bangun tidur sampai tidur
kembali.

13. Kitab Kuning Syarah USFURIYAH Soft Cover Penerbit Nur Ilmu

Spesifikasi Produk:

Judul : KITAB SYARAH USFURIYAH


Penerbit : Nur Ilmu
Halaman : 32 Halaman
Berat : 75g
Sampul : Soft Cover
Ukuran : 19 x 27 cm

14. Kitab Kuning Syarah NURUD DHOLAM Soft Cover Penerbit Nur Ilmu

Spesifikasi Produk:

Judul: KITAB SYARAH NURUDDHALAM


Penerbit: Nur Ilmu
Halaman : 47 Halaman
Berat : 95g
Sampul : Soft Cover
Ukuran : 19 x 27 cm

Ilmu tauhid merupakan salah satu pelajaran wajib di lembaga pendidikan Islam, termasuk
pesantren-pesantren di Indonesia. Mengapa? Karena ia menyangkut hal paling fundamental
dalam Islam, yakni iman. Ilmu ini biasa juga disebut ilmu aqidah.
Jika fiqih mempelajari status hukum perbuatan lahiriah seorang mukallaf, tasawuf membahas
aktivitas batin, maka aqidah adalah perihal yang berkaitan dengan keyakinan. Ketiga unsur
inilah yang disabdakan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam haditsnya yang sangat masyhur
mengenai iman, Islam, dan ihsan. Ketiganya lalu diderivasikan menjadi ilmu tauhid, ilmu fiqih,
dan ilmu tasawuf. Ketiga ilmu tersebut sangat penting untuk dipelajari, terutama ilmu tauhid
yang menyangkut keyakinan kepada Allah subhanahu wata’ala.

Ringkasnya bagaimana ibadah kita ingin diterima di sisi Allah subhanahu wata’ala sedangkan
keyakinan kepada-Nya pun masih salah, atau bahkan tidak meyakini bahwa Allah adalah Tuhan
yang menciptakan dirinya. Hukum mempelajari ilmu tauhid adalah fardhu ‘ain, wajib bagi setiap
mukallaf untuk mengetahui aqidah yang benar beserta dalilnya walaupun secara global saja.
Adapun dalilnya secara rinci, hukumnya adalah fardhu kifayah.

Imam an-Nawawi memasukkan perihal sehatnya keyakinan ke dalam 4 pilar dalam agama
Islam yang terkumpul dalam satu bait:
‫ وترك المنهي كذا صحة العقد‬# ‫أمورلدين صدق قصد وفا العهد‬

“Beberapa perkara bagi agama itu benarnya tujuan, menepati janji, meninggalkan yang
dilarang, begitu juga sehatnya keyakinan. (Syekh Ibrahim al-Baijuri, Tuhfâtul Murîd Syarh
Jauharah at-Tauhîd, Beirut: Dâr el-Kutub al-‘Ilmiyyah, cetakan kedua, 2004, h. 21).

Syekh Ibrahim al-Baijuri menjelaskan: “Maksud dari benarnya tujuan adalah melaksanakan
ibadah dengan niat dan keikhlasan; menepati janji adalah menunaikan kewajiban yang
ditetapkan; meningalkan larangan adalah menjauhi perkara yang diharamkan; dan sehatnya
keyakinan adalah menetapi aqidah Ahlusunnah wal Jamaah (Syekh Ibrahim al-Baijuri, Tuhfâtul
Murîd Syarh Jauharah at-Tauhîd, Beirut: Dâr el-Kutub al-‘Ilmiyyah, cetakan kedua, 2004, h. 21).

15. Kitab Kuning Syarah KIFAYATUL AWAM Soft Cover Penerbit Nur Ilmu

Spesifikasi Produk:

Judul : KITAB SYARAH KIFAYATUL AWAM


Penerbit : Nur Ilmu
Halaman : 88 Halaman
Berat : 150g
Sampul : Soft Cover
Ukuran : 19 x 27 cm

Ilmu tauhid merupakan salah satu pelajaran wajib di lembaga pendidikan Islam, termasuk
pesantren-pesantren di Indonesia. Mengapa? Karena ia menyangkut hal paling fundamental
dalam Islam, yakni iman. Ilmu ini biasa juga disebut ilmu aqidah.

Jika fiqih mempelajari status hukum perbuatan lahiriah seorang mukallaf, tasawuf membahas
aktivitas batin, maka aqidah adalah perihal yang berkaitan dengan keyakinan. Ketiga unsur
inilah yang disabdakan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam haditsnya yang sangat masyhur
mengenai iman, Islam, dan ihsan—ketiganya lalu diderivasikan menjadi ilmu tauhid, ilmu fiqih,
dan ilmu tasawuf.

Ketiga ilmu tersebut sangat penting untuk dipelajari, terutama ilmu tauhid yang menyangkut
keyakinan kepada Allah subhanahu wata’ala. Ringkasnya bagaimana ibadah kita ingin diterima
di sisi Allah subhanahu wata’ala sedangkan keyakinan kepada-Nya pun masih salah, atau
bahkan tidak meyakini bahwa Allah adalah Tuhan yang menciptakan dirinya. Hukum
mempelajari ilmu tauhid adalah fardhu ‘ain, wajib bagi setiap mukallaf untuk mengetahui aqidah
yang benar beserta dalilnya walaupun secara global saja. Adapun dalilnya secara rinci,
hukumnya adalah fardhu kifayah.

Di pesantren, untuk mengaji aqidah Ahlussunnah wal Jamaah, para santri biasanya
menggunakan kitab Kifâyatul ‘Awâm, Tuhfatul Murîd Syarh Jauharah at-Tauhîd, al-Iqtishâd fî al-
I’tiqâd, Nadham Kharîdah al-Bahiyyah, dan lain-lain. Namun kitab-kitab itu biasanya mulai
dipelajari di tingkat aliyah ke atas. Adapun tsanawiyah biasanya menggunakan Mandhûmah
‘Aqîdatul ‘Awâm (atau biasa cukup disebut Aqidatul Awam) beserta syarahnya.

Baca Juga : Al QUran Pertama Yang Dilengkapi Shorof

16. Kitab Kuning Syarah DARDIR MI’ROJ Soft Cover Penerbit Nur Ilmu

Spesifikasi Produk:

Judul : KITAB SYARAH DARDIR MI’ROJ


Penerbit : Nur Ilmu
Halaman : 28 Halaman
Berat : 70g
Ukuran : 19 x 27 cm
Sampul : Soft Cover

17. Kitab Kuning Syarah FATKHUL MU’IN Soft Cover Penerbit Nur Ilmu

Spesifikasi Produk:

Judul : KITAB SYARAH FATKHUL MU’IN


Penerbit : Nur Ilmu
Halaman : 160 Halaman
Berat : 240g
Sampul : Soft Cover
Ukuran : 19 x 27 cm
18. Kitab Kuning Hasyiyah Al Baijuri Ala Ibnu Qosim 2 Jilid

Matan Abu Syuja’ yang sangat terkenal dikalangan Asy-Syafi’iyyah ini memiliki syarah yang
juga sangat terkenal dan banyak dipelajari di masyarakat yang bernama “Fathu Al-Qorib’ karya
Ibnu Qosim Al-Ghozzi (w.918 H). Nah, kitab “Fathu Al-Qorib” inilah yang dibuatkan Hasyiyah
oleh Al-Bajuri sehingga karyanya kemudian terkenal dengan nama Hasyiyah Al-Bajuri

Al-Bajuri melihat Matan Abu Syuja’ adalah mukhtashor yang penuh berkah dan banyak
dimanfaatkan. Demikian pula syarahnya yang bernama “Fathu Al-Qorib”. Termasuk pula
hasyiyah “Fathu Al-Qorib” yang bernama “Hasyiyah Al-Birmawi”.

Hanya saja, beliau melihat dalam “Hasyiyah Al-Birmawi” ini masih banyak ungkapan-ungkapan
yang tidak mudah dipahami untuk pelajar pemula. Oleh karena itu, setelah melihat problem ini,
beliau didorong berkali-kali oleh kolega dan ulama sezamannya untuk membuat hasyiyah
dengan bahasa yang enak dan mudah dicerna oleh para pemula dan beliaupun tergerak untuk
melakukannya. Karena itu lahirlah “Hasyiyah Al-Bajuri”.
.
Fan : Fiqh
Judul : Hasyiyah Baijuri
Pengarang : Ibrahim Al Baijuri
Penerbit : Nurul Ilmi
Cover : Hard
Kertas : Kuning
Tebal : 2 Jilid
Volume : 2 Juz 2Jilid

19. Kitab Kuning Syarah NADZOM NADHOM MAQSUD MAQSHUD


MAKSUD Soft Cover Penerbit Nur Ilmu

Spesifikasi Produk:

Judul : KITAB SYARAH NADHOM MAQSUD


Penerbit : Nur Ilmu
Halaman : 84 Halaman
Berat : 150g
Sampul : Soft Cover
Ukuran : 19 x 27 cm

20. Kitab Kuning Jawahirul Bukhori

Spesifikasi Produk:

» Pengarang : Musthofa Muhammad Imaroh


» Penerbit : Nurul Ilmi
» Cover : Hard Cover
» Dimensi : A5 (14.8 x 21 cm)
» Isi Kertas : Nanking Paper
» Jumlah Halaman : viii + 573 Hal.
» Berat : 630 Gram

Kitab karya Syekh Muhammad Musthafa Imarah ini memiliki keistimewaan dibandingkan kitab
sejenis karena berisi penjelasan atau keterangan terkait kata-kata yang memerlukan penjelasan
lebih perinci.

Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah al-Jufri atau yang
lebih dikenal dengan nama Imam Bukhari (194-256 H) adalah seorang ahli hadis yang sangat
populer di dunia Islam. Namanya melekat erat dengan hadis-hadis sahih Rasulullah SAW.
Karena keahlian dan kepakarannya dalam bidang hadis, tak heran bila Imam Bukhari
ditempatkan sebagai panglima hadis Rasulullah SAW.

Kitabnya Jami’ al-Shahih dan dikenal dengan nama Shahih Bukhari menjadi rujukan bagi
seluruh ulama ataupun peminat ilmu hadis dalam mempelajari sejarah Rasulullah SAW,
terutama berkaitan dengan perkataan Rasulullah SAW.
Karangannya yang memuat ribuan hadis sahih telah menarik minat para ulama hadis untuk
meneliti lebih dalam tentang metodologi Imam Bukhari dalam menempatkan hadis yang
sesungguhnya bersumber dari Rasulullah SAW. Imam Bukhari tak mau memasukkan hadis-
hadis Rasulullah yang periwayatannya berasal dari orang-orang yang kurang dhabit (tidak kuat
hafalannya), tidak tsiqah, dan tidak adil.

Karena itu pula, kitab Shahih Bukhari begitu banyak diminati para ulama dalam mempelajari
hadis-hadis Rasulullah SAW. Salah seorang alim yang turut mempelajari dan memberikan
komentar (syarah) atas kitab Imam Bukhari adalah Syekh Musthafa Muhammad Imarah al-
Mishri dengan karyanya Jawahir al-Bukhari (Permata-permata Bukhari).

Selain komentar atas Shahih Bukhari, Syekh Musthafa Muhammad Imarah juga memberikan
komentar atas kitab Muktashar al-Irsyad karya Syekh Ahmad bin Muhammad bin Abi Bukrah
bin Abd al-Malik bin Ahmad bin Muhammad bin Husayn bin Ali al-Qasthalany al-Qahirah al-
Syafi’i.

Kitab Jawahir al-Bukhari yang diterbitkan oleh Nurul Ilmi ini memuat sekitar 800 lebih hadis-
hadis sahih riwayat Imam Bukhari yang ditulis kembali oleh Syekh Musthafa Muhammad
Imarah.

21. Kitab Kuning Syarah SULAM TAUFIQ TAUFIK Soft Cover Penerbit Nur
Ilmu

Spesifikasi Produk:

Judul : KITAB SYARAH SULAM TAUFIQ


Penerbit : Nur Ilmu
Halaman : 88 Halaman
Berat : 145g
Sampul : Soft Cover
Ukuran : 19 x 27 cm

22. Kitab Kuning Arab Kawakib Dzurriiyyah Dzuriyah Dzuriyyah Syarah


Mutammimah Ajjurumiyyah

Spesifikasi Produk:

Judul : KITAB KUNING KITAB KAWAKIB DZURRIIYYAH


Penerbit : Nur Ilmu
Halaman : 264 Halaman
Berat : 560g
Sampul : Hard Cover
Ukuran : 18,5 x 27 cm

Karangan Syekh Muhammad al-Ahdal dan telah di tahqiq (diteliti teks nya) oleh Alwi Abubakar
Assegaf.
Merupakan Syarah dari matn Mutammimah Al-Ujrumiyah

Penjelasan lebih terperinci kata perkata, dan dalam setiap pembahasannya disertai contoh-
contoh kalimat dari topik pembahasan, biasanya dibaca oleh pengkaji ilmu nahwu tingkat
menengah. (Untuk pengkaji tingkat lanjut disarankan membaca kitab Syarah Qotrun Nada atau
Hasyiah Suja’ karena kitab tersebut memuat diskusi antara para pakar Bahasa Arab antara
kelompok Ulama Kuffah dan Ulama Basrah)

Matn Mutammimah Al-Ujrumiyah merupakan pelengkap Matn Jurumiyah, dengan demikian


Kitab Kawakib ad Duriyah (Syarah Mutammimah) biasanya dibaca setelah kitab Syarah Matn
Ujrumiiyah (Mukhtashor Jiddan).

23. Kitab Matan Bukhori Matan Bukhari Shohih Hasiyah Sindi 4 Jilid HC –
Nurul Ilmu

Penerbit : Nur Ilmu Surabaya


Jumlah : 4 Jilid
Tebal : 1496 hal
Kertas : Kuning (Nanking 55 g)
Ukuran : 18 x 26 cm (B5) Standar Ukuran Kitab Beirut
Cover : Hard Cover
Berat : 3.300 gram
Teks : Komputer + Masykul (Berharakat) Alias Jembrok Bukan Gundul Space Antar Baris
Lumayan Buat Ngasih Catatan/Oret-oretan

24. Kitab AS SHOWI Syarah Tafsir Jalalain 4 Jilid Nur Ilmu

Judul : Hasyiah Showi


Penerbit : Nur ilmu
Jumlah : 4 Jilid
Tebal : 1496 hal
Kertas : Kuning
Ukuran : 18 x 26 cm
Cover : Hard Cover

Tafsir al-Jalalain adalah salah satu tafsir yang paling terkenal di seluruh dunia, ia telah tercetak
dan terdistribusikan jutaan eksemplar. Tafsir ini sangat singkat dan padat, bahkan oleh para
ulama sempat dihitung hurufnnya yang dikatakan sama dengan surah al-Fatihah sampai surah
al-Muzammil.

Keringkasan tafsir yang luar biasa inilah yang mendorong keinginan para ulama untuk memberi
penjelasan, komentar dan tambahan-tambahan informasi, sehingga lahirlah banyak Hasyiah
atas tafsir al-Jalalain ini.

Hasyiyah as-Showi ‘ala al-Jalalayn

Tafsir ini juga termasuk tafsir yang sering dikaji oleh para ulama Indonesia di berbagai
pesantren. Dalam penjelasannya, Imam as-Showi mengatakan bahwa tafsir ini adalah
ringkasan dari Hasyiah al-Jamal (gurunya). Meskipun demikian beliau juga membandingkan
pendapat al Jalalain dengan pendapat mufassir lainnya, lalu menyebutkan pendapatnya pribadi
berdasar hadis Nabi, Sahabat dan Tabiin. Beliau juga sering mengkritisi imam al Jalalain secara
santun dengan mengatakan,

‫كان عليه أن يقول‬

seyogyanya ia berkata,

‫كان ينبغي له أن يقول‬

semestinya ia berkata,

Hasyiyah as-Showi ini juga mengandung kajian i’rob yang rinci dan detail, analisis-analisis shorf
dan qiro’at, juga mengandung kisah-kisah Isra’iliyyat atau bahkan kisah palsu, tanpa
menjelaskan shahih dan tidaknya.

25. Kitab Kuning Syarah RISALAH RISALATUL MUAWANAH Soft Cover


Penerbit Nur Ilmu

Spesifikasi Produk:

Judul: KITAB SYARAH RISALATUL MUAWANAH


Penerbit: Nur Ilmu
Halaman : 48 Halaman
Berat : 95g
Sampul : Soft Cover
Ukuran : 19 x 27 cm

26. Buku Kitab Kuning Hasyiah I’anah Thalibin ( 4 Jilid )

Nama Kitab : Hasyiyah Ianatut Tholibin


Penulis / Muallif : As Syeikh Abi Bakr Syatho
Penerbit : Nurul Ilmi – Surabaya
Berat : 3.900 Gram
Warna Kertas : Kuning
Cover : Hard Cover

I’anatuth Tholibin merupakan kitab karya Sayyid Abu Bakar Utsman bin Muhammad Syatho ad-
Dimyathi as-Syafi’I yang masyhur dengan julukan al-Bakri. Kitab ini adalah salah satu kitab
yang sering menjadi rujukan primer bagi mayoritas santri dan pengikut mazhab Syafi’i di
Indonesia. Kitab ini merupakan tulisan bermodel hasyiyah, yaitu berbentuk perluasan
penjelasan dari tulisan terdahulu yang lebih ringkas.

Sesuai namanya, kitab ini diperuntukkan santri yang mengkaji Fath al-Mu’in. Fath al-Mu’in
sendiri adalah karya al-Allamah Zainuddin al-Malibari.

Sesungguhnya kitab ini merupakan kitab mashyor, meskipun tergolong kitab yang munculnya
akhir kurun yang terkebelakang, yang lebih kurang berusia 130-an tahun. Kitab I’anatuth
Tholibin merupakan syarah kitab Fath Al-Mu’in.

Kedua kitab ini termasuk kitab-kitab fiqih Syafi’i yang paling banyak dipelajari dan dijadikan
pegangan dalam memahami dan memutuskan masalah-masalah hukum. Dalam forum-forum
bahtsul-masail (pengkajian masalah-masalah), kitab ini menjadi salah satu kitab yang sangat
sering dikutip nash-nashnya. Kemashyoran kitab ini dapat dikatakan merata di kalangan para
penganut Madzhab Syafi’i di berbagai belahan dunia Islam.

Latar belakang penulisan kitab ini seperti dituturkan pengarang dalam muqaddimah kitab ini
berawal ketika beliau menjadi pengajar kitab syarah Fath al-Mu’in di Masjidil Haram. Selama
mengajar itulah beliau menulis catatan pinggir untuk mengurai kedalaman makna kitab Fathul
mu’in yang penting diingat dan perlu diketahui sebagai pendekatan dalam memahami.

Lalu, sesuai penuturan beliau, beberapa sahabat beliau memintanya untuk mengumpulkan
catatan itu dan melengkapinya untuk kemudian dijadikan satu kitab (hasyiyah) yang pada
akhirnya bisa lebih bermanfaat untuk kalangan yang lebih luas.

Pada akhir kitab I’anatuth Tholibin ini yakni pada juz. IV disebutkan, selesai ditulis hasyiah ini
adalah pada Hari Rabu ba’da Ashar, 27 Jumadil al-Tsani Tahun 1298 H. Kitab ini tergolong fiqh
mutaakhkhirin. I’anatuth Tholibin memiliki kelebihan sebagai fiqh mutakhkhirin yang lebih aktual
dan kontekstual karena memuat ragam pendapat yang diusung ulama mutaakhkhirin utamanya
Imam al-Nawawi, Ibnu Hajar dan banyak lainnya yang tentunya lebih mampu mengakomodir
kebutuhan penelaah akan rujukan yang variatif dan efektif.

Yang menjadi rujukan dalam mengarang kitab ini adalah kitab-kitab fiqh Syafi’i mutaakhkhirin,
yaitu Tuhfah al-Muhtaj, Fath al-Jawad Syarh al-Irsyad, al-Nihayah, Syarh al-Raudh, Syarh al-
Manhaj, Hawasyi Ibnu al-Qasim, Hawasyi Syekh ‘Ali Syibran al-Malusi, Hawasyi al-Bujairumy
dan lainnya sebagaimana beliau jelaskan dalam muqaddimah kitab ini.

Dalam buku Sejarah dan Keagungan Mazhab Syafi’i, K.H. Sirajuddin Abbas mengatakan bahwa
Sayyid Abu Bakar Muhammad Syatha ad-Dimyathi, pengarang kitab I’anatuth Tholibin ini
sangat berjasa memberikan pelajaran kepada mukimin-mukimin dari Indonesia, sehingga pada
permulaan abad ke-14 H banyak ulama-ulama murid dari beliau yang mengembangkan mazhab
Syafi’i di Indonesia, sehingga ajaran itu merata di seluruh kepulauan di Indonesia.

27. Kitab Kuning Fathul Muin Muin bi Syarhi Qurratul Ain

Ukuran Kitab : B5 17cm X 27cm


Kofigurasi : Cover ( Full Color)
Jumlah Halaman :
Kertas Cover : Hard cover Artpaper 120gr
Kertas isi : Nanking 55gr (kertas kuning)
Finishing : Laminasi Doph,sewing Bending
Berat : 400 Gram

Kitab Fathul Mu’in termasuk salah satu literatur fikih monumental yang sering dikaji dan
dijadikan kurikulum disiplin ilmu fikih sebagian besar pondok pesantren di Indonesia. Umumnya,
kitab ini menjadi bahan kajian atau kurikulum tingkat menengah bagi para santri atau pelajar
yang telah menghatamkan kitab Fathul Qorib karya Syekh Ibnu Qasim al-Ghazi di tingkat dasar.
Memiliki nama lengkap Fathul Mu’in bi Syarh Qurrah al-‘Ain, kitab ini ditulis sebagai penjelas
(Syarah) dari kitab sebelumnya, yakni Qurrah al-‘Ain bi Muhimmat ad-Din. Kedua kitab tersebut
merupakan buah karya seorang ulama di wilayah Malaibar, India yang bernama Syekh
Zainuddin al-Malibari (w. 987 H). Beliau termasuk salah satu murid Imam Ibnu Hajar al-Haitami
(w. 974 H), ulama terkemuka Mazhab Syafi’i.

Menurut penuturan penulisnya, kitab Fathul Mu’in ini merupakan kitab yang isinya merupakan
kajian-kajian disiplin ilmu fikih pilihan yang merujuk pada kitab-kitab pegangan buah karya
ulama-ulama besar sebelumnya. Di antaranya adalah dari kitab-kitab karangan guru beliau
yakni Ibnu Hajar al-Haitami, juga kitab-kitab karangan Wajhuddin Abdurahman bin Ziyad Az-
Zubaidi, dan lain-lain.

28. Kitab Kuning Syarah MUKHTASOR JIDDAN Soft Cover Penerbit Nur Ilmu

Spesifikasi Produk:

Judul : KITAB SYARAH MUKHTASOR JIDDAN


Penerbit : Nur Ilmu
Halaman : 28 Halaman
Berat : 70 gram
Sampul : Soft Cover
Ukuran : 19 x 27 cm

29. Kitab Kuning Syarah MINHAJUL ABIDIN Soft Cover Penerbit Nur Ilmu

Spesifikasi Produk:

Judul : KITAB SYARAH MINHAJUL ABIDIN


Penerbit : Nur Ilmu
Halaman : 96 Halaman
Berat : 160g
Sampul : Soft Cover
Ukuran : 19 x 27 cm

Kitab Minhajul Abidin merupakan salah satu karya monumental Hujjatul Islam Imam Ghazali,
yang mengupas tentang tahapan-tahapan menuju kesempurnaan ibadah seorang muslim. Di
Pondok pesantren, kitab ini biasanya masuk dalam pembelajaran untuk meningkatkan ketaatan
santri dalam beribadah, serta bimbingan ruhaniyah mereka.

Selain kitab Minhajul Abidin, ada deretan kitab karya Imam Ghazali yang juga sering kita
temukan dikaji di lembaga pesantren, misalnya kitab Ihya’ Ulumiddin, Kitab, Ayyuhal Walad, al-
Munqidz Min al-Dholal, Bidayatul Hidayah, hingga al-Mustasyfa dan lan sebagainya.

Walhasil, koleksi karangan Imam al-Ghazali, bisa dipastikan dipelajari di Pondok Pesantren di
Indonesia. Dan khusus yang terakhir ini, akan kami ulas.
Tujuh Tahapan dalam Kitab Minhajul Abidin

Jika dilihat dari ulasannya, sesuai dengan judulnya “Minhaju” yang berarti Pedoman, dan “al-
Abidin” yang berarti para hamba-hamba Allah swt. beliau memberikan tujuh tangga dan
tahapan bagi seorang muslim agar dapat mencapai kesempurnaan dalam beribadah kepada
Allah SWT.

Adapun tahapan-tahapan dan tanga yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Tahap ilmu dan makrifat


Tahap taubat
Tahap godaan
Tahap Rintangan Dalam Beribadah
Tahap dorongan dan motivasi
Tahap menghindari faktor-faktor perusak ibadah
Tahap Syukur.

30. Kitab Kuning Tafsir Jalalain Dari Dua Imam Jalaludin

Penulis. : Syaikh Jalaluddin Al Mahalli, Syaikh Jalaluddin As-Suyuthi


Penerbit : Nurul Ilmi
» Cover : Hard Cover
» Dimensi : BESAR (18.5 x 27 cm)
» Isi Kertas : Nanking Paper
» Jumlah Halaman : vi + 280 Hal.
» Berat : 900 Gram

Al-Jalalain artinya dua Jalal. Dinamakan demikian, karena kitab tafsir ini ditulis oleh dua orang
ulama terkenal yaitu Imam Jalaluddin Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim Al-
Mahalli. Beliau lahir di Mesir pada tahun 771 H dan meninggal dunia pada tahun 864 H di Mesir.
Penulis kedua adalah Imam Jalaluddin Abul Fadhl ‘Abdurrahman bin Abu Bakr bin Muhammad
bin Abu Bakr Al-Khudhairy Ath-Thuluuni Al-Mishri Asy-Syafi’i, biasa disebut dengan Imam As-
Suyuthi.

Beliau lahir setelah Maghrib pada malam Ahad bulan Rajab tahun 849 H dan wafat pada malam
Jumat 19 Jumadal Ula di rumahnya di Mesir dalam usia 61 tahun pada tahun 911 H.

Awalnya Jalaluddin Al-Mahalli menulis tafsir ini mulai dari surah Al-Kahfi sampai surah An-
Naas. Dan ketika menyelesaikan tafsir surah Al-Fatihah, beliau wafat. Lalu Jalaluddin As-
Suyuthi pun melanjutkannya. Beliau menulis dari tafsir surah Al-Baqarah hingga surah Al-Isra’.

Secara metodologi penulisan, tidak ada perbedaan mencolok di antara dua penulis.

Penilaian ulama mengenai tafsir Jalalain

Kelebihan kitab tafsir ini adalah:

 Tidak bertele-tele (ini kitab tafsir ringkas).


 Mudah dipahami.
 Menyebutkan pendapat yang rajih (kuat) dari berbagai pendapat yang ada.
 Sering menyebutkan sisi i’rab dan qira’at secara ringkas.
 Para ulama banyak menelaah kitab tafsir ini dan bahkan ada yang memberikan catatan kaki,
juga penjelasan.

31. Kitab Kuning Syarah KASIFATUS KASYIFATUS SAJA

Spesifikasi Produk:

Judul : KITAB SYARAH SAFINATUN NAJA


Penerbit : Nur Ilmu
Halaman : 116 Halaman
Berat : 200 g
Sampul : Soft Cover
Ukuran : 19 x 27 cm
Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantani (w. 1314 H) menulis penjelasan (syarh) atas kitab
Safinatun Naja karya Syaikh Salim ibn Abdullah ibn Sumair al-Hadh- rami (w. 1271 H). Kitab
syarh fiqh syafii ini selesai ditulis pada tahun 1277 H.

Sebagaimana matannya, kitab syarh ini hanya mengulas pembahasan asas Islam dan iman
melalui uraian tauhid, kemudian membahas thaharah, shalat, zakat dan shaum saja. Syaikh
Muhammad Nawawi menjelaskan setiap teks dengan sangat terperinci. Setiap tema diberikan
batasan dan definisi, ayat al-Quran dan hadits yang menjadi dalil, kemudian permasalahan
yang mungkin timbul dan penekanan atas tema tertentu disajikan dalam uraian faidah, tanbih
ataupun khatimah.

Bahagian terbesar dalam pembahasan kitab ini adalah mengenai shalat dan hal-hal yang
berkaitan dengannya. Sedangkan pembahasan yang paling sederhana adalah menyangkut
zakat. Syaikh Muhammad Nawawi memilih kata-kata yang mudah diingat dan dimengerti oleh
pembaca, karena itu kitab ini layak dipelajari oleh pengkaji fiqh dari masyarakat awam hingga
kelompok terpelajar

32. Kitab Kuning Jawahirul Bukhari Wa-Syarah Al-Qusthalaanii

kitab Jawahirul-Bukhari (‫ )جواهر البخاري‬merupakan sebuah ringkasan (mukhtashar) bagi kitab


Shahih al-Bukhari yang disusun oleh Syeikh al-‘Allamah Musthafa Muhammad ‘Imarah al-
Mashri, seorang bekas guru di al-Madaris al-Amiriyyah, Mesir. Jumlah hadits dalam kitab ini
sebanyak 700 buah, yang dipilih oleh penyusunnya dari Kitab Shahih al-Bukhari.

Di samping himpunan hadist yang diringkaskan dari Shahih al-Bukhari, penyusun juga telah
melampirkan huraiannya[1] yang diambil dari Kitab Irsyad al-Sari li Syarh Shahih al-Bukhari,
iaitu kitab yang menghuraikan Shahih al-Bukhari, karya Imam Syihabuddin Ahmad bin
Muhammad al-Khatib al-Qasthalani (923H). Berdasarkan kandungannya, iaitu hadits dan
syarahnya tersebut, kitab ini boleh juga dianggap sebagai sebuah ringkasan bagi kitab Irsyad
al-Sari karya al-Qasthalani tersebut.

Berdasarkan beberapa cetakan kitab edisi Arabnya, judul kitab ini dicatatkan sebagai ‘Jawahir
al-Bukhari wa Syarh al-Qasthalani 700 Hadits Masyruhah’.

Kitab ini dimulai dengan muqaddimah penyusunnya yang agak panjang, memenuhi 7
halamannya. Muqaddimahnya diakhiri dengan beberapa bait sya’ir[2] yang menerangkan
kembali mengenai kitab Jawahir al-Bukharinya. Di akhir bait syair tersebut dicatatkan tahun
1341H, yang berkemungkinan tarikh cetakan pertamanya[3].

Penyusun juga telah melampirkan tarjamah (riwayat hidup) Imam al-Bukhari dan Imam al-
Qasthalani. Di akhir kitab Jawahir al-Bukhari ini dilampirkan beberapa kata-kata sanjungan para
ulama mengenai penyusun dan karya susunannya.

Kitab ini merupakan ringkasan Shahih al-Bukhari menjadi rujukan dan teks pengajian hadist di
Nusantara. Ia telah diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu / Indonesia bagi memudahkan
umat Islam di Nusantara memahami dan mempelajarinya. Antara terjemahan kitab ini yang
dapat saya catatkan di sini, adalah;

1. Tazkir al-Qabail al-Qadi fi Tarjamah al-Bukhari, terjemahan Tuan Husain kedah (1935M). Ia
telah diterbitkan pada tahun 1930M[4].

2. Terjemah Jawahirul Bukhari, terjemahan Drs. Muhammad Zuhri dan diterbitkan oleh Raja
Murah al-Qana’ah, Indonesia pada tahun 1979[5].

3. Saripati Hadits al-Bukhari, terjemahan M. Abdul Ghoffar dan diterbitkan oleh Pustaka al-
Kautsar, Indonesia pada tahun 2002.

spek kitab
ukuran A5 *21x15cm
kertas hvs kuning
sampul hard cover
tulisa khot komputer dan spasi renggang cocok buat makna
terbal 573 hal

Anda mungkin juga menyukai